Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA Tn.S DENGAN GANGGUAN HARGA DIRI RENDAH

Disusun Oleh :
Adelia Ramadhanti S.Kep
NPM: 1914901110001

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
TAHUN 2019/2020
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA DENGAN GANGGUAN HARGA DIRI RENDAH

Tanggal pengkajian : 27 Juli 2020


Jam : 08.30 WIB

I. DATA DEMOGRAFI
1. Biodata
- Nama ( inisial ) : Tn. S
- Usia / tanggal lahir : 35 Tahun
- Jenis kelamin : Laki-laki
- Alamat : Jl. Imam Bonjol
- Suku / bangsa : Banjar
- Status pernikahan : Belum Menikah
- Agama / keyakinan : Islam
- Pekerjaan / sumber penghasilan : Tidak Bekerja
- Diagnosa medik : Skizofrenia
Penanggung jawab
- Nama : Tn. T
- Usia : 69 Tahun
- Jenis kelamin : Laki-laki
- Pekerjaan / sumber penghasilan : Pensiunan
- Hubungan dengan klien : Orang tua

II. ALASAN MASUK &KELUHAN UTAMA:


Saat pengkajian padat tanggal 27 juli 2020 keluarga pasien mengataan bahwa pasien mulai
terganggu kepribadiannya sejak dia masih usia 5 bulan pasien mengalami Kejang. Pasien
malu saat bertemu orang baru, bersembunyi di balik ibu nya atau berdiam di kamar. Sejak
saat itu pasien juga tidak bisa berbicara. Tetapi saat pengkajian pasien tampak tenang dan
mau beriteraksi dengan perawat, kontak mata ada tapi sangat sebentar. Keluarga pasien
mengatakan bahwa hal ini mungkin terjadi akibat kejang yang terjadi pada usia 5 bulan dan
saat itu pasien sudah di bawa ke RS tetapi ibu pasien beranggapan pasien mengalami ini
karena tidak di bawa ke tukang pijat.
Saat pengkajian : Pasien tampak tenang saat kami disana, kontak mata hanya sebentar, pasien
mampu mengenali orang. Penampilan pasien tampak bersih, rapi menggunakan baju tidur.

III. Faktor Presipitasi dan Predisposisi


1. Faktor Presipitasi
Keluarga Mengatakan bahwa pasien malu apabila bertemu orang lain atau orang baru.
Biasanya pasien akan bersembunyi di belakang ibu nya atau bersembunyi di dalam
kamar.
2. Faktor predisposisi

a. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?

Ya √ Tidak

Keluarga pasien mengatakan bahwa sejak pasien usia 5 bulan mengalami kejang,
semenjak itu pasien menunjukkan perilaku berbeda.

b. Pengobatan sebelumnya.

Berhasil kurang berhasil tidak berhasil

Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien tidak di bawa ke RS atau berobat ke dokter
jiwa.

3. Riwayat Aniaya
Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia
a. Aniaya fisik
b. Aniaya seksual
c. Penolakan
d. Kekerasan dalam keluarga
e. Tindakan kriminal
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien tidak pernah mengalami aniaya baik
aniaya fisik dan seksual. Pasien juga tidak pernah mengalami penolakan, kekerasan
dalam keluarga, dan tindakan kriminal.
 MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada masalah keperawatan

4 Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa


Ya √ Tidak

Keluarga pasien mengatakan bahwa tidak ada anggota keluarga yang mengalami hal
yang sama ataupun gangguan jiwa lainnya

 MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada masalah keperawatan

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan


Keluarga pasien mengatakan bahwa saat usia 5 bulan mengalami kejang. Keluarga
merasa takut
 MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada masalah keperawatan.

IV. FISIK
1. Tanda vital : TD : 120/80 mmHg HR : 87x/menit RR : 20x/menit T : 36,6°c
2. Ukur : TB : 155 cm BB : 60 kg
3. Keluhan fisik : Kesulitan dalam berbicara, tidak ada kelainan fisik
 MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada masalah keperawatan.
V. PSIKOSOSIAL

1. Genogram 3 generasi

Tn.S

Keterangan :
: Laki-Laki : Meninggal : Klien

: Perempuan : Cerai : Tinggal Serumah

Pasien anak ke 2 dari 2 bersaudara. Mereka tinggal berempat di dalam satu rumah.

 MASALAH KEPERAWATAN :Tidak ada masalah keperawatan.

2. Konsep diri
a. Gambaran diri :
Pasien diam tidak mampu menjawab karena pasien kesulitan dalam berbicara
b. Identitas :
Pasien adalah seorang laki-laki. Keluarga pasien mengatakan usia pasien 35 tahun,
c. Peran :
Keluarga pasien mengatakan dia sering membantu pekerjaan dirumah apabila di suruh.
d. Ideal diri :
Pasien diam tidak mampu menjawab karena pasien kesulitan dalam berbicara
e. Harga diri :
Pasien diam tidak mampu menjawab karena pasien kesulitan dalam berbicara

 MASALAH KEPERAWATAN : Gangguan konsep diri : harga diri rendah


3. Hubungan Sosial

a. Orang yang berarti

Keluarga pasien mengatakan pasien hanya berbicara dan dekat kepada keluarga di rumah.

b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat

Klien tidak memiliki peran di masyarakat, klien hanya berdiam di rumah bersama
keluarganya

c. Hambatan dalam berbuhungan dengan orang Lain

Klien merasa malu jika bertemu orang baru, klien akan bersembuyi di belakang ibunya atau
masuk ke dalam kamar.

 MASALAH KEPERAWATAN : Gangguan konsep diri : harga diri rendah

4. Spiritual

a. Nilai dan keyakinan

Keluarga pasien mengatakan pasien beragama islam. Tetapi pasien tidak melakukan ibadah
sebab tidak mengerti bacaan sholat.

b. Kegiatan ibadah

Keluarga pasien mengatakan pasien tidak melakukan sholat 5 waktu karena tidak dapat
memahami bacaan sholat, padahal keluarga sudah mengajari.

 MASALAH KEPERAWATAN : Distress spiritual.

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan
Tidak rapi

Penggunaan pakaian

Cara berpakaian tidak seperti tidak sesuai biasanya


Pada saat pengkajian, cara berpakaian pasien rapi , pakaian yang di gunakan adalah baju
tidur.
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada masalah

2. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Inkoheren
Apatis Lambat Membisu
 Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan : Klien tidak mau berbicara dikarenakan malu
 MASALAH KEPERAWATAN : Gangguan konsep diri : harga diri rendah

3. Aktivitas motorik
Lesu Tegang Gelisah Komfulsif
Agitasi Tik Grimasen Tremor
Jelaskan : Saat dilakukan pengkajian, gerakan tubuh tampak tidak tenang
 MASALAH KEPERAWATAN : Peningkatan aktifitas motorik

4. Alam perasaan
Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir Gembira
Jelaskan : Pasien tidak menjawab karena tidak mau berbicara
 MASALAH KEPERAWATAN : Gangguan konsep diri : harga diri rendah

5. Afek
Adekuat Datar Tumpul Labil Tidak sesuai

Pada saat pengkajian klien berekspresi sesuai dengan apa yang terjadi. Seperti saat perawat
memperhatikan klien , klien pun berekspresi malu-malu
 MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada masalah

6. lnteraksi selama wawancara

Bermusuhan Tidak kooperatif Mudah


tersinggung
Kontak mata (-) Defensif Curiga
Klien sesekali bertemu kontak mata, tetapi hanya sebentar saja, klien lebih banyak melihat
sekitar ruangan
 MASALAH KEPERAWATAN : Kerusakan Interaksi sosial

7. Persepsi
Pendengaran Penglihatan Perabaan
Derealisasi Pengecapan Penghidu
Depersonalisasi
Jelaskan : Pada persepsi klien tidak ada yang terganggu hanya saja respon pasien tidak ada
atau hanya diam.
 MASALAH KEPERAWATAN : Sulit di evaluasi

8. Proses pikir
Sirkumtansial Tangensial Kehilangan asosiasi
Flight of idea Blocking Bicara cepat/Logorea
Pengulangan pembicaraan/persevarasi
Jelaskan : Pasien diam saja
 MASALAH KEPERAWATAN : Sulit di evaluasi

9. Isi pikir
Obsesi Fobia Pesimisme
Rendah diri Ide yang terkait Pikiran magis
Agama Somatik Kebesaran
Curiga Nihilistic Sisip pikir
Siar pikir Kontrol pikir
Jelaskan : Pasien diam saja
 MASALAH KEPERAWATAN : tidak dapat di evaluasi

10. Tingkat kesadaran


 Compos mentis Apatis Somnolen Sopor
Koma Waktu Tempat
Disorientasi
Sebelum interaksi klien tampak bingung, namun saat perawat menjelaskan hanya ingin
berbicara biasa pasien pun mulai bersikap biasa. Duduk di samping ibunya
 MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada masalah

11. Memori
Gg. daya ingat jangka panjang  Gg. daya ingat jangka pendek

Gg. daya ingat saat ini Konfabulasi


Keluarga klien mengatakan , saat keluarga menyuruh sesuatu hal dia bisa lupa untuk
mengerjakan, pasien diam saja
 MASALAH KEPERAWATAN : Sulit di evaluasi.

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung


Mudah beralih Tidak mampu konsentrasi
Tidak mampu berhitung sederhana
Klien tidak mau berbicara saat diminta untuk berhitung
 MASALAH KEPERAWATAN : Sulit di evaluasi

13. Kemampuan penilaian


Gangguan ringan Gangguan bermakna
Klien tidak dapat mengambil keputusan dengan sendirinya. Keluarga mengatakan bahwa
segala keputusan di tentukan oleh orang tua klien
 MASALAH KEPERAWATAN : Gangguan proses pikir

14. Daya tilik diri


Mengingkari penyakit yang diderita
Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan : Pasien tidak menjawab
 MASALAH KEPERAWATAN : sulit di evaluasi
VIII. Kebutuhan Persiapan Pulang
1. Makan
Klien mampu makan secara mandiri. Klien makan 3x sehari dan klien makan makanan yang
disediakan oleh keluarganya.
 Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan.
2. BAK/BAB
Klien mampu BAB/BAK secara mandiri. Klien mengetahui dimana tempat BAB/BAK yaitu
WC. Klien mampu membersihkan diri setelah dari WC.
 Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
3. Mandi
Keluarga Klien mengatakan mandi 2x sehari. Klien tampak bersih dan baju rapi
 Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan.
4. Berpakaian
Klien mampu berpakaian secara mandiri, dan pakaian yang digunakan sesuai dengan
keperluan.
 Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan.
5. Istirahat dan tidur
Keluarga klien mengatakan klien tidur jam 9 malam, kadang terbangun jam 2 dan susah tidur
hingga jam 3. Saat terbangun klien mengambil minum , kata keluarga klien ,klien tidak bisa
jauh dari air minum
 Masalah keperawatan: Gangguan pola tidur.
6. Penggunaan obat
Keluarga mengatakan bahwa sejak klien mengalami perubahan kepribadian sampai saat ini,
klien tidak pernah dibawa berobat. Hal ini dikarenakan keluarga pasien menganggap bukan
penyakit yang serius, karena sudah di derita dari kecil.
 Masalah keperawatan : Pemeliharaan kesehatan tidak efektif.
7. Pemeliharaan Kesehatan
Keluarga klien mengatakan pasien tidak pernah dilakukan pemeriksaan terkait
penyakitnya
 Masalah keperawatan: Manajemen kesehatan tidak efektif.
8. Kegiatan di dalam rumah
Keluarga mengatakan klien selalu membantu pekerjaan rumah, menyiapkan makanan, beres
beres rumah, mencuci baju, klien akan melakukan apabila di suruh. Klien hanya berdiam di
dalam rumah, tidak melakukan aktifitas di luar .
 Masalah keperawatan : Isolasi sosial.

9. Kegiatan di luar rumah


Keluarga klien mengatakan, klien bisa saja ke warung tetapi langsung pulang setelahnya,
klien banyak beraktifitas di dalam rumah. Sangat jarang melakukan aktifitas di luar rumah
 MASALAH KEPERAWATAN : Isolasi sosial.
VII. Mekanisme Koping

Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum alkohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebih

Teknik relaksasi Bekerja berlebihan


Aktivitas konstruktif Menghindar
Olahraga Mencederai diri

Jelaskan : Klien tidak mau berbicara dengan orang lain maupun berinteraksi dengan orang
sekitar.

 MASALAH KEPERAWATAN : Koping individu inefektif

XI. Masalah Psikososial dan Lingkungan:

1. Masalah dengan dukungan kelompok,


Klien tidak ada memiliki masalah dengan masyarakat sekitar
2. Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik
Klien tidak pernah bermasalah dengan lingkungan sekitar, klien hanya berdiam
dirumah
3. Masalah dengan pendidikan
Keluarga klien mengatakan klien tidak masuk sekolah
4. Masalah dengan pekerjaan,
Klien tidak pernah bekerja karena gangguan yang di alaminya
5. Masalah dengan perumahan,
Klien tidak ada memiliki masalah di rumah, seluruh keluarga merawat klien
6. Masalah ekonomi,
Keluarga klien mengatakan bahwa perekonomian mereka cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari
7. Masalah dengan pelayanan kesehatan,
Keluarga mengatakan tidak memiliki masalah dengan pelayanan kesehatan setempat
hanya saja keluarga mengganggap klien penyakit biasa di akibatkan kejang waktu
kecil
8. Masalah lainnya,
Tidak ada masalah lainnya.
 MASALAH KEPERAWATAN : Perilaku mencari bantuan Kesehatan

XII. Pengetahuan kurang tentang


Faktor predisposisi
Keluarga mengataan bahwa merea tidak mengetahui penyebab pastinya penyakit yang di
alami klien. Mereka mengira ini di akibatkan kejang yang di alami klien pada saat usia 5
bulan dan mengatakan bahwa karena di ganggu makhluk halus juga
 MASALAH KEPERAWATAN : Koping keluarga inefektif

XIII. ASPEK MEDIK


Diagnosa Medik : Skizofrenia
XIV. ANALISA DATA
Hari /Tanggal : 27 Juli 2020
NO DATA MASALAH
1. Data subjektif : Gangguan konsep diri , Harga diri rendah
1. Keluarga klien mengatakan klien
biasanya malu jika bertemu orang baru
2. Keluarga mengatakan jika dia malu
akan bersembunyi di belakang ibunya
atau diam di dlaam kamar
3. Keluarga mengatakan klien selalu
beraktifitas dirumah

Data Objektif :
1. Pasien tampak menunjukan kontak mata
sedikit
2. Tampak gelisah saat di tatap
3. Pasien tampak duduk dempet bersama
ibu saat mengobrol bersama perawat
2. Data Subjektif : Isolasi sosial
1. Keluarga klien mengatakan bahwa klien
tidak pernah mau berinteraksi dengan
orang lain.
2. Keluarga mengatakan bahwa klien selalu
mengurung diri dan menyendiri.

Data Objektif :
1. Klien tampak selalu menundukan
pandangan
2. Klien tidak mau berbicara
3. Klien tampak selalu bersembunyi di
belakang ibunya.
3. Data subjektif : Koping tidak efektif
1. Keluarga mengatakan bahwa klien selalu
malu saat bertemu orang baru.
2. Keluarga mengatakan klien selalu
menjauhi orang lain dengan alasan malu.

Data Objektif :
1. Klien tampak diam saat diajak berbicara
2. Klien tampak mengalihkan
pandangannya saat perawat mengajaknya
berbicara.
XV. POHON MASALAH
Isolasi sosial = menarik diri

Gangguan konsep diri = harga diri Masalah utama

Koping individu tidak efektif

XVI. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Gangguan konsep diri , Harga diri rendah
2. Isolasi sosial menarik diri
3. Koping individu tidak efektif
XVII. INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS INTERVENSI
1. Gangguan konsep Setelah dilakukan 5x SP 1 : SP 1 :
diri , Harga diri interaksi diharapkan a. Pada pasien : a. Pada pasien :
rendah gangguan konsep diri, 1. Jalin BHSP dengan pasien. 1. Menjalin BHSP dengan pasien.
harga diri rendah pasien 2. Diskusikan bahwa klien masih 2. Mendiskusikan bahwa klien masih
meningkat atau efektif, memiliki sejumlah kemampuan dan memiliki sejumlah kemampuan dan
dengan kriteria hasil : aspek positif seperti kegiatan klien aspek positif seperti kegiatan klien
1. Klien dapat dirumah, adanya keluarga dan dirumah, adanya keluarga dan
mengidentifikasi lingkungan terdekat klien. lingkungan terdekat klien.
kemampuan dan aspek 3. Beri pujian yang nyata dan 3. Memberikan pujian yang nyata dan
positif yang dimilikinya hindarkan setiap kali bertemu hindarkan setiap kali bertemu
2. Klien dapat meilai dengan klien yang memiliki dengan klien yang memiliki
kemampuan yang masih penilaian yang negatif. penilaian yang negatif.
dapat dilakukan b. Pada keluarga : b. Pada keluarga :
3. Klien dapat 1. Mendiskusikan masalah yang 1. Mendiskusikan masalah yang
menentukan kegiatan dihadapi keluarga dalam merawat dihadapi keluarga dalam merawat
yang akan dilatih sesuai pasien di rumah, menjelaskan pasien di rumah, menjelaskan
dengan kemampuan tentang pengertian, tanda dan gejala tentang pengertian, tanda dan gejala
klien harga diri rendah, menjelaskan cara harga diri rendah, menjelaskan cara
4. Klien dapat melatih merawat pasien dengan harga diri merawat pasien dengan harga diri
kemampuan yang rendah, mendemonstrasikan cara rendah, mendemonstrasikan cara
dimiliki merawat pasien dengan harga diri merawat pasien dengan harga diri
rendah, dan memberi kesempatan rendah, dan memberi kesempatan
kepada keluarga untuk kepada keluarga untuk
mempraktekkan cara merawat mempraktekkan cara merawat

SP 2 : SP 2 :
a. Pada pasien : a. Pada pasien :
1. Evaluasi jadwal harian klien oleh 1. Evaluasi jadwal harian klien oleh
perawat. perawat.
2. Latih kemampuan kedua klien yang 2. Latih kemampuan kedua klien yang
dapat dilakukan. dapat dilakukan.
3. Anjurkan klien untuk memasukkan 3. Anjurkan klien untuk memasukkan
kemampuan kedua kedalam jadwal kemampuan kedua kedalam jadwal
kegiatan harian. kegiatan harian.
b. Pada keluarga : b. Pada keluarga :
1. Melatih keluarga mempraktekkan 1. Melatih keluarga mempraktekkan
cara merawat pasien cara merawat pasien dengan masalah
dengan masalah harga diri rendah harga diri rendah langsung kepada
langsung kepada pasien pasien

SP 3 : SP 3 :
a. Pada keluarga : b. Pada keluarga :
1. Membantu keluarga membuat 1. Membantu keluarga membuat jadwal
jadwal di rumah termasuk minum di rumah termasuk minum obat.
obat. 2. Menjelaskan follow up klien setelah
2. Menjelaskan follow up klien setelah pulang.
pulang.

2. Isolasi sosial Setelah dilakukan 5x SP 1 : SP 1 :


menarik diri interaksi diharapkan isolasi a. Pada pasien : a. Pada pasien :
sosial pasien berkurang, 1. Jalin BHSP dengan pasien. 1. Menjalin BHSP dengan pasien.
dengan kriteria hasil : 2. Mengidentifikasi penyebab isolasi 2. Mengidentifikasi penyebab isolasi
1. Klien mampu sosial klien sosial klien
menyebutkan penyebab 3. Berdiskusi dengan klien tentang 3. Berdiskusi dengan klien tentang
menarik diri keuntungan berinteraksi dengan keuntungan berinteraksi dengan
2. Berdiskusi dengan klien orang lain orang lain
tentang keuntungan 4. Berdiskusi dengan klien tentang 4. Berdiskusi dengan klien tentang
berinteraksi dengan
orang lain kerugian tidak berinteraksi dengan kerugian tidak berinteraksi dengan
3. Klien diajarkan oleh orang lain orang lain
perawat tentang cara 5. Mengajarkan klien cara berkenalan 5. Mengajarkan klien cara berkenalan
berkenalan dengan satu dengan satu orang dengan satu orang
orang 6. Menganjurkan klien memasukkan 6. Menganjurkan klien memasukkan
4. Klien dapat memasukan kegiatan latihan berbincang- kegiatan latihan berbincang-
kegiatan berbincang- bincangdengan orang lain dalam bincangdengan orang lain dalam
bincang dengan orang kegiatan harian. kegiatan harian.
lain dalam kegiatan b. Pada keluarga : b. Pada keluarga :
harian 1. Mendiskusikan masalah yang 1. Mendiskusikan masalah yang
5. Klien dapat dirasakan keluarga dalam merawat dirasakan keluarga dalam merawat
mempraktikan cara klien. klien.
berkenalan dengan satu 2. Menjelaskan pengertian, tanda dan 2. Menjelaskan pengertian, tanda dan
orang gejala serta proses terjadinya isolasi gejala serta proses terjadinya isolasi
sosial. sosial.
3. Menjelaskan cara merawat klien 3. Menjelaskan cara merawat klien
dengan isolasi sosial. dengan isolasi sosial.

SP 2 : SP 2 :
a. Pada pasien : a. Pada pasien :
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
harian klien. klien.
2. Memberikan kesempatan kepada 2. Memberikan kesempatan kepada
klien mempraktikkan cara klien mempraktikkan cara berkenalan
berkenalan dengan satu orang dengan satu orang (perawat).
(perawat). 3. Menganjurkan klien memasukkan
3. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
dalam jadwal kegiatan harian.

b. Pada keluarga : b. Pada keluarga :


1. Melatih keluarga mempraktikkan 1. Melatih keluarga mempraktikkan
cara merawat klien dengan isolasi cara merawat klien dengan isolasi
sosial. sosial.
2. Melatih keluarga melakukan cara 2. Melatih keluarga melakukan cara
merawat langsung kepada klien. merawat langsung kepada klien.

SP 3 : SP 3 :
a. Pada pasien : a. Pada pasien :
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
harian klien. klien.
2. Memberikan kesempatan kepada 2. Memberikan kesempatan kepada
klien mempraktikkan cara klien mempraktikkan cara
berkenalan dengan satu orang (klien berkenalan dengan satu orang (klien
lain). lain).
3. Menganjurkan klien memasukkan 3. Menganjurkan klien memasukkan
dalam jadwal kegiatan harian. dalam jadwal kegiatan harian.
b. Pada keluarga : b. Pada keluarga :
1. Membantu keluarga membuat 1. Membantu keluarga membuat jadwal
jadwal aktifitas di rumah termasuk aktifitas di rumah termasuk minum
minum obat (discharge planning). obat (discharge planning).
2. Menjelaskan follow up klien setelah 2. Menjelaskan follow up klien setelah
pulang. pulang.

SP 4 : SP 4 :
a. Pada pasien : a. Pada pasien :
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
harian klien. klien.
2. Memberikan kesempatan kepada 2. Memberikan kesempatan kepada
klien untuk mempraktikkan cara klien untuk mempraktikkan cara
berkenalan dengan dua orang atau berkenalan dengan dua orang atau
lebih (kelompok). lebih (kelompok).
3. Menganjurkan klien memasukkan 3. Menganjurkan klien memasukkan
dalam jadwal kegiatan harian. dalam jadwal kegiatan harian.
b. Pada keluarga : b. Pada keluarga :
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
melatih/merawat pasien berkenalan melatih/merawat pasien berkenalan
dan berbicara saat melakukan dan berbicara saat melakukan
kegiatan harian/RT, berbelanja, beri kegiatan harian/RT, berbelanja, beri
pujian pujian
2. Jelaskan follow up ke RSJ/PKM 2. Jelaskan follow up ke RSJ/PKM
tanda kambuh dan rujukan tanda kambuh dan rujukan
3. Anjurkan membantu pasien sesuai 3. Anjurkan membantu pasien sesuai
jadwal kegiatan dan berikan pujian. jadwal kegiatan dan berikan pujian.

SP 5 : SP 5 :
a. Pada pasien : a. Pada pasien :
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
harian klien. klien.
2. Menjelaskan cara patuh minum 2. Menjelaskan cara patuh minum obat.
obat. 3. Menganjurkan klien memasukkan
3. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
dalam jadwal kegiatan harian.
3. Koping tidak Setelah dilakukan 5x 1. Pasien merasa tenang dan nyaman saat 1. Gunakan pendekatan tenang dan
efektif interaksi diharapkan diajak berkomunikasi menyakinkan
mekanisme koping pasien 2. Pasien mampu membuat keputusan 2. Memfasilitasi pasien untuk membuat
meningkat atau efektif 3. Pasien mampu mengidentifikasi keputusan
berbagai nilai-nilai yang ada di 3. Bantu pasien untuk identifikasi
kehidupannya bermacam-macam nilai kehidupan
4. Pasien mampu mengidentifikasi aspek 4. Bantu pasien identifikasi strategi positif
positif yang dimilikinya untuk mengatur pola nilai yang dimiliki
5. Pasien mampu mengambil keputusan 5. Hindari pengambilan keputusan pada
saat dalam keadaan tenang saat pasien berada dalam stress berat
6. Pasien mendengarkan mengenai 6. Berikan informasi aktual yang terkait
informasi yang diberikan terkait dengan diagnosis, terapi dan prognosis
penyakitnya
XVIII. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No Hari/tanggal Implementasi Evaluasi


1. Selasa, 28 Juli SP 1 : HDR S:
a. Pada pasien
2020 / 09.00 1. Pasien tidak mau berbicara saat
1. Menjalin BHSP
WIB dengan pasien. ditanya namanya.
2. Diskusikan bahwa
klien masih
O:
memiliki sejumlah
kemampuan dan 1. Pasien tampak hanya tersenyum
aspek positif seperti saat diajak berbicara.
kegiatan klien
2. Pasien tampak selalu
dirumah, adanya
keluarga dan mengalihkan pandangannya.
lingkungan terdekat 3. Pasien duduk bersembunyi di
klien. belakang ibunya saat perawat
3. Beri pujian yang
nyata dan melakukan kunjungan.
hindarkan setiap
kali bertemu A:
dengan klien yang
memiliki penilaian Masalah belum teratasi, BHSP tidak
yang negatif. terbina dengan baik
b. Pada keluarga :
1. Mendiskusikan
P:
masalah yang
dihadapi keluarga 4. Evalusi SP 1 BHSP
dalam merawat 5. Ajarkan SP 1 HDR
pasien di rumah,
menjelaskan
tentang pengertian,
tanda dan gejala
harga diri rendah,
menjelaskan cara
merawat pasien
dengan harga diri
rendah,
mendemonstrasikan
cara merawat
pasien dengan
harga diri rendah,
dan memberi
kesempatan kepada
keluarga untuk
mempraktekkan
cara merawat
2. Kamis, 30 Juli Koping tidak efektif S:
1. Menggunakan
2020 / 09.00 1. Pasien tidak mau berbicara
pendekatan tenang dan
WIB menyakinkan 2. Keluarga mengatakan pasien
2. Memfasilitasi pasien masih tidak mau berinteraksi
untuk membuat dengan orang lain.
keputusan
3. Membantu pasien
untuk identifikasi O:
bermacam-macam 1. Pasien tampak hanya tersenyum
nilai kehidupan
2. Pasien tampak menundukan
4. Membantu pasien
identifikasi strategi pandangan
positif untuk mengatur 3. Pasien hanya duduk diam.
pola nilai yang
dimiliki
5. Menghindari A:
pengambilan 1. Pasien tidak mampu
keputusan pada saat
mengidentifikasi masalah yang
pasien berada dalam
stress berat ada pada dirinya.
6. Memberikan informasi
aktual yang terkait P:
dengan diagnosis,
terapi dan prognosis Lanjutkan intervensi koping tidak
efektif
3. Senin, 03 SP 1 : S:
Agustus a. Pada pasien : 1. Pasien tidak mau berbicara
1. Menjalin BHSP
2020 / 08.30 2. Keluarga mengatakan pasien
dengan pasien.
WIB 2. Mengidentifikasi masih tidak mau berinteraksi
penyebab isolasi dengan orang lain.
sosial klien
3. Berdiskusi dengan
O:
klien tentang
keuntungan 1. Pasien tampak hanya tersenyum
berinteraksi dengan 2. Pasien tampak hanya menunduk
orang lain
3. Pasien hanya duduk diam
4. Berdiskusi dengan
klien tentang dibelakang ibunya.
kerugian tidak 4. Pasien kadang tampak
berinteraksi dengan mengalihkan pandangannya
orang lain sambil melihat di sekelilingnya.
5. Mengajarkan klien
5. Keluarga mengatakan tidak tahu
cara berkenalan
dengan satu orang pasti mengapa pasien menjadi
6. Menganjurkan klien seperti itu.
memasukkan 6. Keluarga tampak mendengarkan
kegiatan latihan
berbincang penjelasan yang diberikan oleh
-bincangdengan perawat.
orang lain dalam
kegiatan harian.
A:
b. Pada keluarga : 1. Pasien tidak mampu
1. Mendiskusikan mengidentifikasi masalah yang
masalah yang
ada pada dirinya serta tidak
dirasakan keluarga
dalam merawat mampu untuk berinteraksi dengan
klien. orang lain.
2. Menjelaskan
pengertian, tanda
dan gejala serta P:
proses terjadinya Lanjutkan intervensi SP 1 Isolasi
isolasi sosial. sosial.
3. Menjelaskan cara
merawat klien
dengan isolasi sosial.
4. Rabu, 05 SP 1 : HDR S:
a. Pada pasien :
Agustus 1. Pasien tidak mau berbicara saat
1. Menjalin BHSP
2020 / 09.00 dengan pasien. ditanya namanya.
WIB 2. Diskusikan bahwa
klien masih
O:
memiliki sejumlah
kemampuan dan 1. Pasien tampak gelisah
aspek positif 2. Pasien mau berjabat tangan.
seperti kegiatan
Pasien duduk berdampingan
klien dirumah,
adanya keluarga dengan ibunya. kontak mata
dan lingkungan masih sedikit
terdekat klien. 3. Kontak mata kurang
3. Beri pujian yang
nyata dan
hindarkan setiap
kali bertemu A :
dengan klien yang Masalah belum teratasi, BHSP tidak
memiliki penilaian
yang negatif. terbina dengan baik

b. Pada keluarga : P:
1. Mendiskusikan
masalah yang 1. Evalusi SP 1 BHSP
dihadapi keluarga 2. Ajarkan SP 1 HDR
dalam merawat
pasien di rumah,
menjelaskan
tentang pengertian,
tanda dan gejala
harga diri rendah,
menjelaskan cara
merawat pasien
dengan harga diri
rendah,
mendemonstrasikan
cara merawat
pasien dengan
harga diri rendah,
dan memberi
kesempatan kepada
keluarga untuk
mempraktekkan
cara merawat
5. Jumat, 07 SP 1 : S:
Agustus a. Pada pasien : 1. Pasien tidak mau berbicara
1. Menjalin BHSP
2020 / 08.00 2. Keluarga mengatakan pasien
dengan pasien.
WIB 2. Mengidentifikasi masih menghindari interaksi
penyebab isolasi dengan orang lain.
sosial klien
3. Berdiskusi dengan
O:
klien tentang
keuntungan 1. Pasien tampak hanya tersenyum
berinteraksi dengan 2. Pasien tampak hanya menunduk
orang lain
3. Pasien duduk sambil
4. Berdiskusi dengan
klien tentang membelakangi perawat.
kerugian tidak 4. Keluarga tampak mendengarkan
berinteraksi dengan penjelasan yang diberikan oleh
orang lain perawat mengenai cara merawat
5. Mengajarkan klien pasien.
cara berkenalan
dengan satu orang
6. Menganjurkan klien A :
memasukkan 1. Pasien tidak mampu
kegiatan latihan mengidentifikasi masalah yang
berbincang
-bincangdengan ada pada dirinya serta tidak
orang lain dalam mampu untuk berinteraksi dengan
kegiatan harian. orang lain.

b. Pada keluarga :
1. Mendiskusikan P:
masalah yang Lanjutkan intervensi SP 1 Isolasi
dirasakan keluarga sosial.
dalam merawat
klien.
2. Menjelaskan
pengertian, tanda
dan gejala serta
proses terjadinya
isolasi sosial.
3. Menjelaskan cara
merawat klien
dengan isolasi sosial.
Banjarmasin, 08 Agustus 2020

Ners Muda

(Adelia Ramadhanti, S.Kep)

Mengetahui,

Preceptor Akademik Preceptor Klinik

(M. Syafwani, Ns., M.Kep.Sp.Jiwa)

(Abdul Habib S.Kep.,Ns)

Anda mungkin juga menyukai