Disusun Oleh :
Adelia Ramadhanti S.Kep
NPM: 1914901110001
I. DATA DEMOGRAFI
1. Biodata
- Nama ( inisial ) : Tn. S
- Usia / tanggal lahir : 35 Tahun
- Jenis kelamin : Laki-laki
- Alamat : Jl. Imam Bonjol
- Suku / bangsa : Banjar
- Status pernikahan : Belum Menikah
- Agama / keyakinan : Islam
- Pekerjaan / sumber penghasilan : Tidak Bekerja
- Diagnosa medik : Skizofrenia
Penanggung jawab
- Nama : Tn. T
- Usia : 69 Tahun
- Jenis kelamin : Laki-laki
- Pekerjaan / sumber penghasilan : Pensiunan
- Hubungan dengan klien : Orang tua
Ya √ Tidak
Keluarga pasien mengatakan bahwa sejak pasien usia 5 bulan mengalami kejang,
semenjak itu pasien menunjukkan perilaku berbeda.
b. Pengobatan sebelumnya.
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien tidak di bawa ke RS atau berobat ke dokter
jiwa.
3. Riwayat Aniaya
Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia
a. Aniaya fisik
b. Aniaya seksual
c. Penolakan
d. Kekerasan dalam keluarga
e. Tindakan kriminal
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien tidak pernah mengalami aniaya baik
aniaya fisik dan seksual. Pasien juga tidak pernah mengalami penolakan, kekerasan
dalam keluarga, dan tindakan kriminal.
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada masalah keperawatan
Keluarga pasien mengatakan bahwa tidak ada anggota keluarga yang mengalami hal
yang sama ataupun gangguan jiwa lainnya
IV. FISIK
1. Tanda vital : TD : 120/80 mmHg HR : 87x/menit RR : 20x/menit T : 36,6°c
2. Ukur : TB : 155 cm BB : 60 kg
3. Keluhan fisik : Kesulitan dalam berbicara, tidak ada kelainan fisik
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada masalah keperawatan.
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram 3 generasi
Tn.S
Keterangan :
: Laki-Laki : Meninggal : Klien
Pasien anak ke 2 dari 2 bersaudara. Mereka tinggal berempat di dalam satu rumah.
2. Konsep diri
a. Gambaran diri :
Pasien diam tidak mampu menjawab karena pasien kesulitan dalam berbicara
b. Identitas :
Pasien adalah seorang laki-laki. Keluarga pasien mengatakan usia pasien 35 tahun,
c. Peran :
Keluarga pasien mengatakan dia sering membantu pekerjaan dirumah apabila di suruh.
d. Ideal diri :
Pasien diam tidak mampu menjawab karena pasien kesulitan dalam berbicara
e. Harga diri :
Pasien diam tidak mampu menjawab karena pasien kesulitan dalam berbicara
Keluarga pasien mengatakan pasien hanya berbicara dan dekat kepada keluarga di rumah.
Klien tidak memiliki peran di masyarakat, klien hanya berdiam di rumah bersama
keluarganya
Klien merasa malu jika bertemu orang baru, klien akan bersembuyi di belakang ibunya atau
masuk ke dalam kamar.
4. Spiritual
Keluarga pasien mengatakan pasien beragama islam. Tetapi pasien tidak melakukan ibadah
sebab tidak mengerti bacaan sholat.
b. Kegiatan ibadah
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak melakukan sholat 5 waktu karena tidak dapat
memahami bacaan sholat, padahal keluarga sudah mengajari.
Penggunaan pakaian
2. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Inkoheren
Apatis Lambat Membisu
Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan : Klien tidak mau berbicara dikarenakan malu
MASALAH KEPERAWATAN : Gangguan konsep diri : harga diri rendah
3. Aktivitas motorik
Lesu Tegang Gelisah Komfulsif
Agitasi Tik Grimasen Tremor
Jelaskan : Saat dilakukan pengkajian, gerakan tubuh tampak tidak tenang
MASALAH KEPERAWATAN : Peningkatan aktifitas motorik
4. Alam perasaan
Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir Gembira
Jelaskan : Pasien tidak menjawab karena tidak mau berbicara
MASALAH KEPERAWATAN : Gangguan konsep diri : harga diri rendah
5. Afek
Adekuat Datar Tumpul Labil Tidak sesuai
Pada saat pengkajian klien berekspresi sesuai dengan apa yang terjadi. Seperti saat perawat
memperhatikan klien , klien pun berekspresi malu-malu
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada masalah
7. Persepsi
Pendengaran Penglihatan Perabaan
Derealisasi Pengecapan Penghidu
Depersonalisasi
Jelaskan : Pada persepsi klien tidak ada yang terganggu hanya saja respon pasien tidak ada
atau hanya diam.
MASALAH KEPERAWATAN : Sulit di evaluasi
8. Proses pikir
Sirkumtansial Tangensial Kehilangan asosiasi
Flight of idea Blocking Bicara cepat/Logorea
Pengulangan pembicaraan/persevarasi
Jelaskan : Pasien diam saja
MASALAH KEPERAWATAN : Sulit di evaluasi
9. Isi pikir
Obsesi Fobia Pesimisme
Rendah diri Ide yang terkait Pikiran magis
Agama Somatik Kebesaran
Curiga Nihilistic Sisip pikir
Siar pikir Kontrol pikir
Jelaskan : Pasien diam saja
MASALAH KEPERAWATAN : tidak dapat di evaluasi
11. Memori
Gg. daya ingat jangka panjang Gg. daya ingat jangka pendek
Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum alkohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebih
Jelaskan : Klien tidak mau berbicara dengan orang lain maupun berinteraksi dengan orang
sekitar.
Data Objektif :
1. Pasien tampak menunjukan kontak mata
sedikit
2. Tampak gelisah saat di tatap
3. Pasien tampak duduk dempet bersama
ibu saat mengobrol bersama perawat
2. Data Subjektif : Isolasi sosial
1. Keluarga klien mengatakan bahwa klien
tidak pernah mau berinteraksi dengan
orang lain.
2. Keluarga mengatakan bahwa klien selalu
mengurung diri dan menyendiri.
Data Objektif :
1. Klien tampak selalu menundukan
pandangan
2. Klien tidak mau berbicara
3. Klien tampak selalu bersembunyi di
belakang ibunya.
3. Data subjektif : Koping tidak efektif
1. Keluarga mengatakan bahwa klien selalu
malu saat bertemu orang baru.
2. Keluarga mengatakan klien selalu
menjauhi orang lain dengan alasan malu.
Data Objektif :
1. Klien tampak diam saat diajak berbicara
2. Klien tampak mengalihkan
pandangannya saat perawat mengajaknya
berbicara.
XV. POHON MASALAH
Isolasi sosial = menarik diri
SP 2 : SP 2 :
a. Pada pasien : a. Pada pasien :
1. Evaluasi jadwal harian klien oleh 1. Evaluasi jadwal harian klien oleh
perawat. perawat.
2. Latih kemampuan kedua klien yang 2. Latih kemampuan kedua klien yang
dapat dilakukan. dapat dilakukan.
3. Anjurkan klien untuk memasukkan 3. Anjurkan klien untuk memasukkan
kemampuan kedua kedalam jadwal kemampuan kedua kedalam jadwal
kegiatan harian. kegiatan harian.
b. Pada keluarga : b. Pada keluarga :
1. Melatih keluarga mempraktekkan 1. Melatih keluarga mempraktekkan
cara merawat pasien cara merawat pasien dengan masalah
dengan masalah harga diri rendah harga diri rendah langsung kepada
langsung kepada pasien pasien
SP 3 : SP 3 :
a. Pada keluarga : b. Pada keluarga :
1. Membantu keluarga membuat 1. Membantu keluarga membuat jadwal
jadwal di rumah termasuk minum di rumah termasuk minum obat.
obat. 2. Menjelaskan follow up klien setelah
2. Menjelaskan follow up klien setelah pulang.
pulang.
SP 2 : SP 2 :
a. Pada pasien : a. Pada pasien :
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
harian klien. klien.
2. Memberikan kesempatan kepada 2. Memberikan kesempatan kepada
klien mempraktikkan cara klien mempraktikkan cara berkenalan
berkenalan dengan satu orang dengan satu orang (perawat).
(perawat). 3. Menganjurkan klien memasukkan
3. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
dalam jadwal kegiatan harian.
SP 3 : SP 3 :
a. Pada pasien : a. Pada pasien :
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
harian klien. klien.
2. Memberikan kesempatan kepada 2. Memberikan kesempatan kepada
klien mempraktikkan cara klien mempraktikkan cara
berkenalan dengan satu orang (klien berkenalan dengan satu orang (klien
lain). lain).
3. Menganjurkan klien memasukkan 3. Menganjurkan klien memasukkan
dalam jadwal kegiatan harian. dalam jadwal kegiatan harian.
b. Pada keluarga : b. Pada keluarga :
1. Membantu keluarga membuat 1. Membantu keluarga membuat jadwal
jadwal aktifitas di rumah termasuk aktifitas di rumah termasuk minum
minum obat (discharge planning). obat (discharge planning).
2. Menjelaskan follow up klien setelah 2. Menjelaskan follow up klien setelah
pulang. pulang.
SP 4 : SP 4 :
a. Pada pasien : a. Pada pasien :
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
harian klien. klien.
2. Memberikan kesempatan kepada 2. Memberikan kesempatan kepada
klien untuk mempraktikkan cara klien untuk mempraktikkan cara
berkenalan dengan dua orang atau berkenalan dengan dua orang atau
lebih (kelompok). lebih (kelompok).
3. Menganjurkan klien memasukkan 3. Menganjurkan klien memasukkan
dalam jadwal kegiatan harian. dalam jadwal kegiatan harian.
b. Pada keluarga : b. Pada keluarga :
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
melatih/merawat pasien berkenalan melatih/merawat pasien berkenalan
dan berbicara saat melakukan dan berbicara saat melakukan
kegiatan harian/RT, berbelanja, beri kegiatan harian/RT, berbelanja, beri
pujian pujian
2. Jelaskan follow up ke RSJ/PKM 2. Jelaskan follow up ke RSJ/PKM
tanda kambuh dan rujukan tanda kambuh dan rujukan
3. Anjurkan membantu pasien sesuai 3. Anjurkan membantu pasien sesuai
jadwal kegiatan dan berikan pujian. jadwal kegiatan dan berikan pujian.
SP 5 : SP 5 :
a. Pada pasien : a. Pada pasien :
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
harian klien. klien.
2. Menjelaskan cara patuh minum 2. Menjelaskan cara patuh minum obat.
obat. 3. Menganjurkan klien memasukkan
3. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
dalam jadwal kegiatan harian.
3. Koping tidak Setelah dilakukan 5x 1. Pasien merasa tenang dan nyaman saat 1. Gunakan pendekatan tenang dan
efektif interaksi diharapkan diajak berkomunikasi menyakinkan
mekanisme koping pasien 2. Pasien mampu membuat keputusan 2. Memfasilitasi pasien untuk membuat
meningkat atau efektif 3. Pasien mampu mengidentifikasi keputusan
berbagai nilai-nilai yang ada di 3. Bantu pasien untuk identifikasi
kehidupannya bermacam-macam nilai kehidupan
4. Pasien mampu mengidentifikasi aspek 4. Bantu pasien identifikasi strategi positif
positif yang dimilikinya untuk mengatur pola nilai yang dimiliki
5. Pasien mampu mengambil keputusan 5. Hindari pengambilan keputusan pada
saat dalam keadaan tenang saat pasien berada dalam stress berat
6. Pasien mendengarkan mengenai 6. Berikan informasi aktual yang terkait
informasi yang diberikan terkait dengan diagnosis, terapi dan prognosis
penyakitnya
XVIII. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
b. Pada keluarga : P:
1. Mendiskusikan
masalah yang 1. Evalusi SP 1 BHSP
dihadapi keluarga 2. Ajarkan SP 1 HDR
dalam merawat
pasien di rumah,
menjelaskan
tentang pengertian,
tanda dan gejala
harga diri rendah,
menjelaskan cara
merawat pasien
dengan harga diri
rendah,
mendemonstrasikan
cara merawat
pasien dengan
harga diri rendah,
dan memberi
kesempatan kepada
keluarga untuk
mempraktekkan
cara merawat
5. Jumat, 07 SP 1 : S:
Agustus a. Pada pasien : 1. Pasien tidak mau berbicara
1. Menjalin BHSP
2020 / 08.00 2. Keluarga mengatakan pasien
dengan pasien.
WIB 2. Mengidentifikasi masih menghindari interaksi
penyebab isolasi dengan orang lain.
sosial klien
3. Berdiskusi dengan
O:
klien tentang
keuntungan 1. Pasien tampak hanya tersenyum
berinteraksi dengan 2. Pasien tampak hanya menunduk
orang lain
3. Pasien duduk sambil
4. Berdiskusi dengan
klien tentang membelakangi perawat.
kerugian tidak 4. Keluarga tampak mendengarkan
berinteraksi dengan penjelasan yang diberikan oleh
orang lain perawat mengenai cara merawat
5. Mengajarkan klien pasien.
cara berkenalan
dengan satu orang
6. Menganjurkan klien A :
memasukkan 1. Pasien tidak mampu
kegiatan latihan mengidentifikasi masalah yang
berbincang
-bincangdengan ada pada dirinya serta tidak
orang lain dalam mampu untuk berinteraksi dengan
kegiatan harian. orang lain.
b. Pada keluarga :
1. Mendiskusikan P:
masalah yang Lanjutkan intervensi SP 1 Isolasi
dirasakan keluarga sosial.
dalam merawat
klien.
2. Menjelaskan
pengertian, tanda
dan gejala serta
proses terjadinya
isolasi sosial.
3. Menjelaskan cara
merawat klien
dengan isolasi sosial.
Banjarmasin, 08 Agustus 2020
Ners Muda
Mengetahui,