Anda di halaman 1dari 39

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn.

TS
DENGAN HALUSINASI PENDENGARAN
DI RUMAH SAKIT JIWA SAMBANG LIHUM

OLEH
NOOR ROSAIDA RAHMI
NIM.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


STIKES CAHAYA BANGSA BANJARMASIN
TAHUN 2019-2020
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn. TS


DENGAN HALUSINASI PENDENGARAN
DI RUANG....RUMAH SAKIT JIWA SAMBANG LIHUM BANJARMASIN
TANGGAL 03 JANUARI 2020 S/D 10 JANUARI 2020

OLEH
NOOR ROSAIDA RAHMI
NIM.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


STIKES CAHAYA BANGSA BANJARMASIN
TAHUN 2019-2020

Banjarmasin,
Mengetahui,

Preseptor Akademik Preseptor Klinik

( ) ( )
I. PENGKAJIAN
A. Identitas Klien
Nama : Sdr. T
JenisKelamin : Laki-laki
TanggalPengkajian : 03 januari 2020
Umur : 30 tahun
Alamat : Sungai tabuk
Pendidikan terakhir : SLTP
Informan : Klien, RM, petugas dan pemeriksaan fisik.
No RM : xx.xx.xx

B. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Rusmansyah
Umur : 45 th
Jenis kelamin : Laki laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : swasta
Hubungan dengan klien : Tetangga
Alamat : Sungai Tabuk
C. Alasan Masuk
Klien mengatakan dibawa ke RSJ oleh pemerintah tetapi tidak tahu
penyebabnya. Sering mendengar bisikan-bisikan sejak SMP yang ingin
mencelakakan dirinya seperti menyuruh mukul orang, mencuri, dan sampai saat ini
masih sering muncul.
Klien mengatakan pernah mukul temannya karena mengikuti bisikan-bisikan
itu. Klien juga pernah memukul tetangganya karena mengira tetangganya mencuri
ayamnya. Dan klien mengatakan sudah dua tahun ini putus obat karena masalah
ekonomi.
D. Faktor Predisposisi
1. Riwayat gangguan jiwa
Klien mengatakan pernah dirawat di RSJ 2x sebelumnya, yang pertama saat
kelas 2 SMA minta dibeliin motor tidak dituruti kemudian klien marah.
2. Riwayat pengobatan
Klien mengatakan sering kontrol ketika obatnya habis, tetapi karena kondisi
ekonomi kemudian klien tidak kontrol atau putus obat selama dua tahun.
3. Riwayat Penganiayaan dan tindakan kriminal
Klien mengatakan pernah mukul temannya saat berumur 14 tahun.

4. Riwayat Keluarga
Klien mengatakan tidak memiliki keluarga dengan riwayat gangguan jiwa.
5. Pengalamanmasalalu yang tidakmenyenangkan
Klien mengatakan pengalaman yang tidak menyenangkan adalah masalah
dalam pekerjaannya ketika menjadi kernet bus sering dibentak-bentak dan klien
hanya memendam masalah itu.

E. Faktor Presipitasi
Pasien tidak pernah minum obat dan pasien di jogja tinggal sendirian. Tidak ada
keluarga karena semua keluarganya di NTB dan hanya ada satu paman tapi tidak
tahu rumahnya karena pamannya sering berpindah-pindah rumah.

F. Fisik
1. Tindakan vital TD : 120/70 mmHg
2. Ukur TB : - BB : -
3. Keluhanfisik
Klien mengatakan secara fisik dirinya baik-baik saja.

G. Psikososial
1. Genogram

Keterangan:
= perempuan
= laki-laki
= klien
= garis pernikahan
= garis keturunan
= keluarga yang tinggal serumah
= meninggal
2. Riwayat Penyakit Keluarga
Klienmengatakanklien tinggal di rumah sendirian karena ibunya sudah
meninggal sedangkan ayah klien tidak bertanggung jawab dan sekarang
bersama ibu tiri dan adik tirinya. Klien mengatakan keluarganya tidak ada yang
memiliki riwayat gangguan jiwa.
3. Konsepdiri
a. Gambarandiri :Klien mengatakan namanya
adalah T. Bagian
tubuh yang disukai klien adalah panca indra.
b. Identitas :Klien mengatakan
dirinya sebagai seorang laki-
laki, berpakaian seperti laki-laki.
c. Peran : Klien berperan sebagai anak.
Di rumah sering
berkebun dan beternak ayam.
d. Ideal diri : Klien berharap dapat
cepat pulang dari RSJ
karena ingin main lagi dan bekerja.
e. Hargadiri : Klien sering berkumpul dengan
teman-temannya.
Dia tidak merasa malu ataupun minder.
4. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti
Klien mengatakan orang yang paling berarti dalam hidup klien adalah
orang tuanya.
b. Peran serta dalam masyarakat
Klien mengatakan sebagai warga di desanya sering mengikuti kegiatan di
desanya seperti kerja bakti dan ronda.
c. Hambatan dalam hubungan sosial
Klien mengatakan tidak memiliki hambatan dalam berhubungan sosial
dengan orang lain.

5. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan dirinya beragama Islam.
b. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan saat ini berusaha menjaga sholat lima waktunya.
H. Status Mental
1. Penampilan
Klien terlihat rapi.
2. Pembicaraan
Klien dapat berbicara dengan jelas dan dapat menjawab pertanyaan dari
praktikan dengan tepat. Dari hasil observasi, klien dapat berbicara dengan baik
dengan teman-temannya.
3. AktivitasMotorik
Pasien tidak mengalami gangguan aktivitas motorik.
4. Alam perasaan
Klien mengatakan saat ini perasaannya baik-baik saja.
5. Afek
Dari hasil observasi, afek klien adalah tumpul. Klien tertawa bila ada yang
melucu dan saat keadaan serius klien juga menampilkan ekspresi serius.
6. Interaksi selama wawancara
Selama pembicaraan klien kooperatif dan dapat menjawab sesuai pertanyaan
praktikan.
7. Persepsi
Klien mengatakan sering mendengar bisikan-bisikan sejak SMP yang ingin
mencelakakan dirinya seperti menyuruh mukul orang, mencuri, dan sampai saat
ini masih sering muncul. Klien mengatakan ketika halusinasi itu muncul klien
langsung mandi dan kadang mendengarkan musik untuk menghilangkan bisikan
itu.
8. Proses Pikir
Klien tidak mengalami gangguan proses pikir.
9. Isi pikir
Isi pikir klien adalah obsesi.

10. Tingkat kesadaran


Kesadaran klien baik, composmentis. Ketika ditanya tentang waktu, tempat dan
hari, klien dapat menjawab dengan benar yaitu hari Selasa pukul 15.00 di RS
Grhasia.
11. Memori
Klien tidak memiliki masalah dengan memorinya.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Selama wawancara, klien berkonsentrasi dan tidak mudah terdistraksi oleh
keadaan di sekitar klien. Kemampuan berhitung baik.
13. Kemampuan penilaian
Kemampuan penilaian klien baik.
14. Dayatilik diri
Daya tilik diri klien baik. Klien menyadari bahwa dirinya sakit.
I. Kebutuhan Persiapan Pulang
1. Makan
Klien makan 3x sehari sesuai dengan jadwal yang ditentukan bangsal. Klien
dapat makan secara mandiri. Klien menghabis satu porsi setiap kali makan,
dengan lauk dan sayur yang bermacam-macam sesuai menu RSG.
2. B.A.B/B.A.K
Klien b.a.b/b.a.k secara mandiri di WC.
3. Mandi
Klien mengatakan mandi bisa lebih dari 2x sehari secara mandiri karena jika
bisikan itu datang lagi, klien langsung mandi.
4. Berpakaian/berhias
Klien dapat berpakaian secara mandiri. Dalam satu hari, klien berganti pakaian
dua kali habis mandi pagi dan sore atau bila pakaian sudah kotor/basah.
5. Istirahat/Tidur
Klien mengatakan dirinya tidur malam mulai pukul 21.00 atau lebih dan bangun
pukul 05.00. Klien terkadang tidur siang selama 2 jam.
6. Penggunaan obat
Selama dirawat, klien minum obat secara teratur. Selama di rumah, klien
mengatakan putus obat selama 2 tahun karena masalah ekonomi.
7. Pemeliharaan Kesehatan
Klien mengatakan, dulu sebelum putus obat ketika sakit berobat ke rumah sakit
dan biasanya klien kontrol rutin ke RSG bila obatnya habis atau bila sudah
waktunya kontrol.
8. Kegiatan di rumah
Klien mengatakan kegiatan klien saat di rumah adalah berkebun dan berternak
ayam.
9. Kegiatan di luar rumah
Klien mengatakan kegiatan di luar rumah adalah main bersama teman-
temannya.

J. Mekanisme Koping
1. Adaptif :
- klien berbicara dengan orang lain
- klien dapat melakukan teknik relaksasi dan aktifitas konstruktif
2. Maladaptif:
- Menghindari masalah
- Mengamuk
- Mencederai orang lain

K. Masalah Psikososial Dan Lingkungan


1. Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik : -
2. Masalah dengan dukungan lingkungan , spesifik : -
3. Masalah dengan pendidikan , spesifik : klien tidak lulus SMA hanya
sampai kelas 2 SMA.
4. Masalah dengan pekerjaan , spesifik : klien tidak mempunyai pekerjaan
tetap.
5. Masalah dengan perumahan ,spesifik :-
6. Masalah dengan ekonomi spesifik : klien tidak bekerja dan tidak
mempunyai uang untuk membeli obat .
7. Masalah dengan pelayanan kesehatanspesifik : -

L. Pengetahuan Kurang Tentang


Penyakitjiwa Sistempendukung

√ Faktor presiptasi P penyakit fisik

√ Koping  Obat-obatan

Lainnya

II. ANALISIS DATA


Data Masalah
DS : Gangguan sensori persepsi :
- Klien mengatakan dibawa ke RSJ oleh Halusinasi pendengaran
pemerintah tetapi tidak tahu
penyebabnya. Sering mendengar
bisikan-bisikan sejak SMP yang ingin
mencelakakan dirinya seperti menyuruh
mukul orang, mencuri, dan sampai saat
ini masih sering muncul.
DO :
- Pasien tampak menutup telinganya
sesekali.
- Pasien sering mencari kegiatan seperti
mengobrol agar teralihkan dengan
halusinasinya.
DS : Risiko perilaku kekerasan
- Klien mengatakan pernah memukul
temannya karena mengikuti bisikan-
bisikan itu. Klien juga pernah memukul
tetangganya karena mengira
tetangganya mencuri ayamnya.
DO : -
DS : Penatalaksanaan regimen
- Klien mengatakan sering kontrol ketika terapeutik inefektif
obatnya habis, tetapi karena kondisi
ekonomi kemudian klien tidak kontrol
atau putus obat selama dua tahun.
DO : -

M. ASPEK MEDIK
1. Diagnosis Multiaksial
Axis I : F 20.0
Axis II : cenderung skizoid
Axis III :belum ada diagnosa
Axis IV : tidak ada informasi
Axiz V : jelek

2. TerapiMedik
NO Nama Obat Dosis Indikasi Efek samping
1 Haloperidol 5 mg 1/2-0-1/2 Psikosis akut insomnia, eforia, agitasi,
dan kronis. pusing, depresi, lelah,
sakit kepala, mengantuk,
Halusinasi pada bingung, vertigo, kejang.
skizofrenia
2 Clozapine NI 25 mg 1/2-0-1/2 Antipsikotik, Mengantuk, berat badan
menenangkan naik, air liur bertambah,
pikiran dan pusing, konstipasi, mual,
menghilangkan sesak napas,
halusinasi mengompol saat tidur
3 Trihexypenidyl 2 mg 0-0-1 Kaku-kaku tubuh Mengantuk, pusing,
dan mengurangi penglihatan kabur,
gemetar disorientasi, hipotensi,
mual, muntah, retensi
urine

N. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


Risiko Perilaku Kekerasan Akibat

Halusinasi Pendengaran Core Problem

Penyebab
Penatalaksanaan Regimen Terapeutik Inefektif

O. DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN


1. Gangguan sensori persepsi : Halusinasi pendengaran
2. Risiko perilaku kekerasan
3. Penatalaksanaan Regimen Terapeutik Inefektif
III. INTERVENSI KEPERAWATAN
INISIAL KLIEN : Tn. T

RUANGAN :

NO. RM :

DIAGNOSA INTERVENSI KEPERAWATAN


KEPERAWATAN TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI RASIONAL
Halusinasi 03 januari 2020 03 januari 2020 03 januari 2020 03 januari 2020
pendengaran
Pukul 10.00 Pukul 10.00 Pukul 10.00 Pukul 10.00

TUM: Klien dapat


mengontrol halusinasi
Bina hubungan saling percaya Hubungan saling percaya
TUK 1:
dengan prinsip komunikasi merupakan dasar untuk kelancaran
Klien dapat membina terapeutik. hubungan interaksi selanjutnya.
Setelah 1x interaksi klien
hubungan saling
menunjukkan tanda-tanda a. Sapa klien dengan
percaya
percaya kepada perawat ramah baik secara verbal
dengan kriteria hasil: maupun non verbal.
b. Perkenalkan diri dengan
- Ekspresi wajah
sopan.
bersahabat
c. Tanyakan nama lengkap klien
- Menunjukkan rasa
dan nama panggilan yang
senang
disukai klien.
- Ada kontak mata
d. Jelaskan tujuan pertemuan.
- Mau berjabat tangan
e. Jujur dan menepati janji.
- Mau menyebutkan nama
f. Tunjukan sikap empati dan
- Mau menjawab salam
terima klien apa adanya.
- Mau duduk
g. Beri perhatian kepada klien
berdampingan dengan
Setelah 2x interaksi klien 1. Identifikasi bersama klien cara 1. merupakan upaya untuk
TUK 2 :
dapat mengontrol yang dilakukan jika terjadi memutus siklus halusinasi.
Klien dapat mengontrol halusinasinya dengan halusinasi.
2. reinforcement positif dapat
halusinasi kriteria hasil : 2. Diskusikan manfaat cara yang
meningkatkan harga diri klien.
a. Klien dapat digunakan klien, jika
3. memberi alternative pikiran bagi
menyebutkan tindakan bermanfaat beri pujian.
klien
yang dapat dilakukan 3. Diskusikan cara baru untuk
untuk mengendalikan mengontrol timbulnya 4. Memotivasi dapat
halusinasinya. halusinasi. meningkatkankeinginan klien
b. Klien dapat 4. Bantu klien melatih dan untuk mencoba memilih salah
menyebutkan cara baru. memutus halusinasi secara satu cara pengendalian
c. Klien dapat memilih cara bertahap halusinasi.
yang telah dipilih untuk
mengendalikan
halusinasi.
d. Klien dapat mengikuti
terapi aktivitas
kelompok.
1. Anjurkan klien untuk memberi 1. untuk mendapatkan bantuan
TUK 3 Setelah 3x klien mendapat
tahu keluarga sedang keluarga dalam mengontrol
dukungan keluarga dalam
Klien mendapat halusinasi. halusinasi.
mengontrol halusinasinya 2. Diskusikan dengan keluarga 2. Untuk meningkatkan
dukungan keluarga
dengan kriteria hasil: tentang pengetahuan tentang
dalam mengontrol
a. Gejala halusinasi yang
halusinasi.
halusinasinya a. Klien dapat menjalin
dialami klien.
hubungan saling
b. Cara yang dapat dilakukan
percaya dengan perawat
klien dan keluarag untuk
b. Keluarga dapat memutus halusinasi.
menyebutkan c. Cara merawat anggota

pengertian, tanda dan keluarga yang halusinasi di

tindakan untuk rumah, beri kegiatan

mengendalikan jangan biarkan sendiri.


d. Beri informasi tentang
halusinasi
kapan pasien memerluakn
bantuan.
1. Diskusikan dengan klien 1. dengan mengetahui efek
TUK 4 Setelah 3x interaksi klien
dapat memanfaatkan obat dan keluarga tentang dosis, samping obat klien tahu apa
Klien memanfaatkan dengan kriteria hasil : frekuensi dan manfaat obat. yang harus dilakukan setelah
obat dengan baik 2. Diskusikan bahayanya minum obat.
1. Klien dan keluarga
2. Bantu klien menggunakan
mampu menyebutkan obat tanpa konsultasi.
manfaat, dosis dan efek 3. prinsip lama benar.
Bantu klien
samping 3. dengan mengetahui prinsip
menggunakan prinsip lama
2. Klien dapat maka kemandirian klien
menginformasikan benar.
tentang pengobatan dapat
manfaat dan efek
ditingkatkan secara bertahap.
samping obat
3. Klien dapat memahami
akibat pemakaina obat
tanpa konsultasi
4. Klien dapat
menyebutkan prinsip 5
benar pengunaan obat.
Pentalaksanaan 03 januari 2020 03 januari 2020 03 januari 2020 03 januari 2020
Regimen
Pukul 10.00 Pukul 10.00 Pukul 10.00 Pukul 10.00
Terapeutik tidak
Efektif

TUM :

Keluarga dapat
merawat klien yang
mengalami gangguan
jiwa sehingga
penatalaksanaan
regimen terapeutik
efektif.

TUK 1 :

Keluarga dapat
mengenal masalah Setelah 1x interaksi 1. Bina hubungan 1. Hubungan
yang dapat keluarga mengenal saling percaya dengan saling percaya merupakan
menyebabkan klien masalah klien dengan keluarga dasar untuk kelancaran
kambuh. kriteria hasil: dapat a. Sapa keluarga dengan hubungan interaksi
mengidentifikasi masalah ramah. selanjutnya.
pencetus klien kambuh, b. Jelaskan tujuan perawatan
yang dipengaruhi oleh dan perannya selama
sikap keluarga, bersama klien.
masyarakat dan klien c. Dorong keluarga untuk
sendiri. untuk pertemuan mengungkapkan masalah.
selanjutnya 2. Kaji persepsi
keluarga tentang perilaku klien
2. Mengetahui
yang maladaptive
pengetahuan pasien tentang
3. Diskusikan
perilaku pasien
dengan keluarga beberapa
3. Mengetahui
masalah yang dapat menjadi
perhatian keluarga terhadap
faktor penyebab klien kambuh,
pasien gangguan jiwa
seperti :
a. Tidak menghargai klien.
b. Mengisolasi klien.
c. Tidak memperhatikan
klien/tidak memberi
kegiatan selama dirumah. 4. Memberikan
4. Diskusikan dengan pengetahuan tentang cara
keluarga tentang sikap yang merawat pasien
harus dilakukan oleh keluarga,
masyarakat dan individu
terhadap perilaku maladaptif
dari klien.
5. Bantu keluarga
5. Keluarga
mengenal sikap dan
perilakunya yang dapat dapat menentukan tindakan
memicu dan dapat jika pasien kambuh
menyebabkan klien kambuh.

TUK 2 : Setelah 1x pertemuan 1. Diskusika 1. Kelua


keluarga dapat mengambil n dengan keluarga bahwa rga merupakan faktor utama
Keluarga dapat
keputusan yang tepat keluarga merupakan dalam perawatan pasien
mengambil keputusan
dalam merawat klien penanggung jawab utama
dalam melakukan
dengan kriteria hasil: dalam merawat klien di rumah
perawatan terhadap 2. Peng
2. Jelaskan
klien Keluarga dapat ambilan keputusan diserahkan
kepada keluarga bahwa
menyebutkan akibat bila pada keluarga seutuhnya
keluarga merupakan
klien tidak dirawat dengan
pengambil keputusan dalam
tepat.
keperawatan keluarga. 3. Masal
3. Jelaskan ah yang bertambah
pada keluarga akibat bila menyebabkan sulitnya
masalah tidak ditangani penanganan
dengan cepat 4. Keput
4. Motivasi usan yang menguntungkan dapat
keluarga untuk memutuskan mempercapat kesembuhan
hal yang menguntungkan pasien
klien.
TUK 3 : Selama 1x interaksi 1. 1. Menambah pengetahuan
keluarga dapat merawat Diskusikan dengankeluarga cara keluarga tentang cara
Keluarga dapat
klien dirumh dengan merawat klien di rumah dan perawatan pasien gangguan
merawat klien di rumah
kriteria hasil: demonstrasikan seperti : jiwa
a. Bantu klien dalam
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan
menyebutkan cara sehari-hari
merawat klien di rumah. b. Libatkan klien dalam
kegiatan sehari-hari yang
dilakukan keluarga
c. Dengarkan keluhan yang
dirasakan klien.
d. Berikan jalan keluar setiap
klien mengalami masalah.
e. Beri reinforcemen positif
bila klien dapat
melakukan tugasnya.

2. Diskusikan dengan
keluarga tentang pentingnya
klien minum obat secara
teratur.
2. Minum obat scara teratur dapat
mencegah kekambuhan pasien
TUK 4 : Selama 1x pertemuan 1. Ide 1. Mengetahui faktor pendukung
keluarga mampu ntifikasi dengan keluarga yang ada pada keluarga
Keluarga dapat
menjelaskan support tentang support sistem yang
mengidentifikasi 2. Support sistem yang baik dapat
sistem yang ada di dalam ada di dalam keluarga.
support sistem yang meningkatkan kesembuhan pasien
keluarga, misalnya : 2. Di
ada di dalam keluarga
skusikan dengan keluarga
- Sikap keluarga
tentang pentingnya partisipasi
yang positif 3.. Dengan menghargai nilai positif
aktif dari support sistem dalam
- Do’a klien keluarga dapat dengan
perawatan klien.
mudah mengatur keseharian
3. Di
pasien
skusikan dengan keluarga
pentingnya keluarga dalam 4. Keluarga tidak menjelek-jelekkan
menghargai nilai positif klien pasien
4. An
jurkan keluarga untuk
menerima apa adanya
(kelemahan dan kekurangan
yang klien dimiliki klien tidak
ditampilkan).
a. Identifikasi bersama
keluarga tentang kondisi
dan lingkungan keluarga
yang dapat mendukung
kesehatan klien
b. Ciptakan suasana keluarga
yang tenang dan nyaman
bagi klien

TUK 5 : Selama 2x interaksi 1. 1. Reinformen yang baik dapat


keluarga dapat Beri reinforcement positifpada mendukung semangat keluarga
Keluarga dapat
menyediakan lingkungan keluarga tentang fasilitas dalam merawat pasien
memodifikasi
yang terapeutik dalam kesehatan yang ada di
lingkungan yang
mendukung proses masyarakat dan dapat
terapeutik dalam
keperawatan klien. digunakan keluarga sebelum
merawat klien.
klien dibawa ke rumah sakit
jiwa bila kambuh.
2. 2. Fasilitas yang ada
Diskusikan dengan keluarga membantu keluarga dalam
pentingnya pemanfaatan perawatan
fasilitas tersebut serta tahu
prosedur yang harus dilakukan
keluarga
3.Anjurkan keluarga untuk 3. Fasilitas membantu sebagai
memanfaatkan fasilitas yang pemecahan masalah yang baik
ada di dekat rumah, sebagai
alternatif pemecahan masalah
bila klien kambuh.

TUK 6 : Selama 2x interaksi 1. Kaji pandangan keluarga 1. Mengetahui fungsi


keluarga dapat tentang keberadaan puskes- prasarana kesehatan yang
Keluarga dapat
mengunjungi fasilitas mas dalam perawatan klien ada
memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang ada di
kesehatan yang ada di 2. Dorong keluarga untuk
masyarakat dalam
masyarakat untuk memanfaatkan Puskesmas 2. Puskesmas sebagai sarana
mengoptimalkan
merawat kesehatan dalam perawatan klien. pertama sebelum ke rumah
perawatan klien di rumah
klien. sakit jiwa
seperti :

- Tempat yang dapat


dikunjungi keluarga bila
klien kambuh atau
kontrol kesehatan.
- Keluarga tahu waktu
pelaksanaan-nya
- Keluarga mengerti cara
serta prosedur yang
dilakukan.
Risiko Perilaku 03 januari 2020 03 januari 2020 03 januari 2020 03 januari 2020
Kekerasan
Pukul 15.00 Pukul 15.00 Pukul 15.00 Pukul 15.00

TUM:

Klien dapat mengontrol


perilaku kekerasan

TUK:
Setelah 1x interaksi klien Bina hubungan saling percaya Hubungan saling percaya
1. Klien dapat menunjukkan tanda-tanda dengan: merupakan dasar untuk kelancaran
membina percaya kepada perawat hubungan interaksi selanjutnya.
a. Beri salam setiap berinteraksi
hubungan saling dengan kriteria hasil:
b. Perkenalkan nama, nama
percaya
a. Wajah cerah panggilan perawat, dan tujuan
b. Mau berkenalan perawat berkenalan
c. Ada kontak mata c. Tanyakan dan panggil nama
d. Bersedia menceritakan kesukaan klien
perasaan d. Tunjukkan sikap jujur dan
e. Bersedia menepati janji setiap kali
mengungkapkan berinteraksi
2. Klien dapat Setelah 2x interaksi klien Bantu klien mengungkapkan Mengetahui respon dari marahnya
mengidentifikasi dapt menceritakan perasaan marahnya: pasien.
penyebab penyebab perilaku
a. Motivasi klien untuk
perilaku kekerasan yang dilakukan
menceritakan penyebab rasa
kekerasan yang dengan menceritakan
jengkel dan marahnya
dilakukan. penyebab perasaan
b. Dengarkan tanpa menyela
jengkel
setiap ungkapan klien
3. Klien dapat Setelah 2x interaksi pasien 1. Bantu klien mengungkapkan 1. Mengetahui seberapa
mengidentifikasi dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku pengetahuan pasien tentang
tanda-tanda, perilaku kekerasan dengan kekerasan yang dialami: perilaku kekerasan.
jenis, akibat kriteria hasil: 2. Motivasi klien menceritakan 2. Dengan menceritakan kondisi
perilaku kondisi fisik saat perilaku yang dialami pasien menjadikn
c. Klien dapat
kekerasan, dan kekerasan terjadi pasien lebih tahu tentang
menjelaskan tanda-
cara konstruktif 3. Motivasi klien menceritakan dirinya sendiri.
tanda perilaku
dalam kondisi emosinya 3. Pasien lebih tahu tentang
kekerasan
mengungkapka 4. Motivasi klien menceritakan dirinya sendiri.
d. Klien dapat
n kemarahan kondisi hubungan dengan 4. Mengetahui kondisi hubungan
menjelaskan jenis
orang lain saaat terjadi ketika perilaku terjadi.
ekspresi marah,
perilaku kekerasaan
perasaan saat
5. Diskusikan dengan klien 5. Mengetahui apa saja perilaku
melakukan kekerasan,
perilaku kekerasan yang kekerasan yang sudah
dan efektifitas cara
dilakukan selama ini: dilakukan.
dalam menyesuaikan
a. Motivasi untuk
masalah
menceritakan jenis
e. Klien dapat
perilaku kekerasan yang
menjelaskan akibat
pernah dilakukan
perilaku kekerasan bagi
b. Motivasi menceritakan
diri sendiri, orang lain
perasaan setelah tindakan
dan lingkungan
perilakuk kekerasan
4. Klien dapat Setelah 2x pertemuan 1. Diskusikan cara yang 1. Pasien dapat memilih cara
mendemonstras klien dapat memperagakan mungkin dipilih, anjurkan sendiri untuk mengatasi
ikan cara cara mengontrol perilaku klien untuk memilih masalah
mengontrol kekerasan baik secara 2. Latih klien memperagakan 2. Latihan yag baik dapat
perilaku fisik, verbal, maupun cara yang dipilih: menjadikan masalah teratasi
kekerasan. spiritual. a. Peragakan cara yang dipilih dengan baik
b. Jelaskan manfaat cara
c. Anjurkan klien untuk
menirukan
d. Beri penguatan dan
perbaiki cara yang belum
sempurna
3. Anjurkan klien menggunakan 3. Memperagakan dan
cara yang sudah dilatih pada menggunakan lembali untuk
saat jengkel atau marah. maslah yang dihadapi pasien.
5. Klien Setelah 3x pertemuan 1. Diskusikan dengan klien dan 1. dengan mengetahui efek
menggunakan klien menjelaskan tentang keluarga tentang dosis, samping obat klien tahu apa
obat sesuai manfaat obat, kerugian frekuensi dan manfaat obat. yang harus dilakukan setelah
program tidak minum obat, nama minum obat.
2. Bantu klien menggunakan
obat, bentuk dan warna,
2. Diskusikan bahayanya obat prinsip lama benar.
dosis dan waktu
tanpa konsultasi.
pemberian dan cara 3. dengan mengetahui prinsip
3. Bantu klien
pemberian, serta klien maka kemandirian klien
menggunakan prinsip lama
mampu menggunakan tentang pengobatan dapat
benar.
obat sesuai program ditingkatkan secara bertahap.
IV. IMPLEMENTASI dan EVALUASI KEPERAWATAN
Hari, tanggal Implementasi Evaluasi
Dx TTD
jam Keperawatan Keperawatan
Halusinasi : 03 januari 03 januari 2020
Membina hubungan saling percaya Pukul 14.30
pendengaran 2020
dengan prinsip komunikasi terapeutik.
S:
Pukul 13.00
1. Klien
a. Sapa klien dengan ramah baik
mengatakan bersedia diajak
secara verbal maupun non verbal.
mengobrol oleh perawat.
b. Perkenalkan diri dengan sopan.
2. Pasien mau
c. Tanyakan nama lengkap klien dan
menyebutkan namanya
nama panggilan yang disukai klien. 3. Pasien
d. Jelaskan tujuan pertemuan. mengatakan kalau ada suara-
e. Jujur dan menepati janji. suara yang sering
f. Tunjukan sikap empati dan terima mengganggunya.
klien apa adanya. O:
g. Beri perhatian kepada klien dan
1. Pasien tampak sering menggigit
perhatikan kebutuan dasar klien.
ujung bolpoin
2. Pasien tampak kurang tenang saat
wawancara.
Pukul 13.15
A: BHSP tujuan tercapai.
P:

Identifikasi perilaku halusinasi


Observasi perilaku halusinasi
Ajarkan cara mengatasi halusinasi
dengan cara menghardik

S: Klien mengatakan jika selama ini untuk


1. Mengidentifik mengatasi halusinasinya klien mandi dan
asi bersama klien cara yang dilakukan mendengarkan musik
jika terjadi halusinasi.
2. Mendiskusik Klien mengatakan sudah mengetahui cara
an manfaat cara yang digunakan klien, mengontrol halusinanya dengan cara
jika bermanfaat beri pujian. menghardik.
3. Mendiskusik
an cara baru untuk mengontrol O :
timbulnya halusinasi.
4. Membantu 1. Pasien tampak sering menggigit
klien melatih dan memutus halusinasi ujung bolpoin.
2. Pasien tampak kurang tenang saat
secara bertahap
Pukul 13.45 wawancara.

A :Mengidentifikasi cara klien


mengendalikan halusinasinya tujuan
tercapai.

P : perawat : ajarkan cara mengontrol


halusinasi dengan cara bercakap-cakap

Pasien : buat jadwal kegiatan dan


masukkan cara menghardik ke dalam
jadwal

S:

1. Klien mengatakan pernah putus


obat karena tidak punya uang
untuk berobat.
2. Klien mengatakan belum
1. Mendiskusikan dengan klien tentang mengetahui indikasi, efek
dosis, frekuensi dan manfaat obat. samping tentang obat yang
2. Mendiskusikan bahayanya obat
dikonsumsi.
tanpa konsultasi. 3. Klien mengatakan paham
3. Membantu klien menggunakan
prinsip lima benar. dengan apa yang dijelaskan
perawat.

O:

1. Klien mampu mengulang kembali


apa yang sudah dijelaskan oleh
perawat.

2. klien tampak kurang tenang saat


diwawancara.

A: Mendiskusikan tentang dosis, frekuensi


dan manfaat obat tujuan tercapai.

P : perawat : motivasi klien untuk rutin


minum obat
Pasien : masukkan jadwal minum obat
sebagai kegiatan sehari-hari
Risiko 04 januari 04 januari 2020
Pukul 13.00
Perilaku 2020
Pukul 09.00
kekerasan Membantu klien mengungkapkan S: - klien mengatakan marah karena
perasaan marahnya: ayamnya diambil oleh tetangganya.
O : - klien tampak kooperatif
a. Memotivasi klien untuk menceritakan A: membantu klien mengungkapkan
penyebab rasa jengkel dan marahnya perasaan marah teujuan tercapai.
b. Mendengarkan tanpa menyela setiap P : Lanjutkan BHSP
09.30 ungkapan klien
S: - klien mengatakan pasien tanganya
Membantu klien mengungkapkan tanda-
gemetaran saat marah.
tanda perilaku kekerasan yang dialami: - klien mengatakan memukul
tetangganya karena ayamnya
a. Memotivasi klien menceritakan kondisi
diambil.
fisik saat perilaku kekerasan terjadi - klien mengatakan menyesal setelah
b. Memotivasi klien menceritakan kondisi
memukul.
emosinya
c. Memotivasi klien menceritakan kondisi O :
hubungan dengan orang lain saaat
- klien mau menceritakan perasaan
terjadi perilaku kekerasaan
d. Mendiskusikan dengan klien perilaku marahnya
- klien tampak tidak tenang
kekerasan yang dilakukan selama ini: - klien kooperatif
e. Memotivasi untuk menceritakan jenis
A: membantu mengungkapkan tanda-
perilaku kekerasan yang pernah
tanda perilaku kekerasan tujuan tercapai
dilakukan
f. Memotivasi menceritakan perasaan
P: perawat : ajarkan cara mengontrol
setelah tindakan perilaku kekerasan
marah yang baik dan benar.
g. Mendiskusikan apakah perilaku
kekerasan dapat menyelesaikan Pasien : motivasi klien untuk mengikuti
masalah Terapi Aktivitas Kelompok
h. Mendiskusikan akibat negatif perilakuk
kekerasan pada diri sendiri, orang lain,
dan lingkungan

09 januari 04 januari 2020


2020
Pukul 12.15
Pukul 12.15

S: pasien mengatakan:
Melakukan terapi aktivitas kelompok: - marah karena bosan
- tanda saat marah yaitu gelisah
perilaku kekerasan sesi I: mengidentifikasi - akibat dari marah adalah menyesal
perilaku kekerasan - belum mengetahui cara mengontrol
marah
O:
- pasien kooperatif
- pasien tampak antusias
- pasien tampak bersemangat
- pasien dapat mengidentifikasi perilaku
kekerasan
A: resiko perilaku kekerasan teratasi
sebagian: pasien belum mengetahui cara
mengontrol marah

P:

Perawat: lakukan TAK sesi II: cara

Pukul 12.45 mengontrol marah secara fisik

Pasien: buat jadwal kegiatan

S: pasien mengatakan:

- sudah pernah diajari cara napas


dalam
- perilaku ketika marah adalah jalan-
Melakukan terapi aktivitas kelompok sesi jalan
II: cara mengontrol marah secara fisik O:
yaitu napas dalam dan pukul bantal
- pasien kooperatif
- pasien tampak antusias
- pasien tampak sangat bersemangat
- pasien dapat melakukan napas dalam
- pasien dapat melakukan kembali
pukul bantal
A: perilaku kekerasan teratasi sebagian:

pasien baru mengetahui cara secara fisik

P:

Perawat: lakukan TAK sesi III: cara


mengontrol marah secara sosial

Pasien: masukkan ke dalam jadwal


kegiatan

Penatalaksan 10 januari 10 januari 2020


aan Regimen 2020
Pukul 13.30 Pukul 14.30
terapeutik 1. Mend
inefektif iskusikan dengan klien tentang obat,
indikasi,dosis dan efek samping. S:
2. Mend - Klien mengatakan pengerti dengan apa

iskusikan keuntungan dan akibat jika yang sudah dijelaskan perawat.


- Klien mengatakan sadar akan
tidak minum obat.
pentingnya obat namun karena tidak
3. Mem
punya uang maka klien putus obat
otivasi klien untuk rutin minum obat
O:

- Klien mampu mengulang kembali apa


yang sudah dijelaskan oleh perawat.
- Klien kooperatif
A: mendiskusikan tentang obat tujuan
tercapai

P: perawat : terus motivasi klien untuk rutin


minum obat.

Pasien : buat jadwal kegiatan minum obat

Anda mungkin juga menyukai