A. Pengkajian
1. Identitas klien
Inisial : Tn. D
Agama : Islam
Umur : 20 tahun
Pendidikan : SMA
Suku/bahasa : Semendo
2. Keluhan Utama
yang tidak ada wujudnya, klien mengatakan mendengar suara dan bisikan
sering tiba-tiba emosi dan kesal, klien tampak berbicara sendiri, klien
kekerasan.
31
32
Maret 2021.
b. Faktor Predisposisi
tahun 2020 akhir bulan Desember, onset pertama yaitu klien sering
3. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-tanda vital
Nadi : 84x/menit
Suhu : 36,9˚C
Pernapasan : 22x/menit
33
b. Ukur
Bearat badan : 48 kg
ketombe, kulit klien tampak bersih berwarna sawo matang, kuku klien
gangguan kejiwaan.
a. Genogram
Gambar 3.1
Genogram Keluarga Tn. D
Dengan Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi
34
b. Konsep diri
1) Gambaran diri
2) Identitas diri
tamat SMA
3) Peran
Klien mengatakan dia adalah anak pertama dan seorang kakak dari
kedua adiknya
4) Ideal diri
5) Harga diri
c. Hubungan sosial
masyarakat
35
kecuali keluarganya.
d. Spiritual
e. Status mental
1) Penampilan
sesuai sehari diganti satu kali, mampu mandi, BAB dan BAK
2) Pembicaraan
namun bicara cepat, saat berbicara suara klien keras dan berkata
Masalah keperawatan :
3) Aktivitas motorik
4) Alam perasaan
Klien tampak sering emosi tiba-tiba dan kesal dengan suara keras
5) Afek
kooperatif.
7) Persepsi/halusinasi
Masalah keperawatan :
8) Proses pikir
berulang-ulang.
9) Isi pikir
11) Memori
derita.
(SMA).
39
daerah rumahnya, namun saat sakit dan masuk RSJ klien tidak
bekerja.
dirinya sendiri namun saat sakit biaya sehari-hari dan Rumah Sakit
Klien mengetahui tentang apa yang terjadi pada dirinya saat ini, namun
pendengaran
i. Aspek medis
B. Analisa Data
Tabel 3.1
Analisa Data pada Tn. D
dengan Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi Pendengaran
Data Masalah
Data Subjektif Halusinasi Pendengaran
1. Klien mengatakan mendengarkan suara
bisikan ketika klien sedang sendiri
2. Klien mengatakan mendengar suara yang
menyuruhnya melukai orang lain dan
ayahnya
3. Klien mengatakan bahwa ia adalah imam
Mahdi
4. Klien mengatakan mendengar suara bahwa
klien memiliki khodam harimau
Data Objektif
1. Klien tampak berbicara sendiri
2. Klien tampak melihat fokus ke satu arah
Data Subjektif Risiko Perilaku Kekerasan
1. Klien mengatakan dirinya sering tiba-tiba
emosi
2. Klien mengatakan hampir melukai ayahnya
Data Objektif
1. Klien tampak sering melotot, rahang
menutup dan wajah memerah
2. Klien terkadang berbicara dengan nada
kuat dan keras
3. Postur tubuh klien tampak kaku dan
meniru harimau
41
C. Pohon Masalah
Gambar 3.2
Pohon Masalah Klien Dengan Masalah
Persepsi Sensori Halusinasi
Diagnosa Keperawatan
3. Isolasi Sosial
D. Rencana Keperawatan
Tabel 3.2
Rencana Tindakan Keperawatan Pada Tn. D dengan Halusinasi Pendengaran
Pada kasus Skizofrenia di Ruang Nuri Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung
Tahun 2021
Diagnosa
NO SLKI SIKI
Keperawatan
1 Gangguan Setelah dilakukan intervensi Konseling (I.10334)
Persepsi Sensori : selama 5x24 jam persepsi Bina hubungan saling percaya
Halusinasi sensori membaik dengan
Pendengaran kriteria hasil : Manajemen Halusinasi (I.09288)
(D.0085) 1. Verbalisasi mendengar Observasi
bisikan menurun 1. Monitor perilaku yang
2. Perilaku halusinasi mengindikasi halusinasi
menurun 2. Monitor isi halusinasi
3. Respons sesuai stimulus Terapeutik
membaik 1. Pertahankan lingkungan yang
aman
2. Diskusikan perasaan dan
respons terhadap halusinasi
Edukasi
1. Anjurkan memonitor sendiri
situasi terjadinya halusinasi
2. Ajarkan klien cara
mengontrol halusinasi
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat
antipsikotik dan ansietas, jika perlu
43
Tabel 3.3
Rencana Tindakan Keperawatan Tn. D dengan Risiko Perilaku Kekerasan
Pada kasus Skizofrenia di Ruang Nuri Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung
Tahun 2021
Diagnosa
NO SLKI SIKI
Keperawatan
1 Risiko Perilaku Setelah dilakukan intervensi Konseling (I.10334)
Kekerasan selama 5x24 jam kontrol diri Bina hubungan saling percaya
(D.0146) meningkat dengan kriteria hasil :
1. Verbalisasi ancaman kepada Pencegahan perilaku kekerasan
orang lain menurun (I.14544)
2. Perilaku melukai diri orang Observasi
lain menurun Monitor adanya benda yang
3. Perilaku menyerang berpotensi membahayakan (mis.
menurun benda tajam, tali)
4. Suara keras menurun
Terapeutik
Pertahankan lingkungan bebas
dari bahaya secara rutin
Edukasi
1. Latih cara mengungkapkan
perasaan secara asertif
2. Latih mengurangi kemarahan
secara verbal dan non verbal
(mis. Relaksasi, bercerita)
44
Tabel 3.4
Catatan Keperawatan Bina Hubungan Saling Percaya Pada Tn. D
Dengan Halusinasi Pendengaran Pada kasus Skizofrenia di Ruang Nuri Rumah Sakit Jiwa
Tanda
NO Implementasi Evaluasi
Tangan
1 Tanggal : 22 Maret 2022 Pukul : 10:00 WIB Perawat
Pukul : 09:00 WIB
DS : S:
1. Klien mengatakan mendengar 1. Klien menyebutkan namanya
suara bisikan dan senang dipanggil Tn. D Anez
2. Klien mengatakan suara datang 2. Klien mengatakan mendengar Adinda
ketika sedang sendiri suara bisikan ketika sedang Cesarita
DO : sendiri
1. Klien tampak bicara sendiri
O:
Masalah Keperawatan 1. Ketika ditanya nama klien
Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi menyebutkan namanya
Pendengaran 2. Klien mau berjabat tangan
Rencana Keperawatan 3. Saat perawat mengatakan akan
Membina hubungan saling percaya menemui klien besok hari
dengan : klien menjawab iya
1. Memberi salam terapeutik saat 4. Klien tampak menjawab
berinteraksi semua pertanyaan perawat
2. Memperkenalkan diri
3. Menanyakan nama klien A : Gangguan Persepsi Sensori :
Nama bapak siapa ? senang Halusinasi Pendengaran
dipanggil siapa ?
(SP Bina Hubungan Saling P:
Percaya) Membantu klien cara
4. Menjelaskan tujuan pertemuan : “ mengendalikan halusinasi
membina hubungan saling percaya “suara-suara yang didengar”
sehingga klien lebih nyaman dalam
melakukan perawatan dan interaksi
5. Kontrak untuk pertemuan esok hari
6. Menciptakan lingkungan yang
aman : menjaga jarak minimal 1
meter serta menjauhkan benda-
benda yang berbahaya
7. Mengevaluasi respons klien
terhadap tindakan keperwatan
Tanda
NO Implementasi Evaluasi
Tangan
halusinasi
4. Mendiskusikan dengan klien
tentang apa yang dirasakan saat
terjadi halusinasi
5. Mendiskusikan dengan klien apa
yang dilakukan klien untuk
mengatasi halusinasi perasaannya
6. Menjelaskan cara mengontrol
halusinasi dengan 4 cara yaitu
menghardik, minum obat,
bercakap-cakap dengan orang lain
dan menyusun kegiatan terjadwal
7. Mendiskusikan perasaan dan
respons terhadap halusinasi
Tabel 3.5
Catatan Implementasi dan Evaluasi SP 1 Klien Halusinasi Pada Tn.D
Dengan Halusinasi Pendengaran Pada kasus Skizofrenia di Ruang Nuri Rumah Sakit Jiwa
Daerah Provinsi Lampung Tahun 2021
Data : S:
Data Subjektif 1. Klien mengatakan masi
1. Klien mengatakan mendengar mengingat nama perawat Anez
suara bisikan ketika klien sendiri 2. Klien mengatakan masih Adinda
mendengar suara bisikan Cesarita
2. Klien mengatakan bahwa ia adalah
bahwa klien memiliki khodam
imam Mahdi macan
3. Klien mengatakan mendengar 3. Klien mengatakan merasa
suara bahwa klien memiliki tidak nyaman dengan bisikan
khodam harimau tersebut
Data Objektif 4. Klien mengatakan mau dan
1. Klien tampak berbicara sendiri ingin latihan cara mengontrol
halusinasi
2. Klien tampak melihat ke satu arah
O:
Diagnosa Keperawatan 1. Klien tampak bicara sendiri
Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi 2. Klien tampak mampu
Pendengaran mengikuti cara menghardik
Tindakan Keperawatan yang diajarkan oleh perawat
1. Membina hubungan saling percaya
dengan cara :
A : Masalah belum teratasi
a. Memberi salam terapeutik
setiap berinteraksi
P:
b. Menanyakan kembali apakah
1. Latihan cara menghardik
46
Tabel 3.6
Catatan Implementasi dan Evaluasi SP 2 Klien Halusinasi Pada Tn.D
Dengan Halusinasi Pendengaran Pada kasus Skizofrenia di Ruang Nuri Rumah Sakit Jiwa
Daerah Provinsi Lampung Tahun 2021
Tanda
NO Implementasi Evaluasi
Tangan
Tanggal : 24 Maret 2021 Pukul : 08:50 WIB Perawat
Pukul : 08:00 WIB
Data : S:
Data Subjektif 1. Klien mengatakan
1. Klien mengatakan masih memperagakan menghardik Anez
mengingat cara mengontrol saat suara bisikan terjadi Adinda
halusinasi dengan cara menghardik 2. Klien mengatakan senang Cesarita
2. Klien mengatakan ingin latihan dapat mengetahui dan belajar
kembali cara mengontrol halusinasi tentang obat dan meminum
dengan cara minum obat obat dengan benar serta
Data Objektif teratur
1. Klien tampak berbicara sendiri
2. Klien tampak antusias O:
1. Klien tampak antusias saat
Diagnosa Keperawatan perawat menjelaskan tentang
Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi obat
Pendengaran 2. Klien tampak memahami apa
Tindakan Keperawatan yang disampaikan oleh
1. Bina hubungan saling percaya perawat
a. Memberi salam terapeutik
setiap berinteraksi A : Masalah belum teratasi
b. Menanyakan kembali apakah
masih ingat dengan perawat P:
c. Menjelaskan tujuan lanjutkan intervensi
pertemuan hari ini (perawat 1. Latihan bercakap- cakap
akan mengajarkan sp 2 dengan orang lain
halusinasi)
2. Mengevaluasi kemampuan klien
pada saat latihan menghardik
3. Menjelaskan dan mengajarkan
klien cara mengontrol halusinasi ke
2 yaitu minum obat
a. Menjelaskan jenis obat,
48
Tanda
NO Implementasi Evaluasi
Tangan
fungsi obat serta
waktu/jadwal minum obat
Risperidone (3 mg)
: 2x1 tablet/hari
Trihexyphenidile (2mg)
: 2x1 tablet/hari
Halloperidol (5mg)
: 2x1 tablet/hari
b. Cara minum obat dengan
benar (SP 2 klien terlampir)
4. Mendiskusikan respond an
halusinasi klien terhadap tindakan
keperawatan cara ke 2 minum obat
Tabel 3.7
Catatan Implementasi dan Evaluasi SP 3 Klien Halusinasi Pada Tn.D
Dengan Halusinasi Pendengaran Pada kasus Skizofrenia di Ruang Nuri Rumah Sakit Jiwa
Daerah Provinsi Lampung Tahun 2021
Tanda
NO Implementasi Evaluasi
Tangan
Tanggal : 25 Maret 2021 Pukul : 13:45WIB Perawat
Pukul : 13:00 WIB
Data : S:
Data Subjektif 1. Klien mengatakan masih
1. Klien mengatakan masih mengingat nama perawat Anez
mendengar bisikan ketika sendiri Adinda
2. Klien mengatakan masih
2. Klien mengatakan ingin belajar Cesarita
bercakap-cakap dengan orang lain mengingat cara minum obat
(teman di Rumah Sakit Jiwa) yang diajarkan perawat pada
pertemuan sebelumnya
3. Klien mengatakan senang
Data Objektif saat melakukan kegiatan
1. Klien tampak senang bercakap-cakap bersama
2. Mulut klien sering tampak komat- dengan teman ruangannya
kamit
4. Klien mengatakan bisa
Diagnosa Keperawatan melakukan cara mengontrol
Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi halusinasi yang ke3
Pendengaran
Tindakan Keperawatan O:
1. Bina hubungan saling percaya 1. Klien dapat memperagakan
a. Memberi salam terapeutik cara-cara yang sudah
setiap berinteraksi diajarkan oleh perawat
49
Tanda
NO Implementasi Evaluasi
Tangan
b. Menanyakan kembali apakah 2. Mulut klien tampak tidak
masih ingat dengan perawat komat-kamit
c. Menjelaskan tujuan
pertemuan hari ini (perawat A : Masalah belum teratasi
akan mengajarkan sp 3
halusinasi) P:
2. Mengevaluasi kemampuan klien lanjutkan intervensi
tentang minum obat 1. SP 4 menyusun kegiatan
3. SP 3 : Bercakap-cakap dengan terjadwal
orang lain
4. Mengajarkan klien mengontrol
halusinasi dengan cara ke 3
5. Cara bercakap-cakap dengan orang
lain (SP 3 klien terlampir)
6. Mendiskusikan respon dan
perasaan klien terhadap tindakan
cara ke 3 yaitu bercakap-cakap
Tabel 3.8
Catatan Implementasi dan Evaluasi SP 4 Klien Halusinasi Pada Tn.D
Dengan Halusinasi Pendengaran Pada kasus Skizofrenia di Rung Nuri Rumah Sakit Jiwa
Daerah Provinsi Lampung Tahun 2021
Tanda
NO Implementasi Evaluasi
Tangan
Tanggal : 26 Maret 2021 Pukul : 14:50 WIB Perawat
Pukul : 14:00 WIB
Data : S:
Data Subjektif 1. Klien mengatakan akan
Klien mengatakan suara bisikan jarang melakukan kegiatan terjadwal Anez
terdengar kecuali saat ingin tidur dan yang sudah dibuat Adinda
sendiri 2. Klien mengatakan senang Cesarita
sudah di ajarkan cara
Data Objektif mengontrol halusinasi
Klien tampak tenang 3. Klien mengatakan senang
berbincang-bincang dengan
Diagnosa Keperawatan teman ruangannya
4. Klien mengatakan mendengar
Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi suara bisikan hanya ketika
Pendengaran ingin tidur dan sendiri namun
Tindakan Keperawatan klien sudah mampu
1. Bina hubungan saling percaya menerapkan mengontrol saat
a. Memberi salam terapeutik bisikan itu tiba
50
Tanda
NO Implementasi Evaluasi
Tangan
setiap berinteraksi O:
b. Menanyakan kembali apakah 1. Klien tampak antusias
masih ingat dengan perawat 2. Klien dan perawat membuat
c. Menjelaskan tujuan kegiatan terjadwal
pertemuan hari ini (perawat
A : Masalah teratasi sebagian
akan mengajarkan SP 4
halusinasi)
P : Lanjutkan intervensi Follow
2. Menanyakan kepada klien apakah
up SP 1-4 ke pihak Rumah Sakit
sudah melatih cara mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik, Jiwa
minum obat dan bercakap-cakap
3. Mengajarkan klien mengontrol
halusinasi dengan cara ke 4 yaitu
menyusun kegiatan harian
terjadwal (SP 4 klien terlampir)
4. Mendiskusikan respond an
perasaan klien terhadap tindakan
keperawatan cara ke 4 kegiatan
terjadwal
5. Memberikan pujian kepada klien
Tabel 3.9
Catatan Implementasi dan Evaluasi SP 1 Klien Risiko Perilaku Kekerasan Pada Tn.D
Dengan Risiko Perilaku Kekerasan Pada kasus Skizofrenia di Ruang Nuri Rumah Sakit
Jiwa Daerah Provinsi Lampung Tahun 2021
Tanda
NO Implementasi Evaluasi
Tangan
Tanggal : 23 Maret 2021 Pukul : 10: 20 WIB Perawat
Pukul : 09:30 WIB
Data : S:
Data Subjektif 1. Klien mengatakan dirinya
1. Klien mengatakan dirinya sering sering tiba-tiba emosi dan Anez
tib-tiba emosi dan kesal kesal Adinda
2. Klien mengatakan tampak Cesarita
2. Klien mengatakan mendengar
sedikit lega saat melakukan
suara yang menyuruhnya untuk latihan tarik napas dalam
melukai orang lain dan ayahnya 3. Klien mengatakan memahami
Data Objektif cara latihan napas dalam
1. Klien tampak sering melotot,
rahang menutup dan wajah O:
memerah 1. Klien tampak melampiaskan
2. Klien terkadang berbicara dengan emosinya saat laihan
2. Klien tampak mengikuti cara
nada kuat dan keras
mengontrol risikoperilaku
kekerasan yang diajarkan
51
Tanda
NO Implementasi Evaluasi
Tangan
3. Postur tubuh klien kaku dan meniru perawat
harimau 3. Klien terkadang masih
berbicara dengan nada kuat
dan keras
Diagnosa Keperawatan
4. Sewaktu waktu klien meniru
Risiko Perilaku Kekerasan
harimau dengan mata melotot
Tindakan Keperawatan dan wajah memerah
1. Bina hubungan saling percaya
a. Memberi salam terapeutik A : Masalah belum teratasi
setiap berinteraksi
b. Menanyakan kembali apakah P:
masih ingat dengan perawat Lanjutkan intervensi
c. Menjelaskan tujuan 1. Mengevaluasi acara
pertemuan hari ini (perawat mengontrol dengan tarik
akan mengajarkan Sp 1 napas dalam
Risiko perilaku kekerasan) 2. SP 2 yaitu mengontrol risiko
2. Monitor adanya benda yang perilaku kekeraasan dengan
berpotensi membahayakan (mis. latihan fisik memukul kasur
Benda tajam, tali) atau bantal
3. Pertahankan lingkungan bebas dari
bahaya secara rutin
4. Latih mengurangi kemarahan
secara non verbal (Seperti
relaksasi) (SP 1 RPK klien
terlampir)
5. Mendiskusikan perasaan dn respon
klien terjadap risiko perilaku
kekerasan
6. Mengajarkan dan melatih cara
mengontrol risiko perilaku
kekerasan dengan 5 cara yaitu
latihan cara mengontrol risiko
perilaku kekerasan secara fisik :
tarik napas dalam, pukul kasur atau
bantal, latih cara mengontrol risiko
perilau kekerasan secara verbal (3
cara yaitu : mengungkapkan,
meminta, menolak dengan benar),
latih mengontrol perilaku
kekerasan dengan cara spiritual dan
terakhir latih cara mengontrol
risiko perilaku kekerasan dngan
memanfaatkan obat (jelaskan jenis
obat, fungsi dan cara minum obat
yang benar).
Mengajarkan cara pertama untuk
mengontrol risiko perilaku
kekerasan dngan cara napas dalam .
(SP 1 RPK klien terlampir)
7. Memberikan pujian kepada klien
yang telah melakukan dan
mengikuti latihan dengan baik
52
Tanda
NO Implementasi Evaluasi
Tangan
Rencana tindak lanjut :
1. Bina hubungan saling percaya
2. Memotivasi klien untuk melatih
mngontrol risiko perilaku
kekerasan dengan cara tarik napas
dalam
3. Memasukkan latihan napas dalam
ke kegiatan terjadwal
4. Kontrak waktu kegiatan
selanjutnya
5. SP 2 mnegontrol RPK dengan cara
latihan fisik (pukul kasur atau
bantal)
Tabel 3.10
Catatan Implementasi dan Evaluasi SP 2 Klien Risiko Perilaku Kekerasan Pada Tn.D
Dengan Risiko Perilaku Kekerasan Pada kasus Skizofrenia di Ruang Nuri Rumah Sakit
Jiwa Daerah Provinsi Lampung Tahun.2021
Tanda
NO Implementasi Evaluasi
Tangan
Tanggal : 23 Maret 2021 Pukul : 11: 00 WIB Perawat
Pukul : 10:30 WIB
Data : S:
Data Subjektif 1. Klien mengatakan dirinya
1. Klien mengatakan dirinya masih masih sering tiba-tiba emosi Anez
sering tiba-tiba emosi dan kesal dan kesal Adinda
2. Klien mengatakan memahami Cesarita
2. Klien mengatakan masih
cara mengontrol dengan cara
mengingat cara mengontrol risiko fisik memukul kasur atau
perilaku kekerasan dengan cara bantal
tarik napas dalam 3. Klien mengatakan lega
3. Klien mengatakan ingin latihan emosinya terluap dengan
cara mengontrol risiko perilaku memukul kasur atau bantal
kekerasan dengan cara latihan fisik
O:
pukul kasur atau bantal
1. Klien tampak hanya sesekali
Data Objektif
melotot
1. Klien masi tampak sering melotot 2. Klien tampak mampu
dan berprilaku seperti macan memperagakan mengontrol
2. Klien terkadang berbicara dengan rasa emosi dan kesalnya
nada kuat dan keras dengan cara fisik memukul
kasur atau bantal
Diagnosa Keperawatan
Risiko Perilaku Kekerasan A : Masalah belum teratasi
Tindakan Keperawatan
1. Bina hubungan saling percaya P:
a. Memberi salam terapeutik Lanjutkan intervensi
setiap berinteraksi 1. SP 3 : latihan mengontrol
risiko perilaku kekerasan
53
Tanda
NO Implementasi Evaluasi
Tangan
b. Menanyakan kembali apakah dengan cara verbal
masih ingat dengan perawat
c. Menjelaskan tujuan
pertemuan hari ini (perawat
akan mengajarkan SP 2
Risiko perilaku kekerasan)
2. Mengevaluasi cara mengontrol dan
tarik napas dalam
3. Menjalaskan dan mengajarkan
klien cara latih fisik pukul kasur
atau bantal (SP 2 RPK klien
terlampir)
4. Mendiskusikan respon dan
halusinasi klien terhadap tindakan
keperawatan cara ke 2 latihan fisik
memukul kasur atau bantal
Tabel 3.11
Catatan Implementasi dan Evaluasi SP 3 Klien Risiko Perilaku Kekerasan Pada Tn.D
Dengan Risiko Perilaku Kekerasan Pada kasus Skizofrenia di Ruang Nuri Rumah Sakit
Jiwa Daerah Provinsi Lampung Tahun 2021
Tanda
NO Implementasi Evaluasi
Tangan
Tanggal : 24 Maret 2021 Pukul : 09: 45 WIB Perawat
Pukul : 09:00 WIB
Data : S:
Data Subjektif 1. Klien mengatakan masi
1. Klien mengatakan ketika emosinya mengingat cara mengontrol Anez
datang klien sudah dapat marah dengan memukul Adinda
mengontrol emosinya kasur atau bantal Cesarita
menggunakan latihan fisik 2. Klien mengatakan
memukul kasur atau bantal dan memahami cara latihan
tarik napas dalam mengontrol risiko perilaku
54
Tanda
NO Implementasi Evaluasi
Tangan
2. Klien mengatakan masih kekerasan dengan cara verbal
mengingat tentang cara latihan fisik
3. Klien mengatakan ingin latihan O:
cara mengontrol risiko perilaku 1. Klien tampak tenang
kekerasan dengan cara verbal 2. Klien tampak mengecilkan
Data Objektif suaranya menjadi pelan
1. Klien terkadang berbicara dengan 3. Klien mampu
nada kuat dan keras mempraktikkan latihan
verbal yang ajarkan oleh
Diagnosa Keperawatan perawat
Risiko Perilaku Kekerasan
Tindakan Keperawatan A : Masalah belum teratasi
1. Bina hubungan saling percaya
a. Memberi salam terapeutik P:
setiap berinteraksi Lanjutkan intervensi
1. SP 4 : latihan mengontrol
risiko perilaku kekerasan
b. Menanyakan kembali apakah
dengan cara spiritual
masih ingat dengan perawat
c. Menjelaskan tujuan
pertemuan hari ini (perawat
akan mengajarkan SP 3
Risiko perilaku kekerasan)
2. Mengevaluasi kemampuan klien
tentang latihan fisik memukul
kasur atau bantal
3. SP 3 : latihan mengontrol perilaku
kekerasan dengan cara verbal (3
cara, yaitu : mengungkapkan,
meminta dan menolak dengan
benar) (SP 3 klien RPK terlampir)
4. Mendiskusikan respons dan
perasaan klien terhadap tindakan
cara ke 3
Tabel 3.12
Catatan Implementasi dan Evaluasi SP 4 Klien Risiko Perilaku Kekerasan Pada Tn.D
Dengan Risiko Perilaku Kekerasan Pada kasus Skizofrenia di Ruang Nuri Rumah Sakit
Jiwa Daerah Provinsi Lampung Tahun 2021
Tanda
NO Implementasi Evaluasi
Tangan
Tanggal : 25 Maret 2021 Pukul : 14: 45 WIB Perawat
Pukul : 14:00 WIB
Data : S:
Data Subjektif 1. Klien mengatakan sudah
1. Klien mengatakan senang bisa menerapkan cara mengontrol Anez
berbicara mengungkapkan, risiko perilaku kekerasan Adinda
meminta dan menolak dengan cara dengan latihan fisik, minum Cesarita
yang benar obat dan verbal
2. Klien mengatakan ingin latihan 2. Klien mengatakan senang
cara mengontrol risiko perilaku sudah diajarkan cara
kekerasan dengan cara spiritual mengontrol risiko perilaku
3. Klien mengatakan masi sering kekerasan
emosi dan kesal 3. Klien mengatakan memahami
Data Objektif cara latihan mengontrol risiko
1. Bicara klien tampak tidak begitu perilaku kekerasan dengan
keras cara spiritual
4. Klien mengatakan emosi
Diagnosa Keperawatan
sedikit mereda
Risiko Perilaku Kekerasan
Tindakan Keperawatan
O:
1. Bina hubungan saling percaya
1. Klien tampak tenang dan
a. Memberi salam terapeutik
antusias
setiap berinteraksi
2. Klien tampak mengikuti
b. Menanyakan kembali apakah
arahan dari perawat
masih ingat dengan perawat
3. Suara klien tampak tidak
c. Menjelaskan tujuan
begitu keras
pertemuan hari ini (perawat
akan mengajarkan SP 4
A : Masalah belum teratasi
Risiko perilaku kekerasan)
2. Menanyakan kepada klien
sudahkan melatih cara mengontrol P:
perilaku kekerasan dengan cara lanjutkan intervensi
latihan fisik memukul kasur atau 1. SP 5 mengontrol RPK
bantal, latihan napas dalam dan dengan minum obat
latihan verbal
3. Mengajarkan klien mengontrol
rsiko perilaku kekerasan dengan
cara ke 4 yaitu dengan spiritual (SP
4 RPK klien terlampir)
Tanda
NO Implementasi Evaluasi
Tangan
3. Latih mengontrol risiko perilaku
kekerasan dengan obat
4. Latih klien minum obat secara
teratur dengan prinsip 5 benar
(benar nama klien, benar obat,
benar cara minum obat, benar
waktu minum obat, benar dosis
obat) dan menjelaskan guna obat
dan akibat berhenti minum obat
Tabel 3.13
Catatan Implementasi dan Evaluasi SP 5 Klien Risiko Perilaku Kekerasan Pada Tn.D
Dengan Risiko Perilaku Kekerasan Pada kasus Skizofrenia di Ruang Nuri Rumah Sakit
Jiwa Daerah Provinsi Lampung Tahun 2021
Tanda
NO Implementasi Evaluasi
Tangan
Tanggal : 26 Maret 2021 Pukul: 14:40 Perawat
Pukul : 14:00
Data : S:
Data Subjektif 1. Klien mengatakan masi
1. Klien mengatakan terkadang masi mengingat dan menerapkan
suka emosi dan kesal cara mengontrol RPK Anez
2. Klien mengatakan sholat 5 waktu dengan latihan napas dalam, Adinda
3. Klien mengatakan ingin latihan latihan fisik memukul kasur Cesarita
cara mengontrol risiko perilaku atau bantal, verbal dan
kekerasan dengan cara minum obat spiritual
Data Objektif 2. Klien mengatakan
1. Suara klien sedikit mereda memahami cara minum obat
yang benar
Diagnosa Keperawatan 3. Klien mengatakan sudah
Risiko Perilaku Kekerasan jarang emosi
Tindakan Keperawatan
1. Bina hubungan saling percaya O:
a. Memberi salam terapeutik 1. Klien tampak
setiap berinteraksi memperhatikan saat perawat
b. Menanyakan kembali apakah menjekaskan
masih ingat dengan perawat 2. Suara klien tidak begitu
keras
c. Menjelaskan tujuan
pertemuan hari ini (perawat A : Masalah teratasi sebagian
akan mengajarkan Sp 4
Risiko perilaku kekerasan) P:
2. Mengevaluasi cara mengontrol Lanjutkan interfensi
RPK dengan latihan napas dalam, Follow up klien kepada pihak
latihan fisik memukul kasur atau Rumah Sakit Jiwa
bantal, verbal dan spiritual
3. Latih mengontrol RPK dengan obat
4. Latih pasien minum obat secara
teratur dengan prinsip 5 benar
(benar nama pasien, benar obat,
benar cara minum obat, benar
57
Tanda
NO Implementasi Evaluasi
Tangan
waktu mium obat, benar dosis obat)
dan menjelaskan guna obat dan
akibat berheti minum obat (SP 5
RPK klien terlampir)