Disusun oleh :
Adriani
Hendra Irawan
Margaretha Pabara
Naomi kallolangi
Sischa Julyanti
( ) ( )
TAHUN 2016/2017
1
TINJAUAN KASUS
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. A : Umur : 32 th
II. KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan tidak bisa tidur, klie selalu melamun, dan suka mengancam bila ada yang
mengganggu. Klien mengatakan selalu merasa jengkel dan marah jika ada keinginanya tidak
terpenuhi, saat marah atau jengkel pasien mengamuk dan memukul pintu / jendela bahkan
klien pernah mencoba memukul orang lain dan mengancam dengan parang.
Masalah Keperawatan : Perilaku Kekerasan
III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Klien mengalami gangguan jiwa sejak 4 tahun yang lalu dan belum pernah di rawat di
RSJ
2. Pengobatan sebelumnya tidak ada
3. Klien tidak pernah mengalami trauma fisik namun di duga klien mengalami trauma psikis
karena sejak kecil klien sudah menjadi yatim piatu dan hidup bersama paman dan
tantenya. Di perkirakan klien jg mungkin merasa tertekan saat bekerja sebagai buruh
bangunan di Sulawesi Tengah
4. Menurut pengakuan keluarga tidak ada anggota keluarga lain yang mengalami gagguan
jiwa.
5. Pengalaman masa lalu yang kurang menyenangkan yaitu klien mengalami trauma psikis
karena sejak kecil klien sdh menjadi yatim piatu dan hidup bersama paman dan tantenya.
Di perkirakan klien jg mungkin merasa tertekan saat bekerja sebagai buruh bangunan di
Sulawesi Tengah
2. Ukuran
2
Tinggi Badan : 168 cm
Berat badan : 65 Kg
3. Keluhan Fisik
Klien mengatakan kondisi tubuhnya saat ini baik baik saja dan tidak ada keluhan fisik.
VI. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
X X X X
53 6 45
0 X
36
Keterangan :
Laki laki Satu Rumah
Klien
2. Konsep diri
a. Citra tubuh
Klien memandang terhadap dirinya ada bagian tubuh yang paling istimewa atau yang
paling disukainya adalah bagian wajah, karena klien merasa wajahnya tampan..
b. Identitas diri
Klien mempersepsikan dirinya sebagai laki laki dewasa dan belum menikah
c. Peran
Klien mengatakan bahwa dalam keluarganya klien kurang mendapat kasih sayang dari
kedua orang tua kandung karena kedua orang tua klien telah meninggal sejak klien
masih kecil. klien tidak aktif dalam kegiatan bermasyarakat
d. Ideal diri
Klien mengatakan menerima statusnya sebagai keponakan, dan ingin cepat kaya dan
menikah
3
e. Harga diri
Klien mengatakan hubungan yang paling dekat, di sayang dan dapat di percaya adalah
pamannya
Masalah Keperawatan : - Koping Individu Tidak Efektif
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang terdekat
Klien mengatakan mengatakan mempunyai orang yang berarti yaitu paman dan
tantenya, apabila ada masalah klien memilih diam diri dan memendamnya. Didalam
keluarganya paman adalah orang yang dipercaya oleh klien.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok atau masya rakat
Klien tidak aktif dalam kegiatan sosial dan masyarakat
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Kien mengatakan orang selalu menghindar saat mencoba berkomunikasi dengan orang
lain.
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Klien mengatakan beragama kristen, tidak rutin beribadah
karena merasa doanya tidak pernah di kabulkan
Masaalah Keperawatan : Distres spiritual
4
Saat diwawancara klien kooperatif, cenderung selalu berusaha mempertahankan
pendapat dan kebenaran dirinya.
Masalah Keperawatan : -
7. Persepsi
Sampai saat dikaji klien mengatakan tidak mendengarkan suara-suara.
8. Proses pikir
Pembicaraan klien normal biasa tidak berbelit-belit, tidak meloncat-loncat dan sampai
tujuan karena dapat kooperatif.
Masalah Keperawatan : -
9. Tingkat Kesadaran
Orientasi waktu, tempat dan orang dapat disebutkan dengan benar dan jelas yang
ditandai dengan klien mampu menyebutkan hari, tanggal, tahun yang benar pada
saat wawancara.
Klien dapat mengenali orang-orang yang ada disekitarnya ditunjukkan dengan
klien bisa menyebutkan beberapa nama orang-orang di keluarga dan tetangganya
Masalah Keperawatan : -
10. Memori
Klien tidak dapat mengingat kejadian saat kedua orang tuanya meninggal dunia,
klien hanya mendengar cerita dari pamannya bahwa orang tuanya telah meninggal
dunia saat klien masih kecil. Klien dapat mengingat dengan jelas saat dirinya
bekerja di Sulawesi tengah sebagai buruh bangunan klien mengatakan dirinnya
sangat tertekan karena gaji yang sedikit dan pekerjaan yang cukup banyak.
Masalah Keperawatan : harga diri rendah
11. Tingkat Konsentrasi Berhitung
Klien dapat menghitung dengan baik misalnya 2x5 = 10, 5+5 = 10, Klien dapat
memfokuskan konsentrasi dengan baik
Masalah Keperawatan : -
12. Kemampuan Penilaian
Klien mampu menilai suatu masalah dan dapat mengambil keputusan sesuai tingkat
atau mana yang lebih baik untuk dikerjakan pertama kali.
Masalah Keperawatan : -
13. Daya Tilik Diri
Klien mempersepsikan dirinya layaknya orang seperti pada umumnya, klien merasa
tidak ada hal yang aneh dan berbeda pada dirinya
Masalah Keperawatan : -
5
VIII. KEBIASAAN SEHARI-HARI
1. Makan
Klien mampu makan dengan mandiri dengan cara yang baik seperti biasanya, klien
makan 3x sehari, pagi, siang dan sore, minum 6 gelas sehari.
2. BAB/BAK
Klien BAB 1x sehari, BAK 5x sehari dan mampu melakukan eliminasi dengan baik,
menjaga kebersihan setelah BAB dan BAK dengan baik.
3. Mandi
Klien mengatakan mandi 1x sehari sore hari, menyikat gigi saat mandi, kebersihan
tubuh baik.
4. Berpakaian
Klien mengatakan ganti pakaian 1x sehari dengan pakaian yang disediakan oleh
dirinya sendiri, klien dapat memilih dan mengambil pakaian dengan baik dan sudah
sesuai
5. Pola Istirahat Tidur
Klien mengatakan sulit tidur pada malam hari karena banyak memikirkan tentang
masa depan dan berharap bias segera kaya raya dan menikah
6. Penggunaan Obat
Klien mengatakan tidak rutin mengkonsumsi obat
7. Aktivitas di dalam rumah
Klien bisa membantu pekerjaan rumah seperti mencuci, menyapu, dll.
8. Aktivitas diluar rumah
Klien mengatakan setiap pagi klien keluar rumah untuk bekerja sebagai buruh
bangunan
6
Diazepam : 2 x 5 mg
triheksipenidryl : 2 x 5 mg
Carbamazephine : 1x 5 mg
7
diri jika tidak di ajak
berbicar
XIV.
POHON MASALAH
Perilaku Kekerasan
8
percaya. mengetahui nama
perawat
1. Anjurkan
1. klien mampu
TUK 3 :
klien mengungkapkan
mengungkapkan
Klien dapat
yang dialami dan
perasaan saat
mengidentifikasi
dirasakan saat
marah/jengkel
tanda-tanda
jengkel/kesal.
2. klien dapat
perilaku kekerasan
2. Observasi
menyimpulkan
tanda perilaku
tanda-tanda marah
kekerasan.
yang dialami.
3. Simpulkan
bersama klien
tanda-tanda
jengkel/kesal yang
1. Klien dapat
TUK 4;
dialami klien.
mengungkapkan
Klien dapat
perilaku kekerasan
mengidentifikasi
yang biasa dilakukan
perilaku kekerasan
1. Anjurkan
2. Klien dapat
yang biasa
klien mengungkapkan
mengetahui cara
dilakukan
perilaku kekerasan yang
yang biasa dilakukan
biasa dilakukan.
untuk menyelesaikan
2. Tanyakan
9
masalah "Apakah dengan cara
yang dilakukan
masalahnya selesai ?"
1. Klien dapat
TUK 5:
menjelaskan akibat
Klien dapat
dari cara yang
mengidentikasi
1. Bicarakan
digunakan
akibat perilaku
akibat/kerugian dari cara
kekerasan Akibat pada klien
yang dilakukan.
sendiri
2. Bersama
Akibat pada orang
klien menyimpulkan akibat
lain
dari cara yang digunakan.
akibat pada
3. Tanyakan
lingkungan
apakah ingin mempelajari
cara baru yang sehat.
TUK 6 :
1. klien dapat
Klien dapat
menyebutkan contoh
mengidentifikasi
pencegahan perilaku
cara konstruktif
kekerasan secara :
dalam berespon
- Fisik: Tarik nafas 1. Beri pujian
thd kemarahan.
dalam , olah raga, jika men getahui cara lain
mendemonstrasikan bantal/kasur.
kekerasan. kesal/tersinggung.
4. Secara
spiritual : berdo'a,
memohon kepada Tuhan
10
TUK 7 : 1. Klien mengetahui untuk diberi kesabaran.
cara mengontrol
Klien dapat
kemarahan
mengidentifika 2. Klien dapat
mendemonstrasika
si cara
n cara untuk
mengontrol mengontrol
perilaku kekerasan
perilaku
kekerasan 1. Bantu
memilih cara yang paling
tepat.
2. Bantu
mengidentifikasi manfaat
cara yang telah dipilih.
3. Bantu
mensimulasikan cara yang
1. Keluarga dapat telah dipilih.
memberikan
4. Beri
dukungn dan
TUK 8 : berperan serta reinforcement positif atas
dalam usaha
Klien mendapat keberhasilan yang dicapai
klien mengontrol
dukungan dari perilku kekerasan dalam simulasi.
keluarga. 5. Anjurkan
menggunakan cara yang
telah dipilih saat
jengkel/marah.
1. Klien dapat
menyebut kan obat
TUK 9 : 1. Beri
obat yang di minum
Klien dapat pendidikan kesehatan
dan kegunaanya
menggunakan tentang cara merawat
( jenis
obat dengan klien melalui pertemuan
,waktu,dosis,dan efek
benar (sesuai keluarga.
)
program). 2. Beri
2. Klien dapat minum
reinforcement positif
obat sesuai program
atas keterlibatan
pengobatan
keluarga.
11
1. Diskusikan
dengan klien tentang
obat (nama, dosis,
frekuensi, efek dan efek
samping).
2. Bantu
klien mengpnakan obat
dengan prinsip 5 benar
(nama klien, obat, dosis,
cara dan waktu).
3. Anjurkan
untuk membicarakan efek
dan efek samping obat
yang dirasakan.
12
XVII. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Waktu D SP IMPLEMENTASI EVALUASI
x
Kamis, 1 SP 1. Membina S : Klien mengatakan senang
02-02- 2017 1
hubungan saling percaya : karena di kunjungi oleh
15 :00
salam terapeutik, empati, sebut perawat
nama perawat dan jelaskan O :
tujuan interaksi. Klien mau berjabat tangan
2. Memanggil klien Klien mau bercerita
13
jumat SP 1. Menga S : klien saat marah akan
3 berbicara dengan nada
13.30 jurkan klien mengungkapkan
tinggi, tangan mengepal,
yang dialami dan dirasakan matanya menatap tajam,
wajahnya tampak merah.
saat jengkel/kesal.
O : pasien menunjukkan tanda-
2. Meng tanda :
a. Nada suara tinggi
observasi tanda perilaku
b. Mata menatap tajam
kekerasan. c. Tangan mengepal.
A : klien mampu
3. Menyi
mengidentifikasi tanda dan
mpulkan bersama klien gejala saat marah atau
jengkel. SP 3 tercapai.
tanda-tanda jengkel/kesal
K : klien diminta untuk
yang dialami klien. mengidentifikasi perilaku
kekerasan yang sering
dilakukan
P: lanjutkan SP 5 klien dapat
mengidentifikasi perilaku
kekerasan yang dapat di
lakukan
SP 4 1. meng S : klien akan marah-marah
apabila keinginanya tidak
anjurkan klien
dipenuhi dan memukul
mengungkapkan perilaku pintu / jendela.
O : klien tampak :Tegang, tangan
kekerasan yang biasa
mengepal, mata menatap
dilakukan. tajam, wajah memerah.
A : klien mampu
2. mena
mengidentifikasi perilaku
nyakan "Apakah dengan cara kekerasan yang bisa
dilakukan. SP 4 tercapai.
yang dilakukan masalahnya
P : lanjutkan SP 5, klien dapat
selesai ?" mengidentifikasi akibat
perilaku kekerasan
14
2. Bersama klien A : klien mampu
mengidentifikasi akibat
menyimpulkan akibat dari
perilaku kekerasan yang
cara yang digunakan. bisa dilakukan. SP 5
tercapai.
3. Menanyakan apakah ingin
P : lanjutkan SP 5, klien dapat
mempelajari cara baru yang melakukan cara yang aman
dalam berespon terhadap
sehat.
Sabtu, 04-02- kemarahannya
2017
Pkl 16 :00 S : klien mengetahui cara aman
untuk berespon saat marah
SP.6
O: klien mendemonstrasikan
1. Beri pujian jika men getahui cara yang aman berespon saat
cara lain yang sehat. marau
15
klien . SP 7 tercapai
P : pertahankan SP
16
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jendral Kes. Wa, 1998, Standar Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi I,
Direktorat Kesehatan Jiwa RSJP, Bandung
Maramis, WF. 1998. Ilmu Kedokteran Jiwa. Airlangga University Press. Surabaya.
Stuart G. W, Sundeen. S. J. 1998 Buku Saku Keperawatan Jiwa. (Terjemahan) Edisi 3, Alih
Bahasa Yasmin Asih, Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
17