Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

PADA KLIEN PD DENGAN HALUSINASI


DI RUANG DARMAWANGSA
RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI

OLEH
NAMA : PUTU DIAN INDRAYANI
NIM : P07120213024
D IV KEPERAWATAN TK. II

JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES DENPASAR


PROGRAM STUDI D IV KEPERAWATAN
2015

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA


DI UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI
PROGRAM STUDI D IV KEPERAWATAN POLTEKKES DENPASAR
I.

IDENTITAS KLIEN

Ruang Rawat

: Ruang Darmawangsa

Tanggal Rawat : 22 April 2015

Inisial

: Laki-Laki

No.RM

: 02.85.18

Umur

: 22th

Status

: Belum Menikah

Pekerjaan

: Siswa

Pendidikan

: SMA

II. ALASAN MASUK

Autoanamnesa
Klien datang ke RSJ Prov. Bali diantar oleh keluarganya. Saat ditanya dengan siapa
datang ke RSJ Bangli klien menjawab diantar dengan keluarga embah dan bibi
mangkunya. Saat ditanya bersekolah dimana, klien menjawab di SMK 1 Linggar
Lombok. Pada saat ditanya keluhannnya apa, klien menjawab terasa ada yang
menggerakkan anggota tubuhnya oleh seorang wanita yang menggunakan baju merah.
Saat ditanya apakah klien sering melihat bayangan. klien menjawab sering melihat
bayangan bapaknya (sudah meninggal), bli kadek (sudah meninggal), dan seorang wanita
(yang dianggap pacarnya). Klien juga mengatakan sering merasakan bayangan siwa
masuk kedalam tubuhnya. Pada saat ditanya orang tua klien menjawab ibunya dirawat di
RSJ Bangli, bapaknya sudah meninggal.
Keluarga klien mengatakan (biang) bahwa klien suka mengamuk dan ngomong sendiri,
sambil berteriak mengatakan dirinya dimasuki siwa, gejala itu muncul sejak 3 hari yang
lalu semenjak pulang dari Lombok. Keluarga klien juga mengatakan bahwa klien pernah
mengenal seorang wanita diLombok dan keluarga mengatakan klien pernah cerita
mempunyai wanita di Bali tetapi tidak pernah bertemu hanya kenal lewat HP. Keluarga
klien mengatakan saat kumat badan klien kaku dan menjulurkan lidahnya.

FAKTOR PREDISPOSISI

1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu ?

ya tidak

2. Pengobatan sebelumnya ?
berhasil

kurang berhasil

tidak berhasil

3. Penolakan dari lingkungan : ya tidak


Jelaskan : Tidak ada penolakan dari lingkungan tempat tinggalnya.
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa?
ya

tidak

Jelaskan : Bapak (alm) dan ibunya juga mengalami gangguan jiwa


5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Jelaskan : Klien tidak pernah mengalamin pengalaman yang tidak menyenangkan
Masalah Keperawatan :
III. FISIK

1. Tanda vital

TD : 120/80 mmHg N : 80 x/mnt S : 36,20C P : 20 x/mnt

2. Ukuran

TB : 165 cm

3. Keluhan fisik Ya

BB : 46 kg

Tidak

Jelaskan : Klien tidak mempunyai keluhan pada fisiknya.


Masalah Keperawatan : IV. PSIKOSOSIAL

1. Genogram :

Turun

Naik

KETERANGAN :
: Laki-Laki

: Pernah Mengalami Gangguan Jiwa

: Perempuan
: Klien
: Meninggal
: Tinggal Serumah
Jelaskan : Bapak dan Ibu klien juga mengalami gangguan jiwa.
Masalah keperawatan : Mekanisme Koping Keluarga Tidak Efektif
2. Konsep Diri
a. Citra tubuh :
Klien mengatakan bisa menerima keadaan tubuhnya apa adanya.
b. Identitas diri

Klien mampu menjawab nama lengkapnya. Klien juga mengatakan masih


bersekolah di SMK 1 Linggar Lombok yang baru saja menyelesaikan ujian
nasionalnya.
c. Peran :
Klien mengatakan dirumah berperan sebagai anak tunggal
d. Ideal Diri :
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan keluar dari RSJ untuk bertemu dengan
teman-temannya dan juga keluarganya.
e. Harga Diri :
Klien mengatakan hubungan dengan keluarganya baik-baik saja.
Masalah keperawatan : 3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti

Klien mengatakan orang yang paling berarti dihidupnya adalah ibu kandungnya
dan juga Intan teman wanita yang pernah klien kenal melalui HP dan social
media.

b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:


Pada saat dirumahnya klien mengatakan aktif bergaul dengan teman sebayanya
disekitar lingkungan rumahnya. Pada saat di RSJ Prov Bangli klien jarang
berbicara dengan teman-temannya.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain

Klien mengatakan saat berkomunikasi denga teman-temannya sering merasa tidak


nyambung saat mengobrol, klien lebih senang menyendiri dikamar atau tidur.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial Menarik Diri
4. Spiritual
a.

Nilai dan keyakinan :


Klien mengatakan sangat yakin terhadap adanya Tuhan serta keyakinan yang
dimiliki. Pasien beragama Hindu

b.

Kegiatan ibadah :
Sebelum masuk RSJ Prov Bali klien selalu bersembahyang dipuranya. Semenjak
masuk RSJ Prov Bali klien jarang bersembahyang

Masalah keperawatan : -

VI. STATUS MENTAL

1. Penampilan
Tidak Rapi

Penggunaan pakaian tidak sesuai

Cara pakaian tidak seperti biasanya


Jelaskan : Klien tidak mengalami masalah pada penampilan
Masalah keperawatan : 2. Pembicaraan
Cepat

Apatis

Kasar

Lambat

Gagap

Membisu

Inkoherensi

Tidak mampu memulai pembicaraan

Jelaskan : Klien tidak mengalami gangguan dalam pembicaraan dengan orang baru.
Masalah keperawatan : -

3. Aktivitas motorik
Lesu

Gelisah

Tik

Tremor

Tegang

Agitasi

Grimasem Kompulsif

Jelaskan : Klien terlihat lesu dikarenakan klien mengalami gangguan pada pola tidur
pada malam hari klien sering terbangun karena mendengar suara-suara yang
membisikinya.
Masalah keperawatan : Gangguan pola tidur.
4. Alam perasaan
Sedih

Putus Asa Gembira berlebihan

Ketakutan

Kuatir

Jelaskan : Klien mengatakan sering merasa ketakutan pada waktu malam hari saat
mendengar suara-suara dan melihat bayangan alm bapaknya.
Masalah keperawatan : 5. Afek/ emosi
Datar

Tumpul

Labil

Tidak sesuai

Jelaskan : Klien tidak mengalami gangguan pada emosinya, ekspresi klien datar.
Masalah keperawatan : 6. Interaksi selama wawancara
Bermusuhan

Mudah tersinggung

Tidak kooperatif

Kontak mata kurang

Defensif
Curiga

Jelaskan : Klien hanya kontak mata saat ditanya saja, setelah itu pasien hanya
menunduk saja.
Masalah keperawatan : 7. Persepsi
Pendengaran

Pengelihatan

Pengecapan

Penghidu

Perabaan

Jelaskan : Klien masih mendengar suara seorang wanita saat klien sedang sendiri.
Klien mendengar suara pada malam hari. Pada malam hari klien mendengar suara itu
sebanyak 4x yang sampai membangunkan tidurnya.

Klien melihat bayangan bapaknya yang sudah meninggal pada malam hari dan saat
klien sedang sendiri. Klien melihat bayangan tersebut pada siang dan malam hari.
Frekuensinya berkisar antara 3-5 kali sehari.
Masalah keperawatan : Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi
8. Proses pikir
Sirkumstansial

Tangensial

Kehilangan asosiasi

Flight of ideas

Blocking

Pengulangan pembicaraan/ preservarasi

Jelaskan : Klien tidak memiliki gangguan pada proses berfikir.


Masalah keperawatan : 9. Isi pikir
Obsesi

Hipokondria

Ide yang terkait

Phobia

Depersonalisasi

Pikiran magis

Waham
Agama

Somatik

Kebesaran Curiga

Nihilistik

Sisip piker

Siar piker Kontrol piker

Jelaskan : Klien tidak memiliki gangguan pada isi berfikir dan waham.
Masalah keperawatan : 10. Tingkat kesadaran
Bingung

Sedasi

Stupor

Tempat

Orang

Disorientasi:
Waktu

Jelaskan : Klien tampak kebingungan saat mendengar suara-suara yang membisikinya


dan melihat bayangan-bayangan.
Masalah keperawatan : Halusinasi
11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang

Gangguan

daya

ingat

jangka

pendek
Gangguan daya ingat saat ini

Konfabulasi

Jelaskan : Klien tidak mengalami gangguan daya ingat jangka panjang atau jangka
pendek.

Masalah keperawatan : 12. Tingkat konsentrasi dan berhitung


Mudah beralih

Tidak mampu berkonsentrasi

Tidak mampu berhitung sederhana


Jelaskan : Klien tidak mengalami gangguan pada tingkat konsentrasi dan berhitung.
Masalah keperawatan : 13. Kemampuan penilaian
Gangguan ringan

Gangguan bermakna

Jelaskan : Klien tidak mengalami gangguan kemampuan pada penilaiannya.


Masalah keperawatan : 14. Daya tilik diri
Mengingkari penyakit yang diderita Menyalahkan hal-hal di luar dirinya
Jelaskan : Klien menerima penyakit yang diderita, klien juga menginginkan
kesembuhan agar cepat pulang dan berkumpul kembali dengan teman-temannya.
Masalah keperawatan : -

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

1. Kemampuan klien memenuhi/menyediakan kebutuhan :


a. Makan : Bantuan minimal Bantuan total
b. Keamanan : Bantuan minimal Bantuan total
c. Tempat tinggal : Bantuan minimal Bantuan total
d. Perawatan kesehatan : Bantuan minimal Bantuan total
e. Berpakian / berhias: Bantuan minimal

Bantuan total

f. Transportasi : Bantuan minimal Bantuan total


g. Uang : Bantuan minimal Bantuan total
2. Kegiatan hidup sehari-hari
a. Perawatan diri : Bantuan minimal Bantuan total
b. Nutrisi :
-

Apakah anda puas dengan pola makan : ya tidak

Apakah anda memisahkan diri : ya tidak

Frekwensi makan perhari : 3 kali sehari

Frekwensi kudapan perhari : 2 kali sehari

Nafsu makan : baik

BB : 46 kg

Diet khusus : tidak ada

c. Tidur
-

apakah ada masalah ? : ya tidak


Jelaskan : Klien sering terbangun pada malam hari karena mendengar suarasuara yang membisikinya dan membuat klien susah untuk tertidur kembali.
Masalah Keperawatan : Gangguan pola tidur.

apakah anda merasa segera setelah bangun tidur ? : ya tidak


Jelaskan : Klien merasa kurang tidur karena sering terbangun pada saat tidur

apakah ada kebiasaan tidur siang ? : ya tidak


Jelaskan : Klien jarang tidur siang karena sering merasa ketakutan akan
dibisiki suara-suara lagi.

apa yang menolong anda untuk tidur ? ya tidak

Waktu tidur malam : ya tidak


Jelaskan : Klien mengalami gangguan pada waktu tidur malam.

3. Kemampuan klien dalam


-

Mengantisipasi kebutuhan sendiri ? : ya tidak

Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri : ya tidak

Mengatur penggunaan obat ? : ya tidak

Melakukan pemeriksaan kesehatan (Follow up) : ya tidak

4. Klien memiliki sistem pendukung


Keluarga : ya tidak
Profesional/terapis : ya tidak

Teman Sejawat : ya tidak


Kelompok social : ya tidak

5. Apakah klien menikmati saat bekerja, kegiatan yang menghasilkan atau hobi :
ya tidak
Masalah keperawatan : -

VIII.

MEKANISME KOPING

Adaptif

Maladaptif

Bicara dengan orang lain

Minum alcohol

Mampu menyelesaikan masalah

Relaksaksi lambat berlebih

Teknik relokasi

Berkerja berlebihan

Aktivitas konstruktif

Menghindar

Olahraga

Mencederai diri

Lainnya

Lainnya

Alasan : Klien mengatakan bahwa waktu di Lombok kakak sepupunya sering


memarahinya karena tidak menaati peraturan, lalu klien malu untuk makan.
Saat klien sedang stress dan kambuh klien suka mengamuk, berteriak dan
ngomong sendiri.
Masalah keperawatan : Mekanisme Koping Tidak Efektif
IX.

MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN

Masalah dengan dukungan Kelompok:


Klien mengatakan tidak mengalami masalah dari dukungan kelompok teman
sebayanya.
Masalah dengan Lingkungan:
Klien mengatakan ia tidak mempunyai masalah dalam lingkungannya.
Masalah dengan pendidikan :
Klien mengatakan ada masalah pada pendidikannya yaitu terlambat masuk sekolah
karena biaya.
Masalah dengan Pekerjaan :
Klien belum bekerja, karena klien masih duduk di bangku SMK.
Masalah dengan perumahan :
Klien mengatakan tidak mempunyai masalah dirumahnya.
Masalah dengan ekonomi:
Klien mengatakan semenjak bapaknya meninggal dan ibunya dirawat di RSJ Prov
Bali, klien dibiayai oleh keluarga ibu dan bapaknya.
Masalah dengan pelayanan kesehatan :
Klien mengatakan tidak mempunyai masalah pada pelayanan kesehatan.
Masalah lainnya

PENGETAHUAN KURANG TENTANG :

X.

Penyakit jiwa
Faktor presipitasi
Koping
Lainnya
Sistem pendukung
Penyakit fisik
Obat-obatan
Masalah keperawatan : XI. ASPEK MEDIK

Diagnosa medik : Psikotik Lir Skezofrenia Akut

Diagnosis multiaxial :
Axis I : Psikotik Lir Skezofrenia Akut
Axis II : Ciri Kepribadian Terbuka
Axix III : Tidak Ada Diagnosis
Axis IV : Stressor Tidak Jelas
GAF : 40 - 31

XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN

Data

Masalah Keperawatan

Subyektif :

Klien mengatakan saat tidur sering


terbangun karena mendengar bisikan suara
dan melihat bayangan bapaknya yang
sudah meninggal.

Klien susah tertidur kembali setelah


terbangun dari tidurnya.

Obyektif :

Klien tampak lesu

Klien tampak lemas

GANGGUAN POLA TIDUR

Subyektif :

Klien

mengatakan

seluruh

anggota

sering

melihat

tubuhnya dimasuki siwa

Klien

mengatakan

bayangan bapaknya yang sudah meninggal

Klien mengatakan sering mendengar

PERUBAHAN SENSORI
HALUSINASI PENDENGARAN DAN
PENGELIHATAN

bisikan-bisikan kata kangen dari intan


(teman wanitanya)
Obyektif :

Klien tampak gelisah

Klien tampak ketakutan

Subyektif :

Setelah

masuk

RSJ

klien

jarang

(MENARIK DIRI)

berkomunikasi dengan teman-temannya

ISOLASI SOSIAL

Klien merasa tidak nyambung saat


berbicara dengan teman-temannya

Obyektif :

Klien terlihat menyendiri

Subyektif :

Klien mengatakan bahwa waktu di


Lombok

kakak

sepupunya

sering

memarahinya karena tidak menaati


peraturan, lalu klien malu untuk makan
dan keluar kamar.
-

Klien sedikit merasa malu setelah


keluar dari RSJ karena takut diejek
temannya

Obyektif :

Klien

tampak

menceritakannya

malu

saat

HARGA DIRI RENDAH

Subyektif :

Saat klien sedang stress klien suka


mengamuk, berteriak, ngomong sendiri

MEKANISME KOPING TIDAK


EFEKTIF

dan menutup diri.


Obyektif :

Klien tampak menunduk

POHON MASALAH

HALUSINASI

ISOLASI SOSIAL (MENARIK


DIRI)
HARGA DIRI RENDAH

AKIBAT
CORE PROBLEM
ETIOLOGI

MEKANISME KOPING

XII.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Halusinasi Pendengaran dan Pengelihatan

Bangli, 08 Mei 2015


Mahasiswa

( Putu Dian Indrayani )

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA


DI UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI
Dx.
Kep
1

Rencana Tindakan Keperawatan


Rasional
Kriteria Evaluasi
Tindakan Keperawatan
1.1 Ekspresi wajah bersahabat, 1.1.1 Bina hubungan saling percaya Hubungan saling percaya

Tujuan
TUM :
Klien tidak

mengalami

menunjukkan rasa senang, ada dengan

mengungkapkan

prinsip merupakan

dasar

untuk

halusinasi

kontak mata, mau menyebutkan komunikasi terapeutik:


kelancaran
hubungan
a. Sapa klien dengan ramah baik
TUK :
nama, mau menjawab salam,
interaksi selanjutnya.
1. Klien dapat membina
verbal maupun nonverbal
klien mau duduk berdampingan
b. Perkenalkan diri dengan sopan
hubungan saling percaya
dengan
perawat,
mau c. Tanyakan nama lengkap klien dan
mengutarakan
dihadapi

masalah

yang

nama panggilan yang disukai


klien
d. Jelaskan tujuan pertemuan
e. Jujur dan menepati janji
f. Tunjukkan sikap empati

dan

menerima klien apa adanya


g. Beri perhatian pada klien dan
perhatikan kebutuhan dasar klien
2.1 Klien dapat menyebutkan 2.1.1 Adakah kontak sering dan Kontak sering tapi singkat
TUK :
2.Klien
halusinasinya

mengenal

waktu, isi, frekuensi timbulnya singkat secara bertahap

selain membina hubungan

halusinasi

saling percaya, juga dapat


memutuskan halusinasi

2.2 Klien dapat mengungkapkan 2.1.2 Observasi tingkah laku klien Mengenal perilaku pada saat
peraan terhadap halusinasi

terkait dengan halusinasinya; bicara halusinasi


dan

tertawa

terhadap

timbul

stimulus, memudahkan perawat dalam

memandang ke kiri atau ke kanan atau melakukan intervensi


ke dean seolah-olah ada teman bicara
2.1.3

Bantu

klien

halusinasinya.
a. Jika menemukan

mengenal Mengenal

halusinasi

memungkinkan klien untuk


yang

sedang

halusinasi, tanyakan apakah ada


suara yang didengar
b. Jika
klien
menjawab

ada,

menghindarkan
pencetus

faktor
timbulnya

halusinasi

lanjutkan: apa yang dikatakan.


c. Katakan bahwa perawat percaya
klien mendengar suara itu, namun
perawat

sendiri

tidak

mendengarnya.
d. Katakan bahwa klien ada juga
yang seperti klien.
2.1.4 Diskusikan dengan klien
Dengan mengetahui waktu,
a. Situasi yang menimbulkan atau
isi,
dan
frekuensi
tidak menimbulkan halusinasi
munculnya
halusinasi
b. Waktu dan frekuensi terjadinya
mempermudah
tindakan
halusinasi

keperawatan

klien

yang

akan dilakukan perawat.


2.1.5

Diskusikan dengan klien apa Untuk

mengidentifikasi

yang dirasakan jika terjadi halusinasi, pengaruh halusinasi klien


beri

kesempatan

mengungkapkan

perasaannya.
3.1
TUK :
3. Klien dapat mengontrol
halusinasinya

Klien dapat menyebutkan 3.1.1 Identifikasi bersama klien cara Upaya untuk memutuskan
tindakan

yan

dilakukan

biasa tindakan yang dilakukan jika terjadi siklus halusinasi sehingga


untuk halusinasi

halusinasi tidak berlanjut

megendalikan
halusinasinya.

3.2 Klien dapat menyebutkan 3.1.2 Diskusikan manfaat cara yang Reinforcement positif akan
cara baru

dilakukan klien, jika bermanfaat beri meningkatkan


pujian.

halusinasi

diri

klien

3.3 Klien dapat memilih cara 3.1.3 Diskusikan cara baru untuk Memberikan
mengatasi

harga

alternative

seperti memutus atau mengontrol halusinasi:


pilihan
bagi
klien
a. Katakan Saya tidak mau dengar
yang telah didiskusikan dengan
mengontrol halusinasi
kamu (pada saat halusinasi
klien.
terjadi)
b. Menemui orang lain untuk

bercakap-cakap atau mengatakan


halusinasi yang terdengar
c. Membuat jadwal kegiatan seharihari agar halusinasi tidak muncul
d. Minta keluarga/teman/perawat jika
nampak bicara sendiri

3.1.4 Bantu klien memilih dan melatih Memotivasi


cara

memutus

bertahap.

halusinasi

dapat

secara meningkatan kegiatan klien


untuk

mencoba

memilih

salah

saatu

cara

mengendalikan
dan

dapat

halusinasi

meningkatkan

harga diri klien


TUK :
4.Klien
memanfaatkan

4.1 Klien dan keluarga dapat 4.1.1 Diskusikan dengan klien dan Dengan menyebutkan dosis,
dapat
obat

menyebutkan manfaat, dosisi, keluaraga tentang dosis, frekuensi, frekuensi dan manfaat obat.
dan efek samping obat

manfaat obat

dengan baik
4.2

Klien

dapat 4.1.2 Anjurkan klien minta sendiri Diharapkan

klien

mendemonstrasikan penggunaan obat pada perawat dan merasakan melaksanakan

program

obat secara benar

Menilai

manfaatnya

pengobatan.

kemampuan

klien

dalam

pengobatannya sendiri.
4.3

Klien

dapat

informasi 4.1.3 Anjurkan klien bicara dengan Dengan

tentang efek samping obat

mengetahui

efek

dokter tentang manfaat dan efek samping obat klien akan


samping obat yang dirasakan

tahu

apa

dilakukan

yang

harus

setelah

minum

obat
4.4

Klien

dapat

memahami 4.1.4

akibat berhenti minum obat

Diskusikan

akibat

minum obat tanpa konsultasi

berhenti Program pengobatan dapat


berjalan sesuai rencana

4.5 Klien dapat menyebutkan 4.1.5 Bantu klien menggunakan obat Dengan mengetahui prinsip
prinsip 5 benar penggunaan obat

dengan prinsip benar

penggunaan

obat,

maka

kemandirian

klien

untuk

pengobatan

dapat

ditingkatkan

secara

bertahap.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA


DI UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI
Evaluasi Proses :
Hari/tgl/jam
Selasa 5 mei
2015
Pukul 10.00

No dx
1

Implementasi
- Membina hubungan saling percaya S:

Respon klien
-

dengan pasien.
1. Mengucapkan salam
Selamat pagi, tu dan mengulurkan

Selamat pagi! Nama saya PD panggil


P saja iya saya mau untuk diajak

tangan
2. Perkenalkan diri dengan pasien
Nama saya Putu Dian Indrayani ,

berbincang-bincang
iya, terima kasih
saya senag dipanggil P dari Tabanan ,

biasanya dipanggil Dian


Memanggil klien dengan sebutan yang

Penebel, saya dibawa kesini oleh bibi saya


biasa saja sus, saya bosan berada disini,

disukainya
namanya kamu siapa? Biasanya suka

saya ingin pulang sus.


iya sus

Pasien mau membalas

dipanggil siapa?
3. Menjelaskan tujuan dengan jelas dan
membuat kontrak dengan pasien
Bagaimana jika sekarang putu bercerita
tentang keadaan putu saat ini? Apakah
putu bersedia?
Meyakinkan
terbuka

dan

pasien
dapat

agar

mau

menjalin

hubungan saling percaya dengan

O:

Salam dan mau berjabat tangan ada

Paraf

perawat
1. putu tidak perlu malu dengan saya.
Ungkapkan saja apa yang putu rasakan
saat ini. Saya akan mendengarkan
dengan

baik

dan

berusaha

membantu putu.
- Melakukan pendekatan

untuk
dengan

pasien
1. Tadi putu sudah menyebutkan nama
lengkap dan nama panggilan putu, terus
berapa umur Ibu saat ini?
2. Menanyakan asal pasien
putu asalnya darimana?
3. Menanyakan bagaimana pasien bisa
berada di rumah sakit
Apa putu tahu siapa yang membawa
putu kesini? Menurut Ibu, kenapa putu
bisa dibawa kesini
-

Memberi kesempatan kepada pasien

untuk mengungkapkan perasaannya


1. Bagaimana perasaan putu ketika
2.

dibawa kesini ?
Selama disini bagaimana perasaan

putu ?
3. Apa saja yang yang biasa putu

kontak mata, pasien tahu nama perawat.


-

raut wajah pasien tampak tenang dan

kontak mata baik.


Pasien kadang-kadang terlihat berbicara

sendiri
pasien tampak tenang sambil tersenyum,
kontak mata pasien baik

lakukan ketika berada disini ?


4. Bagaimana perasaan putu

ketika

melakukan kegiatan tersebut ?


5. Apa putu kenal dengan teman teman
disini ?

- Melakukan perpisahan dan kontrak


dengan pasien
1. sekarang Silahkan putu kembali ke
ruangan dan beristirahat
2. Bagaimana kalau nanti kita bertemu
lagi jam 13.00 Wita? Apakah Ibu
bersedia?

Selasa

2015
Pukul 13.00

mei

Salam Terapeutik

S:

1. Selamat pagi, putu. Bagaimana kabar


putu hari ini? Masih ingat dengan saya?
Coba putu sebutkan siapa nama saya .
Menanyakan perasaan
1. Bagaimana perasaan putu

Pagi sus,baik,suster Nama suster Dian.


Biasa saja sus, bisa sus
iya sus, saya mau
Saya mendengar suara Bintan teman
wanita saya dia bilang kangen dengan

hari ini?

Apakah kemarin malam Ibu bisa tidur

saya. Suara itu kadang muncul kadang


hilang sering muncul pada waktu saya

tidur
Menjelaskan tujuan dengan jelas dan

putu dengar?
3. Kapan saja dan seberapa sering putu
mendengarnya?
4. Saat mendengar bisikan tersebut, apa
yang putu rasakan?
5. Apa putu merasa terganggu dengan
bisikan-bisikan tersebut?
Melakukan perpisahan dan kontrak
dengan pasien
1. Bagaimana kalau di pertemuan

berikutnya kita membicarakan tentang

hanya

sering melihat bayangan bapak yang sudah


meninggal, saya juga pernah merasakan

membahas tentang suara-suara yang

untuk mengungkapkan perasaannya


1. Kenapa putu bisa disini?
2. Bisikan-bisikan seperti apa yang biasa

muncul

terganggu dengan suara itu. saya juga

1. Sesuai janji kita tadi , hari ini kita akan

Memberi kesempatan kepada pasien

Suaranya

sebentar. Saya merasa takut dan merasa

membuat kontrak dengan pasien

sring putu dengar?

hari.

siwa masuk kedalam tubuh saya


Iya sus, baiklah saya siap

O:
-

pasien mau berjabat tangan dengan

perawat dan kontak mata ke arah perawat


Pasien tampak senang dan tenang dan
melemparkan senyum kepada perawat

bagaimana cara putu mengontrol atau


mengatasi halusinasi yang biasa putu
dengar? Apakah putu bersedia?
2. Bagaimana kalau besok kita bertemu
pukul 10.00 Wita?
Rabu,

mei

2015
pukul 10.00 wita

Salam Terapeutik

S:

1. Selamat pagi,putu. Apakah putu sudah

Selamat pagi suster Dian, saya sudah

makan
Saya menutup telinga dan mengatakan

makan?
Mengidentifikasi cara yang dilakukan

saya tidak mendengar pergi sana pergi.

pasien saat terjadi halusinasi


1. putu, pada saat putu mendengar
bisikan-bisikan yang putu

Saya senang melakukan cara itu,tapi suara


itu kadang mau hilang dan kadang tidak

katakan

kemarin, apa yang biasanya putu

lakukan ?
2. Kenapa putu memilih melakukan cara
-

melakukan cara tersebut ?


4. Apakah cara yang putu lakukan itu

O:

dengar itu berkurang atau hilang ?

mendengarsaya

tidak

mendengar .. Kamu bayangan palsu pergi

tersebut ?
3. Bagaimana perasaan putu pada saat

bisa membuat bisikan-bisikan yang

mau hilang.
Saya tidak

kamu
Iya sus, terimaksih banyak

Pasien tampak senang


Pasien tampak
bisa melakukan cara

menghardik
Mendiskusikan

cara

baru

untuk

mengontrol timbulnya halusinasi


1. Cara Pertama : kalau putu mendengar
bisikan-bisikan
katakan

itu,

dalam

langsung

hati,

saya

tidak

pergi sana saya tidak mau mendengar


dan coba ulangi yang saya katakan tadi.
2. Cara Kedua : putu bisa mengalihkan
perhatian putu saat putu mendengar
bisikan-bisikan tersebut dengan cara
mengobrol dengan teman-teman putu
atau dengan perawat yang ada di
ruangan. Sehingga suara-suara itu akan

menyibukkan
kegiatan

diri

yang

dengan

bisa

berbagai

bermanfaat,

jangan

biarkan waktu luang putu dihabiskan


untuk melamun dan menyendiri. putu
bisa menyapu , mencuci piring maupun
membersihkan

ruangan

agar

putu

halusinasinya
.

dilakukan

sambil

menutup telinganya
Pasien tampak tenang dan antusias untuk
mempelajari

putu

mendengar saya tidak mendengar

hilang dengan sendirinya.


3. Cara yang ketiga : putu

yang

cara

mengontrol

beraktivitas dan melupakan suara-suara


tersebut.
Melakukan

kontrak

dan

perpisahan

dengan pasien
1. Ini sudah 15 menit, tu. Kita akhiri
dulu ngobrolnya ya. putu silahkan
istirahat
2. putu kalau suara itu muncul lagi, putu
bisa langsung coba cara-cara yang saya
sebutkan tadi.

3. putu bagimana dua hari lagi pukul


10.00 wita kita ngobrol

lagi, kita

membahas obat yang putu minum dan


cara putu minum obat? Apakah putu
Kamis, 7 mei
2015-05-08
pukul 10.00

mau?
Salam Terapeutik
1. Selamat pagi, putu. Bagaimana kabar
putu hari ini? Masih ingat dengan saya?
Coba putu sebutkan siapa nama saya

S:
-

Pagi sus,baik,suster Dian


Pagi ini saya merasa senang karena bisa
menyapu dan ikut merapikan tempat tidur
sus

tu.

Menanyakan perasaan

iya sus, saya mau


Saya sering diberi obat 2 kali pada pagi
dan malam hari sus. Saya Cuma diberi
satu obat dan tidak

1. Bagaimana perasaan putu hari ini?

tau apa itu efek

sampingnya. Saya rajin minum obat,saya

Apakah kemarin malam Ibu bisa tidur

mengerti apa yang dijelaskan oleh suster


-

tadi
Iya sus , terimakasih sudah mau cerita
dengan saya sus

O:
-

pasien mau berjabat tangan dengan

perawat dan kontak mata ke arah perawat


Pasien tampak tenang

Menjelaskan tujuan dengan jelas dan


membuat kontrak dengan pasien
2. Sesuai janji kita kemarin , hari ini kita
akan membahas tentang obat yang putu
minum dan cara Ibu minum obat?
Memberi kesempatan kepada pasien
untuk mengungkapkan perasaannya
1. Apakah putu tahu manfaat, jumlah
dan efek samping obat yang putu
minum?

2. Apakah putu sudah bisa minum obat


secara benar? Sekarang coba putu
perlihatkan pada saya cara penggunaan
obat yang benar?
3. Cara yang putu perlihatkan tadi sudah
bagus selain cara yang putu lakukan itu
saya punya beberapa cara lain yang
bisa putu lakukan untuk penggunaan
obat secara benar
a. putu Minum obat setelah makan,
minum obat dengan menggunakan
air agar obat yang Ibu minum tidak
terasa.
b. Taruh obat

yang

Ibu

minum

diujung lidah dan telan dengan air


Melakukan perpisahan dan kontrak
dengan pasien
1. Kalau nanti Ibu ingin menceritakan
sesuatu dan ada pertanyaan, putu bisa
sampaikan pada perawat yang bertugas
disini

Evaluasi Hasil :
Hari/Tgl/Jam
DX
Selasa, 5 mei

Evaluasi
TUK I

2015

S: selamat pagi, nama saya PD, panggil P saja, saya dari Tabanan Penebel
O: Pasien tampak tersenyum , pasien mau membalas salam, mau berjabat
tangan, ada kontak mata. perawat memanggil pasien dengan panggilan
kesukaannya P saja sesuai dengan permintaan pasien , pasien duduk
berdampingan dengan perawat dan pasien tampak mengutarakan apa yang
dia rasakan.

Selasa,

mei

A: Tujuan Tercapai (TUK 1 tercapai)


P: Lanjutkan renpra pada TUK 2 (pertahankan BHSP)

2015

TUK II

Paraf

S : Pasien mau

menceritakan suara-suara yang sering didengar,

pasien

mengatakan: saya mendengar suara Intan teman wanita yang pasien


dengar dengan dibisiki kata kangen, pasien juga merasa dimasuki siwa ,
saya sangat takut jika saya mendengar suara itu.
O : Saat salam terapeutik pasien sudah mau berjabat tangan dengan perawat.
Rabu,

mei

2015

pasien mau bercerita mengenai suara-suara yang didengar, pasien tampak


serius, ada sedikit kontak mata dengan perawat, pasien tampak dapat
menyebutkan isi , frekuensi timbulnya halusinasi.
A : Tujuan Tercapai ( TUK 2 tercapai)
P : Lanjutkan renpra pada TUK 3 (Pertahankan BHSP)
TUK III
S : Ya, saya paham tentang apa yang suster jelaskan tadi, Mengenai cara
menghardik untuk mengontrol halusinasi, saya cukup berkata saya tidak

Kamis,
2015

mei

mendengarsaya tidak mendengar, pergi sana, saya tidak mau dengar


sambil menutup telinga saya tetapi saya masih susah untuk mengontrol
apabila suara itu semakin keras.
O : Pasien menjawab pertanyaan perawat dengan menganggukkan kepalanya
dan mampu mengulang kembali penjelasan dari perawat dengan dibantu
dan pasien tampak memilih cara mengatasi halusinasinya .
A : Tujuan Tercapai ( TUK 3 tercapai)
P : Lanjutkan renpra pada TUK 4 (Pertahankan BHSP)

TUK V
S: Saya sering diberi obat 2 kali pada pagi dan malam hari sus. Saya Cuma
diberi satu obat dan tidak tau apa itu efek sampingnya. Saya rajin minum
obat,saya mengerti apa yang dijelaskan oleh suster tadi
O: pasien mau berjabat tangan dengan perawat dan kontak mata ke arah
perawat, Pasien tampak bisa menyebutkan manfaat obat , dan
mendemonstrasikan cara penggunaan obat yang benar.
A : Tujuan Tercapai ( TUK 5 tercapai)
P : Pertahankan Kondisi Pasien,

Anda mungkin juga menyukai