I. Identitas Klien
Nama : Tn. J ( L ) Umur : 42 tahun
V. PSIKOSOASIAL
1. Genogram
2. Konsep Diri
a. Gambaran diri : klien mengatakan bahwa tubuhnya jelek terutama bagian
brewoknya sudah beruban dan kukunya jelek kuning kuning.
b. Identitas diri : klien mengatakn pernikahan diambang kehancuran karena
pasien dirawat dirumah sakit jiwa amino dan tidak ada pendapatan
keuangan, sudah gagal menjadi suami karena tidak bisa memusakan
kebutuhan biologis istrinya dan tidak bisa menafkahiistri dan anak tirinya
c. Peran : klien mengatakan telah gagal menjadi kepala keluarga
d. Ideal diri : pasien ingin keluar dari rumah sakit dan bertemu dengan
istrinya.
e. Harga diri : klien mengatakan tidak suka dengan teman, tetangga dan
keluarganya yang lain karena menggap membenci klien dan ingin
meleyapkan klien.
Masalah Keperawatan :
a. Harga diri rendah situasi
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti bagi klien adalah istrinya
b. Peran serta kegiatan kelompok/masyarakat : klien mengatakan jarang
mengikuti kegiatan masyarakat.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : klien curiga terhadap
teamnya karena selalu menjelek – jelekan dia dihadapan istrinya.
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : klien mengatakan agamanya katolik serta mengerti
dan memahami setiap isi kitab injil dan artinya
b. Kegiatan Ibadah : klien mengatakan jarang ibadah karena malas.
Masalah keperawatan :
a. Distress spiritual
2. Pembicaraan
Klien selama melakukan komunikasi klien berbicara secara cepat dan
pembicaraan berpindah – pindah topik sendiri sehingga tidak sesuai
dengan yang dipertanyakan di awal kurang fokus.
3. Aktifitas motorik
Pada saat aktifitas klien tampak gelisah dan tegang.
Masalah keperawatan
a. Ansietas
Masalah keperawatan :
a. Resiko tinggi kekerasan
6. Presepsi sensori
Pada saat berkomunikasi dan beraktivitas klien tidak mengalami halusinasi
baik secara pendengaran, penglihatan, perabaan.
Isi pikir
a. Klien memeiliki pikiran magis contohnya klien mengatakan saya bisa
membuat orang yang awalnya sehat menjadi sakit dari jarak jauh dengan
mantra yang saya miliki.
b. Waham curiga contohnya : klien curiga dengan teman dan tetangganya
contohnya klien mengatakan teman dan tetangga benci kepada saya selalu
membicarakan saya yang jelek jelek dan selalu ingin bertengkar dengan
saya setiap waktu. Waham kebesaran contohnya klien mengatakan saya
punya mantra dan ilmu yang tidak kasat mata dan saya sering bersemedi
di pantai lawu dan parangtritis.
Masalah keperawatan :
a. Perubahan proses pikir
8. Tingkat kesadaran :
Klien tampak binggung dan kacau saat beraktivitas seperti selalu mondar
mandir tidak bisa tenang, dan sekarang tidak tau klien berada di rumah
sakit jiwa selalu menyangkal.
Masalah keperawatan :
a. Perubahan proses pikir, klien waham curiga, waham kebesaran
b. Lain-lain, jelaskan……………………………………………………………
9. Mermori
Klien tidak memiliki masalah gangguan daya ingat jangka pajang, pendek
dan sekarang (klien dapat mengingat kejadian kejadian 2 sampai 5 tahun
yang lalu seperti masalah percintaanya dengan istrinya, pekerjaan dan
pernah mengalami perkelahian dengan temannya.
Masalah keperawatan:
a. Ketidakefektifan penatalaksanaan regiment terapeutik
b. perubahan proses pikir
c. ketidakpatuhan meminum obat
4. Nafsu makan :
Nafsu makan klien bergantung pada menu makanan yang
disediakan rumah sakit, klien mengatakan terkadang
makanannya rasanya hambar, terlalu asin, terlalu manis dan
tidak sesuai dengan lidahnya, jika makanannya sesuai selera
pasien akan dihabiskan.
5. Berat badan :
a. BB Saat ini: 58 Kg
b. BB terendah ; 50 Kg
c. BB trtinggi : 60 Kg
6. Tidur
a. Apakah ada masalah tidur ?
Sebelum dibawa klien hanya tidur 1 – 2 jam dalam sehari, pada
saat dirawat klien tidur 4 – 8 jam karena pengaruh obat, klien
mengatakan setiap meminum obat selalu mengantuk dan
lansung tidur
b. Apakah merasa segar setelah bangun tidur ?
klien mengatakan saya setelah tidur biyasa saja jarang banget
merasa segar.
Masalah Keperawatan :
a. Ganngguan pola tidur
X. ANALISA DATA
NO DATA MASALAH
1. Subyektif Waham kebesaran dan curiga
a. Klien memiliki pikiran magis
contohnya klien mengatakan
saya bisa membuat orang
yang awalnya sehat menjadi
sakit dari jarak jauh dengan
mantra yang saya miliki.
b. Waham curiga contohnya :
klien curiga dengan teman
dan tetangganya contohnya
klien mengatakan teman dan
tetangga benci kepada saya
selalu membicarakan saya
yang jelek jelek dan selalu
ingin bertengkar dengan saya
setiap waktu. Waham
kebesaran contohnya klien
mengatakan saya punya
mantra dan ilmu yang tidak
kasat mata dan saya sering
bersemedi di pantai lawu dan
parangtritis.
Obyektif
Klien sering menulis dikertas
dengan tulisan aneh dan mengambar
yang tidak pantas
2. Subyektif Resiko perilaku kekerasan
Klien mengatakan semalam
memukul pasien lain karena pasien
tersebut menganggu tidurnya dan
tidak bisa bangun
Obyektif
Wajah tegang, tangan mengepal
Subjektif Harga diri rendah
Klien mengatakan wajahnya jelek
brengosnya banyak yang putih,
kukunya jelek kuning kuning
Objektif
Klien menundukkan kepalanya
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. waham kebesaran dan curiga dilakukan ECT
RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
Kep
1 Waham Tujuan umum Setelah dilakukan 1. Memasukkan ke
dilakukan dilakukan ECT pasien tindakan keperawatan ruang seklusi
TERAPI agar tenang diharapkan klien 2. Melakukan
ECT Tujuan khusus mampu mengontrol
restrain kimia
1. Penjelasan yang kecemasan sehingga
dapat dilakukan diazepam
diberikan
tindakan ECT, dengan 3. Melakukan
sebelum ECT
kriteria hasil : restrain mekanik /
akan membuat
1. Klien mampu fiksasi
klien tenang dan mengungkapkan 4. Jaga keamanan
siap untuk kecemasannya saat klien di ruang
melakukan 2. Klien mampu
ECT
tindakan ECT melakukan teknik napas
dalam untuk 5. Sediakan
2. Dengan
mengurangi kecemasan lingkungan yang
menemani klien
3. Ekspresi wajah aman dan yaman
maka dapat
menunjukkan 6. Temani klien
membuat berkurangnya setelah ECT
ketenangan dan kecemasan 7. Obsevasi perilaku
dapat Setelah dilakukan
8. Pemenuhan
mengeksplorasi tindakan keperawatan
diharapkan klien tidak kebutuhan ADL,
kan isi perasaan
mengamani risiko nurtisi, toileting,
klien
jatuh, dengan kriteria dll
3. Untuk
hasil : 9. Pemeriksaan
memberikan 1. Klien terbebas penunjang
keselamatan dari risiko jatuh
4. Melindungi 2. Perawat mampu
klien dari resiko mencegah jatuh
cidera dan
memberikan
kenyamanan
5. Istirahat yang
cukup setelah
post ECT akan
mamaksimalkan
tenaga setelah
efek samping
ECT
IMPLEMENTASI DAN CATATAN PERKEMBANGAN
No Diagnosa Waktu Implementasi Catatan Perkembangan Paraf
Kep
Waham 13.00 1. Memasukkan ke S:-
dilakukan ruang seklusi O : Klien tampak tidur
terapi 2. Melakukan restrain dan lemas
ECT kimia diazepam A : Waham
3. Melakukan restrain P:
mekanik / fiksasi - Keadaan klien
4. Jaga keamanan saat lemas tertidur
klien di ruang ECT - Pemenuhan
5. Sediakan lingkungan kebutuhan dasar
yang aman dan yaman - Pemenuhan ADL
6. Temani klien setelah - Progam terapi
ECT berikutnya
7. Obsevasi perilaku
8. Pemenuhan
kebutuhan ADL, nurtisi,
toileting, dll
9. Pemeriksaan
penunjang