R DENGAN MASALAH
KEPERAWATAN HALUSINASI DI RUANG CITRO ANGGODO RSJD Dr AMINO
GONDOHUTOMO PROVINSI JAWA TENGAH
Disusun oleh:
INTAN PRATIWI
D0018019
10
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Nn. R DENGAN MASALAH
KEPERAWATAN HALUSINASI DI RUANG CITRO ANGGODO RSJD Dr AMINO
GONDOHUTOMO PROVINSI JAWA TENGAH
I. IDENTITAS KLIEN
a. Identitas pasien
Nama : Nn“R”
Insial : Perempuan
Umur : 21 Tahun
Alamat : Jomblong
Agama : Islam
Informan : Klien
No RM : 00101858
11
Klien mengatakan mendengarkan bisikan mengecek dan menangis saat ada bisikan
muncul
Keluarga mengatakan pada saat penyakitnya kambuh klien selalu menyendiri dan
melukai dirinya sendiri, tidak bergaul dengan yang lain dan sering berbicara tidak
nyambung. Dari anggota keluarga klien ada yang mengalami gangguan jiwa seperti
dirinya. Yang membuat diirnya merasa sedih mengapa harus kepada dirinya yang
mengalami gangguan jiwa.
12
IV. FISIK
1. Tanda-tanda vital
TD = 110/80 mmHg
N = 96 x/m
S = 370C
RR = 20 x/m
13
V. PSIKOSOSIAL
a. Genogram
Keterangan:
: Klien
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Tinggal bersama
Penjelasan :
Klien mengatakan kalau ibu yah sudah meninggal dunia sewaktu SMK,
Klien mengatakan tinggal serumah bersama orang tua,nenek dan adiknya.
Klien merupakan anak pertama dari 2 bersaudara.
- Pola asuh keluarga
Dalam keluarga Nn. R pola asuh yang diterapkan adalah permisif,
dimana anggota keluarga cenderung tidak menegur atau memperingatkan
anak jiwa anak dalam bahaya, dan sangat sedikit bimbingan terhadap
anak.
- Pengambilan keputusan dalam keluarga
Dalam keluarga Nn. R pengambilan keputusan diambil oleh ayah sebagai
kepala keluarga.
11
b. Konsep diri
1) Gambaran diri
Klien mengatakan tidak menyukai dirinya karena merasa malu anggota
tubuhnya karena tidak cantik dan ramputnya tidak panjang seperti
perempuan umumnya.
2) Identitas diri
Klien mengatakan bahwa ia adalah seorang perempuan.
3) Peran diri
Klien mengatakan berperan sebagai anak pertama dalam keluarga. Klien
belum menikah. Biasanya klien membantu pekerjaan neneknya di rumah
seperti mencuci, menyapu dan membantu ayahnya dalam beraktivitas.
4) Ideal diri
Klien mengatakan ingin segera pulang dan berkumpul dengan
keluarganya. Klien mengatakan setelah keluar dari rumah sakit jiwa
ingin usaha kecil-kecilan dirumah dan ingin segera menikah .
5) Harga diri
Klien mengatakan malu harus dirawat di RS, klien lebih suka diam dan
menyendiri dan malas berkomunitas dengan temen lainnya, klien merasa
sedih karena sekarang tinggal dirumah sakit klien tidak bisa bertemu
keluarga.
c. Hubungan social
1) Orang yang berarti
Klien mengatakan selama ini paling dekat dengan ibunya, apabila klien
ada masalah klien cenderung memandamnya dan jarang bercerita keorang
lain karena klien merasa tidak enak dan malu jika orang lain mengetahui
semua masalah klien.
12
Klien mengatakan sebelum masuk RSJ dulu klien tidak aktif dalam
kegiaatan masyarakat seperti kerja bakti didaerah rumah klien, klien hanya
diam-diam saja dirumah dengan kegiatan kegiatannya sendiri.
d. Spiritual
Nilai keyakinan
Klien dan keluarganya menjujungi tinggi nilai yang ada didalam agama
islam dan selalu berdoa kepada Allah SWT.
Kegiatan ibadah
Klien mengatakan sebelum dan sesudah dibawa ke rumah sakit tidak
menjalankan sholat sesuai ajaran agama.
d. Alam perasaan
13
Klien mengatakan merasa merasa ketakutan, klien terkadang merasa
prustasi karena ketenangan jiwanya terganggu.
e. Afek
Afek klien datar, terbukti pada saat interaksi tidak ada perubahan raut muka
klien.
f. Interaksi selama wawancara
Klien kooperatif dan menjawab dengan baik, saat diajak berbicara klien
menatap mata lawan bicaranya, kontak mata baik, terkadang klien terdiam
sebentar seperti mendengar sesuatu.
g. Persepsi
Halusinasi pendengaran, Pasien mengatakan mendengar suara bisikan
untuk melukai dirinya sendiri, bisikan tersebut membuat pasien ingin
melukai pergelangan tangannya dengan pisau. Pasien merasakan bisikan o9
h. Proses pikir
Perkataan klien dapat dimengerti dengan baik oleh perawat, selama
interaksi berangsung dapat diketahui bahwa pembicaraan sudah terarah.
i. Isi pikir
Isi pikir klien depersonalisasi, dibuktikan dengan klien tampak asing
dengan lingkungan maupun perawat.
j. Tingkat kesadaran
Klien menyadari bahwa dirinya berada di RSJ, klien mampu mengingat
temannya di RSJ yang sudah diajak berkenalan. Klien bingung dan hari,
tanggal, waktu dan tempat
k. Memori
Daya ingat jangka panjang klien baik dibuktikan : klien mampu mengingat
memori jangka panjang dengan baik seperti klien mempunyai kedua orang
14
tua. Pernah bekerja ditoko setrrobery selama 2 bulan dan ditoko makanan
siap saji selama 7 bulan. Daya inget jangka pendek klien tidak baik :
mengingat kegiatan tadi pagi saja lupa dan menghitung baju pasien yang
kotor pun harus berulang kali. Klien bingung mengingat hari, tanggal,
waktu dan tempat.
m. Kemampuan penilaian
Kemampuan penilaian terdapat gangguan penilaian ringan. Klien tidak
mampu membuat keputusan sederhana.
n. Daya tilik diri
Klien mengatakan menyadarai bahwa dia sedang sakit jiwa.
15
handukan, gosok gigi 2 kali sehari dapat dilakukan sendiri dikamar
mandi. klien mampu menggunakan baju sendiri, ganti pakaian 2 kali hari
sekali.
16
XI. Aspek medis (terapi, ECT, pemeriksaan penunjang)
Diagnosa Medik : Skizofrenia poraoid
Terapi Medik
Nama obat Dosis Rute
Risperidone 2 x 2 mg Oral
Chlopromazine 1 x 100 mg Oral
Trihexyphenidyl 2x 2 mg Oral
A. Analisa Data
NO DATA FOKUS MASALAH
1. DS:
Klien mengatakan sering mendengar
suara laki-laki dan perempuan
mengajaknya mengobrol dan kadang
mengejeknya sehingga klien menjadi Gangguan persepsi sensori:
marah. Frekuensi 6-8 x/ hari, durasi halusinasi pendengaran
10 menit, waktu terjadi: saat sedang
sendirian.
DO:
Klien saat interaksi kadang senyum
sendiri dan sering melamun ketika
sedang bersama teman temannya
2. DS:
Klien mengatakan sering mendengar
ada yang mengajaknya berbicara
terkadang mengejeknya sehingga Resiko perilaku kekerasan
klien menjadi jengkel, 1 hari sebelum
masuk rumah sakit klien mengamuk,
memukul tetangganya dan melempar
17
jendela dengan batu.
DO:
Klien tampak gelisah, tangan klien
kadang tampak mengepal dan ingin
memukul sesuatu
3. DS:
Klien mengatakan tidak suka bergaul,
lebih suka bermain hp saat dirumah,
klien sering melamun, berdiam diri Isolasi sosial : Menarik diri
dirumah
DO:
Kontak mata kurang saat diajak
berinteraksi
C. Pohon masalah
Risiko perilaku kekerasan
18
D. Diagnosa keperawatan
1. Perubahan sensori perseptual: halusinasi
2. Isolasi sosial : Menarik diri
3. Risiko perilaku kekerasan
E. Rencana Keperawatan
Dx Perencanaan
19
h. Tanyakan perasaan klien
dan masalah yang
dihadapi klien
20
kegiatan untuk latihan
menghardik dan minum obat
21
TUK 5 : Setelah 1x interaksi klien 1. Evaluasi kegiatan latihan
Mengevaluasi menyebutkan; menghardik & obat &
halusinasi klien a. Cara menghadrik bercakap-cakap & kegiatan
halusinasi harian. Beri pujian
b. Kemampuan klien 2. Latih kegiatan harian
3. Nilai kemampuan yang telah
mandiri
4. Nilai apakah halusinasi
terkontrol
22
TUK 2 Setelah 1x interaksi klien 1. Evaluasi kegiatan
dapat melaksanakan berkenalan (berapa orang).
Klien dapat
hubungan sosial secara Beri pujian
melaksanakan
bertahap dengan: 2. Latih cara berbicara saat
hubungan sosial
a. Perawat melakukan kegiatan harian
secara bertahap
b. Perawat lain (latih 2 kegiatan)
orang lain
c. Klien lain 2-3 orang Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk latihan
berkenalan 2 - 3 orang
pasien, perawat dan tamu,
berbicara saat melakukan
kegiatan harian
TUK 3 Setelah 1x interaksi klien 1. Evaluasi kegiatan latihan
dapat melaksanakan berkenalan (berapa orang)
Klien dapat
hubungan sosial secara & bicara saat melakukan
melaksanakan
bertahap dengan: dua kegiatan harian. Beri
hubungan sosial
a. Perawat pujian
secara bertahap
b. Klien lain 4-5 orang 2. Latih cara berbicara saat
orang lain
melakukan kegiatan harian
(2 kegiatan baru)
3. Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk latihan
berkenalan 4-5 orang,
berbicara saat melakukan 4
kegiatan harian
23
TUK 4 Setelah 1x interaksi klien 1. Evaluasi kegiatan latihan
dapat melaksanakan berkenalan, bicara saat
Klien dapat
hubungan sosial secara melakukan empat
melaksanakan
bertahap dengan: kegiatan harian. Beri
hubungan sosial
a. Klien dapat mejawab pujian
secara bertahap
pertanyaan 2. Latih cara bicara sosial:
orang lain
c. Klien lain lebih dari 5 meminta sesuatu,
orang menjawab pertanyan
3. Masukkan pada jadual
kegiatan untuk latihan
berkenalan >5 orang,
orang baru, berbicara saat
melakukan kegiatan
harian dan sosialisasi
TUK 5 Setelah 1x interaksi klien 1. Evaluasi kegiatan latihan
dapat melaksanakan berkenalan, berbicara saat
Klien dapat
hubungan sosial secara melakukan kegiatan
melaksanakan
bertahap dengan: harian dan sosialisasi.
hubungan sosial
a. Klien lainnya Beri pujian
secara bertahap
b. Klien dapat melatih 2. Latih kegiatan harian
orang lain
kegiatan harian 3. Nilai kemampuan yang
yaitu berkenalan telah mandiri
4. Nilai apakah isolasi sosial
teratasi
24
Resiko TUM: Klien 1. Setelah 1 x pertemuan 1. Bina hubungan saling
Perilaku dapat mengontrol klien menunjukkan tanda- percaya dengan:
Kekerasan perilaku tanda percaya kepada . Beri salam setiap
kekerasan perawat: berinteraksi.
a. Wajah cerah, a. Perkenalkan nama,
TUK1
tersenyum nama panggilan
1. Klien dapat b. Mau berkenalan perawat dan tujuan
membina c. Ada kontak mata perawat berinteraksi
hubungan d. Bersedia b. Tanyakan dan panggil
menceritakan nama kesukaan klien
c. Tunjukkan sikap
empati, jujur dan
menepati janji setiap
kali berinteraksi
d. Tanyakan perasaan
klien dan masalah yang
dihadapi klien
e. Buat kontrak interaksi
yang jelas
f. Dengarkan dengan
penuh perhatian
ungkapan perasaan
klien
25
perasaan PK secara fisik: tarik nafas
jengkel/kesal baik dalam dan pukul kasur dan
dari diri sendiri bantal
maupun 4. Masukan pada jadwal
lingkungannya kegiatan untuk latihan fisik
b. Fisik: tarik nafas
dalam, memukul
bantal/kasur
TUK 3 Setelah 1x interaksi 1. Evaluasi kegiatan latihan
pertemuan klien dapat fisik. Beri pujian
Klien dapat
menjelaskan: 2. Latih cara mengontrol PK
mengetahui cara
dengan obat (jelaskan 6
mengontrol a. Manfaat minum obat
benar: jenis, guna, dosis,
perilaku b. Kerugian tidak minum
frekuensi, cara, kontinuitas
kekerasan dengan obat
minum obat)
obat c. Nama obat
3. Masukkan pada jadual
d. Bentuk dan warna obat
kegiatan untuk latihan fisik
e. Dosis yang diberikan
dan minum obat
kepadanya
f. Waktu pemakaian
g. Cara pemakaian
h. Efek yang dirasakan
26
pada orang lain tanpa kegiatan untuk latihan
menyakiti fisik, minum obat verbal
27
F. Catatan keperawatan
Nama : Nn. R No RM : 00101858
Ruang : Citro Anggodo Diagnosa medis :
Implementasi Evaluasi
Hari : Rabu Tanggal : 8 Mei 2019 Waktu : 09.00 S:
Data : - Klien mengatakan mendengar suara
DS: laki-laki dan perempuan mengajaknya
Klien mengatakan sering mendengar suara laki-laki mengobrol dan kadang mengejeknya
dan perempuan mengajaknya mengobrol dan kadang sehingga klien menjadi marah.
mengejeknya sehingga Klien menjadi marah.. Frekuensi 6-8 x/ hari, durasi 10 menit,
DO: waktu terjadi: saat sedang sendirian
Klien saat interaksi kadang senyum sendiri dan sering (main hp). Saat dirumah sakit klien
melamun ketika sedang bersama teman temannya mendengar bisikan pada malem hari
sehingga tidurnya terganggu.
Diagnosa keperawatan : Gangguan persepsi - klien mengatakan jika mendengar
sensori: halusinasi pendengaran bisikan, klien menutup telingga tan
mengatakan “ pergi.. pergi.. kamu
SP 1 HALUSINASI tidak nyata”
1. Bina hubungan saling percaya dengan
O : Klien tampak tenang, kontak mata
menggunakan prinsip komunikasi terapeutik
sedikit menurun, bicara jelas, klien mau
2. Identifikasi halusinasi: isi, frekuensi, waktu
di ajak komunikasi, klien tampak
terjadi, situasi pencetus, perasaan, respon
mempraktikan cara mengontrol
3. Jelaskan cara mengontrol halusinasi: hardik,
halusinasinya secara mandiri dengan baik
obat, bercakap-cakap, melakukan kegiatan
4. Latih cara mengontrol halusinasi dengan
A : Halusinasi belum teratasi
menghardik
5. Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan
P : ulangi intervensi
menghardik
Perawat : membantu pasien memilih 1
kegiatan yang dapat dilakukan kegiaran
Rencana Tindak Lanjut
saat ini
1. Pasien memilih salah satu kegiatan yang dapat
28
dilakukan saat ini Klien : motivasi klien untuk melatih
2. Latihan kegiataan yang dipilih kegiatan yang dapat dilakukan
3. Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan
dua kali perhari
Hari : Kamis Tanggal : 9 Mei 2019 Waktu : 10.00 S:
Data : - klien mengatakan mengetahui cara
DS: mengontrol halusinasi dengan
- Klien mengatakan sering mendengar suara laki- menghardik
laki dan perempuan mengajaknya mengobrol dan - klien mengatakan jika mendengar
kadang mengejeknya sehingga klien menjadi bisikan, klien menutup telingga dan
marah. Frekuensi 6-8 x/ hari, durasi 10 menit, mengatakan “ pergi.. pergi.. kamu
waktu terjadi: saat sedang sendirian. tidak nyata”
- klien mengatakan mengetahui cara mengontrol - klien hanya bisa menyebutkan cara
halusinasi dengan menghardik mengontrol halusinasi dengan obat
- klien mengatakan jika mendengar bisikan, pasien yaitu guna, dosis, frekuensi
menutup telingga tan mengatakan “ pergi.. pergi..
O:
kamu tidak nyata”
- klien tampak mempraktikan cara
mengontrol halusinasinya secara
DO:
mandiri dengan baik
Klien saat interaksi kadang senyum sendiri dan sering
- klien tampak mau meminum obatnya
melamun ketika sedang bersama teman temannya
dengan teratur
29
menghardik
4. Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan
menghardik
RTL :
1. Identifikasi halusinasi : isi, frekuensi, waktu
terjadi, situasi pencetus, perasaan, respon
30
P : Mengontrol halusinasi dengan
RTL : menghardik dan obat dan bercakap –cakap
1. Jelaskan cara mengontrol halusinasi : hardik,
obat, bercakap-cakap, melakukan kegiatan
2. Latihan cara mengontrol halusinasi dengan
menghardik
31