Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Nn.

R DENGAN MASALAH
KEPERAWATAN HALUSINASI DI RUANG CITRO ANGGODO RSJD Dr AMINO
GONDOHUTOMO PROVINSI JAWA TENGAH

Disusun oleh:
INTAN PRATIWI
D0018019

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BHAKTI MANDALA
HUSADA SLAWI
2019

10
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Nn. R DENGAN MASALAH
KEPERAWATAN HALUSINASI DI RUANG CITRO ANGGODO RSJD Dr AMINO
GONDOHUTOMO PROVINSI JAWA TENGAH

A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA


Hari/ tanggal pengkajian : Rabu,08 Mei 2019
Ruang : Citro Anggodo
Hari/tanggal di rawat : Senin, 10 Maret 2019

I. IDENTITAS KLIEN
a. Identitas pasien
Nama : Nn“R”
Insial : Perempuan
Umur : 21 Tahun
Alamat : Jomblong
Agama : Islam
Informan : Klien
No RM : 00101858

b. Identitas penanggung jawab


Nama : Tn. P
Umur : 40 Tahun
Alamat : Jomblong
Agama : Islam
Hubungan klien : Ayah

II. ALASAN MASUK RUMAH SAKIT


Keluarga klien mengatakan klien sering menyendiri, klien sering mendengar bisikan
suara laki-laki dan perempuan mengajaknya mengobrol dan kadang mengejeknya
sehingga klien menjadi marah. Frekuensi 6-8 x/ hari, durasi 10 menit, waktu terjadi: saat
sendirian dirumah, respon klien: jengkel dan akhirnya mengamuk.
Keluhan utama ( saat di kaji ) :

11
Klien mengatakan mendengarkan bisikan mengecek dan menangis saat ada bisikan
muncul

Masalah Keperawatan: Halusinasi

III. FAKTOR PREDIPOSISI


a. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu
Keluarga Klien mengatakan klien sebelumnya sudah 2 kali masuk ke rumah sakit jiwa
pada tahun 2015-2018 yang lalu. Pada saat klien keluar dari RSJ klien rutin untuk
meminum obat, lalu klien pergi merantau ke luar kota untuk bekerja dan membuat
klien berhenti kontrol. Hal tersebut membuat klien kembali mendengar bisikan-
bisikan yang membuat klien dibawa ke RSJ.

Keluarga mengatakan pada saat penyakitnya kambuh klien selalu menyendiri dan
melukai dirinya sendiri, tidak bergaul dengan yang lain dan sering berbicara tidak
nyambung. Dari anggota keluarga klien ada yang mengalami gangguan jiwa seperti
dirinya. Yang membuat diirnya merasa sedih mengapa harus kepada dirinya yang
mengalami gangguan jiwa.

b. Pengobatan sebelumnya ( Kurang berhasil )


Klien mengatakan tahun 2015-2018 sepulang dari Rumah sakit jiwa rutin minum obat
teratur dan ditahun 2019 klien tidak meminum obat dengan teratur.
c. Aniaya fisik
Klien mengatakan tidak pernah melakukan aniaya fisik seperti aniaya kekerasan
dalam keluarga,memecahkan peralatan dapur
Masalah keperwatan :Tidak ada
d. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa : ( Tidak Ada )
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa seperti
yang di alami dirinya.
Masalah keperawatan :Tidak Ada
e. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien mengatakan pernah mengalami masa lalu yang tidak menyenangkan dalam
percintaan setiap dekat dangan laki-laki pasti di tinggal atau diselingkuhin dengan
wanita yang lebih cantik darinya.

12
IV. FISIK
1. Tanda-tanda vital
 TD = 110/80 mmHg
 N = 96 x/m
 S = 370C
 RR = 20 x/m

2. Keluhan fisik ( tidak ada )


Masalah keperawatan : Tidak ada

13
V. PSIKOSOSIAL

a. Genogram

Keterangan:
: Klien
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Tinggal bersama

Penjelasan :

Klien mengatakan kalau ibu yah sudah meninggal dunia sewaktu SMK,
Klien mengatakan tinggal serumah bersama orang tua,nenek dan adiknya.
Klien merupakan anak pertama dari 2 bersaudara.
- Pola asuh keluarga
Dalam keluarga Nn. R pola asuh yang diterapkan adalah permisif,
dimana anggota keluarga cenderung tidak menegur atau memperingatkan
anak jiwa anak dalam bahaya, dan sangat sedikit bimbingan terhadap
anak.
- Pengambilan keputusan dalam keluarga
Dalam keluarga Nn. R pengambilan keputusan diambil oleh ayah sebagai
kepala keluarga.

11
b. Konsep diri
1) Gambaran diri
Klien mengatakan tidak menyukai dirinya karena merasa malu anggota
tubuhnya karena tidak cantik dan ramputnya tidak panjang seperti
perempuan umumnya.
2) Identitas diri
Klien mengatakan bahwa ia adalah seorang perempuan.
3) Peran diri
Klien mengatakan berperan sebagai anak pertama dalam keluarga. Klien
belum menikah. Biasanya klien membantu pekerjaan neneknya di rumah
seperti mencuci, menyapu dan membantu ayahnya dalam beraktivitas.

4) Ideal diri
Klien mengatakan ingin segera pulang dan berkumpul dengan
keluarganya. Klien mengatakan setelah keluar dari rumah sakit jiwa
ingin usaha kecil-kecilan dirumah dan ingin segera menikah .

5) Harga diri
Klien mengatakan malu harus dirawat di RS, klien lebih suka diam dan
menyendiri dan malas berkomunitas dengan temen lainnya, klien merasa
sedih karena sekarang tinggal dirumah sakit klien tidak bisa bertemu
keluarga.

c. Hubungan social
1) Orang yang berarti
Klien mengatakan selama ini paling dekat dengan ibunya, apabila klien
ada masalah klien cenderung memandamnya dan jarang bercerita keorang
lain karena klien merasa tidak enak dan malu jika orang lain mengetahui
semua masalah klien.

2). Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat

12
Klien mengatakan sebelum masuk RSJ dulu klien tidak aktif dalam
kegiaatan masyarakat seperti kerja bakti didaerah rumah klien, klien hanya
diam-diam saja dirumah dengan kegiatan kegiatannya sendiri.

3). Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain


Klien mengatakan mau berkomunikasi dengan orang lain, klien selama
diruangan mau berinteraksi dengan teman, klien jarang ngobrol dengan
teman lain karena bingung mau cerita tentang apa.

d. Spiritual
 Nilai keyakinan
Klien dan keluarganya menjujungi tinggi nilai yang ada didalam agama
islam dan selalu berdoa kepada Allah SWT.
 Kegiatan ibadah
Klien mengatakan sebelum dan sesudah dibawa ke rumah sakit tidak
menjalankan sholat sesuai ajaran agama.

VI. STATUS MENTAL


a. Penampilan
Penampilan klien berantakan, rambut terurai tidak disisir dan tidak diikat,
berpakain bersih dan tidak bau, klien mandi 2 kali sehari, klien
menggunakan pakaian seragam yang disediakan oleh RSJ, gigi tampak
kotor dan bau.
b. Pembicaraan
Pembicaraan klien sedikit lambat terkadang diam untuk berfikir dan
mengulang-ulang perkataan orang lain.
c. Aktivitas
Klien selama di RSJ mengikuti semua kegiatan dengan baik dan melakukan
dengan mandiri.

d. Alam perasaan

13
Klien mengatakan merasa merasa ketakutan, klien terkadang merasa
prustasi karena ketenangan jiwanya terganggu.
e. Afek
Afek klien datar, terbukti pada saat interaksi tidak ada perubahan raut muka
klien.
f. Interaksi selama wawancara
Klien kooperatif dan menjawab dengan baik, saat diajak berbicara klien
menatap mata lawan bicaranya, kontak mata baik, terkadang klien terdiam
sebentar seperti mendengar sesuatu.

g. Persepsi
Halusinasi pendengaran, Pasien mengatakan mendengar suara bisikan
untuk melukai dirinya sendiri, bisikan tersebut membuat pasien ingin
melukai pergelangan tangannya dengan pisau. Pasien merasakan bisikan o9

h. Proses pikir
Perkataan klien dapat dimengerti dengan baik oleh perawat, selama
interaksi berangsung dapat diketahui bahwa pembicaraan sudah terarah.

i. Isi pikir
Isi pikir klien depersonalisasi, dibuktikan dengan klien tampak asing
dengan lingkungan maupun perawat.

j. Tingkat kesadaran
Klien menyadari bahwa dirinya berada di RSJ, klien mampu mengingat
temannya di RSJ yang sudah diajak berkenalan. Klien bingung dan hari,
tanggal, waktu dan tempat

k. Memori
Daya ingat jangka panjang klien baik dibuktikan : klien mampu mengingat
memori jangka panjang dengan baik seperti klien mempunyai kedua orang

14
tua. Pernah bekerja ditoko setrrobery selama 2 bulan dan ditoko makanan
siap saji selama 7 bulan. Daya inget jangka pendek klien tidak baik :
mengingat kegiatan tadi pagi saja lupa dan menghitung baju pasien yang
kotor pun harus berulang kali. Klien bingung mengingat hari, tanggal,
waktu dan tempat.

l. Tingkat konsentrasi dan berhitung


Klien tidak mampu berkonsentrasi dengan baik yang dibuktikan dengan
klien tidak mampu mengulang atau menjelaskan kembali apa yang telah
dibicarakan dengan perawat. Klien tidak mampu berhitung angka-angka
atau benda nyata dengan baik yaitu, klien tidak mampu menghitung
perkalian dan pengurangan sederhana.

m. Kemampuan penilaian
Kemampuan penilaian terdapat gangguan penilaian ringan. Klien tidak
mampu membuat keputusan sederhana.
n. Daya tilik diri
Klien mengatakan menyadarai bahwa dia sedang sakit jiwa.

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


a. Makan : Makanan disiapkan oleh perawat diruangan, klien makan
3x sehari, terkadang habis terkadang sisa sedikit, klien dapat makan
sendiri.

b. Eliminasi : Klien BAB 1 hari sekali kalau dirumah, selama dirumah


sakit klien BAB 1 kali sehari dan dapat dilakukan ditoilet dan BAK 4-5
x/hari dan dapat dilakukan sendiri di toilet.

c. Berpakaian dan berhias : Klien mengatakan sehari mandi 2 x/hari


dan dapat melakukan sendiri dikamar mandi memakai sabun tetapi tidak

15
handukan, gosok gigi 2 kali sehari dapat dilakukan sendiri dikamar
mandi. klien mampu menggunakan baju sendiri, ganti pakaian 2 kali hari
sekali.

d. Istirahat dan tidur : Klien mengatakan jika waktunya tidur klien


tertidur tetapi kadang-kadang terbangun ditengah malam, serta gelisah
karena sering mendengar suara bisikan atau suara orang mengorok.

e. Penggunaan obat : Klien minum obat yang diberikan oleh perawat


dan didampingi oleh perawat, Klien selalu meminum obatnya sampai
habis, klien mengatakan mendapatkan obat sejumlah 2 .
f. Pemeliharaan kesehatan : Klien mengatakan ingin segera pulang,
klien mengatakan jika nanti sudah pulang klien akan ingin minum obat
yang diberikan oleh rumah sakit, klien mengatakan bila sudah keluar dari
rumah sakit klien tidak mau dibawa ke RSJ.
g. Kegiatan di dalam rumah : Klien mengatakan jika di rumah melakukan
pekerjaan rumah, menonton tv dan bermain hp
h. Kegiatan di luar rumah : Klien mengatakan tidak suka
bermain diluar rumah lebih suka dirumah menonton tv

VIII. Mekanisme koping


Mekanisme koping saat ini klien yaitu maladaptif, klien menghindar dari orang
lain.
IX. Masalah psikologis dan lingkungan
Masalah berhubungan dengan lingkungan, klien tidak mampu berinteraksi
dengan orang lain. Klien mengatakan ada masalah dengan lingkungan, klien
tidak suka berbicara dengan orang lain dan lebih suka di rumah.
X. Pengetahuan tentang koping
Klien mengetahui bahwa dia mengalami gangguan persepsi halusinasi,
sehingga klien mau meminum obatnya dengan teratur.

16
XI. Aspek medis (terapi, ECT, pemeriksaan penunjang)
Diagnosa Medik : Skizofrenia poraoid
Terapi Medik
Nama obat Dosis Rute
Risperidone 2 x 2 mg Oral
Chlopromazine 1 x 100 mg Oral
Trihexyphenidyl 2x 2 mg Oral

A. Analisa Data
NO DATA FOKUS MASALAH
1. DS:
Klien mengatakan sering mendengar
suara laki-laki dan perempuan
mengajaknya mengobrol dan kadang
mengejeknya sehingga klien menjadi Gangguan persepsi sensori:
marah. Frekuensi 6-8 x/ hari, durasi halusinasi pendengaran
10 menit, waktu terjadi: saat sedang
sendirian.
DO:
Klien saat interaksi kadang senyum
sendiri dan sering melamun ketika
sedang bersama teman temannya
2. DS:
Klien mengatakan sering mendengar
ada yang mengajaknya berbicara
terkadang mengejeknya sehingga Resiko perilaku kekerasan
klien menjadi jengkel, 1 hari sebelum
masuk rumah sakit klien mengamuk,
memukul tetangganya dan melempar

17
jendela dengan batu.

DO:
Klien tampak gelisah, tangan klien
kadang tampak mengepal dan ingin
memukul sesuatu

3. DS:
Klien mengatakan tidak suka bergaul,
lebih suka bermain hp saat dirumah,
klien sering melamun, berdiam diri Isolasi sosial : Menarik diri
dirumah
DO:
Kontak mata kurang saat diajak
berinteraksi

B. Daftar masalah keperawatan


1. Risiko perilaku kekerasan
2. Perubahan sensori perseptual: halusinasi
3. Isolasi sosial : Menarik diri

C. Pohon masalah
Risiko perilaku kekerasan

Perubahan sensori perseptual: halusinasi

Isolasi sosial : menarik diri

18
D. Diagnosa keperawatan
1. Perubahan sensori perseptual: halusinasi
2. Isolasi sosial : Menarik diri
3. Risiko perilaku kekerasan

E. Rencana Keperawatan

Dx Perencanaan

Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi

Perubahan TUM: Klien Setelah 1x interaksi klien 1. Bina hubungan saling


sensori dapat mengontrol menunjukkan tanda – percaya dengan
perseptual: halusinasi yang tanda percaya kepada menggunakan prinsip
halusinasi dialaminya perawat : komunikasi terapeutik :
pendengaran 1. Ekspresi wajah a. Sapa klien dengan ramah
Tuk 1 :
bersahabat. baik verbal maupun non
Klien dapat
2. Menunjukkan rasa verbal
membina
senang. b. Perkenalkan nama, nama
hubungan saling
3. Ada kontak mata. panggilan dan tujuan
percaya
4. Mau berjabat tangan. perawat berkenalan
5. Mau menyebutkan c. Tanyakan nama lengkap
nama. dan nama panggilan yang
6. Mau menjawab salam. disukai klien
7. Mau duduk d. Buat kontrak yang jelas
berdampingan dengan e. Tunjukkan sikap jujur dan
perawat. menepati janji setiap kali
8. Bersedia interaksi
mengungkapkan f. Tunjukan sikap empati
masalah yang dihadapi. dan menerima apa adanya
g. Beri perhatian kepada
klien dan perhatikan
kebutuhan dasar klien

19
h. Tanyakan perasaan klien
dan masalah yang
dihadapi klien

i. Dengarkan dengan penuh


perhatian ekspresi
perasaan klien
TUK 2 : Setelah 1x interaksi klien 1. Identifikasi halusinasi: isi,
Klien dapat menyebutkan : frekuensi, waktu terjadi,
mengenal a. Isi situasi pencetus, perasaan,
halusinasinya b. Waktu respon
c. Frekunsi 2. Jelaskan cara mengontrol
d. Situasi dan kondisi halusinasi: hardik, obat,
yang menimbulkan bercakap-cakap, melakukan
halusinasi kegiatan
3. Latih cara mengontrol
halusinasi dengan
menghardik
4. Masukan pada jadwal
kegiatan untuk latihan
menghardik
TUK 3 : Setelah 1x interaksi klien 1. Evaluasi kegiatan
Klien dapat menyebutkan cara untuk menghardik. Beri pujian
mengontrol mengontrol halusinasi 2. Latih cara mengontrol
halusinasinya dengan criteria hasil halusinasi dengan obat
a. Menghardik halusinasi (jelaskan 6 benar: jenis,
b. Mengontrol halusinasi guna, dosis, frekuensi, cara,
dengan obat kontinuitas minum obat)
3. Masukkan pada jadwal

20
kegiatan untuk latihan
menghardik dan minum obat

TUK 4 : Setelah 1x interaksi klien 1. Evaluasi kegiatan latihan


Klien dapat menyebutkan; menghardik & obat. Beri
memanfaatkan a. Manfaat minum obat pujian
obat dengan baik b. Kerugian tidak minum 2. Latih cara mengontrol
obat halusinasi dengan bercakap-
c. Nama,warna,dosis, cakap saat terjadi halusinasi
guna, cara meminum 3. Masukkan pada jadwal
obat kegiatan untuk latihan
d. Klien dapat menghardik, minum obat
mengontrol dan bercakap-cakap
halusinasinya dengan
bercakap-cakap

21
TUK 5 : Setelah 1x interaksi klien 1. Evaluasi kegiatan latihan
Mengevaluasi menyebutkan; menghardik & obat &
halusinasi klien a. Cara menghadrik bercakap-cakap & kegiatan
halusinasi harian. Beri pujian
b. Kemampuan klien 2. Latih kegiatan harian
3. Nilai kemampuan yang telah
mandiri
4. Nilai apakah halusinasi
terkontrol

Isolasi Sosial 1. TUM: Klien 1. Setelah 1 x interaksi 1. identifikasi penyebab


dapat klien dapat isolasi sosial : siapa yang
berinteraksi menyebutkan minimal serumah, siapa yang dekat,
dengan orang satu penyebab menarik yang tidak dekat dan apa
lain diri dari: sebabnya
a. Diri sendiri 2. keuntungan punya temen
TUK 1 b. orang lain dan bercakap-cakap
Klien mampu c. lingkungan 3. latihan cara berkenalan
menyebutkan dengan pasien dan perawat
penyebab menarik atau tamu.
diri 4. Masukan pada jadual
kegiatan untuk latihan
berkenalan

22
TUK 2 Setelah 1x interaksi klien 1. Evaluasi kegiatan
dapat melaksanakan berkenalan (berapa orang).
Klien dapat
hubungan sosial secara Beri pujian
melaksanakan
bertahap dengan: 2. Latih cara berbicara saat
hubungan sosial
a. Perawat melakukan kegiatan harian
secara bertahap
b. Perawat lain (latih 2 kegiatan)
orang lain
c. Klien lain 2-3 orang Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk latihan
berkenalan 2 - 3 orang
pasien, perawat dan tamu,
berbicara saat melakukan
kegiatan harian
TUK 3 Setelah 1x interaksi klien 1. Evaluasi kegiatan latihan
dapat melaksanakan berkenalan (berapa orang)
Klien dapat
hubungan sosial secara & bicara saat melakukan
melaksanakan
bertahap dengan: dua kegiatan harian. Beri
hubungan sosial
a. Perawat pujian
secara bertahap
b. Klien lain 4-5 orang 2. Latih cara berbicara saat
orang lain
melakukan kegiatan harian
(2 kegiatan baru)
3. Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk latihan
berkenalan 4-5 orang,
berbicara saat melakukan 4
kegiatan harian

23
TUK 4 Setelah 1x interaksi klien 1. Evaluasi kegiatan latihan
dapat melaksanakan berkenalan, bicara saat
Klien dapat
hubungan sosial secara melakukan empat
melaksanakan
bertahap dengan: kegiatan harian. Beri
hubungan sosial
a. Klien dapat mejawab pujian
secara bertahap
pertanyaan 2. Latih cara bicara sosial:
orang lain
c. Klien lain lebih dari 5 meminta sesuatu,
orang menjawab pertanyan
3. Masukkan pada jadual
kegiatan untuk latihan
berkenalan >5 orang,
orang baru, berbicara saat
melakukan kegiatan
harian dan sosialisasi
TUK 5 Setelah 1x interaksi klien 1. Evaluasi kegiatan latihan
dapat melaksanakan berkenalan, berbicara saat
Klien dapat
hubungan sosial secara melakukan kegiatan
melaksanakan
bertahap dengan: harian dan sosialisasi.
hubungan sosial
a. Klien lainnya Beri pujian
secara bertahap
b. Klien dapat melatih 2. Latih kegiatan harian
orang lain
kegiatan harian 3. Nilai kemampuan yang
yaitu berkenalan telah mandiri
4. Nilai apakah isolasi sosial
teratasi

24
Resiko TUM: Klien 1. Setelah 1 x pertemuan 1. Bina hubungan saling
Perilaku dapat mengontrol klien menunjukkan tanda- percaya dengan:
Kekerasan perilaku tanda percaya kepada . Beri salam setiap
kekerasan perawat: berinteraksi.
a. Wajah cerah, a. Perkenalkan nama,
TUK1
tersenyum nama panggilan
1. Klien dapat b. Mau berkenalan perawat dan tujuan
membina c. Ada kontak mata perawat berinteraksi
hubungan d. Bersedia b. Tanyakan dan panggil
menceritakan nama kesukaan klien
c. Tunjukkan sikap
empati, jujur dan
menepati janji setiap
kali berinteraksi
d. Tanyakan perasaan
klien dan masalah yang
dihadapi klien
e. Buat kontrak interaksi
yang jelas
f. Dengarkan dengan
penuh perhatian
ungkapan perasaan
klien

TUK 2 2. Setelah 1x pertemuan 1. Identifikasi penyebab,


klien menceritakan tanda & gejala, PK yang
Klien dapat
penyebab perilaku dilakukan, akibat PK
mengidentifikasi
kekerasan yang 2. Jelaskan cara mengontrol
penyebab perilaku
dilakukannya: PK: fisik, obat, verbal,
kekerasan yang
a. Menceritakan spiritual
dilakukannya
penyebab 3. Latihan cara mengontrol

25
perasaan PK secara fisik: tarik nafas
jengkel/kesal baik dalam dan pukul kasur dan
dari diri sendiri bantal
maupun 4. Masukan pada jadwal
lingkungannya kegiatan untuk latihan fisik
b. Fisik: tarik nafas
dalam, memukul
bantal/kasur
TUK 3 Setelah 1x interaksi 1. Evaluasi kegiatan latihan
pertemuan klien dapat fisik. Beri pujian
Klien dapat
menjelaskan: 2. Latih cara mengontrol PK
mengetahui cara
dengan obat (jelaskan 6
mengontrol a. Manfaat minum obat
benar: jenis, guna, dosis,
perilaku b. Kerugian tidak minum
frekuensi, cara, kontinuitas
kekerasan dengan obat
minum obat)
obat c. Nama obat
3. Masukkan pada jadual
d. Bentuk dan warna obat
kegiatan untuk latihan fisik
e. Dosis yang diberikan
dan minum obat
kepadanya
f. Waktu pemakaian
g. Cara pemakaian
h. Efek yang dirasakan

TUK 4 Setelah 1x pertemuan 1. Evaluasi kegiatan latihan


klien dapat : fisik & obat. Beri pujian
Klien dapat
2. Latihan cara mengontrol
mengetahui cara a. Menjelaskan cara-cara
PK secara verbal (3 cara,
mengontrol sehat mengungkapkan
yaitu mengungkapkan,
perilaku marah
meminta, menolak dengan
kekerasan b. Verbal:
benar).
mengungkapkan
3. Masukkan pada jadual
perasaan kesal/jengkel

26
pada orang lain tanpa kegiatan untuk latihan
menyakiti fisik, minum obat verbal

TUK 5 Setelah 1x pertemuan 1. Evaluasi kegiatan latihan


klien cara mengontrol fisik & obat & verbal.
Klien dapat
perilaku kekerasan: Beri pujian
mengetahui cara
2. Latih cara mengontrol
mengontrol a. Spiritual: zikir/doa,
spiritual (2 kegiatan)
perilaku meditasi sesuai
3. Masukkan pada jadual
kekerasan agamanya
kegiatan untuk latihan
fisik, minum obat, verbal
dan spiritual

TUK 6 Setelah 1x pertemuan a. Evaluasi kegiatan latihan


klien cara mengontrol fisik1,2 & obat & verbal
Mengevaluasi
perilaku kekerasan: & spiritual. Beri pujian
perilaku
b. Nilai kemampuan yang
kekerasan Klien dapat menyebutkan
telah mandiri
cara mengentrol PK
c. Nilai apakah PK
dengan latihan fisik,
terkontrol
verbal, obat dan spiritual

27
F. Catatan keperawatan
Nama : Nn. R No RM : 00101858
Ruang : Citro Anggodo Diagnosa medis :
Implementasi Evaluasi
Hari : Rabu Tanggal : 8 Mei 2019 Waktu : 09.00 S:
Data : - Klien mengatakan mendengar suara
DS: laki-laki dan perempuan mengajaknya
Klien mengatakan sering mendengar suara laki-laki mengobrol dan kadang mengejeknya
dan perempuan mengajaknya mengobrol dan kadang sehingga klien menjadi marah.
mengejeknya sehingga Klien menjadi marah.. Frekuensi 6-8 x/ hari, durasi 10 menit,
DO: waktu terjadi: saat sedang sendirian
Klien saat interaksi kadang senyum sendiri dan sering (main hp). Saat dirumah sakit klien
melamun ketika sedang bersama teman temannya mendengar bisikan pada malem hari
sehingga tidurnya terganggu.
Diagnosa keperawatan : Gangguan persepsi - klien mengatakan jika mendengar
sensori: halusinasi pendengaran bisikan, klien menutup telingga tan
mengatakan “ pergi.. pergi.. kamu
SP 1 HALUSINASI tidak nyata”
1. Bina hubungan saling percaya dengan
O : Klien tampak tenang, kontak mata
menggunakan prinsip komunikasi terapeutik
sedikit menurun, bicara jelas, klien mau
2. Identifikasi halusinasi: isi, frekuensi, waktu
di ajak komunikasi, klien tampak
terjadi, situasi pencetus, perasaan, respon
mempraktikan cara mengontrol
3. Jelaskan cara mengontrol halusinasi: hardik,
halusinasinya secara mandiri dengan baik
obat, bercakap-cakap, melakukan kegiatan
4. Latih cara mengontrol halusinasi dengan
A : Halusinasi belum teratasi
menghardik
5. Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan
P : ulangi intervensi
menghardik
Perawat : membantu pasien memilih 1
kegiatan yang dapat dilakukan kegiaran
Rencana Tindak Lanjut
saat ini
1. Pasien memilih salah satu kegiatan yang dapat

28
dilakukan saat ini Klien : motivasi klien untuk melatih
2. Latihan kegiataan yang dipilih kegiatan yang dapat dilakukan
3. Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan
dua kali perhari
Hari : Kamis Tanggal : 9 Mei 2019 Waktu : 10.00 S:
Data : - klien mengatakan mengetahui cara
DS: mengontrol halusinasi dengan
- Klien mengatakan sering mendengar suara laki- menghardik
laki dan perempuan mengajaknya mengobrol dan - klien mengatakan jika mendengar
kadang mengejeknya sehingga klien menjadi bisikan, klien menutup telingga dan
marah. Frekuensi 6-8 x/ hari, durasi 10 menit, mengatakan “ pergi.. pergi.. kamu
waktu terjadi: saat sedang sendirian. tidak nyata”
- klien mengatakan mengetahui cara mengontrol - klien hanya bisa menyebutkan cara
halusinasi dengan menghardik mengontrol halusinasi dengan obat
- klien mengatakan jika mendengar bisikan, pasien yaitu guna, dosis, frekuensi
menutup telingga tan mengatakan “ pergi.. pergi..
O:
kamu tidak nyata”
- klien tampak mempraktikan cara
mengontrol halusinasinya secara
DO:
mandiri dengan baik
Klien saat interaksi kadang senyum sendiri dan sering
- klien tampak mau meminum obatnya
melamun ketika sedang bersama teman temannya
dengan teratur

Diagnosa keperawatan : Gangguan persepsi sensori:


A : malasah halusinasi terasa
halusinasi pendengaran
P : Mengontrol halusinasi dengan
SP 1 HALUSINASI menghardik dan obat
1. Identifikasi halusinasi: isi, frekuensi, waktu
terjadi, situasi pencetus, perasaan, respon
2. Jelaskan cara mengontrol halusinasi: hardik,
obat, bercakap-cakap, melakukan kegiatan
3. Latih cara mengontrol halusinasi dengan

29
menghardik
4. Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan
menghardik

RTL :
1. Identifikasi halusinasi : isi, frekuensi, waktu
terjadi, situasi pencetus, perasaan, respon

Hari : Sabtu Tanggal : 11 Mei 2019 Waktu : 10.00 S:


Data : - Klien mengatakan mengetahui cara
DS: mengontrol halusinasi dengan
- Klien mengatakan mengetahui cara mengontrol menghardik
halusinasi dengan menghardik - Klien mengatakan jika mendengar
- Klien hanya bisa menyebutkan cara mengontrol bisikan, klien menutup telingga dan
halusinasi dengan obat yaitu guna, dosis, mengatakan “ pergi.. pergi.. kamu
frekuensi tidak nyata”
DO: - Klien mengatakan mengetahu cara
Klien mau meminum obatnya secara mandiri tanpa mengontrol halusinasi dengan obat
bantuan. - Klien menyebutkan cara mengontrol
Diagnosa keperawatan : Gangguan persepsi sensori: halusinasi dengan obat 6 benar: jenis,
halusinasi pendengaran guna, dosis, frekuensi, cara,
kontinuitas minum obat
SP 1 Halusinasi
O:
1. Identifikasi halusinasi: isi, frekuensi, waktu
- Klien tampak mempraktikan cara
terjadi, situasi pencetus, perasaan, respon
mengontrol halusinasinya secara
2. Jelaskan cara mengontrol halusinasi: hardik,
mandiri dengan baik
obat, bercakap-cakap, melakukan kegiatan
- Klien tampak mau meminum obatnya
3. Latih cara mengontrol halusinasi dengan
dengan teratur
menghardik .
4. Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan
A : Halusinasi Pendengaran
menghardik

30
P : Mengontrol halusinasi dengan
RTL : menghardik dan obat dan bercakap –cakap
1. Jelaskan cara mengontrol halusinasi : hardik,
obat, bercakap-cakap, melakukan kegiatan
2. Latihan cara mengontrol halusinasi dengan
menghardik

31

Anda mungkin juga menyukai