PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair
(setengah padat), kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya, lebih dari 200 gram atau 200
ml/24 jam. Menurut WHO, diare adalah buang air besar encer lebih dari 3x sehari baik disertai
lendir dan darah maupun tidak. Diare akut adalah buang air besar pada bayi atau anak lebih
dari 3 kali per hari, disertai dengan perubahan konsitensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa
lendir dan darah yang berlangsung kurang dari satu minggu.
Solusi dalam hal ini adalah memberikan pengajaran kepada orang tua mengenai
kesehatan dan perawatan anak dan bayi di rumah. Namun dalam menjalankannya seseorang
harus mengetahui bayak hal seperti penyesuaian terhadap kehidupan, pengkajian klinis dan
yang pasti asuhan keperawatan pada bayi baru lahir (pengkajian, perencanaan, intervensi,
implementasi, dan evaluasi) .Melalui makalah ini pembaca dapat mengetahui tentang asuhan
apa saja yang akan diberikan kepada bayi dan anak yang menderita penyakit tersebut.
BAB II
LAPORAN KASUS
I. PENGKAJIAN
A. Data Demografi
1. Klien/pasien
a. Tanggal pengkajian : 27 Januari 2020 jam 18.30 WIB
b. Tanggal masuk : 23 Januari 2020 jam 14.30 WIB
c. Ruang : Ruang Nakula
Nama Pasien : An. S
Umur : 15 Bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Diagnosa Medis : GEDS
2. Orang Tua/ Penanggung Jawab
Ibu
a. Nama : Ny. R
b. Umur : 29 Tahun
c. Hubungan dengan klien : Orang tua
d. Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
e. Agama :Islam
f. Pendidikan : SMA
g. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
h. Alamat : Tunggu Meteseh Semarang
Ayah
a. Nama : Tn. M
b. Umur : 30 tahun
c. Hubungan dengan klien : Orang tua
d. Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
e. Agama : Islam
f. Pendidikan : SMA
g. Pekerjaan : Buruh
B. Keluhan Utama
Ibu klien mengatakan An. S badannya lemas, diare 5 hari yang lalu berbentuk cair
tidak ada ampas.
c. Postnatal
Ibu mengatakan tidak ada tanda tanda yang aneh kepada anaknya, karena ini
pengalaman anak pertama, ibu selalu berhati- hati menjaga anaknya. Ibu memberi
ASI kepada klien sampai saat ini walaupun keluarnya sedikit, usia klien 6 bulan
ibu mencoba memberi makanan pedamping ASI seperti SUN dan susu SGM.
3. Riwayat persalinan
Klien lahir pada usia kehamilan 39 minggu. Klien lahir secara normal dengan
berat badan lahir 3700 gram dan panjang lahir 48 cm. Ketika lahir bayi menangis
secara spontan.
4. Riwayat imunisasi
a. Jenis imunisasi BCG, waktu pemberian pada usia 0 bulan, reaksi setelah pemberian
membentuk abses 1 - 2 bulan.
b. Jenis imunisasi DPT ( I, II, III ) waktu pemberian usia 3,4 bulan,reaksi setelah
pemberian demam 1 hari
c. Jenis imunisasi POLIO ( I, II, III ) waktu pemberian usia 3,4 bulan, reaksi setelah
pemberian tidak ada reaksi
d. Jenis imunisasi campak waktu pemberian usia 9 bulan, reaksi setelah pemberian
tidak ada reaksi
e. Jenis imunisasi hepatitis waktu pemberian usia 0 bulan, reaksi setelah pemberian
tidak ada reaksi
5. Riwayat alergi
Ibu pasien mengatakan An. J tidak memiliki alergi makanan ataupun obat.
6. Riwayat tumbuh kembang.
Motorik halus dan motorik kasar klien baik, tidak ada masalah pada perkembangan
sesuai klien dengan umur.
- Berguling : ±4 Bulan
- Duduk : ±7 bulan
- Merangkak : ±9 Bulan
- Waktu tumbuh gigi : ±6 Bulan
Kesimpulan:
Abnormal: bila ada 2 atau lebih keterlambatan di dua sektor/lebih
Meragukan: bila ada 1 sektor atau 2 keterlambatan atau lebih
Normal: bila tidak ada keterlambatan di semua sektor
Tidak dapat di tes: bila terjadi penolakan saat pengkajian.
Keterangan gambar :
: laki-laki : klien
: perempuan : meninggal
: tinggal dalam satu rumah
: meninggal
Kesimpulan :
- Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan klien.
- Klien tinggal serumah dengan kedua orang tuanya.
- Semenjak ibunya tidak bekerja klien diasuh oleh ibu dan neneknya.
F. Identitas Kebutuhan Dasar Dan Pemeriksaan Fisik
1. Penampilan Umum
a. Keadaan umum
E4V5M6 Composmentis, lemah
b. Pemeriksaan TTV
1) Pernapasan : 20 x/menit
2) Suhu : 38,2o C
3) Nadi : 105 x/menit, teraba lemah
4) Saturasi Oksigen : 99%
c. Penggunaan alat bantu napas
Klien tidak terpasang alat bantu napas.
- Berat badan menurut panjang badan BB/PB (BB = 8.2 kg/ PB = 70 cm)
Z Score : 1 SD (berdasarkan grafik berat badan menurut tinggi badan perempuan 0-
24 bulan pada buku SDIDTK 2016)
Berada pada rentang (Normal -2 SD s/d < 2 SD)
- PB/U (panjang badan anak 70 cm)
Z Score : 0 SD (berdasarkan kurva tinggi badan berdasarkan umur anak perempuan
6-24 bulan pada buku SDIDTK 2016)
Berada pada rentang (Normal -2 SD s/d < 2 SD)
- Weight for Hight Score (BB = 9.8 kg, TB = 70 cm)
WHZ = nilai pengukuran – nilai median rujukan
nilai simpangan baku rujukan
=
Kebutuhan cairan
Intake :
Susu ASI = 8 x 50 cc = 400 cc/24 jam
Infus : 3 cc/kg bb/jam = 24 cc/jam x 24 jam = 575 cc
Output :
IWL = 25 x BB x 24 jam = 820 x 0.25 = 205 cc/24 jam
24 24
Urin = 500cc/24 jam
BAB = 800 cc/24 jam
Total output = 1300 cc
Balance cairan = total intake – total output = - 725 cc
Pola nutrisi dan cairan Sehat Sakit
4. Kebutuhan eliminasi
Pola buang air besar ( BAB ) Sehat Sakit
5. Riwayat Nutrisi
a. Pemberian ASI
- Pertama kali disusui : sejak lahir
- Cara Pemberian : disusui langsung
- Lama pemberian : selama 6 bulan
b. Pemberian Susu Formula
- Alasan pemberian : Susu formula karena ASI ibu sedikit keluarnya.
- Jumlah pemberian : 8 botol perhari (botol 60 ml)
- Cara Pemberian : melalui botol
c. Pemberian makanan tambahan
- Pertama kali diberikan usia : 6 bulan
- Jenis : Bubur lunak
d. Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai pada nutrisi:
7. Pemeriksaan fisik
Kepala : Mesochepal, tidak ada lesi dan benjolan, wajah pucat, rambut berwarna
hitam.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tak ada peningkatan vena
jugularis.
Mata : tidak ada edem palpebra, konjungtiva anemis, pupil isokor, sclera tidak
ikterik, fungsi penglihatan baik
Hidung : Simetris, tidak ada polip, ada sedikit kotoran
Mulut : bibir kering, membrane mukosa pucat, tidak ada stomatitis, tidak ada
labio palato skiziz, gusi tidak berdarah
Telinga : Simetris, tak ada serumen, tak ada benjolan, kebersihan telinga kanan
dan kiri bersih
Kulit : Kuning langsat, terdapat ptechiae +, akral hangat, turgor kulit normal, tidak
ada edema, capillary refill < 2 detik
Dada :
a. Paru – paru :
Inspeksi : pengembangan dada simetris, ada retraksi dinding dada saat
inspirasi, nafas cepat
Palpasi : vocal fremitus normal, tidak ada benjolan
Perkusi : sonor
Auskultasi : ronkhi
b. Jantung :
Inspeksi : datar, tidak terjadi pembesaran, tidak tampak iktus kordis
Palpasi : iktus kordis teraba pada intercosta ke 4-5
Perkusi : redup
Auskultasi : tidak ada bunyi jantung tambahan
c. Abdomen :
Auskultasi : Bising usus 11 x/menit
Inspeksi : tidak ada perbesaran atau distensi pada abdomen
Palpasi : tidak ada perbesaran hati, dan limpa.
Perkusi : Timpani
Genetalia : Terpasang pampers selama di RS.
Ekstremitas : Bentuk simetris, tidak terdapat deformitas, tidak ada paralisis/
paresis, tidak edema di keempat ektrimitas, Akral teraba hangat,
tidak terdapat sianosis, capiraly refil < 2 detik, terpasang infus
di tangan kiri.
8. Psikososial anak dan keluarga
a. Respon hospitalisasi
Klien sering rewel dan menangis. Lingkungan mendukung karena keluarga
pasien lain sama-sama memiliki bayi sehingga memahami kondisi klien.
b. Kecemasan
Orang tua klien merasa cemas karena melihat anaknya yang sakit.
c. Koping klien/keluarga dalam menghadapi masalah
Keluarga sangat berharap anaknya segera sembuh. Keluarga terbuka dengan
perawat sehingga mudah untuk membantu dalam mengintervensi pasien.
d. Pengetahuan orang tua tentang penyakit anak
Pengetahuan orang tua tentang penyakit klien cukup baik. Orang tua aktif
bertanya jika perawat datang untuk memberi tindakan kepada klien.
e. Keterlibatan orang tua dalam perawatan anak
Orang tua mendukung dengan kooperatif dalam intervensi keperawatan yang
diberikan pada anaknya. Selain itu orang tua juga mengetahui beberapa teknik
perawatan sederhana seperti kompres saat demam.
f. Konsep diri
Klien merupakan seorang anak perempuan berusia 11 Bulan 2 hari. Klien anak
kedua, kakak klien laki - laki usia 12 tahun.
g. Spiritual
Klien lahir dari keluarga dengan kepercayaan yang baik.
9. Pengkajian resiko jatuh
Pengkajian resiko jatuhHumpty Dumpty
3 – 7 tahun 3
7 – 13 tahun 2
≥ 13 tahun 1
Perempuan 1 1
Diagnosis lainnya 1 1
Dalam 48 jam 2
Pemeriksaan Faces
Progam Terapi
- Paracetamo / 8 jam
- Zink / 24 jam
Analisa Data
Intervensi
BAB III
PEMBAHASAN
A. Analisa Kasus
Pada kasus ini klien An. S mengalami diaere dan panas dengan
diagnosa GEDS berusia 10 bulan. Asuhan keperawatan adalah resiko
kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan volume cairan
aktif (diare) dan Hipertermi berhubungan dengan penyakit ( proses infeksi
).
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Gastroenteritis Dehidrasi sedang adalah radang pada lambung dan usus yang
memberikan gejala diare, dengan atau tanpa disertai muntah, dan sering kali
disertai peningkatan suhu tubuh. (Muhamad Ardiansyah, 2012)
DAFTAR PUSTAKA
Alfa, Yasmar. 2010. Diare Akut Pada Anak. Bandung : SMF Ilmu Kesehatan Anak FK
UNPAD/RSHS.
Amin, Lukman Zulkifli. 2015. Tatalaksana Diare Akut. CDK-230/ vol. 42 no. 7.
Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI
Kementrian Kesehatan RI. 2011. Diare di Indonesia. Buletin Jendela Data dan Informasi
Kesehatan Volume 2 Triwulan 2. Jakarta: Redaksi Datinkes Departemen Kesehatan