Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN

RUANG PERAWATAN ANAK

I. BIODATA
A. Identitas Klien
1. Nama/Nama panggilan : An. D
2. Tempat Tgl lahir/Usia : Banjarmasin, 24-11-2015/ 2 tahun
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : Belum sekolah
6. Alamat : Jl. Kelayan A RT. 10
7. Tgl masuk : 08-11-2017 (jam 07.38 WITA)
8. Tgl pengkajian : 08-11-2017
9. Diagnosa medik : KDS
10. Rencana terapi : Infus D5 ½ NS, Injeksi
(Paracetamol dan Diazepam)
11. Asal rujukan : Dokter

B. Identitas Orang Tua


Ayah/ibu
1. Nama : Tn. A
2. Usia : 39 Tahun
3. Pendidikan : SMA
4. Pekerjaan : Swasta
5. Agama : Islam
6. Alamat : Jl. Kelayan A RT. 10

C. Identitas Saudara Kandung


No Nama Usia Hubungan Status kesehatan
1 An. S 14 Tahun Kakak Sehat

II. RIWAYAT KESEHATAN


A. Riwayat Kesehatan Sekarang :
Keluhan utama :
Keluarga mengatakan ada kejang dan demam

Riwayat keluhan utama :


Keluarga mengatakan anak demam dari sore kemarin pagi tadi dibawa
kedokter disaat menebus obat di apotik anaknya tiba mengalami kejang ± 5
menit dan dibawa kembali ke dokter kemudian dokter memberikan obat
melalui anus, dan kemudian langsung dibawa ke IGD rumah sakit ulin.
Keluhan pada saat pengkajian :
Keluarga mengatakan sekarang masih demam dan ada beberapa saat yang
lalu anak ketika tidur anak terlihat ada gerakan terkejut sebentar.

B. Riwayat Kesehatan Lalu


1. Prenatal care
a. Ibu memeriksakan kehamilannya setiap minggu di bidan. Ibu klien
mengatakan tidak ada keluhan selama hamil, ibu hanya mengalami
mual muntah dan oleh Dokter/ Bidan di berikan obat anti mual
(antiemetik)
b. Riwayat terkena radiasi : ibu mengatakan tidak ada terpapar radiasi
selama mengandung
c. Riwayat berat badan selama hamil : ibu mengatakan bahwa
mengalami peningkatan berat badan 2-3 kg
d. Riwayat imunisasi TT : ibu mengatakan mendapatkan imunisasi TT
selama kehamilan
e. Golongan darah ibu: B golongan darah ayah: O
2. Intranatal care
a. Tempat melahirkan : Rumah Sakit
b. Jenis persalinan : Partus Normal
c. Penolong persalinan : Bidan dan tim medis lainnya di rumah sakit
d. Komplikasi yang dialami oleh ibu pada saat melahirkan dan setelah
melahirkan: tidak ada komplikasi pada saat dan setelah melahirkan
3. Postnatal
a. Kondisi bayi : langsung menangis
APGAR: 10
BBL : 3200 gram
Hal lain : tidak ada keterangan kelainan bayi saat lahir
b. Anak pada saat lahir tidak mengalami : ibu mengatakan tidak
masalah yang terjadi pada saat bayinya lahir

(Untuk semua usia)


o Klien pernah mengalami penyakit: demam Diberikan obat oleh:
paracetamol
o Riwayat kecelakaan: keluarga mengatakan anak tidak pernah
mengalami kecelakaan
o Riwayat mengkonsumsi obat-obatan berbahaya tanpa anjuran
dokter dan menggunakan zat/subtansi kimia yang berbahaya:
tidak ada mengkonsumsi obat tanpa serep dokter selain dari obat
paracetamol
o Perkembangan anak dibandingkan saudara-saudaranya:
perkembangan anaknya lebih cepat dari pada kakaknya
C. Riwayat kesehatan keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami penyakit seperti anak
Genogram:

Keterangan:
: Laki-Laki
: Perempuan
: Meninggal
: Klien
: Serumah

III. RIWAYAT IMMUNISASI (Imunisasi Lengkap)


N Waktu Reaksi setelah
Jenis imunisasi Frekuensi Keterangan
o pemberian pemberian
1 BCG 1 bulan 1 kali Tidak ada -
2 DPT (I, II, III) 2 bulan 3 kali Demam Mendapat
3 bulan penurun
4 bulan panas
setelah
imuninasi
3 Polio (I, II, III, IV) 1 bulan 3 kali Tidak ada -
2 bulan
3 bulan
4 bulan
4 Campak 9 bulan 1 kali Tidak ada -
5 Hepatitis 0 hari 1 kali Tidak ada -

IV. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG


A. Pertumbuhan Fisik
1. Berat badan : 12 kg
2. Tinggi badan : 82 cm
3. Waktu tumbuh gigi : 7 bulan
Gigi tanggal : belum ada
Jumlah gigi : 16 buah
B. Perkembangan tiap tahap
Usia anak saat
1. Berguling : 4 bulan
2. Duduk : 6 bulan
3. Merangkak : 7 bulan
4. Berjalan : 13 bulan
5. Senyum kepada orang lain pertama kali : ibu mngatakan tidak ingat
kapan anaknya tersenyum dengan orang lain
6. Bicara pertama kali : 14 bulan
7. Berpakaian tanpa bantuan : klien masih berpakaian dengan bantuan
orang lain

V. RIWAYAT NUTRISI
A. Pemberian ASI
Ibu klien mengatakan anak mendapatkan ASI hingga umur 4 bulan
B. Pemberian susu formula
1. Alasan pemberian :
Ibu menderita sakit sehingga tidak dapat memberikan asi
2. Jumlah pemberian :
Sebanyak 7 x 50 cc/hari
3. Cara pemberian :
Menggunakan dot
Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini
Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian
0 – 4 bulan ASI 4 bulan
5 – 7 bulan ASI, susu formuladan bubur 3 bulan
8 bulan – sekarang Susu formula, bubur dan nasi 5 bulan – sekarang

VI. RIWAYAT PSIKOSOSIAL


o Anak tinggal bersama : orang tua di rumah sendiri
o Lingkungan berada di : pemukiman rumahh warga
o Rumah dekat dengan : jalan raya tempat bermain
o Kamar klien : kamar klien bergabung dengan kamar orang tua
o Rumah ada tangga : ada tangga
o Hubungan antar anggota keluarga : baik dan sangat dekat
o Pengasuh anak : orang tua

VII.RIWAYAT SPIRITUAL
o Support sistem dalam keluarga : baik
o Kegiatan keagamaan : klien belum bisa mengikuti kegiatan
keagamaan

VIII. REAKSI HOSPITALISASI


A. Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
 Ibu membawa anaknya ke RS karena: anaknya mengalami demam dan
kejang
 Apakah dokter menceritakan tentang kondisi anaknya: iya dokter
menceritakan
 Perasaan orang tua saat ini: sudah mulai tenang namun masih ada rasa
khawatir terhadap penyakit yang anaknya rasakan
 Orang tua selalu berkunjung ke RS: iya karena orangnya yang
menjaganya
 Yang akan tinggal dengan anak: ibu dan bapaknya secara bergantian

B. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap


Anak selalu merasa takut dan menangis ketika akan dilakukan tindakan
oleh perawat atau dokter karena anak merasa akan di sakiti ketika perawat
atau dokter melakukan tindakan.

C. Pengalaman keluarga mengenai sakit termasuk perawatan dan pengobatan


sebelumnya
Orang tua kalau mendapati anaknya sakit dibawa kepelayanan kesehatan
untuk mendapatkan tindakan kesehatan biasaya dibawa ke dokter terlebih
dahulu.

D. Pengalaman dan persepsi anak mengenai sakit termasuk perawatan dan


pengobatan sebelumnya
Untuk masuk rumah sakit ini pertama kalinya anak di rawat inap, terlihat
anak gelisah dan rewel , sebelumnya hanya melakukan rawat jalan kalau
sakit.

IX. AKTIVITAS SEHARI-HARI


A. Nutrisi
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
Selera makan Klien makan 3 x sehari Klien tidak nafsu makan

B. Cairan
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
1. Jenis minuman Susu formula Susu formula
2. Frekuensi minum 12 x sehari 12 x sehari
3. Kebutuhan cairan 800 cc 800 cc
4. Cara pemenuhan Minum susu formula dan Minum susu formula, air
air mineral mineral dan cairan infus

C. Eliminasi (BAB & BAK)


Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
1. Tempat pembuangan Popok Popok
2. Frekuensi (waktu) 1 – 2/ 4 – 5 x sehari 1 – 2/ 4 – 5 x sehari
3. Konsistensi Lembek Lembek bercampur lendir
4. Kesulitan Tidak ada Tidak ada
5. Obat pencahar Tidak ada Tidak ada

D. Istirahat tidur
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jam tidur
a. Siang 2 – 3 jam 3 – 4 jam
b. Malam 8 – 10 jam 7 – 8 jam
2. Pola tidur Efektif Terganggu
3. Kebiasaan sebelum tidur Minum susu Minum susu
4. Kesulitan tidur Tidak ada Gelisah karena demam
yang dialami

E. Olah Raga
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Program olahraga
2. Jenis dan frekuensi Tidak ada aktivitas olahraga Tidak ada aktivitas olahraga
3. Kondisi setelah yang dijalani yang dijalani
olahraga

F. Personal Hygiene
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Mandi
a. Cara Dimandikan oleh Diseka oleh orangtuanya
orangtuanya
b. Frekuensi 2 x sehari 1x sehari
c. Alat mandi Sabun Sapu tangan
2. Cuci rambut 2 x sehari Tidak ada
a. Frekuensi Dicuci oleh orang tuanya Dicuci oleh orangtuanya
b. Cara 1 x minggu
3. Gunting kuku Menggunakan gunting Tidak ada gunting kuku
a. Frekuensi kuku
b. Cara
4. Gosok gigi 2 x sehari Tidak ada gosok gigi
a. Frekuensi Menggunakan sikat gigi
b. Cara

G. Aktivitas/Mobilitas Fisik
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Kegiatan sehari-hari Bermain, makan, tidur Bermain, makan, tidur
2. Pengaturan jadwal Tidak ada pengaturan Tidak ada pengaturan
harian jadwal jadwal
3. Penggunaan alat bantu Tidak ada menggunanakan Tidak ada menggunakan
aktivitas alat bantu aktivitas alat bantu aktivitas
4. Kesulitan pergerakan Tidak ada kesulitan Klien tampak lemah
tubuh pergerakan tubuh
H. Rekreasi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Perasaan saat sekolah
2. Waktu luang
3. Perasaan setelah
rekreasi Belum sekolah Belum sekolah
4. Waktu senggang
keluarga
5. Kegiatan hari libur

X. PEMERIKSAAN FISIK
 Keadaan umum: anak tampak lemas
 Kesadaran: composmentis (E4, V5, M6)
 Tanda-tanda vital
a. Tekanan darah : - mmHg
b. Denyut nadi : 112 x/menit
c. Suhu : 38,1 oC
d. Pernafasan : 42 x/menit
 Berat badan : 12 kg
 Tinggi badan : 82 cm
 Hasil pemeriksaan berdasarkan NCHS, atau pemeriksaan lain menengani
status nutrisi: status gizi anak dalam kategori normal
 Kepala
Inspeksi
Keadaan rambut & higyene kepala :
a. Warna rambut : hitam
b. Penyebaran : distribusi rambut merata dan lebat
c. Mudah rontok : tidak mudah rontok
d. Kebersihan rambut : bersih
Palpasi
Benjolan : tidak terdapat benjolan
Nyeri tekan : nyeri tekan tidak ada
Tekstur rambut : tekstur rambut teraba halus

 Muka
Inspeksi
Simetris/tidak : mata simetris
Bentuk wajah : wajah berbentuk oval
Gerakan abnormal : tidak ada gerakan yang abnormal
Ekspresi wajah : tidak ada ekpresi yang ditunjukkan
Palpasi
Nyeri tekan : tidak ada terdapat nyeri tekan
Data lain : bibir klien tampak kering, dan kulit teraba
hangat
 Mata
Inspeksi
a. Palpebra : tidak terdapat edema dan radang
b. Sclera : tidak terdapat icterus
c. Conjungtiva : tidak ada radang dan juga tidak ada anemis
d. Pupil : isokor
refleks pupil terhadap cahaya: mengecil
e. Posisi mata : dalam posisi yang simetris
f. Gerakan bola mata : bola mata dalam bergerak kesemua arah
g. Penutupan kelopak mata: kedua kelopak mata dapat menutup dan
membuka tanpa hambatan
h. Keadaan bulu mata :Distribusi normal, tidak rontok, bersih
i. Keadaan visus : 6/6 OD OS
j. Penglihatan : tidak kabur, tidak ada diplopia
Palpasi
Tekanan bola mata : < 21
Data lain : tidak ada

 Hidung dan sinus


Inspeksi
a. Posisi hidung : lubang hidung simetris
b. Bentuk hidung : terlihat pesek
c. Keadaan septum : septum berada ditengah antara lubang hidung
d. Secret/cairan : tidak terdapat sekret
Data lain :-

 Telinga
Inspeksi
a. Posisi telinga : simetris
b. Ukuran/bentuk telinga : tidak ada kelainan bentuk
c. Aurikel : bentuk dan ukurannya sama kanan dan kiri
d. Lubang telinga : bersih
e. Pemakaian alat bantu : tidak ada
Palpasi
Nyeri tekan : tidak ada
Pemeriksaan uji pendengaran
a. Rinne : tidak dilakukan pemeriksaan
b. Weber : tidak dilakukan pemeriksaan
c. Swabach : tidak dilakukan pemeriksaan
Pemeriksaan vestibuler : tidak dilakukan pemeriksaan
Data lain : tidak ada

 Mulut
Inspeksi
a. Gigi
1) Keadaan gigi : gigi tampak putih bersih
2) Karang gigi/karies : tidak ada
3) Pemakain gigi susu : klien masih menggunakan gigi susu
b. Gusi : tidak ada peradangan
c. Lidah : bersih
d. Bibir
1) Cianosis/pucat/tidak : tidak ada sianosis
2) Basah/kering/pecah : mukosa mulut telihat kering
3) Mulut berbau/tidak : tidak berbau
4) Kemampuan bicara : baik dan lancar
Data lain : muntah tidak ada

 Tenggorokan
a. Warna mukosa : kemerahan
b. Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan
c. Nyeri menelan : tidak ada nyeri menelen

 Leher
Inspeksi
Kelenjar thyroid : tidak ada pembesaran
Palpasi
a. Kelenjar thyroid : teraba
b. Kaku kuduk/tidak : tidak ada
c. Kelenjar limfe : tidak ada pembesar
Data lain : tidak ada
 Thorax dan pernafasan
Bentuk dada : Normal
Irama pernafasan : regular
Pengembangan di waktu bernafas : perkembangan dada ketika bernapas
simetris
Tipe pernafasan : normal
Data lain :-
Palpasi
a. Vokal fremitus : vokal fremitus simetris
b. Massa/nyeri : tidak ada massa dan nyeri
Auskultasi
a. Suara nafas : Vesikuler
b. Suara nafas tambahan : tidak ada suara napas tambahan
Perkusi : sonor
Data lain : kulit teraba hangat

 Jantung
Palpasi
Ictus cordis : teraba
Perkusi
Pembesaran jantung : tidak ada pembesaran jantung
Auskultasi
a. BJ I :lub
b. BJ II :dub
c. BJ III : tidak ada
d. Bunyi jantung tambahan : tidak ada
Data lain : kulit teraba hangat

 Abdomen
Inspeksi
a. Membuncit : tidak ada
b. Ada luka/tidak : tidak ada

Palpasi
a. Hepar : tidak ada pembesaran
b. Lien : tidak ada pembesaran
c. Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan
Auskultasi
Peristaltik : 12 x/menit
Perkusi : tympani
Data lain : kulit teraba hangat

 Genitalia dan anus : tidak ada kelainan

 Ektremitas
Ektremitas atas
a. Motorik
1. Pergerakan kanan/kiri : aktif, normal, tidak ada kelemahan
2. Pergerakan abnormal : tidak ada
3. Kekuatan otot kanan/kiri : skala 5555 5 555
4. Tonus otot kanan/kiri : + 2 (normal)
5. Koordinasi : seimbang
b. Refleks
1. Biceps kanan/kiri : ada kontraksi otot biceps
2. Triceps kanan/kiri : ada kontraksi otot triceps
c. Sensori
1. Nyeri : dapat merasakan nyeri
2. Rangsang suhu : dapat merasakan perubahan suhu
3. Rasa raba : dapat merasakan ketik diraba
Ektremitas bawah
a. Motorik
1. Gaya berjalan : normal
2. Kekuatan kanan/kiri : skala 5555 5555
3. Tonus otot kanan/kiri : +2 (normal)
b. Refleks
1. KPR kanan/kiri : tidak ada rasa nyeri (normal)
2. APR kanan/kiri : tidak ada rasa nyeri (normal)
3. Babinsky kanan/kiri : menarik tungkai (normal)
c. Sensori
1. Nyeri : merasakan nyeri
2. Rangsang suhu : dapat membedakan perbedaan suhu
3. Rasa raba : dapat merasakan ketika diraba
Data lain : tidak ada

 Status neurologi
Saraf-saraf cranial
a. Nervus I (Olfactorius): Penghidu : dapat membedakan bau minyak
harum dan minyak urut
b. Nervus II (Opticus): Pengihatan : dapat melihat dengan jelas
c. Nervus III, IV, VI (Oculomotorius, Trochlearis, Abducens)
1. Kontriksi pupil : isokor
2. Gerakan kelopak mata : dapat membuka dan menutup
tanpa hambatan
3. Pergerakan bola mata : dapat bergerak bebas ke semua
arah
4. Pergerakan mata ke bawah & dalam: dapat dilakukan
d. Nervus V (Trigeminus)
1. Sensibilitas/sensori : dapat membedakan suhu dan
rasa nyeri
2. Refleks dagu : dapat membuka dan menutup
mulut
3. Refleks kornea : dapat berkedip ketika mendapat
rangsangan dikornea
e. Nervus VII (Facialis)
1. Gerakan mimik : dapat menampakkan
eksperis sedih dan senang
2. Pengecapan 2/3 lidah bagian depan : normal
f. Nervus IX dan X (Glosopharingeus dan Vagus)
1. Refleks menelan : dapat menelan tanpa
ada hambatan
2. Refleks muntah : ada refleks muntah
3. Pengecapan 1/3 lidah bagian belakang : normal
4. Suara : dapat berbicara dengan
baik dan lancar
g. Nervus XI (Assesorius)
1. Memalingkan wajah ke kiri dan kanan : dapat menggerakkan
tanpa ada hambatan
2. Mengangkat bahu : dapat menggerakkan
tanpa ada hambatan
h. Nervus XII (Hypoglossus)
1. Deviasi lidah :lidah berada ditengah
tidak ada mengarah ke satu sisi yang lain
Tanda-tanda perangsangan selaput otak
a. Kaku kuduk : tidak ada
b. Kernig sign : tidak ada
c. Refleks brudzinski : tidak ada
d. Refleks lasegu : tidak ada
Data lain : tidak ada

XI. PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN (0 – 6 TAHUN)


Usia (0 – 12) yang ditemukan masalah tumbuh kembang
Tidak ditemukan masalah tumbuh kembang

XII. RENCANA TINDAKAN OPERASI


1. Persiapan (pre operasi) : tidak ada
2. Jenis operasi yang dilakukan : - Tgl: -

XIII. Catatan penting lainnya : -

XIV. TES DIAGNOSTIK


Pemeriksaan laboratorium
Tanggal pemeriksaan: 08-11-2017
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan Metoda
PATOLOGI
Hemoglobin 11,6* 14,0-22,0 g/dl Colorimetric
Leukosit 17,0* 4,00-10,5 ribu/ul Impedance
Eritrosit 4,86 3,50-5,20 juta/ul Impedance
Hematokrit 30,6 29,00-43,00 vol% Analyzer Calculates
Trombosit 396 150-450 ribu/ul Impedance
RDW-CV 14,8* 12,1-14,0 % Analyzer Calculates
MCV, MCH, MCHC
MCV 63.1* 75,0-96,0 fl Analyzer Calculates
MCH 23,8* 28,0-32,0 pg Analyzer Calculates
MCHC 37,9* 33,0-37,0 % Analyzer Calculates
HITUNG JENIS
Gran# 14,80* 2,50-7,00 ribu/ul Impedance
Limfosit# 1,4 1,25-4,0 ribu/ul Impedance
MID# 0,8 ribu/ul Impedance
GULA DARAH
Gula darah 148 <200 Mg/dl GOD-PAP
sewaktu
ELEKTROLIT
Natrium 131* 135-146 mmol/l ISE
Kalium 3,7 3,4-5,4 mmol/l ISE
Chlorida 106* 95-100 mmol/l ISE

XV. THERAPY SAAT INI


Indikasi/ Cara
Nama Obat Komposisi Golongan Obat Dosis
Kontraindikasi Pemberian
Infus D5 ½ NS Per 1000 mL: Indikasi: 1100 IV
glucose 55 gr, Untuk mengatasi ml/ 24
NaCl 4,5 gr, air deidrasi, menambah jam
untuk larutan kalori, dan
injeksi ad 1000 mengembalikan
mL keseimbangan
elektrolit
Paracetamol Paracetamol Antipiretik Indikasi: 3x120 IV
Nyeri ringan sampai mg
sedang, termasuk
disminorea dan sakit
kepala, nyeri pada
osteoarteritis dan
jaringan lunak, demam
termasuk paska
imunisasi dan migen
akut.

Kontraindikasi:
Gangguan fungsi hati,
gangguan fungsi
ginjal, ketergantungan
alkohol, bayi baru
lahir yang ikterus
Diazepam Diazepam Benzodiazepine Indikasi: 4 mg IV
Kondisi psikoneurotik (kalau
(ansietas, tegang, tidak perlu)
bisa istirahat). Kondisi
psikosomatik
(gangguan otot karena
tegang, gangguan
tidur, gangguan GI,
masalah jantung).
Relaksasi otot pada
kejang (kejang demam
& epilepsi)

Kontraindikasi:
Miastenia gravis
XVI. ANALISA DATA
Tanggal/
No Data Fokus Etiologi Problem
Jam
1 08-11- DS: Proses Hipertermia
2017/ 17.00 1. Ibu klien mengatakan anaknya masih Penyakit
demam (infeksi)

DO:
- T = 38,1 oC
- HR = 112 x/menit
- RR = 42 x/menit
- Klien tampak gelisah
- Bibir tampak kering
- Kulit klien teraba hangat
- Jumlah leukosit meningkat
2 08-11- Faktor Risiko: Risiko cedera
2017/ 17.00 Riwayat kejang (gangguan kognitif
sementara, hambatan fisik, gangguan
orientasi afektif, dan disfungsi efektor)
Suhu tubuh= 38,1 0C
Jumlah leukosit meningkat

XVII. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Hipertermia berhubungan dengan penyakit (infeksi)
2. Risiko cedera

XVIII. PERENCANAAN KEPERAWATAN


No
No Diagnosa Diagnosa Nursing Outcome Nursing Intervenstion Rasional
NANDA
1 00007 Hipertermia Setelah dilakukan 1. Monitor TTV 1. Mengetahui tanda-
berhubungan intervensi selama tanda hipertermia
dengan proses 1 x 4 jam suhu 2. Pantau suhu kulit 2. Tanda dari
penyakit (infeksi) tubuh klien dalam peningkatan suhu
batas normal, tubuh adalah kulit
dengan kriteria teraba hangat
hasil:
- Suhu tubuh 3. Intruksikan untuk 3. Pengaturan suhu
klien dalam menggunakan lingkungan tetap
rentang (36,5- pakaian yang tipis sejuk
37,50C)
- Kulit klien
tidak teraba 4. Dorong konsumsi 4. Menghindari
hangat cairan dehidrasi
- Tidak gelisah

5. Anjurkan kompres 5. Menurunkan suhu


pasien teknik water tubuh
tepid sponge
6. Kolaborasi 6. Mencegah dehidrasi
pemberian cairan
intravena
7. Pantau komplikasi 7. Pencegahan diawal
demam
8. Kolaborasi 8. Menurunkan suhu
pemberian antipiretik tubuh
2 00035 Risiko cedera Setelah dilakukan 1. Informasikan faktor 1. Pencegahan
intervensi selama risiko terjadinya terjadinya kejang
1x7 jam risiko kejang
cedera dapat 2. Informasikan 2. Pencegahan
teratasi, dengan pertolongan terjadinya cedera
kriteria hasil: pertama pada yang lebih serius
- Tidak terjadi kejang
cedera 3. Monitor 3. Menentukan
- Dapat pengelolaan obat ketepatan dalam
memahami pemberian obat
faktor risiko 4. Jaga penghalang 4. Mengindari jatuh
pemicu kejang tempat tidur dari tempat tidur
(Penyebab:
Demam,
infeksi, dan
trauma)
XIX. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nomor
N Jam
Diagnosa Tindakan Evaluasi Tindakan Paraf
o Tindakan
Nanda
1 09 – 11 - 00007 1. Monitor TTV 1. T = 38,3oC
2017/ HR = 92 x/menit
09.00 RR = 31 x/menit
2. Pantau suhu kulit 2. Kulit teraba hangat
3. Intruksikan untuk 3. Pasien sudah menggunakan
menggunakan pakaian pakaian yang tipis
yang tipis
4. Dorong konsumsi cairan 4. Kalien mau meminum susu dan
air mineral sedikit namun
sering
5. Menganjurkan kompres 5. Kulit teraba hangat
pasien dengan teknik water
tepid sponge
6. Kolaborasi pemberian 6. Terpasang infus D5 ½ NS 1100
cairan intravena ml / 24 jam
7. Pantau komplikasi demam 7. Tidak ada terjadi kejang
8. Kolaborasi pemberian 8. Suhu tubuh klien menurun
antipiretik setelah diberikan antipiretik
2 09 – 11 - 00035 1. Informasikan faktor risiko 1. Orang tua klien memahami
2017/ terjadinya kejang bahwa demam dapat
09.30 menimbulkan kejang
2. Informasikan pertolongan 2. Orang tua klien mengerti hal
pertama pada kejang yang harus dilakukan ketika
anaknya kejang
3. Monitor pengelolaan obat 3. Orang tua memahami bahwa
ketika anaknya demam bisa
diberikan paracetamol terlebih
dahulu
4. Jaga penghalang tempat 4. Penghalang tempat tidur
tidur terpasang
3 10 – 11 - 00007 1. Monitor TTV 1. T = 37,6oC
2017/ HR = 100 x/menit
09.00 RR = 25 x/menit
2. Pantau suhu kulit 2. Kulit teraba hangat
3. Intruksikan untuk 3. Pasien sudah menggunakan
menggunakan pakaian pakaian yang tipis
yang tipis
4. Dorong konsumsi cairan 4. Kalien mau meminum susu
dan air mineral sedikit namun
sering
5. Menganjurkan kompres 5. Kulit teraba hangat
pasien dengan teknik water
tepid sponge
6. Kolaborasi pemberian 6. Terpasang infus D5 ½ NS
cairan intravena 1100 ml / 24 jam
7. Pantau komplikasi demam 7. Tidak ada terjadi kejang
8. Kolaborasi pemberian 8. Suhu tubuh klien menurun
antipiretik setelah diberikan antipiretik
4 10 – 11 - 00035 1. Informasikan faktor risiko 1. Orang tua klien memahami
2017/ terjadinya kejang bahwa demam dapat
09.00 menimbulkan kejang
2. Informasikan pertolongan 2. Orang tua klien mengerti hal
pertama pada kejang yang harus dilakukan ketika
anaknya kejang
3. Monitor pengelolaan obat 3. Orang tua memahami bahwa
ketika anaknya demam bisa
diberikan paracetamol terlebih
dahulu
4. Jaga penghalang tempat 4. Penghalang tempat tidur
tidur terpasang

XX. EVALUASI KEPERAWATAN


Nomor Respon Analisa Perencanaan
Jam
No Diagnosa Respon Subjektif (S) Objektif Masalah Selanjutnya Paraf
Evaluasi
Nanda (O) (A) (P)
1 09-11- 00007 Ibu klien mengatakan masih T= Masalah Intervensi
2017/ anaknya demam 37,8oC, belum dilanjutkan
13.00 kulit teraba teratasi
hangat,
klien
tampak
gelisah
2 09-11- 00035 - Ibu klien mengatakan masih Penghalan Masalah Intervensi
2017/ anaknya demam. g terpasang belum dilanjutkan
13.00 - Ibu klien mengatakan bahwa T = 37,8oC teratasi
demam dapat menyebabkan
kejang.
- Ibu klien mengatakan bahwa
sudah memahami cara
melakukan pertolongan
pertama kejang.
- Ibu klien mengatakan
memahami kalau anaknya
demam boleh diminumkan
obat penurun panas.
3 10-11- 00007 Ibu klien mengatakan demam T= Masalah Intervensi
2017/ anaknya sempat turun, namun 38,6oC, belum dilanjutkan
13.00 sekarang demam lagi kulit teraba teratasi
hangat,
klien
tampak
gelisah
4 10-11- 00035 Ibu klien mengatakan demam Penghalan Masalah Intervensi
2017/ anaknya sempat turun, namun g terpasang belum dilanjutkan
13.00 sekarang demam lagi T = 38,6oC teratasi
Banjarmasin, November 2017
Preseptor Akademik, Presepter Klinik,

(Muhsinin, Ns.,M.Kep.,Sp. Anak) (Noor Alfiatin Ni’mah, S.Kep.,Ns)

Anda mungkin juga menyukai