Anda di halaman 1dari 22

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS LOANO
Alamat : Jalan Magelang Km. 8 Loano Purworejo
Email : loanopuskesmas@yahoo.co.id Telepon : (0275)
323014, Kode Pos 54181

PROGRAM
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

Nomor : 5.5.1.1/02/2022
Revisi Ke : 00
Berlaku Tgl: 19 Januari 2022

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS LOANO
Jalan Magelang Km 8, Loano, Purworejo

BAB I
PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum
Perlunya pengorganisasian program infeksi bertujuan untuk
mengidentifikasi dan menurunkan risiko infeksi yang didapat dan
ditularkan di antara pasien, staf, profesional kesehatan tenaga kontrak,
dan pengunjung puskesmas. Untuk itu perlu dibuat program pencegahan
dan pengendalian infeksi yang dilaksanakan oleh koordinator
Pencegahan dan pengendalian infeksi, dengan tugas pokok sebagai
pelaksanaan Pencegahan dan pengendalian infeksi yang ada di
Puskesmas guna peningkatan mutu pelayanan. Dalam hal ini
berbagai risiko infeksi diidentifikasi untuk kemudian dianalisis guna
mendapatkan penilaian tingkat risiko infeksi. Dari hasil tersebut
kernudian dilakukan upaya pencegahan dan pngendalian infeksi,
implementasi serta evaluasi dan monitoring hasil pengendalian
infeksi tersebut.
BAB II
LATAR BELAKANG

Program ini merupakan alat dan metode yang dipergunakan untuk


mempermudah pencapaian target dari tugas pokok dan fungsi pelaksana
Pencegahan dan pengendalian infeksi. Pencegahan dan pengendalian
infeksi di semua area di Puskesmas dalam satu tahun merupakan produk
yang diharapkan. Akan tetapi diperlukan koordinasi intensif dan
sosialisasi ke semua satuan kerja guna mendapat data yang valid dan
reliabel. Untuk itu program kerja Pencegahan dan pengendalian infeksi
lebih mengutamakan koordinasi ke setiap unit pelayanan.

A. Struktur organisasi Tim Pencegahan dan pengendalian infeksi

KOORDINATOR PPI
GISKA ZULAECHAH LP, AMK

ANGGOTA:
1. AGUS TRI WIBOWO, Skep, NS
2. SRI SUKARYANI, AMK
3. TAUFIK HIDAYAT, AMd.Kep

1. Tata Hubungan Kerja:

Koordinator Pencegahan dan pengendalian infeksi bertugas Tim


Pencegahan dan pengendalian infeksi sebagaimana dimaksud
melakukan uapaya upaya dalam rangka meningkatkan mutu
pelayanan, memanfaatkan proses untuk mengidentifikasi,
pencegahan dan pengedalian infeksi. Anggota melakukan
koordinasi pelaksanaan dan monitoring kegiatan yang menjadi
tanggung jawabnya. Tim Pencegahan dan pengendalian infeksi
mengadakan rapat koordinasi setiap bulan untuk memonitor
kemajuan dalam pelaksanaan kegiatan dan mengatasi
permasalahan yang mungkin muncul selama pelaksanaan.

2. Pelaporan
Pelaporan internal : tiap unit pelayanan dan program
melaporkan kegiatan setiap tiga bulan kepada Koordinator
Pencegahan dan pengendalian infeksi dalam bentuk laporan tiga
bulan. Koordinator Pencegahan dan pengendalian infeksi
melaporkan kegiatan mutu kepada PJ Mutu
BAB III
TUJUAN

a. Tujuan Umum
Menyelenggarakan program Pencegahan dan pengendalian infeksi di
semua area di Puskesmas Loano
b. Tujuan Khusus
- Mengidentifikasi faktor infeksi di Puskesmas
- Menyusun program Pencegahan dan pengendalian infeksi
- Mengkoordinasikan pelaksanaan Pencegahan dan pengendalian infeksi
yang terintegrasi
- Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan melalui audit dan
penilaian ICRA
BAB IV
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

A. Kegiatan Pokok
- Persiapan penyusunan rencana kerja PPI
- Identifikasi situasi PPI
- Perumusan masalah PPI
- Menyusun rencana 5 tahunan dan tahunan PPI
- Pengusulan kegiatan PPI
- Pelaksanaan program PPI
- Monitoring dan evaluasi melalui audit dan penilaian risiko infeksi
(ICRA)

B. Rincian Kegiatan
Berikut ini tahapan yang dapat dilakukan penanggungjawab PPI
dalam membuat rencana kerja, sebagai berikut:
1. Persiapan Penyusunan Rencana Kegiatan PPI
Perencanaan program PPI terintergrasi dalam perencanaan tingkat
FKTP.
a) Untuk Puskesmas dengan mempelajari rencana lima tahunan dinas
kesehatan kab/ kota, SPM kab/kota, target yang disepakati dengan
dinas kesehatan kab/ kota serta pedoman dan regulasi lain yang
berlaku.
b) Untuk klinik mempelajari kebijakan dan target dari pernilik klinik.
2. Analisis Situasi PPI
Penanggung jawab PPI melakukan analisa situasi untuk
mengidentifikasi dan memperoleh informasi mengenai masalah
kesehatan yang ada di FKTP sehingga dapat dirumuskan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan kondisi wilayah kerja. Selanjutnya
penanggung jawab PPI dapat mengetahui kebutuhan program PPI
antara lain: kebutuhan akan instalasi air bersih bagi pelayanan,
instalasi listrik, sistem pencahayaan, ketersediaan bahan habis pakai
untuk hand hygiene, desinfeksi, APD maupun kegiatan PPI lainnya.
3. Perumusan Masalah PPI
Berdasarkan hasil analisis situasi maka dilakukan perumusan masalah
oleh tim atau penanggung jawab PPI melalui identifikasi masalah
berdasarkan prinsip 5W IH (What, When, Who, Where, Why and How)
Kemudian akan ditentukan prioritas masalah, mencari akar penyebab
masalah dan cara pernecahan masalah.
4. Penyusunan Rencana 5 Tahunan dan Tahunan PPI
Selanjutnya dilakukan penyusunan rencana 5 tahunan dan tahunan
kegiatan PPI. Rencana 5 tahunan PPI di integrasikan dengan rencana 5
tahunan FKTP, demikian halnya rencana tahunan PPI dengan rencana
tahunan FKTP. Untuk Puskesmas, penyusunan dilakukan bersama
dengan lintas program dengan pendampingan dari Kepala Puskesmas
dan tim manajemen Puskesmas. Dalam proses penyusunan rencana,
perlu disesuaikan dengan perencanaan ditingkat pemerintahan
(misalnya melalui musrembang) dimulai dari tingkat desa sampai
dengan kecamatan.
Rencana penerapan PPI yang dibuat hendaknya dapat dituangkan
dalam bentuk kegiatan yang disertai volume kegiatan, kapan
dilaksanakan, siapa penanggung jawabnya dan sumber pembiayaannya
mengikuti pola penulisan perencanaan yang berlaku di FKTP masing-
masing, dengan mempertimbangkan berbagai hal, sebagai berikut:
a) Perencanaan SDM:
(1) Hitung kebutuhan tenaga (Tim PPI), berdasarkan beban kerja
untuk melaksanakan program kerja yang telah dibuat.
(2) Jika ketersediaan tenaga terbatas maka FKTP dapat
mendayagunakan petugas yang ada, maka duplikasi tugas tidak
dapat dihindari.
(3) Tuangkan dalam rencana kegiatan untuk peningkatan
pengetahuan dan keterampilan (kompetensi) petugas tentang PPI.
Dalam hal ini FKTP dapat merencanakan pengiriman petugas
untuk mengikuti pelatihan dasar PPI, IPCN atau IPCD sesuai
kebutuhan, skala prioritas dan kemampuan FKTP.
b) Kebutuhan Sarana, Prasarana, dan Alkes:
(1) Identifikasi kebutuhan dari masing-masing unit terkait dengan
sarana, prasarana dan alat kesehatan untuk penerapan
kewaspadaan standar, kewaspadaan transmisi, bundles dan PPI di
unit pelayanan FKTP.
(2) Buat skala prioritas jika kemampuan pembiayaan FKTP terbatas.
(3) Tuangkan dalam format perencanaan, pengusulan pengadaan
atau pemeliharaan yang berlaku di setiap FKTP.
c) Alokasi dan sumber pembiayaan:
(1) Semua kebutuhan sumber daya (SDM, Sarpras dan Alkes)
berkaitan dengan penerapan PPI di FKTP dapat dituangkan dalam
matriks perencanaan yang mencakup nama kegiatan, volume,
jadwal pelaksanaan, penanggung jawab, besar anggaran yang
dibutuhkan serta sumber pembiayaannya.
(2) Pembiayaan dapat bersumber dari mana saja dengan tetap
mengikuti ketentuan peraturan dan perundangan dan kebijakan
di masing-masing FKTP. Dukungan anggaran dapat bersumber
dari APBD, APBN (DAK fisik dan non-fisik), JKN, atau sumber lain
yang dapat dipertanggungjawabkan.
(3) Jika sumber pembiayaan tidak tersedia atau terbatas maka FKTP
dapat membuat skala prioritas.
5. Pengusulan Kegiatan PPI Ke Perencanaan Tingkat FKTP
Perencanaan dan usulan kegiatan 5 tahunan dan tahunan PPI
selanjutnya diintegrasikan dengan rencana 5 tahunan dan tahunan
tingkat FKTP. Untuk
Puskesmas perencanaan dan usulan disampaikan ke Dinas
Kabupaten/Kota untuk diintegrasikan dengan sistem perencanaan
daerah.
Dari perencanaan 5 tahunan dan tahunan yang telah dibuat,
diharapkan dapat ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah atau pemilik
FKTP, baik terkait kebutuhan sumber daya, usulan kegiatan dan
pengalokasian anggaran untuk sarana prasarana, alat kesehatan terkait
program PPI serta melakukan monitoring, pengawasan dan
mengendalikan program sesuai dengan indikator yang ditentukan.
6. Pelaksanaan PPI
Setiap FKTP yang sudah memiliki rencana 5 tahunan dan rencana
tahunan, maka selanjutnya bagaimana agar Program PPI tersebut dapat
berjalan dengan baik. Dalam pelaksanaan kegiatan PPI di FKTP
ketersediaan sumber daya meliputi sumber daya manusia, sarana,
prasarana, alat dan pembiayaan didukung sistem informasi.
a. Sumber Daya Manusia
Pada Permenkes Nomor 27 Tahun 2017 pasal 6 ayat (2)
pembentukan komite atau Tim PPI disesuaikan dengan jenis
kebutuhan, beban kerja dan/ atau klasifikasi fasilitas pelayanan
kesehatan.
Tujuan tim PPI dan Koordinator PPI adalah untuk memastikan agar
PPI dapat dikelola dengan baik dan konsisten sesuai dengan visi,
misi, tujuan dan tata nilai fasilitas pelayanan kesehatan agar mutu
pelayanan medis dan non medis serta keselamatan pasien dan
pekerja di FKTP terjamin dan terlindungi.
b. Sarana, Prasarana dan Alat
Ketersediaan sarana, parasana dan alat kesehatan dalam
mendukung pelaksanaan program PPI disesuaikan dengan
kebijakan FKTP dan pelayanan yang tersedia dengan mengacu pada
ketentuan peraturan perundang undangan.
c. Pembiayaan
Pelaksanaan kegiatan PPI perlu didukung dengan ketersediaan
pembiayaan yang cukup untuk mendukung rencana yang telah
dibuat atau setidaknya memenuhi standar minimal serta digunakan
secara efektif dan efisien. Anggaran dapat berasal dari sumber-
sumber yang dapat dipertanggungjawabkan dan dalam
pengelolaannya harus dipantau dan dievaluasi oleh
Kepala/Pimpinan FKTP.
d. Sistem Informasi
Pelaksanaan PPI harus dimonitoring, dievaluasi dan dilaporkan
secara berkala. Hal ini dilakukan karena informasi yang didapat
dapat digunakan sebagai dasar tindakan korektif dan preventif
dalam kegiatan perencanaan dan pengambilan keputusan baik oleh
pimpinan dan tim PPI atau penanggung jawab PPI.
Untuk mempermudah proses ini diperlukan dukungan sistem
informasi baik yang sederhana maupun melalui aplikasi khusus
yang terintegrasi.
7. Monitoring, Evaluasi Dan Pelaporan Pelaksanaan PPI
Monitoring dan evaluasi merupakan SUatU kegiatan yang dilakukan
untuk memastikan pelaksanaan kegiatan program PPI sesuai dengan
pedoman dan perencanaan. Disamping itu monitoring dan evaluasi juga
dimaksudkan untuk evaluasi sejauhmana pencapaian target indikator
keberhasilan program kegiatan PPI, termasuk untuk memberikan data
dan informasi untuk menyusun perbaikan kebijakan dan program PPI.
Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan PPI di FKTP dilakukan
oleh Tim PPI atau koordinator PPI secara periodik (bulanan, triwulan,
semester dan tahunan).
Monitoring dan evaluasi program PPI dilakukan melaui monitoring
secara rutin, audit dan penilaian risiko infeksi (ICRA), diikuti pelaporan,
diuraikan sebagai berikut:
1) Monitoring Program PPI
a) Maksud
Monitoring dimaksudkan untuk memastikan agar pelaksanan
program sesuai dengan perencanaan kegiatan program PPI.
Monitoring harus dilakukan secara rutin dan berkelanjutan
dalam rangka perbaikan kinerja program PPI.
b) Tujuan
Untuk mengetahui apakah rencana maupun pelaksanaan
kegiatan yang telah dibuat dapat terlaksana dengan baik. Jika
tidak terlaksana dengan baik maka harus segera dicari penyebab
masalahnya dengan demikian tindak lanjut pernecahan masalah
dapat dilakukan secara dini agar kinerja PPI dapat tercapai sesuai
target yang sudah tetapkan.
c) Proses monitoring: diawali pengumpulan data, pengukuran
capaian program PPI yang dilakukan secara rutin dan
berkesinambungan. FKTP perlu mengembangkan alat bantu
monitoring berupa ceklist atau daftar tilik monitoring
pelaksanaan program PPI sesuai dengan rencana yang telah
dibuat..
d) Indikator Monitoring Program PPI
Indikator keberhasilan program PPI digunakan sebagai tolok ukur
untuk menilai pelaksanaan PPI sesuai dengan rencana yang telah
dibuat baik rencana tahunan maupun lima tahunan. FKTP perlu
menyusun Indikator keberhasilan program PPI dengan memenuhi
prinsip SMART (spesifik, terukur, dapat dicapai, sesuai dan
memiliki batas waktu).
2) Audit
a) Pengertian
Audit merupakan kegiatan mengumpulkan data dan informasi
yang faktual dan signifikan melalui interaksi secara sistematis,
objektif dan terdokumentasi. Kegiatan audit berorientasi pada
azas pengendalian nilai atau manfaat dengan cara
membandingkan antara standar yang terpilih dengan
pelaksanaan di lapangan melakukan pengecakan terhadap
praktik aktual terhadap standar yang ada.
b) Tujuan audit pada PPI:
(1) Menilai kepatuhan terhadap standar.
(2) Menilai adanya kesenjangan antara target yang ditetapkan
dengan capaian yang diperoleh di FKTP.
c) Sasaran audit PPI:
(1) Audit program PPI.
(2) Kepatuhan petugas terhadap standar PPI.
(3) Audit kewaspadaan standar.
d) Langkah-langkah audit pada PPI:
(1) Membuat rencana (kegiatan audit, tim, dan lain-lain), sesuai
prioritas masalah.
(2) Menyiapkan tools audit berdasarkan pedoman audit sesuai
standar/peraturan, review alur, protokol dan kebijakan,
persediaan dan peralatan.
(3) Lakukan pengumpulan data, observasi, wawancara, dan lain-
lain pada kegiatan, sarana, prasarana yang akan di audit.
(4) Lakukan penilaian hasil audit dan analsisi dengan
menentukan skoring:
8. Penilaian dan Pengendalian Risiko Infeksi (ICRA)
9. Pelaporan Kegiatan PPI
Laporan kegiatan PPI di fasilitas pelayanan kesehatan dibuat secara
terintegrasi dengan system pelaporan yang berlaku selama ini. Untuk
mengukur tingkat keberhasilan pelaksanaan program PPI di lapangan,
laporan harus dibuat secara periodik, tergantung kebijakan yang
berlaku dimasing-masing daerah bisa setiap triwulan, semester,
tahunan atau sewaktu-waktu jika diperlukan.
BAB V
SASARAN

Sasaran dalam pelaksanaan program kerja Pencegahan dan pengendalian


infeksi yaitu :
1. Pasien yan bekunjung ke puskesmas
2. Tenaga kesehatan (pegawai)/petugas
3. Peralatan yang di pakai untuk pelayanan
4. Gedung yang dipakai untuk pelayanan
5. Lingkungan
BAB VI
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Dalam pelaksanaannya, program kerja Pencegahan dan pengendalian


infeksi dilaksanakan dengan beberapa metode, diantaranya :
- Rapat/Koordinasi formal atau non formal untuk menyamakan persepsi
melalui komunikasi yang intensif
- Pengumpulan data survailens oleh seluruh upaya
- Identifikasi risiko infeksi
- Rapat evaluasi tim PPI
- Monitoring dan evaluasi kegiatan dengan audit dan ICRA
- Pelatihan internal (in-house training) untuk memperbaharui dan
meningkatkan skill/kemampuan petugas, sehingga ada kesamaan
persepsi terkait Pencegahan dan pengendalian infeksi
BAB VII
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Lampiran 1

CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan Sasaran Cara Melaksanakan Kegiatan Jadwal Penanggung
Jawab
A. Manajemen PPI
Pelatihan PPI Pelatihan PPI Ketua dan Mengirimkan peserta untuk Juni 2022 Ka. Pusk
anggota Tim PPI mengikuti pelatihan PPI
Sosialisasi hasil Ka. Pusk dan Pertemuan sosialisasi Juli 2022 Ketua Tim PPI
pelatihan PPI seluruh staff
Surveilans PPI Melakukan Unit terkait Pertemuan Tim PPI, tiap PJ Januari 2022 Tim PPI
Identifikasi potensi diberikan waktu untuk mengisi
risiko infeksi tiap form identifikasi atau pemetaan
unit risiko di unitnya
Perencanaan Unit terkait Pertemuan Tim PPI membahas Januari 2022 Tim PPI
pengendalian tentang perencanaan
risiko infeksi pengendalian risiko infeksi
Rapat Rutin Tim Tim PPI Rapat rutin Tim PPI diadakan Feb., Mei, Agust., Ketua Tim PPI
PPI tiap 3 bulan sekali dan Nov. 2022
Audit PPI Petugas layanan Tim PPI melakukan audit setiap Mei dan Tim PPI
klinis 6 bulan sekali November 2022. berkoordinasi
dengan Tim AI
ICRA Petugas layanan Tim PPI melakukan audit setiap Mei dan Tim PPI
klinis 6 bulan sekali November 2022. berkoordinasi
dengan Tim AI

Sarana dan Menyiapkan Petugas layanan Tim PPI melakukan pembuatan Januari s.d Maret TIM PPI
prasarana kebijakan klinis kebijakan PPI 2022
(SK,Tim,Pedoman
,SOP,dll)
Menyiapkan spill Petugas layanan Tim PPI membuat Spill Kit Agustus 2022 TIM PPI
kit klinis

B. Kewaspadaan Standar
Hand hygiene Sosialisasi cara Ka. Pusk dan Memasang poster Maraet 2022 Tim PPI
cuci tangan yang seluruh staff berkoordinasi
benar dan saat dengan
yang tepat promkes
Pembuatan video edukasi cuci Oktober 2022 Tim PPI
tangan berkoordinasi
dengan
promkes
Pemantauan Petugas layanan Melakukan pemantauan berkala Jan-Des 2022 Tim PPI
kepatuhan petugas klinis (Unit sebulan sekali dengan (tiap minggu ke-
dalam melakukan Tindakan, Gilut, menggunakan daftar tilik IV)
prosedur cuci KIA-KB,
tangan Imunisasi, Lab)

Monitoring Ruang tunggu, Pengecekan ketersediaan air Jan-Des 2022 Tim PPI
ketersediaan air, unit pelayanan bersih dan hansrub (tiap minggu ke-
handsrub di menggunakan checklist setiap IV)
ruangan sebulan sekali
Penggunaan Pemantauan Petugas layanan Melakukan pemantauan berkala Jan-Des 2022 Tim PPI
APD langsung klinis (unit sebulan sekali (tiap minggu ke-
kepatuhan petugas Tindakan, Gilut, IV)
menggunakan APD KIA-KB,
saat melakukan Imunisasi, Lab)
tindakan medis
Dekontaminasi Pemantauan Petugas layanan Melakukan pemantauan berkala Jan-Des 2022 Tim PPI
Peralatan Pasien Langsung klinis (unit sebulan sekali (tiap minggu ke-
Kepatuhan Tindakan, Gilut, IV)
Petugas KIA-KB,
melakukan Imunisasi, Lab)
prosedur sterilisasi
alat
Pengendalian Pemantauan 5R di Lingkungan Melakukan pemantauan berkala Jan-Des 2022 Tim PPI
Lingkungan lingkungan Puskesmas sebulan sekali (tiap minggu ke-
puskesmas IV)
Pengelolaan Pemantauan Unit layanan Melakukan pemantauan berkala Jan-Des 2022 Tim PPI
Limbah pemisahan limbah klinis penghasil sebulan sekali (tiap minggu ke-
infeksius dan non- limbah IV)
infeksius (Tindakan,
Gilut, Lab)
Penatalaksanaa Melaksanakan tata Petugas Melakukan pemantauan berkala Jan-Des 2022 Tim PPI
n Linen laksana linen pengelola linen/ sebulan sekali (tiap minggu ke-
sesuai prosedur cleaning service IV)
Etika batuk dan Sosialisasi cara Ka.Pus, seluruh Penilaian pengetahuan pasien Feb dan Okt Tim PPI
bersin etika batuk dan staff, pasien, tentang adanya poster dan 2022
bersin yang benar dan pengunjung informasi yang ada melalui survei
sederhana (terintegrasi dengan
IKM)
Penyuntikan Melaksanakan tata Petugas layanan Melakukan pemantauan berkala Jan-Des 2022 Tim PPI
yang Aman laksana menyuntik klinis (unit sebulan sekali (tiap minggu ke-
yang aman sesuai Tindakan, Gilut, IV)
prosedur KIA-KB,
Imunisasi, Lab)
C. Kewaspadaan Berdasarkan Transmisi
Melalui Kontak Kontak langsung Petugas layanan Penggunaan APD sesuai indikasi Jan-Des 2022 Tim PPI
dan tidak langsung klinis (tiap minggu ke-
IV)
Melalui Droplet Menerapkan etika Pasien dengan Pemberian masker kepada pasien Jan-Des 2022 Tim PPI
bersin dan batuk gejala batuk yang memiliki gejala batuk (tiap minggu ke-
IV)
Melalui udara Pengaturan Unit layanan Pengaturan penempatan posisi Jan-Des 2022 Tim PPI
sirkulasi/ klinis pemeriksa, pasien dan ventilasi (tiap minggu ke-
pertukaran udara mekanis di dalam suatu IV))
ruangan dengan
memperhatikan arah suplai
udara bersih yang masuk dan
keluar
Penempatan Pasien TB, TB- Memisahkan pelayanan pasien Jan-Des 2022 Tim PPI
pasien infeksius RO TB dengan membuat alur khusus (tiap minggu ke-
IV)

Lampiran 2.

JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Tahun 2022
No Kegiatan
Ja Ma Ju Ok
Feb Apr Mei Jul Ags Sep Nov Des
n r n t
A.
Pelatihan PPI √
Sosialisasi Hasil Pelatihan PPI √
Identifikasi risiko infeksi tiap unit

terkait
Perencanaan pengendalian risiko

infeksi
Rapat Rutin Tim PPI √ √ √ √
Audit PPI √ √
ICRA √ √
B.
Memasang poster cuci tangan √
Peragaan cuci tangan saat apel
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
pagi (setiap hari kamis)
Pemantauan kepatuhan petugas
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dalam melaksanakan cuci tangan
Monitoring ketersediaan air,
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
sabun, handsrub di ruangan
Pemantauan kepatuhan petugas
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dalam menggunakan APD
Pemantauan kepatuhan petugas
dalam melakukan prosedur √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
sterilisasi
Pemantauan 5R di lingkungan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
puskesmas
Pemantauan pemisahan limbah
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
infeksius dan non infeksius
Melaksanakan tatalaksana linen
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
sesuai prosedur
Sosialisasi etika batuk dan bersin √
Pemantauan kepatuhan petugas
dalam melakukan prosedur √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
penyuntikan yang aman
C.
Kontak langsung dan tidak
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
langsung
Menerapkan hygiene
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
respirasi/etika batuk
Pengaturan sirkulasi/pertukaran
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
udara
Penerapan alur khusus pasien TB √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
BAB VIII
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Dalam melaksanakan kegiatan dilakukan evaluasi dan pelaporan sebagai


berikut :
1. Evaluasi dan pelaporan disusun berdasarkan hasil evaluasi kegiatan
tahun lalu sebagai evaluasi kegiatan Tim Pencegahan dan pengendalian
infeksi;

2. Evaluasi program kerja dilaksanakan setiap bulan dalam rapat rutin,


guna melihat efektivitas program;

3. Melaksanakan monitoring, mengevaluasi program kerja yang telah


menjadi target pada bulan sebelumnya;

4. Mengiventarisasi permasalahan yang berhubungan dengan pelaksanaan


program kerja serta menyiapkan bahan tindak lanjut untuk
penyelesaian masalahnya;
5. Menyampaikan rekomendasi dan pertimbangan kepada Kepala
Puskesmas secara tertulis sebagai bahan masukan guna perbaikan
berkelanjutan.
BAB IX
PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Laporan kegiatan PPI di fasilitas pelayanan kesehatan dibuat secara


terintegrasi dengan system pelaporan yang berlaku selama ini. Untuk
mengukur tingkat keberhasilan pelaksanaan program PPI di lapangan,
laporan harus dibuat secara periodik, tergantung kebijakan yang berlaku
dimasing-masing daerah bisa setiap triwulan, semester, tahunan atau
sewaktu-waktu jika diperlukan.
Laporan dilengkapi dengan rekomendasi tindak lanjut bagi pihak terkait
dengan peningkatan infeksi dan hasil laporan didesiminasikan kepada
pihakpihak terkait agar dapat memanfaatkan informasi tersebut untuk
menetapkan strategi pengendalian infeksi di FKTP. Laporan kegiatan PPI
meliputi:
 Laporan hasil surveillance
 Laporan kegiatan monitoring/audit kepatuhan pelaksanaan
PPI
 Laporan hasil kemajuan İCRA
 Laporan hasil investigasi KLB (bila ada KLB)
 Laporan kegiatan penyuluhan dan diklat
 Laporan hasil monitoring penggunaan antibiotik yang bijak.

Anda mungkin juga menyukai