E
DENGAN DEFISIT NUTRISI AKIBAT GASTRITIS DI
KELURAHAN PASIR GOMBONG BEKASI 2021
KTI
Disusun Oleh:
26 Juli 2021
i
LEMBARAN PENGESAHAN KARYA TULIS ILMIAH
Disusun Oleh:
Pada Hari :
Tanggal :
Dewan penguji :
1. Penguji I : Ns. Angga Saeful Rahmat, M. Kep. Sp. Kep. Kom (……….……)
2. Penguji II : Ns. Syaefunnuril A.H., M. Kep. Sp. Kep. MB (……………..)
3. Penguji III : Ns. Prystia Riana Putri, S. Kep., M. Kep (...…………...)
Mengesahkan,
NIK . 50120443
ii
SURAT PERNYATAAN
Matrai
Intan sari
NIM.010418196
iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Email : intansari3859@gmail.com
Riwayat Pendidikan
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT Tuhan Yang
Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis
2021”
bimbingan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah ini. Oleh karena itu, Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnaya kepada:
1. Dr. drg. Eddy Suharno, SH, M.Kes, selaku Ketua Yayasan Medika
Bahagia.
Suherman.
4. Ns. Yana Setiawan, SKM, M.Kep selaku Wakil Rektor III Bidang
v
5. Herlina Simanjuntak, SST, M.Keb, Selaku Ketua Jurusan Vokasi
Medika Suherman.
8. Ns. Prystia Riana Putri, M.Kep selaku coordinator dan pembimbing dalam
9. Ns. Roby Rahmadi Akbar, M.Kep., selaku Wali kelas Diploma Tiga
11. Keluarga besarku terutama Ayahanda dan Ibundaku tersayang yang selalu
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Kakak dan adikku serta semua
vi
12. Teman-teman Diploma III Keperawatan Angkatan VIII Universitas
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih
banyak kekurangan, untuk ini dengan segala kerendahan hati penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak agar dalam
penulisan laporan yang akan datang dapat tersusun lebih baik lagi.
Intan Sari
NIM: 010418196
vii
DAFTAR ISI
Halaman
SURAT PERNYATAAN…………..…………………………………….……...iii
RIWAYAT HIDUP…….…………..…………………………………….……...iv
KATAPENGANTAR…………………………………………………….……....v
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xi
DAFTAR TABEL……….……………………………………………….……..xii
DAFTAR SINGKATAN.....................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN
2.1.1 Pengertian...........................................................................................6
viii
2.1.4 Masalah Yang Muncul Pada Lanjut Usia...........................................8
2.2.1 Definisi..............................................................................................10
2.2.3 Patofisiologi.......................................................................................11
2.2.5 Komplikasi........................................................................................15
2.2.6 Penatalaksanaan.................................................................................16
ix
3.5 Penyajian Data...........................................................................................30
5.1 Kesimpulan................................................................................................62
5.2 Saran...........................................................................................................63
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................64
LAMPIRAN
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
xii
DAFTAR SINGKATAN
(Ny) Nyonya
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
Masalah yang paling umum pada lanjut usia (lansia) peningkatkan asam
lambung atau gastroesopageal reflux (maag). Penyakit gastritis terjadi karena dua
hal, yaitu gangguan fungsional dari lambung yang tidak baik dan terdapat
gerakan dari lambung yang berkaitan dengan system saraf dilambung atau hal-hal
yang bersifat psikologis. Gangguan struktur anatomi bisa berupa luka erosi atau
juha tumor. Faktor kejiwaan atau stress juga terhadap timbulnya serangan tulang
Jepang 14,5%, Kanada 35%, dan Prancis 29,5%, insiden gastritis di Asia
Tenggara sekitar 583.635 dari jumlah penduduk setiap tahunnya. Angka kejadian
17,2% yang secara substansial lebih tinggi dari pada populasi di barat yang
berkisar 4,1% dan bersifat asimptomatik. Presentase dari angka kejadian gastritis
Indonesia menurut WHO adalah 40,8% dan angka kejadian gastritis di beberapa
1
2
profil kesehatan Indonesia tahun 2016, gastritis merupakan salah satu penyakit
dari 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat inap dirumah sakit di Indonesia
dengan jumlah 30.154 kasus (4,9%). Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Barat, gastritis menempati urutan ke-3 dari 10 penyakit terbanyak di Jawa
Barat tahun 2014, yaitu sebesar 86.874 kasus (10,94%), menurut (WHO, 2017
Banyak faktor yang menyebabkan gastritis akut, yaitu pada usia produktif
kesehatan, alkohol, virus, jamur, radiasi, alergi, garam empedu, eskimia, trauma
langsung, stress yang nudah terjadi. Gastritis dapat mengalami kekambuhan yang
terjadi pada penderita gastritis dapat dipengaruhi oleh pengaturan pola makan
yang tidak baik dan juga dipengaruhi oleh faktor stres (Sylvia, 2012 dalam
Ninandita 2018).
kekurangan nutrisi atau pada dunia kesehatan biasa disebut defisit nutrisi.
Kurangnya nutrisi ini dapat menjadi penyebab gastritis karena kurangnya asupan
usia sehingga bisa menurunkan nafsu makan dan berkurangnya gigi pada lanjut
alasan yang dapat menyebabkan kurangnya asupan makanan pada lanjut usia
(lansia) sehingga kekurangan nutrisi yang dipengaruhi pola makan yang tidak
baik.
3
Kebutuhan dasar adalah hal-hal yang dibutuhkan oleh manusia agar dapat
nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme (Tim Pokja SDKI
Melihat latar belakang yang diuraikan di atas maka penulis tertarik untuk
2021.
Sehubungan data-data diatas, maka pada studi kasus kali ini penulis hanya
membatasi pada: Asuhan Keperawatan gerontik Pada Ny.E Dengan Defisit Nutrisi
b. Karya tulis ilmiah ini dapat digunakan untuk sumber literature untuk
BAB II
LANDASAN TEORI
seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun keatas. Lanjut usia (lansia)
merupakan kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir
terjadi suatu proses yang disebut Aging Process atau proses penuaan
(Nugroho, 2012).
Lanjut Usia adalah bagian dari proses tumbuh kembang. Manusia tidak
secara tiba-tiba menjadi tua. Hal ini normal, dengan perubahan fisik dan
tingkah laku yang dapat diramalkan yang terjadi pada semua orang pada saat
6
7
menjadi usia lanjut (60-69 tahun) dan usia lanjut dengan risiko tinggi
b. Tipe mandiri
d. Tipe pasrah
e. Tipe bingung
Tipe optimis
Tipe konstruktif
Tipe ketergantungan
Tipe defensive
racun.
b. Sistem persyarafan
suhu.
c. Penglihatan
d. Pendengaran
meningkatnya kreatinin
10
makan berkurang
f. Peraba
g. Perubahan kardiovaskuler
.2.1 Definisi
Mardalena, 2017).
yang kuat dengan kerusakan erosi pada bagian superficial (Muttaqin, 2011
.2.2 Penyebab
meliputi stress seperti penyakit fisik atau medikasi seperti obat Nonsteroidal
DiGiulio)
darah sebagian
.2.4 Patofisiologi
mukosa lambung.
Maka terjadi iritasi dan peradangan pada mukosa lambung dan nekrosis yang
peritonitis.
mukosa dan regenerasi epitel. Bahan-bahan ibarat aspirin, alkohol dan Anti
lambung. Kontak antara lesi dan asam juga merangsang prosedur reflek lokal
yang dimulai dengan kontraksi otot halus sekitarnya. Akhirnya terjadi nyeri
13
punggung.
pada gangguan sel chief dan sel parietal, sel parietal berfungsi untuk
maka faktor intrinsik tidak bisa untuk menyerap vitamin B12 dalam makanan,
gastritis meliputi:
defisiensi B12.
.2.6 Komplikasi
.2.7 Penatalaksanaan
digunakan untuk gastritis yang parah berupa cairan dan elektrolit yang
diobati dengan antasida dan istirahat. Histonin yaitu ranitidine yang dapat
gejala berkurang, bila pasien mamou makan melalui mulut dapat dilakukan
diet mengandung gizi yang dianjurkan, jika gejala menetap maka cairan perlu
sangat asam atau alkali, pengobatan dapat dilakukan dari pencernaan dan
17
digunakan jus lemon encer atau cuka encer, bila korosi luas atau berat,
stress, diet air the, air kaldu, air jahe dengan soda kemudian diberikan peroral
pada interval yang sering, makanan yang sudah dihaluskan seperti pudding,
agar-agar dan sup, biasanya dapat diberikan setelah 12-24 jam dan kemudian
2) Sirkulasi
3) Integritas Ego
4) Eliminasi
5) Makanan / cairan
6) Neurosensori
masa tubuh orang dewasa digunakan timbangan berat badan dan pengukur
masalah kesehatan, pada resiko masalah kesehatan atau pada proses mengenali
2017).
a. Defisit nutrisi
20
1) Definisi
(SDKI, 2017).
a) Subjektif
Kram abdomen
Menolak makan
b) Objektif
Salah paham
21
1) Subjektif: -
ideal
dikerjakan oleh perawat yang dasarkan pada pengetahuan dan penilaian klinis
individu, keluarga, dan komunitas (Tim pokja SIKI DPP PPNI, 2018)
a. Manajemen Nutrisi
1) Obeservasi :
2) Teraupetik
3) Edukasi
23
4) Kolaborasi
sakit. Setiap tindakan yang diberikan dari rencana tindakan harus diberi
a. Manajemen Nutrisi
1) Observasi:
2) Terapeutik
sesuai.
konstipasi.
3) Edukasi
seimbang.
4) Kolaborasi
yaitu data yang didapat dari observasi oleh perawat. Analisa yaitu masalah
keperawatan yang dialami oleh pasien. Planning yaitu rencana tindakan yang
kebutuhan energi harian karena asupan makanan yang tidak memandai atau
(2015) defisit nutrisi yaitu asupan nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi
disfagia, mual, muntah, perut kembung, diare, konstipasi, nyeri waktu BAB,
penurunan nafsu makan, penurunan kemampuan absorbs makanan, lemah
karena anemia serta demam (Sutandyo, 2008, dalam Wulandari, 2018).
Menurut Hidayat (2009), dalam Wulandari (2018) faktor-faktor yang
mempengaruhi defisit nutrisi adalah:
a. Pengetahuan
b. Prasangka
c. Kebiasaan
d. Kesukaan
e. Ekonomi
a. Tanda Mayor:
1) Subjektif: -
ideal
b. Tanda minor:
BAB III
Pada karya tulis ilmiah ini desain yang digunakan penelitian adalah studi
Subyek penelitian adalah subyek yang menjadi tujuan utama untuk diteliti
dan menjadi pusat perhatian atau sasaran peneliti. Subyek studi kasus dalam
29
30
a. Wawancara
seorang responden atau sasaran peneliti seperti pasien dan keluarga, atau
1) Menanyakan identitas
b. Observasi
sespirasi dan suhu, pemeriksaan fisik yang dilakukan secara head to toe
Gombong Cikarang Bekasi, pada tanggal 08 mei sampai 10 mei 2021, dengan
melakukan asuhan keperawatan gerontik terhadap satu pasien lanjut usia yaitu
Ny. E (61) tahun, status perkawinan cerai mati, beragama islam, suku bangsa
pekerjaan ibu rumah tangga (IRT), alamat rumah Jl. Pasir Gombong Rt
01/05, cikarang utara, Bekasi, Jawa Barat, tanggal pengkajian 08 mei 2021,
mengkonsumsi makan yang pedas dan asam, sering lambat makan, penuaan,
derajat celcius. Ny. E mengatakan sulit untuk tidur dan mengatakan pola
tidurnya berubah, Ny. E mengatakan tidak mau makan karena mual, klien
makan hanya 2x sehari itupun hanya habis 3-4 sendok, tidak mau makan
karena mual, klien terlihat tampak lemas, berat badan sebelum sakit 44 kg,
dengan gastritis.
Evaluasi dilakukan pada 3 hari dari tanggal 08 mei 2021 sampai 10 mei
diharapkan tidak ada mual muntah, ada peningkatan nafsu makan, adanya
habiskan, evaluasi akhir setelah tiga hari masalah teratasi sebagian dengan di
tandai sudah tidak ada mual muntah, dan sudah mau makan hingga 7 sendok
lainnya.
33
BAB IV
4.1 Hasil
4.1.1 Pengkajian
a. Identitas Klien
Nama Klien Ny. E, jenis kelamin perempuan, usia 61 tahun, status
perkawinan cerai mati, beragama islam, suku bangsa Indonesia,
pendidikan SD, bahasa yang digunakan bahasa Indonesia,
pekerjaan Ibu Rumah Tangga (IRT), alamat rumah Jl. Pasir
Gombong Rt 01/05, cikarang utara, Bekasi, Jawa Barat, sumber
informasi klien.
b. Resume Keperawatan
Ny. E pada tanggal 08 Mei 2021 mengatakan bahwa Ny. E
mempunyai riwayat gastritis tetapi Ny. E tidak bisa mengontrol
pola makannya seperti sering mengkonsumsi makanan pedas dan
asam, sering lambat makan, penuaan, dan kurang olah raga.
c. Riwayat Keperawatan
1). Riwayat Kesehatan Sekarang
Saat dilakukan pengkajian Ny. E mengatakan bahwa
merasakan perut kembung, mual, muntah, sulit tidur dan
makan hanya 2x sehari itupun hanya habis 3-4 sendok.
Penyebabnya saat sebelum sakit Ny. E tidak menjaga pola
makannya, karena ketika Ny. E makan akan terasa perut
kembung dan mual bahkan bisa sampai muntah. Ny. E juga
mengatakan sulit tidur sehingga pola tidurnya berubah.
33
34
Bagan genogram:
: pria meninggal
: perempuan meninggal
: pria
: Perempuan
: pasien
: Garis keturunan
7) Eliminasi
Sebelum sakit
Saat sakit
Sebelum sakit
Saat sakit
d. Pemeriksaan fisik
1) Tanda-tanda vital
a) Tekanan darah: 140/80 mmHg
b) Pernapasan: 20x/menit
c) Suhu: 35,5°C
d) Nadi: 82x/menit
2) Sistem penglihatan
Posisi mata simetris, klopak mata hitam, pergerakan bola
mata normal, konjungtiva merah muda, kornea normal
aklera mata anikterik ukuran pupil normal, tanda-tanda
radang tidak ada, tidak menggunakan alat bantu
penglihatan, operasi tidak pernah.
3) Sistem pernafasan
Jalan nafas tidak ada sumbatan, klien tidak sesak, tidak
ada penggunaan alat bantu nafas, frekuensi nafas
20x/menit, irama teratur, pernafasan sepontan, batuk tidak
ada, tidak ada nyeri saat bernafas, kemampuan melakukan
aktifitas kurang. Inspeksi dada simetris antara kanan dan
kiri sama, pengembangan dada kiri sama, perkusi sonor
diparu, auskultasi pesikuler, tidak terdapat retraksi pada
dinding dada.
4) Sistem kardiovaskuler
Pada pemeriksaan kardiovaskuler ditemukan data, tidak
ada nyeri dada, irama jantung: teratur, pulsasi: kuat, posisi
ics 5mid clavicula sinistra ics 5 mid sternalis dextra,
38
Score
+ - No Pertanyaan Jawaban
✓ 1. Tanggal berapa hari ini? Nenek menjawab :
tanggal 26
✓ 2. Hari apa sekarang ini ? Nenek menjawab :
hari selasa
✓ 3. Apa nama tempat ini ? Nenek
menjawab :pasir
gombong
- 4. Berapa nomor telepon Anda ? Nenek menjawab :
4.a. Dimana alamat Anda ?
(tanyakan bila tidak memiliki telepon)
✓ 5. Berapa umur Anda ? Nenek menjawab :
61 tahun lebih
- 6. Kapan Anda lahir ? Nenek menjawab :
tidak mengetahui
✓ 7. Siapa presiden Indonesia sekarang ? Nenek menjawab :
Jokowi
✓ 8. Siapa presiden sebelumnya ? Nenek menjawab :
SBY
- 9. Siapa nama kecil ibu Anda ? Nenek menjawab :
tidak tahu dan lupa
karena di tinggal
masih waktu kecil
- 10. Kurangi 3 dari 20 dan tetap Nenek hanyaa
pengurangan 3 dari setiap angka baru, dengan menjawab
semua secara menurun ? 1 tahap
pengurangan saja
6 4 4
Jumlah kesalahan total
Dari Peiffer E ( 1975 )
INDEKS KATZ
(Indeks Kemandirian Pada Aktivitas Kehidupan Sehari-
hari)
Score Kriteria
A Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke kamar kecil,
berpakaian dan mandi.
B Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali satu
dari fungsi tersebut.
C Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi
dan satu fungsi tambahan.
D Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi,
berpakaian dan satu fungsi tambahan.
E Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi,
berpakaian, kekamar kecil dan satu fungsi tambahan.
F Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi,
berpakaian, ke kamar kecil, berpindah dan satu fungsi tambahan.
G Ketergantungan pada ke enam fungsi tersebut.
Lain- Tergantung pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat
Lain diklasifikasikan sebagai C, D, E atau F.
Keterangan:
Hasil pemeriksaan indeks pada Ny.E dengan kriteria A yaitu
kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke kamar kecil,
berpakaian dan mandi.
41
ORIENTASI
1 Sekarang (tahun), (musim), (bulan), (tanggal), hari apa? 5 4
2 Kita berada di mana? (negara), (propinsi), (kota), 5 3
(gedung), (ruang)
REGISTRASI
3 Pemeriksa menyebut 3 benda yang berbeda 3 3
kelompoknya selang 1 detik (misal apel, uang, meja)
responden diminta mengulanginya. Nilai 1 untuk tiap
nama benda yang benar. Ulangi sampai responden dapat
menyebutkan dengan benar dan catat jumlah
pengulangan
ATENSI DAN KALKULASI
4. Pengurangan 100 dengan 7 secara berturutan. Nilai 1 5 1
untuk tiap jawaban yang benar. Hentikan setelah 5
jawaban.Atau responden diminta mengeja terbalik
kata “WAHYU” (nilai diberi pada huruf yang benar
sebelum kesalahan;
misalnya uyahw = 2 nilai)
MENGINGAT KEMBALI (RECALL)
5. Responden diminta menyebut kembali 3 nama benda di 3 3
atas
BAHASA
6. Responden diminta menyebutkan nama benda yang 2 2
ditunjukkan (perlihatkan pensil dan jam tangan)
7 Responden diminta mengulang kalimat ”tanpa kalau 1 0
dan atau tetapi”
8 Responden diminta melakukan perintah “Ambil 3 3
kertas ini dengan tangan anda, lipatlah menjadi dua
dan letakkan di
lantai”
9 Responden diminta membaca dan melakukan yang 1 1
42
Skor Total 30 21
Keterangan:
Pemeriksaan MMSE pada Ny. E dengan nilai 21 yaitu dengan Gangguan kognitif
sedang
- S : skala nyeri 5
- T : sewaktu-waktu
Data Objektif :
- klien tampak menahan
nyeri, klien tampak
meringis.
- TD : 140/80 mmHg
N : 82x/menit
RR :20x/menit
S : 35,5 derajat celcius
3. Data Subjektif : Gangguan pola Kurang kontrol
untuk tidur
- Klien mengatakan pola
tidurnya berubah.
Data Objektif :
- klien tampak lemas dan
lesu
- kantung mata tampak
gelap dan cekung
4.1.4 Intervensi
Nama Klien/umur : Ny. E/61 tahun
terjangkau
nonfarmakol
ogis untuk
mengurangi
rasa nyeri
1 09/05/2021 S: Klien
13.00 mengatakan tidak
mau makan karena
mual dan muntah intan Sari
O: Klien tampak
lemas, mukosa bibir
kering, BB saat ini
37 kg, IMT 18,1
A: Defisit nutrisi
belum teratasi
P: Mengkaji ststus
nutrisi klien
I: Monitor asupan
makanan
E: memantau berat
badan klien
R: -
TD : 140/80 mmHg,
N : 82x/menit, RR :
20x/menit, S : 35,5
derajat celcius
E: Mengajarkan
teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
R: -
3 09/05/2021 S: Klien
14.10 mengatakan sulit
untuk tidur, pola
tidurnya berubah- Intan Sari
ubah
O: Klien tampak
lemas dan lesu
A: Gangguan pola
tidur teratasi
P: Mengidentifikasi
pola aktifitas dan
tidur
I:Tetatpkan jadwal
rutin
E: Menjelaskan
pentingnya tidur
cukup selama sakit
R: -
Tabel 4.4 Catatan Perkembangan
4.1.7 Evaluasi
52
mual sudah
berkurang
Objektif:
1. Pasien terlihat
tidak terlalu
pucat lagi
Analisa: Masalah
gangguan pola tidur
teratasi
Planing: Intervensi
dihentikan
Tabel 4.4 Evaluasi Laporan Kasus
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengkajian
Hasil pengkajian pada Ny.E yang dilakukan pada tanggal 08 mei 2021
setelah dibandingkan dengan teori tersebut sebagai berikut:
a. Gejala mual dan muntah yang ada dalam teori muncul pada kasus,
dimana Ny.E mengalami mual dan muntah, mengalami penurunan
nafsu makan. Menurut chaterjee, et al, (2011) dalam penelitian
55
4.2.2 Diagnosa
4.2.5 Evaluasi
atau sedikit tetapi sering, pemberian makan sedikit tapi sering ini
untuk membantu rasa mual hingga dapat meningkatkan nafsu
makan. Dibuktikan oleh teori yang menjelaskan bahwa pemberian
makan sedikit tetapi sering ini mampu membuat kadar asam
lambung tidak meningkat sehingga dapat mengurangi gejala mual
dan muntah(hidayat, 2009, dalam pratama, 2018). Dapat dilihat
dari penelitian yang sebelumnya dilakukan selama 3 hari dalam
pemberian makan sedikit tetapi sering mampu mengurangi mual
dan meningkatkan nafsu makan.
Evaluasi dari kasus asuhan keperawatan yang masalah keperawatan
Defisit Nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna
makanan: Mual masalah teratasi dan untuk tindakan lebih lanjut
dapat mematuhi peraturan yang telah diberikan perawat yaitu
dengan memberikan informasi ulang menggenai edukasi gizi
seimbang.
62
BAB V
5.1 Kesimpulan
62
63
5.2 Saran
1. Bagi Penulis
Diharapkan dalam melaksanakan praktek dapat menguasai mengenai
konsep dasar materi yang dibahas serta dapat menyesuaikan dengan
keadaan dilapangan praktek sehingga memperkarya wawasan berpikir bagi
penulis terutama pada klien yang mengalami defisit nutrisi akibat gastritis.
2. Bagi institut pendidikan
Diharapkan agar lebih membekali mahasiswa didiknya tentang pembuatan
asuhan keperawatan baik itu yang terkait penyakit gastritis maupun
penyakit-penyakit lainnya, dalam melaksanakan praktek dapat menguasai
mengenai konsep dasar materi yang dibahas serta dapat menyesuaikan
dengan keadaan dilapangan praktek sehingga memperkaya wawasan
berpikir bagi penulis terutama pada klien dengan defisit nutrisi dengan
gastritis.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan dapat melakukan asuhan keperawatan yang lebih optimal pada
klien yang mengalami gangguan defisit nutrisi, agar mendapatkan hasil
yang sesuai dengan yang diharapkan yaitu semakin berkurangnya rasa
mual sehingga nafsu makan kembali normal. Karya tulis ilmiah ini
disusun sesuai dengan konsep pemenuhan kebutuhan dasar untuk itu
diharapkan dapat memperbanyak lagi referensi yang harus digunakan
terutama pada kebutuhan manusia yang mengalami gangguan defisit
nutrisi.
64
DAFTAR PUSTAKA
Widiyatusakinah.
(2017).JurnalKesehatanAndalas.http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/
articel/download/8505/661. (Diakses Pada tanggal 18 mei 2021 pukul
10.00 WIB)