Anda di halaman 1dari 45

PEDOMAN KERJA SISTEM

INFORMASI MANAGEMENT
RUMAH SAKIT

Disusun oleh :
Rumah Sakit Andimas
Tahun 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas Ridho
dan Petunjuk-Nya, sehingga Panduan/Pedoman SISTEM INFORMASI
MANAGEMENT RUMAH SAKIT.

Buku Panduan ini disusun untuk memenuhi standar akreditasi Rumah


Sakit, sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di RS
ANDIMAS serta untuk menjalankan program nasional di RS ANDIMAS.

Dalam penyusunan buku Panduan/pedoman SISTEM INFORMASI


MANAGEMENT RUMAH SAKIT, banyak hambatan dan kesulitan yang kami
temui, namun berkat bimbingan yang diberikan pada akhirnya buku ini dapat
kami diselesaikan.

Kami menyadari buku pedoman/panduan SISTEM INFORMASI


MANAGEMENT RUMAH SAKIT masih jauh dari sempurna, kurang lebihnya
mohon maaf, semoga buku Panduan/Pedoman ini bermanfaat untuk pembaca.

Bangko, 12 Juli 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................8
a. Latar belakang....................................................................................8
b. Tujuan pedoman.................................................................................9
c. Ruang lingkup....................................................................................9
d. Aplikasi system informasi management khanza................................10
e. Landasan hukum.................................................................................11
BAB II STANDAR KETENAGAAN............................................................12
a. Kualifikasi sumber daya manusia.......................................................12
b. Distribusi ketenagaan.........................................................................13
c. Pengaturan jaga..................................................................................13
BAB III STANDAR FASILITAS..................................................................14
a. Denah ruang.......................................................................................14
b. Standar fasilitas..................................................................................14
BAB IV TATALAKSANA PEKERJAAN SIM RS......................................16
a. Pengertian...........................................................................................16
b. Prinsip dasar operasional....................................................................16
c. Tujuan sim rs......................................................................................16
d. Tugas sim rs........................................................................................16
e. Penatalaksanaan pekerjaan sim rs......................................................16
BAB V LOGISTIK........................................................................................36
a. Pengadaan sarana dan prasarana........................................................36
b. Tujuan.................................................................................................36
c. Permintaan..........................................................................................36
d. Penggantian........................................................................................36
e. Penyimpanan......................................................................................37
BAB VI KESELAMATAN PASIEN.............................................................38
a. Pengertian...........................................................................................38
b. Tujuan.................................................................................................38
c. Sarana dan keselamatan pasien..........................................................38
d. Tatalaksana keselamatan pasien.........................................................38
BAB VII KESELAMATAN KERJA.............................................................39
a. Prinsip kesehatan dan keselamatan kerja dalam teknologi informasi 39

ii
b. Pencegahan kecelakaan kerja pada petugas.......................................39
c. Potensi bahaya disekitar computer.....................................................40
BAB VIII PENINGKATAN MUTU.............................................................42

iii
PERATURAN DIREKTUR UTAMA
RUMAH SAKIT ANDIMAS
NOMOR :063/PER-DIR/RSANDIMAS/XII/2022
TENTANG
PEDOMAN KERJA SISTEM INFORMASI MANAGEMENT RUMAH SAKIT
DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT ANDIMAS
Menimbang: a. bahwa Rumah Sakit Andimas menyelenggarakan pelayanan yang
paripurna.
b. bahwa dalam upaya mendukung terlaksananya kecepatan dan ketepatan
pelayanan kepada pasien dan memberikan data yang dibutuhkan oleh
pasien di Rumah Sakit Andimas maka diperlukan adanya Pedoman SIM
RS.
c. bahwa agar kinerja sim rs di Rumah Sakit Andimas dapat terlaksana
dengan baik, perlu adanya Pedoman kerja SIM RS sebagai landasan
dalam melaksanakan Pelayanan rs di Rumah Sakit Andimas
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan
b, perlu ditetapkan Peraturan Direktur Utama Tentang Pedoman
Pengelolaan Sistem Informasi Management Rumah Sakit.
Mengingat: 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit;
3. Undang-Undang RI Nomor 29 Tahun 2004 tentang praktek Kedokteran
4. Undang-Undang RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang INformasi dan
transaksi elektronik.
5. Peraturan Menteri Kesehatan No 82 Tahun 2013 tentang Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit
6. Kepututusan Badan Pelaksana Harian Tentang Pengangkatan Direktur
Utama RS Andimas
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PEDOMAN KERJA SISTEM INFORMASI MANAGEMENT RUMAH
SAKIT

1
Pasal 1
Dalam Peraturan Direktur utama ini yang dimaksud dengan:
1) Rumah Sakit Andimas adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
2) Standar kerja sim rs adalah acuan yang dipergunakan sebagai pedoman bagi tenaga
sistem informasi dalam menyelenggarakan pelayanan sim rs.
3) Pelayanan sistem informasi adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab
tentang keamanan data SIM RS dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk
meningkatkan pelayanan kepada pasien.
4) Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable
yang teroganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu.
5) Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasiuntuk
digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
6) Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi
yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat
menyediakan data kepada pihak luar tertentu sesuai dengan nformasi yang diperlukan
untuk pengambilan keputusan.
7) Sistem informasi manajemen (SIM) adalah sistem perencanaan bagian dari
pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen,
teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis
seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis.
8) Jaringan adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang didesain
untuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU), berkomunikasi, dan dapat mengakses
informasi
9) Teknologi Informasi (TI), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah
Information technology (IT) adalah istilah umum untuk teknologi apa pun yang
membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan
dan/atau menyebarkan informasi. TI menyatukan komputasi dan komunikasi
berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video.
10) Internet (kependekan dari interconnection-networking) adalah seluruh jaringan
komputer yang saling terhubung menggunakan standar sistem global Transmission
Control Protocol/Internet Protocol Suite (TCP/IP) sebagai protokol pertukaran paket
(packet switching communication protocol) untuk melayani miliaran pengguna di
seluruh dunia.
11) Hardware atau Perangkat keras komputer adalah semua bagian fisik komputer, dan
dibedakan dengan data yang berada di dalamnya atau yang beroperasi di dalamnya,

2
dan dibedakan dengan perangkat lunak (software) yang menyediakan instruksi untuk
perangkat keras dalam menyelesaikan tugasnya
12) Software atau Perangkat lunak adalah istilah umum untuk data yang diformat dan
disimpan secara digital, termasuk program komputer, dokumentasinya, dan berbagai
informasi yang bisa dibaca dan ditulis oleh komputer. Dengan kata lain, bagian sistem
komputer yang tidak berwujud.
Pasal 2
Pengaturan Standar kerja sim rs di Rumah Sakit bertujuan untuk:
a. meningkatkan mutu Pelayanan sistem informasi.
b. menjamin kepastian hukum bagi tenaga simrs.
Pasal 3
1) Standar kerja unit Sim RS di Rumah Sakit meliputi :
a. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS);
b. Pemeliharaan dan perbikan hardware;
c. Pemeliharaan dan perbaikan software;
d. Pengelolaan Hak User; dan
e. Pengendalian keamanan data dan integritas data Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit.
2) Ketentuan lebih lanjut mengenai standar kerja Sim Rs di rumah sakit sebagaimana
dimaksud pada ayat 1 tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Direktur utama Rumah Sakit ini.
Pasal 4
1) Aplikasi system management rumah sakit (SIM RS) khanza memiliki beberapa modul
diantaranya :
a. Modul registrasi rawat jalan dan rawat inap;
b. Modul keuangan;
c. Modul farmasi;
d. Modul kepegawaian;
e. Modul keperawatan; dan
f. Modul dasbor ketersediaan kamar.
2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Aplikasi system management informasi di rumah sakit
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur utama Rumah Sakit ini.
Pasal 5
1) Managemen Data Sistem Informasi Management Rumah Sakit Rs andimas, meliputi :
a. Management Data Mutu;
b. Management Data Keselamatan Pasien;
c. Management Data Insiden Kecelakaan Kerja;

3
d. Management Surveilans Kejadian Angka Infeksi; Dan
e. Management Data On Going Profesional Practice Evaluation (OPPE).
2) Analisis dan pengolahan data sistem informasi management rumah sakit Andimas.
Meliputi :
a. Asuhan pasien;
b. Management rumah sakit;
c. Menegement mutu;dan
d. Pendidikan dan pelatihan.
3) Penyajian data system informasi management rumah sakit Rs Andimas di golongkan
sebagai berikut :
a. Pengguna Data Informasi;
b. Format Penyajian Data;dan
c. Jadwal Penyajian Data.
4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Managemen Data Sistem Informasi Management
Rumah Sakit Rs andimas sebagaimana di maksud pada ayat 1 sampai 3 tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur
utama Rumah Sakit ini.
Pasal 6
1) Tahap pengembangan system informasi management rumah sakit Andimas, meliputi :
a. Perancangan System;
b. Analisis System;
c. Perancangan System;
d. Pembuatan Program;
e. Uji coba Program;
f. Pelatihan Pada User;
g. Implementasi; dan
h. Pemeliharaan System.
2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Tahap pengembangan system informasi management
ruham sakit andimas sebagaimana dimaksud padaayat 1 tercantum dalam Lampiran
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur utama Rumah Sakit
ini.
Pasal 7
1) Penyelenggaraan Standar kerja Sim Rs di Rumah Sakit harus didukung oleh
ketersediaan sumber daya informasi dan teknologi, pengorganisasian yang berorientasi
kepada keamanan data, dan standar prosedur operasional.
2) Sumber daya IT sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi:
a. Sumber Daya Manusia; dan
b. Sarana Dan Peralatan.

4
3) Pengorganisasian sebagaimana dimaksud pada ayat 1 harus menggambarkan uraian
tugas, fungsi, dan tanggung jawab serta hubungan koordinasi di dalam maupun di luar
Pelayanan Sim Rs yang ditetapkan oleh pimpinan Rumah Sakit.
4) Standar prosedur operasional sebagaimana dimaksud padaayat 1 ditetapkan oleh
pimpinan Rumah Sakit sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
5) Ketentuan lebih lanjut mengenai sumber daya IT dan pengorganisasian sebagaimana
dimaksud pada ayat 2 dan ayat 3 tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur utama Rumah Sakit ini.
Pasal 8
1) Untuk menjamin mutu Pelayanan SIM RS di Rumah Sakit, yang harus dilakukan untuk
meningkatan Mutu Pelayananan Sim Rs yang meliputi:
a. Perencanaan ;
b. Implementasi; dan
c. evaluasi.
2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Mutu Pelayananan SIM RS sebagaimana dimaksud
pada ayat 1 tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Direktur utama Rumah Sakit ini.
Pasal 9
1) Setiap Tenaga IT di Rumah Sakit wajib mengikuti Pedoman Sim Rs sebagaimana diatur
dalam Peraturan Direktur utama Rumah Sakit ini.
2) Pemangku kepentingan terkait di bidang Pelayanan Sim Rs di Rumah Sakit harus
mendukung penerapan Standar Pelayanan Sim Rs di Rumah Sakit.
Pasal 10
Peraturan Direktur utama Rumah Sakit ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di: Bangko


Pada Tanggal: 12 Juli 2022
Direktur Utama Rumah Sakit Andimas

dr. Nurseta Panca Akbar


NBK. 01.2021.005.24091995

5
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR UTAMA
RS ANDIMAS
NOMOR:063/PER-DIR/RSA/XII/
2017063/PERDIR/RSA/XII/2022
TENTANG PEDOMAN KERJA SIM
RS
PEDOMAN KERJA SISTEM INFORMASI MANAGEMENT RUMAH SAKIT

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit memiliki inti bisnis utama kegiatan berupa layanan kesehatan,
merupakan usaha padat modal, padat karya, padat profesi dan padat masalah.
Regulasi di bidang layanan kesehatan, tuntutan masyarakat yang semakin kritis
untuk memperoleh layanan kesehatan, kerjasama dengan pihak ketiga, dan
modalitas ketenagaan baik medik maupun non medik yang dimiliki sangat
berpengaruh dalam penentuan arah kebijakan Rumah sakit. Di samping itu,
dihadapkan pada pengaruh globalisasi yang secara ekonomi mendorong ke arah
ekonomi pasar, makna kompetisi antar lembaga tidak dapat terhindarkan sehingga
persaingan usaha bidang kesehatan menjadi ketat. Memajukan Rumah Sakit
merupakan tugas utama dan merupakan tantangan didalam peningkatan kualitas
Amal Usaha dibidang layanan kesehatan untuk dapat memenuhi keinginan umat,
masyarakat, pelanggan dan atau keluarganya.
Rs Andimas mempunyai Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit. didalam
upaya mendukung kecepatan dan ketepatan layanan kepada pasien dan
memberikan data yang dibutuhkan oleh pasien dan manajemen rumah sakit.
Sistem Informasi Manajemen Rs andimas diharapkan mampu :
1. Membangun dan mengembangkan infrastruktur SIM RS
2. Mensosialisasikan dan meningkatkan kemampuan sumber daya manusia rumah
sakit.
3. Mengoperasionalkan teknologi informasi
4. Meningkatkan nilai jual rumah sakit
5. Meningkatkan mutu dan mempercepat proses pelayanan rumah sakit
6. Meningkatkan loyalitas dan kebanggaan karyawan terhadap rumah sakit
7. Meningkatkan kinerja rumah sakit menjadi lebih efisien dan efektif Sistim
informasi manajemen rumah sakit menempati kedudukan sentral berkaitan

6
dengan peranannya dalam membantu kelancaran, kecepatan layanan dan
memberikan ketepatan data yang dibutuhkan. Karena kedudukan yang penting
itulah maka tanggung jawab unit SIM RS sebagai pengelola dan
penanggungjawab Sistem Informasi Rumah Sakit bertambah besar, baik
tanggung jawab professional (professional responsibility), tanggung jawab
teknis (tehnical responsibility), maupun tanggung jawab pengelolaan
(management responsibility).
B. Tujuan Pedoman
1. Mengelola fasilitas tehnologi informasi baik dalam bentuk hardware
maupun software di lingkungan RS andimas .
2. Mengorganisasikan SDM yang ada di lingkungan SIM RS.
3. Mengoptimalkan kinerja staf atau pelaksana sesuai dengan uraian tugas
yang telah ditetapkan.
4. Menciptakan budaya kerja yang positif di lingkungan kerja SIM RS.
5. Mengevaluasi kinerja staf atau pelaksanaanPedoman kerja Sim Rs secara
berkala dan kontinyu.
C. Ruang Lingkup
1. Melayani semua bagian yang berinteraksi dengan komputer
2. Melakukan perawatan secara kontinyu semua komputer, laptop, monitor,
printer dan fasilitas hardware yang lain.
3. Melakukan perawatan software dan pengembangan agar software dapat
berfungsi dengan maksimal.
4. Melakukan pemasangan dan perawatan jaringan Lokal Area Network
(LAN) mapun internet, untuk fasilitas pasien/pengunjung maupun untuk
kelancaran pekerjaan rumah sakit.
5. Menyediakan fasilitas-fasilitas tambahan yang diperlukan oleh pasien
seperti hotspot atau free wifi.
6. Melakukan pengembangan sistem informasisusuai dengan usulan pengguna
dan di setujui oleh penanggunag jawab sim rs tersebut.
7. Menjalin hubungan baik dengan semua bagian di rumah sakit khususnya
yang menggunakan komputer, sehingga apabila ada kerusakan dapat segera
tertangani.

D. Aplikasi Sistem Informasi Management Informasi Khanza

7
Sistem management rumah sakit khanza merupakan apliksi free licence atau
grstis yang di kembangkan oleh windiarto nugroho S.kom. modul yang tersedia
dalam aplikasi system informasi management rumah sakit meliputi :
1) Modul registrasi rawat jalan dan rawat inap
a. Modul Rawat Jalan
Modul rawat jalanmerupakan modul yang mengelola pendaftaran
pliklinik baik melalui media komunikasi (WA, SMS, Online, Telpon)
berbagai fitur, antara lain : penginputan data pasien baru, edit data
pasien, modul riwayat periksa pasien, modul demografi pasien, modul
pasien lama dan pasien baru, tindakan rawat jalan dll.
b. Modul Rawat Inap
Modul rawat inap merupakan modul yang dapat mengelola data pasien
rawat inap, berikut adalah fitur dalam modul ranap : penginputan
diagnosa pasien, modul pindah kamar, tindakan rawat inap, penginputan
dokter penanggung jawap pasien dll.
2) Modul Kefarmasian
a. Modul Farmasi
Modul farmasi merupakan system yang mengelola pemberian obat
kepada pasien baik saat rawat jalan maupun rawat inap, fitur yang dapat
di akomodir sim rs khanza meliputi : pemberian obat baik di rawat jalan
maupun rawat inap, retur obat baik di rawat jalan maupun rawat inap.
b. Modul Gudang Farmasi
Modul gudang farmasi merupakan modul tentang pengelolaan
pengadaan, pembelian, dan pendistribusian obat.
3) Modul Keuangan
Modul keuangan merupakan modul tantang mengelola tatakelola keuangan
rumah sakit diantaranya modul penarifan , modul jurnal, dll.
4) Modul Kepegawaian
Modul kepegawaian dalam aplikasi system informasi management khanza
mampu mengakomodir tentang data kepegawaian, laporan kepegawaian, dll.
5) Modul Dasbor Ketersediaan Kamar
Modul dasbor ketersediaan kamar adalah modul yang menampilkan
ketersediaan kamar inap di rumah sakit.

6) Modul Insiden/Kejadian/Kecelakaan

8
Modul insiden /kejadian/ kecelakaan merupakan modul pengembangan dari
system inormasi management khanza yang di sesuaikan dengan kebutuhan
rumah sakit untuk mengelola data kejadian/kecelakaan dimana dalam modul
ini dapat di menghasilkan laporan Insiden/kecelakaan yang dapat di analisis.
7) Modul Indicator Mutu
Modul indicator mutu adalah modul pengembangan dari system inormasi
management khanza yang di sesuaikan dengan kebutuhan rumah
sakituntukmengelola data indicator mutu dan dapat di analisisyang
bertujuan memperbaiki/meningkatkan mutuunit kerja.
E. Landasan Hukum
1. Undang - undang No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit BAB VII tentang
Kewajiban dan Hak, dan BAB IX Bagian Keenam Pasal 44 yang mengatur
tentang Perlindungan Hukum RS dan Bagian Ketujuh pasal 46 tentang
Tanggung Jawab Hukum
2. Undang-undang No. 11 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik,
khusus Pasal 30 tentang akses komputer pihak lain tanpa ijin, pasal 33
tentang pemindahan, perusakan dan membuka informasi rahasia dan pasal
33 yang mengatur tentang perbuatan yang berakibat terganggunya sistem
informasi hingga bekerja tidak sebagaimana mestinya

9
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
Kualifikasi tenaga di bagian SIM RS dibedakan sesuai dengan kapasitas tugas
dan tanggung jawabnya, yang dibagi atas tenaga Supervisor SIM RS dan staf
pelaksana SIM RS.
1. Nama Jabatan : Ketua Tim IT dan SIM RS
Bagian : SIM RS
Spesifikasi Jabatan :
a. Pendidikan : Sarjana Komputer
b. Memiliki pengalaman kerja dibidang SIM RS
c. Mempunyai penalaran logika dan wawasan sistem intregasi yang baik
d. Berkepribadian dan berakhlak baik
e. Jujur dan berdedikasi tinggi
f. Berkemampuan menggerakkan, berkomunikasi dengan orang lain
g. Sehat jasmani, Rohani, dan Sosial.
Uraian Tugas
1. Merancang pengembangan dan pemeliharaan software yang digunakan
untuk pengolahan data elektronik.
2. Merencanakan standar operasional sistem informasi manajemen pada
setiap pelayanan yang efektif sesuai dengan keamanan informasi
3. Merencanakan perbaikan program sistem informasi manajemen yang
sesuai dengan kebijakan RS Andimas untuk memenuhi kebutuhan.
4. Menyelaraskan sistem dan program peningkatan mutu pada unit
pelayanan
5. Melaksanakan penelitian dan pengembangan sistem informasi
manajemen
2. Nama Jabatan : Pengelola Hardware
Bagian : SIM RS
Spesifikasi Jabatan :
a. PendidikanMinimal : SMK Teknik Jaringan.
b. Mempunyai penalaran logika dan wawasan sistem intregasi yang baik
c. Berkepribadian dan berakhlak baik
d. Jujur dan berdedikasi tinggi
e. Berkemampuan berkomunikasi dengan orang lain

10
f. Sehat jasmani, Rohani, dan Sosial
Uraian Tugas :
1. Melaksanakan sistem pengembangan dan pemeliharaan software dan
hardware yang digunakan untuk pengolahan data elektronik.
2. Melaksanakan pendidikan penggunaan dan latihan SDI Rumah sakit
pada sistem informasi manajemen yang andimas diperlukan untuk
pengolahaan data elektronik
3. Melaksanakan perbaikan program (sofware) sistem informasi manajemen
yang sesuai dengan kebijakan Rumah sakit andimas
4. Melaksanakan perbaikan hardware di Rumah sakit andimas
B. Distribusi Ketenagaan
Semua tenaga yang ada di bagian SIM RS harus mampu melakukan kegiatan
pengelolaan software dan hardware. Saat ini semua tenaga IT masih tersentral
di bagian SIM RS belum terdistribusi di unit pelayanan.
C. Pengaturan Jaga
Pengaturan jaga di unit pedoman kerja SIM RS adalah sebagai berikut:
1. Seluruh sumber daya manusia di unit SIMRS yang berjumlah 1 orang jaga
Shif Pagi : jam 08.00 - 14.00 wib.
2. On Call 24 jam

11
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
1. Ruang Server

2. Ruang SIM RS

B. Standar Fasilitas
Pembagian ruang di Unit SIM RS terdiri dari ruang Server dan ruang SIM RS.
Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan dan fungsi ruang yang berbeda.
1. Ruang Server
Ruang Server adalah ruangan yang dirancang khusus untuk menempatkan
server Rumah sakit dan perangkat-perangkat lain yang tidak terpisahkan
dari server, seperti network system, communication system, storage syatem,
backup system dan Uninterruptable Power Supply (UPS). Ruangan ini
berfungsi untuk menempatkan Komputer Server dan peralatan lain yang
menuntut beroperasi selama 24 jam sehari. Ruangan ini diseting dengan
suhu ruangan sekitar +/- 21° Celcius menggunakan 2 buah AC (air
conditioner). Ruangan ini dilengkapi dengan terminal listrik dari UPS
(uninterruptible power supply) sebagai pengaman suplai listrik bagi
komputer server dan peralatan yang membutuhkan suplai listrik secara
kontinyu.Ruangan ini ditempatkan dilokasi yang tidak jauh dengan ruang
SIM RS untuk memudahkan pengontrolan jika sewaktu-waktu terdapat

12
gangguan pada komputer server maupun peralatan lain yang ada di ruang
server. Ruang server juga dilengkapi akses internet untuk update anti virus
dan kontrol jarak jauh bila terjadi gangguan terhadap data server di luar jam
kerja. Ruang server juga terkunci untuk menghindarkan dari akses pihak
yang tidak bertanggung jawab.
2. Ruang SIM RS
Ruang ini dibagi menjadi 2 yaitu:
a. Kantor Administrasi. Dilengkapi meja, kursi, telepon, komputer, printer
dan peralatan kantor lainnya. Ruangan ini digunakan untuk menerima
tamu dan melayani hal-hal yang berkaitan dengan masalah administrasi.
b. Bengkel perbaikan komputer dan alat-alat pendukung yang berhubungan
dengan jaringan. Di ruang ini dilengkapi telepon, meja kerja, sumber
listrik, peralatan dan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pekerjaan MR
(maintenance and repair) Komputer dan jaringan. Semua komputer dan
peralatan jaringan lainnya disiapkan dan disuplai dari ruangan ini setelah
melalui proses pengetesan.

13
BAB IV
TATA LAKSANA PEKERJAAN SIM RS
A. Pengertian
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah sebuah sistem
informasi yang terintegrasi yang disiapkan untuk menangani keseluruhan
proses manajemen Rumah Sakit, mulai dari pelayanan diagnosa dan tindakan
untuk pasien, medical record, apotek, gudang farmasi, penagihan, database
personalia, penggajian karyawan, proses akuntansi sampai dengan
pengendalian oleh manajemen.
B. Prinsip Dasar Operasional
1. Memberikan pelayanan sistem informasi dengan sebaik-baiknya dengan
bekerjasama dengan unit lainnya yang ada di Rumah sakit andimas di dalam
memenuhi kebutuhan informasi.
2. Memberikan pelayanan peralatan sistem informasi untuk kebutuhan unit-
unit di Rumah sakit Andimas.
C. Tujuan SIM RS
1. Membangun dan mengembangkan infrastruktur SIM RS
2. Mensosialisasikan dan meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia
rumah sakit.
3. Mengoperasionalkan teknologi informasi
4. Meningkatkan nilai jual rumah sakit
5. Meningkatkan mutu dan mempercepat proses pelayanan rumah sakit
6. Meningkatkan loyalitas dan kebanggaan karyawan terhadap rumah sakit
7. Meningkatkan kinerja rumah sakit menjadi lebih efisien dan efektif
D. Tugas SIM RS
1. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS);
2. Pemeliharaan dan perbikan hardware;
3. Pemeliharaan dan perbaikan software;
4. Pengelolaan Hak User; dan
5. Pengendalian keamanan dan integritas data Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit.
E. Penatalaksanaan pekerjaan SIM RS
1) Mengembangkan sistem informasi
Tahapan pengembangan sistem informasi

14
a. Perencanaan System
Tahap ini merupakan suatu kegiatan yang melatarbelakangi pelaksanaan
pengembangan system dengan menampungmasukan dari PPA
(professional pemberi asuhan)tentang pengembangan modul system
informasi yang telah di setujui oleh penanggung jawab SIM RS. Berikut
adalah tahapan perencanaan system :
1. Penanggung jawab, Manajer unit/professional pemberi asuhan
menuliskan kebutuhan atau usulan pengembangan SIM dengan
menggunakan formulir usulan pengembangan SIM RS.
2. Bagian SIM RS menerima usulan pengembangan system.
3. Bagian SIM RS membahas dengan team tentang usulan
pengembangan SIM Rumah Sakit.
4. Apabila usulan pengembangan sejalan dengan aturan Rumah Sakit
maka usulan pengembangan akan di tindak lanjuti tetapi jika tidak
akan ditolak.
b. Analisis Sistem
Analisis sistem adalah suatu proses mengumpulkan data-data yang
diperlukan untuk untuk memperbaiki atau mengambangkansystem
informasi management rumah sakit. Tahapan yang dilakukan sebagai
berikut :
1. Bagian SIM RS membahas kebutuhan-kebutuhan pihak pemberi
usulan.
2. Bagian SIM RS meminta data-data yang di perlukan untuk
pengembangan kepada pihak pemberi usulan.
3. Apabila data untuk pengembangan sudah cukup maka team SIM RS
akan melaksanakan tahap selanjutnya. Sedangkan jika data yang di
minta untuk mengembangkan system belum cukup maka team SIM
RS belum bisa melakukan tahap berikutnya.
c. Perancangan Sistem
Perancangan sistem adalah kegiatan mendefinisikan proses-proses dan
kebutuhankebutuhan sistem yang berkaitan dengan pengembangan
aplikasi. Dalam fase ini ditentukan pemilihan teknologi yang akan
diterapkan baik berupa client/server dan rancangan database. Tahap yang
di lakukan sebagai berikut:

15
1. Team SIM RS mengajukan rancangan sistem berupa design program/
alur (Flow chart) kepada pihak yang mengusulkan pengembangan
system
2. Design program/alur (Flow chart) yang di setujui oleh pengusul
pengembangan akan di tindak lanjuti oleh team SIM RS dan
melaksanakan tahap berikutnya.
3. Design program/alur (Flow chart) yang tidak di setjui atau tidak sesuai
dengan expektasi pengusul maka akan di lakukan pembahasan ulang
mengenai design alur system sehingga diharapkan Design program /
alur (Flow chart) sesuai dengan kebutuhan user.
d. Pembuatan Program
Pembuatan program merupakan kegiatan untuk mengimplementasikan
rancanganyang telah disusun agar dapat diwujudkan dalam system
informasi management rumah sakit
e. Uji coba Program
Pada tahap ini dilakukan uji coba sistem yang telah selesai disusun.proses
uji coba ini diperlukan untuk memastikan bahwa sistem tersebut sudah
benar. Tahapan yang dilakukan sebagai berikut :
1. Bagian SIM RS mempresentasikan hasil pembuatan program kepada
pihak pemberi usulan.
2. Apabila system yang dibuat telah susuai dengan kebutuhan pihak
pemberi usulan maka team SIM RS melakukan tahap selanjutnya
3. Apabila system yang telah dibuat tidak sesuai dengan kebutuhan pihak
pemberi usulan maka team SIM RS akan mengulangi pembuatan
program/system. Sehingga di harapkan system yang di kembangkan
sesuai dengan kebutuhan pihak pemberi usulan
f. Pelatihan Program
Pelatihan program sangat penting dilakukan kepada user yang
mengusulkan pengembangan sistem agar user mampu menjalankan
program komputer secara baik dan benar. Tahapan pelatiahan sebagai
berikut :
1. Team SIM RS berkoordinasi dengan SDI untuk mengatur jadwal
pelatihan kepada unit pihak pemberi usulan.
2. Team SIM RS menyiapkan sarana dan prasarana untuk
menyelenggarakan pelatihan system baru.

16
g. Implementasi Program
Setelah pelatihan terhadap pengguna program dilakukan maka program
dapat diimpementasikan. Tahapan implementsi :
1. Team SIM RS berkoordinasi dengan pihak pemberi usulan tentang
jadwal implementasi system baru.
2. Setelah mendapat kesepakatan jadwal implementasi team SIM RS
memberikan informasi berupa pemberitahuan kepada user pengguna
system baru tentang tanggal implementasi.
h. Pemeliharaan Sistem
Pemeliharaan sistem secara rutin meliputi penataan ulang database,
memback-up dan scanning virus.
2) Mengelola Hardware
Pengelolaan hardware di unit IT meliputi :
a. Pengadaan alat
b. Perawatan alat
c. Perbaikan alat
d. Mutasi alat
e. Penambahan jaringan komputer
1. Pengadaan Alat
Pengadaan alat-alat pendukung pedoman kerja SIM RS di unit-unit
dilakukan oleh masing-masing unit dengan sepengetahuan unit SIM RS.
Pengadaan dan pembelian alat dilakukan melalui unit logistik/pengadaan
(penunjang non medis).Sebelum alat tersebut digunakan oleh unit yang
membutuhkan, maka alat tersebut dicek dan dites terlebih dahulu oleh unit
SIM RS. Setelah alat tersebut dipastikan tidak ada masalah, selanjutnya
alat tersebut dipasang di unit yang bersangkutan.
2. Perawatan Alat
a. Perawatan komputer dan jaringan dilakukan secara kontinyu di unit-
unit yang menggunakan komputer.
b. Perawatan komputer difokuskan pada kebersihan fisik komputer
khususnya
c. Perawatan dilakukan menyesuaikan waktu beroperasinya unit kerja
khususnya di unit yang tingkat kesibukannya tinggi seperti Pendaftaran,
Poli, UGD, apotek, laboratorium dan lain sebagainya
d. Perawatan hardware komputer meliputi :

17
1) CPU yang terdiri dari motherboard, prosesor, ram, power supply,
harddisk, cd rom, casing CPU beserta kipas pendukungnya
2) Monitor
3) Printer
4) Scanner
5) Peralatan jaringan komputer (kabel dan Switch Hub)
e. Penggunaan komputer di unit-unit diupayakan bisa sefektif mungkin.
Jika tidak digunakan, komputer dimatikan untuk menghindari panas
berlebih (overheat)
f. Perawatan jaringan komputer dilakukan pada waktu tertentu, saat lalu
lintas jaringan tidak begitu sibuk, dengan cara merestart Swith hub.
3. Perbaikan Alat Perbaikan komputer dan perangkat pendukung SIM RS
lainnya dilakukan berdasarkan kondisi kerusakan alat tersebut. Dilihat dari
tingkat kerusakannya dibedakan menjadi 2 yaitu kerusakan ringan dan
kerusakan berat.
a. Kerusakan ringan. Perbaikan pada kerusakan ini dilakukan bisa di unit
terkait atau dikerjakan di ruangan SIM RStergantung kerusakan yang
ditangani.
b. Kerusakan berat. Kerusakan ini biasanya berkaitan dengan komponen
alat yang tidak tersedia di Unit SIM RS maupun di unit pengadaan.
Sehingga alat tersebut harus diperbaiki di luar Rumah sakit.
4. Mutasi Alat
Mutasi alat dilakukan dalam rangka efektifitas dan efisiensi pelayanan di
rumah sakit.Hal tersebut terjadi untuk mengantisipasi terganggunya
pelayanan di rumah sakit karena kerusakan alat pada suatu unit yang
mungkin memerlukan waktu perbaikan cukup lama.Mutasi alat dilakukan
antar unit. Misalkan dari SIM RS ke unit lain, dari unit lain ke unit SIM
RS maupun antar unit selain SIM RS. Mutasi tersebut tentu melalui
sepengetahuan unit SIM RS. Mutasi alat bisa berupa alat yang masih layak
pakai dan alat yang sudah tidak layak pakai.Untuk mutasi alat yang masih
layak pakai dilakukan ketika pada suatu unit layanan pasien, salah satu alat
terjadi gangguan, maka secepat mungkin bila tidak bisa segera diperbaiki
maka dicarikan alat pengganti.Untuk mutasi alat yang tidak layak pakai /
rusak, dilakukan ketika alat tersebut sudah tidak bisa diperbaiki lagi atau
mungkin bisa diperbaiki tapi menimbulkan pemborosan akibat biaya

18
perbaikan yang cukup tinggi dibanding membeli baru. Alat yang sudah
rusak tersebut kemudian dimutasi ke unit inventaris
5. Penambahan Jaringan Komputer Penambahan jaringan dilakukan ketika
jaringan yang ada ternyata belum mampu mengakomodasi kebutuhan
komputer client. Sehingga perlu dibuatkan/ditambah jaringan baru.
3) Mengelola Software
Software komputer pada SIM RS andimas dapat dibedakan ke dalam
beberapa jenis antara lain :
a. Sistem Operasi Komputer
Sistem operasi komputer dibedakan menjadi sistem operasi untuk
komputer server dan untuk client/user:
1. Komputer server menggunakan Linux 16.04.
2. Sedangkan untuk sistem operasi komputer client menggunakan Linux
dan windows 7.
b. Program Aplikasi Pendukung
Program aplikasi pendukung yang digunakan di Rumah sakit andimas
antara lain ina cbg’s, Microsoft office, adobe reader, corel, photoshop
dan lain sebagainya
c. Program Anti Virus
Program Anti virus yang digunakan antara lain ESET NOD32, smadav,
avira, avg dll. Untuk mengantisipasi serangan virus, maka antivirus
diupayakan selalu update.
d. Program aplikasi SIM RS
Program aplikasi untuk database menggunakan Mysql 5.3.2. Sedangkan
program untuk client dibuat menggunakan Java dan Php
4) Pengelolaan hak akses User
Pengelolaan hak akses meliputi :
1. Hak Akses Aplikasi SIM RS
Pemberian hak akses SIM RS adalah pemberian User ID dan password
kepada pengguna SIM Rumah SakitAgar pengguna bisa mengakses SIM
rumah sakit sesuai dengan kewenangannya dan tanggung jawabnya.
Pemberian hak akses user meliputi :
A. Pelaksana
1) Pelaksana Pendafatran Kewenangan yang diberikan kepada
pelaksana pendaftran meliputi : Input pasien baru, edit data

19
pasien, modul registrasi rawat jalan, modul registrasi rawat inap,
modul catatan pasien.
2) Pelaksana Admin Kewenangan yang diberikan kepada pelaksana
pendaftran meliputi : modul transaksi dan billingan rawat jalan,
modul transaksi dan billingan rawat inap, modul catatan pasien.
3) Pelaksana Customer Service Kewenangan yang diberikan kepada
pelaksana Customer Service meliputi : Input pasien baru, edit data
pasien, modul registrasi rawat jalan, modul registrasi rawat inap,
modul catatan pasien.
4) Pelaksana Poli Rawat Jalan Kewenangan yang diberikan kepada
pelaksana Poli rawat jalan meliputi : modul penginputan tindakan
rawat jalan dan modul catatan pasien.
5) Pelaksana Penunjang Medis (Radiologi, labboratorium)
Kewenangan yang diberikan kepada Penunjang Medis (Radiologi,
labboratorium) meliputi: modul input tindakan
(Radiologi,labboratorium) dan modul catatan pasien.
6) Pelaksana Farmasi Kewenangan yang diberikan kepada pelaksana
Farmasi meliputi: modul pemberian obat rawat jalan, modul
pemberia obat rawat inap dan modul catatan pasien.
7) Pelaksana Rawat inap Kewenangan yang diberikan kepada
pelaksana rawat inap meliputi: modul penginputan tindakan rawat
inap dan modul catatan pasien.
8) Pelaksana SDI Kewenangan yang diberikan kepada pelaksana
SDI meliputi: modul penginputan data pegawai baru dan edit data
pegawai.
B. Staff/Koordinator
1) Koordinator Frontline
Kewenangan yang diberikan kepada Koordinator Pendaftaran
meliputi: Input pasien baru, edit data pasien, modul registrasi
rawat jalan, modul registrasi rawat inap, modul catatan pasien,
modul edit poli tujuan,modul edit penangungjawab pasien ranap,
laporan kunjungan per poli.
2) Staff Keuangan dan Administrasi
Kewenangan yang diberikan kepada Staff Keuangan meliputi:
modul transaksi dan billingan rawat jalan, modul transaksi dan

20
billingan rawat inap, modul catatan pasien,laporan keuangan,
laporan jasa medis dokter,jurnal harian,jurnal tahunan.
3) Staff Farmasi
Kewenangan yang diberikan kepada staff Farmasi meliputi :
modul pemberian obat rawat jalan , modul pemberia obat rawat
inap dan modul catatan pasien,gudang farmasi,rekap pemesanan,
rekap obat per poli.
4) Staff Rekrutment Dan Kesejahterahan
pewenangan yang diberikan kepada staf SDI meliputi : modul
penginputan data pegawai baru dan edit data pegawai, laporan
data pegawai.
C. Supervisior dan Kepala Instalasi
1) Supervisior Akuntansi
kewenangan yang diberikan kepada Supervisior Akuntansi
meliputi: modul transaksi dan billingan rawat jalan, modul
transaksi dan billingan rawat inap, modul catatan pasien,laporan
keuangan, laporan jasa medis dokter,laporan jurnal harian,laporan
jurnal tahunan,sirkulasi obat.
2) Kepala instalasi rekam medis
kewenangan yang diberikan kepada Kepala instalasi rekam medis
meliputi: Input pasien baru, edit data pasien, modul registrasi
rawat jalan, modul registrasi rawat inap, modul catatan pasien,
modul edit poli tujuan,modul edit penangungjawab pasien ranap,
laporan kunjungan per poli,laporan 10 diagnosa penyakit
tertinggi, laporan demografi pasien.
3) Kepala Instalasi Laboratorium dan Radiologi
Kewenangan yang diberikan kepada Kepala Instalasi
Laboratorium dan Radiologi meliputi : modul input tindakan
(Radiologi,labboratorium) dan modul catatan pasien, rekap
jumlah pasien.
4) Supervisior keperawatan rawat jalan dan IGD
Kewenangan yang diberikan kepada Supervisiorkeperaatan rawat
jalan dan IGD meliputi: modul penginputan tindakan rawat jalan
dan modul catatan pasien, rekap jumlah pasien, laporan pasien per
poli.

21
5) Kepala instalasi rawat jalan dan IGD
Kewenangan yang diberikan kepada kepalainstalasi rawat jalan
dan IGD meliputi : modul penginputan tindakan rawat jalan dan
modul catatan pasien, rekap jumlah pasien, laporan pasien per
poli.
6) Supervisiorkeperaatan rawat inap
Kewenangan yang diberikan kepada Supervisiorkeperaatan rawat
inap baik rawat inap 3,4,5, ICU, hemodialisa, bedah sentral,
kebidanan, perinatal dan kepala unit ICU, hemodialisa, bedah
sentral, kebidanan, perinatal meliputi: modul penginputan
tindakan rawat inap dan modul catatan pasien, rekap jumlah
pasien.
7) Kepala instalasi rawat inap
Kewenangan yang diberikan kepada Kepala instalasirawat inap
baik rawat inap 3,4,5, ICU, hemodialisa, bedah sentral,
kebidanan, perinatal dan kepala unit ICU, hemodialisa, bedah
sentral, kebidanan, perinatal meliputi: modul penginputan
tindakan rawat inap dan modul catatan pasien, rekap jumlah
pasien.
8) Supervisior SDI
kewenangan yang diberikan kepada spv SDI meliputi: modul
penginputan data pegawai baru dan edit data pegawai, laporan
data pegawai.
9) Supervisior IPSRS + RT kewenangan yang diberikan kepada spv
ipsrs + Rt meliputi : modul penginputan data inventori barang,
laporan iventori barang.
D. Manager
1) Manager SDI dan Umum
kewenangan yang diberikan kepada manager umum meliputi:
modul penginputan data inventori barang, laporan iventori
barang.
2) Manager ADM dan Keuangan
kewenangan yang diberikan kepada manager umum meliputi:
modul transaksi dan billingan rawat jalan, modul transaksi dan
billingan rawat inap, modul catatan pasien,laporan keuangan,

22
laporan jasa medis dokter,laporan jurnal harian,laporan jurnal
tahunan,sirkulasi
3) Manager Keperawatan dan Kebidanan
modul input tindakan (Radiologi,labboratorium) dan modul
catatan pasien, rekap jumlah pasien, modul penginputan tindakan
rawat jalan, rekap jumlah pasien, laporan pasien per poli, modul
penginputan tindakan rawat inap dan modul catatan pasien, rekap
jumlah pasien.
4) Manager Pelayanan Dan Penunjang Medis
kewenangan yang diberikan kepada manager penunjang medis
meliputi: Input pasien baru, edit data pasien, modul registrasi
rawat jalan, modul registrasi rawat inap, modul catatan pasien,
modul edit poli tujuan,modul edit penangungjawab pasien ranap,
laporan kunjungan per poli, laporan 10 diagnosa penyakit
tertinggi, laporan demografi pasien.
E. Direktur
1) Direktur Utama kewenangan yang diberikan kepada direktur
Utama adalah semua modul aplikasi SIM RS
2) Direktur Umum kewenangan yang diberikan kepada direktur
Utama meliputi: modul keuangan, modul pengadaan, modul SDI.
3) Direktur Medis kewenangan yang diberikan kepada direktur
Utama meliputi: modul rekam medis, modul keperawatan.
F. Dewan Pengawas
1) Badan Pelaksana Harian kewenangan yang diberikan kepada BPH
adalah semua modul aplikasi SIM RS
2. Hak Akases Ke Ruang Server
Pemberian hak akses ke dalam ruangan server adalah pemberian izin dari
penanggung jawab simrs kepada pihak tertentu untuk masuk kedalam
ruang server.
5) Mengelola Keamanan Dan Integritas Data
Sistem keamanan komputer merupakan sebuah upaya yang dilakukan untuk
mengamankan kinerja dan proses komputer. Penerapan keamanan dalam
kehidupan sehari-hari berguna sebagai penjaga sumber daya sistem agar
tidak digunakan, modifikasi, interupsi, dan diganggu oleh orang yang tidak
berwenang. Keamanan dan securitas data di rumah sakit andimas meliputi :

23
A. Pengelolaan Keamanan perangkat lunak (software) dan data
Pengelolaan Keamanan perangkat lunak adalah segala bentuk
pencegahan yang dirancang untuk memperkuat keamanan informas
meliputi
1) System Backup Data.
Back up data adalah penyimpanan data sistem informasi management
rumah sakit sebagai upaya penyelamatan dari resiko kehilangan data.
proses lebih detail tentang back up data akan dijelaskan dalam SPO
(standar prosedur oprasional) back up data yang telah di sah kan oleh
direktur utama rumah sakit andimas.
2) Enkripsi Settingan Database Dan Pemberian Password Server
Ekripsi database dan pemberian password server merupakan salah satu
bentuk upaya team SIM RS dalam mencegah pihak asing atau yang
tidak bertanggung jawab untuk membaca atau memanfaatkan
settingan database/login kedalam system server untuk kepentingan
yang tidak ada kaitannya dengan rumah sakit demi terjaganya
integritas data rumah sakit andimas.
B. Pengelolaan Keamanan Hardware Pengelolaan Keamanan hardware
adalah bentuk upaya pecegahan kerusakan perangkat keras (hardware)
baik dari factor external ataupun internal.
6) Management Data SIM RS andimas
a. Management Data Mutu.
1. Penjadawalan pengambilan data indicator mutu dilakukan oleh PMKP
menggunakan aplikasi SISMADAK.
2. Pengambilan dan Pengumpulan data ke SIM RS
Data yang diambil dan dikumpulkan dari unit-unit rumah
sakitdijadikan sumber informasi sebagai inputan system, komponen
data mutu meliputi: indicator mutu instalasi Hemodialisa, ICU, IKB,
SIM RS, Administrasi, Keuangan, Atem, CSSD, Laundry, Farmasi,
Gizi, IBS, IGD, Kesling, Laborat, PPI, Rekam Medis, SDI , Teknik
Listrik dan Bangunan.
3. Analisis data
Data yang telah masuk dalam system kemudian di olah dan di analisis
oleh komite PMKP untuk dijadikan laporan kepada pihak internal
rumah sakit.

24
4. Pelaporan hasil analisis dilaporkan kepada direktur
5. Evaluasi dan pembahasan hasil, apabila ditemukan mutu unit yang
dinilai tidak memenuhi standar maka unit akan mendapat rekomendasi
direktur utama melalui komite PMKP untuk meningkatkan mutu unit.
b. Management Data Insiden Keselamatan Pasien.
1. Penjadawalan pengambilan data insiden keselamatan pasien dilakukan
oleh PMKP
2. Pengambilan dan Pengumpulan data ke SIM RS Data yang diambil
dan dikumpulkan dari petugas perawatan pasien rumah sakitdijadikan
sumber informasi sebagai inputan sistem. Komponen data Insiden
keselamatan pasien meliputi :
1) Data Pasien
a) Nama pasien
b)Alamat pasien
c) Tanggal lahir
d)Umur
e) Nomor rekam medis
f) Jenis kelamin
g)Penanggung biaya pasien
h)Nama faskes perujuk
i) Tanggal masuk
j) Masuk dari (IGD / Instalasi Rawat jalan)
k)DPJP
2) Rincian Kejadian
a) Waktu dan lokasi kejadian
b) Insiden
c) Kronologi kejadian
d) Tipe Insiden
e) Orang pertama yang melaporkan insiden
f) Insiden terjadi kepada
g) Lokasi asuhan saat terjadi insiden (pasien)
h) Pasien dari bidang spesialis
i) Unit kerja yang terkait langsung.
j) Akibat insiden terhadap pasien
k) Tindakan yang dilakukan segera dan hasilnya

25
l) Tim yang merespon kejadian
m)Kejadian yang sama di unit lain (ya /tidak)
3) Berita acara pelaporan
a) Tanggal disusunya laporan dan tanggal laporan di terima
b) Penyusun laporan dan penerima laporan
c) Instalasi/bagian
4) Grading
a) Skor dampak
b) Skor akhir
c) Grading
d) Rencana langkah selanjutnya
e) Catatan tambahan
3. Analisis data
Data yang telah masuk dalam system kemudian di olah dan di analisis
oleh komite PMKP untuk dijadikan laporan kepada pihak internal
rumah sakit.
4. Pelaporan hasil analisis dilaporkan kepada direktur
5. Evaluasi dan pembahasan hasil apabila ditemukan data keselamatan
pasien yang melebihi standar maka unit akan mendapat rekomendasi
direktur utama dan komite PMKP untuk meningkatkan keselamatan
pasien rumah sakit.
c. Management Data Insiden Kecelakaan Kerja.
1. Penjadawalan pengambilan data Insiden kecelakaan kerja oleh komite
K3RS
2. Pengambilan dan Pengumpulandata ke apkikasi K3 Data yang diambil
dan dikumpulkan dicatat dalam status formulir yang disebut dokumen
sumber (source document) yang berfungsi sebagai input bagi sistem.
Komponen data insiden kecelakaan kerja misalnya :
1) Data-data Umum
a) Bagian/Instansi
b) Kejadian Kecelakaan
1.Lokasi kecelakaan
2.Tanggal kecelakaan
3.Jam kecelakaan
c) Tanggal dilaporkan

26
d) Kronologi kecelakaan kerja
2) Obyek kecelakaan
a. Tenaga kerja
1. Adakah korban dalam kejadian kecelakaan
2. Jumlah korban tenaga kerja
3. Nama korban
4. Tindakan pertama pada korban
5. Keparahan cidera
6. Bagian tubuh yang mengalami cidera vii. Kehilangan jam
kerja
7. Perkiraan biaya
b. Peralatan atau property
1. Adakah property yang mengalami kerusakan
2. Tingkat kerusakan pada property
3. Berapa perkiraan waktu perbaikan
4. Apakah berpengaruh vital pada pelayanan
5. Apakah kejadian di sebabkan oleh peralatan
c. Lingkungan
1. Apakah tumpahan merupakan B3
2. Nama B3
3. MSDS bahan tersebut
4. Apakah kejadian menimbulkan pencemaran lingkungan
5. Dalam penanggulagan kejadian, adakah jam kerja yang
hilang.
3) Analisa kejadian
a. Type kecelakaan
1. Jenis kecelakaan atau penyebab timbulnya cidera
2. Apabila penyebab dari bahan beracun
b. Analisa penyebab
1. Apabila disebabkan oleh factor manusia
3. Analisis data
Data yang telah masuk dalam system kemudian di olah dan di analisis
oleh komite K3RS untuk dijadikan laporan kepada pihak internal
maupun external rumah sakit.

27
4. Pelaporan hasil analisis
a) Internal (direktur)
b) External (dinas ketenaga kerjaan kabupaten)
5. Evaluasi dan pembahasan hasil ,apabila ditemukan angka Insiden
kecelakaan kerja yang melebihi standar maka unit akan mendapat
rekomendasi direktur utama dan komite K3RS untuk menurunkan dan
angka Insiden kecelakaan rumah sakit.
d. Management Data Surveilans Kejadian Angka Infeksi
1. Penjadawalan pengambilan data angka kejadian infeksi oleh komite
PPI
2. Pengambilan dan pengumpulandata ke aplikasi hais Data yang diambil
dan dikumpulkan dicatat dalam status formulir yang disebut dokumen
sumber (source document) yang berfungsi sebagai input bagi sistem.
3. Analisis data Data yang telah masuk dalam system kemudian di olah
dan di analisis oleh komite PPI untuk dijadikan laporan kepada pihak
internal maupun external rumah sakit, Komponen data surveilans
kejadian angka infeksi meliputi:
a) Insiden Rate pasien yang terinfeksi phlebitis
b) Angka pasien yang terinfeksi infeksi daerah operasi (IDO)
c) Insiden Rate pasien yang terinfeksi aliran darah (IAD)
d) Kejadian petugas tertusuk jarum bekas pasien
e) Insiden Rate pasien yang terinfeksi kateter urine
f) Insiden Rate yang terinfeksi Ventilator associated Pneumonia VAP
g) Hasil audit kepatuhan melakukan hand hygiene
h) Hasil audit kepatuhan penggunaan APD
i) Hasil audit penggunaan anti biotik.
4. Pelaporan hasil analisis
a) Internal (direktur)
b) External (dinas kesehatan kabupaten)
5. Evaluasi dan pembahasan hasil ,apabila ditemukan angka inveksi yang
melebihi standar maka unit akan mendapat rekomendasi direktur dan
komite ppi untuk menurunkan angka inveksi rumah sakit.
e. Management Data On Going Profesional Practice Evaluation (OPPE).

28
1. Penjadawalan pengambilan data On Going Profesional Practice
Evaluation (OPPE) komite medis berkerja sama dengan bagian SDI
dan komite PMKP.
2. Pengambilan dan pengumpulan data ke SIM RS Data yang diambil
dan dikumpulkan dicatat dalam status formulir yang disebut dokumen
sumber (source document) yang berfungsi sebagai input bagi sistem.
Komponen data OPPE meliputi:
a) Asuhan pasien
b) Keterampilan hubungan antar manusia/interpersonal dan
komunikasi
c) Praktik berbasis sistem
d) Pengetahuan medis/klinik (medical/clinical knowledge)
e) Pembelajaran dan peningkatan berbasis praktik (practice based
learning improvement)
f) Profesionalisme
3. Analisis data
Data yang telah masuk dalam system kemudian di olah dan di analisis
oleh komite medis untuk dijadikan laporan kepada direktur utama
rumah sakit.
4. Pelaporan hasil analisis dilaporkan kepada direktur
5. Evaluasi dan pembahasan hasil ,apabila ditemukan data OPPE yang
kurang dari standar maka dokter yang bersangkutan akan mendapat
rekomendasi dari direktur utama dan komite medis untuk
meningkatkan nilai OPPEdi rumah sakit.
7) Analisis Dan Pengolahan Data Sistem Informasi Management Rumah Sakit
Data yang telah di input oleh unit-unit dalam system informasi management
rumah sakit akan di olah dan di analisis untuk memenuhi kebutuhan:
a. Asuhan Pasien Data informasi pasien yang di input dalam aplikasi SIM
RS oleh perawat mengenai asesmen pasien dapat di olah untuk
menentukan asuhan pasien yang sesuai dengan kondisi pasien.
b. Management Rumah Sakit Data yang di input dalam SIM RS oleh
pelaksana unit akan di olah penanggung jawab unit untuk dijadikan
laporan unit dan di informasikan kepada management rumah sakit guna
mendukung management dalam mengambil keputusan dan kebijakan.

29
Contoh : laporan data stok obat dapat digunakan management rumah
sakit dalam melakukan pemesanan dan pembelian obat.
c. Management Mutu Data yang telah di input dalam sim rs oleh
penanggung jawab data mutu diolah untuk dijadikan informasi dan
dilaporkan komite PMKP kepda management rumah sakit kemudian
digunakan dalam mengambil keputusan dan kebijakan terkait mutu.
Contoh : laporan mutu unit SIM RS dapat dijadikan sumber informasi
oleh komite PMKP dalam melaukan peningkatan mutu unit SIM RS.
d. Pendidikan Dan Penelitian. Data yan telah diinput oleh petugas sim rs
apabila dibutuhkan oleh pihak lain yang telah mendapat izin dapat di olah
menjadi informasi yang mendukung pendidikan dan pelatihan.
Contoh : laporan demografi 10 besar penyakit dapat dijadikan sumber
data penelitian tentang suatu daerah.
8) Penyajian data system informasi management rumah sakit Rs Andimas
Penyajian data dibagi menjadi beberapa hal diantaranya.
a. Pengguna Informasi
1) Pengguna Informasi Internal Pengguna informasi internal diantaranya
jajaran direktur rumah sakit, jajaran management rumah sakit dan
penanggung jawap unit.
2) Pengguna Informasi External Pengguna informasi external adalah
Dinas kesehatan kabupaten dan pasien rumah sakit.
b. Format Penyajian Informasi. Format penyajian informasi di bagi menjadi
dua hal:
1) Media Online Format media online diantaranya Sistem
Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) yang memberikan
informasi kepada pasien tentang ketersediaan kamar rawat inap di
rumah sakit , website rumah sakit yang memberikan pasien informasi
tentang jadwal praktik dokter di rumah sakit, dan media social
facebook, instagram dan twitter yang memberikan informasi terkini
tentang kegiatan atau berita yang terjadi di lingkkungan rumah sakit.
2) Pelaporan Tertulis Dan Grafik Format Pelaporan tertulis dan grafik
diantaranya
a. Kategori Registrasi rekap registrasi pertanggal, perbulan dan
pertahun format ini penyajian data dalam bentuk data yang berisi
tentang tanggal registrasi pasien, jam penginputan, dokter yang

30
dituju pasien,nomer rekam medis, nama pasien, no.telp, umur,
jenis kelamin, poliklinik,status, asal rujukan, dan jenis bayar.
b. Kategori Kefarmasian
1. Rekap Industry Farmasi
Rekap industry farmasi merupakan kumpulan data perusahaan
yang menyuplai obat ke unit farmasi rs Andimas format
penyajian dalam bentuk data yang berisi nama industry, alamat
industry, kota , dan nomor telfon industry.
2. Rekap Jenis Obat
Rekap jenis obat merupakan kumpulan data jenis obat, misal:
alkes habis pakai, alkes non habis pakai, generic tetes dll.
Format penyajian informasi dalam bentuk data yang berisi
tentang nama jenis dan keterangan.
3. Rekap Obat
Rekap obat merupakan kumpulan data obat dan data harga
obat bentuk penyajian dalam bentuk data yang berisi tentang
kode obat, nama obat letak obat,hrg.beli, penjualan ralan,
penjualan kelas 1, penjualan kelas 2, penjualan kelas
3,penjualan kelas utama,penjualan kelas vip,penjualan kelas
vvip, harga jual bebas,harga jual karyawan, stok minimal.
4. Stok Opname
Penyajian informasi stok opname dengan format data yang
berisi tentang nama obat ,kategori obat, satuan obat, harga
obat,dan stok obat.
5. Rekap Mutasi Obat
Rekap mutasi obat merupakan kumpulan data tentang
pemindahan obat dari gudang obat format penyajian informasi
dalam bentuk data yang berisi tentang asal barang, tempat
pemindahan barang, kode barang, nama barang,jumlah yang di
pindah, dan tanggal pemindahan.
6. Rekap Stok Obat/Sirkulasi Obat
Penyajian informasi stok obat dengan format data yang berisi
tentang nama obat, stok awal obat, pengadaan obat, pemesanan
obat, penjualan, pemberian obat ke pasien, dan stok akhir obat.

31
7. Rekap Permintaan Obat
Rekap permintaan obat merupakan laporan yang diguanakan
oleh unit farmasi untuk memesan obat. Format penyajian
informasi berupa data dengan isi kode obat, nama obat, satuan,
jenis obat dan jumlah obat yang di pesan.
8. Rekap Penerimaan Obat
Rekap penerimaan obat merupakan bentuk laporan yang
digunakan oleh unit farmasi untuk mengolah data penerimaan
obat, format penyajian informasi berupa data yang berisi
tentang no faktur, nama supplier, petugas yang menginput,
nama barang, satuan, jumlah beli, harga beli, total harga beli,
diskon dalam bentuk persentase, jumlah besar diskon dlam
bentuk rupiah, total bayar.
9. Rekap Penjualan Obat
Rekap penjualan obat merupakan bentuk laporan yang
digunakan oleh farmasi, format penyajian informasi berupa
data yang berisi no nota, tanggal pembenjualan ,petugas yang
melayani,pasien, ppn, nama barang, harga, jumlah obat yang
dijual,total harga,potongan ,tambahan ,aturan pakai dan jumlah
tolat yang harus dibayar pasien.
c. Kategori Iventory (Gudang).
1. Rekap Iventori
Rekap iventori merupakan laporan bagian pengadan yang
penyajia informasi dalam format data yang berisi no iventori,
kode barang, nama barang, produsen ,merk,tahun produksi ,
katogori ,jenis, asal barang,tanggal pengadaan harga ,status
barang, tempat pedistribusian barang.
2. Rekap Sirkulasi Barang
Rekap sirkulasi merupakan bentuk laporan bagian pengadaan
yang format penyajiannya dalam bentuk data yang berisi
tentang no inventory kode barang,nama barang, peminjam,
tanggal peminjam,tanggal pengembalian dan petugas
pengembalian.
d. Kategori Rekam Medis
1. Laporan penyakit tidak menular rawat inap

32
Format penyajian informasi berbentuk data yang berisi tentang
jenis penyakit, kode diagnosa penyakit dan jumlah pasien
menurut golongan umur dan jenis kelamin.
2. Laporan Penyakit Tidak Menular Rawat Jalan
Format penyajian informasi berbentuk data yang berisi tentang
jenis penyakit, kode diagnosa penyakit dan jumlah pasien
menurut golongan umur dan jenis kelamin.
3. Daftar 10 Besar Penyakit Rawat Jalan
Format penyajianm informasi berbentuk data yang brisi
tentang no DTD , no daftar terperinci, Golongan sebab
Penyakit, jumlah pasien kasus menurut golongan umur dan
jenis kelamin, kasus baru menurut jenis kelamin, jumlah kasus
baru, dan jumlah kunjungan.
4. Daftar 10 Besar Penyakit Rawat Inap
Format penyajianm informasi berbentuk data yang brisi
tentang no DTD , no daftar terperinci, Golongan sebab
Penyakit, jumlah pasien kasus menurut golongan umur dan
jenis kelamin, kasus baru menurut jenis kelamin, jumlah pasien
keluar hidup, dan jumlah pasien mati.
5. Laporan Kunjungan Rawat Jalan
Format penyajianm informasi berbentuk data yang brisi
tentang pilikninik waktu kunjungan berdasarkan jenis bayar
pasien, dan total kunjungan poli rawat jalan.
6. Laporan Data Kesakitan
Format penyajianm informasi berbentuk data yang brisi
tentang kode ICD-X ,jenis penyakit, jumlah kasus dan jumlah
kunjungan kasus berdasarkan golongan umur.
e. Kategori Keuangan
Dalam kategori keuangan pelaporan berbentuk jurnal harian
Format penyajianm informasi berbentuk data yang brisi tentang
tanggal transaksi pasien, kode rekening akun, nama akun
rekening, keterangan yang menunjukan jenis pemetiksaaan per
pasien, debet , dan kredit.

33
3. Jadwal Pemberian Informasi
data informasi bisa didapatkan oleh unit baik secara real time,
bulanan maupun mingguan dikarenakan setiap penanggung jawab
unit di berikan kewenangan untuk mengakses cetak laporan sesuai
dengan kebutuhan dan tanggung jawab

34
BAB V
LOGISTIK
A. Pengadaan Sarana dan Prasarana
Tim IT melakukan pengadaan seperti :
1) Alat Kerja alat yang digunakan sub bagian tehnik untuk bekerja
2) Komponen suku cadang adalah barang pengganti
3) Kertas HVS
B. Tujuan
Tujuan Tim IT melakukan pengadaan adalah :
1) Alat kerja dengan tujuan dalam melakukan pekerjaan petugas IT bisa
bekerja dengan baik dan hasil yang baik
2) Komponen suku cadang dengan tujuan apabila komponen utama yang
sedang beroperasi atau di gunakan rusak,maka komponen suku cadang
langsung bisa di pasang untuk menggantikan
3) Kertas HVS dengan tujuan setiap inspeksi yang di lakukan staff tehnik
tercatat dengan baik dan terdokumen dalam bentuk checklist
C. Permintaan
Tim IT melakukan pengadaan dengan cara mengisi form pengadaan dengn
lengkap dan jelas,lalu meminta tandan tangan kepada Direktur Umum atau
Konsultan IT lalu menyerahkan form pengadaan kepada bagian admin
pengadaan dan dimintakan persetujuan kepada manager keuangan dengan bukti
tanda tangan manager keuangan,setelah itu bagian bagian pembelanjaan
membelanjakan barang permintaan,dan sub bagian tehnik mengisi buku
pengabilan barang,dengan alur sebagai berikut:

D. Penggantian
Tim IT Menyiapkan semua alat kerja dan menempatkan sarana yang rusak di
bengkel,lalu mengambil komponen yang rusak tanpa merusak komponen lain
yang masih terpasang,setelah semua bagian rusak terambil lalu menyiapkan
komponen yang baru dan memasang pada sarana yang telah di bongkar dengan
kondisi dan posisi yang sama seperti posisi komponen yang rusak,dengan teliti

35
dan memastikan tidak ada bagian yang terlewatkan untuk dipasang,setelah
semua terpasang maka petugas tehnik melakukan uji fungsi untuk memastikan
bahwa sarana berfungsi dengan baik dan benar.
E. Penyimpanan
Petugas tehnik setelah mengambil barang dari pengadaan lalu menyimpan
komponen dan barang di ruang penyimpanan yang terdapat rak barang,yang
telah tertata rapi dan di kasih label.

36
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
A. Pengertian
Keselamatan pasien adalah hal penting dan utama yang harus di perhatikan,di
jaga dimana pasien tidak merasa terancam,terganggu,terluka dari kegiatan
atau pekerjaan yang dilakukan oleh petugas tehnik.
B. Tujuan
Memberikan rasa aman dan asuhan yang baik kepada pasien,terciptanya
budaya keselamatan pasien dan menurunkan atau menghilangkan kejadian
yang tidak diinginkan di Rumah Sakit
C. Sasaran Keselamatan Pasien
Petugas IT mengupayakan tidak adanya kecelakaan kerja yang bisa
berdampak pada pasien disetiap melakukan pekerjaan dan melakukan
pemeliharaan sarana yang ada di setiap instalasi, yang
berhubungan,berdekatan dengan pasien.
D. Tata Laksana Keselamatan Pasien
Petugas IT dalam melaksanakan pekerjaan memperhatikan keselamatan
pasien dengan sesuai prosedur yang ada dengan cara memberikan perimeter
di sekeliling area pekerjaan yang sedang berlangsung, dan memberikan
pengumuman atau informasi yang bisa berupa tulisan ataupun tanda bahwa
sedang terjadi perawatan oleh petugas tehnik,supaya pasien tidak terdampak
dari potensi bahaya yang di timbulakan oleh pekerjaan IT.

37
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
A. Prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja dalam Teknologi Informasi
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan aspek yang pertama harus
diperhatikan setiap melakukan pekerjaan, termasuk ketika bekerja dengan
komputer. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa bekerja dengan komputer
dapat menyebabkan gangguan kesehatan bahkan keselamatan bagi pekerja
khususnya
1. Komputer dan Kesehatan Kerja
a. Posisi tubuh, posisi peralatan komputer, pencahayaan ruangan, dan
kondisi lingkungan sangat mempengaruhi kesehatan dan kenyamanan
saat bekerja dengan computer
b. Pengguna komputer dapat menderita nyeri kepala, nyeri otot, nyeri
tulang (bahu, pergelangan tangan, leher, punggung, dan pinggang
bagian bawah).
c. Pengguna komputer dapat terserang penyakit lain seperti kesemutan,
badan bengkak, anggota badan kaku, sakit ginjal, mata merah, berair,
nyeri, dan bahkan gangguan penglihatan.
d. Proses perawatan dan perbaikan komputer seringkali berhadapan
dengan debu dan kotoran tikus yang dapat menjadi sumber penyakit
seperti batuk, gangguan pernafasan bahkan leptopirosis.
B. Pencegahan kecelakaan kerja pada petugas
Upaya pencegahan dilakukan dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi
menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja serta
tindakan antisipatif bila terjadi kecelakaan kerja. Hal-hal yang berpotensi
menjadi penyebab kecelakaan kerja antara lain :
1. Posisi tubuh yang kurang tepat pada saat mengoperasikan komputer.
Langkah antisipasi yang dilakukan:
a. Gunakan kursi ideal dilengkapi sandaran. Kursi ideal bisa disetel
ketinggiannya serta bisa diputar.
b. Sandaran harus berada sedikitnya 50 mm diatas permukaan bidang
kerja.
c. Sandaran tidak menjadikan tubuh membungkuk.
d. Sudut antara tubuh dan paha harus melebihi 100 derajat.

38
2. Posisi mata yang kurang tepat pada saat mengoperasikan komputer.
Langkah antisipasi yang dilakukan: Layar monitor harus berada dibawah
level mata, supaya pandangan mata tidak mendongak ke atas
3. Posisi lengan yang kurang tepat pada saat mengoperasikan komputer.
Langkah antisipasi yang dilakukan:
a. Sudut antara lengan atas dan lengan bawah sedikitnya 100 derajat.
b. Posisi lengan bawah harus lurus dan sejajar bidang kerja.
4. Pada saat melakukan perawatan dan perbaikan komputer. Langkah
antisipasi yang dilakukan:
a. Menggunakan perlengkapan kerja yang diperlukan seperti masker,
sarung tangan, wear pack dan lain sebagainya.
b. Ketersediaan kebersihan dan peralatan P3K seperti antiseptic, sabun
cuci tangan, perban dan lain sebagainya
C. Potensi Bahaya di Sekitar Komputer
1. Casing CPU Kebanyakan Casing CPU terbuat dari bahan logam.
Perangkat Catudaya (power supply) menempel pada casing CPU.
Catudaya menggunakan saluran fasa negatif sumber listrik untuk Sistim
pentanahannya (grounding).Grounding catudaya terhubung ke body
komputer.Potensi bahaya: sengatan listrik ketika memegang casing CPU
tanpa memakai alas kaki kering
2. Monitor Layar monitor memancarkan radiasi elektromagnetik berupa
sinar katoda Potensi bahaya: mata cepat lelah dan iritasi
3. Kabel Catu daya Merupakan jalur aliran listrik tegangan tinggi Potensi
bahaya: sengatan listrik bila ada bagian kabel yang lecet dan terbuka
4. Keyboard
a) Posisi dan ketinggian keyboard yang kurang tepat terhadap bidang
kerja bisa menyebabkan gangguan pada sendi pergelangan tangan dan
ruas jari-jariPotensi bahaya: nyeri terus-menerus pada sendi
pergelangan tangan dan ruas-ruas jari.
b) Repetitive Strain Injury (RSI). RSI merupakan sindroma sakit
berkepanjangan dari otot tendon tangan atau sindroma kaku pada
saluran tulang pergelangan tangan (carpal).
5. Kelelahan mata
a. Kurangi efek silau dengan menempatkan monitor di dalam ruangan
pada posisi yang tidak memantulkan sinar dari sumber cahaya lain

39
b. Setel brightness dan contrast sinar dari layar monitor pada level yang
nyaman untuk mata
c. Sering-sering mengedipkan mata untuk menjaga mata tidak cepat
kering d. Sesekali memandang j auh keluar ruangan
6. Kejenuhan dan kelelahan fisik Duduk di depan komputer untuk jangka
lama sering menyebabkan leher dan pundak 32 kaku serta adakalanya
sakit pada pinggang bawah. Lakukan peregangan setiap jam atau kapan
saja anda merasa kaku, bisa juga berdiri dan berjalan berkeliling kapan
saja bila diperlukan. Anda akan merasa lebih baik
7. Debu dan kotoran Kebersihan komputer di satu tempat dengan tempat
yang lain kondisinya berbedabeda. Kondisi komputer di ruangan yang
ber AC biasanya relatif lebih bersih dibandingkan komputer di ruangan
yang tidak ber AC. Dalam jangka waktu tertentu, komputer akan
dipenuhi debu. Bahkan di beberapa tempat ada beberapa komputer yang
terdapat kotoran tikus.

40
BAB VIII
PENINGAKATAN MUTU
Sistem informasi management rumah sakit sebagai suatu sistem yang
terbuka tidak dapat dijamin sebagai suatu sistem yang bebas dari kesalahan,
kekurangan dan penyelewengan umum lainnya. Oleh karena itu peningkatan mutu
harus diterapkan untuk mencegah atau menjaga terjadinya hal-hal yang tidak
diinginkan tersebut. Peningkatanmutu sistem informasi dapat dikategorikan
menjadi dua yaitu :
1. Peningkatan secara umum Merupakan peningkatan diluar aplikasi sistem
pengolahan data. Dapat di kategorikan menjadi :
a. Peningkatan kemampuan SDM
b. Peningkatan hardware pendukung
2. Peningkatan secara sistem Aplikasi Peningkatanaplikasi merupakan
Peningkatan aplikasi system informasi menegement rumah sakit. Peningkatan
aplikasi dapat dikategorikan sebagai berikut:
a. Peningkatan/update SIMS RS
b. Peningkatan software pendukung sim rs.
3. Penutup Pedoman Sim Rs sangat penting didalam upaya mendukung
kecepatan dan ketepatan layanan kepada pasien dan memberikan data yang
dibutuhan oleh pasien dan manajemen rumah sakit. Diharapkan agar buku ini
dapat dijadikan acuan bagi pihak Manajemen dan setiap pekerja dalam
meningkatkan mutu pelayanan sistem informasi di Rumah Sakit Andimas

Ditetapkan di : Bangko
Pada Tanggal : 12 Juli
Direktur Utama Rumah Sakit Andimas

dr.Nurseta panca akbar


NBK. 01.2021.005.24091995

41

Anda mungkin juga menyukai