Anda di halaman 1dari 5

PERAN PERAWAT JIWA DI ERA PANDEMI COVID-19

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Kesehatan Jiwa

Dosen Pengampu : Gardha Ryas Arsy, S.Kep., Ns., M.Kep

Disusun Oleh :

Aolgya Meisin Rahma Sari

(2019012164)

PSIK 4A

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CENDEKIA UTAMA

KUDUS

2021
A. LATAR BELAKANG
Pandemi Covid-19 merupakan bencana non alam yang dapat memberikan dampak
pada kesehatan mental dan kesehatan fisik bagi semua orang dalam skala internasional.
kondisi kesehatan masyarakat terkait penularan virus Corona dibagi menjadi orang tanpa
gejala (OTG), orang dengan pemantauan (ODP), pasien dengan pengawasan (PDP),
istilah tersebut berubah menjadi Kasus Suspek, Kasus Konfirmasi (bergejala dan tidak
bergejala), dan Kontak Erat.
Penyebaran Covid-19 di Kabupaten Kudus, Provinsi Jawa Tengah akhir-akhir ini
meningkat secara drastic. Ada banyak factor yang melatarbelakangi lonjakan Covid-19 di
Kabupaten Kudus diakibatkan karena kurang disiplinnya masyarakat Kudus terkait
dengan protocol kesehatan. Terutama pada saat lebaran banyak masyarakat yang
bersilaturahmi tanpa mengindahkan protocol kesehatan yang wajib jaga jarak,
bersalaman, dan memakai masker. Selain itu mall, masjid, dan berbagai tempat lainnya
ramai dikunjungi masyarakat.
Penyebaran covid-19 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah kian tidak terkendali
dengan jumlah warga yang terkonfirmasi mencapai 2.612 orang dan setiap hari
bertambah puluhan orang, serta setiap hari bebebrapa orang yang meninggal karena
Covid-19. Rumah sakit rujukan covid-19 di Kabupaten Kudus pun kewalahan menerima
lonjakan pasien, bahkan IGD beberapa rumah sakit rujukan tersebut sampai penuh.
Berdasarkan data dari Kudus Tanggap Covid-19 Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus
dengan update terakhir pada Rabu, 2 Juni 2021 pukul 20.00, sebanyak 287 orang dirawat,
dan 956 orang isolasi mandiri, dan Kontak Erat dengan total 14.462 orang. Total positif
mencapai 7.736 kasus, 637 orang diantaranya meninggal, dan 5.856 orang dinyatakan
sembuh.
Akibat tingginya kasus Covid-19 pemerintah Kabupaten Kudus mengambil
langkah penanganan dengan menutup beberapa akses jalan masuk menuju Kota, menutup
tempat wisata, rumah makan atau restoran hanya melayani pesanan take away,
pemberlakuan jam malam, serta menyiapakan rumah sakit darurat. Akibatnya puluhan
kendaraan travel dan wisata terpaksa putar balik dipintu gerbang masuk dalam kota
dikawasan Tanggulangin karena akses masuk ke Kota Kudus ditutup. Untuk kendaraan
tujuan luar kota dialihkan melalui jalur lingkar Kudus.
B. TANGGAPAN
Dalam menanggapi kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah sebagai seorang
perawat harus mampu memberikan pelayanan yang baik bukan hanya sekedar perawatan
fisik saja, numun juga perawatan secara psikis dan mampu mengerti kondisi emosional
serta psikososialnya. Wabah pandemic ini memiliki dampak negative pada kesehatan
fisik dan psikologis pada individu dan masyarakat. Beberapa gangguan jiwa ringan dan
berat dapat terjadi dalam kondisi pandemic ini. Karena dampak Covid-19 ini sesuai
dengan Brooks dkk. (2020), dampak psikologis secara pandemic diantaranya gangguan
stress pacatrauma (post traumatic stress disorder), kebingungan, kegelisahan, frustasi,
ketakutan akan infeksi, insomnia dan merasa tidak berdaya. Selain itu perawat juga harus
mampu mengelola keseimbangan kesehatan fisik dan mental. Hal ini sesuai dengan
Kementrian Kesehatan RI 2020 yang telah mengeluarkan buku pedoman Dukungan
Kesehatan Jiwa Dan Psikososial (DKJPS) bahwa perawat jiwa dapat meningkatkan
kondisi kesehatan jiwa dan kondisi optimal dari psikososial melalui :
 Emosi positif : gembira, senang dengan cara melakukan kegiatan dan hobby yang
disukai, baik sendiri maupun bersama keluarga atau teman seperti berolahraga,
meditasi, melukis, bermain music, berkebun, memasak, membaca buku, meninton
film, dan lain sebainya. Berbagai aktivitas tersebut sesuai dengan ketertarikan dan
kemampuan individusebagai strategi yang tangguh dan protektif untuk mengatasi
stress, kecemasan, dan panic sesuai dengan yang ditulis oleh Wood & Ringer
(2020).
 Pikiran positif : menjauhkan diri dari informasi hoax, mengenang semua
pengalaman yang menyenangkan, bicara pada diri sendiri tentang hal yang positif
(positive self talk), responsive (mencari solusi) terhadap kejadian, dan selalu yakin
bahwa pandemic akan segera teratasi.
 Hubungan social yang positif : memberi pujian, memberi harapan bagi sesama,
saling mengingatkan cara-cara positif, meningkatkan ikatan emosi dalam keluarga
dan kelompok, menghindari diskusi yang negative dan saling memberi kabar
dengan rekan kerja, teman atau seprofesi.
 Tetap beribadah dirumah atau daring secara rutin.
Selain berkomunikasi dengan klien, perawat juga dapat menjadi pendengar yang
baik, serta dapat memberikan edukasi kepada klien individu maupun masyarakat
tentang pentingnya mengelola kecemasan ketika menerima informasi negative
tentang Covid-19 termasuk kebijakan baru Covid-19 dari pemerintah dengan menilai
kembali situasi yang mengancam dan melakukan usaha untuk mengatasi, mengurangi
atau menghilangkan perasaan terancam dengan aktivitas kognisi atau motorik maka
lama kelamaan individu akan menemukan solusi dengan melakukan bentuk bentuk-
bentuk pertahanan diri.

Kita dapat menjaga kesehatan mental kita dengan beberapa hal kecil yaitu
mengurangi menonton, membaca atau mendengarkan berita yang membuat
kecemasan meningkat. Carilah informasi atau berita dari sumber yang terpercaya.
Kemudian tetap mematuhi protocol kesehatan serta kebijakan yang telah ditetapkan
pemerintah agar dapat menekan angka lonjakan Covid-19 tidak semakin tinggi agar
situasi bisa kembali kondusif. Selain itu, menjaga tubuh tetap sehat dan bahagia
adalah salah satu hal dapat membuat kondisi mental dan psikis kita sehat. Karena jika
kita bahagia dan berfikir positif setiap saat akan meningkatkan imun tubuh secara
otomatis karena sesungguhnya kesembuhan utama ada pada kemauan diri kita sendir
DAFTAR PUSTAKA

Brooks, S.K., Webster, R.K., Smith, L.E., Woodland, L., Wessely, S., Greenberg, N., & Rubin,
(2020) The Psychological Impact Of Quarantine And How To Reduce It : Rapid Review
Of The Evidence. Lancet, 395 (10227), 912-920. https://doi.org/10.1016/S0140-
6736(20)30460-8

Kementrian Kesehatan RI. (2020). Pedoman Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial Pada
Pandemi Covid-19. www.kemkes.go.id

Pemkab Kudus. (2021). Laporan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten
Kudus. https://corona.kuduskab.go.id/

Vibriyanti, Deshinta. (2020). Kesehatan Mental Masyarakat : Mengelola Kecemasan Ditengah


Pandemic Covid-19. Jurnal kependudukan Indonesia 69-74, e-ISSN : 2502-8537

Anda mungkin juga menyukai