KTI
Oleh:
ENDANG NUR INDAH DWI ASTUTI
NIM.P 1337420515046
i
LAPORAN KASUS
Oleh :
ii
PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN
NIM : P 1337420515046
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Laporan Kasus Karya Tulis Ilmiah yang
saya tulis ini adalah benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan
pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan
pengelolaan kasus ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi
iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Hasil Laporan kasus karya tulis ilmiah oleh Endang Nur Indah Dwi Astuti
Pembimbing I Pembimbing II
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Hasil Laporan Kasus karya tulis ilmiah oleh Endang Nur Indah Dwi Astuti
Ini telah di pertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 26 Maret 2018.
Dewan penguji
Mengetahui,
v
PRAKATA
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur penulis kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang
hambatan, akan tetapi berkat bimbingan dan pengarahan dari semua pihak
penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah
Kemenkes Semarang.
4. Bapak Drs. Moh. Hanafi M.Kes dan Pramono Giri Kriswoyo, S.Pd.M.PH
5. Bapak Moh. Ridwan, SKM, M.PH selaku penguji Karya Tulis Ilmiah.
vi
6. Dosen dan Staff Karyawan Prodi DIII Keperawatan Magelang, Politeknik
7. Kepada kedua orang tua Bapak Subandriyo, Ibu Pipih Nurhayati dan kakak
8. Muhammad Galih Riandy dan teman satu bimbingan Wahyu, Suci, Devi dan
dan memberikan doa untuk segera menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
9. Berbagai pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu yang
Penulis menyadari bahwa segala sesuatu di dunia ini tidak ada yang
sempurna. Begitu pula dengan penyusunan laporan ini tidak luput dari
kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun,
guna memperbaiki Karya Tulis Ilmiah ini. Akhirnya, besar harapan penulis
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
1. Definisi ...................................................................................................... 5
2. Etiologi ..................................................................................................... 5
3. Patofisiologi .............................................................................................. 6
5. Komplikasi ............................................................................................... 8
6. Penatalaksanaan ....................................................................................... 8
viii
B. Konsep Dasar Keluarga ............................................................................... 10
1. Pengertian ............................................................................................... 10
2. Struktur .................................................................................................... 10
4. Fungsi ...................................................................................................... 12
5. Tugas ....................................................................................................... 14
6. Ciri-ciri .................................................................................................... 14
1. Definisi ................................................................................................... 17
Anak ....................................................................................................... 17
1. Pengertian ............................................................................................. 26
9. Implementasi .......................................................................................... 47
ix
10. Evaluasi .................................................................................................. 48
A. Hasil ............................................................................................................. 54
B. Pembahasan .................................................................................................. 66
A. Simpulan ...................................................................................................... 76
B. Saran ............................................................................................................ 77
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Simbol-simbol genogram (Padila, 2012, p.94)....................................28
Tabel 2.2
Prioritas masalah keperawat keluarga( Achjar, 2010, p. 21)...............36
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar
xii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Laporan Kasus
3. Leaflat
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perempuan. Dengan 1,5 juta kematian karena penyakit ini dimana 480.000
kejadian adalah perempuan. Dari penyakit tersebut ditemukan 1,1 juta (12%)
orang. Dari 9,6 juta penyakit Tuberculosis baru, diperkirakan 1 juta penyakit
masih menyerang 9,6 juta orang dan menyebabkan 1,2 juta kematian pada
tahun 2014. India, Indonesia dan China merupakan negara dengan penderita
tuberkulosis terbanyak yaitu berturut-turut 23%, 10% dan 10% dari seluruh
2015).
paru adalah presentase penyakit infeksi paru pada anak (<15 tahun) diantara
1
2
kasus baru Tuberculosis paru yang tercatat di Jawa Tengah tahun 2015
anak tahun 2014 yaitu 6,63 persen. Hal ini menunjukkan bahwa penularan
penyakit paru BTA positif kepada anak cukup besar, ada sebanyak 2.975 anak
yang tertular Tuberculosis paru BTA Positif dewasa yang berhasil ditemukan
yang ditemukan, jumlah angka yang terjadi pada tahun 2014 di Kota
Tuberculosis paru pada anak sebesar 19,48%. Penyakit ini dapat menyebar
asupan gizi yang kurang, pemukiman yang tidak sehat dan akses pelayanan
kesehatan yang rendah. Dengan angka insiden rate (IR) penderita baru BTA+
Masyarakat, 2017).
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Hal itu yang mendasari penulis
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
keluarga.
pemecahan masalah.
Tuberculosis.
C. Manfaat
1. Teoritis
2. Praktis
b. Bagi Penulis
anak.
c. Bagi Institusi
anak.
77
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Definisi
tuberculosis yang hampir seluruh organ tubuh dapat terserang olehnya, tapi
yang paling banyak adalah paru-paru dengan gejala yang sangat bervariasi.
tubuh, termasuk meninges, ginjal, tulang, dan nodus limfe. Infeksi awal
2015, p:525).
2. Etiologi
dengan ukuran panjang 1-4 mm dan tebal 0,3-0,6 mm. Struktur kuman ini
terdiri dari atas asam lipid (lemak) yang membuat kuman lebih tahan
terhadap asam, serta dari berbagai gangguan kimia dan fisik. Kuman ini
5
6
juga tahan berada di udara kering dan keadaan dingin (misalnya di dalam
lemari es) karena sifatnya yang dormant ,yaitu dapat bangkit kembali dan
peradangan yang terjadi pada jaringan paru yang disebabkan oleh penularan
3. Patofisiologi
infection). Dengan begitu masuk melalui jalan nafas dan menempel pada
limfogen dan hematogen. Infeksi primer sembuh dengan fokus ghon (sarang
terjadi masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas. Selain itu juga terjadi
kemudian menjadi batuk berat dan mengalami mual muntah dan terjadi
paru adalah :
a. Sistemik
b. Akut
c. Milier
d. Respiratorik
Batuk lama lebih dari dua minggu, sputum yang mukoid atau kopurulen,
nyeri dada, batuk darah, dan gejala lain. Bila tanda-tanda penyebaran ke
organ lain, seperti pleura, akan terjadi nyeri pleura, sesak nafas, ataupun
5. Komplikasi
komplikasi lanjut :
poncet’s orthropathy
6. Penatalaksanaan
penemuan penderita.
Asam) positif.
b. Pengobatan
c. Penemuan penderita
aktif. Obat ini diberikan selama 18-24 bulan dengan dosis 10-20
selama 6 bulan.
1. Pengertian
a. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat
bersama atau seorang perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa
anak, baik anaknya sendiri atau adopsi dan tinggal dalam sebuah rumah
tangga.
hubungan darah yang sama atau tidak, yang terlibat dalam kehidupan
2. Struktur
a. Patrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
11
b. Matrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
c. Matrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah ibu.
d. Patrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah ayah.
e. Keluarga kawin
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, dan
3. Ciri-ciri struktur
a. Terorganisasi
b. Ada keterbatasan
4. Fungsi
a. Fungsi afektif
positif, rasa dimiliki dan memiliki, rasa berarti serta merupakan sumber
atau masalah keluarga lainnya timbul akibat fungsi afektif keluarga yang
tidak terpenuhi.
b. Fungsi sosialisasi
c. Fungsi reproduksi
berencana, maka fungsi ini sedikit dapat terkontrol. Namun disisi lain
d. Fungsi ekonomi
sulit dipenuhi oleh keluarga dibawah garis kemiskinan (Gakin atau pra
kesehatan mereka.
adalah:
5. Tugas
Pada dasarnya tugas keluarga ada tujuh tugas pokok sebagai berikut :
kedudukannya masing-masing.
6. Ciri-ciri
kegotongroyongan.
saling menghormati satu sama lain dan sedikit sulit menerima inovasi
baru.
7. Tipe-tipe
a. Keluarga tradisional
1) Keluarga inti, yaitu terdiri dari suami, istri dan anak. Biasanya
2) Pasangan istri, terdiri dari suami dan istri saja tanpa anak, atau tidak
perceraian.
5) Keluarga besar, terdiri dari keluarga inti dan orang-orang yang saling
berhubungan.
6) Pasangan usia lanjut, keluarga inti dimana suami istri sudah tua dan
1) Keluarga dengan orang tua beranak tanpa menikah, biasanya ibu dan
anak.
hukum tertentu.
menikah.
1. Definisi
jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu yang bisa
diukur dengan ukuran berat (gram. Kilogram), ukuran panjang (cm, meter).
ketrampilan) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam
pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses
a. Faktor herediter
b. Faktor lingkungan
1) Lingkungan internal
seks.
intelektual anak.
2) Lingkungan eksternal
keluarga.
1) Umur 1 bulan
a) Fisik
6 bulan.
b) Motorik
c) Sensoris
d) Sosialisasi
a) Fisik
b) Motorik
c) Sensoris
d) Sosialisasi
a) Fisik
Berat badan menjadi dua kali lebih berat badan lahir, ngeces karena
b) Motorik
mulai kuat, bila ditengkurapkan sudah bisa mulai miring dan kepala
sudah bisa tegak lurus, reflek primitif sudah mulai hilang, berusaha
c) Sensorik
d) Sosialisasi
a) Fisik
b) Motorik
c) Sosialisasi
a) Fisik
sangat sering, bayi mulai tengkurap sendiri dan mulai belajar untuk
jari-jarinya.
b) Sensoris
c) Sosialisasi
a) Fisik
Berat badan 3 kali berat badan waktu lahir, gigi bagian atas dan
b) Motorik
c) Sensoris
d) Sosialisasi
1) Umur 15 bulan
a) Motorik kasar
b) Motorik halus
2) Umur 18 bulan
a) Motorik kasar
b) Motorik halus
3) Umur 24 bulan
a) Motorik kasar
Berlari sudah baik, dapat naik tangga sendiri dengan kedua kaki
tiap tahap.
b) Motorik halus
4) Umur 36 bulan
24
a) Motorik kasar
Sudah bisa naik dan turun tangga tanpa bantuan, memakai baju
b) Motorik halus
menggosok gigi.
1) Usia 4 tahun
a) Motorik kasar
b) Motorik halus
2) Usia 5 tahun
a) Motorik kasar
secara bergantian.
b) Motorik halus
sepatu.
c) Sosial emosional
d) Perumbuhan fisik
7,5 cm/tahun.
a) Motorik
halus. Misalnya lompat tali, badminton, bola voli, pada akhir masa
b) Sosial emosional
pergi dari rumah hanya untuk bermain dengan teman, saat ini
c) Pertumbuhan fisik
a) Pertumbuhan fisik
berat badan 50%, semua sistem tubuh berubah dan yang paling
b) Sosial emosional
tidak begitu penting tetapi sudah mulai beralih pada teman sebaya.
1. Pengertian
dibinanya.
27
Pada tahap ini hal-hal yang perlu dikaji dalam keluarga adalah :
a. Data Umum
2) Type Keluarga
3) Suku bangsa
4) Agama
mempengaruhi kesehatan.
anggota lainnya. Selain itu status social ekonomi ditentukan pula oleh
dimilikinya.
Tabel 2.1
Simbol-simbol genogram (Padila, 2012, p.94)
yang sakit
b. Pengkajian Lingkungan
1) Karakteristik rumah
2) Karakteristik tetangga
berpindah tempat.
masyarakat setempat.
c. Struktur Keluarga
1) Struktur peran
maupun informal.
dengan kesehatan.
mengubah perilaku.
d. Fungsi Keluarga
31
1) Fungsi afektif
2) Fungsi Sosialisasi
yaitu :
terhadap masalah.
4) Fungsi Reproduksi
anggotanya.
5) Fungsi Ekonomi
permasalahan.
f. Pemeriksaan fisik
klinik.
g. Harapan keluarga
3. Data pengkajian
a. Wawancara
sebagainya.
b. Pengamatan / observasi
c. Pemeriksaan fisik
d. Studi dokumentasi
4. Analisa Data
keperawatan.
2) Pengertian
4) Faktor penyebab
meliputi:
kesehatan,meliputi:
kesehatan
Tabel 2.2
Prioritas masalah keperawat keluarga( Achjar, 2010, p. 21).
NO KRITERIA SCORE BOBOT
1 Sifat masalah
Skala : 1
Tidak/kurang sehat 3
Ancaman kesehatan 2
Keadaan sejahtera 1
2 Kemungkinan masalah dapat diubah
Skala :
Mudah 2 2
Sebagian 1
Tidak dapat 0
3 Potensial masalah untuk dicegah
Skala:
Tinggi 3 1
Cukup 2
Rendah 1
4 Menonjolnya masalah
Skala :
Segera diatasi 2 1
Tidak segera diatasi 1
Tidak dirasakan adanya masalah 0
a) Definisi :
b) Batasan Karakteristik :
(2) Dispnea
(3) Gelisah
(7) Sianosis
(1) Lingkungan
(c) Merokok
(3) Fisiologis
(b) Asma
(c) Infeksi
d) NOC :
e) Kriteria Hasil :
kisaran normal.
(5) Dispnea saat istrirahat atau dengan aktivitas ringan tidak ada.
f) NIC :
batuk
batuk
Monitor pernafasan
dan interkosta
a) Definisi
b) Batasan karakteristik
d) NOC
e) Kriteria hasil
rentang normal
(2) Rasio berat badan atau tinggi badan tidak menyimpang dari
rentang normal
41
f) NIC
(1) Ajarkan dan dukung konsep nutrisi yang baik dengan klien
Manajemen nutrisi
memenuhi gizi
dimiliki pasien
sakit
(1) Kaji makanan kesukaan pasien, baik itu kesukaan pribadi atau
3) Resiko infeksi
a) Definisi
b) NOC
c) Kriteria hasil
d) NIC
Manajemen imunisasi
influenza, rabies,tuberculosis)
Kontrol infeksi
setiap pasien
menghindari infeksi
Perlindungan infeksi
4) Defisiensi pengetahuan
a) Definisi
topik tertentu
b) Batasan karakteristik
d) NOC
e) Kriteria hasil
f) NIC
45
yang spesifik
kesehatan
Tuberculosis
Intervensi :
Intervensi :
Intervensi :
Tuberculosis
Intervensi :
ditangani
Intervensi :
9. Implementasi
perawatan.
mungkin,
10. Evaluasi
11. Pathway
Bakteri dorman
Infeksi pasca-primer
(reaktivasi) Kurang
pengetahuan b.d
Bakteri muncul beberapa sembuh dengan ketidakmampuan
Tahun kemudian fibrotik keluarga mengenal
masalah TB
Rekasi infeksi/ inflamasi membentuk kavitas
dan merusakparenkim paru
METODE PENULISAN
A. Metode Penulisan
desain penelitian studi kasus. Menurut Donsu (2016, p.97) desain penelitian
rancangan yang mengkaji secara intensif terhadap satu unit penelitian yang
salah satu masalah penting di lingkup keluarga yang sudah dipilih yaitu
B. Subjek Penulisan
50
77
2. Kriteria ekslusi :
C. Fokus Studi
D. Definisi Operasional
pada keluarga dengan salah satu anggota keluarga yang menderita penyakit
keluarga tersebut
1. Tempat
2. Waktu
F. Pengumpulan Data
1. Wawancara
sebagainya.
2. Pengamatan / observasi
3. Pemeriksaan fisik
4. Studi dokumentasi
2. Alat tulis
bagaimana seorang peneliti mengubah data hasil menjadi informasi yang dapat
76
53
dilakukan untuk menilai kesenjangan antara teori yang telah dijelaskan dalam
tinjauan pustaka dengan respon klien yang telah dipilih menjadi responden.
waktu yang telah dibuat dan mengevaluasi keadaan klien setelah dilakukan
Selanjutnya data disajikan dalam bentuk narasi sesuai dengan desain penelitian
kasus.
I. Etika Penelitian
76
77
BAB IV
A. Hasil
1. Biodata Klien
Kota Magelang.
2. Pengkajian
orang, Tn.S (32 tahun) sebagai kepala keluarga dengan pendidikan akhir
SD. Ny.V sebagai istri (31 tahun) dengan pendidikan terakhir SMK. Anak
pertama An.B (10 tahun) pendidikan kelas 4 SD. Anak kedua An.S (6
generasi muda dan tua, memelihara hubungan kontak dengan anak dan
Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
Ny.V mengatakan An.K sakit dengan keluhan yang sama yaitu sudah
batuk selama 1 minggu dan disertai demam dengan suhu 390C. Mengalami
76
56
2-3 hari pada area suntikan muncul benjolan merah dan didiagnosa terkena
Vitamin B6. Obat Rifampisin diminum tiga tablet sekaligus dan vitamin
penyebab, tanda dan gejala, pengobatan, dan pencegahan dari penyakit itu
sendiri. Ny.V mengatakan batuk kadang kadang, dan tidak terdapat dahak.
badan dari 12 kg menjadi 10 kg. An.K sudah tidak panas pada saat
kaki, menangkap bola dan melemparkannya dari atas kepala. Sudah bisa
76
57
Pemeriksaan fisik
Tabel 4.1
PEMERIKSAAN ANGGOTA KELUARGA
Tn.S Ny.V An.B An.S An.K
KU Baik Baik Baik Baik Baik
TTV TD: TD: - - -
120/80 120/70
mmHg mmHg
N: N: N: N: N:
88x/menit 84x/menit 80x/menit 80x/menit 80x/menit
RR: RR: RR: RR: RR:
24x/menit 24x/menit 22x/menit 22x/menit 22x/menit
S: 36,20C S: 36,50C 36,90C S: 370C S:
37,70C.
KEPALA Simetris, Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,
bersih, bersih, bersih, bersih, bersih,
rambut rambut rambut rambut rambut
berwarna berwarna berwarna berwarna berwarna
hitam hitam hitam. hitam. hitam.
lurus. bergelomb
ang.
MATA Sklera Sklera Sklera Sklera Sklera
tidak tidak tidak tidak tidak
ikterik,kon ikterik,kon ikterik,kon
ikterik,ko ikterik,ko
jungtiva jungtiva jungtivanjungtiva njungtiva
tidak tidak tidak tidak tidak
anemis. anemis. anemis. anemis. anemis.
HIDUNG Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
masalah masalah masalah masalah masalah
penciuman penciuman penciuman
penciuma penciuma
. . . n. n.
TELINGA Simetris, Simetris, Simetris,
Simetris, Simetris,
fungsi fungsi fungsi fungsi fungsi
pendengar pendengar pendengar
pendenga pendenga
an baik an baik an baik ran baik ran baik
MULUT Mukosa Mukosa Mukosa Mukosa Mukosa
bibir bibir bibir bibir bibir
lembab. lembab. lembab. lembab. lembab.
LEHER Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
terdapat terdapat terdapatterdapat terdapat
pembesara pembesara pembesara
pembesar pembesar
n kelenjar n kelenjar n kelenjar
an an
tiroid. tiroid. tiroid. kelenjar kelenjar
tiroid. tiroid.
PARU-PARU I: Simetris I: Simetris I: Simetris I: I:
P: Vokal P: Vokal P: Vokal Simetris Simetris
76
58
76
59
Denah Rumah
Gambar 4.2
Denah rumah Tn.S
Keterangan : 3 4 U
1. Kamar tidur
2. Ruang keluarga 1
3. Dapur S
4. Kamar mandi
mandi. Lantai adalah keramik dan kedap air, dinding permanen, atap
genting. Jendela tidak dibuka dan pintu yang ada di ruang tamu dibuka,
lembab dan gelap. Kamar tidur penderita tidak terdapat ventilasi. Sampah
menggunakan listrik, sumber air dari PDAM untuk memasak dan mencuci.
76
60
rumah sangat dekat. Tetangga sekitar cukup ramah, apabila ada yang
terkena musibah tetangga yang lain saling tolong menolong. Interaksi baik
berkumpul pada malam hari dengan menonton televisi dan makan malam
terpenuhi, makan sehari 3 kali dengan porsi sekitar 10-15 sendok makan.
3. Perumusan masalah
76
61
obat. Kamar tidur pada dinding temboknya lembab, jendela yang ada di
ruang tamu tidak dibuka lalu ruangan menjadi pengap, lembab dan gelap.
Ny.V memeriksakan anaknya dan meminta obat setiap kali obat habis.
kesehatannya.
76
62
memodifikasi lingkungan
Total : 4 1/3
4. Perencanaan
76
63
perawatan
memodifikasi lingkungan
kesembuhan
langsung
tersebut
5. Implementasi
ibu klien dan anggota keluarga. Keluarga sangat senang dan merasa sudah
76
64
untuk proses kesembuhan, membuka jendela dan pintu dari pagi sampai
sore hari. Ny.V sebagai orang pertama yang mengawasi anaknya minum
6. Evaluasi
sebagian
sebagai berikut:
76
65
diberikan.
seperti yang dijelaskan dan motivasi ibu klien untuk memantau An.K
S : Keluarga mengatakan jendela dan pintu sudah di buka dan ibu klien
P : Pertahankan intervensi
76
66
2018, penulis membuat analisa bahwa masalah teratasi dengan Ny.V bisa
untuk penataan rumah dari menjemur alat tidur dan memberikan ventilasi
yang cukup.
B. Pembahasan
secara terus menerus terhadap anggota yang di binanya (Mubarok dkk, 2006,
p.286 ). Dimana data yang di dapat sebagian melalui informasi dari Ny.V
ibu klien mengenai penyakit yang di derita oleh anak nya, lalu penulis
76
67
menderita batuk, tapi sudah tidak panas dan pilek lagi. Keluarga Tn.S belum
mampu mengenal penyakit yang sedang diderita oleh anaknya dengan baik.
keluarga lain tidak. Keluarga sudah mampu mengambil keputusan yang tepat
dengan membawa anak ke pusat pelayanan kesehatan jika anak sakit. Selain
itu, keluarga mampu merawat anggota yang sakit dan menggunakan fasilitas
kesehatan dengan baik terlihat dari keluarga sudah membawa anggota yang
infeksi yang akan menimbulkan penyakit tuberkulosis paru lagi. Terlihat dari
jendela dan pintu yang jarang dibuka, keadaan rumah yang lembab,
Manifestasi yang terjadi pada An.K adalah batuk dan demam pada awal
76
68
subjektif dalam aspek fisik, mental, sosial budaya, ekonomi, kebiasaan, adat
derita oleh anak nya, lalu penulis mengumpulkan data tersebut untuk
1) Pengkajian
2018 pukul 11.00 WIB, diperoleh data bahwa An.K yang menderita
hanya mengalami batuk dan demam dengan suhu 390C. Ibu klien
10 kg, batuk dan demam. Dari data yang didapatkan oleh penulis muncul
tanda gejala Tuberculosis paru yang sesuai yaitu dengan adanya penurunan
pertahanan tubuh kuat maka infeksi tidak akan berkembang lebih jauh.
turun, keringat pada malam hari, demam tinggi, sesak napas, sianosis dan
batuk lama lebih dari dua minggu, kadang batuk disertai darah. Tahap
dkk, 2006, p.286 ). Dari data yang di dapat penulis muncul tanda dan
gejala Tuberculosis paru yang sesuai yaitu adanya penurunan BB. Tanda
76
69
Tuberculosis. Data yang mendukung adalah keluarga Ny.V tidak tahu apa
Ny.V mengatakan perabotan rumah tangga tidak tertata rapi, dinding pada
76
70
kamar lembab, ventilasi pada kamar dan ruang keluarga kurang baik, dan
lingkungan. Menurut (Nanda, 2015 NIC dan NOC) risiko infeksi, rentan
2) Perumusan Masalah
adnya demam dan batuk anaknya menderita demam dan batuk selama 1
setiap kriteria, skor dibagi dengan angka tertinggi dan dikalikan bobot.
pertama skor 1 karena masalah sudah terjadi. Kriteria yang kedua skor
76
71
skor 2/3. Masalah dapat di ubah mendapat skor 2 karena dapat di ubah
mencegah penularan.
76
72
3) Intervensi keperawatan
76
73
tata rumah yang kurang baik. pencahayaan kurang pada siang hari, sinar
gelap, kamar tidur penderita minimal sekali untuk ventilasinya dan tembok
4) Implementasi keperawatan
penyakit tersebut.
76
74
5) Evaluasi
berhasil maka perlu disusun rencana baru yang sesuai. Semua tindakan
dan kesediaan keluarga (Mubarok dkk, 2006, p.298). Dari dua diagnosa
yang ada telah teratasi dengan baik karena sudah mengetahui tentang
penataan rumah yang baik dengan membuka jendela supaya udara dan
76
75
bagi anaknya serta selalu rutin kontrol, selain itu dapat mengambil
terjadinya penularan.
76
BAB V
A. Kesimpulan
untuk memenuhi syarat tugas akhir pada Program Studi DIII Keperawatan
Kota Magelang.
mesalah kesehatan terkait Tuberculosis dengan total skor 4 2/3 dan risiko
76
77
keluarga.
B. Saran
Hasil laporan ini dapat berlanjut dan dapat dikembangkan dengan teori
yang terbaru.
3. Bagi Puskesmas
Ombo dan dapat meningkatkan program pola hidup bersih dan sehat.
Kedokteran EGC.
DIVA Press.
Rights.
(2013).
Hasdianah., Sandu Siyoto., Indasah., Ratna Wardani. (2015). Buku Ajar Dasar-
Nursing.
Diagnoses: Definitions & Classifications 2015-2017. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
(online),(http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KAB
Oktober 2017).
Masyarakat, Badan Kesehatan Paru. (2017). Prevalensi Penyakit TBC pada anak.
Nurarif, Amin Huda & Kusuma, Hardhi (NANDA). (2013). Aplikasi Asuhan
Pelajar.
Setiati, Siti. (2014). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Interna Publishing.
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. Strategi pelaksanaan
08:00 WIB.
D. Metode
1. Ceramah
E. Susunan acara
F. Seting tempat
B B B B
Keterangan gambar :
A : Penyaji
B : Audience / peserta
G. Media
Leaflet
H. Sumber
I. Kriteria evaluasi
1. Evaluasi struktur
2. Evaluasi proses
diketahui
3. Mahasiswa
4. Evaluasi hasil
ditentukan
J. Daftar pertanyaan
A. Pengertian
salah satu penyakit saluran pernafasan bagian bawah yang sebagian besar basil
p.137, 2013).
1. Sistemik
2. Akut
3. Milier
Batuk lama lebih dari dua minggu, sputum yang mukoid atau kopurulen,
nyeri dada, batuk darh, dan gejala lain. Bila tanda-tanda penyebaran ke
organ lain, seperti pleura, akan terjadi nyeri pleura, sesak nafas, ataupun
udara (droplet infection). Dengan tidak sengaja droplet jatuh ke tanah , lantai
atau tempat lainnya. Akibat terkena sinar matahari atau suhu udara yang panas
terbang ke udara. Apabila bakteri terhirup orang yang sehat maka orang
dari udara melalui saluran pernafasan dan mencapai alveoli dan bagian
primer bila basil tuberculosis pada afek primer melalu perjalanan limfe
Bakteri yang terhisap akan masuk ke saluran pernafasan dan masuk hingga
alveoli. Bakteri dan focus ini disebut focus primer atau lesi primer atau Fokus
Ghon.
lebih jauh dan bakteri tidak dapat berkembang biak lebih lanjut dan menjadi
Dorman atau tidur. Ketika suatu saat kondisi melemah akibat sakit lama/keras
atau memakai obat yang melemahkan daya tahan tubuh telalu lama maka
bakteri tuberculosis yang dorman dapat aktif kembali. Inilah yang di sebut
reaktifitas infeksi primer atau infeksi pasca-primer. Infeksi ini dapat terjadi
juga dapat di akibatkan oleh bakteri yang baru masuk ke tubuh (infeksi baru),
bukan bakteri dorman yang aktif kembali. Biasanya organ paru tempat
Setelah terjadi resolusi dari infeksi primer, sejumlah kecil bakteri masih
dan organ lainnya jarang terkena, lesi terbatas dan terlokalisasi. Reaksi
menyolok dan menghasilkan lesi kaseosa (perkejuan) yang luas dan disebut
diliputi oleh jaringan fibrotic yang tebal dan berisi pembuluh darah pulmonal.
dari rokok)
perhatikan keadaan gizi dan lingkungan pasien, sumber infeksi harus dicari
pengobatan walaupun pengobatan ini berjalan lama (1 tahun dan 2 tahun atau
8. Riwayat Hidup
a. Pendidikan SD di SD Negeri 2 Ngadirejo, lulus tahun 2009
b. Pendidikan SMP di MTs Negeri Model Parakan, lulus tahun 2012
c. Pendidikan SMA di SMA Negeri 1 Parakan, lulus tahun 2015