Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA TN.

A DENGAN
RESIKO PRILAKU KEKERASAN

Tanggal Pengkajian : 15 Februari 2017


Tanggal Masuk : 26 Januari 2017
Ruang : Kutilang
I. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Nama : Tn. A
Alamat : Gedong Tataan
Umur : 25 Tahun
Jenis Kelamin : Laki - laki
Status : Belum Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SMP (Putus Sekolah)
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
No. CM : 01 13 28
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. W
Umur : 57 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Gedong Tataan
Hubungan dengan Klien : Ayah Kandung
II. KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan tidak bisa tidur akibat tidak minum obat, mondar mandir, dan suka
mengancam. Klien mengatakan masih merasa jengkel dan marah jika keinginanya tidak
terpenuhi, saat marah atau jengkel pasien mengamuk dan memukul pintu / jendela.
Masalah Keperawatan : Perilaku Kekerasan
III. ALASAN MASUK
±4 hari sebelum masuk rumah sakit klien dirumah bingung, agresif,
labil, gelisah dan tidak mengontrol diri. Klien juga marah marah dan
memukul ayahnya karena klien merasa dibohongi dan keinginanya
tidak dipenuhi. Kemudian oleh keluarga, klien dibawa ke RSJD untuk kembali di
rawat inap.
Masalah Keperawatan : Prilaku Kekerasan
IV. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Klien mengalami gangguan jiwa sejak 11 tahun yang lalu dan
pernah masuk rumah sakit jiwa klaten >35x.
2. Tidak mau kontrol, dan putus obat selama 1 minggu.
3. Klien mengatakan bahwa anggota keluarganya tidak ada yang
mengalami gangguan jiwa.
4. Klien mempunyai pengalaman yang tidak menyenangkan yaitu
masuk penjara selama 3 minggu karena mencoba membobol
ATM.
V. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda – tanda Vital :
1) Tekanan darah : 120 / 80 mmHg
2) Nadi : 78 x/menit
3) Suhu badan : 36.4 0C
4) Respirasi : 23 x/menit
2. Ukuran
1) Tinggi Badan : 168 cm
2) Berat badan : 70 Kg
3. Kondisi Fisik
Klien mengatakan kondisi tubuhnya saat ini baik – baik saja dan
tidak ada keluhan fisik.
VI. PSIKOSOSIAL
1 Genogram

Keterangan :
Laki – laki Satu Rumah

Perempuan Garis Perkawinan

Meninggal Garis Keturunan

Klien
2 Konsep diri
a Citra tubuh
Klien memandang terhadap dirinya ada bagian tubuh yang paling istimewa atau
yang paling disukainya adalah bagian wajah, karena klien merasa wajahnya
tampan..
b Identitas diri
Klien mempersepsikan dirinya sebagai laki – laki dewasa dan belum menikah dan
klien anak ke dua dari lima bersaudara.
c Peran
Klien mengatakan bahwa dalam keluarganya adalah anak yang di saying
dilingkungan masyarakat. klien juga aktif mengikuti kegiatan kemasyarakatan
seperti gotong royong, pengajian, pemuda dll.
d Ideal diri
Klien mengatakan menerima statusnya sebagai seorang anak, dan ingin cepat
pulang dan bebas biar bisa bekerja dan menjadi orang kaya.
e Harga diri
Klien mengatakan hubungan yang paling dekat, di sayang dan dapat di percaya
adalah ayah dan adiknya.
Masalah Keperawatan : - Koping Individu Tidak Efektif
3 Hubungan Sosial
a Orang yang terdekat
Klien mengatakan mengatakan mempunyai orang yang berarti
yaitu ayah dan adiknya, apabila ada masalah klien memilih diam
diri dan memendamnya. Didalam keluarganya ayah dan adik
adalah orang yang dipercaya oleh klien.
b Peran serta dalam kegiatan kelompok atau masyarakat
Klien mengatakan dalam masyarakat klien sering mengikuti kegiatan gotong
royong, pengajian, arisan, pemuda, setelah dirumah sakit klien juga mengikuti
kegiatan sosial seperti bersosialisasi dengan teman-teman satu bangsalnya.
c Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Kien mengatakan tidak ada hambatan dalam berhubungan dengan orang lain,
setelah di rumah sakit hubungan klien dengan klien yang satu tidak ada masalah.
4 Spiritual
Klien mengatakan beragama islam dan klien mengatakan saat di rumah tidak rutin
beribadah dan saat di rumah sakit klien tidak beribadah karena merasa kalau doanya
tidak pernah di kabulkan dan semua itu sia-sia.
Masaalah Keperawatan : Distres spiritual
VII. STATUS MENTAL
1 Penampilan
 Klien tampak agak rapi, rambutnya jarang disisir, gigi kuning, kulit bersih.
 Cara berpakaian sudah rapi, baju dan celana tidak terbalik.
 Klien menggunakan sandal.
Masalah Keperawatan :
2 Pembicaraan
Klien ketika bicara nada suara keras, tinggi, tidak meloncat-loncat
dari tema yang dibicarakan dan dapat berkomunikasi dengan
lancar.
Masalah Keperawatan : -
3 Aktifitas Motorik
Pada kondisi sekarang klien terlihat tampak tenang, diam, tiduran,
untuk saat ini klien sudah mampu mengendalikan emosinya yang
labil.
Masalah Keperawatan : -
4 Alam Perasaan
Alam perasaan klien sesuai dengan keadaan, saat gembira pasien tampak gembira,
saat sedih klien tampak sedih.
Masalah Keperawatan : -
5 Afek
Afek klien datar mempunyai emosi yang stabil.
Masalah Keperawatan : Resiko Tinggi Cidera
6 Interaksi selama wawancara
Saat diwawancara klien kooperatif, cenderung selalu berusaha mempertahankan
pendapat dan kebenaran dirinya.
Masalah Keperawatan : -
7 Persepsi
Sampai saat dikaji klien mengatakan tidak mendengarkan suara-
suara.
8 Proses pikir
Pembicaraan klien normal biasa tidak berbelit-belit, tidak meloncat-
loncat dan sampai tujuan karena dapat kooperatif.
Masalah Keperawatan : -
9 Tingkat Kesadaran
 Orientasi waktu, tempat dan orang dapat disebutkan dengan
benar dan jelas yang ditandai dengan klien mampu
menyebutkan hari, tanggal, tahun yang benar pada saat
wawancara.
 Klien dapat mengenali orang-orang yang ada disekitarnya
ditunjukkan dengan klien bias menyebutkan beberapa nama
temannya.
Masalah Keperawatan : -
10 Memori
Klien dapat mengingat kejadian saat dibawa rumah sakit dengan
diantar oleh ayahnya. Dan klien dapat mengingat nama
mahasiswa saat berkenalan dengan benar.
Masalah Keperawatan : -
11 Tingkat Konsentrasi Berhitung
Klien dapat menghitung dengan baik misalnya 2x5 = 10, 5+5 = 10, Klien dapat
memfokuskan konsentrasi dengan baik
Masalah Keperawatan : -
12 Kemampuan Penilaian
Klien mampu menilai suatu masalah dan dapat mengambil
keputusan sesuai tingkat atau mana yang lebih baik untuk
dikerjakan pertama kali.
Masalah Keperawatan : -
13 Daya Tilik Diri
Klien mampu mengenali penyakitnya dan tidak mengingkari
terhadap penyakitnya karena klien mampu menjelaskan mengapa
klien bisa seperti ini dan penyebab mengapa klien bisa sakit jiwa
seperti ini.
Masalah Keperawatan : -
VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan
Klien mampu makan dengan mandiri dengan cara yang baik seperti biasanya, klien
makan 3x sehari, pagi, siang dan sore, minum ±6 gelas sehari.
2. BAB/BAK
Klien BAB 1x sehari, BAK ±5x sehari dan mampu melakukan eliminasi dengan
baik, menjaga kebersihan setelah BAB dan BAK dengan baik.
3. Mandi
Klien mengatakan mandi 2x sehari pagi dan sore hari, menyikat gigi saat mandi,
kebersihan tubuh baik.
4. Berpakaian
Klien mengatakan ganti pakaian 1x sehari dengan pakaian yang disediakan rumah
sakit, klien dapat memilih dan mengambil pakaian dengan baik dan sudah sesuai
dengan aturan rumah sakit.
5. Pola Istirahat Tidur
Klien selama ini tidak mengalami gangguan tidur karena klien dapat tidur dengan
kualitas 6-8 jam perhari, baik malam maupun siang.
6. Penggunaan Obat
Klien mengatakan dirumah sakit selalu minum obat.
7. Aktivitas di dalam rumah
Klien bisa membantu pekerjaan rumah seperti mencuci, menyapu, dll.
8. Aktivitas diluar rumah
Klien mengatakan bekerja sehari-hari sebagai buruh.
IX. MEKANISME KOPING
✓ Klien mampu berkomunikasi dengan orang lain.
✓ Klien mampu mengatasi masalah ringan seperti menjaga
kebersihan diri dan menyiapkan makanan.
X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
1. Masalah dengan dukungan kelompok (-)
2. Masalah berhubungan dengan lingkungan klien agak menarik diri
dengan lingkungan.
MK : Harga Diri Rendah
3. Masalah dengan kesehatan (-)
4. Masalah dengan perumahan, klien tinggal dengan ayah dan
adiknya.
5. Masalah dengan ekonomi, kebutuhan klien di penuhi oleh
ayahnya.
XI. ASPEK MEDIK
Terapi obat :
✓ Inj. Lodomer : 1amp IM extra
✓ Trihexiyl Phenidyl : 3 x 2 mg
✓ Haloperidol : 3 x 5 mg
✓ Resperidon : 2 x 2 mg
XII. MASALAH KEPERAWATAN
1 Prilaku kekerasan
2 Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
3 Harga diri rendah
4 Disstres spiritual
XIII. ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI PROBLEM
1 DS : klien mengatakan dirumah Perilaku Kekerasan Resiko mencederai diri
marah-marah kepada ayahnya sendiri, orang lain dan
karena keinginanya tidak lingkungan
dipenuhi dan merasa
dibohongi. Serta klien
memukul ayahnya sampai
berdarah.
DO : face tegang, mudah
tersinggung saat di ajak bicara,
tatapan mata tajam, muka
tampak merah.
2 DS : klien mengatakan saat Koping Individu Tidak Efektif Resiko Perilaku
mempunyai masalah dipendam Kekerasan
sendiri, tidak mau bercerita.
DO : pasien tidak banyak
bicara, pasien berdiam diri

XIV. POHON MASALAH


Resiko Mencederai Diri Sendiri, Orang Lain,
Lingkungan ( Efek )

Resiko Perilaku Kekerasan


( Core Problem )

( Causa /
Koping Individu Tidak Efektif

XV. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Resiko Mencederai Diri Sendiri, Orang Lain, Lingkungan
berhubungan dengan Perilaku Kekerasan

XVI. RENCANA KEPERAWATAN


Diagnosa Tujuan Criteria hasil Intervensi
Resiko TUM: 1 klien mau 1 ber salam
menciderai diri Kliendapat membalas salam panggil nama
sendiri, orang melanjutkan 2 klien mau 2 sebutkan nama
lain dan peran sesuai menjabat tangan perawat sambil jabat
lingkungan dengan 3 klien mau tangan
tanggung jawab. menyebut 3 jelaskan maksud
TUK 1: nama hubungan interaksi
Klien dapat 4 klien mau 4 jelaskan kontrak
membina tersenyum yang akan dibahas
hubungan saling 5 klien mau kontak 5 beri rasa aman dan
percaya. mata simpati
6 klien mau 6 lakukan kontak mata
mengetahui singkat tapi sering
nama perawat

TUK 2: 1 klien 1 beri kesempatan


Klien dapat mengungkapkan untuk
mengidentifikasi perasaanya mengungkapkan
kemampuan 2 klien dapat perasaan
penyebab mengungkapkan 2 bantu klien untuk
kekerasan penyebab mengungkapkan
perasaan marah penyebab perasaan
dari lingkungan jengkel/kesal
atau orang lain
TUK 3 :
Klien dapat 1 klien mampu
mengidentifikasi mengungkapkan 1 Anjurkan klien
tanda-tanda perasaan saat mengungkapkan apa
perilaku marah/jengkel yang dialami dan
kekerasan 2 klien dapat dirasakan saat
menyimpulkan marah
2 Observasi tanda-
tanda-tanda tanda perilaku
marah yang kekerasan pada klien
dialami. 3 Simpulkan bersama
klien tanda dan
gejala kesal yang di

TUK 4; alami

Klien dapat 1 Klien dapat

mengidentifikasi mengungkapkan 1 Anjurkan klien untuk

perilaku perilaku kekerasan mengungkapkan

kekerasan yang yang biasa perilaku kekerasan

biasa dilakukan dilakukan yang biasa dilakukan


2 Klien dapat klien .
bermain peran 2 Bantu klien bermain
dengan peran sesuai dengan
perilaku perilaku kekerasan
kekerasan yang yang biasa
biasa dilakukan dilakukan.
3 Klien dapat 3 Bicarakan dengan
mengetahui cara klien apakah
TUK 5; yang biasa dengan cara yang
Klien dapat dilakukan untuk dilakukan klien
mengidentikasi menyelesaikan masalahnya selesai
akibat perilaku masalah
kekerasan 1 bicarakan akibat dan
1 Klien dapat cara yang dilakukan
menjelaskan klien
akibat dari cara 2 bersama klien
yang digunakan menyimpulkan akibat
 Akibat pada klien cara yang digunakan
TUK 6 : sendiri oleh klien
Klien dapat  Akibat pada orang
mendemonstrasi lain 3 Tanya pada klien
kan cara  akibat pada apakah ia ingin
mengontrol lingkungan mempelajari cara
perilaku yang baru dan yang
kekerasan sehat.
1. klien dapat
menyebutkan 1 Bantu klien memilih

contoh pencegahan cara yang paling


perilaku kekerasan tepat untuk klien
secara : 2 Bantu klien
- Fisik: Tarik nafas mengidentifikasi
dalam , olah raga, manfaat cara yang
memukul bantal telah dipilih
- Verbal: Mengatakan 3 Bantu klien untuk
secara langsung menstimulasikan cara
dengan tidak tersebut atau dengan
menyakiti. role play
2. klien dapat 4 Beri reinforcement
mendemonstrasika positif atas
n cara fisik keberhasilan klien
(memukul bantal) menstimulasikan cara
TUK 7 :
untuk mencegah tersebut
Klien dapat
perilaku kekerasan. 5 Anjurkan klien untuk
menggunakan
menggunakan cara
obat dengan
yang dipelajari saat
benar ( sesuai
jengkel atau
dengan program
marah.
)
1 Klien dapat 1.Jelaskan jenis-jenis
menyebut kan obat yang di minum
obat – obat yang pada klien dan
di minum dan keluarga.
kegunaanya ( 2.Diskusikan manfaat
jenis minum obat dan
,waktu,dosis,dan kerugian berhenti
efek ) minum obat tanpa
seijin dokter
3.Jelaskan prinsip benar
minum obat(baca
nama yg tertera pd
botol obat,dosis
2 Klien dapat minum
obat ,waktu dan cara
obat sesuai
minum)
program
pengobatan
1.Anjurkan klien minum
obat tepat waktu
2. Anjurkan klien
melaporkan pada
perawat atau dokter
jika merasakan efek
yang tidak menyenang
kan
3.Beri pujian jika
klien minum obat
dengan benar.
XVII. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Waktu Dx SP IMPLEMENTASI EVALUASI
Selasa 1 SP 1 1. Membina S : Klien senang karena
15/02/17 hubungan saling disapa oleh
17.00 percaya dengan perawat.
mengungkapkan O:
komunikasi  Klien mau berjabat
terapeutik tangan
2. Menyapa klien  Klien mau
dengan bercerita tentang
ramah,baik verbal diri nya
maupun non  Kontak mata cukup
verbal. A : Klien mampu
3. Memperkenal diri membina hubungan
dengan sopan. saling percaya, SP 1
4. Menjelaskan
tercapai.
tujuan pertemuan
P : Lanjutkan SP 2,klien
dengan lengkap
5. Menanyakan nama dapat
klien dengan mengidentifikasi
lengkap. penyebab marah.
6. Mengatakan
dengan jujur dan
menepati janji
7. Menunjukkan rasa
17.00 empati dan
menerima klien
apa adanya.
SP 2 8. Memberikan
perhatian kepada
klien dan
S : Klien marah apabila
perhatikan keinginannya tidak
kebutuhan dasar
terpenuhi
klien O:
• Klien dapat
1. Mengkaji
mengungkapkan
pengetahuan klien
perasaan marah
tentang perilaku
atau jengkel.
kekerasan dan
• Klien tampak tegang
penyebab.
tegangan dan
2. Memberikan
tatapan mata tajam.
kesempatan A : Klien mampu
kepada klien mengungkapkan
untuk penyebab marah
mengungkapkan atau jengkel,SP 2
perasaan tercapai.
penyebab perilaku P : Lanjutkan SP 3,
kekerasan klien dapat
3. Memberikan pujian mengontrol dan
terhadap penanganan perilaku
kemampuan klien kekerasan dengan
memngungkap kan cara sholat dan
persaan nya. berdoa.

Rabu SP 3 1. Mendiskusikan S : klien saat marah


16/02/2017 bersama klien akan berbicara
tentang apa dengan nada tinggi,
12.30 K :
yang dirasakan tangan mengepal,
klien diminta saat klien marah matanya menatap
untuk 2. Mendiskusikan tajam, wajahnya
bersama klien tampak merah.
mengidentifi tentang tanda- O : pasien
kasi perilaku tanda perilaku menunjukkan tanda-
kekerasan kekerasan. tanda :
a. Nada suara tinggi
yang sering b. Mata menatap tajam
dilakukan. c. Tangan mengepal.
A : klien mampu
mengidentifikasi
tanda dan gejala
saat marah atau
jengkel. SP 3
tercapai.

SP 4 1 Menganjurkan S : klien akan marah-


klien untuk marah apabila
mengungkapkan keinginanya tidak
perilaku kekerasan dipenuhi dan
yang bias memukul pintu /
dilakukan. jendela.
2 Membantu klien O : klien tampak
bermain peran :Tegang, tangan
sesuai dengan mengepal, mata
perilaku kekerasan. menatap tajam,
3 Membicarakan wajah memerah.
dengan klien A : klien mampu
apakah dengan mengungkapkan
cara yang perilaku kekerasan
dilakukan oleh yang bisa
klien masalah dilakukan. SP 4
akan teratasi. tercapai.
P : lanjutkan SP 5, klien
dapat
mengungkapkan
perilaku yang
sering dilakukan
saat marah.

Kamis SP 5 1 Membicarakan akibat S : klien sangat menyesal


17/02/2017 atau kerugian dan dan ingin minta maaf
11.15 cara yang dilakukan setelah dirinya marah –
kilen pada saat marah marah dan memukul
2 Menyimpulkan ayahnya.
bersama klien akibat O : klien tampak : sedih,
dari cara yang ingin menangis, mata
digunakan oleh klien menatap tajam, wajah
3 Menanyakan kepada memerah.
klien apakah klien A : klien mampu
mau mempelajari mengungkapkan akibat
cara-cara yang baru atau kerugian dari perilaku
dan sehat kekerasan yang
dilakukannya, SP 5
tercapai.
P : lanjutkan SP 6, klien
dapat mengontrol perilaku
yang sering dilakukan saat
marah.

12.00 SP 6 1. Melatih klien S : Klien


mengontrol mengatakan
perilaku kekerasan jarang sholat dan
dan penanganan merasa doa nya
dengan cara tidak dikabulkan.
sholan dan berdoa O : Klien tidak
2. Menganjurkan melaksanakan sholat
klien memasukkan dan berdoa.
dalam jadwal A : SP 6 belum tercapai
kegiatan. P : Ulangi dan
Pertahankan SP 6,
SP 7 1. Melatih klien S : Klien mengatakan
minum obat minum obat secara
dengan teratur teratur setelah
2. menganjurkan makan.
klien memasukkan O : Klien mau minum
dalam jadwal obat tanpa paksaan
kegiatan perawat.
A : SP 7 tercapai
P : Ulangi SP 6, dan
pertahankan SP 1 –
SP 7.

Anda mungkin juga menyukai