Anda di halaman 1dari 3

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

SUCTION
Dosen Pengampu : Bu Emma

A. PENGERTIAN
Tindakan suction nasotrakheal ini merupakan pemasangan selang karet
kecil ke dalam hidung pasien dan terus ke trakea, dengan batasan waktu tertentu.
B. TUJUAN
1. Menjaga kepatenan jalan nafas
2. Meningkatkan ventilasi pernafasan
3. Mengalirkan secret
4. Menormalkan respirasi rate
5. Meningkatkan oksigenasi jaringan
C. INDIKASI
Indikasi dilakukan suction pada pasien adalan bila terjadi gurgling (suara nafas
berisik seperti berkumur), cemas, susah/kurang tidur, snoring (mengorok),
penurunan tingkat kesadaran, perubahan warna kulit, penurunan saturasi oksigen,
penurunan pulse rate (nadi), irama nadi tidak teratur, respiration rate mnurun, dan
gangguan patensi jalan nafas.
D. PERISAPAN ALAT
1. Unit suction portable atau dinding dengan selang penghubung dan konektor Y
bila diperlukan.
2. Selang/kateter suction ukuran 12 atau 16 sesuai kebutuhan
3. Mangkuk berisi normal salin
4. Sarung tangan (steril bila perlu)
5. Pelumas larut dalam air
6. Penutup atau serbet untuk melindungi linen dan baju klien
7. Kaca mata bila diperlukan
E. PROSEDUR PELAKSANAAN
Tahap Prainteraksi
1. Memverifikasi program pelayanan keperawatan klien
2. Menyiapkan diri dan peralatan
3. Mencuci tangan
Tahap Orientasi
4. Mengetuk pintu sebelum masuk kedalam ruangan
5. Memberikan salam pada klien
6. Memvalidasi data dan kondisi klien
7. Memperkenalkan diri kepada klien dan keluarga
8. Memberikan informasi umum pada pasien atau keluarganya tentang
pemeriksaan yang akan dilakukan, tujuan, prosedur, serta manfaat
pemeriksaan untuk klien.
9. Memberikan jaminan pada klien tentang kerahasiaan semua informasi yang
didapatkan dari pemeriksaan.
10. Menanyakan Persetujuan dan kesediaan klien dan keluarga.
11. Kontrak waktu dengan klien dan keluarga
12. Menjaga lingkungan, privasi klien dengan memasang sampiran atau menutup
ruangan. Pastikan ruangan periksa cukup hangat dan cukup penerangan.
13. Mendekatkan alat-alat tindakan ke dekat klien.
14. Mencuci tangan dan menggunakan handscoen sebelum melakukan tindakan
keperawatan.
Tahap Kerja
1. Bila menggunakan kotak suction, buka kemasan, bila tersedia selimut steril,
letakkan di atas dada pasien atau gunakan serbet sebagai pengalas.
2. Buka kemasan kateter suction jaga kesterilannya.
3. Buka bungkus basin steril letakkan di meja tempat tidur jaga kesterilannya isi
dengan 100 ml normal salin
4. Buka pelumas, pencet ke dalam kemasan kateter steril tanpa menyentuh
kemasan.
5. Kenakan sarung tangan steril terutama pada tangan dominan.
6. Ambil kateter suction dengan tangan dominan tanpa menyentuh permukaan
tak steril. Ambil selang penghubung dengan tangan non dominan, kencangkan
kateter suction pada selang.
7. Periksa bahwa peralatan berfungsi dengan baik dengan cara menghisap sedikit
cairan normal salin dari basin.
8. Oleskan bagian distal 6 sampai 8 cm kateter dengan pelumas larut dalam air.
9. Lepaskan selang oksigen bila terpasang, dengan tangan nondominan. Tanpa
memberikan hisapan perlahan tetapi cepat masukan kateter suction dengan ibu
jari dominan dan telunjuk ke dalam hidung agak ke bawah atau melalui mulut
saat pasien bernafas. Jangan dorong paksa masuk ke dalam lubang hidung.
10. Bila dilakukan pada orang dewasa, suction tracheal dilakukan dengan
memasukkan kateter suction 20 sampai 24 cm, pada anak yang lebih besar 14
sampai 20 cm, dan anak kecil dan bayi 8 sampai 14 cm. bila terasa adanya
tahanan setelah memasukkan kateter suction untuk jarak yang
direkomendasikan perawat mungkin menyentuh karina. Tarik kateter 1 cm
sebelum menggunakan suction.
11. Beri posisi, pada beberapa contoh memutar kepala pasien ke kanan membantu
perawat menghisap bronkus cabang besar kiri, membalik kepala kiri
membantu perawat menghisap bronkus cabang besar kanan.
12. Berikan suction intermiten selama 10 detik dengan meletakkan dan
melepaskan ibu jari tangan nondominan di atas port ventilasi kateter dan
dengan perlahan tarik kateter suction sambil memutar ke depan dan ke
belakang diantara ibu jari dominan dan telunjuk.
13. Dorong pasien untuk batuk. Gantikan dengan selang oksigen bila ada.
14. Bilas kateter suction dan selang penghubung dengan normal salin sampai
bersih.
15. Ulangi langkah tersebut sesuai kebutuhan untuk membersihkan faring dan
trakea dari secret. Berikan waktu yang cukup antara suction dan ventilasi.
16. Monitor status kardiopulmonal pasien diantara penghisapan, minta pasien
untuk nafas dalam dan batuk.
17. Bila faring dan trakea cukup bersih dari secret, lakukan penghisapan
orofaringeal untuk membersihkan secret di mulut.
18. Bila penghisapan selesai, gulung kateter suction disekitar jari tangan dominan.
Lepaskan sarung tangan bagian dalam keluar sehingga kateter suction tetap
tergulung di sarung tangan. Lepaskan sarung tangan yang lain dengan cara
yang sama. Buang pada wadah yang telah disediakan.
19. Matikan alat penghisap.
20. Ambil serbet letakkan pada tempat cucian.
21. Kembalikan pasien pada posisi semula.
22. Bila ada indikasi, sesuaikan kembali oksigen pada tingkat sebelumnya.
23. Buang normal salin yang tersisa ke dalam wadah yang telah disediakan, bila
basin yang dipakai sekali pakai, buang ke dalam wadah yang telah disediakan.
Bila basin dapat digunakan ulang, cuci dan letakkan dalam ruangan alat-alat
basah.
Tahap Terminasi
1. Membantu pasien merapikan diri, membereskan alat-alat.
2. Mengevaluasi kenyamanan pasien dengan cara menanyakan perasaannya.
3. Membuka handscoen, membuang ke tempat sampah medis, mencuci tangan.
4. Mengucapkan terima kasih dan salam pada klien untuk mengakhiri
pertemuan.
F. EVALUASI
1. Mendokumentasikan tindakan keperawatan pada rekam medik.
2. Catat respon klien yang ditemukan saat pemeriksaan.
3. Merencanakan tindakan keperawatan selanjutnya jika ditemukan hal yang
tidak wajar pada saat pemeriksaan.
G. REFERENSI
Febrian, P, S. https://www.bersamaperawat.id/2018/01/prosedur-suction-
nasotrakheal-suctioning.html

Anda mungkin juga menyukai