Anda di halaman 1dari 25

PEDOMAN PENYELENGGARAAN SIMRS

RS AN-NISA

RS AN-NISA

JL. GATOT SUBROTO NO.96 KM 3

TAMAN CIBODAS
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT AN-NISA
NO : 022/PER/DIR/XI/2019

TENTANG

PEDOMAN PENYELENGGARAAN SIMRS

DIREKTUR RUMAH SAKIT AN-NISA

Menimbang :
a. Bahwa untuk unit kerja IT harus menyelaraskan kebutuan dalam melakukan
pemeliharaan hardware dan software.
b. Bahwa agar penyelenggaraan SIMRS yang ada di rumah sakit annisa dapat
terlaksana dengan baik, perlu adanya management aplikasi internal rumah sakit
ataupun eksternal.
c. Poin a dan b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah sakit Annisa
Tangerang.
Mengingat :

1. UU – ITE Undang – Undang Republik Indonesia nomor 19 tahun 2016 tentang


informasi dan transaksi elektronik.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no 46 tahun 2014 tentang Sistem
Informasi Kesehatan.
3. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indnesia no 82 tahun 2013 tentang sistem
informasi manajemen rumah sakit.
4. Peraturan Direktur Rumah sakit AN-NISA nomer : 009/PER/DIR/XI/2019 tentang
kebijakan unit informasi Teknologi Rumah Sakit AN-NISA.
MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Pertama : Memberlakukan Peraturan Direktur Rumah sakit Annisa tentang

Pedoman Penyelenggaraan SIMRS

Kedua : Pedoman Penyelenggaraan SIMRS sebagaimana tercantum dalam


lampiran keputusan ini.

Ketiga : Keputusan ini berlaku terhitung sejak tanggal ditetapkan sampai ada

ketentuan lain yang mengatur hal yang sama.

Keempat : Apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam Peraturan Direktur

ini akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Tangerang
Pada Tanggal, 25 November 2019
Direktur,

Dr. Ediansyah,MARS
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa, atas segala anugrah yang telah di berikan kepada tim
penyusun, sehingga buku pedoman penyelenggaraan SIMRS Rumah Sakit An-Nisa ini dapat selesai
disusun.

Buku pedoman pedoman penyelenggaraan SIMRS Rumah Sakit An-Nisa ini merupakan pedoman
bagi semua pihak yang terkait dengan Unit IT di Rumah Sakit An-Nisa dalam tata cara pelaksanaan
pelayanan unit IT Rumah Sakit An-Nisa.

Dalam buku pedoman penyelenggaraan SIMRS, kualifikasi ketenagaan serta mengenai penilaian
kinerja pada Unit IT.

Tidak lupa penyusun menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas bantuan semua pihak
yang telah membantu menyelesaikan buku pedoman pelayanan Unit IT Rumah Sakit An-Nisa.

Tangerang, 25 November 2019

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................... i

DAFTAR ISI............................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A Latar Belakang..................................................................................... 1

B Tujuan Pedoman .................................................................................. 1

C Ruang Lingkup Pelayanan ................................................................... 2

D Batasan Oprasional ............................................................................. 2

E Landasan Hukum ................................................................................. 2

BAB II STANDAR KETENAGAAN....................................................................... 3

A Kualifikasi Sumber Daya Manusia........................................................ 3

B Distribusi Ketenagaan .......................................................................... 4

C Pengaturan Jaga ................................................................................. 4

D Struktur Organisasi Rumah Sakit An-Nisa ............................................ 4

E Struktur Organisasi IT............................................................................ 5

BAB III STANDAR FASILITAS............................................................................. 6

A Denah Ruangan................................................................................... 6

B Standar Fasilitas.................................................................................. 6

BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN INFORMASI TEKNOLOGI..................... 7

A Permintaan Bantua IT (Helpdesk)......................................................... 7

B Aplikasi SIMRS.................................................................................... 8

C Hak Akses Untuk Menggunkan SIMRS................................................. 15

D Pembuatan Aplikasi SIMRS.................................................................. 15

E Pelatihan Aplikasi SIMRS...................................................................... 16

F Tata Tertib SIMRS................................................................................ 16

ii
G Pemeliharaan IT ( Maintenance)........................................................... 17

BAB V LOGISTIK ............................................................................................ 18

BAB VI KESELAMATAN PASIEN......................................................................... 18

BAB VII KESELAMATAN KERJA.......................................................................... 18

BAB VIII PENUTUP ............................................................................................ 18

iii
PEDOMAN PENYELENGGARAAN
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
RUMAH SAKIT AN-NISA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2013
Tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit, Dalam upaya Meningkatkan kualitas
pelayanan, koordinasi, efisiensi, responsibilitas, pengawasan serta penyediaan informasi
secara cepat, tepat dan akurat untuk semua tingkatan manajemen rumah sakit dan masyarakat,
dan Menjadi Organisasi yang Responsif, Inovatif, Efektif dan Efisien perlu diupayakan
peningkatan pelayanan yang efisien, cepat, mudah, akurat, murah, aman, terpadu dan
akuntabel.

Pada tahun 2008 Rumah Sakit AN-NISA telah menerapkan SIMRS sebagai salah satu
cara upaya peningkatan pelayanan dengan sistem komputerisasi oleh sebab itu maka
dibentuklah Unit Pelayanan IT.

Penerapan SIMRS pada tahun 2008 di buat dengan pihak ekternal (Vendor) dan
Aplikasi tersebut dinamakan SIMRS Venus, sehubungan dengan perkembangan zaman dan
berjalannya program Kesehatan pemerintah tentang BPJS, maka system SIMRS VENUS
sangatlah tidak mendukung untuk mengikuti perkembangannya dikarenakan tidak dapat
terintegrasi sampai backoffice karena pemanfaatannya hanya sebatas front office.

Dikarenakan SIMRS Venus tidak mendukung maka pada tahun 2013 RS. AN-NISA
mengganti dengan SIMRS ICHA Dengan penjelasan dalam upaya peningkatan kualitas dan
perkembangan rumah sakit Sesuai kebutuhan rumah sakit maka dengan pemanfaat Information
Teknologi maka disusun PEDOMAN PENYELENGGARAAN SIMRS.

B. Tujuan Pedoman

PEDOMAN PENYELENGGARAAN SIMRS dimaksudkan sebagai pedoman dan acuan bagi


para pengguna berbasis komputer diseluruh unit kerja di lngkungan Rumah Sakit AN-NISA
bertujuan untuk mewujudkan keterpaduan, keserasian dan keseragaman dalam hal
pengelolaan data dan informasi melalui peningkatan kemampuan komputer dengan

1
meningkatkan pendayagunaan sarana, tenaga dan sumberdaya lainnya secara efektif dan
efisien dengan memakai SIMRS.

C. Ruang Lingkup Pelayanan


Ruang lingkup PEDOMAN PENYELENGGARAAN SIMRS ialah Memaintenance
Hardware dan Software, memberikan pelatihan, permintaan pembuatan aplikasi, dan
permintaan bantuan di lingkungan Rumah Sakit An-Nisa yang berhubungan dengan Informasi
Teknologi.

D. Batasan Oprasional
Batasan operasional Pelayanan Informasi Teknologi di peruntukan hanya mendukung
pelayanan administratif tidak bersifat medis.

E. Landasan Hukum
1. UU – ITE Undang – Undang Republik Indonesia nomor 19 tahun 2016 tentang
informasi dan transaksi elektronik.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no 46 tahun 2014 tentang Sistem Informasi
Kesehatan.
3. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indnesia no 82 tahun 2013 tentang sistem
informasi manajemen rumah sakit.
4. Peraturan Direktur Rumah sakit AN-NISA nomer : 009/PER/DIR/XI/2019 tentang
kebijakan unit informasi Teknologi Rumah Sakit AN-NISA.

2
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

Kualifikasi SDM untuk ketenagaan IT dilingkungan RS.AN-NISA membutuhkan tenaga-


tenaga Profesional, dan juga di bagi menjadi 3 jabatan yaitu Networking, Programming, dan
Support.

Berikut kualifikasi ketenagaan IT di RS.AN-NISA :

KUALIFIKASI/PERSYARATAN
NO JABATAN KEBUTUHAN
PENDIDIKAN PELATIHAN

1 Networking CCNA 1
Mikrotik

2 Programming S1 Teknik Informatika Frontend 2

S1 Sistem Informatika Backend


Database

3 Support Sysadmin 2

TERSEDI KEBUTUHA
No JABATAN KUALIFIKASI
A N
1. memahami firewall
2. memahami routing
1 Networking 1 1
3. instalasi jaringan
4. memahami NAT
1. memhami php
2. memahami database
2 Programming 2 2
3. memahami javascript
4. memahami web server
3 Support 1. Trouble shouting hardware 1 2
2. trouble shouting software
3. instalasi jaringan
4. backup scanner
5. finger print

3
4
B. Distribusi Ketenagaan
Pendistribusian tenaga IT di lingkungan RS. AN-NISA dengan mengikuti pelayanan
dilaksanakan dengan cara
a. Jaga Pagi: 1 Orang
b. Jaga midel: 2 orang
c. Jaga Siang: 1 Orang
d. Jaga Malam : Oncall

C. Pengaturan Jaga
Pengaturan jaga IT dilakukan berdasarkan pertimbangan pelayanan 24 jam layanan, dengan
ketentuan sebagai berikut :
1 Shuft Pagi : Jam 06.00 — 14.00 wib
2 Shuft Midel : Jam 08.00 — 16.00 wib
3 Shift siang : Jam 14.00 — 21.00 wib
4 Shift Malam : On Call

D. Struktur Organisasi Rumah Sakit An-Nisa

5
E. Struktur Organisasi IT

A. Programmer
Programmer mempunyai dua petugas yaitu :
1. Ikbal, S.Kom
2. Fikar Ryan Wijaya, S.T
B. Network dan Server
Network dan Server mempunyai satu petugas yaitu :
1. Achmad Fachrurozy, S.Kom
C. IT Support
IT Support mempunyai satu petugas yaitu:
1. Pandu Kinasis, S.Kom

6
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruangan

B. Standar Fasilitas
Fasilitas ruangan IT sudah-memadai dalam hal memenuhi kualitas dan kuantitas
sebagai proses penunjang Rumah Sakit AN-NISA dengan demikian dapat membantu
memberikan kontribusi yang baik terhadap pelayanan rumah sakit secara keseluruhan.
Fasilitas Ruangan saat ini adalah :
1. Kondisi Ruang AC 2 PK
2. Penerangan 45 WATT
3. Telephone ext. : 171
4. Rack Server full tower
5. Server Rak
6. Server Tower
7. Router Full Manage
8. Switch Full Manage
9. PC tower
10. Laptop
11. Tools kit
12. Spartpart PC

7
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN INFORMASI TEKNOLOGI

Perlu diketahui bahwa dengan berjalannya system komputerisasi di Rumah Sakit AN-
NISA maka Pelayanan IT RS. AN-NISA sudah menjadi suatu kebutuhan. Oleh sebab itu maka
Unit IT memberikan informasi-informasi yang harus disampaikan kepada pengguna IT

A. Permintaan Bantuan IT (Helpdesk)

Permintaan bantuan IT (Helpdesk) dimaksudkan sebagai salah satu pelayanan


penunjang Rumah Sakit untuk meningkatkan mutu pelayanan dan juga sebagai sarana
penanganan keluhan atau masalah user terhadap operasional kerja karyawan. Beberapa
bentuk pelayanan permintaan bantuan IT diantaranya ialah :
1. Pengaduan kerusakan Hardware, Software, Jaringan, dan peralatan IT
2. Perbaikan Hardware, Software, Jaringan
3. Peminjaman Peralatan IT
Sebelum melakukan Permintaan Bantuan IT perlu diketahui Alur Proses Permintaan

DIAGRAM ALUR HELPDESK

8
B. Aplikasi SIMRS
Aplikasi SIMRS di RS. AN-NISA merupakan aplikasi pelayanan Administrasi yang
bertujuan untuk meringankan beban, baik dari banyaknya tumpukan kertas, lamanya
proses dan sulitnya perhitungan dan untuk mempercepat pelayan. Aplikasi di RS. AN-NISA
sudah terintegrasi yang meliputi :
a. Kegiatan Pelayanan Utama (Front Office)
b. Kegiatan Administratif (Back Office)
c. Komunikasi dan Kolaborasi
Sebelum user menggunakan aplikasi SIMRS AN-NISA ada beberapa ketentuan yang perlu
di perhatikan yaitu :
1. Aplikasi SIMRS dapat diakses dengan menggunakan komputer (laptop) : dengan
spesifikasi standar yang dilengkapi dengan fasilitas akses ke jaringan internal.
2. Terdapat aplikasi browser yang dapat digunakan untuk mengkases seperti
Mozilla Firefox, Google Chrome
3. Mendaftar User terlebih dahulu kepada Unit IT untuk memperoleh hak akses berupa ID
pengguna (username) dan kode akses (password) Jenis Aplikasi SIMRS yang dipakai
di RS. AN-
ISA adalah :
1. Aplikasi ICHA ( SIMRS Internal )
2. Aplikasi EMR ( SIMRS Internal )
3. Aplikasi HRIS ( SIMRS Internal )
4. Aplikasi Annisa Cloud/ nextcloud ( SIMRS Internal )
5. Aplikasi Sismadak ( SIMRS Internal )
6. Aplikasi Jadwal Dokter ( SIMRS Internal )
7. Aplikasi Website Rs An-Nisa( SIMRS Internal )
8. Aplikasi Management IT ( SIMRS Internal )
9. Aplikasi ICHA Mobile ( SIMRS Internal )
10. Aplikasi Vclaim ( BPJS Eksternal )
11. Aplikasi Sisrute ( BPJS Eksternal )
12. Aplikasi SIPP ( BPJS Eksternal )
13. Aplikasi SITT ( SIMRS Eksternal )
14. Aplikasi APOTEK Online ( BPJS Eksternal )
15. Aplikasi HFIS ( BPJS Eksternal )
16. Aplikasi LUPIS ( BPJS Eksternal )
17. Aplikasi SIJARIMAS ( BPJS Eksternal )
18. Aplikasi INACBG/E-Klaim ( BPJS Eksternal )

9
1. Aplikasi ICHA
Aplikasi ICHA adalah sebuah Aplikasi Internal Rumah Sakit yang
pemanfaatannya sebagai Kegiatan Pelayanan Utama (Front Office) dan terintegrasikan
Kegiatan Administratif (Back Office) dalam seluruh alur proses bisnis layanan
kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan 2 prosedur administrasi
untuk memperoleh informasi secara cepat, tepat dan akurat, Beberapa Unit Pelayanan
yang memakai Aplikasi ICHA yang di fungsikan
sebagai Kegiatan Pelayanan Utama (Front Office) diantaranya :
 Unit Pendaftaran
 Unit Kasir
 Unit Farmasi
 Unit Laboratorium
 Unit Radiologi
 Unit IGD
 Unit Poliklinik
 Unit Perawatan Umum (RPU)
 Unit VK
 Unit OK
 Unit ICU
 Unit Kebidanan (RPK)
 Unit Perinatologi
 Unit Perawatan VIP
Beberapa Unit Pelayanan yang memakai Aplikasi ICHA yang di fungsikan sebagai
Kegiatan Administratif (Back Office) diantaranya :
 Unit Akutansi
 Unit Casemix
 Unit Keuangan
 Unit Gudang Farmasi
 Unit Rekam Medis
 Unit Marketing
 Unit Logistik
 Managemen
2. Aplikasi EMR
Aplikasi EMR (Electronic Medical Record) adalah kumpulan sistematis
informasi kesehatan pasien berbasis elektronik yang terhubung dan terintegrasi dengan
sistem informasi dalam jejaring rumah sakit. Data tersebut meliputi data demografi,
riwayat medis, pengobatan, hasil uji laboratorium dan radiologi, proses keperawatan.

10
Beberapa Unit Pelayanan yang memakai Aplikasi EMR yang di fungsikan sebagai
Kegiatan Pelayanan Utama (Front Office) diantaranya :
 Unit Pendaftaran
 Unit Kasir
 Unit Farmasi
 Unit Laboratorium
 Unit Radiologi
 Unit IGD
 Unit Poliklinik
 Unit Perawatan Umum (RPU)
 Unit VK
 Unit OK
 Unit ICU
 Unit Kebidanan (RPK)
 Unit Perinatologi
 Unit Perawatan VIP
Beberapa Unit Pelayanan yang memakai Aplikasi EMR yang di fungsikan sebagai
Kegiatan Administratif (Back Office) diantaranya :
 Unit Akutansi
 Unit Casemix
 Unit Gudang Farmasi
 Unit Rekam Medis
3. Aplikasi HRIS
Human Resource Information System (HRIS) adalah program aplikasi
komputer yang mengorganisir tata kelola dan tata laksana manajemen Sumber Daya
Manusia di perusahaan guna mendukung proses pengambilan keputusan atau biasa
disebut Decision Support System dengan menyediakan berbagai informasi yang
diperlukan.
Dengan kata lain HRIS ini merupakan penyelesaian secara online dari semua
entri data, pelacakan data, dan kebutuhan informasi data Sumber daya manusia,
penggajian, manajemen, dan fungsi akutansi dalam sebuah perusahaan. Biasanya
disimpan sebagai sebuah data base.
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia ini memberikan layanan berupa:
• Informasi manajemen semua karyawan
• Integrasi Lengkap dengan Pneggajian

• Daftra kehadiran

11
• Tingkatan penggajian dan jabatan

• Rencana pengembangan kinerja karyawan


• Penerimaan pelatihan
• Tindakan kedisiplinan yang diterima
• Informasi personal karyawan
Aplikasi HRIS ini di pakai untuk seluruh unit yang ada di rumah sakit An-Nisa, sesuai
dengan User Aksesnya.
4. Aplikasi Annisa Cloud ( Nextcloud )
Nextcloud adalah perangkat lunak server klien untuk membuat dan
menggunakan layanan file hosting. Secara fungsional mirip dengan Dropbox, meskipun
NextCloud gratis dan open sources, tetapi tak menutup kemungkinan untuk siapa pun
menginstal dan mengoperasikannya di server pribadi. Tidak seperti Dropbox, Nextcloud
tidak menawarkan hosting penyimpanan file di tempat.
Berbeda dengan layanan seperti Dropbox, arsitektur perangkat lunak yang
mendukung untuk menambah, Peningkatan, dan penggantian komponen seperti
penambahan fungsionalitas ke server dalam bentuk aplikasi memungkinkan pengguna
untuk memiliki kontrol penuh atas data mereka.
Aplikasi Nextcloud ini di pakai untuk seluruh unit yang ada di rumah sakit An-Nisa,
sesuai dengan User Aksesnya.
5. Aplikasi Sismadak
Aplikasi SISMADAK atau Sistem Manajemen Dokumen Akreditasi merupakan
aplikasi alat bantu yang diperuntukkan bagi Rumah Sakit yang mengikuti program
Akreditasi yang diselenggarakan oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS).
SISMADAK berguna bagi RS dalam persiapan akreditasi untuk mengumpulkan,
menyimpan, dan mencari kembali dokumen bukti yang berhubungan dengan akreditasi.
Aplikasi SISMADAK dioperasikan sendiri oleh pihak RS, sehingga perlu
kerjasama dan koordinasi dengan staf TI Rumah Sakit dan penanggung jawab (PJ)
Akreditasi RS, terutama dalam penyediaan Server, Jaringan dan proses maintenance.
Salah satu kendala terbesar yang dialami oleh pihak RS dalam kegiatan
akreditasi adalah masalah persiapan dokumen. Hampir 80% Rumah Sakit melakukan
pengelolaan dokumen secara manual, sehingga proses pencarian menjadi lambat, dan
sering dokumennya hilang atau tercecer dan rusak. Hal ini juga berdampak pada
penilaian oleh Surveior, karena keterbatasan waktu dalam pengecekan semua
dokumen yang dimiliki oleh Rumah Sakit.
6. Aplikasi Jadwal Dokter
Aplikasi jadwal dokter adalah aplikasi yang memuat semua informasi jadwal
praktek dokter, cuti dokter , dan aplikasi ini sudah terbridging dengan website Rs An-

12
Nisa secara realtime. Dengan hadirnya aplikasi jadwal dokter ini beberapa unit dapat
terbantu dengan informasi secara realtime, dan juga pasien yang ingin mendaftar.
Aplikasi Jadwal Dokter ini di pakai untuk seluruh unit yang ada di rumah sakit An-Nisa,
sesuai dengan User Aksesnya.
7. Aplikasi Website RS An-Nisa
Aplikasi Website Rs An-Nisa adalah aplikasi berbentuk website yang di buka
untuk umum, kegunaan dari website ini adalah untuk mendapatkan informasi yang
akurat mengenai rumah sakit Rs An-Nisa dari jadwal dokter realtime, informasi
mengenai kesehatan, dan chatting dengan custormer care.
Aplikasi Website RS-Annisa ini dapat di akses untuk umum.
8. Aplikasi Managemen IT
Aplikasi Management IT adalah aplikasi yang terdiri dari beberapa sub menu
aplikasi dengan kegunaan di antaranya inventory IT, transfer barang, aset barang IT di
setiap unit, dan troubleshooting dokumentasi.
Aplikasi Management IT ini hanya di pakai di unit IT.
9. Aplikasi ICHA Mobile
Aplikasi ICHA Mobile adalah aplikasi boking jadwal dokter yang bisa di akses
menggunakan handphone Android dan Apple, aplikasi android ini dapat melihat jadwal
dokter untuk 1 minggu kedepan, dan minimal booking jadwal 1 hari sebelum praktek
dokter.
Aplikasi Website RS-Annisa ini dapat di akses untuk umum.
10. Aplikasi Vclaim
Aplikasi Virtual Claim merupakan aplikasi online berbasis Web Base melalui
jaringan VPN atau Internet. Aplikasi Virtual Claim [VClaim] dikembangkan untuk
menangani proses pembuatan Surat Eligibilitas Peserta dan penagihan klaim yang
dilakukan oleh user Rumah Sakit.
11. Aplikasi SIPP
Aplikasi SIPP adalah aplikasi saluran informasi dan penanganan pengaduan
( SIPP ) di rumah sakit untuk memudahkan pelayanan kepada peserta, Melalui fitur
aplikasi SIPP peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS)
tidak perlu datang ke Kantor BPJS Kesehatan untuk pendaftaran bayi baru lahir peserta
Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan perhitungan denda layanan.
12. Aplikasi SISRUTE
Aplikasi SISRUTE adalah aplikasi sistem rujukan digita yang berbasis teknologi
informasi yang di akses melalu internet, aplikasiinki dapat menggabungkan data pasien
dari tinggat layanan yang lebih rendah ke tingkat layanan yang lebih tinggi atau
sederajat ( horizontal atau vertical ) dengan tujuan untuk mempermudah dan
mempercepat proses rujukan pasien.
13. Aplikasi SITT

13
Program pengendalian TB Nasional telah memiliki sistem pencatatan dan
pelaporan baku, dimana sistem tersebut adalah dasar dalam pengembangan sistem
informasi TB. Di tingkat fasilitas pelayanan kesehatan sudah menggunakan format
pencatatan baku dan di tingkat kabupaten/kota serta provinsi pengelola program TB
(Wasor TB) telah menggunakan software TB elektronik yang bertujuan untuk
mempermudah pengelolaan data untuk penyelesaian laporan triwulan penemuan
kasus, hasil konversi, dan hasil pengobatan TB. SITT dikembangkan untuk
mempercepat proses pengumpulan data di tingkat provinsi dan nasional. Di fase
pertama, sistem informasi yang dikembangkan untuk pengumpulan data kasus TB per
individu dan logistik OAT. Penggunaan sistem elektronik mempermudah pengumpulan
data dan pembuatan laporan. Namun, masih ditemukan adanya keterbatasan dalam
sistem tersebut sehingga mendorong untuk dilakukan pengembangan sistem informasi
yang dapat mempercepat proses validasi dan menghasilkan data yang berkualitas serta
terintegrasi dengan sistem informasi kesehatan di tingkat nasional.
14. Aplikasi Apotek Online
Sistem Aplikasi Pelayanan Apotek BPJS Kesehatan Berbasi Web merupakan
salah satu proyek pengembangan sistem aplikasi yang mendukung operasional BPJS
Kesehatan sesuai Bisnis Proses dalam Pencatatan Penagihan Biaya Obat oleh
Fasilitas Kesehatan. Adapun tujuan dibangunnya Aplikasi Apotek Online, yaitu :
 Menyediakan Sistem yang mendukung mekanisme Penagihan Biaya
Pelayanan Obat diluar Paket Kapitasi dan Obat diluar INA CBG’s
 Menyediakan Sistem yang dapat menggambarkan Riwayat Pelayanan Obat
dari setiap Peserta JKN secara Realtime Online sehingga dapat mencegah
fraud pengambilan obat oleh Peserta
15. Aplikasi HFIS
Upaya untuk mempercepat dan mempermudah proses kerjasama antara BPJS
Kesehatan dengan Fasilitas Kesehatan adalah dengan disediakannya Aplikasi Health
Facilities Information System (H.F.I.S).
Aplikasi HFIS ini merupakan aplikasi yang dapat dipergunakan oleh semua
calon faskes yang akan bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.
Detail alur sebagai berikut :
1. Calon faskes menyampaikan surat permohonan kerjasama kepada Kantor Cabang
BPJS Kesehatan yang berada pada daerah domisili calon faskes berada. Surat
permohonan kerjasama dapat diantar langsung, melalui POS ataupun melalui surat
elektronik.
2. Setelah melakukan pendaftaran, faskes akan menerima email aktivasi dan
username password untuk akses aplikasi HFIS dan mengisi profil serta
selfassesment pada aplikasi Health Facilities Information System (H.F.I.S).
3. Melalui aplikasi HFIS, Faskes dapat memonitor workflow data faskes.

14
4. Setelah faskes selesai ditahap kontrak, maka faskes akan mendapat hak akses
baru untuk Aplikasi HFIS sebagai Fasilitas Kesehatan Kerjasama. Pada hak akses
ini user dapat melihat data profil faskes dan dapat mengajukan perubahan data
faskes jika akan melakukan perubahan dengan persetujuan Kepala Bidang BPJS
Kesehatan Kantor Cabang.
16. Aplikasi LUPIS
Aplikasi ini sebagai alat untuk menginput sekaligus menagihkan pelayanan
BPJS Kesehatan di luar paket INA CBG, aplikasi ini dapat dijalankan pada IP Publik
(Internet, Modem) dimana untuk mendapatkan Info tersebut, user dapat
mengakses/mengetikkan alamat http://lupis.bpjs kesehatan.go.id.
17. Aplikasi SIJARIMAS
SIJARIMAS (Sistem Informasi Jejaring Rujukan Expanding Maternal And New
Born Survival) adalah teknologi informasi dan komunikasi yang dikembangkan untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi sistem rujukan baik rujukan gawat darurat
maupun rujukan dini berencana/rujukan terencana dengan meningkatkan komunikasi
dan kolaborasi dua arah antara perujuk dan tujuan rujukan melalui teknologi informasi
berbasis web, aplikasi mobile seperti android, blackberry, iPhone dan lainnya, SMS dan
telepon (suara).
SIJARIMAS merupakan sebuah aplikasi untuk mempermudah rujukan antara
perujuk (ex:Bidan) dengan penyedia layanan rujukan (Rumah Sakit) guna
terlaksananya komunikasi dalam meningkatkan akurasi informasi, kelengkapan data
dan mempercepat penyampaian informasi rujukan pasien gawat darurat maternal
neonatal ke rumah sakit rujukan ibu hamil dan bayi baru lahir. SijariEMAS juga dapat
digunakan untuk komunikasi dua arah antara dinas kesehatan dan atau fasilitas
kesehatan baik itu puskesmas dan rumah sakit dengan masyarakat umum.
18. Aplikasi INACBG ( E-Klaim )
Aplikasi INA-CBG merupakan aplikasi yang digunakan dalam program Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN) yang dimulai pada 1 Januari 2014. Aplikasi ini sebelumnya
juga telah digunakan dalam program jaminan Kesehatan yang dicanangkan oleh
pemerintah seperti JAMKESMAS pada tahun 2010 dengan versi sebelumnya. Aplikasi
INA-CBG pertama kali dikembangkan dengan versi 1.5 yang berkembang sampai
dengan saat ini menjadi versi 5 dengan pengembangan pada pada beberapa hal
diantaranya :
1. Interface
2. Fitur
3. Grouper
4. Penambahan variable
5. Tarif INA-CBG
6. Modul Protokol Integrasi dengan SIMRS serta BPJS

15
7. Rancang bangun Pengumpulan data dari rumah sakit Data Center Kementerian
Kesehatan RI.
Aplikasi E-Klaim v5 yang dimiliki oleh rumah sakit hanya bisa diakses oleh
rumah sakit yang bersangkutan dan pihak lain tidak dapat mengakses untuk tujuan
privasi dan keamanan data rumah sakit.
Pada Aplikasi ini yang akan digunakan pada tahun 2016 telah mengalami
perubahan yang cukup signifikan baik dari segi interface maupun rancang bangun alur
pengiriman data. Aplikasi INA-CBG sampai saat ini telah digunakan oleh rumah sakit
dan klinik yang melayani peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Rumah sakit, Balai dan klinik yang akan menggunakan aplikasi ini diwajibkan
memiliki kode registrasi yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pelayanan
Kesehatan Kementerian Kesehataan RI. Kode registrasi adalah kode bagi fasilitas
Kesehatan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI yang menyatakan bawah
fasilitas Kesehatan telah terdaftar di Kementerian Kesehatan. Aplikasi INA-CBG
diberikan secara gratis oleh Kementerian Kesehatan Kepada faskes atau pihak lain
yang memerlukan sesuai dengan kegunaannya.
C. Hak Akses Untuk Menggunakan SIMRS
Hak Akses adalah Salah satu syarat untuk menggunakan Aplikasi SIMRS, User
terlebih dahulu memperoleh hak akses berupa ID pengguna (username) dan kode akses
(password) Hak akses diberikan kepada Unit penggunaan SIMRS di berikan dan Juga
salah satu bentuk otoritas pemakaian sesuai dengan jabatan dan bagiannya. Adapun
maksud dan tujuannya adalah :
1. Mengurangi resiko-resiko kesalahan
2. Mengurangi kecurangan
3. Menghindari penyalah gunaan data
4. Dan menghindari Pencurian atau perubahan perpindahan tangan yang tidak sah
D. Pembuatan Aplikasi SIMRS
Pembuatan aplikasi SIMRS dapat melalui beberapa proses, melalui permintaan
langsung dari user terkait di antaranya sebagai berikut :
1. Pengisian form permintaan pembuatan aplikasi.
2. Melakukan rapat pertama.
3. Mendengarkan konsep aplikasi dari user terkait dan PPA terkait.
4. Pembuatan mockup dasar aplikasi oleh penyelenggara SIMRS.
5. Melakukan rapat kedua .
6. Penyerahan mockup dasar , evaluasi dari mockup dasar, dan melanjutkan ke tahap
pembuatan aplikasi.
7. Memulai pembuatan aplikasi dengan melibatkan program analis.
8. Melakukan uji coba aplikasi dengan user dan ppa terkait.
9. Melakukan rapat ke tiga

16
10.Evaluasi dari hasil uji coba aplikasi
11.Melakukan pelatihan terhadap user pengguna aplikasi
12.Melukan tahap terakhir untuk implementasi seluruh unit terkait

E. Pelatihan Aplikasi SIMRS


Perlunya adanya Pelatihan Aplikasi SIMRS yaitu
1. Memudahkan user beradaptasi cara menggunakan SIMRS
2. Mempercepat pelayanan
3. Mengetahui alur proses pelayanan yang sifatnya berkoordinasi
F. Tata Tertib SIMRS
Tujuan dari dikeluarkannya Tata Tertib SIMRS ini adalah untuk menerapkan
kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan operasional Teknologi Informasi di RS.AN-
NISA. Seluruh karyawan dan pengguna yang sudah mendapatkan izin dari unit IT, wajib
mematuhi semua peraturan dibawah ini. Sebagai berikut:
1. Melaporkan atau menginformasikan segala kelemahan dari sistem IT Rumah Sakit
kepada Unit IT
2. Melaporkan atau menginformasikan kepada IT setiap adanya kemungkinan
penyalahgunaan atau pelanggaran sistem IT sesuai dengan Kebijakan
Operasional Rumah Sakit.
3. Pengaksesan informasi hanya untuk informasi yang telah dimiliki secara sah dan
legal atau yang sudah memiliki ijin untuk mengakses. Hanya diizinkan untuk
memakai komputer yang telah disiapkan atau hanya untuk tujuan khusus dimana
sudah dikeluarkan persetujuannya oleh Unit IT
4. Karyawan atau pengguna yang sudah mendapatkan ijin dari Unit IT, wajib menjaga
kerahasiaan dari User ID, password atau sistem yang sedang digunakan dari pihak
yang tidak berwenang. Berbagi informasi dengan pihak lain yang tidak berwenang,
walaupun dengan sesama rekan kerja di Rumah Sakit, akan dianggap
bertanggung jawab atas seluruh aktifitas penggunaan account bersangkutan.
5. Dilarang keras memindahkan atau meng install perangkat lunak yang telah
disediakan Perusahaan untuk komputer tertentu, ke komputer lainnya tanpa seijin
Unit IT.
6. Dilarang untuk menyalahgunakan, menjalankan suatu sistem tanpa ijin tertulis dari
Unit IT.
7. Dilarang keras untuk memasang/menginstall piranti keras atau piranti lunak, pada
peralatan Perusahaan, yang tidak berkaitan dengan Perusahaan
8. Dilarang keras untuk mengubah atau mengutak atik priranti keras atau piranti lunak
milik Perusahaan tanpa seijin Unit IT.

17
9. Dilarang keras untuk mengubah, memasang atau memindahkan piranti lunak
nuntuk keamanan.
10. Dilarang keras untuk memasang atau menggunakan aplikasi hasil modifikasi atau
buatan sendiri pada peralatan atau sistem IT Perusahaan.
11. Wajib melaporkan kepada Unit IT apabila mengetahui terjadinya gangguan atau
kerusakan pada piranti keras atau piranti lunak atau pada sistem IT Perusahaan.
Tidak diperbolehkan sama sekali untuk mencoba memperbaiki gangguan atau
kerusakan tanpa ijin tertulis dari Unit IT.
12. Dilarang keras menempatkan materi yang mengandung pemahaman seksual
dalam bentuk apapun dan tidak berhubungan dengan pekerjaan, kedalam sistem
IT Perusahaan.
13. Dilarang keras untuk memanfaatkan sistem atau peralatan IT Perusahaan bagi
kepentingan pribadi yang bersifat komersial ataupun non-komersial, seperti,namun
tidak terbatas pada, menjual atau membagi akses User ID atau password dari
sistem IT atau peralatan IT Perusahaan.
14. Dilarang keras untuk mendownload file yang tidak berhubungan dengan pekerjaan.
15. Dilarang keras menjalankan bisnis pribadi dengan menggunakan fasilitas TI
Perusahaan. Pelanggaran atas hal ini dapat mengakibatkan Pemutusan,
Hubungan Kerja (PHK) secara otomatis dan tanpa pemenuhan kewajiban atau
pemberian ganti rugi dalam bentuk apapun dari pihak Perusahaan.
G. Pemeliharaan IT (Maintenance)
Mamtenance yang dalam bahasa indonesianya biasa disebut pemeliharaan/perawatan,
merupakan sebuah aktifitas yang bertujuan untuk memastikan seluruh asset secara fisik
bisa secara terus menerus melakukan apa yang User ingin lakukan Tindakan yang
dilakukan untuk memantenance Hardware dan Software diantaranya
1. Melakukan Pencatatan Perangkat-perangkat hardware dan Software yang terkait
dengan Unit IT dengan tujuan menstandarisasikan pemakaian Perangkat dan
kemudahan perbaikan
2. Melakukan Preventive kondisi hardware dan software secara berkala
HARDWARE SOFTWARE
Server OS
CPU Office
Monitor Mozila/Chrome
Keyboard Java
Mouse Adobe Reader
Printer VNC
Scanner WinRar
Switch Aplikasi ICHA SIMRS

18
Modem Aplikasi EMR
Router Aplikasi INACBG

BAB V
LOGISTIK

Kebutuhan Logistik terkait dengan IT hanya bersifat mengetahui dan


melakukan standarisasi perangkat, pencatatan, Memastikan perangkat yang di beli
berjalan dengan baik dan menginstalasi Perangkat baik Hardware dan Software.
Karena untuk pengadaan kebutuhan yang berhubungan dengan IT di lakukan pada unit
pembelian barang.
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

Unit IT dalam hubungannya dengan keselamatan pasien adalah :


1. Status keamanan informasi pasien yang berhubungan dengan informasi data medis
2. Penempatan lokasi perangkat-perangkat hardware yang menggangu keselamatan
Pasien
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Keselamatan kerja unit IT mengikuti sesuai dengan pedoman kesehatan dan
keselamatan kerja antara lain : K3 (kesehatan, keselamatan kerja ) penanggulangan
Kebakaran.
Resiko keselamatan staff karyawan jatuh,tertusuk jarum suntik atau benda
tajam lain, Penyediaan & pemakaian alat pelindung diri Kebersihan Ruangan Tujuannya
untuk menjaga agar ruangan selalu dalam keadaan bersih dan terjaga sanitasinya
Untuk tingkat kekotoran yang jauh di luar jangkauan kemampuan dan bukan wewenang
IT harus segera menghubungi petugas cleaning service untuk segera dibersihkan. K3
KebakaranTujuannya untuk kesiap siagaan men ghadapi terjadinya kebakaran di rumah
sakit khususnya di unit IT Bila terjadi kebakaran di Unit IT menggunakan APAR yang
tersedia di lantai tersebut
BAB VII
PENUTUP
Pedoman ini merupakan acuan bagi para pejabat.dan pelaksana pengelola
data daninformasi berbasis komputer, serta seluruh unit kerja yang terkait dalam
peningkatan kemampuan operasional komputer di lingkungan Rumah Sakit AN-NISA.
Pedoman ini bersifat dinamis dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan
perkembangan teknologi dan informasi.

19

Anda mungkin juga menyukai