Anda di halaman 1dari 156

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

ARSIP BERBASIS WEB PADA RUMAH SAKIT BEDAH


SURABAYA

TUGAS AKHIR

Nama : RIZKI ALFIASCA P.

Nim : 08.41010.0341

Program : S1 (Strata Satu)

Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER

SURABAYA

2014
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ARSIP

BERBASIS WEB PADA RUMAH SAKIT BEDAH SURABAYA

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

Program Sarjana

Oleh:

Nama : Rizki Alfiasca P.

NIM : 08.41010.0341

Program : S1 (Strata Satu)

Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER

SURABAYA

2014
ABSTRAK

Arsip merupakan dokumen penting di Rumah Sakit Bedah Surabaya

(RSBS) karena mendukung dalam pengambilan keputusan. Mengingat pentingnya

arsip yang merupakan dokumen penting di RSBS maka arsip tidak boleh rusak,

tidak boleh hilang dan harus didistribrusikan tepat waktu kepada departemen yang

dituju. Kondisi di RSBS masih sering terjadi kerusakan arsip, kehilangan arsip

dan ketidaktepatan waktu pendistribusian arsip.

Untuk mengatasi permasalahan diatas, maka arsip perlu diubah menjadi

data digital untuk meminimalkan kerusakan arsip, kehilangan arsip dan

ketidaktepatan waktu pendistribusian arsip kepada departemen yang dituju.

Dengan adanya kebutuhan tersebut maka perlu dibuat sistem informasi

manajemen arsip berbasis web di RSBS. Tahapan pembuatan sistem informasi

manajemen arsip ini diawali dengan melakukan wawancara, membuat desain,

melakukan proses coding, dan mengujicoba sistem.

Sistem informasi manajemen arsip yang dibuat telah diujicobakan kepada

sepuluh pengguna dengan kuesioner dan pengujian sistem informasi secara

langsung. Berdasarkan hasil kuesioner dan uji coba, sistem informasi manajemen

arsip diperoleh skor 92% yang berarti aplikasi berada dalam range “Sangat

Memuaskan” sehingga telah dipastikan sistem informasi ini dapat memenuhi

kebutuhan di RSBS dan juga dapat berjalan dengan baik.

Kata Kunci : Sistem Informasi Manajemen Arsip, Sistem Kearsipan, Manajemen

Arsip.

vi
DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ............................................................................................. vi

KATA PENGANTAR ............................................................................ vii

DAFTAR ISI .......................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah ............................................................. 3

1.3 Batasan Masalah.................................................................. 4

1.4 Tujuan ................................................................................. 4

1.5 Manfaat ............................................................................... 4

1.6 Sistematika Penulisan .......................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................. 7

2.1 Arsip ................................................................................... 7

2.2 Sistem Kearsipan ................................................................. 8

2.3 Sistem Informasi ................................................................. 12

2.4 Jadwal Retensi Arsip (JRA) ................................................. 12

2.5 Model Pengembangan ......................................................... 14

2.6 Analisis Dan Perancangan Sistem ........................................ 14

ix
2.7 Sytem Flow ......................................................................... 16

2.8 Data Flow Diagram (DFD) ................................................. 17

2.9 Entity Relationship Diagram (ERD) .................................... 17

2.10 Database Management System………………………………… 18

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM..……………….. 20

3.1 Analisis Masalah ................................................................. 20

3.2 Analisis Kebutuhan ............................................................. 23

3.3 Perancangan Sistem............................................................. 25

3.3.1 Alur Sistem .............................................................. 26

3.3.2 Data Flow Diagram .................................................. 29

3.3.3 Entity Relationship Diagram .................................... 37

3.3.4 Struktur Database ..................................................... 38

3.3.5 Desain Interface ....................................................... 50

3.3.6 Desain Uji Coba ....................................................... 84

3.3.7 Desain Kuesioner…………………………………… 93

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI......................................... 94

4.1 Implementasi Sistem ............................................................ 94

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras ..................................... 94

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak .................................... 95

4.1.3 Instalasi Program dan Pengaturan Sistem.. ............... 95

4.2 Uji Coba .............................................................................. 96

4.2.1 Uji Coba Sistem ....................................................... 96

4.2.2 Uji Coba Pengguna .................................................. 143

4.3 Evaluasi……………………………………………………... 146

x
BAB V PENUTUP ................................................................................ 147

5.1 Kesimpulan ........................................................................ 147

5.2 Saran .................................................................................. 148

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 149

xi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rumah Sakit Bedah Surabaya (RSBS) merupakan rumah sakit yang

menangani bidang operasi atau pembedahan. Salah satu aspek yang sangat vital

untuk menunjang kegiatan harian pada RSBS adalah surat menyurat. Kegiatan

pengarsipan seperti pencatatan surat masuk dan surat keluar, penyimpanan

dokumentasi, penentuan arsip kadaluwarsa membutuhkan pengolahan dan

manajemen yang baik dan efisien, agar kegiatan operasional dapat berjalan

dengan baik.

Menurut Hadiwardoyo (1999:6) setidaknya ada 4 fungsi sistem kearsipan

yaitu (1) sebagai memori kolektif instansi (corporate memory), (2) sebagai

penyedia data atau informasi bagi pengambilan keputusan (decisions making), (3)

sebagai bahan pendukung proses pengadilan (litigation support), dan (4)

penyusutan berkas kerja (retention). Dari uraian tersebut terlihat betapa penting

fungsi sistem kearsipan sehingga tidak dapat dilepaskan dari kegiatan sehari-hari

pada institusi, perusahaan perkantoran, tidak terkecuali rumah sakit yang semakin

hari arsip serta dokumennya selalu bertambah jumlahnya.

Kegiatan pengarsipan pada RSBS masih dilakukan secara semi

komputerisasi (Survei awal pada tanggal 3 Mei 2012). Dalam hal ini peranan

komputer hanya sebatas pada pembuatan surat, sehingga sering sekali dokumen

tidak tertata rapi, rusak atau hilang misalnya, pada saat dokumen dibutuhkan

untuk ditinjau kembali, karyawan sulit menemukan dokumen tersebut, dan

1
2

mengakibatkan pendistribusian surat atau dokumen kepada yang bersangkutan

tidak tepat waktu. Hal ini bertentangan dengan fungsi kearsipan sebagai memori

kolektif instansi (corporate memory), dan sebagai penyedia data atau informasi

bagi pengambilan keputusan (decisions making) yang telah dijelaskan di atas.

Masalah lain yang terdapat pada RSBS yaitu belum terdapat penentuan arsip atau

dokumen yang telah memasuki masa kadaluwarsa, hal ini juga bertentangan

dengan fungsi kearsipan menurut Sauki yaitu sistem kearsipan terdapat

penyusutan berkas kerja (retention). Selain itu RSBS juga membutuhkan sistem

kearsipan yang aman serta mudah diakses untuk mendukung kegiatan pengarsipan

di RSBS tersebut.

Saat ini RSBS sudah memiliki infrastruktur dan fasilitas teknologi

informasi untuk mendukung kegiatan operasional yang terdapat pada RSBS, akan

tetapi perangkat keras yang ada spesifikasinya tidak sesuai dengan perangkat

lunak generasi 4GL, misalnya Visual Basic yang merupakan pemrograman visual

yang berbasis desktop. Bahasa pemrograman berbasis desktop masih

menggunakan arsitektur stand alone sehingga semua kegiatan pemrosesan

informasi berlangsung pada komputer itu sendiri. Dengan demikian sistem

informasi yang akan dibuat harus memperhatikan keterbatasan tersebut sehingga

pada penelitian ini akan dibuat sistem informasi kearsipan berbasis web.

Saat ini telah tersedia salah satu sistem kearsipan dari pemerintah yang

disebut dengan “GARIS (Government Archive Information System)” atau "Sistem

Informasi Kearsipan (SIMARSIP)". Dengan menerapkan konsep paperless,

sistem informasi ini diharapkan dapat menggantikan sistem pengarsipan manual

yang selama ini ada. Konsep paperless merupakan suatu konsep yang
3

menggantikan laporan dalam bentuk aplikasi dan laporan elektronik. Tetapi masih

terdapat kekurangan-kekurangan yang terdapat pada sistem informasi tersebut,

misalnya belum terdapat tata letak kearsipan dan penentuan masa kadaluwarsa

arsip dan dokumen.

Dengan adanya kebutuhan pengarsipan pada RSBS yang belum dapat

dipenuhi oleh SIMARSIP, maka perlu dibuatnya sistem informasi manajemen

arsip berbasis web yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar menghasilkan

informasi yang relevan dan berguna, dapat menentukan masa kadaluwarsa arsip,

serta dapat memudahkan dalam mengakses dan pendistribusian arsip atau

dokumen secara cepat dan aman.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut:

a. Bagaimana membangun sistem informasi manajemen arsip yang dapat

menggantikan sistem semi komputerisasi yang belum sesuai dengan

kebutuhan pada RSBS?

b. Bagaimana sistem informasi manajemen arsip dapat mengelola arsip sehingga

tidak terjadi kerusakan dan kehilangan data atau arsip penting?

c. Bagaimana sistem informasi dapat mendistribusikan surat atau dokumen

secara tepat waktu?

d. Bagaimana rancang bangun sistem informasi manajemen arsip dapat

menentukan arsip atau dokumen yang kadaluwarsa dan harus dimusnahkan ?


4

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan-batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini

adalah:

a. Rancang bangun sistem informasi manajemen arsip berbasis web dibuat

berdasarkan proses bisnis yang ada.

b. Dokumen yang dapat ditangani oleh sistem informasi ini yaitu .pdf

c. Laporan yang dapat ditampilkan pada rancang bangun sistem informasi arsip

ini yaitu laporan arsip yang masuk dan yang keluar pada periode tertentu,

informasi jumlah surat masuk dan surat keluar, laporan retensi dokumen,

laporan peminjaman dokumen.

d. Rancang bangun sistem informasi ini memiliki fasilitas dapat melakukan

penelusuran surat masuk dan surat keluar.

e. Sistem informasi ini berbasis web intranet.

1.4 Tujuan

Berdasarkan perumusan masalah diatas dapat diperoleh tujuan dalam

pembuatan tugas akhir ini, yaitu menghasilkan sistem informasi manajemen arsip

yang sesuai dengan proses bisnis pada RSBS.

1.5 Manfaat

Berdasarkan tujuan dibuatnya rancang bangun sistem informasi

manajemen arsip berbasis web ini maka didapatkan beberapa manfaat sebagai

berikut:
5

a. Memberikan kemudahan bagi pengolahan, akses dan distribusi arsip sehingga

dapat meningkatkan nilai informasi dan mengoptimalkan, memperlancar dan

meningkatkan kinerja pada RSBS.

b. Meminimalkan kehilangan dan rusaknya data-data atau dokumen - dokumen

penting.

c. Dapat mendistribusikan surat atau dokumen kepada yang bersangkutan secara

tepat waktu.

d. Dapat menentukan surat atau dokumen yang telah memasuki masa

kadaluwarsa.

1.6 Sistematika Penulisan

Di dalam penulisan Tugas Akhir ini secara sistematika diatur dan disusun

dalam 5 (lima) bab, yaitu:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah serta batasan terhadap masalah yang akan dibahas, tujuan dari

pembahasan masalah yang diangkat, dan sistematika penulisan laporan

tugas akhir ini.

BAB I : LANDASAN TEORI

Pada bab ini dibahas mengenai teori-teori yang berkaitan dengan

Manajemen Arsip, diantaranya yaitu penjelasan tentang Arsip, Sistem

Kearsipan, Sistem Informasi, Website, Analisis dan Perancangan

Sistem, System Flow, Data Flow Diagram, Entity Relationship

Diagram, Database Management System.


6

BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini berisi uraian tentang Rumah Sakit Bedah Surabaya

(RSBS) serta penjelasan mengenai analisa dan perancangan sistem

untuk membuat Sistem Informasi Mananjemen Arsip Berbasis Web

yang meliputi tahap analisis, desain, coding, testing / verification, dan

maintenance.

BAB IV : IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Dalam bab ini dijelaskan tentang evaluasi dari sistem yang dibuat,

proses implementasi dari perangkat lunak yang telah melalui tahap

evaluasi.

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini berisikan kesimpulan penelitian yang telah dilakukan

terkait dengan tujuan dan permasalahan yang ada, serta saran

sehubungan dengan adanya kemungkinan pengembangan sistem pada

masa yang akan datang.


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Arsip

Menurut Sugiarto (2005) arsip berasal dari bahasa asing, orang Yunani

mengatakan “Arcivum” yang artinya tempat untuk menyimpan.sering pula kata

tersebut ditulis “Archeon” yang berarti Balai Kota (tempat untuk menyimpan

dokumen) tentang masalah pemerintahan. Menurut bahasa Belanda yang

dikatakan “Archief” mempunyai arti.

1. Tempat untuk menyimpan catatan-catatan dan bukti-bukti kegiatan yang lain.

2. Kumpulan catatan atau bukti kegiatan yang berwujud tulisan, gambar, grafik,

dan sebagainya.

3. Bahan-bahan yang akan disimpan sebagai bahan pengingatan.

Perkataan arsip yang sudah secara umum dianggap sebagai istilah bahasa

Indonesia, mempunyai arti :

1. Tempat untuk menyimpan berkas sebagai bahan pengingatan.

2. Bahan-bahan baik berwujud surat, laporan, perjanjian, gambar hasil kegiatan,

statistika kuitansi, dan sebagainya yang disimpan sebagai bahan pengingatan.

Menurut Undang-Undang No.7 Tahun 1971 pasal (1) yang

mendefinisikan arsip sebagai berikut :

1. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh lembaga-lembaga negara dan

badan-badan pemerintahan dalam bentuk corak apapun baik dalam kadaan

tunggal maupun berkelompok dalam rangka pelaksanaan kegiatan

pemerintahan.

7
8

2. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh badan-badan swasta dan

atau perorangan dalam bentuk corak apapun baik dalam keadaan tunggal

maupun berkelompok dalam rangka pelaksanaan kehidupan bangsa.

Sedangkan menurut Gie (1996:12) Arsip adalah kumpulan warkat yang

disimpan secara sistematis karena mempunyai kegunaan agar setiap kali

diperlukan dapat secara cepat diketemukan. Dari uraian diatas maka dapat

disimpulkan bahwa yang dimaksud arsip adalah surat yang disimpan untuk

kemudian diambil atau diketemukan kembali bila diperlukan dengan mudah dan

cepat.

2.2 Sistem Kearsipan

Sistem kearsipan adalah suatu sistem, metode atau cara yang

dipergunakan dalam penyimpanan dan penemuan kembali arsip/dokumen

(Sugiarto, 2005). Filing System berbeda dengan Record Management. Record

Management meliputi kegiatan planning, organizing, actuating dan controlling.

Agar record management dapat berjalan secara efektif dan efisien, maka

harus berpedoman pada ciri penyelenggaraan rekod yang baik yaitu :

a. Mengurus sedikit warkat/arsip

b. Warkat Yang Berkualitas

c. Warkat Yang Selektif

d. Dapat menghemat biaya, tenaga, dan waktu

Sistem kearsipan adalah pengaturan atau penyimpanan arsip secara logis

dan sistematis, menggunakan abjad, nomor, huruf atau kombinasi nomor dan

huruf sebagai identitas arsip yang bersangkutan.


9

Sistem Kearsipan yang baik harus sesuai dengan kondisi organisasi,

sederhana, mudah dimengerti dan mudah dioperasikan, mudah diadaptasikan bila

ada perubahan sistem serta fleksibel dan elastis untuk menampung perkembangan,

murah, aman, akurat. Bagi lembaga, departemen atau perusahaan swasta yang

tidak begitu luas, dapat pula menyelenggarakan susunan organisasi kearsipan

dengan lebih sederhana dan mudah, dengan tidak mengurangi tugas

penyelenggaraan kearsipan yang hemat dan cermat serta praktis.

Secara Umum Sistem kearsipan (Filing System) ada 5 cara yaitu:

1. Sistem Abjad (Alphabetical System) adalah sistem penyimpanan arsip dengan

menggunakan metode penyusunan secara abjad atau alfabetis (menyusun

nama dalam urutan nama-nama mulai dari A dampai dengan Z). Sistem abjad

lebih cocok digunakan terhadap arsip yang dasar penyusunannya dilakukan

terhadap nama orang, nama organisasi, nama lokasi/tempat, nama benda dan

masalah/subyek. Dalam menggunakan sistem abjad dibutuhkan mengindeks

yaitu cara menemukan dan menentukan ciri/tanda dari sesuatu dokumen yang

akan dijadikan petunjuk/tanda pengenal untuk memudahkan mengetahui

tempat dokumen disimpan. Contoh peraturan Mengindeks dalam Sistem

Abjad:

a. Nama-nama Orang

a. Imam Ali diindeks menjadi Ali, Imam

b. Kwik Kian Gie diindeks menjadi Kwik, Kian, Gie

b. Mengindeks Badan/Organisasi/Perusahaan

a. PT Krakatau Steel diindeks menjadi Krakatau, Stell, PT

b. Bank Mandiri diindeks menjadi Mandiri, Bank


10

c. Depdiknas diindeks menjadi Pendidikan, Nasional, Departemen

c. Mengindeks Nama Tempat/Daerah

a. Pekan Baru diindeks menjadi Pekan Baru

b. Propinsi Gorontalo diindeks menjadi Gorontalo, Propinsi

d. Mengindeks Nama Benda/barang

a. Sepeda Motor diindeks menjadi Sepeda, Motor

b. Mesin Fax Sharp diindeks menjadi Sharp, Mesin Fax

e. Mengindeks Nama Masalah

a. Wajib Pajak diindeks menjadi Pajak, Wajib

b. Peraturan Pegawai diindeks menjadi Pegawai, Peraturan

2. Sistem Perihal/Masalah/Subyek (Subject System) disebut juga sistem masalah

merupakan sistem penyimpanan arsip yang didasarkan pada pokok masalah

surat. Sebelum menerapkan sistem subyek, terlebih dahulu harus disusun

pedomannya yang dijadikan sebagai dasar penataan arsip pada tempat

penyimpanannya. Pedoman tersebut disebut Pola Klasifikasi. Dalam

penyusunan Pola Klasifikasi Kearsipan, unsur fungsi, struktur dan masalah

saling menunjang satu dengan lainnya. Unsur fungsi yang tercermin dalam

kegiatan operasional dapat dijadikan sebagai dasar untuk menyusun

klasifikasi kearsipan. Klasifikasi kearsipan disusun berjenjang:

Main Subject/Masalah Pokok (Primer)

Sub Subject/Sub Masalah Pokok (Sekunder)

Sub sub Subject /Masalah kecil (Tertier)


11

Ketiga hubungan diatas mempunyai hubungan logis dan sistematis satu sama

lainnya. Misalnya kelompok Kepegawaian harus terdapat masalah yang

berhubungan dengan kepegawaian saja, seperti di bawah ini:

Kepegawaian (Primer)

Pengadaan (Sekunder)

Lamaran (Tertier)

Test (Tertier)

Pengangkatan (Tertier)

3. Sistem Nomor (Numerical System) adalah suatu sistem penataan arsip

berdasarkan nomor-nomor kode tertentu yang ditetapkan untuk setiap arsip.

Dalam Sistem nomor terdapat beberapa variasi, antara lain sistem nomor

menurut Dewey, sistem nomor menurut Terminal Digit, Middles Digit,

Soundex System, Duplex-Numeric dan Straight-Numeric. Sistem Nomor yang

umum digunakan adalah sistem Nomor Decimal Dewey (Dewey Decimal

Classification) atau Universal Decimal Classification (UDC) yang

mengelompokkan semua subyek yang mencakup keseluruhan ilmu

pengetahuan manusia ke dalam suatu susunan yang sistematis dan teratur.

Sistem ini biasa digunakan di Perpustakaan untuk penempatan buku-buku dan

pembuatan Call Number.

4. Sistem Tanggal (Chronological System) yaitu sistem penyimpanan surat yang

didasarkan kepada tanggal surat diterima (untuk surat masuk) dan tanggal

surat dikirim (untuk surat ke luar). Dalam suatu surat biasanya ada 3 tanggal

terdiri dari
12

2.3 Sistem Informasi

Sistem didefinisikan sebagai kumpulan dari beberapa prosedur yang

mempunyai tujuan tertentu. Menurut Herlambang (2004:21), data adalah fakta-

fakta atau kejadian-kejadian yang dapat berupa angka-angka atau kode-kode

tertentu. Data masih belum mempunyai arti bagi penggunanya. Untuk dapat

mempunyai arti, data diolah sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh

penggunanya. Hasil pengolahan data inilah yang disebut sebagai informasi.

Secara ringkas, informasi adalah data yang telah diolah dan mempunyai arti bagi

penggunanya. Sehingga sistem informasi dapat didefinisikan sebagai prosedur-

prosedur yang digunakan untuk mengolah data sehingga dapat digunakan oleh

penggunanya.

Sistem informasi Manajemen berfungsi untuk mengelola suatu sistem

dengan penerapan manajemen yang baik sehingga menghasilkan suatu informasi

yang dibutuhkan. Data-data yang sudah terkumpul kemudian diproses secara

matang sehingga akan menghasilkan informasi yang baik. Informasi yang

dikeluarkan berupa laporan-laporan yang lengkap seputar data yang ada dan

melalui beberapa proses sistem informasi seperti pengumpulan data, pemrosesan

data dan sampai menghasilkan suatu output data yang diinginkan sesuai dengan

tujuan akhir dari sistem informasi yang dikerjakan (McLeod & Schell 2008).

2.4 Jadwal Retensi Arsip (JRA)

Jadwal Retensi Arsip berasal dari kata “Retention” yang berarti

menyimpan. Retensi arsip berarti Jangka waktu penyimpanan arsip yang terkait

erat dengan nilai gunanya. Jadwal Retensi Arsip adalah daftar yang memuat
13

sekurang-kurangnya jenis arsip beserta jangka waktu penyimpanannya sesuai

dengan nilai kegunaan dan dipakai sebagai pedoman penyusutan arsip. Sesuai

dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 1979. Setiap arsip

ditentukan retensinya sesuai dengan nilai kegunaannya dan dituangkan dalam

bentuk Jadwal Retensi Arsip. Dalam membuat Jadwal Retensi Arsip

setidaktidaknya berisi informasi mengenai jenis arsip, jangka simpan dan

keterangan. Penentuan model Jadwal Retensi Arsip terbuka luas, sesuai dengan

kebutuhan instansi masing-masing, dalam hal ini dapat dilakukan pembuatan

Jadwal Retensi Arsip yang lebih rinci misalnya menyangkut jangka simpan aktif,

inaktif dan lainlain.

Jadwal Retensi Arsip merupakan hasil keputusan pimpinan instansi untuk

menjamin bahwa penyusutan arsip di instansinya telah dilakukan sesuai

kebutuhan hukum yang berlaku (Sugiarto, 2005). Dengan demikian juga

menjamin akuntabilitas kegiatan instansi/perusahaan dan sekaligus perlindungan

hukum bagi petugas arsip/arsiparis yang melakukan penyusutan arsip di masing-

masing instansi/perusahaan.

2.5 Model Pengembangan

Model pengembangan yang digunakan pada rancang bangun sistem ini

adalah menggunakan Iterative Waterfall Model. Iterative waterfall model sendiri

adalah pengembangan dari waterfall model. Waterfall model sendiri adalah alur

pengembangan sistem dimulai dari planning, analysis, design, implementation,

operation & maintenance. Waterfall model dirancang agar alur pengembangan

berjalan secara sempurna tanpa adanya perbaikan yang mengharuskan developer


14

untuk menambahkan fitur-fitur baru apabila ada permintaan baru dari user

(Pressman, 2008). Dalam pengembangan software yang sesungguhnya hal itu

sangatlah sulit diterapkan karena dalam perjalanannya, pengembangan software

pasti akan membutuhkan perubahan entah dari segi desain ataupun dari segi

perancangan. Maka dari itu, waterfall model dikembangkan lagi menjadi iterative

waterfall model yang memungkinkan developer untuk mendesain ulang dan

merencanakan ulang pengembangan sistem dengan syarat perubahan tidak sampai

mengubah tujuan utama dibuatnya sistem. Gambar dari iterative waterfall model

dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Iterative Waterfall Model


(Sumber: Mall, 2009: 41)

2.6 Analisis Dan Perancangan sistem

Analisis sistem merupakan tahap yang paling penting dari suatu

pengembangan sistem karena merupakan tahap awal untuk melakukan evaluasi


15

permasalahan yang terjadi serta kendala-kendala yang dihadapi dari sebuah sistem

yang telah berjalan.

Analisis sistem itu sendiri dapat didefinisikan sebagai penguraian dari

suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan

maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluai permasalahan-permasalahan,

kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-

kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya

(Hartono, 2005).

Analisis yang efektif akan memudahkan pekerjaan penyusunan rencana

yang baik di tahap berikutnya. Sebaliknya, kesalahan yang terjadi pada tahap

analisis ini akan menyebabkan kesulitan yang lebih besar, bahkan menyebabkan

gagalnya penyusunan sebuah sistem (Hartono, 2005).

Untuk itu, diperlukan ketelitian dalam mengerjakan, sehingga tidak dapat

kesalahan dalam tahap selanjutnya, yaitu tahap perancangan sistem. Langkah-

langkah yang diperlukan di dalam menganalisa sistem adalah:

1. Tahap perencanaan sistem

2. Tahap analisis sistem

3. Tahap perancangan sistem

4. Tahap penerapan sistem

5. Membuat laporan dari hasil analisa

Pada tahap perancangan, dilakukan identifikasi masalah serta diperlukan

adanya analisa yang digunakan untuk menentukan faktor-faktor yang menjadi

permasalahan dalam sistem yang telah ada atau digunakan.


16

Data-data yang baik yang berasal dari sumber-sumber internal seperti

misalnya laporan-laporan, dokumen observasi, maupun sumber-sumber di luar

lingkungan sistem seperti pemakai sistem, dikumpulkan sebagai bahan

pertimbangan analisa. Jika semua permasalahan sudah di identifikasi, dilanjutkan

dengan mempelajari dan memahami alur kerja dari sistem yang digunakan.

Kemudian diteruskan dengan menganalisa dan membandingkan sistem

yang terbentuk dengan sistem yang sebelumnya di gunakan. Dengan adanya

perubahan tersebut, maka langkah selanjutnya adalah membuat laporan-laporan

hasil analisa sebelumnya dan sistem yang akan diterapkan. Perancangan sistem

adalah proses menyusun atau mengembangkan sistem informasi yang baru. Dalam

tahap ini, harus dipastikan bahwa semua persyaratan untuk menghasilkan

informasi dapat terpenuhi.

Hasil sistem yang dirancang harus sesuai dengan kebutuhan pemakai,

karena rancangan tersebut meliputi perancangan mulai dari sistem yang umum

hingga diperoleh sitem yang lebih spesifik. Dari hasil rancangan tersebut,

dibentuk pula rancangan database disertai dengan struktur file antara sistem yang

satu dengan sistem yang lainnya. Selain itu, dibentuk pula rancangan input dan

output system, misalnya menentukan berbagai bentuk input data dan isi laporan.

2.7 System Flow

System Flow adalah bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara

menyeluruh dari suatu sistem dimana bagan ini menjelaskan urutan prosedur-

prosedur yang ada dalam sistem dan biasanya dalam membuat system flow
17

sebaiknya ditentukan pula fungsi-fingsi yang melaksanakan atau bertanggung

jawab terhadap sub-sistem yang ada (Hartono, 2005:10).

2.8 Data Flow Diagram (DFD)

Menurut (Kristanto, 2004:12), Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu

model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal

data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data tersebut

disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data

yang tersimpan, dan proses yang dikenakan pada data tersebut.

Data Flow Diagram merupakan suatu metode pengembangan sistem

yang terstruktur (structure analisys dan design). Penggunaan notasi dalam data

flow diagram sangat membantu untuk memahami suatu sistem pada semua tingkat

kompleksitas. Pada tahap analisi, penggunaan notasi ini dapat membantu dalam

berkomunikasi dengan pemakai sistem untuk memahami sistem secara logika.

2.9 Entity Relationship Diagram (ERD)

Pengertian ERD menurut James A. Hall (Hall, 2007) adalah “ERD

adalah suatu teknik dokumentasi yang digunakan untuk menyajikan relasi antar

entitas dalam sebuah sistem”.

Ada dua komponen utama pembentuk Model Entity Realtionship menurut

Fathansyah, yaitu Entitas (Entity) dan Relasi (Relation). Entitas adalah individu

yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapat dibedakan dari

sesuatu yang lain, serta Atribut yang mendeskripsikan karakteristik (properti) dari

Entitas tersebut.
18

Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa ERD (Entity

Relationship Diagram) adalah suatu teknik dokumentasi yang digunakan untuk

menyajikan relasi antar entitas dalam sebuah sistem yang mewakili suatu yang

nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain.

Menurut Fathansyah, ada tiga macam key yang dapat diterapkan pada

suatu tabel, yaitu :

1. Super key merupakan satu atau lebih atribut (kumpulan atribut yang dapat

membedakan setiap baris data dalam sebuah tabel secara unik.

2. Candidate key merupakan kumpulan atribut minimal yang dapat

membedakan setiap baris data dalam sebuah tabel secara unik.

3. Primary key merupakan salah satu Candidate Key yang lebih sering (lebih

natural) untuk dijadikan sebagai acuan, key tersebut lebih ringkas dan

jaminan keunikan key tersebut lebih baik, sehingga dipilih sebagai Primary

Key.

2.10 Database Management System

Database management System (DMBS) merupakan kumpulan file yang

saling berkaitan dengan program pengelolanya. DBMS adalah satu set program

yang mengontrol pembuatan, pengaturan, dan penggunaan database. Semua

pengaturan ini dilakukan oleh Database Administrator (Kristanto, 2004).

Bahasa yang ada pada DBMS :

1. Data Definition Language (DDL)


19

Skema basis data dibuat dengan menggunakan ekspresi satu bahasa khusus

yang disebut DDL. Hasil kompilasi perintah DDL adalah satu set tabel yang

disimpan di dalam file khusus yang disebut data dictionary/directory.

2. Data Manipulation language (DML)

Bahasa yang digunakan untuk mengakses dan memanipulasi data yang ada di

dalam database.

Fungsi dasar DBMS :

1. Data Definition

DBMS harus dapat melakukan pendifinisian data.

2. Data Manipulation

DBMS harus dapat melakukan perubahaan/manipulsasi data pada database.

3. Data Security and Integrity

DBMS dapat memeriksa kemanan dan integritas sesuai yang ditentukan oleh

DBA.

4. Data recovery and Concurrency

DBMS harus dapat melakukan penanganan terhadap data-data yang hilang

akibat kesalahan sistem, kerusakan harddisk, dan lain sebagainya. DBMS

juga juga harus menjaga concurrency yakni dimana ketika database diakses

lebih dari 1 user.

5. Data Dictionary

DBMS harus mempunyai data dictionary.


BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1. Analisis Masalah

Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah mengidentifikasi

permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang

disajikan dalam bentuk aplikasi.

Langkah identifikasi dilakukan dengan cara observasi dan wawancara ke

RSBS, sehingga bisa dilakukan tindakan solusi yang tepat untuk menyelesaikan

permasalahan tersebut.

Hasil observasi dan wawancara dengan ibu Risma selaku sekretaris di

RSBS, menceritakan bahwa bagian sekretaris selama ini tidak memiliki sistem

yang baku untuk mengolah dan memanajemen arsip yang terdapat pada RSBS,

semua kegiatan pengarsipan dilakukan secara semi komputerisasi dan peranan

komputer hanya sebatas pada pembuatan arsip. Pada proses manajemen arsip yang

yang kini berjalan di RSBS terdapat beberapa proses, yang pertama yaitu input

arsip masuk yang diawali dari satpam yang menerima arsip masuk dari instansi

luar yang kemudian dilanjutkan kepada sekretaris. Sedangkan arsip keluar berasal

dari permintaan oleh karyawan kepada sekretaris. Setelah arsip masuk atau arsip

keluar diterima oleh sekretaris kemudian arsip akan dicek kelengkapannya dan

disimpan oleh sekretaris. Pada proses peminjaman arsip diawali dari karyawan

yang memberikan permintaan peminjaman arsip kepada sekretaris, kemudian

sekretaris akan melakukan pencarian pada lemari penyimpanan arsip, setelah arsip

20
21

ditemukan sekretaris mengecek status arsip telah selesai di disposisikan atau

belum karena hanya arsip yang telah selesai di disposisikan yang dapat dipinjam

oleh karyawan, mengecek waktu peminjaman dan mengecek keterangan

peminjaman. Apabila syarat dan ketentuan arsip telah terpenuhi maka sekretaris

akan menyerahkan arsip yang akan dipinjam kepada karyawan yang

bersangkutan. Proses yang terakhir yaitu proses pendisposisian arsip, proses ini

diawali dari unit kerja yang akan mendisposisikan arsip, pertama unit kerja

membuat keputusan hasil arsip masuk yang telah diterima dari sekretaris dan hasil

dari arsip masuk dituliskan pada nota disposisi yang kemudian didisposisikan

beserta arsip masuk tersebut. Berikut pada gambar 3.1 alur manual (document

flow) yang terdapat pada RSBS untuk menangani arsip masuk dan arsip keluar di

RSBS.

Document Flow Manajemen Arsip

Satpam Sekretaris Pegawai Unit kerja

Permintaan arsip
Start
keluar
Pencarian
1
arsip
Arsip masuk
Permintaan arsip masuk
Membuat peminjaman arsip
arsip keluar
Menerima Pengecekan arsip
arsip masuk sudah disposisi?
Arsip keluar Membuat keputusan hasil
arsip masuk
Ya
Arsip masuk
Pengecekan
surat masuk & Mengecek
Mengisi nota
surat keluar waktu
disposisi
peminjaman

Mengecek Tidak
Nota disposisi
keterangan
Arsip masuk peminjaman Menyerahkan
yang telah dicek arsip

Arsip pinjam
(acc) Mendisposisikan
Arsip (pinjam) surat

Konfirmasi
pengembalian arsip
Arsip masuk

Arsip keluar

Arsip (kembali)
n

1 Finish

Gambar 3.1 Document flow sistem informasi manajemen arsip.


22

Dari alur manual (document flow) diatas dapat terlihat beberapa kendala

pada proses manajemen arsip di RSBS, yaitu:

1. Proses input arsip masuk dan arsip keluar, pada proses ini sekretaris melakukan

input data arsip masuk dan arsip keluar masih secara manual, belum ada

penyimpanan data arsip digital dan masih belum tersedia tempat penentuan

lokasi penyimpanan arsip sehingga sering terjadi kerusakan dan kehilangan

arsip.

2. Proses disposisi arsip, pada proses disposisi arsip sekretaris mendisposisikan

arsip dan nota disposisi kepada unit kerja yang bersangkutan dengan cara

memberikan satu persatu kepada unit kerja yang bersangkutan secara

bergantian, sehingga sering terjadi keterlambatan dalam pendisposisian arsip.

3. Proses peminjaman dan pengembalian arsip, pada proses ini sekretaris sering

mengalami kesulitan dalam menangani transaksi peminjaman dan

pengembalian arsip, sehingga sekretaris tidak mengetahui posisi arsip, sedang

dipinjam atau telah dikembalikan.

4. Jadwal Retensi Arsip (JRA). Pada RSBS belum terdapat proses peretensian

arsip, sehingga terjadi penumpukan arsip karena sekretaris tidak mengetahui

arsip yang masih aktif atau telah nonaktif.

5. Laporan arsip, pada RSBS belum terdapat laporan arsip sehingga sekretaris dan

direktur tidak mengetahui tentang arus masuk keluar arsip, laporan

peminjaman pengembalian arsip dan laporan retensi arsip.


23

3.2 Analisis Kebutuhan

Berdasarkan analisis permasalahan dapat diperoleh bahwa

permasalahan yang dihadapi RSBS adalah kesulitan dalam pencarian dokumen

yang mengakibatkan pendistribusian arsip menjadi tidak tepat waktu, masalah

lainnya yaitu kesulitan dalam menentukan dan mengetahui masa kadaluwarsa

arsip, dan juga terdapat kendala dalam mengelola peminjaman dan pengembalian

arsip. Dengan penerapan sistem informasi manajemen arsip ini, diharapkan dapat

menghasilkan informasi-informasi yang dapat membantu sekretaris dalam

pendukung pengambilan keputusan terkait pengelolaan arsip pada RSBS.

Sistem informasi manajemen pada RSBS ini akan melibatkan beberapa

pengguna didalamnya. Berikut telah dianalisis siapa saja yang dapat

mengoperasikan dan menggunakan sistem informasi pendataan jemaat berbasis

web ini beserta kebutuhannya :

Tabel 3.1 Analisis Kebutuhan Sistem

No Pengguna Kebutuhan Laporan yang dihasilkan


1 Sekretaris 1. Sekretaris mampu 1. Data arsip digital.
menginputkan arsip 2. Lokasi media dan
masuk dan keluar sarana penyimpanan
menjadi data digital. arsip.
2. Sekretaris mampu 3. History disposisi
menentukan lokasi, arsip
media dan sarana 4. Data arsip aktif dan
penyimpanan arsip. arsip inaktif.
3. Sekretaris mampu 5. Laporan keluar
melakukan disposisi masuk arsip.
secara komputerisasi. 6. Laporan peminjaman
4. Sekretaris dapat dan pengembalian
mengetahui dimana arsip arsip.
terdisposisi. 7. Laporan perentesian
5. Sekretaris mampu arsip.
menangani peminjaman
dan pengembalian arsip
secara komputerisasi.
6. Sekretaris dapat
24

No Pengguna Kebutuhan Laporan yang dihasilkan


mengetahui dimana
posisi arsip yang
dipinjam dan siapa yang
meminjam.
7. Sekretaris dapat
menentukan jadwal
retensi (masa
kadaluwarsa) arsip.
8. Sekretaris mampu
melakukan peretensian
arsip
2 Karyawan 1. Karyawan mampu 1. History peminjaman
melakukan peminjaman dan pengembalian
dan pengembalian arsip arsip.
secara komputerisasi. 2. History disposisi
2. Karyawan dapat arsip
mengetahui arsip apa saja
yang pernah dipinjam
maupun yang telah
dikembalikan.
3. Karyawan mampu
melakukan
pendisposisian secara
komputerisasi
4. Karyawan dapat
mengetahui arsip apa saja
yang pernah
didisposisikan.

3 Direktur 1. Direktur dapat


mengakses laporan keluar
masuk arsip secara
periodik.
2. Direktur dapat
mengakses laporan
jumlah peminjaman dan
pengembalian arsip
secara periodik.
3. Direktur dapat
mengakses laporan
perentesian dokumen
secara periodik.
25

Terdapat beberapa pengguna sistem didalam Sistem Informasi

Manajemen Arsip Berbasis Web ini. Dalam hal ini sekretaris bertindak sebagai

admin dari aplikasi yang akan digunakan, dan terdapat user karyawan dan direktur

yang mempunyai hak akses yang berbeda dalam aplikasi ini. Berikut dapat dilihat

pada gambar 3.2.

Gambar 3.2 Analisis Pengguna Sistem.

3.3 Perancangan Sistem

Rancangan sistem akan dibuat berdasarkan analisis sistem yang berjalan

pada RSBS, yaitu sistem informasi manajemen arsip yang akan digunakan untuk

membantu karyawan di RSBS dalam mengelola arsip serta memberikan informasi

kepada sekretaris atau direktur untuk mendukung pengambilan keputusan.

Sebelum proses pembuatan aplikasi, terlebih dahulu dilakukan proses

perancangan sistem. Hal ini dilakukan dengan tujuan supaya aplikasi yang dibuat

dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan apa yang dibutuhkan, yaitu dapat

membantu sekretaris dalam pengelolaan arsip serta membantu direktur dan

karyawan yang bersangkutan untuk mendukung pengambilan keputusan. Dalam

perancangan sistem ini ada beberapa tahapan yang harus dilakukan. Adapun
26

tahapan dalam perancangan sistem yang dilakukan adalah pembuatan alur sistem,

Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), struktur

database dan membuat desain uji coba.

3.3.1 Alur Sistem

Terdapat blok diagram dan system flow untuk sistem informasi

manajemen arsip berbasis WEB pada RSBS, yakni blok diagram dan sytem flow.

A. Blok diagram sistem manajemen arsip

Pada blok diagram sistem manajemen arsip ini terdapat user yang

mempunyai tugas dan tanggung jawabnya masing – masing. Pada rancang bangun

sistem informasi ini user dapat melakukan pencatatan apabila terdapat surat

masuk dari instansi lain, disposisi surat melalui email dan notification, pencatatan

surat keluar apabila terdapat surat yang akan dikirim kepada instansi lain,

penelusuran surat (history surat), upload dokumen, peminjaman dokumen apabila

terdapat bagian yang membutuhkan dokumen dari bagian lain, retensi dokumen,

dan melihat laporan – laporan yang dibutuhkan oleh user. Blok diagram sistem

manajemen arsip dapat dilihat pada gambar 3.3.


27

Gambar 3.3 Blok diagram sistem informasi manajemen arsip

B. Sistem Flow Sistem Informasi Manajemen Arsip

Untuk membuat sistem informasi manajemen arsip pada RSBS

dibutuhkan sistem flow yang sesuai dengan proses dan ketentuan yang berlaku

pada RSBS. , berikut penjelasan tentang sistem flow yang dibuat untuk membantu

dalam membuat aplikasi sistem informasi manajemen arsip dan dapat dilihat pada

gambar 3.4.

Sistem flow sistem informasi manajemen arsip ini diawali dari sekretaris

yang menerima arsip masuk direksi, unit atau arsip keluar kemudian diinputkan

kedalam sistem untuk disimpan ke dalam database arsip masuk direksi, unit atau

arsip keluar dalam bentuk digital. Kemudian sekretaris mencetak laporan arsip

masuk keluar untuk diberikan dan dilihat oleh direktur. Proses selanjutnya yaitu

proses pendisposisian arsip, pada proses pendisposisian ini pertama sekretaris

menentukan tujuan disposisi dan arsip yang akan di disposisi, setelah muncul

display arsip yang akan di disposisi maka proses disposisi akan dilakukan oleh
28

sistem dan disimpan pada database disposisi, notifikasi serta mengubah status

arsip dalam database arsip masuk direksi, unit atau arsip masuk keluar. Setelah

karyawan menerima disposisi dari sekretaris karyawan dapat melanjutkan

disposisi ke bagian lain atau tidak, apabila tidak maka karyawan diwajibkan

mengembalikan disposisi kepada sekretaris. Pada proses peminjaman arsip, arsip

yang dapat dipinjam hanya arsip yang telah di disposisi, karyawan di wajibkan

memilih arsip yang akan dipinjam, menentukan tanggal kembali dan keterangan

peminjaman yang akan disimpan dalam database peminjaman dan notifikasi.

Sekretaris akan menerima notifikasi bahwa ada karyawan yang melakukan

peminjaman, disini sekretaris bertanggung jawab atas konfirmasi peminjaman

arsip boleh dipinjam atau tidak. Proses selanjutnya yaitu proses pengembalian

arsip yang diawali dari karyawan yang menerima notifikasi bahwa masa pinjam

arsip telah habis, karyawan diwajibkan memilih arsip yang dikembalikan untuk

dikembalikan kepada sekretaris. Sekretaris tiap bulan mencetak laporan

peminjaman untuk diberikan kepada direktur. Proses yang terakhir yaitu proses

retensi arsip, pada proses ini sistem secara otomatis menampilkan arsip yang telah

masuk dalam masa kadaluwarsa (inaktif), sekretaris disini bertanggung jawab

memberi keputusan apakah arsip yang bersangkutan perlu diperpanjang atau

tidak, apabila dilanjutkan maka status arsip akan menjadi aktif kembali sebaliknya

apabila tidak diperpanjang maka sistem secara otomatis akan menghapus arsip

tersebut dari sistem dan sekretaris dapat mencetak laporan retensi dalam periode

pertahun.
Sistem Flow Manajemen Arsip

Sekretaris Karyawan Direktur

Disposisi
Menerima
Start 2
Disposisi
Notifikasi
Disposisi Arsip Laporan keluar
Arsip Masuk Direksi, Arsip masuk arsip
Masuk Unit Kerja, Arsip Disposisi
Keluar Arsip Masuk Disposisi ke Disposisi ke
Ya 1
Direksi bagian lain bagian lain

Arsip Masuk Arsip Keluar Notifikasi 3


Unit Kerja
Tidak
Menginputkan Arsip Masuk Laporan
data Peminjaman Direksi Peminjaman dan
pengembalian arsip
Konfirmasi Mengembalikan Arsip Masuk
Mengupload arsip Notifikasi Peminjaman Arsip Ke Sekretaris Unit Kerja
menjadi data
digital Arsip Masuk Arsip Keluar 4
Arsip Keluar
Arsip Masuk Direksi
Laporan Retensi
Direksi Disposisi
Arsip Masuk Arsip
Arsip Masuk Unit Kerja
Simpan data
Unit Kerja Memilih arsip yang
dipinjam, menentukan
Konfirmasi
Arsip Keluar tgl kembali dan
Peminjaman Pengembalian
keterangan peminjaman Arsip Masuk
Arsip
Direksi
Peminjaman
Notifikasi Arsip Masuk
Laporan keluar Mencetak Laporan Unit Kerja
masuk arsip Keluar Masuk Arsip Masuk
Arsip Direksi Arsip Keluar
Laporan
Arsip Masuk Membuat Laporan
Peminjaman dan
Unit Kerja Peminjaman Dan Disposisi
Menetukan Tujuan pengembalian arsip
1 Pengembalian Arsip
2 Disposisi Arsip
Arsip Keluar
3
Pinjam arsip
Display Arsip
Arsip Masuk
Direksi

Melakukan Arsip Masuk


Retensi Dokumen Unit Kerja
Arsip diaktifkan Notifikasi Peminjaman
Mengaktifkan kembali ?
Ya
Arsip Arsip Keluar
Tidak

Memilih Arsip Peminjaman


Arsip Masuk 4
Direksi Yang
Simpan arsip Arsip Masuk dikembalikan
Direksi Notifikasi
Arsip Masuk
Unit Kerja Mencetak
Arsip Masuk
Unit Kerja Laporan
Hapus Arsip Retensi
Arsip Keluar
Arsip Keluar
Retensi
Retensi Finish

Gambar 3.4 Sistem flow sistem informasi manajemen arsip


29
30

3.3.2 Data Flow Diagram

Setelah proses perancangan dengan menggunakan System Flow, langkah

selanjutnya dalam perancangan adalah pembuatan Data Flow Diagram (DFD)

yang merupakan representasi grafik dalam menggambarkan arus data dari sistem

secara terstruktur dan jelas, sehingga dapat menjadi sarana dokumentasi yang

baik. DFD merupakan diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk

menggambarkan arus data dan sistem secara logika. Keuntungan menggunakan

DFD adalah memudahkan pemakai yang kurang menguasai bidang komputer

untuk mengerti sistem yang dikembangkan.

a. Context Diagram

Context diagram merupakan diagram pertama dalam rangkaian suatu DFD

yang menggambarkan entity yang berhubungan dengan sistem dan aliran data

secara umum. Perancangan dari context diagram sistem manajemen arsip ini

dapat dilihat pada Gambar 3.5.


31

Data Arsip Keluar


Instansi Data Arsip Keluar
Luar
Data Pengembalian

Unit Kerja

0
Data Jabatan Data Arsip Masuk Direksi
Data Media
Data Peminjaman
Data Sarana
Data Disposisi
Data Lokasi Arsip
Data Karyawan
Data Berkas Arsip SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ARSIP
Data Unit Kerja
Data Rubrik Arsip Data Arsip Masuk Unit Kerja
Data Jenis Arsip
Data Kategori Arsip +

Laporan Keluar Masuk Arsip


Data Arsip Aktif
Direktur
Laporan Peminjaman Pengembalian Arsip
Data Arsip Inaktif
Sekretaris Laporan Retensi Arsip

Gambar 3.5 Context Diagram Sistem informasi manajemen arsip

b. Diagram Berjenjang

Diagram berjenjang menggambarkan hirarki proses-proses dari level dan

kelompok proses yang terlibat dalam sistem informasi manajemen arsip yang

diawali dari context diagram sampai Data Flow Diagram (DFD) level n dan

menunjukan sub proses-sub proses dari context diagram. Diagram berjenjang

yang terdapat dalam manajemen arsip. Diagram berjenjang ini menjelaskan

hirarki proses sistem informasi manajemen arsip pada RSBS. Diagram

berjenjang ini digunakan sebagai pedoman dalam pembuatan DFD. Diagram

berjenjang sistem informasi manajemen arsip ini terdiri dari tiga proses utama

yaitu mengelola data master, mengelola transaksi, dan mengelola laporan.

Masing masing dari sistem proses tersebut akan dijabarkan kedalam beberapa

sub proses. Mengelola data master memiliki sepuluh proses yaitu mengelola

data kategori arsip, mengelola data jenis arsip, mengelola data unit kerja,

mengelola data rubrik arsip, mengelola data berkas arsip, mengelola data
32

lokasi, mengelola data media arsip, mengelola data sarana arsip, mengelola

data karyawan, mengelola data jabatan. Mengelola transaksi memiliki lima

proses yaitu mengelola transaksi arsip, mengelola transaksi peminjaman arsip,

mengelola transaksi pengembalian arsip, mengelola disposisi, mengelola

retensi arsip. Mengelola laporan memiliki tiga proses yaitu membuat laporan

keluar masuk arsip, membuat laporan peminjaman dan pengembalian arsip,

membuat laporan retensi arsip. Perancangan dari diagram berjenjang sistem

pengendalian pemakaian material ini dapat dilihat pada Gambar 3.6.

c. DFD Level 0 Sistem Informasi Manajemen Arsip

Berdasarkan context diagram Gambar 3.5 maka dapat dirancang DFD Level 0

Sistem informasi manajemen arsip dapat dilihat pada Gambar 3.7

d. DFD Level 1 Proses Mengelola Data Master

Berdasarkan DFD Level 0 Gambar 3.6 maka dapat dirancang DFD Level 1

pada Gambar 3.8 terdapat delapan proses yaitu mengelola data kategori arsip,

mengelola data jenis arsip, mengelola data unit kerja, mengelola data rubrik

arsip, mengelola data berkas arsip, mengelola data lokasi,mengola data media

arsip, mengelola data sarana arsip.

e. DFD Level 1 Proses Mengelola Transaksi

Berdasarkan DFD Level 0 Gambar 3.6 maka dapat dirancang DFD Level 1

pada Gambar 3.9 terdapat lima proses yaitu mengelola transaksi arsip,

mengelola transaksi peminjaman arsip, mengelola transaksi pengembalian

arsip, mengelola mengelola disposisi arsip, dan mengelola jadwal retensi arsip.
33

Gambar3.6 Diagram berjenjang sistem informasi manajemen arsip


Data Peminjaman
13 Peminjaman
[Data Arsip Keluar]
Instansi Luar
Luar Data Retensi
Instansi 14 Retensi
[Data Arsip Masuk Direksi]
[Data Pengembalian]
Data Kategori Arsip Unit
Unit Kerja
Kerja
Data Kategori Arsip
[Data Unit Kerja] 1 Kategori
Unit Kerja
Unit Kerja
[Data Karyawan] Data Jenis Arsip
2
2 Jenis Arsip Data Jenis Arsip
[Data Kategori Arsip] [Data Peminjaman]
[Data Jabatan] 1 [Data Disposisi]
Data Unit Kerja 3 Unit Kerja
[Data Jenis Arsip] [Data Arsip Keluar]
Data Unit Kerja
[Data Rubrik Arsip] [Data Arsip Masuk Unit Kerja]
Mengelola Data Transaksi
[Data Berkas Arsip] Data Rubrik 4 Rubrik
[Data Lokasi Arsip] 15 Disposisi
Mengelola Data Master Data Disposisi
[Data Sarana] Data Rubrik Arsip [Data Arsip Aktif]
[Data Media] Data Berkas Arsip 5 Berkas
+ [Data Arsip Inaktif]
Data Berkas Arsip
+
6 Sarana
Data Sarana
Data Sarana

7 Lokasi Sekretaris
Data Lokasi
Data Lokasi Arsip
Sekretaris
Sekretaris
Sekretaris Data Arsip Masuk Direksi
8 Karyawan 10 Arsip Masuk Direksi
Data Karyawan Data Karyawan

Data Media
9 Media Data MediaData Arsip Masuk Unit 11 Arsip Masuk Unit

Data Arsip Keluar 12 Arsip Keluar


16 Jabatan
Data Jabatan
Data Jabatan

3
Data Arsip Keluar
[Laporan Keluar Masuk Arsip] Data Arsip Masuk Unit
Direktur Mengelola Laporan Data Arsip Masuk Direksi
[Laporan Retensi Arsip]
+ Data Retensi
[Laporan Peminjaman Pengembalian Arsip]
Data Peminjaman

Gambar 3.7 DFD Level 0 Sistem Informasi Manajemen Arsip

34
35

1.1
[Data Kategori Arsip]
Mengelola
1 Kategori
Data Kategori [Data Kategori Arsip]
Arsip

1.2
[Data Jenis Arsip]
Mengelola 2 Jenis Arsip
Data Jenis [Data Jenis Arsip]
Arsip
3 Unit Kerja 1.3

Mengelola Data [Data Unit Kerja]


[Data Unit Kerja] Unit Kerja Unit Kerja

1.4
Mengelola
Data Rubrik 4 Rubrik
[Data Rubrik Arsip] Arsip [Data Rubrik]

1.5
Sekretaris
Mengelola 5 Berkas
[Data Berkas Arsip] Data Berkas [Data Berkas Arsip]
Arsip
1.6
Mengelola 7 Lokasi
[Data Lokasi Arsip]
Data Lokasi [Data Lokasi Arsip]
Arsip

1.7
Mengelola 6 Sarana
[Data Sarana] Data Sarana [Data Sarana]
Arsip
8 Karyawan
1.8

Mengelola [Data Karyawan]


Data Karyawan
[Data Karyawan]

1.9
9 Media
Mengelola [Data Media]
[Data Media] Data Media

1.10 16 Jabatan
[Data Jabatan]
Mengelola
[Data Jabatan]
Data Jabatan

Gambar 3.8 DFD Level 1 Mengelola Data Master

f. DFD Level 1 Proses Pelaporan

Berdasarkan DFD Level 0 Gambar 3.6 maka dapat dirancang DFD Level 1

pada Gambar 3.10 terdapat tiga proses yaitu pembuatan laporan keluar masuk

arsip, laporan peminjaman dan pengembalian arsip dan laporan retensi arsip.

g. DFD Level 2 Proses Mengelola Transaksi Peminjaman Arsip

DFD Level 2 pada Gambar 3.11 terdapat dua proses yaitu peminjaman arsip

dan pengembalian arsip.


Instansi
Luar 2.4
Data Arsip Keluar
Instansi [Data Arsip Masuk Direksi]
Luar Data Arsip Masuk Unit
Mengelola Disposisi
Data Arsip Masuk Direksi Arsip
[Data Arsip Keluar]

2.1 10 Arsip Masuk Direksi


Unit Kerja [Data Arsip Keluar] [Data Disposisi]
[Data Arsip Masuk Direksi]

[Data Arsip Masuk Unit Kerja] Mengelola Transaksi Arsip 11 Arsip Masuk Unit
[Data Arsip Masuk Unit]
Unit Kerja
12 Arsip Keluar
[Data Arsip Keluar]
9 Media
[Data Media]

8 Karyawan 15 Disposisi [Data Disposisi]


[Data Karyawan]
Data Disposisi
2.5
7 Lokasi
[Data Lokasi] Data Arsip Keluar 13 Peminjaman
Mengelola Retensi
Arsip Data Arsip Masuk Unit 2.2
6 Sarana
Data Arsip Masuk Direksi Mengelola
[Data Sarana]
Transaksi
[Data Peminjaman] Peminjaman
5 Berkas [Data Peminjaman]
[Data Berkas Arsip] Arsip +
4 Rubrik
[Data Rubrik Arsip] Sekretaris
Sekretaris
[Data Arsip Aktif] Unit Kerja
3 Unit Kerja 2.3
[Data Unit Kerja] [Data Arsip Inaktif] Data Pengembalian
Mengelola
Transaski Data Peminjaman
2 Jenis Arsip 14 Retensi [Data Pengembalian] Pengembalian
[Data Retensi]
[Data Jenis Arsip] Arsip

1 Kategori
[Data Kategori Arsip]
Unit Kerja
16 Jabatan
[Data Jabatan]

Gambar 3.9 DFD Level 1 Mengelola Transaksi


36
37

10 Arsip Masuk Direksi 3.1


[Data Arsip Masuk Direksi]
Direktur
Direktur
11 Arsip Masuk Unit Membuat Lapoaran [Laporan Keluar Masuk Arsip]
[Data Arsip Masuk Unit] Keluar Masuk Arsip

12 Arsip Keluar [Data Arsip Keluar]

3.2

13 Peminjaman
[Data Peminjaman] Membuat Laporan
Peminjaman Dan [Laporan Peminjaman Pengembalian Arsip]
14 Retensi Pengembalian Arsip
[Data Retensi]

3.3

[Laporan Retensi Arsip]


Data Arsip Keluar Membuat Laporan
Retensi Arsip
Data Arsip Masuk Unit
Data Arsip Masuk Direksi

Gambar 3.10 DFD Level 1 Pembuatan Laporan

[Data Arsip Masuk Unit]


11 Arsip Masuk Unit 12 Arsip Keluar

[Data Arsip Masuk Direksi]


2.2.1
[Data Peminjaman]
Meminjam [Data Arsip Keluar]
Arsip

10 Arsip Masuk Direksi


[Data Peminjaman]

13 Peminjaman
Unit Kerja

Data Peminjaman

2.2.2
Data Arsip Masuk Direksi
Mengkonfirmasi
Data Arsip Masuk Unit Data Peminjaman
Peminjaman

Gambar 3.11 DFD Level 2 Peminjaman Arsip

3.3.3 Entity Relationship Diagram

Entity relationship diagram (ERD) digunakan untuk menggambarkan

hubungan antar tabel yang terdapat dalam sistem. ERD disajikan dalam bentuk

Conceptual Data Model (CDM) pada Gambar 3.12 dan Physical Data Model

(PDM) pada Gambar 3.13


38

a. Conceptual Data Model

Conceptual Data Model (CDM) berisi enam belas entity, yaitu entity jabatan,

entity unit kerja, entity kategori, entity jenis arsip, entity karyawan, entity

rubrik, entity media, entity sarana, entity lokasi, entity disposisi, entity arsip

masuk direksi, entity peminjaman, entity arsip masuk unit, entity berkas, entity

arsip keluar, entity retensi. CDM untuk sistem informasi manajemen arsip

dapat dilihat pada gambar 3.12.

b. Physical Data Model

Physical Data Model (PDM) menghasilkan dua puluh tiga tabel, yaitu tabel

jabatan, tabel unit kerja, tabel kategori, tabel jenis arsip, tabel arsip masuk

keluar, tabel karyawan, tabel rubrik, tabel media, tabel sarana, tabel lokasi,

tabel disposisi, tabel arsip masuk direksi, tabel peminjaman, tabel arsip masuk

unit, tabel berkas, tabel arsip keluar, tabel retensi, tabel detail disposisi arsip

masuk direksi, tabel detail disposisi arsip masuk unit, tabel detail disposisi

arsip keluar, tabel detail pinjam arsip masuk direksi, tabel detail pinjam arsip

masuk unit, tabel detail pinjam arsip keluar. PDM untuk sistem informasi

manajemen arsip dapat dilihat pada Gambar 3.13.

3.3.4 Struktur Database

Pada tahapan pembuatan struktur database untuk sistem manajemen

arsip, database yang akan dipakai yaitu database mysql. Struktur basis data yang

diperlukan dalam pembuatan sistem informasi ini adalah sebagai berikut :

1. Tabel karyawan

Primary key (PK) : id_karyawan


Gambar 3.12 CDM Sistem Informasi Manajemen Arsip

39
Gambar 3.13 PDM Sistem Informasi Manajemen Arsip

40
41

Foreign key (FK) : id_jabatan, id_unit

Fungsi : Untuk menambahkan karyawan (user)

Tabel 3.2 Tabel Karyawan

Keterangan
Nama Kolom Tipe Data Panjang
PK FK Tabel Asal
id_karyawan Integer 11 √
nama_karyawan Varchar 255
Email Varchar 255
id_jabatan Integer 11 √ jabatan
id_unit Integer 11 √ unit kerja

2. Tabel Jabatan

Primary key (PK) : id_jabatan

Foreign key (FK) : -

Fungsi : Untuk menambahkan jabatan pada RSBS

Tabel 3.3 Tabel Jabatan

Keterangan
Nama Kolom Tipe Data Panjang
PK FK Tabel Asal
id_jabatan Integer 11 √
nama_jabatan Varchar 30

3. Tabel Unit Kerja

Primary key (PK) : id_unit

Foreign key (FK) : -

Fungsi : Untuk menambahkan unit kerja

Tabel 3.4 Tabel Unit Kerja

Keterangan
Nama Kolom Tipe Data Panjang
PK FK Tabel Asal
id_unit Integer 11 √
nama_unit Varchar 255
42

4. Tabel Kategori

Primary key (PK) : id_kategori

Foreign key (FK) : -

Fungsi : Untuk menambahkan kategori arsip

Tabel 3.5 Tabel Kategori

Keterangan
Nama Kolom Tipe Data Panjang
PK FK Tabel Asal
id_kategori Integer 11 √
nama_kategori Varchar 255

5. Tabel Jenis Arsip

Primary key (PK) : id_jenis_surat

Foreign key (FK) : id_arsip, id_kategori

Fungsi : Untuk menambahkan jenis arsip

Tabel 3.6 Tabel Jenis Arsip

Keterangan
Nama Kolom Tipe Data Panjang
PK FK Tabel Asal
id_jenis_surat Integer 11 √
jenis_surat Varchar 255
masa_retensi Varchar 255
id_arsip Integer 11 √ arsip masuk
keluar
id_kategori Integer 11 √ kategori

6. Tabel Rubrik

Primary key (PK) : id_rubrik

Foreign key (FK) : -

Fungsi : Untuk menambahkan rubrik arsip


43

Tabel 3.7 Tabel Rubrik

Keterangan
Nama Kolom Tipe Data Panjang
PK FK Tabel Asal
id_rubrik Integer 11 √
nama_rubrik Varchar 255

7. Tabel Media

Primary key (PK) : id_media

Foreign key (FK) : -

Fungsi : Untuk menambahkan media penyimpanan arsip

Tabel 3.8 Tabel Media

Keterangan
Nama Kolom Tipe Data Panjang
PK FK Tabel Asal
id_media Integer 11 √
nama_media Varchar 255

8. Tabel Sarana

Primary key (PK) : id_sarana

Foreign key (FK) : -

Fungsi : Untuk menambahkan sarana penyimpanan arsip

Tabel 3.9 Tabel Sarana

Keterangan
Nama Kolom Tipe Data Panjang
PK FK Tabel Asal
id_sarana Integer 11 √
nama_sarana Varchar 255

9. Tabel Lokasi

Primary key (PK) : id_lokasi

Foreign key (FK) : -

Fungsi : Untuk menambahkan lokasi penyimpanan arsip


44

Tabel 3.10 Tabel Lokasi

Keterangan
Nama Kolom Tipe Data Panjang
PK FK Tabel Asal
id_lokasi Integer 11 √
nama_lokasi Varchar 255

10. Tabel Berkas

Primary key (PK) : id_berkas

Foreign key (FK) : -

Fungsi : Untuk menambahkan jenis berkas arsip

Tabel 3.11 Tabel Berkas

Keterangan
Nama Kolom Tipe Data Panjang
PK FK Tabel Asal
id_berkas Integer 11 √
nama_berkas Varchar 255

11. Tabel Arsip Masuk Direksi

Primary key (PK) : id_arsip_masuk_dir

Foreign key (FK) : id_sarana, id_lokasi, id_karyawan, id_berkas,

id_jenis_surat, id_media, id_rubrik.

Fungsi : Untuk menyimpan data arsip masuk direksi.

Tabel 3.12 Tabel Arsip Masuk Direksi

Keterangan
Nama Kolom Tipe Data Panjang
PK FK Tabel Asal
id_arsip_masuk_dir Integer 11 √
no_arsip_masuk_dir Varchar 255
no_arsip Varchar 255
tgl_masuk_arsip Date
tgl_arsip Date
perihal Varchar 255
balasan_dari Varchar 255
asal_arsip Varchar 255
asal_instansi Varchar 255
45

Keterangan Varchar 255


file Varchar 30
id_sarana Integer 11 √ sarana
id_lokasi Integer 11 √ lokasi
id_karyawan Integer 11 √ karyawan
id_berkas Integer 11 √ berkas
id_jenis_surat Integer 11 √ jenis surat
id_media Integer 11 √ media
id_rubrik Integer 11 √ rubrik

12. Tabel Arsip Masuk Unit

Primary key (PK) : id_arsip_unit

Foreign key (FK) : id_sarana, id_lokasi, id_karyawan, id_berkas,

id_jenis_surat, id_media, id_rubrik.

Fungsi : Untuk menyimpan data arsip masuk unit kerja.

Tabel 3.13 Tabel Arsip Masuk Unit

Keterangan
Nama Kolom Tipe Data Panjang
PK FK Tabel Asal
id_arsip_masuk_unit Integer 11 √
no_arsip_masuk_unit Varchar 255
tgl_arsip Date
tgl_masuk_arsip Date
Perihal Varchar 255
balasan_dari Varchar 255
kode_klasifik Varchar 255
kode_nama_bagian Varchar 255
Penerima Varchar 255
Keterangan Varchar 255
File Varchar 30
id_sarana Integer 11 √ sarana
id_lokasi Integer 11 √ lokasi
id_karyawan Integer 11 √ karyawan
id_berkas Integer 11 √ berkas
id_jenis_surat Integer 11 √ jenis surat
id_media Integer 11 √ media
id_rubrik Integer 11 √ rubrik
46

13. Tabel Arsip Keluar

Primary key (PK) : id_arsip_keluar

Foreign key (FK) : id_sarana, id_lokasi, id_karyawan, id_berkas,

id_jenis_surat, id_media, id_rubrik.

Fungsi : Untuk menyimpan data arsip keluar.

Tabel 3.14 Tabel Arsip Keluar

Keterangan
Nama Kolom Tipe Data Panjang
PK FK Tabel Asal
id_arsip_keluar Integer 11 √
no_arsip_keluar Varchar 255
tgl_arsip Date
tgl_kirim Date
kirim_via
Perihal Varchar 255
balasan_dari Varchar 255
Penerima Varchar 255
Keterangan Varchar 255
File Varchar 30
id_sarana Integer 11 √ sarana
id_lokasi Integer 11 √ lokasi
id_karyawan Integer 11 √ karyawan
id_berkas Integer 11 √ berkas
id_jenis_surat Integer 11 √ jenis surat
id_media Integer 11 √ media
id_rubrik Integer 11 √ rubrik

14. Tabel Disposisi

Primary key (PK) : id_disposisi

Foreign key (FK) : id_karyawan

Fungsi : Untuk menyimpan data pendisposisian arsip.

Tabel 3.15 Tabel Disposisi

Keterangan
Nama Kolom Tipe Data Panjang
PK FK Tabel Asal
id_disposisi Integer 11 √
waktu_kirim_disposisi Date
47

waktu_terima_disposisi Date
id_karyawan Integer 11 √ Karyawan

15. Tabel History Disposisi Arsip Masuk Direksi

Primary key (PK) : id_arsip_masuk_dir, id_disposisi

Foreign key (FK) : id_arsip_masuk_dir, id_disposisi

Fungsi : Untuk menyimpan data pendisposisian arsip masuk

direksi.

Tabel 3.16 Tabel History Disposisi Arsip Masuk Direksi

Keterangan
Nama Kolom Tipe Data Panjang
PK FK Tabel Asal
id_arsip_masuk_dir Integer 11 √ √ arsip masuk
direksi
id_disposisi Integer 11 √ √ disposisi
status_disposisi Integer 1

16. Tabel History Arsip Masuk Unit

Primary key (PK) : id_arsip_masuk_unit, id_disposisi

Foreign key (FK) : id_arsip_masuk_unit, id_disposisi

Fungsi : Untuk menyimpan data pendisposisian arsip masuk

unit.

Tabel 3.17 Tabel History Disposisi Arsip Masuk Unit

Keterangan
Nama Kolom Tipe Data Panjang
PK FK Tabel Asal
id_arsip_masuk_unit Integer 11 √ √ arsip masuk
unit
id_disposisi Integer 11 √ √ disposisi
status_disposisi Integer 1

17. Tabel History Disposisi Arsip Keluar

Primary key (PK) : id_arsip_keluar, id_disposisi


48

Foreign key (FK) : id_arsip_keluar, id_disposisi

Fungsi : Untuk menyimpan data pendisposisian arsip keluar.

Tabel 3.18 Tabel History Disposisi Arsip Keluar

Keterangan
Nama Kolom Tipe Data Panjang
PK FK Tabel Asal
id_arsip_keluar Integer 11 √ √ arsip keluar
id_disposisi Integer 11 √ √ disposisi
status_disposisi Integer 1

18. Tabel Peminjaman

Primary key (PK) : id_arsip_keluar, id_disposisi

Foreign key (FK) : id_arsip_keluar, id_disposisi

Fungsi : Untuk menyimpan data peminjaman arsip.

Tabel 3.19 Tabel Peminjaman

Keterangan
Nama Kolom Tipe Data Panjang
PK FK Tabel Asal
id_pinjam Integer 11 √
tgl_pinjam Date
tgl_kembali Date
id_karyawan Integer 11 √ karyawan

19. Tabel History Peminjaman Arsip Masuk direksi

Primary key (PK) : id_arsip_masuk_dir, id_pinjam

Foreign key (FK) : id_arsip_masuk_dir, id_pinjam

Fungsi : Untuk menyimpan data history peminjaman arsip

masuk direksi.

Tabel 3.20 Tabel History Peminjaman Arsip Masuk Direksi

Keterangan
Nama Kolom Tipe Data Panjang
PK FK Tabel Asal
id_arsip_masuk_dir Integer 11 √ √ arsip masuk
direksi
49

id_pinjam Integer 11 √ √ peminjaman


status_pinjam Integer 1

20. Tabel History Peminjaman Arsip Masuk Unit

Primary key (PK) : id_masuk_unit, id_pinjam

Foreign key (FK) : id_ masuk_unit, id_pinjam

Fungsi : Untuk menyimpan history peminjaman arsip masuk

unit kerja.

Tabel 3.21 Tabel History Peminjaman Arsip Masuk Unit

Keterangan
Nama Kolom Tipe Data Panjang
PK FK Tabel Asal
id_masuk_unit Integer 11 √ √ arsip masuk
unit
id_pinjam Integer 11 √ √ peminjaman
status_pinjam Integer 1

21. Tabel History Peminjaman Arsip Keluar

Primary key (PK) : id_arsip_keluar, id_pinjam

Foreign key (FK) : id_ arsip_keluar, id_pinjam

Fungsi : Untuk menyimpan history peminjaman arsip keluar

Tabel 3.22 Tabel History Peminjaman Arsip Keluar

Keterangan
Nama Kolom Tipe Data Panjang
PK FK Tabel Asal
id_arsip_keluar Integer 11 √ √ arsip keluar
id_pinjam Integer 11 √ √ peminjaman
status_pinjam Integer 1

22. Tabel Retensi

Primary key (PK) : id_retensi

Foreign key (FK) : id_arsip_masuk_dir,id_arsip_masuk_unit,

id_arsip_keluar
50

Fungsi : Untuk menyimpan data retensi arsip.

Tabel 3.23 Tabel Retensi

Keterangan
Nama Kolom Tipe Data Panjang
PK FK Tabel Asal
id_retensi Integer 11 √
tgl_retensi Date
tgl_inaktif Date
tgl_awal Date
id_arsip_masuk_dir Integer 11 √ arsip masuk
direksi
id_arsip_masuk_unit Integer 11 √ arsip masuk
unit
id_arsip_keluar Integer 11 √ arsip keluar

3.3.5 Desain Interface

a. Desain Form Login

Desain Form Login digunakan agar user dapat masuk ke form selanjutnya.

User melakukan login berdasarkan username dan password yang telah

diberikan oleh admin, maka user dapat masuk ke form selanjutnya. Berikut

desain form login dapat dilihat pada gambar 3.14.

Gambar 3.14 Desain Form Login


51

b. Desain Form Utama (Home)

Desain form utama yaitu form yang akan ditampilkan setelah user

melakukan login. Pada form utama ini menampilkan beberapa menu dari

aplikasi ini. Berikut desain form utama dapat dilihat pada gambar 3.15.

Gambar 3.15 Desain Form Utama

Fungsi-fungsi obyek dalam desain form utama adalah sebagai berikut :

Tabel 3.24 Fungsi Obyek Desain Menu Utama

Nama Obyek Tipe Fungsi


Obyek
Master MenuStrip Digunakan untuk memanggil Form Master
Arsip MenuStrip Digunakan untuk menginputkan arsip kedalam
sistem Form Arsip
Disposisi Arsip MenuStrip Digunakan untuk mendisposisikan arsip kepada
unit kerja yang bersangkutan
JRD MenuStrip Digunakan untuk melakukan retensi arsip
Manage user MenuStrip Digunakan untuk menambahkan, mengupdate
atau menghapus user pada sistem
Laporan MenuStrip Digunakan untuk mencetak laporan
Notifikasi MenuStrip Digunakan untuk melihat pemberitahuan kepada
user
Logout MenuStrip Digunakan untuk keluar dari aplikasi.
52

c. Desain Form Master

Pada sistem informasi manajemen arsip terdapat sepuluh form master. Form

master hanya dapat diakeses oleh admin, form ini digunakan admin untuk

melakukan insert, update dan delete data master yang terdapat dalam

database. Berikut desain form master dapat dilihat pada gambar 3.16

Gambar 3.16 Desain Form Master

1. Desain Form Master Kategori

Pada gambar 3.17 merupakan desain form master kategori. Form ini

berfungsi untuk admin apabila ingin menambah, mengupdate ataupun

menghapus data kategori yang terdapat dalam database kategori.

Gambar 3.17 Desain form master kategori


53

Fungsi-fungsi obyek dalam Desain form master kategori adalah sebagai

berikut :

Tabel 3.25 Fungsi Obyek Desain form master kategori

Nama Obyek Tipe Fungsi


Obyek
ID Textbox Menampilkan ID dari kategori.
Kategori Textbox Digunakan untuk mengisi nama kategori.
Simpan Button Digunakan untuk menyimpan data kategori
kedalam database kategori.
Search Textbox Digunakan untuk mencari salah satu data item
kategori yang terdapat dalam database kategori.
Update Icon Digunakan untuk mengupdate salah satu data
kategori.
Delete Icon Digunakan untuk menghapus salah satu data
kategori

2. Desain Form Master Jenis Arsip

Pada gambar 3.18 merupakan desain form master jenis arsip. Form ini

berfungsi untuk admin apabila ingin menambah, mengupdate ataupun

menghapus data jenis arsip yang terdapat dalam database jenis arsip.

Gambar 3.18 Desain form master jenis arsip

Fungsi-fungsi obyek dalam desain form master jenis arsip adalah sebagai

berikut :
54

Tabel 3.26 Fungsi Obyek Desain form master jenis arsip

Nama Obyek Tipe Fungsi


Obyek
ID jenis arsip Textbox Menampilkan ID jenis arsip dari database jenis
arsip.
Kategori Combobox Digunakan untuk memilih kategori arsip.
Status arsip Combobox Digunakan untuk memilih status arsip.
Jenis arsip Textbox Digunakan untuk mengisi jenis arsip.
Masa retensi Number Digunakan untuk menentukan masa retensi
Simpan Button Digunakan untuk menyimpan data jenis arsip
kedalam database jenis arsip.
Search Textbox Digunakan untuk mencari salah satu data item
jenis arsip yang terdapat dalam database jenis
arsip.
Update Icon Digunakan untuk mengupdate salah satu data
jenis arsip.
Delete Icon Digunakan untuk menghapus salah satu data jenis
arsip

3. Desain Form Master Unit Kerja

Pada gambar 3.19 merupakan desain form master unit kerja. Form ini

berfungsi untuk admin apabila ingin menambah, mengupdate ataupun

menghapus data unit kerja yang terdapat dalam database unit kerja.

Gambar 3.19 Desain form master unit kerja

Fungsi-fungsi obyek dalam desain form master unit kerja adalah sebagai

berikut :
55

Tabel 3.27 Fungsi Obyek Desain form master unit kerja

Nama Obyek Tipe Fungsi


Obyek
ID unit Textbox Menampilkan ID unit dari database unit kerja.
Nama unit Textbox Digunakan untuk mengisi unit kerja.
Kode klasifikasi Number Digunakan untuk mengisi kode klasifikasi.
Kode nama unit Textbox Digunakan untuk mengisi kode nama unit.
Simpan Button Digunakan untuk menyimpan data unit kerja
kedalam database unit kerja.
Search Textbox Digunakan untuk mencari salah satu data item
unit kerja yang terdapat dalam database unit kerja.
Update Icon Digunakan untuk mengupdate salah satu data unit
kerja.
Delete Icon Digunakan untuk menghapus salah satu data unit
kerja

4. Desain Form Master Rubrik

Pada gambar 3.20 merupakan desain form master rubrik. Form ini berfungsi

untuk admin apabila ingin menambah, mengupdate ataupun menghapus data

rubrik yang terdapat dalam database rubrik.

Gambar 3.20 Desain form master rubrik

Fungsi-fungsi obyek dalam desain form master rubrik adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.28 Fungsi Obyek Desain form master rubrik

Nama Obyek Tipe Fungsi


Obyek
ID rubrik Textbox Menampilkan ID rubrik dari database rubrik.
56

Nama Obyek Tipe Fungsi


Obyek
Nama rubrik Textbox Digunakan untuk mengisi nama rubrik.
Simpan Button Digunakan untuk menyimpan data rubrik kedalam
database rubrik.
Search Textbox Digunakan untuk mencari salah satu data item
rubrik yang terdapat dalam database rubrik.
Update Icon Digunakan untuk mengupdate salah satu data
rubrik.
Delete Icon Digunakan untuk menghapus salah satu data
rubrik

5. Desain Form Master Bekas

Pada gambar 3.21 merupakan desain form master berkas. Form ini berfungsi

untuk admin apabila ingin menambah, mengupdate ataupun menghapus data

berkas yang terdapat dalam database berkas.

Gambar 3.21 Desain form master berkas

Fungsi-fungsi obyek dalam desain form master berkas adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.29 Fungsi Obyek Desain form master rubrik

Nama Obyek Tipe Fungsi


Obyek
ID berkas Textbox Menampilkan ID berkas dari database berkas.
Nama rubrik Combobox Digunakan untuk memilih nama rubrik.
Nama berkas Textbox Digunakan untuk mengisi nama berkas.
57

Nama Obyek Tipe Fungsi


Obyek
Kode berkas Textbox Digunakan untuk mengisi kode berkas.
Keterangan Textbox Digunakan untuk mengisi keterangan berkas.
Simpan Button Digunakan untuk menyimpan data lokasi kedalam
database lokasi.
Search Textbox Digunakan untuk mencari salah satu data item
berkas yang terdapat dalam database berkas.
Update Icon Digunakan untuk mengupdate salah satu data
berkas.
Delete Icon Digunakan untuk menghapus salah satu data
berkas

6. Desain Form Master lokasi

Pada gambar 3.22 merupakan desain form master lokasi. Form ini berfungsi

untuk admin apabila ingin menambah, mengupdate ataupun menghapus data

lokasi yang terdapat dalam database lokasi.

Gambar 3.22 Desain form master lokasi

Fungsi-fungsi obyek dalam desain form master lokasi adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.30 Fungsi Obyek Desain form master lokasi

Nama Obyek Tipe Fungsi


Obyek
ID lokasi Textbox Menampilkan ID lokasi dari database lokasi.
Nama lokasi Textbox Digunakan untuk mengisi nama lokasi.
Simpan Button Digunakan untuk menyimpan data lokasi kedalam
database lokasi.
58

Nama Obyek Tipe Fungsi


Obyek
Search Textbox Digunakan untuk mencari salah satu data item
lokasi yang terdapat dalam database lokasi.
Update Icon Digunakan untuk mengupdate salah satu data
lokasi.
Delete Icon Digunakan untuk menghapus salah satu data
lokasi

7. Desain Form Master Media

Pada gambar 3.23 merupakan desain form master media. Form ini berfungsi

untuk admin apabila ingin menambah, mengupdate ataupun menghapus data

media yang terdapat dalam database media.

Gambar 3.23 Desain form master media

Fungsi-fungsi obyek dalam desain form master media adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.31 Fungsi Obyek Desain form master media

Nama Obyek Tipe Fungsi


Obyek
ID media Textbox Menampilkan ID media dari database media.
Nama media Textbox Digunakan untuk mengisi nama media.
Simpan Button Digunakan untuk menyimpan data media kedalam
database media.
Search Textbox Digunakan untuk mencari salah satu data item
media yang terdapat dalam database media.
Update Icon Digunakan untuk mengupdate salah satu data
media.
59

Nama Obyek Tipe Fungsi


Obyek
Delete Icon Digunakan untuk menghapus salah satu data
media

8. Desain Form Master Sarana

Pada gambar 3.24 merupakan desain form master sarana. Form ini berfungsi

untuk admin apabila ingin menambah, mengupdate ataupun menghapus data

sarana yang terdapat dalam database sarana.

Gambar 3.24 Desain form master sarana

Fungsi-fungsi obyek dalam desain form master sarana adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.32 Fungsi Obyek Desain form master sarana

Nama Obyek Tipe Fungsi


Obyek
ID sarana Textbox Menampilkan ID sarana dari database sarana.
Nama sarana Textbox Digunakan untuk mengisi nama sarana.
Simpan Button Digunakan untuk menyimpan data sarana kedalam
database sarana.
Search Textbox Digunakan untuk mencari salah satu data item
sarana yang terdapat dalam database sarana.
Update Icon Digunakan untuk mengupdate salah satu data
sarana.
Delete Icon Digunakan untuk menghapus salah satu data
sarana
60

9. Desain Form Master User

Pada gambar 3.25 merupakan desain form master user. Form ini berfungsi

untuk admin apabila ingin menambah, mengupdate ataupun menghapus data

user yang terdapat dalam database login.

Gambar 3.25 Desain form master user

Fungsi-fungsi obyek dalam desain form master user adalah sebagai berikut:

Tabel 3.33 Fungsi Obyek Desain form master user

Nama Obyek Tipe Fungsi


Obyek
ID user Textbox Menampilkan ID user dari database login.
Nama user Textbox Digunakan untuk mengisi nama user.
Simpan Button Digunakan untuk menyimpan data user kedalam
database login.
Search Textbox Digunakan untuk mencari salah satu data item
user yang terdapat dalam database user.
Update Icon Digunakan untuk mengupdate salah satu data
user.
Delete Icon Digunakan untuk menghapus salah satu data user

d. Desain Form Arsip

Pada gambar 3.26 merupakan desain form arsip. Form ini berfungsi untuk

admin apabila ingin menginputkan arsip ke dalam sistem dan melakukan

peminjaman serta pengembalian arsip.


61

Gambar 3.26 Desain form arsip

1. Desain Form Arsip Masuk Direksi

Pada gambar 3.27 merupakan desain form arsip masuk direksi. Form ini

berfungsi untuk admin apabila ingin menginputkan arsip masuk direksi ke

dalam sistem.

Gambar 3.27 Desain form arsip masuk direksi


62

Fungsi-fungsi obyek dalam desain form arsip masuk direksi adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.34 Fungsi Obyek Desain Form Arsip Masuk Direksi

Nama Obyek Tipe Fungsi


Obyek
No arsip Textbox Menampilkan nomor arsip sesuai format nomor
arsip yang telah ditentukan
No surat Textbox Digunakan untuk mengisi nomor surat yang
tertera pada surat.
Tgl masuk arsip Date time Digunakan untuk mengisi tanggal masuk arsip.
picker
Tgl surat Date time Digunakan untuk mengisi tanggal surat yang
picker tertera pada surat,
Perihal Textbox Digunakan untuk mengisi perihal yang tertera
pada surat.
Balasan dari Textbox Menampilkan no surat surat yang akan dibalas.
surat
Pengirim Textbox Digunakan untuk mengisi nama pengirim.
Asal instansi Combobox Digunakan untuk memilih asal instansi surat.
Kategori Combobox Digunakan untuk memilih kategori surat.
Status surat Textbox Menampilkan status surat.
Upload Button Digunakan untuk upload file surat.
Jenis arsip Combobox Digunakan untuk memilih jenis arsip.
Masa retensi Textbox Menampilkan masa retensi arsip
Lokasi Combobox Digunakan untuk memilih lokasi penyimpanan
surat.
Sarana Combobox Digunakan untuk memilih sarana penyimpanan
surat
Media Combobox Digunakan untuk memilih media penyimpanan
surat.
Keterangan Textarea Digunakan untuk mengisi keterangan surat.
Lihat data Hyperlink Digunakan untuk menampilkan data arsip masuk
direksi yang ada di database arsip masuk direksi.
Simpan Button Digunakan untuk menyimpan data arsip masuk
direksi ke dalam database arsip masuk direksi

2. Desain Form Lihat Arip Masuk Direksi

Pada gambar 3.28 merupakan desain form lihat arsip masuk direksi. Form

ini berfungsi untuk admin apabila ingin melihat arsip masuk direksi yang

terdapat didalam database arsip masuk unit kerja.


63

Gambar 3.28 Desain form lihat arsip masuk direksi

Fungsi-fungsi obyek dalam desain form lihat arsip masuk direksi adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.35 Fungsi Obyek Desain Form Lihat Arsip Masuk Direksi

Nama Obyek Tipe Fungsi


Obyek
Kembali isi data Hyperlink Digunakan untuk kembali ke form arsip masuk
direksi untuk mengisi data kembali.
Nomor arsip Hyperlink Digunakan untuk melihat detail arsip masuk akan
berpindah ke form detail arsip masuk.
Search Textbox Digunakan untuk mencari salah satu data item
arsip masuk direksi yang terdapat dalam database
arsip masuk direksi.
Update Icon Digunakan untuk mengupdate salah satu data
arsip masuk direksi akan berpindah ke form ubah
data arsip masuk.
Delete Icon Digunakan untuk menghapus salah satu data arsip
masuk direksi.

3. Desain Form Detail Arsip Masuk Direksi

Pada gambar 3.29 merupakan desain form detail arsip masuk direksi. Form

ini berfungsi untuk melihat detail dari arsip masuk tersebut.


64

Gambar 3.29 Desain form detail arsip masuk direksi

Tabel 3.36 Fungsi Obyek Desain Form Detail Arsip Masuk Direksi

Nama Obyek Tipe Fungsi


Obyek
Lihat arsip Button Digunakan untuk melihat arsip yang telah upload
berupa .pdf

4. Desain Form Ubah Data Arsip Masuk Direksi

Pada gambar 3.30 merupakan desain form ubah data arsip masuk direksi.

Form ini berfungsi untuk mengubah data arsip masuk direksi.

Gambar 3.30 Desain form ubah arsip masuk direksi


65

Tabel 3.37 Fungsi Obyek Desain Form Ubah Arsip Masuk Direksi

Nama Obyek Tipe Fungsi


Obyek
Simpan Button Digunakan untuk menyimpan data arsip masuk
yang telah diubah.
Choose file Button Digunakan untuk upload file (.pdf)
Browse Hyperlink Digunakan untuk memilih balasan surat.

5. Desain Form Arsip Masuk Unit Kerja

Pada gambar 3.31 merupakan desain form arsip masuk unit kerja. Form ini

berfungsi untuk admin apabila ingin menginputkan arsip masuk unit kerja

ke dalam sistem.

Gambar 3.31 Desain form arsip masuk unit kerja

Fungsi-fungsi obyek dalam desain form arsip masuk unit kerja adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.38 Fungsi Obyek Desain Form Arsip Masuk Unit Kerja

Nama Obyek Tipe Fungsi


Obyek
No arsip Textbox Menampilkan nomor arsip sesuai format nomor
arsip yang telah ditentukan
Tgl surat Date time Digunakan untuk mengisi tanggal surat yang
picker tertera pada surat,
Perihal Textbox Digunakan untuk mengisi perihal yang tertera
66

Nama Obyek Tipe Fungsi


Obyek
pada surat.
Balasan dari Textbox Menampilkan no surat surat yang akan dibalas.
surat
Unit kerja Combobox Digunakan untuk memilih unit kerja.
Kode klasfikasi Textbox Menampilkan kode klasifikasi unit kerja.
Kode nama Textbox Menampilkan kode nama bagian dari unit kerja.
bagian
Nama penerima Textbox Digunakan untuk mengisi nama penerima surat.
Kategori Combobox Digunakan untuk memilih kategori surat.
Status surat Textbox Menampilkan status surat.
Upload Button Digunakan untuk upload file surat.
Jenis arsip Combobox Digunakan untuk memilih jenis arsip.
Masa retensi Textbox Menampilkan masa retensi arsip
Lokasi Combobox Digunakan untuk memilih lokasi penyimpanan
surat.
Sarana Combobox Digunakan untuk memilih sarana penyimpanan
surat
Media Combobox Digunakan untuk memilih media penyimpanan
surat.
Keterangan Textarea Digunakan untuk mengisi keterangan surat.
Lihat data Hyperlink Digunakan untuk menampilkan data arsip masuk
unit kerja yang ada di database arsip masuk unit
kerja.
Simpan Button Digunakan untuk menyimpan data arsip masuk
unit kerja ke dalam database arsip masuk unit
kerja.

6. Desain Form Lihat Arsip Masuk Unit Kerja

Pada gambar 3.32 merupakan desain form lihat arsip masuk unit kerja. Form

ini berfungsi untuk admin apabila ingin melihat arsip masuk unit kerja yang

terdapat di dalam database arsip masuk unit kerja.

Gambar 3.31 Desain form lihat arsip masuk unit kerja


67

Fungsi-fungsi obyek dalam desain form lihat arsip masuk unit kerja adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.39 Fungsi Obyek Desain Form Lihat Arsip Masuk Unit Kerja

Nama Obyek Tipe Fungsi


Obyek
Kembali isi data Hyperlink Digunakan untuk kembali ke form arsip masuk
unit kerja untuk mengisi data kembali.
Nomer arsip Hyperlink Digunakan untuk melihat detail arsip masuk unit
kerja.
Search Textbox Digunakan untuk mencari salah satu data item
arsip masuk unit kerja yang terdapat dalam
database arsip masuk unit kerja.

7. Desain Form Detail Arsip Masuk Unit Kerja

Pada gambar 3.33 merupakan desain form detail arsip masuk unit kerja.

Form ini berfungsi untuk melihat detail dari arsip masuk tersebut.

Gambar 3.33 Desain form detail arsip masuk unit kerja

Fungsi-fungsi obyek dalam desain form detail arsip masuk unit kerja adalah

sebagai berikut:
68

Tabel 3.40 Fungsi Obyek Desain Form Detail Arsip Masuk Unit Kerja

Nama Obyek Tipe Fungsi


Obyek
Lihat arsip Button Digunakan untuk melihat arsip .pdf

8. Desain Ubah Data Arsip Masuk Unit Kerja

Pada gambar 3.34 merupakan desain form ubah data arsip masuk unit kerja.

Form ini berfungsi untuk mengubah data arsip masuk unit kerja.

Gambar 3.34 Desain form ubah arsip masuk unit kerja

Fungsi-fungsi obyek dalam desain form ubah arsip masuk unit kerja adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.41 Fungsi Obyek Desain Form Ubah Arsip Masuk Unit Kerja

Nama Obyek Tipe Fungsi


Obyek
Simpan Button Digunakan untuk menyimpan data arsip masuk
yang telah diubah.
Choose file Button Digunakan untuk upload file (.pdf)
Browse Hyperlink Digunakan untuk memilih balasan surat.
69

9. Desain Form Arsip Keluar

Pada gambar 3.35 merupakan desain form arsip keluar. Form ini berfungsi

untuk admin apabila ingin menginputkan arsip keluar ke dalam sistem.

Gambar 3.35 Desain form arsip keluar

Fungsi-fungsi obyek dalam desain form keluar adalah sebagai berikut:

Tabel 3.42 Fungsi Obyek Desain Form Arsip Keluar

Nama Obyek Tipe Fungsi


Obyek
No arsip Textbox Menampilkan nomor arsip sesuai format nomor
arsip yang telah ditentukan
Tgl arsip Date time Digunakan untuk mengisi tanggal arsip yang
picker tertera pada surat.
Tgl kirim Date time Digunakan untuk mengisi tanggal kirim arsip.
picker
Perihal Textbox Digunakan untuk mengisi perihal yang tertera
pada surat.
Balasan dari Textbox Menampilkan no surat surat yang akan dibalas.
surat
Kirim via Textbox Digunakan untuk mengisi pengiriman melalui.
Nama rubrik Combobox Digunakan untuk memilih rubrik.
Nama berkas Combobox Digunakan untuk memilih berkas.
Kode berkas Textbox Menampilkan kode berkas arsip.
Nama pengirim Textbox Digunakan untuk mengisi nama pengirim.
Kategori Combobox Digunakan untuk memilih kategori surat.
Status surat Textbox Menampilkan status surat.
70

Nama Obyek Tipe Fungsi


Obyek
Upload Button Digunakan untuk upload file surat.
Jenis arsip Combobox Digunakan untuk memilih jenis arsip.
Masa retensi Textbox Menampilkan masa retensi arsip
Lokasi Combobox Digunakan untuk memilih lokasi penyimpanan
surat.
Sarana Combobox Digunakan untuk memilih sarana penyimpanan
surat
Media Combobox Digunakan untuk memilih media penyimpanan
surat.
Keterangan Textarea Digunakan untuk mengisi keterangan surat.
Lihat data Hyperlink Digunakan untuk menampilkan data arsip masuk
unit kerja yang ada di database arsip masuk unit
kerja.
Simpan Button Digunakan untuk menyimpan data arsip masuk
unit kerja ke dalam database arsip masuk unit
kerja.

10. Desain Form Detail Arsip Keluar

Pada gambar 3.36 merupakan desain form detail arsip keluar. Form ini

berfungsi untuk melihat detail dari arsip keluar tersebut.

Gambar 3.36 Desain form detail arsip keluar

Fungsi-fungsi obyek dalam desain form detail arsip keluar adalah sebagai

berikut:
71

Tabel 3.43 Fungsi Obyek Desain Form Detail Arsip Keluar

Nama Obyek Tipe Fungsi


Obyek
Lihat arsip Button Digunakan untuk melihat arsip .pdf

11. Desain Form Ubah data Arsip Keluar

Pada gambar 3.37 merupakan desain form ubah data arsip keluar. Form ini

berfungsi untuk mengubah data arsip keluar.

Gambar 3.37 Desain form ubah arsip keluar

Fungsi-fungsi obyek dalam desain form ubah arsip keluar adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.44 Fungsi Obyek Desain Form Ubah Arsip Keluar

Nama Obyek Tipe Fungsi


Obyek
Simpan Button Digunakan untuk menyimpan data arsip keluar
yang telah diubah.
Choose file Button Digunakan untuk upload file (.pdf)
Browse Hyperlink Digunakan untuk memilih balasan surat.
72

12. Desain Form Pinjam Arsip

Pada gambar 3.38 merupakan desain form pinjam arsip. Form ini digunakan

oleh karyawan apabila ingin meminjam arsip yang terdapat di dalam

database arsip.

Gambar 3.38 Desain form pinjam arsip

Fungsi-fungsi obyek dalam desain form pinjam arsip adalah sebagai berikut:

Tabel 3.45 Fungsi Obyek Desain Form Pinjam Arsip

Nama Obyek Tipe Fungsi


Obyek
Checkbox Digunakan untuk memberi tanda arsip mana yang
akan dipinjam.
Tgl kembali Date time Digunakan untuk mengisi tanggal kembali arsip.
picker
Keterangan Text area Digunakan untuk mengisi alasan meminjam arsip.
Search Textbox Digunakan untuk mencari salah satu data item
arsip yang akan dipinjam yang terdapat dalam
database arsip.

13. Desain Form Konfirmasi Peminjaman Dan Detail Peminjaman

Pada gambar 3.39 merupakan desain form konfirmasi peminjaman dan

detail peminjaman. Form ini digunakan oleh admin untuk mengkonfirmasi

peminjaman arsip yang dilakukan oleh karyawan.


73

Gambar 3.39 Desain form konfirmasi peminjaman arsip

dan detail peminjaman

Fungsi-fungsi obyek dalam desain form konfirmasi peminjaman arsip dan

detail peminjaman adalah sebagai berikut:

Tabel 3.46 Fungsi Obyek Desain Form Konfirmasi Peminjaman arsip

dan detail peminjaman

Nama Obyek Tipe Fungsi


Obyek
Nama Textbox Menampilkan nama peminjam.
Jabatan Textbox Menampilkan jabatan peminjam.
Konfirmasi Detail Untuk menampilkan detail peminjaman
Unit kerja Textbox Menampilkan unit kerja peminjam.
Keterangan Text area Digunakan untuk mengisi alasan meminjam arsip.
Search Textbox Digunakan untuk mencari salah satu data item
74

Nama Obyek Tipe Fungsi


Obyek
peminjaman yang terdapat dalam peminjaman.

14. Desain Form History Peminjaman

Pada gambar 3.40 merupakan desain form history peminjaman arsip. Form

ini digunakan untuk melihat history peminjaman arsip.

Gambar 3.40 Desain form history peminjaman arsip

Fungsi-fungsi obyek dalam desain form history peminjaman arsip adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.47 Fungsi Obyek Desain Form history peminjaman arsip

Nama Obyek Tipe Fungsi


Obyek
Search Textbox Digunakan untuk mencari salah satu data item
arsip yang akan dipinjam yang terdapat dalam
database arsip.

15. Desain Form Pengembalian Arsip

Pada gambar 3.41 merupakan desain form pengembalian arsip. Form ini

digunakan oleh karyawan untuk melakukan pengembalian arsip.


75

Gambar 3.41 Desain form pengembalian arsip

Fungsi-fungsi obyek dalam desain form pengembalian arsip adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.48 Fungsi Obyek Desain Form pengembalian arsip

Nama Obyek Tipe Fungsi


Obyek
Kembali Checkbox Digunakan untuk memberi tanda arsip mana yang
akan dikembalikan.
Search Textbox Digunakan untuk mencari salah satu data item
arsip yang akan dipinjam yang terdapat dalam
database arsip.

16. Desain History Pengembalian Arsip

Pada gambar 3.41 merupakan desain form history pengembalian arsip.

Form ini digunakan untuk melihat history pengembalian arsip.

Fungsi-fungsi obyek dalam desain form history pengembalian arsip

adalah sebagai berikut:

Tabel 3.49 Fungsi Obyek Desain Form History pengembalian arsip

Nama Obyek Tipe Fungsi


Obyek
Search Textbox Digunakan untuk mencari salah satu data item
arsip yang akan dipinjam yang terdapat dalam
database arsip.
76

Gambar 3.42 Desain form history pengembalian arsip

e. Desain Form disposisi

Pada gambar 3.43 merupakan desain form disposisi. Form ini digunakan

untuk melakukan disposisi arsip dan melihat history disposisi arsip.

Gambar 3.43 Desain form disposisi arsip

1. Desain Form Daftar Disposisi arsip

Pada gambar 3.44 merupakan desain form daftar disposisi arsip. Form ini

digunakan untuk melihat daftar disposisi arsip.


77

Gambar 3.44 Desain form daftar disposisi arsip

Fungsi-fungsi obyek dalam desain form daftar disposisi arsip adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.50 Fungsi Obyek Desain Form disposisi arsip

Nama Obyek Tipe Fungsi


Obyek
Disposisi Detail Digunakan untuk menuju ke form disposisi arsip
Search Textbox Digunakan untuk mencari salah satu arsip yang
akan di disposisi.

2. Desain form disposisi arsip

Pada gambar 3.45 merupakan desain form disposisi arsip. Form ini

digunakan untuk melakukan disposisi arsip.


78

Gambar 3.45 Desain form disposisi arsip

Fungsi-fungsi obyek dalam desain form disposisi arsip adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.51 Fungsi Obyek Desain Form disposisi arsip

Nama Obyek Tipe Fungsi


Obyek
No arsip Textbox Menampilkan no surat yang akan di disposisi.
Tgl masuk surat Textbox Menampilkan tgl masuk surat yang akan di
disposisi.
Tgl arsip Textbox Menampilkan tgl arsip yang akan di
disposisikan.
Perihal Textbox Menampilkan perihal arsip yang akan di
disposisikan.
Asal surat Textbox Menampilkan asal surat yang akan di
disposisikan.
Asal instansi Textbox Menampilkan asal instansi surat yang akan di
disposisikan.
Keterangan Textarea Menampilkan keterangan surat yang akan di
disposisikan.
Diteruskan Radiobutton Digunakan untuk memilih kemana arsip akan di
kepada disposisikan.
Disposisi Button Digunakan untuk melakukan disposisi.
Search Textbox Digunakan untuk mencari salah satu arsip yang
akan di disposisi.
79

f. Desain Form JRA (Jadwal Retensi Arsip)

Pada gambar 3.46 merupakan desain form JRA. Form ini digunakan untuk

melakukan retensi arsip. Terdapat 2 submenu yaitu masa aktif arsip dan

retensi arsip. Masa aktif arsip dibagi menjadi 2 sub menu yaitu arsip aktif

dan arsip inaktif.

Gambar 3.46 Desain form JRA

1. Desain Form Arsip Aktif

Pada gambar 3.47 merupakan desain form arsip aktif. Form ini digunakan

untuk melihat arsip yang aktif dan untuk menonaktifkan arsip. Dan pada

form ini admin bisa menukarkan arsip aktif dengan arsip inaktif.
80

Gambar 3.47 Desain form arsip aktif

Fungsi-fungsi obyek dalam desain form arsip aktif adalah sebagai berikut:

Tabel 3.52 Fungsi Obyek Desain Form arsip aktif

Nama Obyek Tipe Fungsi


Obyek
Tanggal aktif Textbox Memilih tanggal aktif surat yang ingin dicari.
Status arsip Combobox Memilih status arsip yang akan dicari.
Kategori Combobox Memilih kategori arsip yang akan dicari.
Jenis arsip Combobox Memilih jenis arsip yang akan dicari.
Cari Button Untuk melakukan pencarian arsip aktif.
Checkbox Memilih arsip yang akan dinonaktifkan
Inaktifkan Button Untuk melakukan penonaktifan arsip.
Search Textbox Digunakan untuk mencari salah satu arsip

2. Desain Form arsip inaktif

Pada gambar 3.48 merupakan desain form arsip inaktif. Form ini digunakan

untuk melihat arsip yang inaktif dan untuk mengaktifkan arsip. Dan pada

form ini admin bisa menukarkan arsip inaktif dengan arsip aktif.
81

Gambar 3.48 Desain form arsip inaktif

Fungsi-fungsi obyek dalam desain form arsip inaktif adalah sebagai berikut:

Tabel 3.53 Fungsi Obyek Desain Form arsip inaktif

Nama Obyek Tipe Fungsi


Obyek
Tanggal inaktif Textbox Memilih tanggal aktif surat yang ingin dicari.
Status arsip Combobox Memilih status arsip yang akan dicari.
Kategori Combobox Memilih kategori arsip yang akan dicari.
Jenis arsip Combobox Memilih jenis arsip yang akan dicari.
Cari Button Untuk melakukan pencarian arsip inaktif.
Checkbox Memilih arsip yang akan di aktifkan
Aktifkan Button Untuk melakukan pengaktifan arsip.
Search Textbox Digunakan untuk mencari salah satu arsip.

3. Desain Form retensi arsip

Pada gambar 3.49 merupakan desain form retensi arsip. Form ini digunakan

untuk arsip yang sudah masuk masa kadaluwarsa dan untuk mengaktifkan

arsip kembali atau menghapusnya.


82

Gambar 3.49 Desain form retensi arsip

Fungsi-fungsi obyek dalam desain form retensi arsip adalah sebagai berikut:

Tabel 3.54 Fungsi Obyek Desain Form Retensi Arsip

Nama Obyek Tipe Fungsi


Obyek
Status arsip Combobox Digunakan untuk emilih status surat yang akan
dicari.
Cari Button Digunakan untuk melakukan pencarian arsip.
Aktifkan Button Digunakan untuk mengaktifkan kembali arsip
yang telah memasuki masa kadaluwarsa.
Hapus Button Digunakan untuk menghapus arsip yang telah
memasuki masa kadaluwarsa.

g. Laporan Masuk Keluar Arsip

Gambar 3.50 ini merupakan desain laporan masuk keluar arsip per bulan

dilihat berdasarkan data arsip masuk dan arsip keluar yang masuk ke dalam

sistem.
83

Gambar 3.50 Desain Laporan Masuk Keluar Arsip

h. Laporan Peminjaman

Gambar 3.51 ini merupakan desain laporan peminjaman arsip per bulan

dilihat berdasarkan data arsip masuk dan arsip keluar yang yang dipinjam.

Gambar 3.51 Desain Laporan Peminjaman Arsip

i. Laporan Retensi Arsip

Gambar 3.52 ini merupakan desain laporan retensi arsip per pertahun dilihat

berdasarkan data arsip yang di retensi dalam satu tahun.


84

Gambar 3.52 Desain Laporan Retensi Arsip

3.3.6 Desain Uji Coba

Desain Uji Coba merupakan desain dari uji coba sistem yang telah

dibangun. Dalam hal ini dilakukan dengan dua tahap yaitu, tahap yang pertama

adalah dengan black box testing dan tahap yang kedua adalah test case.

a. Black Box Testing

Pengujian akan dilakukan dengan metode Black Box Testing. Black Box

Testing bertujuan untuk memperlihatkan cara kerja dari unit program apakah

unit program sesuai dengan spesifikasinya. Penggunaan Black Box Testing

terlihat pada tabel dibawah ini yang melakukan pengujian pada proses tambah

arsip masuk dimana pengujian pertama adalah contoh data salah dan pengujian

kedua merupakan contoh data yang benar. Pengujian tersebut hanya melakukan

validitas suatu data dalam program.


85

Tabel 3.55 Uji Coba Black Box Testing

No Tujuan Input Output Diharapkan


1 Input data Memasukkan Karakter tidak
penerima. karakter “1”. muncul, karakter
dalam keyboard
tidak berfungsi
2 Input data Memasukkan nilai Berhasil tambah
penerima. “Sule”. data baru

b. Test Case

Pada tabel di bawah ini merupakan tabel test case yang telah direncanakan

pada saat uji coba desain. Tabel test case ini terdiri dari tujuan, input, output

yang diharapkan dan status.

Tabel 3.56 Uji Coba Test Case

No Tujuan Input Output Diharapkan


1 Tambah data kategori Memasukkan data Muncul daftar
surat. kategori surat pada kategori surat yang
Form master kategori ditambahkan pada
surat kemudian tabel data kategori
menekan tombol surat.
simpan.
2 Ubah data dari tabel Menekan logo pensil Data kategori surat
Data kategori surat. pada tabel data berhasil diubah.
kategori surat
kemudian muncul data
pada Form detil
kategori surat yang
akan diubah pada
textbox kemudian
menekan tombol
simpan setelah
mengganti kategori
surat.
3 Menghapus data dari Menekan logo silang Data kategori surat
tabel kategori surat pada tabel data berhasil dihapus.
kategori surat.
4 Tambah data jenis Memasukkan data Muncul daftar jenis
surat. jenis surat pada Form surat yang
master jenis surat ditambahkan pada
kemudian menekan tabel data jenis surat.
86

No Tujuan Input Output Diharapkan


tombol simpan.
5 Ubah data dari tabel Menekan logo pensil Data jenis surat
data jenis surat. pada tabel data jenis berhasil diubah.
surat kemudian
muncul data pada
Form detil jenis surat
yang akan diubah pada
textbox kemudian
menekan tombol
simpan setelah
mengganti jenis surat.
6 Menghapus data dari Menekan logo silang Data jenis surat
tabel jenis surat pada tabel data jenis berhasil dihapus.
surat.
7 Tambah data unit Memasukkan data unit Muncul daftar unit
kerja. kerja pada Form kerja yang
master unit kerja ditambahkan pada
kemudian menekan tabel data unit kerja.
tombol simpan.
8 Ubah data dari tabel Menekan logo pensil Data unit kerja
data unit kerja. pada tabel data unit berhasil diubah.
kerja kemudian
muncul data pada
Form detil unit kerja
yang akan diubah pada
textbox kemudian
menekan tombol
simpan setelah
mengganti data unit
kerja.
9 Menghapus data dari Menekan logo silang Data unit kerja
tabel unit kerja. pada tabel data unit berhasil dihapus.
kerja.
10 Tambah data rubrik. Memasukkan data Muncul daftar data
rubrik pada Form rubrik yang
master data rubrik ditambahkan pada
kemudian menekan tabel data rubrik.
tombol simpan.
11 Ubah data dari tabel Menekan logo pensil Data rubrik berhasil
data rubrik. pada tabel data rubrik diubah.
kemudian muncul data
pada Form detil rubrik
yang akan diubah pada
textbox kemudian
menekan tombol
simpan setelah
mengganti data rubrik.
87

No Tujuan Input Output Diharapkan


12 Menghapus data dari Menekan logo silang Data rubrik berhasil
tabel rubrik. pada tabel data rubrik. dihapus.
13 Tambah data berkas. Memasukkan data Muncul daftar data
berkas pada Form berkas yang
master data berkas ditambahkan pada
kemudian menekan tabel data berkas.
tombol simpan.
14 Ubah data dari tabel Menekan logo pensil Data berkas berhasil
data berkas. pada tabel data berkas diubah.
kemudian muncul data
pada Form detil
berkas yang akan
diubah pada textbox
kemudian menekan
tombol simpan setelah
mengganti data
berkas.
15 Menghapus data dari Menekan logo silang Data berkas berhasil
tabel berkas. pada tabel data berkas. dihapus.
16 Tambah data lokasi. Memasukkan data Muncul daftar data
lokasi pada Form lokasi yang
master data lokasi ditambahkan pada
kemudian menekan tabel data lokasi.
tombol simpan.
17 Ubah data dari tabel Menekan logo pensil Data lokasi berhasil
data lokasi. pada tabel data lokasi diubah.
kemudian muncul data
pada Form detil lokasi
yang akan diubah pada
textbox kemudian
menekan tombol
simpan setelah
mengganti data lokasi.
18 Menghapus data dari Menekan logo silang Data lokasi berhasil
tabel lokasi. pada tabel data lokasi. dihapus.
19 Tambah data sarana. Memasukkan data Muncul daftar data
sarana pada Form sarana yang
master data sarana ditambahkan pada
kemudian menekan tabel data sarana.
tombol simpan.
20 Ubah data dari tabel Menekan logo pensil Data sarana berhasil
data sarana. pada tabel data sarana diubah.
kemudian muncul data
pada Form detil sarana
yang akan diubah pada
textbox kemudian
menekan tombol
88

No Tujuan Input Output Diharapkan


simpan setelah
mengganti data sarana.
21 Menghapus data dari Menekan logo silang Data sarana berhasil
tabel sarana. pada tabel data sarana. dihapus.
22 Tambah data media. Memasukkan data Muncul daftar data
media pada Form media yang
master data media ditambahkan pada
kemudian menekan tabel data media.
tombol simpan.
23 Ubah data dari tabel Menekan logo pensil Data media berhasil
data media. pada tabel data media diubah.
kemudian muncul data
pada Form detil media
yang akan diubah pada
textbox kemudian
menekan tombol
simpan setelah
mengganti data media.
24 Menghapus data dari Menekan logo silang Data media berhasil
tabel media. pada tabel data media. dihapus.
25 Tambah data arsip Memasukkan data Muncul daftar data
masuk direksi. arsip masuk direksi arsip masuk direksi
pada Form master data yang ditambahkan
arsip masuk direksi pada tabel data arsip
kemudian menekan masuk direksi pada
tombol simpan. form lihat data arsip
masuk unit kerja.
26 Melihat data arsip Menekan link “Lihat Muncul daftar data
masuk direksi. data” pada form arsip arsip masuk direksi
masuk direksi atau pada tabel data arsip
dengan memilih menu masuk direksi.
strip “lihat data arsip
masuk (direksi)”.
27 Melihat detil dari arsip Menekan hyperlink Muncul detil arsip
masuk direksi dan pada nomor arsip. dan preview arsip
preview yang berupa masuk direksi pada
file .pdf. form detail arsip

28 Mengubah data arsip Menekan icon pensil Data arsip masuk


masuk direksi. pada tabel data arsip direksi berhasil
masuk direksi pada diubah
form ubah data arsip
masuk direksi.

29 Menghapus data arsip Menekan icon silang Data arsip masuk


masuk direksi. pada tabel data arsip direksi berhasil
masuk direksi pada
89

No Tujuan Input Output Diharapkan


form lihat arsip masuk dihapus.
direksi.

30 Tambah data arsip Memasukkan data Muncul daftar data


masuk unit kerja. arsip masuk unit kerja arsip masuk unit
pada Form master data kerja yang
arsip masuk unit kerja ditambahkan pada
kemudian menekan tabel data arsip
tombol simpan. masuk unit kerja pada
form lihat data arsip
masuk unit kerja.
31 Melihat data arsip Menekan link “Lihat Muncul daftar data
masuk unit kerja. data” pada form arsip arsip masuk unit
masuk unit kerja atau kerja pada tabel data
dengan memilih menu arsip masuk unit
strip “lihat data arsip kerja.
masuk (unit kerja)”.
32 Melihat detil dari arsip Menekan hyperlink Muncul detil arsip
masuk unit kerja dan pada nomor arsip. dan preview arsip
preview yang berupa masuk unit kerja pada
file .pdf. form detail arsip

33 Mengubah data arsip Menekan icon pensil Data arsip masuk unit
masuk unit kerja. pada tabel data arsip kerja berhasil diubah.
masuk unit kerja pada
form ubah data arsip
masuk unit kerja.

34 Menghapus data arsip Menekan icon silang Data arsip masuk unit
masuk unit kerja. pada tabel data arsip kerja berhasil
masuk unit kerja pada dihapus.
form lihat arsip masuk
unit kerja.

35 Tambah data arsip Memasukkan data Muncul daftar data


keluar. arsip keluar pada arsip keluar yang
Form master data ditambahkan pada
arsip keluar kemudian tabel data arsip keluar
menekan tombol pada form lihat data
simpan. arsip keluar
36 Melihat data arsip Menekan link “Lihat Muncul daftar data
keluar. data” pada form arsip arsip keluar pada
keluar atau dengan tabel data arsip
memilih menu strip keluar.
“lihat data arsip
keluar”.
37 Melihat detil dari arsip Menekan hyperlink Muncul detil arsip
keluar dan preview dan preview arsip
90

No Tujuan Input Output Diharapkan


yang berupa file .pdf. pada nomor arsip. masuk unit kerja pada
form detail arsip

38 Mengubah data arsip Menekan icon pensil Data arsip masuk


keluar. pada tabel data arsip keluar berhasil
keluar pada form ubah diubah.
data arsip keluar.

39 Menghapus data arsip Menekan icon silang Data arsip keluar


keluar. pada tabel data arsip berhasil dihapus.
keluar pada form lihat
arsip keluar.

40 Melihat disposisi Memilih daftar Muncul data disposisi


disposisi arsip pada pada tabel data
menu strip. disposisi
41 Melihat notifikasi Menekan button Pindah ke halaman
disposisi notifikasi ketika notifikasi dan muncul
muncul pemberitahuan tabel data notifikasi
berupa angka tentang
notifikasi. pendisposisian arsip.
42 Melakukan disposisi Menekan button Data arsip
arsip. disposisi setelah terdisposisi ke user
mengisi tujuan (karyawan) yang
disposisi. bersangkutan.
43 Melihat riwayat Memilih riwayat Muncul data riwayat
disposisi. disposisi pada menu disposisi arsip pada
strip disposisi. tabel data riwayat
disposisi.
44 Melakukan Memilih arsip yang Muncul pesan bahwa
peminjaman arsip. akan dipinjam dengan permintaan
cara mencentang peminjaman telah
checkbox pada kiri dikirim ke admin
nomor arsip, mohon tunggu
kemudian mengisi konfirmasi admin.
tanggal kembali dan
keterangan
peminjaman setelah
itu tekan tombol
pinjam.
45 Melakukan konfirmasi Menekan icon detail Arsip dan notifikasi
peminjaman pada kolom peminjaman diterima
konfirmasi di dalam oleh user bahwa user
tabel data konfirmasi diijinkan untuk
peminjaman, meminjam arsip .
kemudian memberikan
tanda centang pada
91

No Tujuan Input Output Diharapkan


checkbox pada arsip
yang boleh untuk
dipinjam.
46 Melihat notifikasi Menekan button Pindah ke halaman
peminjaman notifikasi ketika notifikasi dan muncul
muncul pemberitahuan tabel data notifikasi
berupa angka ada user yang ingin
notifikasi. meminjam arsip.
47 Melihat riwayat Memilih riwayat Muncul data riwayat
peminjaman. peminjaman pada peminjaman arsip
menu strip pada tabel data
peminjaman. riwayat peminjaman.
48 Melakukan Memilih arsip yang Arsip pada tabel data
pengembalian akan dikembalikan peminjaman arsip
dengan cara hilang dan arsip
mencentang checkbox berhasil
pada kiri nomor arsip. dikembalikan.
49 Menonaktifkan arsip Memilih arsip yang Arsip tertukar yaitu
dan menukarkan arsip. akan di nonaktifkan arsip aktif menjadi
dengan cara memberi inaktif dan arsip
tanda centang pada inaktif menjadi arsip
checkbox disebelah aktif
kolom nomor arsip
dan menekan tombol
“inaktifkan”,
kemudian memilih
arsip akan ditukar
dengan arsip yang
inaktif atau tidak. Jika
akan menukar maka
menekan tombol
tukar.
50 Mencari arsip aktif Mengisi kriteria Muncul data arsip
sesuai dengan kriteria pencarian arsip berupa aktif pada tabel data
pencarian. tanggal aktif surat, arsip aktif sesuai
status surat, kategori, dengan kriteria
jenis surat. pencarian.
51 Mengaktifkan arsip Memilih arsip yang Arsip tertukar yaitu
dan menukarkan arsip. akan di aktifkan arsip inaktif menjadi
dengan cara memberi aktif dan arsip aktif
tanda centang pada
checkbox disebelah
kolom nomor arsip
dan menekan tombol
“aktifkan”, kemudian
memilih arsip akan
ditukar dengan arsip
92

No Tujuan Input Output Diharapkan


yang aktif atau tidak.
Jika akan menukar
maka menekan tombol
tukar.
52 Mencari arsip inaktif Mengisi kriteria Muncul data arsip
sesuai dengan kriteria pencarian arsip berupa aktif pada tabel data
pencarian. tanggal aktif surat, arsip aktif sesuai
status surat, kategori, dengan kriteria
jenis surat. pencarian.
53 Retensi arsip Memilih arsip yang Arsip kadaluwarsa
akan di aktifkan telah diperbarui
kembali dengan cara sesuai masa retensi.
memberi tanda
centang pada checkbox
disebelah kolom
nomor arsip,
kemudian menekan
tombol aktifkan atau
hapus.
54 Mencari arsip pada Mengisi kriteria Muncul arsip pada
form retensi arsip pencarian arsip berupa tabel data arsip sesuai
sesuai dengan kriteria status surat. dengan kriteria
pencarian. pencarian arsip.
55 Mencetak laporan Memilih periode bulan Laporan masuk
masuk keluar arsip. dan tahun laporan keluar arsip berhasil
yang akan dicetak, dicetak.
kemudian menekan
tombol “cetak laporan
masuk keluar arsip”.
56 Mencetak laporan Memilih periode bulan Laporan peminjaman
peminjaman arsip. dan tahun laporan arsip berhasil dicatak.
yang akan dicetak,
kemudian menekan
tombol “cetak laporan
peminjaman arsip”.
57 Mencetak laporan Memilih periode tahun Laporan retensi arsip
retensi arsip. laporan yang akan berhasil dicetak.
dicetak, kemudian
menekan tombol
“cetak laporan retensi
arsip”.
93

3.3.7 Desain Kuesioner

Tabel dibawah ini merupakan tabel kuesioner yang digunakan untuk

melakukan uji coba pengguna. Dalam tabel kuesioner ini terdiri dari nomor,

pertanyaan, bobot penilaian serta terdapat keterangan tentang bobot penilaian

tersebut.

Tabel 3.57 Desain Kuesioner


Penilaian
No Pertanyaan
4 3 2 1

Keterangan :
1. Sangat Puas = 4.

2. Cukup Puas = 3.
3. Kurang Puas = 2.
4. Sangat Tidak Puas = 1.

.
BAB IV

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

4.1 Implementasi Sistem

Tahap ini merupakan pembuatan perangkat lunak yang disesuaikan

dengan rancangan atau desain sistem yang telah dibangun sebelumnya. Aplikasi

yang dibangun akan diterapkan berdasarkan kebutuhan atau sistem yang telah

dikembangkan. Selain itu aplikasi ini akan dibuat sedemikian rupa sehingga dapat

memudahkan pengguna untuk menggunakan pengembangan aplikasi Sistem

Informasi Manajemen Arsip Berbasis Web Pada Rumah Sakit Bedah Surabaya.

Sebelum menjalankan aplikasi ini, ada hal yang harus diperhatikan yaitu

kebutuhan sistem. Sesuai dengan kebutuhan untuk merancang sistem diperlukan

perangkat keras dan perangkat lunak.

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras

Kebutuhan minimum perangkat keras yang diperlukan untuk

menjalankan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Arsip Berbasis Web Pada

Rumah Sakit Bedah Surabaya dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Tabel Kebutuhan Perangkat Keras


PC (Server) PC(Klien)
Processor Intel Xeon Pentium Dual Core
Hardisk 2 TB 500 GB
RAM 4GB 2GB

94
95

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak

Sedangkan untuk kebutuhan perangkat lunak yang digunakan dalam

pengembangan Sistem Informasi Manajemen Arsip Berbasis Web Pada Rumah

Sakit Bedah Surabaya adalah :

1. Sistem Operasi menggunakan Microsoft Windows XP Professional.

2. Database Pengolahan data menggunakan XAMPP MySql.

3. Untuk membangun bahasa pemrograman menggunakan tools Notepad++.

4. Untuk menampilkan aplikasi menggunakan browser Google chrome.

5. Untuk perancangan desain sistem menggunakan Power Designer 6.0

6. Untuk perancangan desain input/output menggunakan Microsoft Visio 2010.

7. Untuk dokumentasi menggunakan Microsoft Office Word 2007.

4.1.3 Instalasi Program dan Pengaturan Sistem

Sistem Informasi Manajemen Arsip Berbasis Web Pada Rumah Sakit

Bedah Surabaya membutuhkan perangkat lunak yang telah terinstalasi, adapun

tahapan-tahapan instalasi dan pengaturan sistem adalah :

a. Menginstal sistem operasi Microsoft Windows XP Professional.

b. Menginstal aplikasi database XAMPP MySql, dan mengimpor database yang

dibutuhkan.

c. Menyalin file php yang telah dibuat untuk aplikasi Sistem Informasi

Manajemen Arsip Berbasis Web Pada Rumah Sakit Bedah Surabaya.

d. Menginstal browser Google Chrome.


96

4.2 Uji Coba

Tahapan uji coba terbagi menjadi dua yaitu uji coba sistem dan uji coba

pengguna. Uji coba dilakukan untuk menguji kembali semua tahapan yang sudah

dilakukan selama pengujian berlangsung. Hasil uji coba dilakukan dalam tahapan

beberapa test case yang telah disiapkan sebelumnya. Untuk memastikan bahwa

sistem telah dibuat sesuai dengan kebutuhan atau tujuan yang diharapkan maka

dilakukan beberapa uji coba. Uji coba meliputi pengujian terhadap fitur dasar

aplikasi, uji coba perhitungan dan uji coba validasi pengguna terhadap aplikasi

dengan menggunakan black box testing.

Tabel 4.2 Hasil Uji Coba Black Box Testing

No Tujuan Input Output Diharapkan Status


1 Input data Memasukkan Karakter tidak Tidak
penerima. karakter “1”. muncul, karakter Muncul.
dalam keyboard
tidak berfungsi
2 Input data Memasukkan nilai Berhasil tambah Berhasil
penerima. “Sule”. data baru tambah data
baru.

4.2.1 Uji Coba Sistem

Uji coba sistem dilakukan pada saat semua sistem yang diperlukan sudah

terpenuhi agar sistem dapat dijalankan dengan baik sesuai dengan analisis yang

telah dilakukan. Uji coba sistem pada apllikasi pengembangan ini melibatkan

beberapa user yaitu, admin, karyawan dan direktur.

a. Uji Coba User Admin

Uji coba user admin ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana aplikasi pada

user admin ini akan dijalankan. Ada beberapa fitur dari aplikasi Sistem

informasi manajemen arsip ini yang harus diisi oleh user admin.
97

1. Uji Coba Form Master Kategori Surat

Proses ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan aplikasi dalam

melakukan penambahan data kategori surat, proses perubahan data kategori

surat dan penghapusan data kategori surat.

Gambar 4.1 Form Kategori Surat

Proses penambahan data kategori surat dapat ditunjukkan pada Gambar 4.1

yang bertujuan untuk menambah data kategori surat yang ada pada RSBS

yang kemudian akan di simpan kedalam database dengan menekan tombol

simpan. Proses mengubah data kategori surat bertujuan untuk mengubah

data kategori surat yang telah disimpan sebelumnya. Untuk mengubahnya

dengan menekan icon pensil lalu akan muncul form detail kategori surat,

apabila data sudah diubah selanjutnya menekan tombol simpan, berikut

dapat dilihat pada Gambar 4.2

Gambar 4.2 Ubah Kategori Surat


98

Pada Gambar 4.3 bertujuan untuk menghapus data kategori surat dengan

cara menekan icon silang pada tabel data kategori surat, setelah menekan

tombol icon pensil tersebut maka data kategori surat yang terdapat pada

tebel data dan database kategori surat akan terhapus secara otomatis.

Gambar 4.3 Hapus Kategori Surat

Tabel 4.3 Hasil Uji Coba Form Master Kategori surat

No Tujuan Input Output Output sistem


Diharapkan
1 Tambah data Memasukkan Muncul daftar 1. Sukses.
kategori surat. data kategori kategori surat 2. Data
surat pada Form yang berhasil
master kategori ditambahkan disimpan di
surat kemudian pada tabel data tabel data
menekan tombol kategori surat. kategori
simpan. surat.
2 Ubah data dari Menekan logo Data kategori 1. Sukses.
tabel Data pensil pada tabel surat berhasil 2. Data
kategori surat. data kategori diubah. berhasil
surat kemudian diubah
muncul data kedalam
pada Form detil tabel Data
kategori surat kategori
yang akan surat.
diubah pada
textbox
kemudian
menekan tombol
simpan setelah
mengganti
kategori surat.
3 Menghapus Menekan logo Data kategori 1. Sukses.
99

No Tujuan Input Output Output sistem


Diharapkan
data dari tabel silang pada tabel surat berhasil 2. Data
kategori surat data kategori dihapus. berhasil
surat. dihapus
kedalam
tabel data
kategori
surat.

2. Uji Coba Form Master Jenis Surat

Proses ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan aplikasi dalam

melakukan penambahan data jenis surat, proses perubahan data jenis surat

dan penghapusan data jenis surat.

Gambar 4.4 Form Master Jenis Surat

Proses penambahan data jenis surat dapat ditunjukkan pada Gambar 4.4

yang bertujuan untuk menambah data jenis surat yang ada pada RSBS yang

kemudian akan di simpan kedalam database dengan menekan tombol

simpan. Proses mengubah data jenis surat bertujuan untuk mengubah data

jenis surat yang telah disimpan sebelumnya. Untuk mengubahnya dengan

menekan icon pensil lalu akan muncul form detail kategori surat, apabila
100

data sudah diubah selanjutnya menekan tombol simpan, berikut dapat dilihat

pada Gambar 4.5

Gambar 4.5 Form Ubah Jenis Surat

Pada Gambar 4.6 bertujuan untuk menghapus data jenis surat dengan cara

menekan icon silang pada tabel data jenis surat, setelah menekan tombol

icon pensil tersebut maka data jenis surat yang terdapat pada tebel data dan

database jenis surat akan terhapus secara otomatis.

Gambar 4.6 Hapus jenis surat

Tabel 4.4 Hasil Uji Coba Form Master Jenis surat

No Tujuan Input Output Output sistem


Diharapkan
1 Tambah data Memasukkan Muncul daftar 1. Sukses.
jenis surat. data jenis surat jenis surat 2. Data
pada Form yang berhasil
master jenis ditambahkan disimpan di
101

No Tujuan Input Output Output sistem


Diharapkan
surat kemudian pada tabel data tabel data
menekan tombol jenis surat. jenis surat.
simpan.
2 Ubah data dari Menekan logo Data jenis surat 1. Sukses.
tabel data jenis pensil pada tabel berhasil 2. Data
surat. data jenis surat diubah. berhasil
kemudian diubah
muncul data kedalam
pada Form detil tabel data
jenis surat yang jenis surat.
akan diubah
pada textbox
kemudian
menekan tombol
simpan setelah
mengganti jenis
surat.
3 Menghapus Menekan logo Data jenis surat 1. Sukses.
data dari tabel silang pada tabel berhasil 2 Data
jenis surat data jenis surat. dihapus. berhasil
dihapus
kedalam
tabel data
kategori
surat.

3. Uji Coba Form Master Unit Kerja

Proses ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan aplikasi dalam

melakukan penambahan data unit kerja, perubahan data unit kerja dan

penghapusan data unit kerja.


102

Gambar 4.7 Form Master Unit Kerja

Proses penambahan data unit kerja dapat ditunjukkan pada Gambar 4.7 yang

bertujuan untuk menambah data unit kerja yang ada pada RSBS yang

kemudian akan di simpan kedalam database dengan menekan tombol

simpan. Proses mengubah data unit kerja bertujuan untuk mengubah data

unit kerja yang telah disimpan sebelumnya. Untuk mengubahnya dengan

menekan icon pensil lalu akan muncul form detail unit kerja, apabila data

sudah diubah selanjutnya menekan tombol simpan, berikut dapat dilihat

pada Gambar 4.8

Gambar 4.8 Form Ubah Unit Kerja

Pada Gambar 4.9 bertujuan untuk menghapus data unit kerja dengan cara

menekan icon silang pada tabel data unit kerja, setelah menekan tombol icon
103

pensil tersebut maka data unit kerja yang terdapat pada tebel data dan

database unit kerja akan terhapus secara otomatis.

Gambar 4.9 Hapus Jenis Surat

Tabel 4.5 Hasil Uji Coba Form Master Unit kerja

No Tujuan Input Output Output sistem


Diharapkan
1 Tambah data Memasukkan Muncul daftar 1. Sukses.
unit kerja. data unit kerja unit kerja yang 2. Data
pada Form ditambahkan berhasil
master unit kerja pada tabel data disimpan di
kemudian unit kerja. tabel data
menekan tombol unit kerja.
simpan.
2 Ubah data dari Menekan logo Data unit kerja 3. Sukses.
tabel data unit pensil pada tabel berhasil 4. Data
kerja. data unit kerja diubah. berhasil
kemudian diubah
muncul data kedalam
pada Form detil tabel data
unit kerja yang unit kerja.
akan diubah
pada textbox
kemudian
menekan tombol
simpan setelah
mengganti unit
kerja.
3 Menghapus Menekan logo Data unit kerja 1. Sukses.
data dari tabel silang pada tabel berhasil 2. Data
unit kerja. data unit kerja. dihapus. berhasil
dihapus
kedalam
104

No Tujuan Input Output Output sistem


Diharapkan
tabel data
unit kerja.

4. Uji coba Master Form Rubrik

Proses ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan aplikasi dalam

melakukan penambahan data rubrik, perubahan data rubrik dan

penghapusan data rubrik.

Gambar 4.10 Form Master Rubrik

Proses penambahan data rubrik dapat ditunjukkan pada Gambar 4.10 yang

bertujuan untuk menambah data rubrik yang ada pada RSBS yang kemudian

akan di simpan ke dalam database dengan menekan tombol simpan. Proses

mengubah data rubrik bertujuan untuk mengubah data rubrik yang telah

disimpan sebelumnya. Untuk mengubahnya dengan menekan icon pensil

lalu akan muncul form detail rubrik, apabila data sudah diubah selanjutnya

menekan tombol simpan, berikut dapat dilihat pada Gambar 4.11


105

Gambar 4.11 Form Ubah Rubrik

Pada Gambar 4.12 bertujuan untuk menghapus data rubrik dengan cara

menekan icon silang pada tabel data rubrik, setelah menekan tombol icon

pensil tersebut maka data rubrik yang terdapat pada tebel data dan database

rubrik akan terhapus secara otomatis.

Gambar 4.12 Hapus Rubrik

Tabel 4.6 Hasil Uji Coba Form Master Rubrik

No Tujuan Input Output Output sistem


Diharapkan
1 Tambah data Memasukkan Muncul daftar 1. Sukses.
rubrik. data rubrik pada rubrik yang 2. Data
Form master ditambahkan berhasil
rubrik kemudian pada tabel data disimpan di
menekan tombol rubrik. tabel data
simpan. rubrik.
2 Ubah data dari Menekan logo Data rubrik 5. Sukses.
tabel data pensil pada tabel berhasil 6. Data
rubrik. data rubrik diubah. berhasil
kemudian diubah
106

No Tujuan Input Output Output sistem


Diharapkan
muncul data kedalam
pada Form detil tabel data
rubrik yang akan rubrik.
diubah pada
textbox
kemudian
menekan tombol
simpan setelah
mengganti
rubrik.
3 Menghapus Menekan logo Data rubrik 1. Sukses.
data dari tabel silang pada tabel berhasil 2. Data
rubrik. data rubrik. dihapus. berhasil
dihapus
kedalam
tabel data
rubrik.

5. Uji Coba Form Master Berkas

Proses ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan aplikasi dalam

melakukan penambahan data berkas, perubahan data berkas dan

penghapusan data berkas.

Gambar 4.13 Form Master Berkas


107

Proses penambahan data berkas dapat ditunjukkan pada Gambar 4.13 yang

bertujuan untuk menambah data berkas yang ada pada RSBS yang

kemudian akan di simpan ke dalam database dengan menekan tombol

simpan. Proses mengubah data berkas bertujuan untuk mengubah data

berkas yang telah disimpan sebelumnya. Untuk mengubahnya dengan

menekan icon pensil lalu akan muncul form detail berkas, apabila data

sudah diubah selanjutnya menekan tombol simpan, berikut dapat dilihat

pada Gambar 4.14

Gambar 4.14 Form Ubah Berkas

Pada Gambar 4.15 bertujuan untuk menghapus data berkas dengan cara

menekan icon silang pada tabel data berkas, setelah menekan tombol icon

pensil tersebut maka data berkas yang terdapat pada tebel data dan database

berkas akan terhapus secara otomatis.


108

Gambar 4.15 Hapus Berkas

Tabel 4.7 Hasil Uji Coba Form Master Berkas

No Tujuan Input Output Output sistem


Diharapkan
1 Tambah data Memasukkan Muncul daftar 1. Sukses.
berkas. data berkas pada berkas yang 2. Data
Form master ditambahkan berhasil
berkas kemudian pada tabel data disimpan di
menekan tombol berkas. tabel data
simpan. berkas.
2 Ubah data dari Menekan logo Data berkas 1. Sukses.
tabel data pensil pada tabel berhasil 2. Data
berkas. data berkas diubah. berhasil
kemudian diubah
muncul data kedalam
pada Form detil tabel data
berkas yang akan berkas.
diubah pada
textbox
kemudian
menekan tombol
simpan setelah
mengganti
berkas.
3 Menghapus Menekan logo Data berkas 1. Sukses.
data dari tabel silang pada tabel berhasil 2. Data
berkas. data berkas. dihapus. berhasil
dihapus
kedalam
tabel data
berkas.
109

6. Uji Coba Form Master Lokasi

Proses ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan aplikasi dalam

melakukan penambahan data lokasi, perubahan data lokasi dan penghapusan

data lokasi.

Gambar 4.16 Form Master Lokasi

Proses penambahan data lokasi dapat ditunjukkan pada Gambar 4.16 yang

bertujuan untuk menambah data lokasi yang ada pada RSBS yang kemudian

akan di simpan ke dalam database dengan menekan tombol simpan. Proses

mengubah data lokasi bertujuan untuk mengubah data lokasi yang telah

disimpan sebelumnya. Untuk mengubahnya dengan menekan icon pensil

lalu akan muncul form detail lokasi, apabila data sudah diubah selanjutnya

menekan tombol simpan, berikut dapat dilihat pada Gambar 4.17

Gambar 4.17 Form Ubah Lokasi


110

Pada Gambar 4.18 bertujuan untuk menghapus data lokasi dengan cara

menekan icon silang pada tabel data lokasi, setelah menekan tombol icon

pensil tersebut maka data lokasi yang terdapat pada tebel data dan database

lokasi akan terhapus secara otomatis.

Gambar 4.18 Hapus Lokasi

Tabel 4.8 Hasil Uji Coba Form Master Lokasi

No Tujuan Input Output Output sistem


Diharapkan
1 Tambah data Memasukkan Muncul daftar 1. Sukses.
lokasi. data lokasi pada lokasi yang 2. Data
Form master ditambahkan berhasil
lokasi kemudian pada tabel data disimpan di
menekan tombol lokasi. tabel data
simpan. lokasi.
2 Ubah data dari Menekan logo Data lokasi 1. Sukses.
tabel data pensil pada tabel berhasil 2. Data
lokasi. data lokasi diubah. berhasil
kemudian diubah
muncul data kedalam
pada Form detil tabel data
lokasi yang akan lokasi.
diubah pada
textbox
kemudian
menekan tombol
simpan setelah
mengganti
lokasi.
3 Menghapus Menekan logo Data lokasi 1. Sukses.
data dari tabel silang pada tabel berhasil 2. Data
lokasi. data lokasi. dihapus. berhasil
dihapus
kedalam
111

No Tujuan Input Output Output sistem


Diharapkan
tabel data
lokasi.

7. Uji Coba Form Master Media

Proses ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan aplikasi dalam

melakukan penambahan data media, perubahan data media dan

penghapusan data media.

Gambar 4.19 Form Master Media

Proses penambahan data media dapat ditunjukkan pada Gambar 4.19 yang

bertujuan untuk menambah data media yang ada pada RSBS yang kemudian

akan di simpan ke dalam database dengan menekan tombol simpan. Proses

mengubah data media bertujuan untuk mengubah data media yang telah

disimpan sebelumnya. Untuk mengubahnya dengan menekan icon pensil

lalu akan muncul form detail media, apabila data sudah diubah selanjutnya

menekan tombol simpan, berikut dapat dilihat pada Gambar 4.20


112

Gambar 4.20 Form Ubah Media

Pada Gambar 4.21 bertujuan untuk menghapus data media dengan cara

menekan icon silang pada tabel data media, setelah menekan tombol icon

pensil tersebut maka data media yang terdapat pada tebel data dan database

media akan terhapus secara otomatis.

Gambar 4.21 Hapus Media

Tabel 4.9 Hasil Uji Coba Form Master Media

No Tujuan Input Output Output sistem


Diharapkan
1 Tambah data Memasukkan Muncul daftar 1. Sukses.
media. data media pada media yang 2. Data
Form master ditambahkan berhasil
media kemudian pada tabel data disimpan di
menekan tombol media. tabel data
simpan. media.
2 Ubah data dari Menekan logo Data media 1. Sukses.
tabel data pensil pada tabel berhasil 2. Data
media. data media diubah. berhasil
kemudian diubah
muncul data kedalam
113

No Tujuan Input Output Output sistem


Diharapkan
pada Form detil tabel data
media yang akan media.
diubah pada
textbox
kemudian
menekan tombol
simpan setelah
mengganti
media.
3 Menghapus Menekan logo Data media 1. Sukses.
data dari tabel silang pada tabel berhasil 2. Data
media. data media. dihapus. berhasil
dihapus
kedalam
tabel data
media.

8. Uji Coba Form Master Sarana

Proses ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan aplikasi dalam

melakukan data sarana, perubahan data sarana dan penghapusan data sarana.

Proses penambahan data sarana dapat ditunjukkan pada Gambar 4.22 yang

bertujuan untuk menambah data sarana yang ada pada RSBS yang kemudian

akan di simpan ke dalam database dengan menekan tombol simpan. Proses

mengubah data sarana bertujuan untuk mengubah data sarana yang telah

disimpan sebelumnya.

Gambar 4.22 Form Master Sarana


114

Untuk mengubahnya dengan menekan icon pensil lalu akan muncul form

detail sarana, apabila data sudah diubah selanjutnya menekan tombol

simpan, berikut dapat dilihat pada Gambar 4.23

Gambar 4.23 Form Ubah Sarana

Pada Gambar 4.24 bertujuan untuk menghapus data sarana dengan cara

menekan icon silang pada tabel data sarana, setelah menekan tombol icon

pensil tersebut maka data sarana yang terdapat pada tebel data dan database

sarana akan terhapus secara otomatis.

Gambar 4.24 Hapus Sarana

Tabel 4.10 Hasil Uji Coba Form Master Sarana

No Tujuan Input Output Output sistem


Diharapkan
1 Tambah data Memasukkan Muncul daftar 1. Sukses.
sarana. data sarana pada sarana yang 2. Data
Form master ditambahkan berhasil
sarana kemudian pada tabel data disimpan di
menekan tombol sarana. tabel data
115

No Tujuan Input Output Output sistem


Diharapkan
simpan. sarana.
2 Ubah data dari Menekan logo Data sarana 1. Sukses.
tabel data pensil pada tabel berhasil 2. Data
sarana. data sarana diubah. berhasil
kemudian diubah
muncul data kedalam
pada Form detil tabel data
sarana yang akan sarana.
diubah pada
textbox
kemudian
menekan tombol
simpan setelah
mengganti
sarana.
3 Menghapus Menekan logo Data sarana 1. Sukses.
data dari tabel silang pada tabel berhasil 2. Data
sarana. data sarana. dihapus. berhasil
dihapus
kedalam
tabel data
sarana.

9. Uji Coba Form Master User

Proses ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan aplikasi dalam

melakukan penambahan data user, perubahan data user dan penghapusan

data user.

Gambar 4.25 Form Master User


116

Proses penambahan data user dapat ditunjukkan pada Gambar 4.25 yang

bertujuan untuk menambah data user yang ada pada RSBS yang kemudian

akan di simpan ke dalam database dengan menekan tombol simpan. Proses

mengubah data user bertujuan untuk mengubah data user yang telah

disimpan sebelumnya. Untuk mengubahnya dengan menekan icon pensil

lalu akan muncul form detail user, apabila data sudah diubah selanjutnya

menekan tombol simpan, berikut dapat dilihat pada Gambar 4.26

Gambar 4.26 Form Ubah User

Pada Gambar 4.27 bertujuan untuk menghapus data user dengan cara

menekan icon silang pada tabel data user, setelah menekan tombol icon

pensil tersebut maka data user yang terdapat pada tebel data dan database

login akan terhapus secara otomatis.


117

Gambar 4.27 Hapus User

Tabel 4.11 Hasil Uji Coba Form Master User

No Tujuan Input Output Output sistem


Diharapkan
1 Tambah data Memasukkan Muncul daftar 1. Sukses.
user. data user pada user yang 2. Data
Form master ditambahkan berhasil
user kemudian pada tabel data disimpan di
menekan tombol user. tabel data
simpan. user.
2 Ubah data dari Menekan logo Data user 1. Sukses.
tabel data user. pensil pada tabel berhasil 2. Data
data user diubah. berhasil
kemudian diubah
muncul data kedalam
pada Form detil tabel data
user yang akan user.
diubah pada
textbox
kemudian
menekan tombol
simpan setelah
mengganti user.
3 Menghapus Menekan logo Data user 1. Sukses.
data dari tabel silang pada tabel berhasil 2. Data
user. data user. dihapus. berhasil
dihapus
kedalam
tabel data
user.
118

10. Uji Coba Form Arsip Masuk Direksi

Proses ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan aplikasi dalam

penambahan data arsip masuk direksi, perubahan data arsip masuk direksi,

penghapusan arsip masuk direksi dan melihat detil arsip masuk direksi.

Gambar 4.28 Form Arsip Masuk Direksi

Proses penambahan data arsip masuk direksi dapat ditunjukkan pada

Gambar 4.28 yang bertujuan untuk menambah data arsip masuk direksi

yang ada pada RSBS yang kemudian akan di simpan ke dalam database

dengan menekan tombol simpan. Pada form arsip masuk direksi terdapat

link “Lihat data” yang berfungsi untuk melihat semua data arsip masuk yang

terdapat di database arsip masuk direksi. Berikut gambar 4.29 form lihat

data form arsip masuk direksi, pada nomer arsip merupakan hyperlink yang

berfungsi untuk melihat detail arsip yang dapat dilihat pada gambar 4.30.
119

Gambar 4.29 Form Lihat Data Arsip Masuk Direksi

Gambar 4.30 Form Detail Data Arsip Masuk Direksi

Proses ubah data arsip masuk direksi juga ditunjukkan pada Gambar 4.29

yang bertujuan untuk mengubah data arsip masuk direksi dan menghapus

data arsip masuk unit kerja yang terdapat pada tabel data arsip masuk unit

kerja. Proses mengubah data arsip masuk unit kerja yaitu dengan cara

menekan icon pensil yang terdapat pada tabel data arsip masuk unit kerja,

kemudian halaman akan berpindah ke form ubah arsip masuk unit kerja,

setelah data yang diinginkan sudah diubah kemudian menekan tombol


120

simpan untuk menyimpan data yang telah diubah tadi. Berikut form ubah

arsip ditunjukan pada gambar 4.31.

Gambar 4.31 Form Ubah Arsip Masuk Direksi

Tabel 4.12 Hasil Uji Coba Form Master Arsip Masuk Direksi

No Tujuan Input Output Output sistem


Diharapkan
1 Tambah data Memasukkan Muncul daftar 1. Sukses.
arsip masuk data arsip masuk arsip masuk 2. Data
direksi. direksi pada direksi yang berhasil
Form master ditambahkan disimpan di
arsip masuk pada tabel data tabel data
direksi kemudian arsip masuk arsip masuk
menekan tombol direksi pada direksi
simpan. form lihat data pada form
arsip masuk lihat data
direksi. arsip masuk
direksi.
2 Ubah data dari Menekan logo Data arsip 1. Sukses.
tabel arsip pensil pada tabel masuk direksi 2. Data
masuk direksi data arsip masuk berhasil berhasil
pada form lihat direksi kemudian diubah. diubah
data arsip berpindah ke kedalam
masuk direksi. form ubah data tabel data
arsip masuk arsip masuk
direksi. direksi.
Kemudian
setelah
121

No Tujuan Input Output Output sistem


Diharapkan
mengubah data
menekan tombol
simpan.
3 Melihat data Menekan link Muncul daftar 1. Sukses.
arsip masuk “Lihat data” data arsip 2. Data
direksi. pada form arsip masuk direksi berhasil
masuk direksi pada tabel data muncul
atau dengan arsip masuk pada tabel
memilih menu direksi. data arsip
strip “lihat data masuk
arsip masuk direksi.
(direksi)”.
4 Melihat detil Menekan Muncul detil 1. Sukses
dari arsip hyperlink pada arsip dan 2. Preview
masuk direksi nomor arsip. preview arsip arsip
dan preview masuk direksi muncul
yang berupa file pada form pada form
.pdf. detail arsip detail
arsip.
3. Detil arsip
muncul
pada form
detail
arsip.
5 Menghapus Menekan icon Data arsip 1. Sukses
data arsip silang pada tabel masuk direksi 2. Data arsip
masuk direksi. data arsip masuk berhasil masuk
direksi pada dihapus. direksi
form lihat arsip terhapus
masuk direksi. dari tabel
data arsip
masuk
direksi.

11. Uji Coba Form Arsip Masuk Unit Kerja

Proses ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan aplikasi dalam

melakukan penambahan data arsip masuk unit kerja, perubahan data arsip

masuk unit kerja, penghapusan arsip masuk unit kerja dan melihat detil

arsip.
122

Gambar 4.32 Form Arsip Masuk Unit Kerja

Proses penambahan data user dapat ditunjukkan pada Gambar 4.32 yang

bertujuan untuk menambah data arsip masuk unit kerja yang ada pada RSBS

yang kemudian akan di simpan ke dalam database dengan menekan tombol

simpan. Pada form arsip masuk unit kerja terdapat link “Lihat data” yang

berfungsi untuk melihat semua data arsip masuk unit kerja yang terdapat di

database arsip masuk unit kerja. Berikut gambar 4.33 form lihat data form

arsip masuk unit kerja, pada nomer arsip merupakan hyperlink yang

berfungsi untuk melihat detail arsip yang dapat dilihat pada gambar 4.34.

Gambar 4.33 Form Lihat Data Arsip Masuk Unit Kerja


123

Gambar 4.34 Form Detail Data Arsip Masuk Unit Kerja

Proses ubah data arsip masuk unit kerja juga ditunjukkan pada Gambar 4.33

yang bertujuan untuk mengubah data arsip masuk direksi dan menghapus

data arsip masuk unit kerja yang terdapat pada tabel data arsip masuk unit

kerja. Proses mengubah data arsip masuk unit kerja yaitu dengan cara

menekan icon pensil yang terdapat pada tabel data arsip masuk unit kerja,

kemudian halaman akan berpindah ke form ubah arsip masuk unit kerja,

setelah data yang diinginkan sudah diubah kemudian menekan tombol

simpan untuk menyimpan data yang telah diubah tadi. Berikut form ubah

arsip ditunjukan pada gambar 4.35.


124

Gambar 4.35 Form Ubah Arsip Masuk Unit Kerja

Tabel 4.13 Hasil Uji Coba Form Master Arsip Masuk Unit Kerja

No Tujuan Input Output Output sistem


Diharapkan
1 Tambah data Memasukkan Muncul daftar 1. Sukses.
arsip masuk data arsip masuk arsip masuk 2. Data
unit kerja. unit kerja pada unit kerja yang berhasil
Form master ditambahkan disimpan di
arsip masuk unit pada tabel data tabel data
kerja kemudian arsip masuk arsip masuk
menekan tombol unit kerja pada direksi pada
simpan. form lihat data form lihat
arsip masuk data arsip
unit kerja. masuk
direksi.
2 Ubah data dari Menekan logo Data arsip 1. Sukses.
tabel arsip pensil pada tabel masuk unit 2. Data
masuk unit data arsip masuk kerja berhasil berhasil
kerja pada form unit kerja diubah. diubah
lihat data arsip kemudian kedalam
masuk unit berpindah ke tabel data
kerja. form ubah data arsip masuk
arsip masuk unit unit kerja.
kerja. Kemudian
setelah
mengubah data
menekan tombol
125

No Tujuan Input Output Output sistem


Diharapkan
simpan.
3 Melihat data Menekan link Muncul daftar 1. Sukses.
arsip masuk “Lihat data” data arsip 2. Data
unit kerja. pada form arsip masuk unit berhasil
masuk unit kerja kerja pada muncul
atau dengan tabel data arsip pada tabel
memilih menu masuk unit data arsip
strip “lihat data kerja. masuk unit
arsip masuk (unit kerja.
kerja)”.
4 Melihat detil Menekan Muncul detil 1. Sukses
dari arsip hyperlink pada arsip dan 2. Preview
masuk unit nomor arsip. preview arsip arsip
kerja dan masuk unit muncul
preview yang kerja pada pada form
berupa file .pdf. form detail detail arsip.
arsip 3. Detil arsip
muncul
pada form
detail arsip.
5 Menghapus Menekan icon Data arsip 1. Sukses
data arsip silang pada tabel masuk unit 2. Data arsip
masuk unit data arsip masuk kerja berhasil masuk unit
kerja. unit kerja pada dihapus. kerja
form lihat arsip terhapus
masuk unit kerja. dari tabel
data arsip
masuk unit
kerja.

12. Uji Coba form Arsip Keluar

Proses ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan aplikasi dalam

melakukan penambahan data arsip keluar, proses perubahan data arsip

keluar, penghapusan arsip keluar dan melihat detil arsip keluar.


126

Gambar 4.36 Form Arsip Keluar

Proses penambahan data user dapat ditunjukkan pada Gambar 4.36 yang

bertujuan untuk menambah data arsip keluar yang ada pada RSBS yang

kemudian akan di simpan ke dalam database dengan menekan tombol

simpan. Pada form arsip keluar terdapat link “Lihat data” yang berfungsi

untuk melihat semua data arsip keluar yang terdapat di database arsip

keluar. Berikut gambar 4.37 form lihat data form arsip keluar, pada nomer

arsip merupakan hyperlink yang berfungsi untuk melihat detail arsip yang

dapat dilihat pada gambar 4.38.

Gambar 4.37 Form Lihat Data Arsip Keluar


127

Gambar 4.38 Form Detail Data Arsip Keluar

Proses ubah data user juga ditunjukkan pada Gambar 4.37 yang bertujuan

untuk mengubah data arsip keluar dan menghapus data arsip keluar yang

terdapat pada tabel data arsip keluar. Proses mengubah data arsip keluar

yaitu dengan cara menekan icon pensil yang terdapat pada tabel data arsip

keluar, kemudian halaman akan berpindah ke form ubah arsip keluar, setelah

data yang diinginkan sudah diubah kemudian menekan tombol simpan

untuk menyimpan data yang telah diubah tadi. Berikut form ubah arsip

ditunjukan pada gambar 4.39.


128

Gambar 4.39 Form Ubah Arsip Keluar

Tabel 4.14 Hasil Uji Coba Form Master Arsip Keluar

No Tujuan Input Output Output sistem


Diharapkan
1 Tambah data Memasukkan Muncul daftar 1. Sukses.
arsip keluar. data arsip keluar arsip keluar 2. Data
pada Form yang berhasil
master arsip ditambahkan disimpan di
keluar kemudian pada tabel data tabel data
menekan tombol arsip keluar arsip keluar
simpan. pada form lihat pada form
data arsip lihat data
keluar. arsip
keluar.
2 Ubah data dari Menekan logo Data arsip 1. Sukses.
tabel arsip pensil pada tabel keluar berhasil 2. Data
keluar pada data arsip keluar diubah. berhasil
form lihat data kemudian diubah
arsip keluar. berpindah ke kedalam
form ubah data tabel data
arsip keluar. arsip
Kemudian keluar.
setelah
mengubah data
menekan tombol
simpan.
3 Melihat data Menekan link Muncul daftar 1. Sukses.
129

No Tujuan Input Output Output sistem


Diharapkan
arsip keluar. “Lihat data” data arsip 2. Data
pada form arsip keluar pada berhasil
keluar atau tabel data arsip muncul
dengan memilih keluar. pada tabel
menu strip “lihat data arsip
data arsip keluar.
keluar”
4 Melihat detil Menekan Muncul detil 1. Sukses
dari arsip keluar hyperlink pada arsip dan 2. Preview
dan preview nomor arsip. preview arsip arsip
yang berupa file masuk direksi muncul
.pdf. pada form pada form
detail arsip detail arsip.
3. Detil arsip
muncul
pada form
detail arsip.
5 Menghapus Menekan icon Data arsip 1. Sukses
data keluar. silang pada tabel keluar berhasil 2. Data arsip
data arsip keluar dihapus. keluar
pada form lihat terhapus
arsip keluar. dari tabel
data arsip
keluar.

13. Uji Coba Form Disposisi

Proses uji coba ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan aplikasi dalam

melakukan proses disposisi arsip. Proses pendisposisian arsip dapat

ditunjukkan pada gambar 4.40 dengan cara menekan tombol disposisi, maka

arsip akan terdisposisi sesuai dengan tujuan pendisposisian arsip tersebut.

Data disposisi akan disimpan di dalam database notifikasi dan disposisi.

Pada saat user (karyawan) yang mendapat disposisi, akan muncul notifikasi

sebagai pemberitahuan bahwa terdapat disposisi arsip kepada user tersebut.

Notifikasi disposisi ditunjukkan pada gambar 4.41 dan view notifikasi

disposisi ditunjukkan pada gambar 4.42.


130

Gambar 4.40 Form Disposisi Arsip

Gambar 4.41 Form Notifikasi Disposisi Arsip

Gambar 4.42 Form View Notifikasi Disposisi Arsip


131

Untuk melihat arsip telah terdisposisi atau belum dapat dilihat pada form

daftar disposisi arsip yang ditunjukkan pada gambar 4.43.

Gambar 4.43 Form Daftar Disposisi Arsip

Untuk melakukan penelusuran arsip pada proses disposisi arsip ini yaitu

dengan cara melihat form riwayat disposisi arsip. Form riwayat disposisi

ditunjukkan pada gambar 4.44.

Gambar 4.44 Form Riwayat Disposisi Arsip

Tabel 4.15 Hasil Uji Coba Form Disposisi

No Tujuan Input Output Output sistem


Diharapkan
1 Melihat Memilih daftar Muncul data 1. Sukses.
disposisi disposisi arsip disposisi pada 2. Data
pada menu strip. tabel data muncul
disposisi pada tabel
data daftar
disposisi
arsip.
132

No Tujuan Input Output Output sistem


Diharapkan
2 Melihat Menekan button Pindah ke 1. Sukses.
notifikasi notifikasi ketika halaman 3. Notifikasi
disposisi muncul notifikasi dan muncul
pemberitahuan muncul tabel pada button
berupa angka data notifikasi notif dan
notifikasi. tentang pada tabel
pendisposisian data
arsip. notifikasi.
3 Melakukan Menekan button Data arsip 1. Sukses.
disposisi arsip. disposisi setelah terdisposisi ke 2. Data arsip
mengisi tujuan user terdisposisi
disposisi. (karyawan) sesuai
yang dengan user
bersangkutan. yang dituju.
4 Melihat riwayat Memilih riwayat Muncul data 1. Sukses.
disposisi. disposisi pada riwayat 2. Muncul
menu strip disposisi arsip data
disposisi. pada tabel data riwayat
riwayat disposisi
disposisi. pada tabel
data
riwayat
disposisi

14. Uji Coba Form Arsip Aktif

Proses uji coba ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan aplikasi dalam

melakukan proses mengaktifkan arsip. Pada form arsip aktif user (admin)

dapat melakukan penginaktifan arsip sewaktu – waktu, dan user (admin)

dapat menukarkan arsip aktif dengan arsip inaktif. Form arsip aktif

ditunjukkan pada gambar 4.45 dan penukaran arsip aktif ditunjukkan pada

gambar 4.46.
133

Gambar 4.45 Form Arsip Aktif

Gambar 4.46 Penukaran Arsip Aktif

Tabel 4.16 Hasil Uji Coba Arsip Aktif

No Tujuan Input Output Output sistem


Diharapkan
1 Menonaktifkan Memilih arsip Arsip aktif 1. Sukses.
arsip dan yang akan di menjadi inaktif 2. Arsip
menukarkan nonaktifkan dan arsip tertukar
arsip. dengan cara inaktif menjadi yaitu arsip
memberi tanda aktif. aktif
centang pada menjadi
checkbox inaktif dan
disebelah kolom arsip inaktif
nomor arsip dan menjadi
134

No Tujuan Input Output Output sistem


Diharapkan
menekan tombol arsip aktif.
“inaktifkan”,
kemudian
memilih arsip
akan ditukar
dengan arsip
yang inaktif atau
tidak. Jika akan
menukar maka
menekan tombol
tukar.
2 Mencari arsip Mengisi kriteria Muncul data 1. Sukses.
aktif sesuai pencarian arsip arsip aktif pada 2. Muncul
dengan kriteria berupa tanggal tabel data arsip data arsip
pencarian. aktif surat, status aktif sesuai aktif yang
surat, kategori, dengan kriteria dicari
jenis surat. pencarian. sesuai
dengan
kriteria
pencarian.

15. Uji Coba Form Arsip Inaktif

Proses uji coba ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan aplikasi dalam

melakukan proses menginaktifkan arsip. Pada form arsip inaktif user

(admin) dapat melakukan penginaktifan arsip sewaktu – waktu, dan user

(admin) dapat menukarkan arsip inaktif dengan arsip aktif. Form arsip

inaktif ditunjukkan pada gambar 4.47 dan penukaran arsip aktif ditunjukkan

pada gambar 4.48.


135

Gambar 4.47 Form Arsip Inaktif

Gambar 4.48 Penukaran Arsip Inaktif

Tabel 4.17 Hasil Uji Coba Form Arsip Inaktif

No Tujuan Input Output Output sistem


Diharapkan
1 Mengaktifkan Memilih arsip Arsip aktif 1. Sukses.
arsip dan yang akan di menjadi inaktif 2. Arsip
menukarkan aktifkan dengan dan arsip tertukar
arsip. cara memberi inaktif menjadi yaitu arsip
tanda centang aktif. inaktif
pada checkbox menjadi
disebelah kolom aktif dan
136

No Tujuan Input Output Output sistem


Diharapkan
nomor arsip dan arsip aktif
menekan tombol menjadi
“aktifkan”, arsip
kemudian inaktif.
memilih arsip
akan ditukar
dengan arsip
yang aktif atau
tidak. Jika akan
menukar maka
menekan tombol
tukar.
2 Mencari arsip Mengisi kriteria Muncul data 1. Sukses.
inaktif sesuai pencarian arsip arsip aktif pada 2. Muncul
dengan kriteria berupa tanggal tabel data arsip data arsip
pencarian. aktif surat, status aktif sesuai inaktif yang
surat, kategori, dengan kriteria dicari
jenis surat. pencarian. sesuai
dengan
kriteria
pencarian.

16. Uji Coba Form Retensi Arsip

Proses uji coba ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan aplikasi dalam

melakukan proses retensi arsip. Form retensi ini bertujuan untuk

memperpanjang masa kadaluwarsa arsip yang dilakukan oleh user (admin),

berikut form retensi arsip ditunjukkan pada gambar 4.49.

Gambar 4.49 Form Retensi Arsip


137

Tabel 4.18 Hasil Uji Coba Form Arsip Inaktif

No Tujuan Input Output Output sistem


Diharapkan
1 Melakukan Memilih arsip Arsip 1. Sukses.
retensi arsip yang akan di kadaluwarsa 2. Arsip
aktifkan dengan telah kadaluwars
cara memberi diperbarui a menjadi
tanda centang sesuai masa aktif
pada checkbox retensi. kembali .
disebelah kolom
nomor arsip,
kemudian
menekan tombol
aktifkan atau
hapus.
2 Mencari arsip Mengisi kriteria Muncul arsip 1. Sukses.
pada form pencarian arsip pada tabel data 2. Muncul
retensi arsip berupa status arsip sesuai data arsip
sesuai dengan surat. dengan kriteria yang harus
kriteria pencarian diretensi
pencarian. arsip. yang dicari
sesuai
dengan
kriteria
pencarian.

17. Uji Coba Form Konfirmasi Peminjaman

Proses uji coba ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan aplikasi dalam

melakukan proses konfirmasi peminjaman arsip. Form ini digunakan untuk

melakukan konfirmasi peminjaman. User (admin) melakukan konfirmasi

peminjaman setelah mendapatkan notifikasi peminjaman yang dilakukan

oleh karyawan. Berikut form konfirmasi peminjaman ditunjukkan pada

gambar 4.50 dan notifikasi peminjaman ditunjukkan pada gambar 4.51.


138

Gambar 4.50 Notifikasi Peminjaman

Gambar 4.51 Form konfirmasi Peminjaman

Untuk melihat detil dari peminjaman dengan cara menekan icon konfirmasi

Kemudian muncul pop up yang dapat dilihat pada gambar 4.52.

Gambar 4.52 Detil peminjaman

Tabel 4.19 Hasil Uji Coba Form Konfirmasi peminjaman

No Tujuan Input Output Output sistem


Diharapkan
1 Melakukan Menekan icon Arsip dan 1. Sukses.
konfirmasi detail pada notifikasi 2. Arsip dapat
peminjaman kolom peminjaman dipinjam
konfirmasi di diterima oleh dan muncul
dalam tabel data user bahwa notif
139

No Tujuan Input Output Output sistem


Diharapkan
konfirmasi user diijinkan konfirmasi
peminjaman, untuk peminjama
kemudian meminjam n pada user.
memberikan arsip .
tanda centang
pada checkbox
pada arsip yang
boleh untuk
dipinjam.
2 Melihat Menekan button Pindah ke Terdapat
notifikasi notifikasi ketika halaman pemberitahuan
peminjaman muncul notifikasi dan notifikasi pada
pemberitahuan muncul tabel button notif
berupa angka data notifikasi dan terdapat
notifikasi. ada user yang data notifikasi
ingin pada form
meminjam notifikasi.
arsip.

b. Uji Coba User Karyawan

Uji coba user karyawan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana aplikasi

pada user karyawan ini akan dijalankan. Berikut beberapa fitur dari aplikasi

sistem manajemen arsip ini.

1. Uji Coba Form Pinjam Arsip

Proses ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan proses pinjam arsip

yang dilakukan oleh user (karyawan), dengan cara memilih arsip dengan

mencentang checkbox, mengisi tanggal kembali arsip dan keterangan pinjam

arsip seperti terlihat pada Gambar 4.53


140

Gambar 4.53 Form Pinjam Arsip

Tabel 4.20 Hasil Uji Coba Form Pinjam Arsip

No Tujuan Input Output Output sistem


Diharapkan
1 Melakukan Memilih arsip Muncul pesan 1. Sukses.
peminjaman yang akan bahwa 2. Arsip dapat
arsip. dipinjam dengan permintaan dipinjam
cara mencentang peminjaman dan muncul
checkbox pada telah dikirim notif
kiri nomor arsip, ke admin konfirmasi
kemudian mohon tunggu peminjama
mengisi tanggal konfirmasi n pada user.
kembali dan admin.
keterangan
peminjaman
setelah itu tekan
tombol pinjam.
2 Melihat daftar Menekan daftar Muncul daftar 1. Sukses
file pinjam file pinjam pada peminjaman 2. Muncul
menu strip arsip tabel data daftar
peminjaman. peminjaman peminjama
arsip n arsip pada
tabel data
peminjama
n arsip.
3 Melihat riwayat Memilih riwayat Muncul data Muncul data
peminjaman. peminjaman riwayat riwayat
pada menu strip peminjaman peminjaman
peminjaman. arsip pada pada form
tabel data peminjaman
riwayat arsip.
peminjaman.
141

c. Uji Coba User Direktur

Uji coba user direktur ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana aplikasi pada

user direktur ini akan dijalankan. Berikut beberapa fitur dari aplikasi sistem

manajemen arsip ini.

1. Uji Coba Laporan Masuk Keluar Arsip

Gambar 4.54 ini merupakan hasil laporan masuk keluar arsip yang telah

terjadi di RSBS. Dilihat berdasarkan hasil inputan arsip yang telah

diinputkan oleh admin. Laporan akan ditampilkan dalam bentuk dokumen.

Gambar 4.54 Laporan Masuk Keluar Arsip

Tabel 4.21 Hasil Uji Coba Laporan Masuk Keluar Arsip

No Tujuan Input Output Output sistem


Diharapkan
1 Mencetak Memilih periode Laporan 1. Sukses.
laporan masuk bulan dan tahun masuk keluar 2. Laporan
keluar arsip. laporan yang arsip berhasil keluar masuk
akan dicetak, dicetak. arsip berhasil
kemudian dicetak.
menekan tombol
“cetak laporan
masuk keluar
arsip”.
142

2. Uji Coba Laporan Peminjaman Arsip.

Gambar 4.55 ini merupakan hasil laporan peminjaman arsip yang telah

terjadi di RSBS. Dilihat berdasarkan hasil transaksi peminjaman arsip yang

telah diinputkan oleh admin. Laporan akan ditampilkan dalam bentuk

dokumen.

Gambar 4.55 Laporan Peminjaman Arsip.

Tabel 4.22 Hasil Uji Coba Laporan Peminjaman Arsip.

No Tujuan Input Output Output sistem


Diharapkan
1 Mencetak Memilih periode Laporan 1. Sukses.
laporan bulan dan tahun peminjaman 2. Laporan
peminjaman laporan yang arsip berhasil peminjaman
arsip. akan dicetak, dicatak. arsip berhasil
kemudian dicetak.
menekan tombol
“cetak laporan
peminjaman
arsip”.
143

3. Uji Coba Laporan Retensi Arsip.

Gambar 4.56 ini merupakan hasil laporan retensi arsip yang telah terjadi di

RSBS. Dilihat berdasarkan hasil peretensian arsip yang telah dilakukan oleh

admin. Laporan akan ditampilkan dalam bentuk dokumen.

Gambar 4.56 Laporan Retensi Arsip.

Tabel 4.23 Hasil Uji Coba Laporan Retensi Arsip

No Tujuan Input Output Output sistem


Diharapkan
1 Mencetak Memilih periode Laporan 1. Sukses.
laporan retensi tahun laporan retensi arsip 2. Laporan
arsip. yang akan berhasil retensi arsip
dicetak, dicetak. berhasil
kemudian dicetak.
menekan tombol
“cetak laporan
retensi arsip”.

4.2.2 Uji Coba Pengguna

Berdasarkan hasil uji coba sistem yang telah dilakukan diatas, aplikasi ini

juga diujicoba kepada pengguna, dalam hal ini pengguna yang menguji adalah

direktur, sekretaris dan karyawan. Selain melakukan uji coba, pengguna juga

diberi kuesioner yang mengandung jawaban dari pertanyaan mengenai aplikasi,


144

dan setiap pengguna dapat memberikan penilaian terhadap aplikasi yang dibuat

sesuai dengan hasil uji coba yang dilakukan.

Skor penilaian yang diperoleh dari angket akan diolah dengan teori skala

likert. Menurut Sugiyono (2002) skala likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Tabel 4.24 Poin Penilaian

No Keterangan Pilihan Poin


1 Sangat Puas A 4
2 Cukup Puas B 3
3 Kurang Puas C 2
4 Sangat Tidak Puas D 1

Sumber : Metode Penelitian Bisnis (Sugiyono, 2002)

Untuk penilaian tingkat harapan pelanggan diberikan empat penilaian dengan

bobot sebagai berikut:

a. Jawaban sangat setuju diberi bobot 4.

b. Jawaban setuju diberi bobot 3.

c. Jawaban kurang setuju diberi bobot 2.

d. Jawaban tidak setuju diberi bobot 1.

Skor tertinggi untuk seluruh item adalah jumlah sampel x 4 (Sangat setuju). Skor

terendah adalah jumlah sampel x 1 (tidak setuju). Tingkat persetujuan sebesar

(jumlah skor:<jumlah responden x skor tertinggi >) x100 %

Berdasarkan hasil pengolahan data kuesioner kepada sepuluh responden,

diketahui bahwa persepsi karyawan RSBS terhadap kepentingan perancangan

sistem informasi manajemen arsip adalah sebagai berikut :


Tabel 4.25 Hasil Olah Data Angket

Penilaian Hasil
No Pertanyaan Jumlah Perhitungan Persentase
4 3 2 1 Persentase
1 Apakah menurut anda website Sistem Informasi 7 3 0 0 37 37/40*100% 92,5%
Manajemen Arsip layak untuk digunakan ?
2 Apakah anda puas dengan fasilitas yang diberikan oleh 6 3 1 0 35 35/40*100% 87,5%
website Sistem Informasi Manajemen Arsip ini ?
3 Menurut anda website Sistem Informasi Manajemen 9 1 0 0 39 39/40*100% 97,5%
Arsip ini dapat membantu anda dalam melakukan
pengelolaan arsip pada RSBS ?
4 Apakah website manajemen arsip ini dapat dijadikan 5 5 0 0 35 35/40*100% 87,5%
alat bantu anda untuk mengambil suatu keputusan ?
5 Apakah menurut anda website manajemen arsip dapat 7 2 1 0 36 36/40*100% 90%
memberikan informasi-informasi penting ?
6 Apakah menurut anda website sistem manajemen arsip 6 4 0 0 36 36/40*100% 90%
ini dapat membantu sebagian pekerjaan mengelola
arsip ?
7 Apakah menurut anda website manajemen arsip ini 8 2 0 0 38 38/40*100% 95%
mudah untuk digunakan ? (user friendly)
8 Apakah menurut anda website manajemen arsip ini 9 1 0 0 39 39/40*100% 97,5%
perlu untuk dikembangkan dikemudian waktu ?
TOTAL 57 21 2 0 295 295/320*100% 92%

145
146

Tingkat persetujuan secara keseluruhan adalah : 92.5% + 87.5% + 97.5%

+ 87.5% + 90% + 90% + 95% + 97.5% = 737,5% / 8 = 92.18 % dibulatkan

menjadi 92%. Tingkat persetujuan akhir secara keseluruhan adalah 92%.

Tabel 4.26 Kriteria Interpretasi Skor

Angka 0% - 20% Sangat Tidak Memuaskan

Angka 21% - 40% Tidak Memuaskan

Angka 41% - 60% Cukup Memuaskan

Angka 60% - 80% Memuaskan

Angka 80% - 100% Sangat Memuaskan

Sumber : Dasar-dasar Statistika (Riduwan, 2011)

Menurut tabel kriteria diatas angka persetujuan 92% ini menjelaskan

bahwa 92% responden yaitu direktur, sekretaris dan karyawan RSBS menilai

aplikasi sistem manajemen arsip sangat memuaskan dan dapat dipastikan bahwa

aplikasi sistem manajemen arsip ini telah diuji kelayakannya.

4.3 Evaluasi

Berdasarkan hasil uji coba sistem dan uji coba pengguna yang dilakukan,

Sistem Informasi Manajamen Arsip ini dapat menghasilkan laporan masuk keluar

arsip, jumlah peminjaman arsip dan retensi arsip. Hasil kuesioner Sistem

Manajemen Arsip ini mendapatkan nilai 92% yang berarti aplikasi berada dalam

range “Sangat Memuaskan” sehingga telah dipastikan sistem informasi ini dapat

memenuhi kebutuhan dan juga dapat berjalan dengan baik di RSBS


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan implementasi dan hasil evaluasi yang telah dilakukan

dapat disimpulkan bahwa:

1. Sistem informasi ini dapat digunakan untuk mengelola arsip masuk dan

arsip keluar yang terdapat pada Rumah Sakit Bedah Surabaya (RSBS).

2. Sistem informasi ini dapat menghasilkan data data arsip dalam bentuk

digital, informasi penyimpanan arsip, data pendisposisian arsip, data

arsip aktif, data arsip inaktif, laporan arsip masuk keluar, laporan

peminjaman arsip dan laporan retensi arsip. Laporan dan informasi yang

dihasilkan tersebut nantinya dapat digunakan sebagai landasan untuk

mengambil keputusan oleh pihak direktur di RSBS.

3. Dalam uji coba seluruh fitur yang terdapat dalam sistem informasi

manajemen arsip ini telah melewati tes uji coba yaitu uji coba sistem,

kuesioner dan uji coba menggunakan metode blackbox. Hasil dari

kuesioner, sistem mendapatkan nilai 92% yang berarti aplikasi berada

dalam range “Sangat Memuaskan” sehingga telah dipastikan sistem

informasi ini dapat memenuhi kebutuhan di RSBS dan juga dapat

berjalan dengan baik.


5.2 Saran

Saran yang dapat disampaikan dalam pengembangan sistem

informasi manajemen arsip berbasis web pada RSBS, yaitu:

1. Sistem informasi manajemen arsip ini dapat dikembangkan lagi kedalam

mobile aplikasi berbasis android, ios, blackberry, windows sehingga

lebih mudah dan cepat diakses dimana - mana.

2. Menyediakan alat scanner pada tiap user agar user lebih mudah dalam

melakukan upload data ke sistem informasi manajemen arsip ini.

3. Memperbesar kapasitas server karena database penyimpanan arsip ini

membutuhkan space yang besar.

4. Meningkatkan keamanan jaringan pada RSBS sehingga website ini dapat

berjalan secara online.


DAFTAR PUSTAKA

Gie, Liang. 1996. Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta: Liberty.

Hadiwardoyo, Sauki. 1999. Manajemen Kearsipan: Sebuah Pengantar.


Jurnal Diploma Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada (Edisi
khusus No. 2, 1999, hlm. 2-13).

Hall, J.A. 2007. Accounting Information System. Jakarta: Salemba Empat.

Hartono, Jogiyanto. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan


Terstruktur Teori Dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta:
Andi.

Herlambang, Soendoro. 2004. Struktur Data Untuk Grafika Komputer.


Yogyakarta: Graha Ilmu.

Kristanto, Harianto. 2004. Konsep Dan Perancangan Database.


Yogyakarta: Andi

McLeod, R. Jr, dan Schell, G.P 2008. Sistem Informasi Management.


Jakarta: Salemba Empat.

Mall, Rajib. 2009. Fundamentals of Software Engineering, 3rd edition. PHI


Learning Private Limited: New Delhi.

Pressman, R.S. 2008. Software engineering: a practitioner's approach


seventh edition. New York: McGrawHill.

Riduwan. 2011. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Sugiarto, Agus. 2005. Manajemen Kearsipan Modern. Yogyakarta: Gava


Media.

Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka


Utama.

Republik Indonesia. 1971. Undang-Undang No. 7 Tahun 1971 mengenai


ketentuan-ketentuan pokok kearsipan. Sekretariat Negara.
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai