Anda di halaman 1dari 30

1

TINJAUAN KASUS

No. Registrasi : 029019 Tanggal masuk : 29, Juni 2022

Diagnosa : Skizofrenia Tanggal pengkajian : 20, Juli 2022

A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Nama klien Tn.G, Jenis kelamin laki-laki, Umur 22 tahun, Status perkawinan
belum kawin, Agama Islam, Tn.G tidak memiliki riwayat pendidikan karena tidak
bersekolah, Alamat Talang Rimbo Lama Curup, tanggal masuk 29, Juni 2022, No.
RM 02901, bahasa yang sering digunakan bahasa Indonesia.
2. Alasan Masuk
Klien mengalami gangguan jiwa berulang dan sudah di rawat ke 4 kali di RSKJ
Soeprapto Bengkulu. Klien masuk diantar keluarga ke IGD RS Jiwa Bengkulu pada
tanggal 25, Juni 2022. Klien dibawa karena sering membawa pisau, marah-
marah, menyerakkan batu di jalan, kurang tidur.
3. Faktor Predisposisi
Tn.G mengatakan sudah pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya sudah 3x
dirawat namun belum berhasil karena putus obat sebab obatnya telah habis dan
tidak dibeli lagi. Tn.G mengatakan ia sering di buli karena memiliki banyak luka di
area kaki. Klien juga mengatakan setelah keluar dari rumah sakit ia di kucilkan
dari lingkungan masyarakat dan dihina oleh temannya karena tidak bersekolah.
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa.
4. Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda vital pada Tn.G TD : 110/90 mmhg, N : 90x/menit, S : 36,6°, P :
20x/menit, TB : 165 cm, BB : 50 Kg. Pada saat melakukan pengkajian fisik pada
Tn.G didapatkan data mata melotot, tangan mengepal, suara nada keras, wajah
tegang, terdapat memar kebiruan di area mata sebelah kiri klien mengatakan
matanya memar karena dipikul oleh temannya, klien mengatakan terdapat luka
cakar juga di punggu klien.
2

5. Psikososial
b. Genogram

Keterangan :
: Laki - laki

: Perempuan

: Pasien

: Tinggal serumah

Bagan 4.1 Genogram

Tn.G merupakan anak ke tiga dari lima bersaudara, Tn.G belum menikah,
Tn.G mengatakan masih tinggal bersama kedua orangtua dan adiknya. Klien
mengatakan anggota keluarga tidak ada yang pernah mengalami gangguan
jiwa.

c. Konsep diri
1) Citra tubuh
Tn.G masih memiliki anggota tubuh yang lengkap namun Tn.G mengatakan
tidak menyukai bagian kaki saya, karena memiliki banyak bekas luka.

2) Identitas diri
Klien mengatakan namanya Tn.G, berjenis kelamin laki-laki, berumur 22
tahun, beragama Islam, tidak memiliki pekerjaan dan penghasilan. Tidak
memiliki riwayat pendidikan dan belum menikah. Di anggota masyarakat
3

klien tidak mau berinteraksi dengan orang lain, karena malu dan takut di
tolak oleh masyarakat.
3) Peran
Tn. G merupakan sebagai anak dari 5 saudara dan masih lajang, klien juga
mengatakan masih tinggal bersama keluarganya. Ketika di rumah sakit
klien berperan sebagai salah satu pasien. Klien tidak memiliki pekerjaan
dan penghasilan.
4) Ideal diri
Klien ingin sembuh, cepat sehat, dan ingin segera pulang.

5) Harga diri
Klien mengatakan dirinya tidak berguna, tidak memiliki kemampuan
karena tidak bersekolah. Klien mengatakan tidak percaya diri.
d. Hubungan sosial
1) Orang terdekat dengan klien itu ada kedua orangtua dan saudaranya.
2) Peran serta dalam kelompok
Klen mengatakan ia selalu di ejek oleh teman-temannya karena tidak
bersekolah dari kecil dan memiliki banyak luka di area kaki. Klien tidak
pernah mengikuti kegiatan kelompok di masyarakat. Klien mengatakan
suka marah-marah kepada orangtuanya ketika keinginannya tidak
dipenuhi dan merusak barang-barang rumah.
Tn.G mengatakan selalu di kucilkan semenjak masuk ke Rumah Sakit
Jiwa.
3) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan tidak suka bersosialisasi dengan orang lain.

e. Spiritual

Agama yang di anut klien adalah Islam. Klien mengerti kewajiban dalam
beribadah, namun klien jarang melakukan ibadah ketika di rumah ataupun di
rumah sakit jiwa, karena Tn. G kurang menghiraukan manfaat spiritual
dengan ibadah.
6. Status mental
a. Penampilan
Klien jarang menggunakan baju, selalu mengganti pakaian setelah mandi.
4

b. Pembicaraan
Klien bicara keras, saat berinteraksi dengan perawat klien sering keluar dari
topik pembicaraan yang dibahas.
c. Aktivitas motorik
Klien tampak suka menggepalkan tangannya saat mondar-mandir, memiliki
penglihatan yang tajam, berjalan menunduk.
d. Alam perasaan
Klien mengatakan terkadang merasa sedih dan menyesal atas apa yang telah
dia lakukan.
e. Afek
Emosi klien labil, saat berinteraksi terkadang berubah-ubah. Klien mudah
tersinggung ketika hal-hal yang tidak mendukungnya. Saat klien marah klien
suka mengancam dan berkata-kata kotor ke temannya.
f. Interaksi selama wawancara
Selama wawancara kontak mata klien baik terhadap perawat, wajah tampak
tegang dan terkadang klien menggunakan nada yang tinggi saat berbicara
pada perawat. Saat wawancara klien mudah tersinggung dengan hal yang
beda pendapat dengannya.
g. Persepsi
Klien mengatakan tidak mendengar suara-suara, maupun bayangbayangan
yang aneh saat sendiri.
h. Isi pikir
Klien tidak mengalami gangguan seperti obsesi, depersonalisasi, hipokondria,
maupun fobia. Klien juga tidak mengalami waham.
i. Proses pikir
Dalam proses wawancara klien saat berbicara suka berbelit-belit, tetapi
pembicaraan klien tersebut tetap sampai tujuan. Saat berbicara klien kadang-
kadang sulit memulai berbicara.
j. Tingkat kesadaran
Compos mentis, klien dapat menyebutkan dimana tempat dia sekarang dan
dapat menyebutkan nama, dan hari saat wawancara.
k. Memori
5

1) Ingatan jangka pendek : Klien dapat mencerikatan aktivitas yang dia


lakukan sebelumnya dan menyebutkan tadi siang makan nasi lauknya ikan.
2) Ingatan jangka panjang : Klien mampu menceritakan kejadian satu minngu
yang lalu.
l. Tingkat kesadaran dan berhitung
Klien dapat berhitung mulai dari 1-10 dan seterusnya secara berurutan.

m. Kemampuan penilaian
Klien dapat memutuskan bahwa klien ingin pulang kerumah, karena di
rumahnya lebih nyaman.
n. Daya tilik diri
Klien mampu mengenali penyakitnya dan klien mampu menjelaskan mengapa
ia bisa seperti ini.
7. Kebutuhan Persiapan Pulang
a. Makan
Klien mampu makan dengan mandiri, makan dengan cara yang baik. Klien
makan 3x sehari, pagi, siang, dan malam. Klien minum sehari ±6 gelas sehari.
Klien makan dan minum menggunakan peralatan yang bersih.
b. BAB/BAK
Klien BAB ±2x sehari di kamar mandi dan BAK ±5x sehari. Klien mampu
menjaga kebersihan diri sendiri maupun WC setelah melakukan BAB dan BAK.
c. Mandi
Klien mengatakan mandi 2x dalam sehari, pagi dan sore hari. Kebersihan
tubuh baik, klien mandi menggunakan sabun dan selalu menyikat gigi selama
mandi.
d. Berpakaian
Klien selalu mengganti pakaian setelah mandi dengan pakaian yang bersih,
klien mampu menggunakan pakaian dengan benar. Namun klien jarang
menggunakan baju saat berpakaian.
e. Pola istirahat tidur
Klien mengatakan tidak mengalami gangguan saat tidur, klien tidur ±78 jam
saat malam hari. Saat siang hari klien tidur ±2 jam perhari. Klien tidak ada
aktivitas tambahan sebelum tidur.
f. Penggunaan obat
6

Klien mengatakan mengerti cara mengonsumsi obat dan klien selalu


meminum obat yang diberikan oleh perawat. Klien mengerti manfaat dan
kerugian jika minum obat.
g. Kegiatan didalam rumah
Klien mengatakan saat di rumah membantu memasak, menyiapkan makanan
dan mencuci pakaian.
h. Kegiatan diluar rumah
Klien mengatakan sehari-hari hanya di rumah.

8. Mekanisme Koping
Koping yang dialami Tn.G maladaptif, karena klien saat di ajak bicara dengan
perawat sering lari dari topik pembahasan.
9. Masalah psikososial dan lingkungan
1) Masalah dengan dukungan kelompok :
Klien mengatakan tidak ada mengikuti kegiatan kelompok dalam masyarakat.

2) Masalah berhubungan dengan lingkungan :


Klen mengatakan ia selalu di ejek oleh teman-temannya karena tidak
bersekolah dari kecil dan memiliki banyak luka diarea kaki.
3) Masalah dengan pendidikan :
Klien mengatakan dia dari kecil tidak pernah bersekolah.

4) Masalah dengan pekerjaan :


Klien tidak memiliki pekerjaan dan penghasilan.

5) Masalah dengan perumahan :


Klien mengatakan tidak ada masalah dengan perumahan.

6) Masalah dengan ekonomi :


Klien tidak memiliki pekerjaan jadi klien tidak memiliki penghasilan.

10. Terapi
a. Resperidone 2x2 mg
b. Luminal 3x30 mg
c. Carba 2x200 mg

H. ANALISA DATA
Nama Pasien : Tn.G
7

No. MR : 029019

Table 4.1 Analisa keperawatan


No Data Senjang Masalah

1. DS : Resiko Perilaku Kekerasan


- Suka mengancam temannya
- Berkata- kata kotor
DO :
- Mata melotot
- Tangan mengepal
- Suara nada keras
- Wajah tegang
- Mondar mandir
2. DS : Ganggaun Konsep Diri : HDR
-
Klien mengatakan dirinya tidak
berguna, tidak memiliki kemampuan
karena tidak
bersekolah
-
Kurang tidak menyukai kakinya karena
banyak bekas luka.
DO :
-
Berjalan menunduk
3. DS : Perilaku menciderai diri sendiri,
- orang lain, lingkungan.
- Menyerakkan batu di jalan Suka
marah-marah kepada orangtuanya
ketika keinginannya tidak dipenuhi
dan merusak barang-barang di
DO : rumah
-
- Terdapat memar di area mata kiri
Terdapat luka cakar di punggung klien
- Merusak lingkungan

I. Pohon Masalah
Perilaku menciderai diri sendiri, orang lain, lingkungan
8

Resiko perilaku kekerasan

Gangguan konsep diri: HDR


Gambar 4.1 Pohon masalah

J. Diagnosa Keperawan
1. Resiko Perilaku Kekerasan;
2. Gangguan konsep diri: HDR;
3. Perilaku menciderai diri sendiri, orang lain, lingkungan.
9

K. Perencanaan Keperawatan
Tabel 4.2 Perencanaan keperawatan
No. Diagnosa Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi
keperawatan
1. Resiko perilaku TUM: 1. Setelah pertemuan klien SP 1 :
kekerasan Klien dapat mengontrol menunjukkan tanda-tanda - Bina hubungan saling percaya;
prilaku kekerasan. percaya kepada perawat: - Mengidentifikasi penyebab marah;
TUK: a. Wajah tersenyum - Membantu klien untuk mengungkapkan tandatanda
1. Klien dapat b. Mau berkenalan perilaku kekerasan yang dialaminya:
membina c. Ada kontak mata - Mendiskusikan dengan klien perilaku kekerasan yang
hubungan saling d. Bersedia menceritakan dilakukan;
percaya. perasaannya. Setelah pertemuan - Mendiskusikan dengan klien akibat negatif
2. Klien dapat 2. klien menceritakan penyebab (kerugian) yang dilakukan dan cara mengendalikan
mengidentifikasi perilaku kekerasan yang perilaku kekerasan dengan cara fisik pertama ( latihan
penyebab prilaku dilakukannya. nafas dalam ).
kekerasan yang a. Menceritakan penyebab
dilakukannya. perasaan jengkel atau kesal baik
3. Klien dapat dari diri sendiri maupun
mengudentifikasi lingkungan. Setelah pertemuan
tanda-tanda prilaku 3. klien menceritakan tanda-tanda
kekerasan. saat terjadi perilaku kekerasan:
4. Klien dapat a. Tanda-tanda fisik: Mata
mengidentifikasi merah, tangan mengepal,
jenis perilaku ekspresi tegang.
kekerasan yang b. Tanda emosional:
pernah dilakukan. Perasaan marah, jengkel,
10

5. Klien dapat bicara kasar.


mengidentifikasi c. Tanda sosial:
akibat perilaku Bermusuhan yang di alami
kekerasan. saat terjadi perilaku
kekerasan
4. Setelah pertemuan klien
menjelaskan:
a. Jenis-jenis ekspresi
kemarahan yang selama ini
dilakukan.
b. Perasaannya saat melakukan
perilakukekerasan.
c. Efektifitas cara yang dipakai
dalam menyelesaikan
masalah.

5. Setelah pertemuan klien


menjelaskan akibat tindakan
kekerasan yang dilakukannya:
a. Diri sendiri: luka, dijauhi
teman.
b. Orang lain/keluarga: luka,
tersinggung, ketakutan.
c. Lingkungan: barang, benda
rusak.
11

1. Melatih cara 1. Setelah pertemuan klien dapat SP 2


mencegah atau menerapkan tindakan latihan pukul - Mengevaluasi latihan sebelumnya;
mengontrol perilaku bantal dan kasur; - Membantu klien latihan mengendalikan perilaku
kekerasan dengan 2. Klien dapat menerapkan latihan kekerasan dengan cara fisik ke dua ( pukul bantal dan
fisik ke dua ( pukul dalam keseharian untuk kasur );
kasur mengatasai rasa kesal. - Menyusun jadwal kegiatan harian cara ke dua.
dan bantal );
2. Menyusun jadwal
kegiatan harian cara
ke dua.

1. Melatih cara 1. Setelah pertemuan klien dapat SP 3


mencegah / mengatakan bahwa klien sedang
mengontrol - Mengevaluasi pertemuan sebelumnya;
kesal, tersinggung seperti “ saya
perilaku kekerasan - Melatih klien cara mengotrol perilaku kekerasan secara
kesal anda berkata seperti itu “; verbal ( meminta, menolak, dan mengungkapkan
secara verbal
2. Klien dapat menerapkan cara marah secara baik );
( menolak dengan
latihan verbal menyampaikan - Memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian.
baik,
perasaan dengan baik dalam
meminta dengan
keseharian.
baik,
mengungkapkan
perasaan dengan
baik );
2. Menyusun jadwal
latihan
mengungkapkan
secara verbal.
12

1. Klien dapat 1. Menganjurkan klien sholat, berdo’a SP 4


mencegah / dan ibadah lainnya. - Mengavaluasi pertemuan sebelumnya;
mengendalikan - Membantu klien mengendalikan perilaku kekerasan
perilaku secara spiritual ( latihan beribadah dan berdo’a );
kekerasannya
- Membuat jadwal ibadah dan berdo’a.
secara spiritual.

Klien dapat SP 5
1.
mencegah atau 1. Setelah pertemuan klien dapan - Mengevaluasi pertemuan sebelumnya;
menjelaskan perinsip benar minum - Membantu klien mengendalikan perilaku kekerasan
mengendalikan
obat ( benar pasien, obat, dosis, dengan obat ( prinsip 5 benar obat ); - Menyusun
perilaku
waktu, cara pemberian ). jadwal minum obat secara teratur.
kekerasannya
dengan terapi obat.
2. HDR TUM: 1. Setelah berinteraksi klien SP 1
Klien memiliki konsep menyebutkan: - Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang
diri yang positif. c. Aspek positif klien. masih dimiliki klien;
d. Aspek positif lingkungan klien.
2. Setelah berinteraksi klien dapat SP 2
menyebutkan kemampuan yang - Membantu klien menilai kemampuan yang dapat
dapat dirasakan. digunakan;
3. Setelah berinteraksi klien membuat
SP 3
rencana kegiatan harian.
- Membantu klien memilih kemampuan yang akan
4. Setelah berinteraksi klien
dipilih;
melaksanakan kegiatan sesuai
jadwal yang dibuat. SP 4
Melatih kemampuan yang dipilih klien .

L. Implementasi
Nama : Tn.G
No. Reg : 029019
13

Tabel 4.3 Implementasi keperawatan


No. Diagnosa Tanggal/jam Implementasi Keperawatan Evaluasi Evaluasi
1. Resiko perilaku Rabu SP1 S:
kekerasan Pukul 14:30-15:00 1. Bina hubungan saling percaya dengan - Klien menjawab salam dan
WIB menggunakan prinsip komunikasi sapaan :
terapeutik. “ selamat sore, pak”;
- Menyapa klien dengan ramah; - Klien menyebutkan nama
- Mengucapkan salam kepada klien lengkap dan nama panggilan
“Assalamu’alaikum, selamat sore, yang disukainya.
pak”; O:
- Memperkenalkan diri dan nama - Klien mau diajak berjabat
panggilan perawat; tangan;
- Menanyakan nama klien dan nama - Klien mau diajak
panggilan yang disukai klien; berinteraksi;
- Menjelaskan tujuan berinteraksi - Ada kontak mata;
kepada klien. - Nada suara agak tinggi.
A:
- Hubungan saling percaya
terbina.
P:
- Pertahankan hubungan saling
percaya;

- Ulangi SP 1 Resiko perilaku


Kekerasan.
14

2. Resiko perilaku Rabu SP 1 S:


kekerasan Pukul 16:00-16:30 1. Mengidentifikasi perilaku kekerasan; - Klien mengatakan suka
WIB 2. Memantu klien untuk mengungkapkan menghancurkan barang di
tanda-tanda perilaku kekerasan yang sekitar;
dialaminya: - Memukul orang jika tidak
3. Mendiskusikan dengan klien perilaku senang;
kekerasan yang dilakukan; - Saat marah klien mengatakan
4. Mendiskusikan dengan klien akibat dari tangannya mengepal, mata
perilaku kekerasan yang dilakukan; melotot, dan nada suara yang
5. Mendiskusikan dengan klien akibat negatif tinggi.
(kerugian) yang dilakukan dan cara O:
mengendalikan perilaku kekerasan dengan - Klien belum tau akibat dari
cara fisik pertama ( latihan nafas dalam ). perilaku kekerasan yang
dilakukannya;
- Saat melakukan latihan nafas
dalam, klien belum terlalu
lancar;
- Nada bicara klien sudah sedikit
tenang.
A:
- SP 1 belum tercapai. Klien
belum bisa sepenuhnya
melakukan latihan nafas dalam.
P:
- Ulangi SP 1 latihan nafas

dalam.
15

3. Resiko perilaku Rabu SP 1 S:


kekerasan Pukul 18:45-19:15 1. Mendiskusikan dengan klien akibat dari - Klien mengatakan orang disekitar
WIB perilaku kekerasan yang dilakukan; menjauhi dan takut kepadanya;
2. Mendiskusikan dengan klien akibat negatif - Klien mengatakan sudah dapat
(kerugian) yang dilakukan dan cara melakukan tehnik nafas dalam;
mengendalikan perilaku kekerasan dengan - Klien mengatakan belum
menerapkan latihan nafas dalam
cara fisik pertama ( latihan nafas dalam ).
saat merasa kesal. O :
- Klien telah mengetahui dan
mampu menyebutkan akibat dari
perilaku kekerasan yang
dilakukannya;
- Klien sudah bisa latihan nafas
dalam, namun belum di terapkan
saat klien merasa kesal.
A:
- SP 1 tercapai sebagian.
P:
- Ulangi SP 1 latihan nafas dalam.

4. Resiko perilaku Rabu SP 1 S:


kekerasan Pukul 19:30-20:00 1. Membantu mengendalikan / mencegah - Klien mengatakan sudah bisa
16

WIB perilaku kekerasan dengan cara fisik melakukan latihan nafas dalam;
pertama ( latihan nafas dalam ) dan - Klien mengatakan sudah
memasukkan kedalam jadwal kegiatan mencoba latihan nafas dalam
harian. saat kesal.
O:
- Klien sudah bisa melakukan
latihan nafas dalam secara benar.
A:
- SP 1 tercapai..
P:
- Pertahankan SP 1;
- Lanjut SP 2 latihan memukul
bantal.

5. Resiko perilaku Kamis SP 2 S:


kekerasan Pukul 14:30-15:00 1. Mengevaluasi latihan nafas dalam; - Klien mengatakan masih ingan
WIB 2. Membantu klien latihan mengendalikan tehnik latihan nafas dalam;
perilaku kekerasan dengan cara fisik ke - Klien mengatakan belum tau
dua ( pukul kasur atau bantal ); cara mengendalikan perilaku
3. Menyusun jadwal kegiatan harian cara kekerasan dengan cara pukul
fisik ke dua. bantal atau kasur.
O:
- Klien masih bisa melakukan
tehnik latihan nafas dalam;
- Klien belum bisa dan bingung
cara latihan pukul bantal atau
17

kasur.
A:
- SP 2 belum tercapai. Klien belum
dapat melakukan latihan cara
fisik ke dua
( pukul bantal atau kasur). P :
- Ulangi SP 2 cara fisik ke dua dua (
pukul bantal atau kasur).

6. Resiko perilaku Kamis SP 2 S:


kekerasan Pukul 15:45-16:15 1. Membantu klien latihan mengendalikan - Klien mengatakan sudah bisa
WIB perilaku kekerasan dengan cara fisik ke latihan pukul bantal atau kasur
dua ( pukul kasur atau bantal ); yang di kombinasikan dengan
2. Menyusun jadwal kegiatan harian cara tehnik nafas dalam.
fisik ke dua. O:
- Klien sudah dapat melakukan
tehnik pukul bantal atau kasur
yang di kombinasikan dengan
tehnik nafas dalam;
- Klien belum dapat
memasukkan latihan cara fisik
ke dua dalam aktivitas.
A:
- SP 2 tercapai sebagian. Klien
belum dapat memasukkan
latihan pukul bantal atau kasur
dalam aktivitas.
P:

- Ulangi SP 2 cara fisik ke dua dua (


pukul bantal atau kasur).
18

7. Resiko perilaku Kamis SP 2 S:


kekerasan Pukul 15:45-16:15 1. Menyusun jadwal kegiatan harian cara fisik - Klien mengatakan sudah mampu
WIB ke dua. melakukan tehnik pukul bantal
saat dia merasa kesal dengan
temannya.
O:
- Klien sudah bisa memasukkan ke
jadwal keseharian tehnik pukul
bantal atau kasur saat merasa
kesal.
A:
- SP 2 tercapai. Klien dapat
melakukan latihan cara fisik ke
dua ( pukul bantal atau kasur).
P:
- Pertahankan SP 2;
- Lanjut SP 3 ( meminta, menolak,
dan mengungkapkan marah
secara baik).
19

8. Resiko perilaku Jum’at SP 3 S:


kekerasan Pukul 09:00-09:30 1. Mengevaluasi pertemuan sebelumnya; - Klien mengatakan masih
WIB 2. Melatih klien cara mengontrol perilaku mengingat cara latihan nafas
kekerasan secara verbal (meminta, dalam dan memukul bantal atau
menolak, dan kasur;
mengungkapkan marah secara baik ); - Klien mengatakan jika ada teman
3. Memasukkan kedalam jadwal kegiatan yang meminta rokok kepadanya
harian. dia selalu menolak dengan
menggunakan nada
yang tinggi;
- Klien mengatakan saat
mengungkapkan rasa marah juga
menggunakan nada yang tinggi.
O:
- Klien belum terbiasa
menerapkan cara meminta,
menolak, dan mengungkapkan
marah secara baik.
A:
- SP 3 belum tercapai. Klien
20

belum lancar untuk meminta,


menolak, dam mengungkapkan
marah secara baik.
P:
- Ulangi SP 3 (meminta, menolak,
dam mengungkapkan marah
secara baik ).

9. Resiko perilaku Jum’at SP 3 S:


kekerasan Pukul 10:00-10:30 1. Melatih klien cara mengontrol perilaku - Klien mengatakan jika ada
WIB kekerasan secara verbal (meminta, teman yang meminta rokok
menolak, dan kepadanya dia sudah menolak
mengungkapkan marah secara baik ); dengan baik dan sudah mampu
2. memasukkan kedalam jadwal kegiatan mengungkapkan marah dengan
harian. baik; O :
- Klien tampak mulai terbiasa
untuk meminta, menolak, dan
mengungkapkan marah secara
baik.
A:
- SP 3 tercapai.
P:
- Pertahankan SP 3 meminta,
menolak, dan
mengungkapkan marah secara
baik;
21

- Lanjut SP 4 mengendalikan
perilaku kekerasan secara
spiritual.

10. Resiko perilaku Jum’at SP 4 S:


kekerasan Pukul 13:15-13:45 1. Mengevaluasi pertemuan sebelumnya; - Klien mengatakan masih
WIB 2. Membantu klien mengendalikan perilaku mengingat cara latihan nafas
kekerasan secara spiritual ( latihan dalam dan memukul bantal atau
beribadah dan berdo’a ); kasur;
3. Membuat jadwal ibadah dan berdo’a. - Klien mengatakan sudah bisa
meminta, menolak, dan
mengungkapkan marah secara
baik;
- Klien mengatakan tau cara sholat
dan bacaan sholat;
- Klien mengatakan jarang
melakukan sholat baik di rumah
atau saat di rawat. O :
- Klien tidak melakukan sholat;
- Klien suka mengobrol dan
berdiam di tempat tidur.
A:
- SP 4 belum tercapai.

P:
- Ulangi SP 4 latihan beribadah
22

dan berdo’a.
11. Resiko perilaku Sabtu SP 4 S:
kekerasan Pukul 08:45-09:15 1. Membantu klien mengendalikan perilaku - Klien mengatakan tadi tidak
WIB kekerasan secara spiritual melakukan sholat shubuh. O :
( latihan beribadah dan berdo’a ); - Klien belum melakukan
2. Membuat jadwal ibadah dan berdo’a. sholat;
- Klien dapat membacakan
bacaan saat sholat dan niat
untuk sholat.
A:
- SP 4 belum tercapai.
P:
- Ulangi SP 4 latihan beribadah
dan berdo’a

12. Resiko perilaku Sabtu Pukul 10:0010:30 SP 4 S:


kekerasan WIB 1. Membantu klien mengendalikan perilaku - Klien mengatakan bahwa tadi
kekerasan secara spiritual subuh tidak melakukan
( latihan beribadah dan berdo’a ); sholat;
2. Membuat jadwal ibadah dan berdo’a. - Klien mengatakan nanti akan
melakukan sholat dzuhur. O :
- Klien tau cara melakukan sholat
dan berdo’a, namun belum
menerapkannya.
A:

- SP 4 belum tercapai.
P:
- Ulangi SP 4 latihan beribadah
dan berdo’a.
23

13. Resiko perilaku Sabtu, Pukul 12:4513:15 SP 4. S:


kekerasan WIB 1. Membantu klien mengendalikan perilaku - Klien mengatakan tau cara dan
kekerasan secara spiritual ( latihan bacaan sholat;
beribadah dan berdo’a ); - Klien mengatakan sudah
2. Membuat jadwal ibadah dan berdo’a melakukan sholat dzuhur;
- Klien mengatakan akan
melakukan sholat 5 waktu. O :
- Klien sudah mau melakukan
sholat dzuhur dan berdo’a. A :
- SP 4 tercapai sebagian.
P:
- Ulangi SP 4 latihan beribadah
dan berdo’a.

14. Resiko perilaku Minggu, Pukul SP 4 .S:


kekerasan 08:3009:00 WIB 1. Membantu klien mengendalikan - Klien mengatakan sudah mulai
perilaku kekerasan secara spiritual terbiasa melakukan sholat
( latihan beribadah dan berdo’a ); walau belum 5 waktu;
2. Membuat jadwal ibadah dan berdo’a. - Klien mengatakan kemarin
sudah melakukan sholat dzuhur
ashar dan magrib. O :
- Klien sudah mau melakukan

sholat dan berdo’a. A :


- SP 4 tercapai.
P:
- Pertahankan SP 4
- Lanjut SP 5 prinsip 5 benar obat.
24

14. Resiko perilaku Minggu, Pukul SP 5 S:


kekerasan 09:3010:00 WIB 1. Mengevaluasi pertemuan sebelumnya; - Klien mengatakan masih
2. Membantu klien mengendalikan perilaku mengingat cara latihan nafas
kekerasan dengan obat dalam dan memukul bantal atau
( prinsip 5 benar obat ); kasur;
3. Menyusun jadwal minum obat secara - Klien mengatakan sudah bisa
teratur. meminta, menolak, dan
mengungkapkan marah secara
baik;
- Klien mengatakan sudah
melakukan sholat;
- Klien mengatakan sudah tau 5
benar obat;
- Klien mengatakan dia minum
obat dalam sehari 2x pagi dan
malam.
O:
- Klien masih belum berurutan
menyebutkan prinsip 5 benar
obat.
A:

- SP 5 tercapai sebagian.
P:
- Ulangi SP 5 prinsip 5 benar obat.
25

15. Resiko perilaku Minggu, Pukul SP 5 S:


kekerasan 10:3011:00 WIB 1. Membantu klien mengendalikan perilaku - Klien mengatakan sudah tau 5
kekerasan dengan obat benar obat “ benar pasien, benar
( prinsip 5 benar obat ); obat, benar dosis, benar waktu,
2. Menyusun jadwal minum obat secara benar cara pemberian; O :
teratur. - Klien sudah bisa menyebutkan
prinsip 5 benar obat secara
berurutan.
A:
- SP 5 tercapai.
P:
- Pertahankan SP 5 prinsip 5 benar
obat.

16. HDR Minggu, Pukul SP 1 : S:


13:1013:40 WIB 1. Identifikasi kemampuan dan aspek positif - Klien mengatakan klien bisa
yang masih dimiliki klien. menyapu, merapikan tempat
tidur, mencuci piring dan sholat.
O:
- Klien sudah menyebutkan dan
mengetahui kemampuan serta
aspek positif yang masih dimiliki
klien.
26

A:
- SP 1 tercapai.

P:
- Pertahankan SP 1 Identifikasi
kemampuan dan aspek positif
yang masih dimiliki klien;
- Lanjut SP 2 menilai kemampuan
yang dimiliki dan menetapkan
jadwal keseharian.

17. HDR Senin, Pukul 09:0009:30 SP 2 S:


WIB 1. Mengevaluasi pertemuan sebelumnya; - Klien mengatakan saat ini klien
2. Menilai kemampuan yang dapat hanya bisa menyapu, merapikan
dilakukan. tempat tidur, mencuci piring,
dan sholat;
- Klien mengatakan yang dapat di
lakukan saat klien di rawat di
rumah sakit adalah
membereskan terkadang
menyapu, membereskan tempat
tidur dan sholat.
O:
- Klien dapat menyebutkan
kemampuan yang dimiliki klien
saat di rumah sakit.
A:
- SP 2 tercapai.

P:
- Pertahankan SP 2;
- Lanjut SP 3 menilai kemampuan
27

yang dimiliki dan jadwal


keseharian.
18. HDR Senin, Pukul 10:2010:50 SP 3 S:
WIB 1. Mengevaluasi pertemuan sebelumnya. - Klien mengatakan yang dapat di
2. Membuat rencana kegiatan harian. lakukan saat klien di rawat di
rumah sakit yaitu, membereskan
tempat tidur,
sholat, dan terkadang menyapu;
- Klien mengatakan membereskan
tempat tidur setiap pagi,
melakukan sholat saat waktunya
telah tiba, terkadang menyapu
setelah makan siang.
O:
- Klien dapat menyebutkan
kemampuan yang dimiliki klien
saat di rumah sakit;
- Jadwal klien setiap pagi
membersihkan tempat tidur,
menyapu, dan sholat 5 waktu.
A:
- SP 3 tercapai.
P:

- Pertahankan SP 3;
- Lanjut SP 4 melaksanakan jadwal
yang telah dibuat.
28

19. HDR Senin, Pukul 13:0013:30 SP 3 S:


WIB 1. Mengevaluasi pertemuan sebelumnya; - Klien mengatakan yang dapat di
2. Melaksanakan kegiatan sesuai kegiatan lakukan saat klien di rawat di
yang dibuat. rumah sakit yaitu, membereskan
tempat tidur,
sholat, dan terkadang
menyapu;
- Klien mengatakan pagi tadi tidak
merapikan tempat tidur;
- Klien mengatakan sudah
melakukan sholat dan menyapu.
O:
- Tempat tidur terlihat berantakan.
A:
- SP 3 tercapai sebagian.
P:
- Lanjut SP 4 melaksanakan jadwal
yang telah dibuat.

20. HDR Selasa, Pukul 08:4009:10 SP 4 S:


WIB 1. Mengevaluasi pertemuan sebelumnya; - Klien mengatakan yang dapat di
2. Melaksanakan jadwal yang telah dibuat. lakukan saat klien di rawat di
rumah sakit yaitu, membereskan
tempat tidur,
29

sholat, dan terkadang


menyapu;
- Klien mengatakan tadi telah
merapikan tempat tidur;
- Klien mengatakan sudah
melakukan sholat dan akan
menyapu setelah makan siang
nanti.
O:
- Tempat tidur terlihat rapi A
:
- SP 4 tercapai sebagian.
P:
- Tindakan dihentikan. Klien
pulang di jemput keluarga pada
pukul 11:15 WIB.

Anda mungkin juga menyukai