Telah dipertahankan pada Seminar Hasil Karya Tulis Ilmiah di depan TIM
Penguji Pada Hari/Tanggal : Jumat, 3 Agustus 2018
Dan telah dinyatakan memenuhi syarat
Tim Penguji :
1. Muslimin L, A.Kep., S.Pd., M.Si (…………………………….)
Mengetahui :
Ketua Jurusan Keperawatan
(Indriono Hadi,S.Kep,Ns,M.Kes)
NIP.197003301995031001
ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
NIM : P00320015075
menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-
benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau
pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil
iii
RIWAYAT HIDUP
I. Identitas
a. Nama : Maria Ayu Kondorura
b. Tempat, Tanggal Lahir : Bintuni, 15 Desember 1997
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Suku/Bangsa : Toraja/Indonesia
e. Agama : katolik
f. Alamat : Jl. Ahmad Yani Lrg. Makmur
II. Pendidikan
a. SDN 268 Inpres Deri, Tahun 2006
b. SDN 013 Bengalon Kutai Timur, Tamatan Tahun 2009
c. SMP Negeri 1 Bengalon Kutai Timur, Tamatan Tahun 2012
d. SMA Negeri 5 Kendari, Tamatan Tahun 2015
e. Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan D3 Keperawatan,
masuk tahun 2015 sampai sekarang
iv
MOTTO
v
ABSTRAK
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
dan rahmatnya sehingga penulis bisa menyelesaikan karya tulis ilmiah yang
cairan dan elektrolit di rumah sakit umum aliyah 2 kota kendari” dapat
kesulitan dan hambatan, namun berkat bantuan, dorongan serta bimbingan dari
berbagai pihak, maka kesulitan maupun hambatan tersebut dapat teratasi. Untuk
itu dalam kesempatan ini dengan rendah hati, penulis menyampaikan banyak
terima kasih atas segala bantuan yang telah di berikan dan mohon maaf atas
vii
kasih sayang, keikhlasan, dan kebijaksanaan memberikan koreksi, revisi
6. Orangtua saya Ayah Aris Kondorura dan Ibu Rosalina Ponno Pamai
yang dengan penuh kasih sayang memberikan doa dan dukungan baik
10. Riznawati dan Muh Yusuf mereka sampai saat ini adalah sahabat yang
baiknya luar biasa seperti saudara sendiri yang senantiasa ada disaat susah
viii
maupun senangnya saya mereka senantiasa mendukung dalam proses
11. Putri Aningsi, Jasmawati, Sri Wahyuni yang selalu setia menjadi sahabat
yang sabar menghadapi tingkah laku saya dan senantiasa menjadi sahabat
yang luar biasa serta dalam suka dan duka senantiasa bersama-sama dan
beserta adik tingkat I, II, kakak RPL beserta teman dari semua jurusan di
waktu yang saya miliki, masih banyak kekurangan dalam menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah ini. Untuk itu saran dan kritik yang membangun dari semua pihak
sangat penulis harapkan. Penulis berharap Karya Tulis Ilmiah ini dapat
bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait, kalangan akademis dan yang lainnya.
penulis
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL DEPAN .................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................ iii
HALAMAN KEASLIAN TULISAN ............................................................................ iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................................... v
HALAMAN MOTTO ................................................................................................... vi
HALAMAN ABSTRAK ............................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................................. viii
DAFTAR ISI................................................................................................................... xi
HALAMAN DAFTAR TABEL .................................................................................. xiii
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ................................................................................................. 1
B. Rumusan masalah............................................................................................ 4
C. Tujuan penelitian ............................................................................................. 4
D. Manfaat penelitian ........................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
x
F. Pengumpulan data.........................................................................................................39
G. Penyajian data.................................................................................................................41
H. Etika penelitian.................................................................................................................41
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil penelitian.................................................................................................................45
B. Pembahasan hasil penelitian...................................................................................63
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................................................72
B. Saran....................................................................................................................................73
DAFTAR PUSTAKA
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak adalah generasi penerus bangsa, akan tetapi tidak semua anak
memiliki kondisi dan keadaan yang sehat. Anak merupakan bagian dari keluarga
dan masyarakat, asuhan kesehatan anak berpusat pada keluarga. Kejadian yang
lazim terjadi pada anak yaitu diare pada anak. Diare dapat menimbulkan suatu
stres bagi anak itu sendiri maupun pada keluarga. Perubahan masalah
Diare adalah buang air besar dengan konsistensi cair (mencret) sebanyak
3 kali atau lebih dalam satu hari (24 jam). Ada dua kriteria penting harus ada
yaitu buang air besar dengan konsistensi cair dan sering, sehingga buang air
besar sehari tiga kali tapi tidak cair, maka tidak bisa disebut daire. Begitu juga
apabila buang air besar dengan tinja cair tapi tidak sampai tiga kali dalam sehari,
maka itu bukan diare. Pengertian diare didefinisikan sebagai inflamasi pada
membran mukosa lambung dan usus halus yang ditandai dengan diare, muntah
yang berakibat kehilangan cairan dan elektrolit yang menimbulkan dehidrasi dan
1
kematian akibat diare perlu tatalaksana yang cepat dan tepat (Depkes RI,
2011).
Data WHO tahun 2014, pada Weekly Morbidity and Mortaity Report
pasien rawat inap di rumah sakit, dengan CFR 1,79%. Sedangkan data
tahun 2013 jumlah kasus diare sebanyak 3.902.992 kasus dan tahun
tahun 2013 angka kejadian diare di Sulawesi Tenggara sebesar 7,3% dengan
insiden diare pada balita sekitar 5%. Jumlah kasus diare yang ditangani pada
tahun 2016 sebanyak 35.864 kasus atau sebanyak 46,77% dari perkiraan
77,74% dari perkiraan kasus. Nilai persentase diare yang ditangani dihitung
mana jumlah target penemuan adalah hasil proyeksi dari jumlah penduduk,
jadi bukan merupakan nilai rill, melainkan berupa estimasi dan proyeksi.
2
atas 100%, seperti yang terjadi di kabupaten buton utara 114,96%, di
jumlah kasus yang ditangani di sarana kesehatan lebih besar dari target
data jumlah penduduk hasil proyeksi yang jauh lebih besar dari jumlah
kematian pada anak terbanyak disebabkan penyakit diare. Diare dapat berakibat
pertama pada anak diare sehingga dapat memperburuk kondisi anak karena
cairan dan elektrolit pada anak tersebut. Kekurangan volume cairan adalah
untuk menjaga sel-sel tubuh dan berfungsi penting bagi tubuh agar tubuh dapat
berjalan normal, jika banyak elektrolit yang terbuang saat diare maka tubuh akan
keperawatan pada anak diare yang benar sehingga dapat memenuhi kebutuhan
cairan dan elektrolit ini mengacu pada kehilangan cairan saja tanpa perubahan
cairan infus yang sesuai, cairan sesuai dengan prosedur yang ada dan atau
3
yang mengalami diare agar dapat mengganti cairan yang keluar pada
sebagai berikut: Tahun 2016 terdapat 220 kasus, Tahun 2017 terdapat
Kebutuhan Cairan dan Elektrolit Di Ruang Arafah Rumah sakit umum Aliyah
2 Kota Kendari”
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Umum
4
2. Tujuan Khusus
5
c. Bagi penulis
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
tinja lebih banyak dari pada biasanya lebih dari 200 gram atau 200
encer lebih dari 3kali perhari. Buang air besar tersebut dapat/tanpa
a. Pengertian anak
dari bayi (0-1 tahun) usia bermain/oddler (1-2,5 tahun), pra sekolah (2,5-
Rentang ini berbeda antara anak yang satu dan yang lain mengingat
7
Dalam proses berkembang anak memiliki ciri fisik, kognitif, konsep
diri, pola koping dan perilaku soaial (A. Aziz Alimul Hidayat 2009).
anak tidak dapat di batasi dikarenakan pada usia ini anak sedang
mencoba berbagai hal dan harus di dukung. Sistem imun pada anak
subsistem. Anak yang sakit dapat menimbulkan stress bagi anak itu
yang sering dialami oleh anak adalah diare yaitu dengan frekuensi
buang air besar yang lebih dari 3 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali
pada anak, konsisten faeces dapat berwarna hijau, atau dapat pula
2. Penyebab
8
a. Bakteri
b. Virus
c. Parasit
3. Mekanisme Diare
9
b. Gangguan sekresi
4. Manifestasi klinis
biasanya meningkat, nafsu makan berkurang atau tidak ada, kemudian timbul
diare. Tinja cair dan mungkin disertai lendir atau darah. Warna tinja makin
dan daerah sekitarnya lecet karena seringnya defekasi dan tinja makin lama
makin asam sebagai akibat makin banyaknya asam laktat yang berasal dari
laktosa yang tidak dapat diabsorpsi usus selama diare. Gejala muntah dapat
terjadi sesudah atau sebelum diare dan dapat disebabkan oleh lambung
elektrolit. Bila anak telah banyak kehilangan cairan dan elektrolit, maka gejala
dehidrasi makin tanpak. Berat badan menurun, turgor kulit berkurang, mata
dan ubun-ubun membesar menjadi cekung, selaput lendir bibir dan mulut
10
Berdasarkan banyaknya cairan yang hilang dapat dibagi menjadi dehidrasi
terbagi atas:
11
1) Diare tanpa dehidrasi
(1) Beri ASI lebih lama pada setiap kali pemberian (bila
(2) Jika diberi ASI ekslusif, berikan oralit atau air matang
sebagai tambahan.
air matang.
12
3) Diare dengan dehidrasi berat
tindakan selanjutnya.
13
6. Pencegahan diare
a. Hitung Darah
14
b. Osmolalitas
c. pH Urine
Cairan dan elektrolit adalah larutan yang yang terdiri dari air dan zat
kimia yang menghasilkan partikel yaitu ion yang berada di dalam air(larutan).
15
kemampuannya yang sangat besar untuk menyesuaikan diri, tubuh
bagian tubuh, hampir 90% dari total berat badan tubuh. Persentase cairan
tubuh bervariasi, bergantung pada faktor usia, lemak dalam tubuh dan
jenis garam dalam air akan di pecah dalam bentuk ion elektrolit. Distribusi
a. Cairan ekstrasel
16
memiliki banyak solut yang sama dengan cairan yang berada di ruang
oleh faktor-faktor:
a. Usia
usia, berat badan, kebutuhan (ml)/24 jam usia 3 hari dengan berat
badan 3,0kg harus memenuhi 200-300 ml/24 jam, usia 1 tahun berat
b. Temperatur (suhu)
c. Diet
17
pergerakan cairan dari interstisial ke intraseluler, yang dapat
d. Stress
terjadinya glikolisis otot yang dapat menimbulkan retensi sodium dan air.
ini mengakibatkan retensi air dan natrium. Disamping itu, stress juga
e. Sakit
18
pemenuhan kebutuhan cairan yang cukup. Keadaan sakit
a. Ginjal
mengatur kebutuhan cairan dan elektrolit. Hal ini terlihat pada fungsi
b. Kulit
dengan proses pengaturan panas. Proses ini diatur oleh pusat pengatur
19
panas yang disarafi oleh vasemotorik dengan kemampuan
c. Paru
d. Gastroinstestinal
20
4. Masalah kebutuhan cairan a.
cairan intrasel dalam waktu yang lama, kadar urine, nitrogen, dan
21
b. Hipervolume atau overhidrasi
terikat dengan air, tetapi elastis dan hanya terdapat di antara jaringan.
yaitu :
o
Rumus IWL Kenaikan Suhu : IWL + 200 (Suhu Tinggi – 36,8 C)
O
36,8 C adalah nilai konstanta.
22
Cara menghitung balance cairan :
5. Pengaturan elektrolit
23
membantu beberapa enzim pankreas, kalium di eksresi melalui
timbul diare. Tinja cairan dan mungkin di sertai lendir atau darah.
seringnya defekasi dan tinja makin lama makin asam sebagai akibat
makin banyak asam laktat, yang berasal dari laktosa yang tidak dapat
atau sesudah diare dan dapat di sebabkan oleh lambung yang turut
maka gejala dehidrasi mulai tampak. Berat badan turun, turgor kulit
24
a. Ringan
b. Sedang
+
Tanda/gejala : rasa haus berat, sangat lelah, lidah kering, oliguria, Na
meningkat.
c. Berat
+
darah tinggi, Na serum meningkat, viskositas plasma
1. Pengkajian
berbagai sumber data, baik dari data primer maupun data sekunder.
a. Identitas pasien/biodata
lahir, umur, tempat lahir, asal suku bangsa, nama orangtua, dan
25
Kejadian diare akut pada anak laki-laki hampir sama dengan
anak perempuan.
b. Keluhan utama
Buang air besar (BAB) lebih dari 3 kali sehari, BAB <4 kali dan cair
(diare tanpa dehidrasi), BAB 4-10 kali dan cair (dehidrasi ringan/sedang),
atau BAB >10 kali (dehidrasi berat). Apabila diare berlangsung <14 hari
bercampur empedu.
gelap pada dehidrasi ringan atau sedang. Tidak ada urine dalam
26
d. Riwayat kesehatan Meliputi :
2tahun biasanya ada batuk, panas, pilek, dan kejang yang terjadi
4) Pemeriksaan fisik
a) keadaan umum
27
c) Kulit
d) Kepala
e) Mata
g) Abdomen
28
h) Anus
i) pemeriksaan penunjang
kultur.
2. Diagnosa
29
d. Wellness, yaitu keputusan klinik tentang keadaan individu,
dengan gejala dan tanda yang ada. Adapun klasifikasi pada diare adalah:
5) Diare persisten
6) Disentri
3. Perencanaan (intervensi)
30
Adapun untuk mengatasi permasalahan selanjutnya, perencanaan
berikan pada pasien diare, yang sesuai dengan diagnosa keperawatan yang
a. Tujuan (noc)
1) Fluid balence
2) Hydration
4) Fluid intake
b. Kriteria hasil
urine normal.
c. Intervensi (NIC)
Fluid management
harian.
31
5) Dorong masukan oral.
Hypovolemia management
1) Nutritional status
2) Fluid intake
5) Intake
6) Weight control
b. Kriteria hasil
tanda-tanda malnutrisi.
32
C. Intervensi (nic)
Nutrition management
dibutuhkan
Nutrition monitoring
3. Resiko syok
a. Tujuan (noc)
2) Syok prevention
3) Syok management
b. Kriteria hasil
33
4) Natrium serum, kalium serum, klorida serum, kalsium serum,
c. Intervensi (NIC)
Syok prevention
datangnya syok.
Syok management
3) Monitor EKG.
34
f. Implementasi
jantung).
c. Pemberian Makan
keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh. Sebagai contoh, pada klien yang
35
kekurangan zat besi dapat diberikan sayuran dan daging (Zaidin
Ali, 2014)
g. Evaluasi
dengan tinggi badan atau tidak ada penurunan, turgor kulit baik,
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan penelitian
B. Subjek penelitian
1. Kriteria Inkluisi
2. Kriteria Eksklusi
37
C. Fokus penelitian
D. Definisi Operasional
sebagai dasar dalam memilih intervensi yang akan dilakukan. Dalam studi
38
6. Evaluasi keperawatan, dalam studi kasus ini akan melakukan
pemberian melalui oral dengan anak yaitu air mineral, maupun susu
39
1. Wawancara
untukmendapatkandatasubjektif denganmenggunakanpertanyaan
2. PemeriksaanFisik
3. Observasi Partisipatif
4. Studi Dokumentasi
40
Penulis mempelajari buku laporan, catatan yang mengenaidata-
G. Penyajian Data
Dari data yang sudah terkumpul dan telah diolah akan disajikan dan
H. Etika penelitian
41
diberikan, tidak akan dipergunakan dalam hal-hal yang dapat
(Nursalam, 2011)
determination)
c. Informed Consent
42
Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti
responden remaja putri setuju untuk terlibat dalam studi kasus dan
treatment)
43
menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil
44
BAB IV
1. Pengkajian
a. Biodata
1. Identitas klien
a) Nama : An. M
b) Tempat tanggal lahir/Usia: kendari, 23 maret 2017
d) Agama : islam
e) Pendidikan : belum
45
h) Tanggal pengkajian : 22 Juni 2018
i) Diagnosa medik : Gastroentistinal akut (GEA)
2. Identitas orangtua
a. Ayah b. Ibu
46
c. Riwayat kesehatan
3) Apakah pernah :
47
(c) Melakukan meditasi selama kehamilan? Ibu klien
tidak pernah
klien AB
b) Natal
mengatakan ada
48
c) Post natal care
normal
menyerang?
49
d. Riwayat imunisasi
ke 4
6. Lain-lain - -
Pertumbuhan fisik
f. Reaksi hospitalisasi
50
a) Mengapa ibu membawa anaknya ke rumah sakit? Ibu Klien
mengatakan iya
g. Pemeriksaan fisik
2. Tanda-tanda vital
a) Suhu O
: 38,7 C
b) Nadi : 95x/menit
c) Pernafasan : 28x/menit
3. Tinggi badan : 80 cm
4. Berat badan : 10 kg
51
5. Turgor kulit : kurang baik
6. Kepala (ubun-ubun): normal
9. Konjungtiva : anemis
h. Aktivitas sehari-
hari Cairan
52
3) Kebutuhan cairan dalam 24 jam : Ibu klien mengatakan
bersama teman-temannya
jarang di bersihkan
dengan kompres hangat dan memberikan obat di rumah. Namun upaya yang
lebih intensif. Ibu klien mengatakan anaknya belum pernah masuk rumah sakit
dengan mengalami penyakit yang sama. Klien tidak pernah masuk rumah
sakit dengan keluhan yang sama, ibu klien selalu membawah anaknya untuk
rutin mengikuti imunisasi sejak lahir, klien tidak pernah mengalami kecelakaan
tahun yang lalu mengalami penyakit seperti yang diderita oleh klien.
53
Hasilobservasi dan pemeriksaan fisikyaitu keadaan umum
sehari, muntah lebih dari 3x sehari, demam tinggi selama 4 hari. Ibu
sayur, ikan 3x sehari, pada cairan: susu, air mineral, dan pemasukan
cairan melalui intravena yaitu cairan infus RL. Pada pengkajian eliminasi
BAB dan BAK konsistensi BAB cair dan lembek, BAK warnanya kuning
sehari dengan di bantu di tempat tidur, pada pengkajian sistem imun: klien
tidak mengalami alergi cuaca, debu, dan zat kimia lainnya. Ibu klien selalu
54
2. Diagnosa Keperawatan
Analisa data
5 kali sehari
- Ibu klien mengatakan Frekuensi BAB
DO : volume
lemas
55
3. Intervensi Keperawatan
56
normal. pada pasien tentang tentang
• Tidak ada dan keluarga penyakit yang
tanda-tande tentang di derita.
dehidrasi, penyakit
elastisitas diare.
turgor kulit
baik.
Membran
mukosa
lembab,
tidak ada
rasa haus
yang
berlebihan
57
4. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
tidak dihabiskan (4
12.00 sendok makan dan di
muntahkan), mual
muntah 3x sehari, BAB
cair lebih dari 5x sehari.
4. Memberi dorong
masukan oral(obat,
air mineral, susu
formula, makanan
yang mengandung air
seperti sayuran dll)
5. Memerikan health
education pada pasien
dan keluarga tentang
penyakit diare
Hasil : keluarga
diberikan penjelasan
dan mengerti tentang
penyakit diare.
59
Sabtu , 23 Juni 1. Mempertahankan cairan S :
2. - ibu klien
2018 intake dan output yang mengatakan
akurat anaknya masih
08.00 Hasil : intake cairan BAB 3x sehari
- ibu klien
intravenaRL:850cc/12tp mengatakan
m + 20cc obat intravena anaknya masih
muntah 2x sehari
intake oral : 600cc
Intake :kurang lebih O:
1.470cc - Klien nampak
lemah
Output:kurang lebih - Klien nampak
1.600cc pucat
09.00 BAB : 3 kali/ 24 jam - Membran
mukosa kering
BAK: 800cc - Turgor kulit
Muntah: 200cc jelek
IWL: 270cc/24 jam - o
Suhu:38,2 c
IWL kenaikan suhu: 658 Nadi: 93x/menit
Pernafasan :
per 24 jam 28x/menit
A : Masalah
09.45 2. Memonitor status hidrasi kekurangan volume
(kelembapan mukosa, cairan belum teratasi.
P : intervensi 1,2,3
memantau TTV dan 4 lanjutkan
Hasil : mukosa bibir
kering, nadi 93x/menit,
o
Suhu 38,2 C
60
muntahkan pada saat
makanan masuk/sendok
ke 2), mual muntah 2x
sehari, BAB cair lebih
dari 3x sehari.
4. Memberi dorong
kekurangan volume
cairan teratasi.
62
08.0 2. Memonitor status hidrasi P : intervensi 1,2,3
(kelembapan mukosa, dan 4 di hentikan
memantau TTV
Hasil : mukosa bibir Pasien pulang
kering, nadi 94x/menit,
o
suhu 36,4 C
09.00 3. Memonitor masukan
63
64
Tabel 4.6 Hasil Observasi Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
pada An. M di Rumah Sakit Umum Aliyah 2
Kota Kendari Tahun 2018
3. Suhu o o o o
38,7 c 38,2 c 37,5 c 37 c
4. Mata Nampak Nampak Normal Normal
cekung cekung
B. Pembahasan
Berdasarkan tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini dan hasil studi kasus
yang penulis lakukan dari tanggal 22-25Juni 2018, maka pada bagian ini penulis
akan membahas tentang perbandingan antara teori dan praktek atau kasus yang
65
pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit di ruang arafah Rumah
1. Pengkajian
tinja lebih banyak dari pada biasanya lebih dari 200 gram atau 200
encer lebih dari 3kali perhari. Buang air besar tersebut dapat/tanpa
66
Hasil pemeriksaan fisik pada An. M penulis menuliskan bahwa.
Keluhan utama yaitu klien BAB dengan frekuensi lebih dari 5x sehari cair,
tanpa ampas, dan bau khas, suhu 39C. Keluhan lain yaitu klien merasa
biasanya dan porsi makan dan minum berkurang dari seperti biasanya
tidak anemis, dan tampak cekung. bibir: simetris atas dan bawah, mukosa
bibir kering, Abdomen adanya nyeri tekan, bunyi peristaltik usus 15x/menit,
2. Diagnosa Keperawatan
ditemukan data ibu klien mengatakan anaknya BAB lebih dari 5x sehari.
mengatakan anaknya BAB lebih dari 5x sehari dengan konsistensi cair dan
67
tidak berampas, ibu klien mengatakan anaknya muntah lebih dari 3x sehari,
ibu klien mengatakan anaknya demam, nampak turgor kulit jelek, membran
dengan kondisi klien pada saat pengkajian, interprestasi data, dan hasil
diagnosa tersebut , Manusia adalah makhluk unik, dalam hal ini respon
3. Intervensi keperawatan
68
dapat teratasi dengan kriteria hasil kebutuhan cairan dan elektrolit
sesuai dengan usia, tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas
atau cairan dan hitung intake kalori harian, dorong masukan oral, berikan
kalori harian rasionalnya untuk memberikan diit dan cairan yang tepat,
69
4. Implementasi Keperawatan
yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan dari
kekurangan volume cairan, tindakan yang dilakukan pada 22-25 Juni 2018
yaitu kaji input dan output untuk mengidentifikasi status dehidrasi. Pada
air mineral, susu formula, jus dan dari makanan. Adapun tindakan kolaborasi
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk memperbaiki proses
70
rencana tindakan dan pelaksanaannya sudah berhasil dicapai.
Juni 2018 dengan data ibu klien mengatakan ibu klien mengatakan
bau khas, ibu klien mengatakan anaknya masih muntah lebih dari 3x
sehari,di dukung dengan data objektif klien nampak lemah, klien nampak
o
pucat, membran mukosa kering, turgor kulit jelek, suhu:38,7 , nadi:
71
mengakatakanibu klien mengatakan anaknya masih BAB 3x sehari, ibu
o
sedikit lembab, turgor kulit jelek, suhu:38,2 c, nadi: 93x/menit, pernafasan :
o o
penurunan suhu tubuh pertama 38,7 c pada hari ke dua 38,2 c, serta
anaknya masih BAB 3x sehari dengan ampas, dan tidak terlalu cair, data
objektif klien nampak lemah, membran mukosa lembab, turgor kulit baik,
o
suhu:37,5 c, nadi: 93x/menit, pernafasan : 26x/menit, intake :1.500 cc,
o
turun menjadi 37,5 c, turgor kulit dari hari pertama jelek dan pada hari ke
tiga sudah membaik, BAB sudah tidak cair lagi, membran mukosa sudah
lembab dari yang sebelumnya kering, serta tanda-tanda vital yang sudah
72
buat sehingga perlu dilanjutkan intervensi yaitu, mempertahankan
o
suhu:36,4 c, nadi: 94x/menit, pernafasan : 26x/menit, intake : 825cc,
jam teratasi dengan pasien dapat pulang disebabkan tidak adanya lagi
C. Keterbatasan penelitian
melakukan pengajian tanda – tanda vital tidak memiliki tensi khusus anak
di Rumah Sakit, sehingga hasil observasi tidak lengkap. Pada saat peneliti
mengukur output cairan pada BAB anak peneliti hanya melihat frekuensi
73
BAB V
A. Kesimpulan
1. Pengkajian
cair lebih dari 5 kali sehari, ibu klien mengatakan anaknya muntah-
pusing, Klien nampak pucat, klien nampak lemah dan lemas, mukosa
bibir kering, turgor kulit kurang baik dan kering, nampak mata cekung.
2. Diagnosa keperawatan
3. Intervensi keperawatan
hitung intake kalori harian, dorong masukan oral, berikan health education
74
4. Implementasi keperawatan
cairan intake dan output yang akurat, memonitor status hidrasi (kelembapan
5. Evaluasi keperawatan
subjektif: Ibu klien mengatakan anaknya BAB cair lebih dari 5 kali sehari, ibu
pucat, klien nampak lemah dan lemas, mukosa bibir kering, turgor kulit
kurang baik dan kering, nampak mata cekung, tanda – tanda vital
O
:suhu 38,7 C ,nadi 95 x/menit, pernafasan 28 x/menit. Hasil
evaluasi masalah kekurangan volume cairan teratasi.
B. Saran
oral pada pasien dengan diare yang menyebabkan terjadinya dehidrasi dalam
75
1. Bagi masyarakat /klien
3. Bagi penulis
76
DAFTAR PUSTAKA
Depkes. RI Buku Ajar Diare. Ditjen P2M & PLP; Jakarta, 1999.
L u b i s. Agus Faktor Risiko yang Mempengaruhi Penyakit Diare Pada Anak Usia 0 - 4
Tahun. Makalah Disajikan Dalam Seminar Analisis Lanjut SDKI,
Jakarta 14 Desember, 2008.
77
Nursalam, 2008 Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen
Penelitian Keperawatan. Salemba Medika; Jakarta.
2001.
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87