Dosen pengampu :
Disusun oleh :
MUHAMMADIYAH MANADO
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah. SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya serta memberikan perlindungan dan kesehatan sehingga saya
dapat menyusun hasil analisa jurnal ini dengan judul ” Analisa faktor determinan
efisiensi nilai bed accupancy ratio : fishbone analysis ”.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa selama penyusunan analisa jurnal ini masih
banyak menemui kesulitan dikarenakan keterbatasan referensi dan keterbatasan penulis
sendiri. Dengan adanya kendala dan keterbatasan yang dimiliki penulis maka penulis
berusaha semaksimal mungkin untuk menyusun hasil analisa jurnal dengan sebaik-
baiknya.
Sebagai manusia saya menyadari bahwa penulisan analisa jurnal ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak demi perbaikan yang lebih baik dimasa yang akan datang.
Akhirnya, semoga hasil analisa jurnal ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya, Aamiin.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. variabel independen
B. variabel dependen
C. analisa jurnal
BAB III
PENUTUP…………………………………………………………………………………………...
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………………
B. Saran ……………………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Rumah sakit merupakan salah satu upaya yang dapat meningkatkan
derajat kesehatan manusia yang bersifat kuratif dan rehabilitatif. Rasio tempat
tidur merupakan indikator terpenuhi atau tidaknya kebutuhan masyarakat terhadap
layanan kesehatan rujukan atau perorangan di suatu wilayah (Kemenkes, 2018).
Pendayagunaan tempat tidur di rumah sakit seharusnya efisien dari aspek
ekonomi maupun aspek medis (Susilo & Nopriadi, 2012). Salah satu indikator
efisiensi layanan RS adalah dengan menghitung rasio hunian tempat tidur atau
Bed Occupancy Rate (BOR) dari RS (Sidiq & Afrina, 2017). Faktor-faktor yang
mempengaruhi rendahnya BOR adalah kurangnya sumber daya manusia, sarana
prasarana yang kurang memadai, prosedur pengobatan yang belum memenuhi
standard, belum menggunakan billing system, banyaknya rumah sakit (RS)
kompetitor yang berdekatan (Nofitasari, 2017). BOR yang rendah dapat diartikan
sebagai rendahnya layanan kesehatan masyarakat sehingga diperlukan metode
analisis yang tepat untuk mengetahui faktor-faktor penyebab rendahnya BOR di
RS.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan jurnal, rumusan masalah yang akan dibahas ialah apakah Faktor
Deteminan Yang Mempengaruhi Ketidakefektifan Nilai Bed Occupancy Rate
Dengan Menggunakan Analisis Fishbone.
C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam analisa jurnal ini adalah untuk mengetahui
Faktor Deteminan Yang Mempengaruhi Ketidakefektifan Nilai Bed Occupancy
Rate Dengan Menggunakan Analisis Fishbone.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Variabel independen
Pada umumnya BOR diambil dalam kurun waktu satu tahun sebagai
target dari standarnilai depkes hal itu dikarenakan untuk mengantisipasi
ketidakseimbangan faktor lingkunganyang berbeda setiap bulannya yang
mempengaruhi banyaknya jumlah pasien yang dirawat per bulan, salah satu
contoh faktor lingkungan seperti perubahan cuaca atau musim.
Persentase BOR 60% - 85% per tahun merupakan standar nilai dari
departemenkesehatan RI, Apabila rata-rata tingkat penggunaan tempat tidur di
bawah 60% berarti tempattidur yang tersedia di rumah sakit belum dapat
dimanfaatkan sebagaimana mestinya dan apabilalebih dari 85% maka hal itu
akan mengakibatkan tempat tidur yang seharusnya bisa digunakanuntuk
kejadian luar biasa (KLB) akan terisi penuh sehingga rumah sakit tidak akan
mampumenampung pasien yang akan dirawat dengan Kejadian luar biasa
(KLB) tersebut. Selain itu juga untuk menghindari ketidak adaan nya waktu
untuk pembersihan kamar pasien yang dirawatkarena hampir semua tempat
tidur per harinya lebih 85 persen sehingga dapat menyebabkanterjadinya
peningkatan infeksi nosokomial.
B. Variable dependen
Illie G. Dan Ciocoiu C.N (2010) mengutip dari Basic Tools for
Process Improvement (2009) bahwa diagram Fishbone (Ishikawa) pada
dasarnya menggambarkan sebuah model sugestif dari hubungan antara sebuah
kejadian (dampak) dan berbagai penyebab kejadiannya. Struktur dari diagram
tersebut membantu para pengguna untuk berpikir secara sistematis. Beberapa
keuntungan dari konstruksi diagram tulang ikan antara lain membantu untuk
mempertimbangkan akar berbagai penyebab dari permasalahan dengan
pendekatan struktur, mendorong adanya partisipasi kelompok dan
meningkatkan pengetahuan anggota kelompok terhadap proses analisis
penyebab masalah, dan mengidentifikasi wilayah dimana data seharusnya
dikumpulkan untuk penelitian lebih lanjut.
C. Analisa jurnal
A. Kesimpulan
B. Saran
Sumber Daya Manusia yang kurang, sarana dan prasarana yang
kurang memadai merupakan penyebab utama rendahnya angka kunjungan
yang berakibat pada tingkat penggunaan tempat tidur yang tidak efisien.
Untuk menunjang ketersediaan TT di RSUD Kota surakarta memerlukan
pengkajian lebih dalam terhadap bangsal yang membutuhkan TT
tambahan dengan relokasi TT bangsal lain yang sering kosong.
DAFTAR PUSTAKA