Anda di halaman 1dari 21

PROGRAM KERJARSIA

TIM PRATIWI
PPI 2022

RSIA PRATIWI
Kota Tangerang, Banten
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

DAFTAR ISI i
DAFTAR TABEL ii
KATA PENGANTAR iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Landasan Hukum 2
C. Maksud dan Tujuan 2
BAB II KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN 4
A. Kegiatan Pokok 4
B. Rincian Kegiatan 4
BAB III CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN 6
BAB IV SASARAN 8
BAB V JADWAL KEGIATAN 9
BAB VI PENCATATAN DAN PELAPORAN 14
BAB VII MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM 15
BAB VIII PENUTUP 16

PROGRAM KERJA PPI


1
DAFTAR TABEL

Tabel 5.1. Tabel jadwal kegiatan program PPI 10


Tabel 5.2 Tabel Rencana Anggaran Program PPI 12

PROGRAM KERJA PPI


2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkat dan anugerahnya yang telah diberikan kepada
penyusun, sehingga Program Kerja Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi ini dapat selesai disusun.
Pedoman ini merupakan pedoman kerja bagi semua pihak yang
terkait dalam pengorganisasian pencegahan dan pengendalian infeksi
di RSIA PRATIWI.
Tidak lupa penyusun menyampaikan terima kasih yang sedalam-
dalamnya atas bantuan semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan Pedoman Pengorganisasian Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi

Tangerang, Januari 2022


Penyusun

PROGRAM KERJA PPI


3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program
Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan. Program
Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama salah satunya adalah
penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses
pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem rujukan dan peningkatan mutu
pelayanan kesehatan, menggunakan pendekatan continuum of care dan
intervensi berbasis risiko kesehatan.Program indonesia sehat tersebut sejalan
dengan prioritas WHO tentang kesehatan dunia.

Data WHO tentang healthcare associated infections (HAI’s) menyatakan


bahwa rata-rata 1 dari 10 pasien dirawat mengalami HAI’S di dunia dan 1 dari
10 pasien HAI’s tersebut meninggal yang sebenarnya kematian tersebut dapat
dicegah. Data kebersihan tangan petugas kesehatan sebanyak 9-92% dari
petugas kesehatan tidak rutin cuci tangan. Data antimicrobial resistance (AMR)
menunjukkan angka kematian karena MRSA lebih dari 50% dibanding karena
infeksi lainnya dan 38,7% -50,9% menyebabkan infeksi luka operasi sehingga
tidak dapat menggunakan Antibiotik standar. Angka infeksi neonatus negara
berkembang 3-20 kali lebih banyak dibanding negara industry. Pelayanan ibu
melahirkan melalui operasi sectio caesarea (SC) di Afrika, sebanyak 20% dapat
mengalami Infeksi Daerah Operasi (IDO) pasca operasi SC dan 11%
menyebabkan kematian. Berdasarkan data tersebut maka WHO menetapkan
bahwa program pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) menjadi prioritas
utama dunia. Maka Indonesia pun menetapkan bahwa program PPI menjadi
indikator penting dalam program peningkatan mutu pelayanan kesehatan.

Berdasarkan angka infeksi di RSIA Pratiwi pada tahun 2021, diantaranya,


Infeksi Daerah Operasi ( IDO ), sebesar 1.8 %, Infeksi Saluran Kemih sebesar
0%, Plebitis sebesar 1.8%, maka dalam upaya pencegahan dan pengendalian
infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan sangat penting bila terlebih dahulu
petugas dan pengambil kebijakan memahami konsep dasar penyakit infeksi.
Berdasarkan hal tersebut maka perlu disusun program pencegahan dan
pengendalian infeksi di RSIA Pratiwi agar terwujud pelayanan kesehatan yang

PROGRAM KERJA PPI


1
bermutu dan dapat menjadi acuan bagi semua pihak yang terlibat dalam
pelaksanaan PPI serta dapat melindungi masyarakat dan mewujudkan Patient
Safety.

B. LANDASAN HUKUM
Laporan bulanan Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RSIA
Pratiwi ini dibuat dengan merujuk kepada:
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5607);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 333);
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 8 Tahun 2015 tentang Program
Pengendalian Resistensi Antimikroba di Rumah Sakit (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 334);
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017
Tentang Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan.
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indoneisa Nomor 1204/
MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit;

C. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Maksud
Untuk memantau dan menilai pencapaian indikator yang telah
ditetapkan, diperlukan data atau informasi yang diperoleh dari catatan dan
laporan terkait dengan aspek yang akan dinilai. Dimana pencatatan dan
pelaporan merupakan bentuk pengawasan dan pengendalian. Pencatatan
dilakukan pada setiap langkah kegiatan, sedangkan pelaporan dilakukan
secara berkala sesuai dengan kebutuhan rumah sakit (bulanan/

PROGRAM KERJA PPI


2
triwulan/tahunan) yang mengacu pada pedoman organisasi.

2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelayanan yang meliputi kualitas pelayanan,
menejemen resiko, dan keselamatan kerja di Rumah Sakit Ibu Dan Anak
Pratiwi.
b. Tujuan Khusus
1) Menurunkan insiden rate rumah sakit dan mencegah terjadinya
penyebaran Infeksi di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Pratiwi.
2) Melindungi pasien, Karyawan dan tenaga kesehatan dari penularan
infeksi rumah sakit
3) Melindungi pengunjung rumah sakit dan masyarakat di lingkungan
rumah sakit dari infeksi rumah sakit.
4) Mencegah terjadinya healthcare associated infections (HAI’s) dengan
beberapa kegiatan yang bersifat kebersihan lingkungan kerja dan
kebiasaan kerja yang aman
5) Menyiapkan data infeksi di rumah sakit melalui tindakan surveilans
yang dilakukan terhadap kasus kasus yang spesifik dapat
menimbulkan infeksi healthcare associated infections (HAI’s).
6) Memberikan pendidikan dan pelatihan kepada petugas rumah sakit,
pasien, penjaga pasien dan pengunjung
7) Membandingkan data yang ada di rumah sakit dengan rumah sakit
lain atau dengan data RSIA Pratiwi pada periode sebelumnya
sehingga dapat mengukur tingkat keberhasilan dalam penanganan
infeksi di rumah sakit.

PROGRAM KERJA PPI


3
BAB II

KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

A. KEGIATAN POKOK
Program PPI efektif jika program dilaksanakan secara komprehensif meliputi
seluruh unit maupun individu yang berada di rumah sakit. Program PPI antara
lain meliputi:
1. Menetapkan definisi infeksi terkait layanan kesehatan
2. Metode pengumpulan data (surveilans)
3. Membuat strategi/program menangani risiko PPI
4. Melaksanakan manajemen risiko pencegahan dan pengendalian infeksi
5. Melaksanakan supervise
6. Proses pelaporan

B. RINCIAN KEGIATAN
1. Kebersihan Tangan
a. Monitoring 6 langkah dan 5 moment kebersihan tangan pada semua
petugas baik klinis dan non klinis.
b. Monitoring / Audit fasilitas kebersihan tangan baik handwash maupun
handrub.
c. Edukasi kebersihan tangan ke petugas, pasien, pengunjung dan
masyarakat.
2. Kebersihan Lingkungan Rumah Sakit.
a. Monitoring kepatuhan petugas pembuangan limbah / sampah.
b. Pemeriksaan kualitas udara, air dan permukaan lingkungan.
3. Surveilans Resiko Infeksi.
a. Infeksi Daerah Operasi (IDO)
b. Infeksi Saluran Kemih.
c. Plebitis.
4. Investigasi Wabah (Outbreak) Penyakit Infeksi.
a. Persiapan lapangan.
b. Verifikasi diagnosa.
c. Tetapkan kasus KLB.
d. Pengolahan data.
e. Buat langkah penanggulangan.
f. Observasi hasil tindakan.
PROGRAM KERJA PPI
4
g. Komunikasi hasil temuan.
h. Kasus dihentikan.
5. Pengawasan Penggunaan Antimikroba Secara Aman.
a. Pembuatan pola kuman HAIs.
b. Pemantauan pemberian antimikroba profilaksis.
6. Kesehatan Kerja.
a. Medikal check up seluruh karyawan sesuai prioritas.
b. Tracing kontak erat covid – 19.
c. Laporan pasca pajanan.
d. Profilaksis pasca pajanan ( Imunisasi ).
7. Edukasi Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi
a. Kegiatan Diklat Eksternal.
1) Pelatihan PPI dasar
2) Pelatihan PPI lanjut.
3) Pelatihan IPCN lanjut.
4) Pelatihan TOT PPI.
5) Pelatihan IPCD.
6) Pelatihan / Seminar / Workshop PPI lainnya.
b. Kegiatan Diklat Internal
1) Orientasi pegawai baru ( Klinis dan Non klinis ).
2) Orientasi mahasiswa baru ( Klinis dan Non klinis ).
3) Edukasi pasien,keluarga, dan pengunjung.
8. Assesment Berkala Terhadap Resiko dan Analisis Resiko, Serta Risk Register
a. ICRA
b. ICRA Renovasi
9. Menetapkan Sasaran Penurunan Resiko.
a. Menurunkan resiko HAIs.
b. Penerapan Bundles HAIs
10. Melakukan Monitoring Dan Evaluasi Pelaksanaan PPI.
a. Monitoring dan supervisi tiap bulan.
b. Analisa dan evaluasi tiap 3 bulan.
c. Rapat dengan tim PPI tiap 3 bulan.
d. Rapat dengan tim PMKP tiap 6 bulan.
e. Rapat dengan unit terkait tiap 4 bulan.

PROGRAM KERJA PPI


5
BAB III

CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Kegiatan yang telah tersusun dan terprogram dapat dilaksanakan dengan


cara sebagai berikut:
1. Kebersihan Tangan
a. Monitor kepatuhan 5 moment kebersihan tangan pada petugas klinis dan
non klinis.
b. Monitor ketersediaan fasilitas kebersihan tangan baik langsung atau tidak
langsung.
c. Sosialisasi 6 langkah dan 5 moment kebersihan tangan pada petugas,
pasien, dan pengunjung baik langsung atau tidak langsung.
2. Kebersihan Lingkungan Rumah Sakit
a. Monitor kepatuhan pembuangan limbah / sampah infeksius dan non
infeksius.
b. Kordinasi dengan unit kesehatan lingkungan dan cleaning service untuk
pengadaan fasilitas kebersihan lingkungan.
c. Pemeriksaan kualitas udara, air dan permukaan lingkungan dengan
kordinasi dengan bagian kesehatan lingkungan
3. Survelans Resiko Infeksi
Melakukan surveilans pasien yang mengalami infeksi HAIs, terkait dengan
tindakan invasif.
4. Investigasi wabah / Outbreak / kejadian luar biasa.
5. Pengawasan Antimikroba yang Aman.
a. Indikasi profilaksis bedah pada pre operasi bersih / bersih terkontaminasi.
b. Terapi empiris pada kasus infeksi yang belum diketahui kuman dan
sensitifitasnya.
c. Terapi definitif dengan dasar pemeriksaan kultur kuman.
6. Kesehatan Kerja
Melaksanakan kesehatan dan keselamatan kerja, kordinasi antara tim PPI dan
K3RS atau bagian terkait.
7. Edukasi PPI
Meningkatkan / mereviu pengetahuan petugas, pasien, dan pengunjung
tentang program PPI.
8. Assesment Resiko Berkala
Melakukan monitoring evaluasi di unit-unit terhadap kepatuhan prinsip PPI.
9. Menetapkan Sasaran Penurunan Resiko
Melakukan monitoring evaluasi penerapan Bundles HAIs.
10. Mengukur dan Mereviu Resiko Infeksi
Mengidentifikasi resiko infeksi selama setahun kemudian menganalisa dan
menindaklanjuti resiko infeksi tersebut.
11. Melaksanakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi covid – 19
a. Melaksanakan pengaturan alur layanan (Alur pasien,skrining dan triase)
b. Melaksanakan pembagian zonasi pelayanan (covid–19 dan Non covid–19)
c. Melaksakan penerapan PPI (Protokol kesehatan bagi pasien dan petugas)
12. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan PPI
Melakukan monitoring setiap bulan kemudian dilakukan analisa tiap 3 bulan
sekali dan menindaklanjuti hasil evaluasi

PROGRAM KERJA PPI


7
BAB IV

SASARAN

Kegiatan program Tim PPI RS ditujukan kepada:

1. Seluruh staf dan unit RS

Seluruh staf dan unit RS dilibatkan dalam penerapan program PPI sehingga
dapat memberikan pelayanan kepada pasien yang lebih berkualitas dan
bermutu.

2. Pasien dan keluarga

Pasien dan keluarga diberikan edukasi tentang PPI dengan harapan ikut serta
dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi. Edukasi diberikan secara
langsung (face to face) ataupun dikumpulkan dalam suatu pertemuan dalam
bentuk penyuluhan yang berkaitan dengan PPI.

3. Pengunjung

Pengunjung pasien yang datang ke RS diberikan edukasi tentang PPI dengan


harapan ikut pula dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi di RS
terutama tentang aturan yang harus dipatuhi dan dijauhi ketika mengunjungi
pasien-pasien dengan penyakit menular, maupun tentang upaya lain yang
berhubungan dengan PPI.

4. Mahasiswa/Magang

Siswa/Mahasiswa/Magang yang melaksanakan praktik di RS diberikan edukasi


tentang PPI dengan harapan ikut pula dalam upaya pencegahan dan
pengendalian infeksi di RS terutama tentang aturan yang harus dipatuhi dan
dijauhi ketika kontak dengan pasien hingga perlindungan dan keselamatan
terkait pelayanan atau akibat kerja yang mempunyai risiko terhadap penyakit
menular, maupun tentang upaya lain yang berhubungan dengan PPI.
BAB V

JADWAL KEGIATAN

Jadwal kegiatan Tim PPI terlampir dalam bentuk tabel, dimana kegiatan
untuk tahun 2022 ini diprioritaskan pada kegiatan peningkatan budaya tentang
pencegahan dan pengendalian infeksi. Tim PPI mengharapkan peningkatan
kesadaran bagi semua pihak yang berhubungan dengan rumah sakit akan
pentingnya kebersihan dan peningkatan daya tahan tubuh sehingga bila ada kuman
penyakit dapat tereliminasi dahulu dengan sistem pertahanan tubuh kita.
JADWAL KEGIATAN PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

Table 5.1

BULAN
NO. KEGIATAN KET.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Audit fasilitas kebersihan tangan

2. Audit kepatuhan kebersihan tangan

3. Audit kepatuhan pemilahan dan


pembuangan limbah/sampah

4. Audit kebersihan lingkungan

5. Pemeriksaan kualitas air, udara dan Kerjasama


permukaan lingkungan kesling

6. Surveilans infeksi rumah sakit

7. Investigasi outbreak/KLB

8. Monitoring kesehatan kerja

PROGRAM KERJA PPI


10
9. Edukasi staf klinis dan non klinis

10. Edukasi karyawan baru dan mahasiswa


baru

11. Edukasi pasien, keluarga dan pengunjung Setiap


pasien
ranap

12. Pelatihan/seminar eksternal Kerjasama


diklat

13. Monitoring unit penunjang dan ranap

14. Monitoring renovasi/kontruksi

15. Monotoring penerapan bundles HAIs

16. Rapat kordinasi unit dan Tim PPI

17. Rapat kordinasi PMKP

18. Monitoringevaluasi pelaksanaan program


PPI

PROGRAM KERJA PPI


11
19. Monitoring pemakaian dan pelepasan
APD

20. Assesment Resiko Infeksi berkala

21. Pengawasan antimikroba yang aman

22. Melaksanakan pencegahan dan


pengendalian covid – 19 selama pandemi

23. Membuat laporan PPI Bulanan

24. Membuat laporan PPI 3 Bulanan

PROGRAM KERJA PPI


12
RENCANA ANGGARAN PROGRAM
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
TAHUN 2022

Anggaran PPI untuk pelaksanaan seluruh program PPI serta pengadaan APD
(Alat Pelindung Diri) diseluruh unit bersumber dari pimpinan rumah sakit yang
besarnya tergantung kebutuhan setiap pelaksanaan program dan menyusun
rencana bahan dan alat untuk PPI.

Table 5.2
No Kegiatan Bahan & Alat Quality Biaya Total Biaya
Kegiatan Diklat
1 dan sosialisasi Poster Etika Batuk 20 lembar Rp 10 000 Rp 200 000
PPI
Poster 6 langkah Rp 10 000 Rp 200 000
2 Sosialisasi PPI 5 Moment cuci 20 lembar
    tangan Rp 10 000 Rp 200 000
Pengadaan Hand rub 24 pcs Rp 128000 Rp 3 000 000
3 Fasilitas Cuci Hand Wash 12 pcs Rp 40 000 Rp 480 000
Tangan Hibysrub 6 pcs Rp 230 000 Rp 1 330 000
Botol sanitizer 30 pcs Rp. 1500 Rp. 50 000
Handscoon
disposible 50 box Rp85000 Rp 4 250 000
Sarung Tangan
rumah tangga 20 pasang Rp 30 000 Rp 600 000
Sarung Tangan
Bedah 3 box Rp 1.425 000 Rp 4.275 000
Alat Pelindung Masker Bedah 50 box Rp 30 000 Rp 1.500 000
5
Diri Masker KN 95 15 box Rp 87 000 Rp 1 030 000
Topi Karet Nurse 24 box Rp 57 000 Rp 1.700 000
Apron plastik 2 box Rp 300 000  Rp 600 000

Gaun
Pelindung/Hazmat 35 pcs Rp 100 000 Rp 3 500 000
Tisyu 250 box Rp 5000 Rp 1 250 000
Sterilisasi Ruangan
Kesehatan
OK 2 kali/th Rp 1 500.000 Rp 3 000.000
6 Keselamatan
Kultur / Swab Udara
Kerja
R.OK 2 kali/th Rp 300 000 Rp 600 000

PROGRAM KERJA PPI


13
Gigazym 1 botol Rp 1 600 000 Rp 1 600 000
Gigazept 1 botol Rp 1 600 000  Rp 1 600 000
Proses Teralin 1 botol  Rp1 600 000 Rp 1 600 000
perawatan Briket HH 10 buah  Rp 20 000 Rp 200 000
7 alkes Botol HR 20 buah  Rp 5000 Rp 100 000
Plastic kuning 3600 pcs  Rp 1200 Rp 4 320 000
Plastik hitam  7200 pcs Rp 1000 Rp 7 200 000
     
TOTAL Rp 44 385 000

PROGRAM KERJA PPI


14
BAB VI

PENCATATAN DAN PELAPORAN

Semua data Tim PPI yang berhubungan dengan kegiatan PPI yang
dilaksanakan oleh IPCN seperti audit Hand Higiene, kegiatan kebersihan
lingkungan rumah sakit, kegiatan surveilans, kegiatan terkait dengan KLB,
kegiatan pengawasan terhadap penggunaan antimikroba secara aman, kegiatan
asesmen risiko dan analisisnya, penetapan sasaran penurunan risiko, dan
kegiatan pendidikan dan pelatihan tim PPI yang telah berlangsung pada tahun
2021 akan dievaluasi kembali untuk menjadi acuan kerja di program kerja Tim PPI
2022 ini sehingga capaiannya dapat meningkat dan hambatan-hambatan yang
terjadi sebelumnya dapat diminimalisir sehingga tercapai tujuan yang diinginkan
bersama.
Pencatatan kegiatan dilakukan setiap hari
1. Validasi Data
Data langsung dari lapangan seperti audit dan monev sedangkan survailans
data di validasi pada pasien yang beresiko HAIs

2. Analisa Data
a. Buat Grafik
b. Perbandingan dianalisa, permasalahan di buat Rekomendasi Tindak Lanjut
c. Melaksanakan rapat koordinasi

Rapat koordinasi, monev ulang dan pelaporan setiap saat bila diperlukan,
setiap bulan setiap 3 bulan, 6 bulan dan tahunan kepada direktur, Tim medik, Tim
mutu dan Tim bidang keperawatan

Pelaporan dibuat setelah melakukan kegiatan dan diserahkan paling


lambat 1 minggu setelah kegiatan.
Isi laporan adalah :
1. Pendahuluan
2. Pelaksanaan Kegiatan
3. Hasil Kegiatan dan Rencana Tindak lanjut
4. Kesimpulan Saran
5. Penutup
BAB VII

MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM

Monitoring dilakukan terhadap semua kegiatan yang direncanakan baik


dalam bidang pendidikan maupun surveilans dan kepatuhan dari petugas
kesehatan di rumah sakit sehingga angka kesakitan dan kematian akibat infeksi
dapt diturunkan. Dan evaluasi harus dilakukan untuk mengetahui tingkat capaian
ang telah dilakukan selama ini apakah ada hambatan dan rintangan yang harus
dihadapi sehinga program program Tim PPI dapat terealisasi dengan baik dan
tujuan yang diinginkan dapat terwujud

PROGRAM KERJA PPI


16
BAB VIII

PENUTUP

Agar pencapaian program-proram Tim PPI dapat berjalan sesuai dengan


yang diharapkan maka perlu ditunjang dengan sarana dan prasarana yang
memadai, tenaga yang berkompoten, terlatih dan berdedikasi tinggi, serta
dukungan managemen yang sangat kuat sehingga program program ini dapat
berjalan sesuai yang diinginkan sehingga tujuan dalam meningkatkan mutu
pelayanan rumah sakit dapat terwujud sesuai rencana.

Anda mungkin juga menyukai