T DENGAN DIAGNOSA
MEDIS TB PARU DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN
NUTRISI DI RUANG PERAWATAN MULTAZAM 4
RS ALIYAH 3
OLEH :
i
ii
iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
NIM : P00320018050
Institusi Pendidikan : Jurusan Keperawatan
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Karya Tulis Ilmiah yang sayatulis ini
benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan
ataupikiran orang lain yang saya akui sebagaitulisan ataupikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini
adalah hasil jiplakan, maka sayabersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. IDENTITAS
4. Agama : Islam
6. Alamat : Unaaha
B. PENDIDIKAN
v
MOTTO
Yang BisaDipetikKelakKetikaSukses
vi
KATA PENGANTAR
vii
10. Kepada saudaraku satu-satunya Taufik Ismail yang telah
memberikan dorongan dan kasih sayangnya dalam mengerjakan Karya Tulis
Ilmiah ini dan selama penulis kuliah.
11. Kepada saudara Heris yang telah membantu banyak hal, dan
memberikan dukungan sehingga sayabisamengerjakan KTI ini dengan baik
14. Tak lupa juga sahabat ku Hilda Meisin Wulandari, Dytia Khoirunnisa,
Nining Susilawati, Alvi Anggun, Betricks Dianasarx, Impriyanti, Alpira
Winsi, Sri Agustin, Pratiwi, Nurul Zeika Wahdaniya, Nurul eika
Khoirunnisa dan teman-teman perawat angkatan 2018.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat dan semoga amal
baik yang telah disumbangkan dari semua pihak selama penyusunan Karya
Tulis
Ilmiah inikiranyamendapat balasan dari Allah SWT, Aamiin.
Kendari, 24 Juni 2021
Penulis
viii
ABSTRAK
ix
DAFTAR ISI
x
B. Pembahasan ................................................................................... 75
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................... 81
B. Saran ............................................................................................. 82
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.8 Jadwal Pemberian Nutrisi Di Rumah Sakit Hari Pertama ....... 66
Tabel 4.10 Jadwal Pemberian Nutrisi Di Rumah Sakit Hari Kedua ........ 68
Tabel 4.14 Jadwal Pemberian Nutrisi Di Rumah Sakit Hari Keempat ...... 72
Tabel 4.16 Jadwal Pemberian Nutrisi Di Rumah Sakit Hari Keempat ...... 74
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
masalah utama kesehatan dunia dan menjadi isu global juga menjadi
mencapai 90%. Data WHO jumlah kejadian TB Paru pada tahun 2020
diperkirakan terdapat 10,4 juta kasus baru TB Paru atau 142 kasus/100.000
adalah sebesar 660,000 dari tahun 2019 sampai 2020 (WHO, 2020) dan
akibat TB Paru diperkirakan 61,000 dari tahun 2018 hingga tahun 2020
1
diperkirakan
1
2
tingkat regional sebesar 4%) dan 20% dari kasus TB Paru dengan
MDR TB Paru yaitu pada tahun 2018 1.300 kasus, pada tahun 2019 1.730,
pada tahun 2020 sebanyak 2.900 kasus, dan pada tahun 2021 di bulan
BTA negatif sedikit meningkat dari 56% pada tahun 2019 menjadi
(KemenkesRI, 2021).
sebanyak 698 orang, Kendari 693 orang, dan paling sedikit Di Konawe
Kepulauan (Konkep)
2 0 2 0 yaitu sebanyak 1 orang, dan tahun 2021 sebanyak 7 orang (SIRS RSU
Aliyah
III, 2021).
saluran pernafasan.
3
spora, dan bersifat tahan asam sehingga biasa disebut basil tahan asam(BTA).
yang tidak terlihat oleh mata, disebut dengan droplet nuclei yang banyak
ini dapat bertahan dari mekanisme tubuh untuk merusaknya, dapat bertahan
pada sel yang telah mati, dan dapat terus tumbuh walaupun bakteri ini dapat
tubuh yang lain seperti meningen, tulang, ginjal, sendi, selaput otak,
dan kelenjar getah bening. Penyakit TB Paru di luar paru biasa di sebut
tempat yang sejuk dan gelap selama berbulan-bulan, terutama di tempat yang
gelap. Kuman TB Paru ini bisa menimbulkan infeksi pada paru-paru sehingga
biasa di sebut
virus (Sunaryo,
Paru merupakan
tanpa memastikan asupan nutrisi yang baik tetap berisiko membuat penyakit
susah sembuh. Pasalnya, tubuh tidak memiliki cukup energi untuk mampu
melawan infeksi tersebut sepenuhnya. Maka dari itu, harus sebisa mungkin
melawan infeksi dan juga turut menjaga status gizi, sehingga akan
(Ambarwati, 2019).
Ruang Melati RSUD dr. Haryono Lumajang pada bulan Januri - April
2018,
4
Ddidapatkan 43 pasien dengan diagnose TB paru dan 10 pasien yang didiagosa
5
penurunan berat badan dibawah rentang normal dan penurunan nafsu makan
yang merupakan
Perawatan
B. Rumusan Masalah
Nutrisi
1. TujuanUmum
Di
2. Tujuan khusus
4 RS
Aliyah 3.
6
Multazam 4
RS Aliyah 3.
Ruang
Ruang
Multazam 4
RS Aliyah 3
paru dalampemenuhankebutuhannutrisi.
3. Bagi peneliti
tentang
4. Bagi Mahasiswa
asuhan kepada
pasien TB Paru.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi TB Paru
berarti tonjolan kecil dan keras yang terbentuk waktu sistem kekebalan
menular melalui udara, waktu seseorang dengan TB Paru aktif pada paru
(Werdhani, 2019).
(Mycobacterium
daripenderita TB Paru
7
kepada individu lain yang rentan (Ginanjar, 2020).
7
8
merupakan batang ramping, kurus, dan tahan akan asam atau sering
disebut dengan BTA (bakteri tahan asam). Dapat berbentuk lurus ataupun
bengkok yang panjangnya sekitar 2-4 μm dan lebar 0,2 –0,5 μm yang
lingkungan
(Ginanjar, 2020).
2. Etiologi
3. Patofisiologi
berasal dari
di inhalasi sebagai suatu unit yang terdiri dari satu sampai tiga basil,
sehingga tidak ada sisa yang tertinggal, atau proses dapat juga berjalan
dan seperti keju, isinekrosis ini disebut nekrosiskaseosa. Bagian ini disebut
suatu kapsul
dinamakan kompleks Ghon. Respon lain yang dapat terjadi pada daerah
keluarbersama batuk. Bila lesi ini sampai menembus pleura maka akan
2019).
lumen bronkhus dapat menyempit dan tertutup oleh jaringan parut yang
sehingga kavitas
penuh dengan bahan perkejuan, dan lesi mirip dengan lesi berkapsul yang
11
tempat
Organisme yang lolos melalui kelenjar getah bening akan mencapai aliran
batuk, batuk darah, sesak napas, nyeri dada, demam, keluar keringat pada
malam hari, anoreksia dan penurunan berat badan serta malaise (gejala
malaise serin ditemukan berupa tidak nafsu makan, sakit kepala, meriang,
dan nyeri
apabila tidak diimbangi dengan diet yang tepat. Malnutrisi yang terjadi
TB paru
(Amalia, 2019).
Pathway
Droplet infection Masuk lewat jalan nafas Menempel pada paru
Microbacterium
tuberkulosa
Sembuh tanpa
Pengeluaran zat pirogen pengobatan
Hipertermi
Komplek primer Limfangitis lokal
Limfadinitis regional
Radangtahunan dibronkus
Pertahanan primertidak
adekuat
13
Membentuk
jaringan bersihanjalan nafas Alveolus
keju tidak efektif
Batuk produktif
Gangguan pertukaran
(Batuk terus-
gas
menerus)
Intakenutrisi kurang
Deficit nutrisi
14
4. Klasifikasi TB Paru
Tuberkulosis
paru :
a. TB Paru
hasilnya BTA (+) atau 1 spesimen dahak SPS hasilnya (+) dan
yaitu bentuk berat dan ringan. Bentuk berat bila gambaran foto
rontgan dada
penyakitnya, yaitu :
2) TB Paru ekstra-paruberat
TBC saluran
kencing danalatkelamin.
c. Tipe Penderita
penderitayaitu:
1) Kasus Baru
Adalah penderita yang belum pernah diobati dengan OAT atau sudah
2) Kambuh (Relaps)
kemudian kembali
rujukan/pindah
(Form TB.09).
hasil
5. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala yang sering terjadi pada TB Paru adalah batuk yang
adalah :
b. Batuk, terjadi karena adanya iritasi pada bronkus; batuk ini membuang /
batuk
c. Sesak nafas, terjadi bila sudah lanjut dimana infiltrasi radang sampai
setengahparu.
d. Nyeri dada. Nyeri dada inijarang ditemukan, nyeri timbul bila infiltrasi
6. Komplikasi TB Paru
a. Pleuritis tuberkulosa
b. Efusipleura (cairanyang keluarke dalam ronggapleura)
c. Tuberkulosamilier
d. Meningitis tuberkulosa
a. Pemeriksaan Diagnostik
b. Pemeriksaan sputum
17
bakteritaham asam.
negative
e. Rontgen dada
area fibrosa.
Mikobakterium Tuberkulosis.
terjadinyanekrosis.
h. Pemeriksaanelektrolit
Mungkin abnormal tergantung lokasi dan beratnya infeksi.
jaringan paru.
j. Pemeriksaan fungsiparu
a. Pengobatan TB Paru
mencegah efek
badan yakni
paduan obat 8 bulan sputum BTA diperiksa pada akhir bulan ke-2, 5,
dan 8.BTA dilakukan pada permulaan, akhir bulan ke-2 dan akhir
timbulkasus kambuh.
orang terdekatyaitukeluarga.
20
diperlukan
yang baik
1) Menutup mulutbilabatuk
3) Makan makananbergizi
9. Dampak TB Paru
antara lain:
a. Terhadapindividu
1) Biologis
menerus, sesak napas, nyeri dada, nafsu makan menurun, berat badan
21
tinggi
2) Psikologis
yang
kurang menyenangkan.
3) Sosial
4) Spiritual
menganggap
penyakitnyayang manakutkan.
b . Terhadapkeluarga
dan upaya
2) Produktifitas menurun
hidup
3) Psikologis
Peran keluarga akan berubah dan diganti oleh keluarga yang lain
4) Sosial
c. Terhadapmasyarakat
akan terjadi
sistempencatatan / pelaporan.
3) Perkusi : Bunyipekak
23
c. B3 Brain/ Sistempersarafan
d. B4 Bladder/ Sistemperkemihan
masih normal
g. Riwayat Keperawatan
pernafasan
kronis dari hidung, nyeri pada sinus, otitis media, nyeri tenggorokan,
suhu tubuh meningkat hingga 38,5 derajat celsius, nyeri kepala, lemah,
dan adanya
edema.
kronis dan produktif serta saat pasien sedang makan, merokok, atau
saat malam
hari.
i. Sakit Dada
kelainan saat
j. Pengkajian Fisik
menghitung
24
frekuensi pernafasan dan apakah pernafasan bradipnea, takhipnea.
25
ekspirasi,
apakah simetris atau tidak, jika ada kelainan paru adanya getaran
suara atau
3) Perkusi : untuk menilai suara perkusi paru normal (sonor) atau tidak
normal (redup).
seperti
5) Nutrisi
6) Eliminasi
7) Sosialisasi
kapasitas fisik
8) Spiritual
2. Diagnosa Keperawatan
tertahan
b. Polanapastidak efektif
c. hipertermia
d. Defisit nutrisi
3. Perencanaan/Intervensi Keperawatan
1) Definisi
2) Ekspektasi : Meningkat
3) Kriteria Hasil
c) Mengi menurun
d) Wheezing menurun
f) Dipsnea menurun
g) Ortopnea menurun
i) Sianosis menurun
j) Gelisah menurun
k ) Frekuensinapas membaik
b. Luaran Tambahan
1) Kontrol gejala
2) Pertukaran gas
5) Responsventilasimekanik
6) Tingkat infeksi
c. Perencanaan/Intervensi Keperawatan
1) Latihanbatuk efektif
Observasi
28
a) Identifikasikemampuan batuk
Terapeutik
Edukasi
yang ke 3
2) Manajemen nutrisi
Observasi
b) Identifikasimakananyang disukai
Terapiutik
29
Kolaborasi
4. Pelaksanaan/Implementasi Keperawatan
atas pesan
5. Evaluasi Keperawatan
antara lain:
keperawatanyang diberikan
pelayanankesehatan
kriteria hasil
perawat setelah
dilakukantindakan
1. Pengertian Nutrisi
dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat-zat lain
2019)
sistem pencernaan
a. Saluran Pencernaan
1) Mulut
dan terdiri atas dua bagian luar yang sempit (vestibula), yaitu
ruang diantara gusi, gigi, bibir, pipi, dan bagian dalam, yaitu rongga
mencegah gerakan
3) Lambung
antiseptik dan
desinfektan.
4) Usus Halus
meninggal.
kurang lebih 1
meter.
b) Fungsi usus halus pada umumnya adalah mencerna dan halus akan
5) Usus Besar
besar memiliki panjang kurang lebih 1,5 meter. Kolon terbagi atas
b. Organ Asesoris
35
1) Hati
bawah diafragma, dan memili berat kurang lebih 1500 gram (kira-
kira 2,5% orang dewasa). Hati terdiri atas dua lobus, yaitu lobus
2) Kantung Empedu
3) Pankreas
berisi
3. Macam-Macam Nutrien
a. Karbohidrat
tenaga
b. Lemak
hewani berasal dari daging sapi, kambing, dan lain-lain. Fungsi lemak
c. Protein
dan antibodi. Sumber protein berasal dari nabati dan hewani, protein
udang, kerang,
d. Vitamin
dalam jumalah kecil dan tidak dapat di produksi dalam tubuh. Vitamin
sebagai
katalisator.
e. Mineral
merupakan
f. Air
darii
a. Pengetahuan
memahami
kebutuhan gizi.
b. Prasangka
37
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis makan bergizi tinggi
tersebut dapat
c. Kebiasaan
vitamin
d. Kesukaan
tidak
e. Ekonomi
dibandingan
energi seseorang adalah melalui penentuan berat badan ideal dan indeks
badan ideal,
badan
Berat badan ideal (kg)= [tinggi badan(cm)- 100]- [10%(tinggi
Hasil:
mellitus, hipertensi,
a. Kekurangan Nutrisi
penurunan
metabolisme.
Tanda klinis :
3) Lingkar kulit trisep lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar
40
Kemungkinan penyebab :
laktosa
4) Nafsumakan menurun
mampu melawan infeksi tersebut sepenuhnya. Maka dari itu, harus sebisa
tubuh dalam melawan infeksi dan juga turut menjaga status gizi,
sehingga akan lebih cepat sembuh. Berikut ini merupakan nutrisi penting
pengidap TB paru :
a. Kalori
akan
kondisi penyakitnya.
dibandingkan
b. Protein
tubuh Anda, sehingga tubuh dapat melawan infeksi lebih baik.Selain itu,
telur,
d. Seng
paru
41
ditemukan bahwa mereka mempunyai kadar seng yang lebih rendah
42
e. Vitamin A
f. Vitamin D
penderita
minyak ikan, ikan (terutama salmon dan makerel), tofu, sereal yang
telah difortifikasi,
h. Vitamin C
dan sayuran (seperti paprika merah dan hijau, brokoli, kale, dan tomat).
i. Zat Besi
umum terjadi pada penderita TB paru. Zat besi bisa Anda peroleh dari
j. Selenium
tubuh. Sehingga, selenium juga menjadi salah satu nutrisi untuk TB paru
44
Sumber (Ambarwati,2019)
deskriptif dengan bentuk penerapan studi kasus. Hasil yang diharapkan oleh
Ruang
1. Kriteria Inkluisi
subyek
48
49
2. Kriteria Eksklusi
Multazam 4 RS Aliyah 3
Multazam
4 RS Aliyah 3
D. Definisi Operasional
diketahui
dapat
P S M P S M P S M P S M P S M
1 -
Skor
Keterangan
pasien dengan
bawah, dan
menyimpang yang
untuk membantu klien dalam beralih dari tingkat kesehatan saat ini ke
dalam studi kasus ini adalah : manajemen nutrisi yang terdiri dari
kalori dan tinggi protein, anjurkan posisi duduk, jika mampu, dan
perlu
kesehatan yang
51
di hadapi ke status kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan
52
keperawatan selama
F. Pengumpulan Data
primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang didapatkan langsung
kepada klien baik itu melalui proses pengkajian dan wawancara terhadap
penelitian ini
adalah data yang diperoleh dari status klien dan rekam medis Di RS Aliyah 3.
1. Data Primer
Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari subyek penelitian
Jadi,
penelitian untuk
menambahkan
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapatkan secara tidak langsung
penelitian
G. Penyajian Data
terkumpul dan telah diolah akan disajikan dan dibahas dalam bentuk
mengetahuihasil.
ini penulis
tindakan
yang telah
setiap
determination )
seorang klien
(Nursalam, 2020).
subyek
(Nursalam, 2020).
c. Informed Consent
tersebut antara
55
lain : partisipasi pasien, tujuan dilakukannya tindakan, jenis data
56
responden, agar
treatment)
tanpa adanya
peneliti.
BAB IV
1. Pengkajian
2021, dari
tidak menentu,
keluarga
a. Riwayat Kesehatan
mengatakan batuk
56
berdarah sejak 2 minggu lalu.
56
57
sebagai berikut:
1) Data Subjektif :
2) Data Objektif :
d) BB : 45 kg
f) IMT 18,2.
tidak
merokok.
makan
Makanan pantang/yang Tidak ada Tidak ada
tidak disukai
Pembatasan makanan Tidak ada Tidak ada
Jenis makananyang dibatasi Tidak ada Tidak ada
Konsumsi makanan yang Sayur-sayuran Tidak ada
berserat
Nafsumakan Baik Menurun
Mual Tidak ada Ya
Hipersalivasi Tidak ada Tidak ada
Sensasi asam padamulut Tidak ada Tidak ada
Perasaan cepat kenyang Tidak ada Ya
setelah makan
Perasaankembung Tidak ada Ya
Lain-lain - -
c. Pemeriksaan Fisik
tinggi
bentuk kepala hormosefali atau tidak ada kelainan, keadaan kulit kepala
bersih, tidak ada nyeri kepala, klien tidak merasa pusing, distribusi
rambut
konjungtiva
58
anemis, reflex pupil normal, ketajaman mata baik, pergerakan bola mata
59
baik, lapang pandang baik, tidak ada diplopia, tidak ada photopobia,
tinnitus baik,
ada perdarahan, tidak ada sekresi, fungsipenciuman baik, dan tidak ada
nyeri
padahidung.
baik, kelembapan bibir baik, posisi uvula baik, mukosa bibir baik,
keadaan tonsil baik, stomatitis baik, warna lidah merah mudah, tidak
ada tremor pada lidah, kebersihan lidah bersih, tidak ada bau mulut,
terdapat karies pada gigi, suara parau tidak ada, tidak ada kesulitan
menelan, kemampuan
limfe,
hasil bentuk dada simetris, pengembanan dada tidak normal, tidak ada
nafas vesicular,
59
bunyinafastambahan ronchi, nyeripada dada.
60
matang, tidak ada distensi abdomen, tidak ada ostomy, tidak ada
adanyeri tekan.
keadaan putin susu baik, tidak ada massa, tidak ada neri tekan, dan
tidak
ada lesi.
ada gangguan
normal, reflex tendon trisep normal, reflex lutut baik, tidak ada
kaku kuduk,
atropi, tidak ada hipertropi, tidak ada lesi atau luka, pigmentasi
baik, tidak ada deformitas sendi, tidak ada deformitastulang, tidak ada
60
tremor, tidak ada
varises, tidak ada edema, turgor kulit baik, kelembapan kulit baik,
61
tulang, tonus otos normal, kekuatan sendi baik, tidak ada nyeri,
diaphoresis.
d. Pemeriksaan penunjang
1) Rontgen thorax
2. Dignosa keperawatan
a. Klasifikasi Data
Umur : 50 tahun
No. RM : 01 - 12 - 01
No Data Masalah
1 DS : Deficit Nutrisi
a. Klien mengatakan nafsumakannya menurun berhubungan dengan
b. Klien mengatakan berat badannya menurun ketidakmampuan
DO : mencerna makanan
a. Klien nampak lemah
b. Klien nampak tidak nafsumakan
c. Tanda-tanda vital :
TD : 110/80 mmHg
S : 36,6oC
N : 100 X/m
P : 24 X/m
BB : 45 Kg
IMT : 18,2
62
3. Analisa Data
a. Klasifikasi Data
Nama pasien
: Tn. T
Umur : 50 tahun
No. RM : 01 - 12 - 01
Deficit nutrisi
63
4. Intervensi Keperawatan
a. Klasifikasi Data
Umur : 50 tahun
No. RM : 01 - 12 - 01
Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrient
yang dibutuhkan, jika perlu
64
5. Implementasi Keperawatan
a. Klasifikasi Data
Umur : 50 tahun
No. RM : 01 - 12 - 01
makanan klien
B. Pembahasan
ini, maka penulis akan membahas tentang kesenjangan antara teori dengan
keperawatan, intervensi
1. Tahappengkajian
18,2.
napas berubah.
ada kesenjangan anatara teori dan studi kasus, karena data pada teori
tidak semua ada di studi kasus, begitupun sebaliknya data yang ada
pada studi
2. Diagnosa Keperawatan
keperawatan
70
untuk mencapai hasil yang merupakan tanggung jawab.Adapun diagnosa
71
keperawatan yang ada pada teoriyaitu bersihan jalan nafas tidak efektif,
: 45 Kg, dan IMT : 18,2, dan tidak semua diagnosa keperawatan yang
yang tidak terdapat pada studi kasus ini yaitu bersihanjalan napas tidak
3. Intervensi Keperawatan
dan diterapkan
hygiene sebelum makan, jika perlu, sajikan makanan secara menarik dan
suhu yang sesuai, berikan makanan yang tinggi serat untuk mencegah
4. Implementasi Keperawatan
menggambarkan
perlu, sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai, berikan
masalah
5. Evaluasi Keperawatan
yang dilakukan
keempat 06 Maret maret 2021 pukul 11.50 wita yaitu data subjektif : klien
berat badan sudah mulai membaik, klien mengatakan sudah mau makan 3
:porsi makan dihabiskan, klien nampak makan hanya pada siang dan
74
malam hari, BB sebelum sakit : 58 kg, BB setelah sakit 51, 5 kg, TTV
45 kg,
IMT : 18,2.
BAB V
A. Kesimpulan
penulis
sosial, spiritual, dan kultural harus dikaji dan melibatkan kerja sama
keluarga untuk mendapatkan data yang lengkap dan akurat karena setiap
menginterpretasikan dan
klien sesuai dengan kondisi dan keadaan klien pada saat itu serta
kebutuhan dasar manusia menurut Maslow dan keluhan klien yang betul-
deficit nutrisi.
78
79
TB
yang dibuat berdasarkan aplikasi teori SDKI, SLKI, dan SIKI sehingga
tidak terjadi
06 Maret 2021
B. Saran
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan melalui pendekatan proses
adanya kerja sama yang baik dengan tim kesehatan lainnya untuk
klien.
3. Bagi Peneliti
pasien TB Paru.
DAFTAR PUSTAKA
Ginanjar. (2020). Karya Tulis Ilmiah Faktor Resiko TB Paru. Diperoleh tanggal
22 Maret 2021, darihttps://osf.io/preprints/inarxiu
Haswita, & Reni. (2019). Konsep Dasar Kebutuhan nutrisi. Diperoleh tanggal 22
Maret 2021, darihttp://repository.poltekkestjk.ac.id/445/3/BAB%20II.pdf.
Format Penelitian
Asuhan Keperawatan Pada Tn. T Dengan Diagnosia
Medis TB Paru Dalam Pemenuhan Kebutuhan
Nutrisi
Di Ruang Perawatan Multazam 4 RS Aliyah 3
Nim : P00320018050
I. Biodata
A. Identitas Klien
1. Nama Lengkap : Tn. T
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Umur/Tanggal Lahir : 50 Tahun
4. Status perkawinan : menikah
5. Agama : Islam
6. Suku Bangsa : Tolaki
7. Pendidikan : SMA
8. Pekerjaan : Petani
9. Pendapatan : -
10. Tanggal MRS : 01 Maret 2021
B. Identitas Penanggung
1. Nama Lengkap : Tn. T
2. Jenis kelamin : Laki-laki
3. Pekerjaan : Wiraswasta
4. Hubungan dengan klien : Keluarga
5. Alamat : Puusangi Kabupaten Konawe
II. Riwayat Kesehatan
c) Keluhan Utama : klien mengatakan sering merasa sesak nafas
dan klien mengatakan batuk berdarah sejak 2 minggu lalu
d) Riwayat keluhan :
• Klien mengatakan batuk berdarah sejak 2 minggu lalu
• Klien mengatakan sering sesak napas
• Klien mengatakan nafsumakannya menurun
• Klien mengatakan berat badannya menurun
• Klien nampak tidak nafsumakan
• Klien nampak lemah
• Klien nampak gelisah
1. Penyebab/faktor pencetus : klien mengatakan penyakitnya
muncul secara bertahap
2. Sifat keluhan : klien mengatakan berangsur-angsur
3. Lokasi dan penyebarannya : klien mengatakan lokasi
penyebaran didaerah dada
4. Skalakeluhan : klien mengatakan skalanyeri
berada diangka 6
5. Mulai dan lamanya keluhan : klien mengatakan lamanya
berangsur-angsur
6. Hal-hal yang meringankan/memperberat : klien mengatakan
saat beraktivitas
7. Keluhan saat ini : batuk darah sudah 2 minggu dan
pasien sudahbatuk sejak 2017
8. Penyebab/faktor pencetus : klien mengatakan penyakitnya
muncul secara bertahap
9. Sifat keluhan : klien mengatakan berangsur-angsur
10. Lokasi dan penyebarannya : klien mengatakan lokasi
penyebarannya didaerah dada
11. Skalakeluhan : klien mengatakan skala nyerinya
berada diangka 6
12. Mulai dan lamanya keluhan : klien mengatakan lamanya
berangsur-angsur
13. Hal-hal yang meringankan/memperberat : klien mengatakan
saat beraktivitas
14. Lain-lain :
III. Riwayat Kesehata n Masa Lalu
V. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-tanda vital
1. Tekanan darah : 110/80 mmHg
2. Pernapasan : 24 kali / menit, Irama :
3. Nadi : 100 kali / menit, regular/ireguler :
4. Suhubadan : 36,6 0C
2. Berat badan dan tinggi badan
1. Berat badan : 58 Kg
2. Tinggi badan : 150 Cm
3. IMT : 24,4
3. Kepala :
a. Bentukkepala : hormosefali, tidak ada kelainan
b. Keadaan kulit kepala : bersih
c. Nyerikepala / pusing: klien mengatakantidak ada nyeri daerahkepala
d. Distribusi rambut : rambut bersih dan lurus
e. Rambut mudah tercabut : klien mengatakan tidakmudah tercabut
f. Alopesia : tidakada
g. Lain-lain :
4. Mata
a. Kesimetrisan : Simetris
b. Edemakelopak mata : baik
c. Ptosis : baik
d. Sklera : kemerah-merahan
e. Konjungtiva : Anemis
f. Ukuran pupil : baik
g. Ketajaman penglihatan : baik
h. Pergerakan bola mata : baik
i. Lapang pandang : baik
j. Diplopia : baik
k. Photohobia : baik
l. Nistagmus : baik
m. Reflex kornea : baik
n. Nyeri : tidakada
o. Lain - lain :
5. Telinga
a. Kesimetrisan : simetris
b. Sekret : tidakada
c. Serumen : tidakada
d. Ketajaman pendengaran: baik
e. Tinnitus : baik
f. Nyeri : tidakada
g. Lain - lain :
6. Hidung
a. Kesimetrisan : Simetris
b. Perdarahan : tidakada
c. Sekresi : tidakada
d . Fungsipenciuman : baik
e. Nyeri : tidakada
f. Lain - lain :
7. Mulut
a. Fungsi berbicara : baik
b. Kelembaban bibir : kering
c. Posisi uvula : baik
d. Mukosa : baik
e. Keadaan tonsil : baik
f. Stomatitis : baik
g. Warna lidah : merah
h. Tremor pada : tidakada
lidah i. Kebersihan : bersih
lidah : tidakada
j. Baumulut : sudahtidak lengkap
k. Kelengkapan : bersih
: terdapat karies.
gigi l. Kebersihan
gigi : tidakada
m. Karies : tidakad
n. Suaraparau
o. Kesulitan menelan
p. Kemampuan mengunyah : baik
q. Fungsi mengecap : baik
r. Lain - lain :
8. Leher
a. Mobilitas leher : baik
b. Pembesaran kel. Tiroid : tidakada
c. Pembesaran kel. limfe : tidakada
d. Pelebaran vena jugularis : tidakada
e. Trakhaea : baik
f. Lain-lain :
9. Thoraks
Paru - paru
a. Bentuk dada : Simetris
b. Pengembangan dada : tidak normal
c. Retraksi dinding dada : tidakada
d. Tanda jejas : tidakada
e. Taktil fremitus : getarankiri dankana
f. Massa : tidakada
g. Dispnea : ada
h. Ortopnea : ada
i. Perkusithoraks :
j. Suaranafas : veskuler
k. Bunyinafastambahan : wheezing
l. Nyeri dada : iya
m. Lain-lain :
Jantung
a. Iktuskordis : normal
b. Ukuranjantung : iya
c. Nyeri dada : klien mengatakan nyeri dadanya
d. Palpitasi : tidak
e. Bunyi jantung : normal
f. Lain-lain :
10. Abdomen
1. Warna kulit : sawomatang
2. Distensi abdomen : tidakada
3. Ostomy : tidakada
4. Tanda jejas : tidakada.
5. Peristaltik : 18x/ menit
6. Perkusi abdomen : redup
7. Massa : tidakada Lokasi :
8 . Nyeritekan : tidakada Lokasi :
9. Lain - lain :
11. Payudara
a.Kesimetrisan : simetris
b.Keadaan puting susu : baik
c.Pengeluaran dari putting susu : tidak dikaji
d.Massa : tidak dikaji
e.Kulit paeud’orange : tidak dikaji
f. Nyeri : tidakada
g.Lesi : tidakada
h.Lain - lain :
12. Genitalia
Pria
1. Keadaan meatus uretra eksterna : tidak dikaji
2. Lesipada genital : tidak dikaji
3. Scrotum : tidak dikaji
4. Pembesaran prostat : tidak dikaji
5. Pendarahan : tidak dikaji
6. Lain - lain :
Wanita
1. Keadaan meatus uretra eksterna : tidak dikaji
2. Leukorrhea : tidak dikaji
3. Perdarahan : tidak dikaji
4. Lesipada genital : tidak dikaji
5. Lain - lain :
13. Pengkajian sistem saraf
1. Tingkat kesadaran : composmetis
2. Koordinasi : baik
3. Memori : baik
4. Orientasi : baik
5. Konfusi : baik
6. Keseimbangan : baik
7. Kelumpuhan : baik sebelah kiri
8. Gangguan sensasi : tidakada
9. Kejang-kejang :tidaka da kejang
10. Lain - lain :
11. Reflex :
a. Refleks tendon
1. Biseps : tidak normal
2. Trisep : tidak normal
3. Lutut :tidak
1. Ekstremitas
1. Warna kulit : sawomatang
2. Purpura / ekimosis : TIdak ada
3. Atropi : Normal tidak ada
pengecilan otot
4. Hipertropi : Normal, tidak
adapembesaran otot
5. Lesi : Tidakada lesi
6. Pigmentasi : Baik
7. Luka : Tidakada
8. Deformitas sendi : Tidakada
9. Deformitastulang : Tidakada
10. Tremor : Tidakada
11. Varises
:
12. :Tidakada
13. Turgor kulit : Membaik
14. Kelembabankulit :Baik
15. Capillary Tefilling Time (CRT) :2 detik
16. Pergerakan : klien mengatakan
mengalami pembatasan pergerakan diakibatkan kelemahantubuh
sebelah kiri
a. Kebutuhan Nutrisi
Keterangan Sebelum Sakit Setelah Sakit
Frekuensimakan sehari 3 kali sehari 1 kali sehari
Waktu Makan Pagi, siang, dan Siang
malam
Porsimakanyang habiskan 1 porsi 1/2 porsi
Penggunaan alat bantu Tidak ada Tidak ada
makan
Makanan pantang/yang Tidak ada Tidak ada
tidak disukai
Pembatasan makanan Tidak ada Tidak ada
Jenis makananyang dibatasi Tidak ada Tidak ada
Konsumsi makanan yang Sayur-sayuran Tidak ada
berserat
Nafsumakan Baik Menurun
Mual Tidak ada Ya
Hipersalivasi Tidak ada Tidak ada
Sensasi asam padamulut Tidak ada Tidak ada
Perasaan cepat kenyang Tidak ada Ya
setelah makan
Perasaankembung Tidak ada Ya
Lain-lain - -
b. Kebutuhan Kenyamanan :
a.Keluhannyeri : ……iya….lokasi ……dada … … …
.
b.Pencetus nyeri : klien mengatakan nyeri dadanya
diakibatkan dahak yang tidakkeluar
c.Upaya yang meringankan nyeri : tidak ada
d.Karakteristik nyeri : klien mengatakan sepertitertusuk-tusuk
e.Intensitas nyeri :
f. Durasinyeri : klien mengatakannyerinya
berangur-angsur
g.Dampak nyeriterhadap aktivitas : klien mengatakanjikamelakukan
PEMBERIAN NUTRISI
DOKUMENTASI