W
YANG MENGALAMI STROKE DENGAN MASALAH
KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN
RASA NYAMAN DI PALANGGA,
KEC. DURUKA, KAB. MUNA
Oleh :
RAHMA KUMALASARI
P00320018037
JURUSAN KEPERAWATAN
2021
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
NIM : P00320018037
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini adalah
pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa tugas akhir ini adalah hasil
(Rahma Kumalasari)
ii
iii
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS
4. Agama : Islam
II. PENDIDIKAN
2021.
v
MOTTO
vi
KATA PENGANTAR
Pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan dan
dan tepat waktu. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin
Kesehatan Kendari.
vii
2. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Muna yang sudah memberikan izin
pendidikan.
viii
11. Kepada responden dan keluarga atas kesediaannya menjadi
perbaikan di masa yang akan datang . Semoga Karya Tulis Ilmiah ini
Aamiin
Penulis
(Rahma Kumalasari)
ix
ABSTRAK
Metode : Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan rancangan untuk studi
kasus Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny.W Yang Mengalami Stroke Dengan
Masalah Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Rasa Nyaman Di Palangga, Kec.
Duruka, Kab. Muna.
Kesimpulan : Masalah keperawatan nyeri akut dengan Luaran tingkat nyeri dan
intervensi manajemen nyeri, perlu perawatan selanjutnya baik dilakukan oleh
perawat atau keluarga penderita yang sudah diberi edukasi.
x
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 4
C. Tujuan Studi Kasus ............................................................................ 4
D. Manfaat Studi Kasus .......................................................................... 5
xi
F. Metode pengumpulaan data ............................................................... 44
G. Penyajian data ................................................................................... 45
H. Etika penelitian ................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….70
LAMPIRAN……………………………………………………………………72
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
dunia. Penyakit ini dapat terjadi akibat tekanan darah yang meningkat
yang sering di derita oleh lansia dan menjadi salah satu faktor penyebab
yang dimaksud lanjut usia adalah penduduk yang telah mencapai usia 60
tahun keatas (Untari et al., 2019). Biasanya masalah yang timbul pada
maupun patofisiologis akibat penyakit tertentu. Hal ini dapat dilihat dari
tidak menular salah satu diantaranya penyakit kronis (Diantri dan Chandra,
2019).
yaitu faktor resiko yang dapat di ubah dan faktor resiko yang tidak dapat di
1
2
ubah. Dimana faktor resiko yang tidak dapat di ubah atau tidak dapa di
keturunan (genetik), ras, umur dan jenis kelamin, sedangkan faktor resiko
kurang, minum kopi, kontrasepsi oral (pil KB) dan mengkonsumsi alkohol
13,7 juta kasus baru stroke, dan sekitar 5,5 juta kematian akibat penyakit
stroke. Sekitar 70% penyakit stroke dan 87% kematian dan disabilitas
(Depkes RI,2016).
RI,2018).
gerontik memiliki berbagai peran dan fungsi yaitu sebagai care giver,
NANDA,NIC,NOC 2018).
hal mendasar yang harus di capai untuk dapat hidup produktif sehingga
Sehingga saya tertarik untuk mengambil kasus stroke sebagai bahan Karya
Tulis Ilmiah saya dengan tujuan agar karya tulis ini bisa menjadi referensi
hasil yang di dapatkan pada pasien stroke non hemoragik dapat terganggu
B. RUMUSAN MASALAH
UMUM
KHUSUS
1. Bagi Peneliti
3. Bagi Masyarakat
TINJAUAN PUSTAKA
Lansia adalah seseorang yang telah berusia > 60 tahun dan tidak
2. Klasifikasi Lansia
atau jasa.
3. Karakteristik Lansia
7
8
perubahan pada diri manusia, tidak hanya perubahan fisik, tetapi juga
holistik, ditunjukan pada klien lanjut usia baik sehat maupun sakit
1. Pengkajian
kesehatan lain.
kolaborasi.
10
a. Pengertian Nyeri
orang dalam hal skala dan tingkatnya, dan hanya orang tersebut lah
Kowalski, 2020).
b. Klasifikasi Nyeri
akut, nyeri kronis. Nyeri akut merupakan nyeri yang timbul secara
11
mendadak dan cepat hilang, yang tidak lebih dari 6 bulan dan di tandai
cukup lama yaitu lebih dari 6 bulan.. Menurut sifat terjadinya, nyeri
dapat dibagi dalam beberapa kategori yaitu nyeri tertusuk dan nyeri
terbakar.
Tabel 1
c. Fisiologi Nyeri
berkekuatan 0,1 m-sec, 100 cps guna merangsang saraf spinalis perifer
membuktikan bahwa teori gate control benar.Jika ada suatu zat dapat
Latar belakang etnik dan budaya ini merupakan salah satu faktor
akut atau kronis yang mereka derita. Walaupun ambang batas nyeri
14
terdekat.
pernah mengalaminya.
Chayatin,2018).
f. Intensitas Nyeri
banyak tes, skala, skor, atau tingkatan angka dibuat untuk membantu
cara, tes, atau skala pengukur nyeri. Namun, perlu diingat bahwa
Keterangan gambar:
PQRST(Alimul,2009).
2) Diagonosis Keperawatan
1. Nyeri akut
a) Definisi
b) Penyebab
1. Agen pencedera fisiologis (mis. Inflamasi, iskemia,
neoplasma, hipertensi)
17
iritan)
Subjektif
1. Mengeluh nyeri
Objektif
1. Tampak meringis
nyeri)
3. Gelisah
5. Sulit tidur
Subjektif
Objektif
5. Menarik diri
18
7. Diaphoresis
3) Perencanaan Keperawatan
b) INTERVENSI
1) Manajemen nyeri
rasa nyeri
5) Evaluasi Keperawatan
C. Stroke
1. Definis Stroke
(Amin, 2015).
suplai oksigen ke otak secara mendadak yan dapat terjadi karena adanya
2. Klasifikasi Stroke
Dapat terjadi apabila salah satu cabang dari pembuluh darah otak
mati karena tidak mendapatkan suplai oksigen dan aliran darah yang
cukup.
21
b. Stroke hemoragik
3. Etiologi
darah.
mengakibatkan penggumpalan.
darah.
4. Manifestasi klinik
mulut mencong atau tidak simetris, gangguan daya ingat, nyeri kepala
PATHWAY
5. Patofisiologi
cepat dan mendadak pada pembuluh darah otak sehingga aliran darah
24
sampai ke otak juga berkurang atau tidak ada tergantung berat ringannya
trombus (pecahnya bekuan darah / plak), emboli udara, lemak) pada arteri
aliran darah ke otak kurang dari 20 ml per 100 gram otak per menit.
terbentuk di daerah sirkulasi lain dalam sistem peredaran darah yang biasa
terbagi menjadi dua daerah keparahan derajat otak, yaitu daerah inti dan
daerah penumbra. Daerah inti adalah daerah atau bagian otak yang
memiliki aliran darah kurang dari 1occ/100 g jaringan otak tiap menit.
penubra adalah daerah otak yang aliran darahnya tergangu tetapi masih
lebih baik dari pada daerah inti kaena daerah ini masih mendapat suplai
(2019).
25
6. Pemeriksaan Penunjang
(MRI)
7. Penatalaksanaan
8. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas klien
d. Aktivitas/istirahat
e. Sirkulasi
f. Integritas
g. Eliminasi
h. Makanan/cairan
i. Neurosensori
pendengaran.
j. Nyaman/nyeri
k. Pernafasan
l. Keamanan
m. Interaksi
pandang
dan porosis.
menggerakan lidah.
2. Diagnosa Keperawatan
hipertesi)
otot
4. Pelaksanaan Keperawatan
harapkan.
5. Evaluasi
1) Definisi
maupun kronis.
a) Ketentraman hati
f) Meningkatkan keyakinan
i) Tidur lelap
l) Meningkat kreativitas
rileks.
perlahan-lahan.
berkurang.
kali.
cepat
menurunkan nyeri, hal ini terjadi karena relatif kecilnya peran otot-
otot skeletal dalam nyeri pasca operasi atau kebutuhan pasien untuk
darah.
1. Menurunkan nyeri
enfekalin.
waktu.
Penelitian lain juga di lakukan oleh Rini Tri Hastuti dan Insiyah
METODE KASUS
bentuk studi kasus. Dalam penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk
Subyek dari penelitian studi kasus ini adalah satu orang pasien
kriteria inklusi :
1. Kriteria Inklusi
41
42
2. Kriteria Eklusi
nyaman
kuratif, dan rehabilitatif sesuai dengan posisi yang ada pada diri
mereka.
43
jelas dan pasti tentang status atau masalah kesehatan pada lansia
1. Tempat
2. Waktu
F. PENGUMPULAN DATA
1. Jenis Data
a. Data Primer
b. Data Sekunder
G. PENYAJIAN DATA
Penyajian data yang akan di sajikan pada penelitian ini yaitu secara
etik . Tujuan Penelitan harus etis dalam arti hak responden harus di
1. Prinsip Manfaat
3. Prinsip Keadilan
Treatment)
HASIL PENELITIAN
1. PENGKAJIAN
c. Umur : 70 tahun
e. Status : Menikah
f. Agama : Islam
h. Pendidikan : SD
a. Nama : Ny. M
c. Nomor telpon :
48
49
4. Aktivitas rekreasi
a. Hobi : Berkebun
5. Riwayat keluarga
1. Nutrisi
berminyak
2. Eliminasi
a. BAK
b. BAB
Konsistensi : Lunak
3. Personal hygiene
4. Istirahat tidur
a. Olahraga : Tidak
51
b. Nonton tv : Iya
b. Status Kesehatan
penyakit stroke
52
pada kepela
sclera normal, tidak ada nyeri tekan, simetris antara mata kanan
dan kiri.
kanan dan kiri, dan kebersihan telinga baik , tidak adanya nyeri
kekanan.
c. Spritual
tidak ada
ada
sebelah kanan
gangguan kognitif.
pada ektremitas.
2. ANALISIS DATA
6. Nampak klien
memegang
daerah yang
sedang sakit.
7. Nampak skala
nyeri berda di
angka 5
8. Tanda – tanda
vital
TD : 180/100
mmHg
N : 86X/menit
S : 36,5°C
RR : 21x/menit
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN.
Data subjektif
Data objektif
TD : 180/100 mmHg
N : 86X/menit
S : 36,5°C
RR : 21x/menit
4. PERENCANAAN KEPERAWATAN
yang
memperberat
rasa nyeri
8. Fasilitasi
istirahat dan
tidur
9. Jelaskan
penyebab,
periode, dan
pemicu nyeri
10. Jelaskan staregi
meredahkan
nyeri
11. Ajarkan teknik
non
farmakologis
untuk
mengurangi
rasa nyeri
untuk
mengurangi
rasa nyeri
B. PEMBAHASAN
lebih besar atau sama dengan 140 mmHg dan peningkatan distolik
lebih besar atau sama dengan 90 mmHg. Gejala yang di rasakan pada
mencong atau tidak simetris, gangguan daya ingat, nyeri kepala hebat,
melalui studi kasus langsung pada pasien Ny. W dengan kasus stroke
fungsi otak.
beberapa hari ini yang sering sakit kepala karena kepikiran dengan
timbul.
kasus dan teori penyakit stroke maupun teori nyeri. Dimana tanda
tusuk, dengan waktu yang hilang timbul, skala nyeri 5, dan nampak
kesakitan.
2) Diagnosa keperawatan
dan kasus, dimana diagnosa yang di akat oleh penulis yaitu nyeri
secara verbal
3) Intervensi keperawatan
teori yaitu:
intensitas nyeri,.
nyeri
nyeri
relaksasi nafas dalam yang benar dan memonitor tanda- tanda vital
4) Implementasi
5) Evaluasi keperawatan
penurunan skala nyeri pada klien, yaitu pada hari pertama seblum
terapi dan teknik relaksasi nafas dalam yang baik. Teknik relaksasi
ini juga ini dilakukan pasien secara mandiri jika tiba tiba
yang baik dan benar. Meskipun teknik relaksasi nafas dalam ini
kec. Duruka, kab Muna ini, diantaranya dari segi sumber referensi
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Pengkajian yang ditemukan pada kasus stroke pada Ny.W yaitu, pasien
didukung oleh data- data yang ditemukan dan sesuai dengan keadaan
dengan prosedur.
klien.
68
69
2021 dengan hasil nyeri akut berkurang dari skala 5 (sedang) menjadi
skala 3 (ringan).
B. SARAN
penelitian menyarankan :
1. Bagi institusi
Mubarak, W.I., & Cahyani, N. (2008). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia.
Jakarta :ECG
70
Mubararak W. L.: Chayatin N.: Santoso B. A. (2009). Ilmu Keperawatan
Komunitas Konsep Dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika.
71
Yusuf, M. (2018). Asuhan Keperawatan Pada Ny.W Dengan Gangguan
Kardiovaskuler Pada Hipertensi Dalam Pemenuhan Kebutuhan Rasa
Aman Dan Nyaman Di Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari.
72
73
menghebatnya stimulasi nyeri. Ada tiga hal yang utama dalam teknik
relaksasi:
2. Pikiran beristirahat
D. Prosedur pelaksanaan :
1. Tahap preinteraksi
b. Mencuci tangan
c. Menyiapkan alat
2. Tahap orintasi
3. Tahap kerja
berkurang
4. Tahap terminasi
d. Cuci tangan
5. Dokumentasi
Lampiran 2 : Dokumentasi
DOKUMENTASI
76