Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN “Tn.

D”
DENGAN GANGGUAN PSIKOLOGI

A. Identitas Klien                                                                  
Inisial : Tn. D
Umur : 31 tahun
Jenis kelamin : Laki--laki
Agama : Islam
Pendidikan : Tidak tamat SD
Pekerjaan :-
Suku bangsa : Banjar / Indonesia
Status marital : Belum Menikah
Alamat lengkap : Jln. Imam bonjol

B. Alasan Masuk
Pada pengkajian yang dilakukan tanggal 13 Juli 2020, keluarga pasien
mengatakan bahwa saat pasien berusia ± 5 bulan, dia mengalami kejang
demam yang baru disadari dini hari. Diperkirakan kejang yang terjadi
berlangsung lama. Setelah kejadian tersebut, tumbuh kembang klien menjadi
terganggu. Pemahaman pasien menjadi lambat daripada anak seusianya. Selain
pemahaman, pendengarannya juga terganggu akibatnya pada saat duduk di
bangku sekolah dasar pasien sempat diejek temannya. Hal tersebut
membuatnya tidak ingin sekolah lagi. Emosional pasien juga tidak menentu,
apabila keinginannya tidak terpenuhi maka pasien akan marah-marah sambil
mondar mandir atau memukul kepalanya dengan tangannya sendiri. Pasien
juga tidak dapat menerima amarah dari orang lain, jika pasien dimarahi maka
pasien akan melampiaskan marahnya ke anggota keluarga yang lain dengan
berteriak. Pasien sudah sering dibawa berobat ke dokter jiwa dan dokter saraf
untuk mengatasi penyakitnya.
Saat Pengkajian   :
Klien mampu berkomunikasi dengan baik dan memahami pembicaraan. Klien
juga memiliki kontak mata yang baik hanya saja untuk orientasi waktu klien
tidak dapat menyebutkan dengan benar.
Masalah Keperawatan           : 
Gangguan psikososial : resiko perilaku kekerasan, Kurang Pengetahuan
Keluarga Dalam Merawat Klien Dirumah.

C. Faktor Predisposisi
1. Faktor perkembangan
Keluarga klien mengatakan sebelumnya mengalami kejang demam pada
usia ± 5 bulan serta sempat diejek oleh teman sekolahnya dulu.
2. Faktor komunikasi dalam keluarga
Komunikasi antar anggota keluarga baik, saat mempunyai masalah, klien
sering menceritakannya kepada anggota keluarganya yang lain terutama
kepada ibunya.
3. Faktor psikologis
Klien merasa dirinya tidak mengalami gangguan jiwa seperti yang
dibicarakan oleh orang sekitar. Klien hanya tidak bisa mengontrol emosi
dan tidak bisa menerima jikalau dimarahi oleh orang lain.
4. Faktor genetik
Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit yang sama dengan klien.

D. Faktor Presipitasi
1. Faktor sosial budaya
Klien tidak mempunyai hambatan dengan sosial budayanya.
2. Faktor biokimia
Klien tidak mempunyai masalah pada biokimia.
3. Faktor psikologis
Apabila keinginannya tidak terpenuhi maka klien akan marah-marah sambil
mondar mandir atau memukul kepalanya dengan tangannya sendiri. Selain
itu, apabila cuaca sedang panas klien akan marah-marah sambil mencari air
untuk menyiram badannya.
E. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-Tanda Vital   
TD : 120 / 100 mmHg     N : 88 x/mt     S : 36.7 0C         RR: 22 x/mt
2. Ukur                         
TB : 172 cm    BB : 77 kg     ( ) turun    ( ) naik
3. Keluhan  Fisik        ( ) ya         (*) tidak 
Klien mengatakan saat ini tidak ada keluhan fisik yang dirasakan .

F. Psikososial
1. Genogram
Keterangan : 
Laki-laki :
Perempuan :
Sudah meninggal :
Klien :
Tinggal serumah :
Klien adalah anak kedua dari lima bersaudara. Klien berumur 31 tahun dan
belum menikah. Klien tinggal serumah dengan ayah, ibu dan 2 orang adiknya.
Hubungan klien dengan keluarganya terjalin dengan erat dan sangat baik.
Orang yang terdekat dengan klien adalah ibunya.

2. Konsep Diri
a. Citra tubuh
Klien juga mengatakan menyukai semua bagian tubuhnya.
b. Identitas diri
Klien mampu mengenali siapa dirinya dan lingkungan sekitarnya. Klien
biasanya menghabiskan waktu luangnya dengan berjalan kaki
mengelilingi kota.
c. Peran diri
Klien berperan sebagai anak sekaligus kakak untuk adik-adiknya. Klien
mampu membantu ibunya untuk menyapu rumah, membuang sampah,
belanja ke warung terdekat. Klien juga mampu bermain dan melindungi
anak dari kakak pertamanya.
d. Ideal diri
Klien mengatakan ingin bisa seperti orang normal lainnya.
e. Harga diri
Klien merasa tidak ada masalah dalam berhubungan dengan keluarga dan
orang lain.
3. Hubungan Sosial
Klien memiliki orang yang berarti dalam kehidupannya yaitu keluarganya.
Klien berkata jika ada masalah, klien akan menceritakan kepada ibu dan
ayahnya yang pasti akan membantu dalam memecahkan masalah yang
dialami klien. 
4. Spiritual
Klien beragama Islam dan yakin dengan adanya Tuhan Yang Maha Esa.
Klien mengatakan sering mengikuti sholat berjamaah di masjid dalam lima
waktu. Klien juga mampu mengikuti kegiatan puasa di bulan Ramadhan dan
selalu berdoa untuk diberikan kesembuhan.

G. Status Mental
1. Penampilan
Klien  berpenampilan rapi, pakaian yang digunakan sesuai dengan
tempatnya.  Rambut klien tersisir rapi. Rambut pendek seleher.
2. Pembicaraan
Klien menjawab pertanyaan yang diberikan dengan tepat, selama proses
wawancara klien berbicara mengenai satu topik dengan jelas.
3. Aktivitas motorik
Saat wawancara klien tampak tenang dalam berbicara, tidak ada gerakan
yang diulang-ulang ataupun gemetar.
4. Alam perasaan
Klien mengatakan terkadang merasa marah jika ada orang lain yang
mengatakan dia gangguan jiwa. Klien juga merasa berbeda jika perlakukan
masyarakat sekitar sulit menerimanya.
5. Afek
Dari hasil observasi afek yang ditunjukkan klien sesuai dengan stimulus
yang diberikan.
6. Interaksi selama wawancara
Selama proses wawancara, Klien mau menjawab pertanyaan perawat.
Kontak mata klien ada dan klien menatap wajah perawat saat wawancara
dan mau menjawab pertanyaan perawat dengan benar.
7. Persepsi
Keluarga mengatakan klien tidak pernah berbicara sendiri. Klien
mengatakan tidak pernah mengalami halusinasi.
8. Proses pikir
Selama wawancara, pembicaraan pasien tidak berbelit-belit dan ada
hubungannya antara satu kalimat dengan kalimat lainnya dalam satu topik.
9. Isi pikir
Selama wawancara tidak ditemukan gangguan isi pikir. Pemikiran klien
realistis.

10. Tingkat kesadaran


Klien menyadari bahwa dia sedang berada di rumahnya, klien juga sadar
dan mengenal dengan siapa dia berbicara dan lingkungannya.  Tingkat
kesadaran klien terhadap orang dan tempat jelas, hanya saja untuk orientasi
waktu pasien tampak bingung.
11. Memori
Klien dapat mengingat peristiwa yang terjadi pada dirinya baik di masa
lalu  maupun saat  ini. Klien juga ingat ketika ditanyakan apakah tadi
klien sudah makan atau belum. Klien tidak mengalami gangguan daya
ingat baik jangka panjang maupun jangka pendek.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Selama wawancara, konsentrasi klien baik dan fokus terhadap apa yang 
ditanyakan. Klien bersekolah hanya sampai tingkat SD itupun tidak sampai
lulus, klien mampu menghitung sederhana dengan benar.
13. Kemampuan penilaian
Klien mampu memilih tindakan mana yang benar dan salah. Klien tidak
pernah melakukan kekerasan kepada masyarakat sekitar. Klien mampu
membantu pekerjaan rumah dan bersosialisasi dengan baik di lingkungan
sekitar.
14. Daya tilik diri
Klien mengetahui penyakit yang dideritanya dan mengatakan dia bukan
orang gila.

H. Pola Makan dan Eliminasi


1. Makan dan minum
Klien makan 3 kali sehari, klien dapat makan tanpa bantuan. Keluarga
hanya mengambilkan makanan.
2. BAB/BAK
Klien dapat BAK dan BAB sendiri.
3. Mandi
Klien mandi secara mandiri sebanyak ± 5 kali sehari. Klien mandi
menggunakan sabun, shampo, dan juga sikat gigi.
4. Berpakaian/Berhias
Klien dapat mengganti pakaian secara mandiri tanpa bantuan orang lain.
Klien menggunakan baju dengan benar.
5. Istirahat dan Tidur
Klien mengatakan dapat tidur denga nyenyak. Keluarga mengatakan
biasanya pasien tidur ± 8 jam.
6. Penggunaan Obat
Keluarga mengatakan klien sering dibawa berobat secara rutin ke dokter
jiwa dan dokter saraf. Klien selalu meminum rutin obat yang diberikan.
7. Kegiatan di Dalam Rumah
Keluarga mengatakan kegiatan bersama dirumah hanya menonton TV dan
berbincang-bincang dengan anggota keluarga yang lain.
8. Kegiatan di luar rumah
Klien mengatakan sering berjalan kaki mengelilingi lingkungan sekitar.

A. Mekanisme Koping
Klien mengatakan setiap mempunyai masalah selalu menceritakannya
kepada keluarganya. Klien akan merasa kesal jika ada yang memanggilnya
orang gila dan juga jika keinginannya tidak terpenuhi.

B. Kurang Pengetahuan
Keluarga mengatakan sering membawa pasien untuk berobat ke dokter jiwa
dan saraf. Keluarga juga berusaha untuk menggunakan komunikasi yang
lembut kepada pasien guna menjaga emosionalnya.

C. Aspek Medis
Keluarga mengatakan dokter rumah sakit tidak mengatakan secara jelas
mengenai penyakit apa yang diderita oleh anaknya. Saat wawancara keluarga
mengatakan bahwa obat yang diberikan merupakan obat penenang dan obat
tidurnya.

D. Analisa Data
No Data Masalah
1. DS :
 Klien mengatakan merasa cemas dengan
kondisinya saat ini (penyakitnya). Kecemasan
 Klien mengatakan tubuhnya bagian kiri
mati rasa.
 Keluarga mengatakan sebelumnya klien
sudah 4 kali menjalani terapi, tapi tidak
ada perubahan yang signifikan. Dan
sekarang kondisi klien seperti ini.
DO :
 Klien dan keluarga tampak cemas
 Klien tampak gelisah
 Klien dan keluarga bertanya-tanya
tentang kondisi klien saat ini.
2. DS :
 Klien mengatakan terkadang khawatir
dengan kondisinya, takut ada Ketakutan
komplikasi lain
DO :
 Wajah klien tampak ketakutan
 Bertanya-tanya kepada perawat

3. DS :
 Keluarga mengatakan bingung melihat
kondisi Ny. M seperti ini, tidak tahu Kurang Pengetahuan
cara perawatannya dan sudah lama
tidak kontrol ke-pelayanan kesehatan
karena kondisi Ny. M yang tidak bisa
berjalan seperti dulu.
 Klien mengatakan sudah lama tidak
kontrol kondisinya ke pelayanan
kesehatan, hanya meminum obat
warung dan berjemur saat pagi hari
di teras rumah
DO :
 Klien dan keluarga bertanya-tanya
kepada perawat
E. Daftar Masalah
1. Kecemasan
2. Ketakutan
3. Kurang pengetahuan
N. Pohon Masalah
Ketakutan

Kecemasan

Kurang Pengetahuan
O. Tindakan Keperawatan

N Tanggal Wakt Intervensi Implementasi Evaluasi Para


o u (DAR) (SOAP) f
1. Selasa 16.00 DS : S:
3 WIB  Bina  Klien  keluarga dan
Novemb hubungan mengatakan klien
er 2015 saling percaya merasa cemas mengatakan
 Bantu klien dengan sedikit tenang
mengidentifik kondisinya saat sudah
asi dan ini dijelaskan
menguraikan (penyakitnya). dan diajarkan
perasaannya  Klien cara
 Bantu klien mengatakan mengatasi
memahami tubuhnya penyakit
perspektif bagian kiri mati yang
pasien rasa. dirasakan
terhadap  Keluarga klien (mati
situasi stress mengatakan rasa).
dan kondisi sebelumnya  klien
yang klien sudah 4 mengatakan
dialaminya kali menjalani akan
sekarang terapi, tapi mempraktekk
tidak akan tidak ada an cara yang
sembuh perubahan yang sudah
dalam waktu signifikan. Dan diajarkan
singkat. sekarang perawat.
kondisi klien O:
 Dengarkan seperti ini.  klien dan
dengan penuh keluarga
perhatian masih
 Ajarkan DO : tampak
teknik  Klien dan sedikit
relaksasi keluarga cemas
nafas dalam tampak cemas A:
untuk kontrol  Klien tampak Masalah teratasi
mengurangi gelisah sebagian
kecemasan  Klien dan P:
yang keluarga Intervensi
dirasakan bertanya-tanya dilanjutkan
tentang kondisi
klien saat ini.
A:
 membina
hubungan
saling percaya
 membantu klien
mengidentifikas
i menguraikan
perasaannya
 membantu klien
memahami
perspektif
pasien terhadap
situasi stress
yang
dialaminya.

 mendengarkan
dengan penuh
perhatian
 mengajarkan
teknik relaksasi
nafas dalam
untuk kontrol
rasa percaya
diri dan
mengurangi
kecemasan
yang dirasakan
klien.
R:
 klien tampak
sudah percaya
dan mau cerita
tentang
kecemasan
yang dirasakan
klien
 klien mau
mengungkapka
n perasaannya
 klien mau
mempraktekka
n Tarik nafas
dalam untuk
mengurangi
kecemasan
yang dirasakan
2. Selasa 16.00 DS : S:
3 WIB  Jelaskan pada  Klien  Klien dan
Novemb klien tentang mengatakan keluarga
er 2015 penyakitnya terkadang mengatakan
dan komplikasi khawatir sudah ada
yang bisa dengan gambaran
terjadi. kondisinya, tentang
 Anjurkan klien takut ada penyakit
dan keluarga komplikasi lain yang
untuk check DO : dialami
up/kontrol  Wajah klien klien serta
kondisi klien tampak komplikasi
ke pelayanan ketakutan yang bias
kesehatan  Bertanya-tanya terjadi.
untuk kepada perawat
mengatasi A: O:
kondisi klien  jelaskan pada  Klien dan
dan mencegah klien tentang keluarga
terjadinya penyakitnya tampak
komplikasi dan komplikasi mengerti
lain . yang bisa dengan
terjadi. penjelasan
 Anjurkan klien perawat.
dan keluarga
untuk check
up/kontrol A:
kondisi klien Masalah teratasi
ke pelayanan
kesehatan P:
untuk Evaluasi
mengatasi intervensi yang
kondisi klien sudah dilakukan.
dan mencegah
terjadinya
komplikasi lain
.
R:
 klien dan
keluarga sudah
mengerti apa
yang di jelaskan
perawat
 klien dan
keluarga mau
mendengarkan
apa yang
disampaikan
perawat
3. Selasa 16.00 DS : S:
3 WIB  Jelaskan pada  Keluarga  Klien dan
Novemb klien tentang mengatakan keluarga
er 2015 penyakitnya bingung mengatakan
dan melihat sudah ada
komplikasi kondisi Ny. gambaran
yang bisa M seperti ini, tentang
terjadi. tidak tahu penyakit
 Ajarkan klien cara yang
menggerakka perawatanny dialami
n bagian a dan sudah klien serta
tubuh yang lama tidak komplikasi
mati rasa kontrol ke- yang bias
(ROM) untuk pelayanan terjadi.
membantu kesehatan O:
memperlanca karena  Klien dan
r peredaran kondisi Ny. keluarga
darah agar M yang tidak mengerti
tidak terjadi bisa berjalan dengan
atrofi otot seperti dulu. penjelasan
 Anjurkan  Klien perawat.
klien dan mengatakan
keluarga sudah lama A:
untuk check tidak kontrol Masalah teratasi
up/kontrol kondisinya
kondisi klien ke pelayanan
ke pelayanan kesehatan, P:
kesehatan hanya Evaluasi
untuk meminum intervensi yang
mengatasi obat warung sudah dilakukan
kondisi klien dan
dan berjemur
mencegah saat pagi
terjadinya hari di teras
komplikasi rumah
lain . DO :
 Klien dan
keluarga
bertanya-
tanya
kepada
perawat
A:
 Men
jelaskan
pada klien
tentang
penyakitnya
dan
komplikasi
yang bisa
terjadi.
 mengajarkan
klien
menggerakk
an bagian
tubuh yang
mati rasa
(ROM)
untuk
membantu
memperlanc
ar peredaran
darah agar
tidak terjadi
atrofi otot
 menganjurka
n klien dan
keluarga
untuk check
up/kontrol
kondisi klien
ke pelayanan
kesehatan
untuk
mengatasi
kondisi klien
dan
mencegah
terjadinya
komplikasi
lain
R:
 klien dan
keluarga
sudah
mengerti apa
yang di
jelaskan
perawat
 klien dan
keluarga
mau
mendengark
an apa yang
disampaikan
perawat
 klien
mempraktek
kan gerakan
(ROM) yang
diajarkan
perawat.

N Tanggal Wakt Intervensi Implementasi Evaluasi (SOAP) Para


o u (DAR) f
1. Kamis 16.00 DS : S:
5 WIB  Bantu klien  Klien  keluarga dan
Novemb mengidentifik mengatakan klien
er 2015 asi dan tidak ada mengatakan
menguraikan keluhan yang merasa
perasaannya dirasakan . terbantu
 Bantu klien  Klien dengan
memahami mengatakan datangnya
perspektif mempraktekka perawat
pasien n cara-cara kerumah
terhadap yang telah O:
situasi stress diajarkan  klien dan
dan kondisi perawat. keluarga
yang DO : tampak lebih
dialaminya  Klien dan tenang
sekarang keluarga tidak A:
tidak akan cemas lagi Masalah teratasi
sembuh dengan kondisi P:
dalam waktu klien Evaluasi
singkat.  Klien Intervensi yang
 Dengarkan mempraktekka sudah dilakukan
dengan penuh n cara yang
perhatian diajarkan
 Evaluasi perawat
teknik A:
relaksasi  membantu
nafas dalam klien
untuk kontrol mengidentifika
mengurangi si menguraikan
kecemasan perasaannya
yang  membantu
dirasakan klien
memahami
perspektif
pasien terhadap
situasi stress
yang
dialaminya.
 mendengarkan
dengan penuh
perhatian
 mengevaluasi
teknik relaksasi
nafas dalam
untuk kontrol
rasa percaya
diri dan
mengurangi
kecemasan
yang dirasakan
klien.
R:
 klien mau
mengungkapka
n perasaannya
 klien mau
mempraktekka
n Tarik nafas
dalam untuk
mengurangi
kecemasan
yang dirasakan
2. Kamis 16.00 DS : S:
5 WIB  Anjurkan klien  Klien dan  Klien dan
Novemb dan keluarga keluarga keluarga
er 2015 untuk check mengatakan mengatakan
up/kontrol sudah tidak akan
kondisi klien khawatir dan melakukan
ke pelayanan takut lagi akan kontrol ke
kesehatan komplikasi yg pelayanan
untuk bisa terjadi . kesehatan
mengatasi DO :
kondisi klien  Klien O:
dan mencegah mendengarkan  Klien dan
terjadinya penjelasan keluarga
komplikasi perawat. tampak
lain . mengerti
A: dengan
 menganjurkan penjelasan
klien dan perawat.
keluarga untuk
check A:
up/kontrol Masalah teratasi
kondisi klien P:
ke pelayanan Evaluasi
kesehatan intervensi yang
untuk sudah dilakukan.
mengatasi
kondisi klien
dan mencegah
terjadinya
komplikasi
lain .
R:
 klien dan
keluarga sudah
mengerti apa
yang di
jelaskan
perawat
 klien dan
keluarga mau
mendengarkan
apa yang
disampaikan
perawat
3. Kamis 16.00 DS : S:
5 WIB  Jelaskan  Keluarga  Klien dan
Novemb pada klien dan klien keluarga
er 2015 tentang mengatakan mengatakan
penyakitnya mengerti mengerti
dan dengan dengan
komplikasi kondisi yang kondisi klien
yang bisa dialami klien serta
terjadi. DO : komplikasi
 Evaluasi cara  Klien yang bias
klien mendengark terjadi.
menggerakka an
n bagian penjelasan O:
tubuh yang perawat.  Klien
mati rasa mempraktek
(ROM) untuk kan cara
membantu A: yang
memperlanca  Men jelaskan diajarkan
r peredaran pada klien  Klien dan
darah agar tentang keluarga
tidak terjadi penyakitnya mengerti
atrofi otot dan komplikasi dengan
 Anjurkan yang bisa penjelasan
klien dan terjadi. perawat.
keluarga  Mengevaluasi
untuk check cara klien
up/kontrol menggerakkan A:
kondisi klien bagian tubuh Masalah teratasi
ke pelayanan yang mati rasa
kesehatan (ROM) untuk
untuk membantu P:
mengatasi memperlancar Evaluasi
kondisi klien peredaran intervensi yang
dan darah agar sudah dilakukan
mencegah tidak terjadi
terjadinya atrofi otot
komplikasi  Menganjurkan
lain . klien dan
keluarga untuk
check
up/kontrol
kondisi klien
ke pelayanan
kesehatan
untuk
mengatasi
kondisi klien
dan mencegah
terjadinya
komplikasi lain

R:
 klien dan
keluarga
sudah
mengerti
apa yang di
jelaskan
perawat
 klien dan
keluarga
mau
mendengark
an apa yang
disampaikan
perawat
 klien
mempraktek
kan gerakan
(ROM) yang
diajarkan
perawat.

Anda mungkin juga menyukai