Oleh :
II Reguler A
Gerishela Wimanda Putri (P27820113015)
KUMBAH LAMBUNG
A. Pengertian
Kumbah lambung adalah membersihkan lambung dengan cara memasukan dan
mengeluarkan air dari lambung dengan menggunakan NGT (Naso Gastric Tube).
(Kholida dan Nila.2013.Prosedur Praktik Keperawatan Medikal Bedah.hlm : 87)
B. Tujuan
a. Membuang racun yang tidak terabsorbsi setelah racun yang masuk saluran
pencernaan.
b. Mendiagnosa perdarahan lambung.
c. Membersihkan lambung sebelum prosedur endoscopy.
d. Membuang cairan atau partikel dari lambung.
e. Mengosongkan isi lambung.
(Kholida dan Nila.2013.Prosedur Praktik Keperawatan Medikal Bedah.hlm : 87)
C. Indikasi
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
masuk dalam lambung. Sebaliknya jika ada udara yang keluar berarti
sonde masuk ke paru-paru, segera cabut selang lambung.
R : Untuk mengetahui ketepatan tempat.
12. Tempatkan pasien pada posisi lateral kiri dengan kepala diturunkan
(trendelenburg)
R : Posisi ini menurunkan pasase isi lambung ke dalam duodenum
selama lavase dan meminimalkan kemungkinan aspirasi ke dalam
paru.
13. Kosongkan isi lambung dengan cara merendahkan dan mengarahkan
sonde ke dalam ember.
R : Untuk mempermudah irigasi pembuangan isi lambung.
14. Jepit selang dan sambungkan saluran /seperti corong , ke ujung
selang, atau gunakan spuit 50ml untuk menginjeksikan larutan lavase
dalam selang lambung.
R : Pengisian berlebihan lambung dapat menyebabkan regurgitasi dan
aspiran atau kekuatan isi lambung melalui pilorus.
15. Tinggikan saluran di atas pasien dan tuang kira-kira 150 sampai 200
ml larutan ke dalam saluran.(pada anak-anak 50-100 ml dengan air
hangat atau NaCl) ke dalam lambung
R : Pada anak-anak jika menggunakan air biasa untuk mebilas
lambung akan berpotensi hiponatremi karena merangsang
muntah.
16. Sebelum cairan terakhir dalam corong habis, turunkan selang NGT
agar cairan keluar dan sedot isi lambung ke dalam wadah dengan
menggunakan spuit 50ml , sampai sejumlah cairan yang masuk.
R : Memudahkan cairan untuk keluar (gravitasi)
17. Prosedur ini diulang sampai keluar cairan yang jernih (sesuai dengan
warna normal cairan lambung) dan tidak terlihat bahan partikel
R : Cairan yang jernih menandakan bahwa lambung sudah bersih
18. Keluarkan selang lambung perlahan-lahan dengan cara menarik
sonde perlahan-lahan, kemudian selang dan corong dimasukkan
dalam kom.
R : Mengurangi rasa sakit dan mengurangi iritasi mukosa lambung.
19. Beri air untuk kumur kepada klien, kemudian mulut dan sekitarnya
dibersihkan dengan tisu.
R: Kebersihan hygiene pasien untuk menghindari infeksi nosokomial
pada pasien.
20. Angkat pengalas dan rapikan klien.
R : Menjaga kenyamanan klien.
21. Alat-alat dirapikan dan cuci tangan.
R : Mempertahankan lingkungan yang rapi dan menghilangkan
mikroorganisme
22. Mencatat tindakan serta hasil termasuk jumlah dan jenis karakter
irrigant digunakan, output lambung dan jumlah, dan kondisi klien
dan toleransi dari prosedur.
R : Untuk bukti bahwa tindakan sudah dilakukan dan untuk selalu
memonitor keadaan pasien setiap saat.
NB : Kumbah lambung system terbuka atau Intermitten , hanya perlu dilakukan
1 kali sampai lambung pasien bersih. Biasanya dilakukan sebelum dilakukan
pemeriksaan endoskopi
b. Gastric Lavage Continous atau system tertutup.
1. Jelaskan prosedur kepada klien.
R : Mengurangi kecemasan; meningkatkan kerja sama dan partisipasi.
2. Membawa alat-alat ke dekat pasien.
R : Meningkatkan efesiensi.
3. Atur posisi dalam sikap semi fowler bila sadar.
R : Menfasilitasi slang masuk ke esofagus dan bukan trakea.
4. Pasang sampiran.
R : Menjaga privasi pasien.
5. Pasang pengalas; satu dibawah dagu klien yang dipenitikan dibagian
punggung dan satu diletakkan pada sisi dimana ember diletakkan.
R : Menjaga kebersihan dan kenyamanan pasien.
6. Letakkan ember diatas kain pel dibawaah TT.
9. Selang sonde diukur dari epigasterika-mulut ditambah dari mulutkebawah telinga (40-45 cm) kemudian tandai lokasi pada slang
sengan sepotong plester kecil.
R : Mengindikasikan jarak dari pintu masuk hidung ke area faring
dan kemudian ke lambung. Plester mengindikasikan kedalaman
slang yang harus dimasukkan.
10. Memasang selang lambung yang telah diklem perlahan-lahan
kedalam lambung melalui mulut.
R : Menjaga kebersihan dan kenyamanan pasien.
11. Pastikan apakah selang lambungbenar-benar telah masuk kedalam
lambung dengan cara memasukkan pangkalnya kedalam air dan klem
dibuka. Jika tidak ada gelembung udara yang keluar, selang sudah
masuk dalam lambung. Sebaliknya jika ada udara yang keluar berarti
sode masuk ke paru-paru, segera cabut selang lambung.
R : Untuk mengetahui ketepatan tempat.
12. Tempatkan pasien pada posisi lateral kiri dengan kepala diturunkan
(trendelenburg)
R : Posisi ini menurunkan pasase isi lambung ke dalam duodenum
selama lavase dan meminimalkan kemungkinan aspirasi ke
dalam paru.
13. Hubungkan kantong atau botol larutan irigasi dengan normal saline
fisiologis ke tabung nasogastrik menggunakan konektor Y , yang
disambungkan
dengan
drainase
atau
tabung
hisap
untuk
J. Dokumentasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
DAFTAR PUSTAKA
Kholida dan, Nila.2013.Prosedur Praktik Keperawatan Medikal Bedah.Jakarta:EGC
Mancini, Mary.1994.Prosedur Keperawatan Darurat.Jakarta:EGC
Smith, Jean.2010.Buku Saku Prosedur Klinis Keperawatan Edisi 5.Jakarta: EGC
Paula dkk.2009 Asuhan Keperawatan Gawat Darurat.Jakarta : Trans Info Media
http://membentukmasyarakatbaru.blogspot.com/2013/04/prosedur-lavagelambung.html&docid=g350f1DbHVC7iM&imgurl 23 oktober jam 19:02
http://catatanharianindah.com/pengertian-indikasi-dan-tujuan-dilakukan-irigasingt.htm&docid=RPkgJ58-d9CNMM&imgurl 23 oktober jam 19:21