Anda di halaman 1dari 20

Jl. Pekayon Raya No.

36, Bekasi Selatan


Telp.: (62-21) 8243 2211, Fax.: (62-21) 8241 9079
Email │rsia_anna@yahoo.com
│rsia_anna@yahoo.com
Website │ http://www.rsanna.com
http://www.rsanna.com

PEDOMAN PELAYANAN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


RUMAH SAKIT ( SIMRS)

RUMAH SAKIT ANNA

TAHUN 2018
Jl. Pekayon Raya No. 36, Bekasi Selatan
Telp.: (62-21) 8243 2211, Fax.: (62-21) 8241 9079
Email │rsia_anna@yahoo.com
│rsia_anna@yahoo.com
Website │ http://www.rsanna.com
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang ......................................................................


.......................................................................................................
................................. 1

1.2.Tujuan .............................................................
.....................................................................................................................
........................................................ 2

1.3.Ruang Lingkup ..................................................................................


........................................................................................................
...................... 2

1.4.Batasan Operasional ...............................................................


................................................................................................
................................. 4

1.5.LANDASAN
1.5.LANDASAN HUKUM (REFERENSI)
(REFERENSI) ..................................................................
.................................................................. 5

BAB II STANDARKETENAGAAN

2.1.KUALIFIKASI
KUALIFIKASI SDM ..............................................................................................
.............................................................................................. 7

2.2.DISTRIBUSI
2.2.DISTRIBUSI KETENAGAAN
KETENAGAAN ......................................................................
..............................................................................
........ 7

2.3.JADWAL KERJA ...................................................................................................


................................................................................................... 7

BAB III STANDARFASILITAS

3.1.STANDAR
3.1.STANDAR RUANGAN DAN DENAH ................................................................ 9

3.1.1.Ruangan operator ..........................................................................................


.......................................................................................... 9

3.1.2.Server ..........................................................................................................
.......................................................................................................... 10

3.2.STANDAR
3.2.STANDAR SARANA DAN PRASARANA........................................................ 10

i
BAB IV TATA LAKSANA PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PENELITIAN SERTA

PELAYANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) RS

4.1.TATA LAKSANA DIKLAT & PENELITIAN DI INSTALASI SIM-RS ........... 12

BAB V LOGISTIK 

5.1.Tujuan .................................................................................................................... 13

BAB VI KESELAMATAN PASIEN DAN MANAJEMEN RISIKO

6.1. PENGERTIAN..................................................................................................... 15

6.2. TUJUAN .............................................................................................................. 15

BAB VII KESELAMATAN KERJA

BAB VIII PENGENDALIAN MUTU

BAB IX PENUTUP

ii
Lampiran : Peraturan Direktur Rumah Sakit Anna
 Nomor : …./PERDIR/RSANNA/…/2018
Tentang : Pedoman Pelayanan Unit Sistem Informasi Menejeman Rumah Sakit
(SIMRS) Rumah Sakit Anna

BAB I

PENDAHULUA N

1.1. Latar Belakang

Da lam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah

sakit Departeme kesehat R$ telah mengeluarkan kebijakan yang

menj ad i pe do ma n bagi penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang

dilaksanakan oleh pemerintahm ataupun swasta .teknologi informasi

telah mempengaruhi pula pelayanan rumah sakit, antara lain

dibutuhkan dalam rangka memenuhi tuntutan masyarakat akan

ketepatan dan ke!epatan pelayanannya.

Teknologi yang dirancang khusus untuk membantu proses pengolahan data

dirumahsakit adalah teknologi informasi berupa Sistem Informasi Manajemen

(SIM)rumahsakit. Informasi merupakan aktivita (asset ) penting suatu rumah sakit

dalam meningkatkan efesiensi dan efektifitas pekerjaan.Sistem Informasi

Manajemen (SIM) berbasis komputer merupakan sarana

 pendukung yang sangat penting bahkan bisadikatakan mutlak untuk operasional

1
rumah sakit.Sistem informasi rumah sakitmerupakan salah satu komponen yang

 penting dalam mewujudkan upaya peningkatanmutu tersebut. Sistem informasi

rumah sakit secara umum bertujuan untuk mengintegrasikan sistem informasi dari

 berbagai subsistem dan mengolah informasiyang diperlukan sebagai pengambilan

keputusan. Selain itu, Sistem InformasiManajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah

sistem komputerisasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses

 bisnis layanan kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan

 prosedur administrasi untuk mendukung kinerja danmemperoleh informasi secara

cepat, tepat dan akurat

1.2. Tujuan

Tersusunnya pedoman penyelenggaraan program Sistem Informasi Manajemen

di Rumah Sakit sebagai dasar acuan seluruh kebijakan, prosedur dan program kerja

yang terkait dengan kegiatan SIM-RS di Rumah Sakit Anna Pekayon.

1.3. Ruang Lingkup

Pedoman Sistem Informasi Manajemen (SIM) ini juga menyediakan panduan

 bagi pengembangan sistem informasi secara keseluruhan.

1. Planning

a. Penyusunan Pedoman Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit.

b. Penyusunan berbagai Kebijakan dan Prosedur.

c. Penyusunan berbagai program kerja SIM.d.

2
d. Pengorganisasian kegiatan dan aktivitas.

2. Action

a. Pelaksanaan penggunaan aplikasi SIM-RS di semua unit pelayanan RS

Anna Pekayon.

b. Pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan SIM-RS bagi staf SIM-

RS.

c. Pelatihan penggunaan aplikasi SIM-RS di tiap unit pelayanan yang

menggunakanaplikasi tersebut.

3. Monitoring dan Evaluation

SIM-RS Unhas me-monitoring penggunaan aplikasi SIM, me-maintenance

aplikasiSIM, dan mendiskusikan dengan pihak ketiga apabila ada permintaan

yang berkaitandengan fungsi-fungsi pada aplikasi SIM.

4. Analysis and Recommendation

Pada prinsipnya menganalisis data dan upaya pengolahan data hasil

monitoring yangdilakukan oleh SIM-RS. Hasil analisis data tersebut

kemudian berdiskusi denganseluruh instalasi/unit kerja terkait untuk mencari

solusi dan rekomendasi perbaikansistem pelayanan.

5. Continuous Improvement Plan

Adalah monitoring rencana pelaksanaan tindak lanjut atau kegiatan perbaikan

agarsesuai dengan perencanaan untuk mengarah pada kemajuan yang

lebih baikatau unggul

3
1.4. Batasan Operasional

1. Sistem

Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau

variableyang teroganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain,

dan terpadu.

2. Informasi

Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau

diinterpretasi untukdigunakan dalam proses pengambilan keputusan.

3. Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang

mempertemukankebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung

fungsi operasi organisasiyang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi

dari suatu organisasi untuk dapatmenyediakan kepada pihak luar tertentu

dengan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan.

4. Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen (SIM) adalah sistem perencanaan bagian dar i

 pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia,

dokumen, teknologi, dan prosedur oleha kuntansi manajemen untuk

memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu

strategi bisnis.

4
5. Website

Website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang terangkum dalam

sebuahdomain atau subdomain, yang tepatnya berada di dalam World Wide

Web (WWW)di dalam internet.6.

6. Finger print

Finger print adalah alat absensi digital, alat untuk memindai atau mengenali

sidik jari seseorang.

7. Jaringan

Jaringan adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang

didesainuntuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU), berkomunikasi, dan

dapatmengakses informasi.

1.5. LANDASAN HUKUM (REFERENSI)

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Rumah

Sakit Bab I Pasal 1 ayat 4 berisi tentang Dokumen Elektronik adalah setiap

Informasi Elektronik yang dibuat, diteruskan, dikirimkan, diterima, atau

disimpan dalam bentuk analog, digital, elektromagnetik, optikal, atau

sejenisnya, yang dapat dilihat, ditampilkan, dan/atau didengar melalui

Komputer atau Sistem Elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan,

suara, gambar, peta, rancangan, foto atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode

5
Akses, simbol atau perforasi yang memiliki makna atau arti atau dapat

dipahami oleh orang yang mampu memahaminya.

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Rumah

Sakit Bab I Pasal 1 ayat 5 berisi tentang Sistem Elektronik adalah serangkaian

 perangkat dan prosedur elektronik yang berfungsi mempersiapkan,

mengumpulkan, mengolah, menganalisis, menyimpan, menampilkan,

mengumumkan, mengirimkan, dan/atau menyebarkan Informasi Elektronik.

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Rumah

Sakit Bab I Pasal 1 ayat 6 berisi tentang Penyelenggaraan Sistem Elektronik

adalah pemanfaatan Sistem Elektronik oleh penyelenggara negara, Orang,

Badan Usaha, dan/atau masyarakat.

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah

Sakit Bab XI Pasal 52 ayat 1 berisi tentang Setiap Rumah Sakit wajib

melakukan pencatatan dan pelaporan tentang semua kegiatan penyelenggaraan

Rumah Sakit dalam bentuk Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit.

6
BAB II

STANDAR KETENAGAAN

2.1. KUALIFIKASI SDM

1. Pendidikan : Diploma III / Sarjana Komputer

2. Mampu mengoperasikan SIM RS baik Front end maupun back end

3. Dutamakan menguasai jaringan komputer

4. Menguasai database MySQL-SQL Server

5. Familiar/terbiasa dengan bahasa pemrograman HTML/PHP/Visual Basiq/Java

2.2. DISTRIBUSI KETENAGAAN

Distribusi ketenagaan mengenai jumlah staf di unit SIM-RS menujukkan bahwa

 jumlah staf yang ada di unit SIM-RS sudah cukup dalam menunjang proses

 pengelolaan SIM-Rumah Sakit Umum Anna Pekayon dan tugas-tugas yang

dilakukan oleh petugas SIM-Rumah Sakit Umum Anna Pekayon. Hal ini dapat

dilihat dari jumlah staf SIM-RS yang saat ini berjumlah 2 orang dengan jadwal

kerja shift yang telah ditetapkan.

2.3. JADWAL KERJA/SHIFT

Shift pagi : 07.00 –  14.00

Shift siang : 14.00 –  20.00

Shift Malam : 20.00 –  08.00

7
Jadwal Normal : Senin –  Kamis : 08.00 –  15.00

Jumat : 08.00 –  14.00

Sabtu : 08.00 –  14.00

8
BAB III

STANDAR FASILITAS

3.1. STANDAR RUANGAN DAN DENAH

3.1.1. Ruangan operator

Ruangan operator adalah ruang khusus bagi pegawai SIM RS untuk

memonitoring berjalannya aplikasi Medifirst 2000 di seluruh area Rumah

Sakit yang menggunakannya. Melalui ruangan ini, pegawai SIM RS selain

memonitoring, juga melakukan maintenance, perbaikan data, dan seluruh

tugas pokok dan fungsi yang telah diuraikan sebelumnya.Karena di

ruangan ini terdapat data-data penting dan rahasia bagi Rumah Sakit, maka

letaknya seharusnya tidak berdekatan dengan area publik yang biasa

diakses dengan mudah oleh siapa saja, bahkan bagi yang tidak

 berkepentingan. Biasanya ruangan SIM RS berdekatan dengan ruang

direksi ataupun tempat-tempat yang tidak terlalu strategis lainnya.Lebih

detil tentang standard ruangan untuk SIM RS, karena ruangan ini harus

terus berada dalam pengawasan selama 24 jam, itu berarti seharusnya

 pegawai SIM RS bertugas 24 jam penuh dalam sistem shift. Dengan

keadaan seperti ini, ruangan SIM RS harus memiliki kenyamanan dan

fasilitas yang memadai.

9
3.1.2. Server

Ruang server tentu saja menyimpan komputer server yang

menyimpan seluruh data milik rumah sakit. Ruangan ini sebaiknya

 berdekatan dengan ruang SIM RS agar lebih mudah dimonitoring dan

dijangkau bila terjadi masalah. Selain itu, di dalam ruangan server

 perangkat elektronik yang ada harus tetap menyala 24 jam. Karena itu

untuk mencegah kerusakan perangkat akibat suhu yang panas, ruangan

harus tertutup dan dingin.

3.2. STANDAR SARANA DAN PRASARANA

Standar sarana dan prasarana SIM RS adalah memiliki komponen-komponen

 berikut ini:

1. Komponen input dan output

` Komponen input adalah media untuk menangkap data yang akan dimasukkan

ke dalam sistem, seperti seperangkat komputer, printer, dan scanner.

2. Komponen teknologi

Teknologi merupakan aplikasi yang digunakan dalam sistem informasi.

Teknologi digunakan untuk menerima input, menyimpan dan mengakses

data, menghasilkan dan mengirimkan output, dan membantu pengendalian

dari sistem secara keseluruhan.

3. Komponen basis data

10
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan

 berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di peranagkat keras komputer

dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu

disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih

lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa

supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang

 baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data

diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut

DBMS (Database Management System).

4. Komponen kontrol

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api,

temperatur, air, debu, kecurangankecurangan, kegagalankegagalan sistem

itu sendiri, ketidak-efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa

 pengendalian perlu d irancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa

halhal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi

kesalahankesalahan dapat langsung cepat diatasi.

11
BAB IV

TATA LAKSANA PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PENELITIAN SERTA

PELAYANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) RS

4.1. TATA LAKSANA DIKLAT & PENELITIAN DI INSTALASI SIM-RS

Pelatihan dan pendidikan bagi pegawai Rumah Sakit Umum Anna Pekayon

secara keseluruhan dilakukan secara bertahap dengan berbagai kualifikasi.

Sebelum mulai bekerja, pegawai Rumah Sakit Umum Anna Pekayon yang baru

wajib mengikuti orientasi selama 3 hari. Orientasi Pegawai Baru ini diberikan

sebagai pengenalan awal mengenai rumah sakit, mulai dari orientasi ruangan,

 budaya rumah sakit, direksi dan staf rumah sakit dan tentu saja sesama pegawai

rumah sakit yang baru.

Selanjutnya pegawai rumah sakit secara berkala diberikan berbagai jenis

 pelatihan. Materi-materi pelatihan yang harus diikuti merupakan kualifikasi

standar yang harus dimiliki oleh seseorang yang bekerja di area rumah sakit,

seperti pelatihan Fire Fighting, Pencegahan Infeksi dan sebagainya.

12
BAB V

LOGISTIK

Pengertian
Secara tidak sadar sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari kita telah

melaksanakan fungsi logistik baik itu di rumah kita atau di kantor, meskipun

kenyataannya tidak selalu mempergunakan istilahnya. Logistik adalah bagian dari

instantsi yang tugasnya adalah menyediakan barang atau bahan yang dibutuhkan

untuk kegiatan operasionalnya instansi tersebut dalam jumlah, kualitas dan pada

waktu yang tepat dengan harga serendah mungkin.

5.1. Tujuan

Kegiatan logistik sebenarnya punya tiga tujuan, Tujuan operasional agar

tersedianya barang yang bermutu, Tujuan keuangan, operasional dapat terlaksana

dengan biaya yang serendah-rendahnya. Dan Tujuan keamanan yaitu agar

 persediaan tidak terganggu oleh kerusakan, pencurian, penyusutan, dll.

Logistik SIM Rumah Sakit RS Anna Pekayon

1. Komponen Input dan Output

Komponen input dan output adalah media untuk menangkap data yang akan

dimasukkan ke dalam sistem, seperti seperangkat komputer, printer, dan

scanner.

13
2. Komponen Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan

 berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di peranagkat keras

komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data

 perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi

lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian

rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis

data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya.

Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket

yang disebut DBMS (Database Management System).

3. Komponen Penunjang

Komponen penunjang adalah komponen pelengkap yang membantu teknis

tugas-tugas SIM RS seperti alat tulis menulis, kertas, dan jenis alat tulis

kantor yang standar.

14
BAB VI

KESELAMATAN PASIEN DAN MANAJEMEN RISIKO

6.1. PENGERTIAN

Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit

membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan

 pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis

insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi

solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera

yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak

mengambil tindakan yang seharusnya diambil (Kemenkes RI, 2011).

Manajemen risiko adalah pendekatan proaktif untuk mengidentifikasi,

menilai dan menyusun prioritas risiko, dengan tujuan untuk menghilangkan atau

meminimalkan dampaknya. Manajemen risiko rumah sakit adalah kegiatan berupa

identifikasi dan evaluasi untuk mengurangi risiko cedera dan kerugian pada

 pasien, karyawan rumah sakit, pengunjung dan organisasinya sendiri.

6.2. TUJUAN

Tujuan keselamatan pasien, yaitu membangun kesadaran terhadap

keselamatan pasien serta terlaksananya implementasi keselamatan pasien dalam

setiap kegiatan pelayanan di Rumah Sakit.

15
Tujuan adanya manajemen resiko, yaitu untuk menciptakan budaya

keselamatan pasien di rumah sakit, untuk mengurangi kejadian yang tidak

diharapkan (KTD), serta untuk melaksanakan program-program pencegahan

sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian yang tidak diharapkan.

16
BAB VII

KESELAMATAN KERJA

Keselamatan dan kesehatan kerja bagi pekerja di rumah sakit dan fasilitas medis lainnya

 perlu diperhatikan. Demikian pula penanganan faktor potensi berbahaya yang ada di

rumah sakit serta metode pengembangan program keselamatan dan kesehatan kerja di

sana perlu dilaksanakan, misalnya perlindungan baik terhadap penyakit infeksi maupun

non-infeksi, penanganan limbah medis, penggunaan alat pelindung diri dan lain

sebagainya. Selain terhadap pekerja di fasilitas medis/klinik maupun rumah sakit,

Keselamatan dan Kesehatan Kerja di rumah sakit juga ‘concern’ keselamatan dan hak -
hak pasien yang masuk kedalam program patient safety.

Merujuk kepada peraturan pemerintah berkenaan dengan keselamatan dan kesehatan

kerja di tempat kerja, pedoman ini juga mengambil dari beberapa sumber “best
 practices” yang berlaku secara Internasional, seperti  National Institute for Occupational
Safety and Health (NIOSH), the Centers for Disease Control (CDC), the Occupational

Safety and Health Administration (OSHA), the US Environmental Protection Agency

(EPA), dan lainnya. petugas medis mengalami absenteism yang diakibatkan oleh

 penyakit akibat kerja dan injury dan angka ini jauh lebih besar dibandingkan dengan

sektor industri lainnya.. Selain itu pekerja di rumah sakit sering mengalami stres, yang

merupakan faktor predisposisi untuk mendapatkan kecelakaan. Ketegangan otot dan

keseleo merupakan representasi dari low back injury   yang banyak didapatkan di

kalangan petugas rumah sakit.

17

Anda mungkin juga menyukai