TUGAS AKHIR
Nim : 08.41010.0341
SEKOLAH TINGGI
SURABAYA
2014
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ARSIP
TUGAS AKHIR
Program Sarjana
Oleh:
NIM : 08.41010.0341
SEKOLAH TINGGI
SURABAYA
2014
ABSTRAK
arsip yang merupakan dokumen penting di RSBS maka arsip tidak boleh rusak,
tidak boleh hilang dan harus didistribrusikan tepat waktu kepada departemen yang
dituju. Kondisi di RSBS masih sering terjadi kerusakan arsip, kehilangan arsip
langsung. Berdasarkan hasil kuesioner dan uji coba, sistem informasi manajemen
arsip diperoleh skor 92% yang berarti aplikasi berada dalam range “Sangat
Arsip.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ............................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1
ix
2.7 Sytem Flow ......................................................................... 16
x
BAB V PENUTUP ................................................................................ 147
xi
BAB I
PENDAHULUAN
menangani bidang operasi atau pembedahan. Salah satu aspek yang sangat vital
untuk menunjang kegiatan harian pada RSBS adalah surat menyurat. Kegiatan
manajemen yang baik dan efisien, agar kegiatan operasional dapat berjalan
dengan baik.
yaitu (1) sebagai memori kolektif instansi (corporate memory), (2) sebagai
penyedia data atau informasi bagi pengambilan keputusan (decisions making), (3)
penyusutan berkas kerja (retention). Dari uraian tersebut terlihat betapa penting
fungsi sistem kearsipan sehingga tidak dapat dilepaskan dari kegiatan sehari-hari
pada institusi, perusahaan perkantoran, tidak terkecuali rumah sakit yang semakin
komputerisasi (Survei awal pada tanggal 3 Mei 2012). Dalam hal ini peranan
komputer hanya sebatas pada pembuatan surat, sehingga sering sekali dokumen
tidak tertata rapi, rusak atau hilang misalnya, pada saat dokumen dibutuhkan
1
2
tidak tepat waktu. Hal ini bertentangan dengan fungsi kearsipan sebagai memori
kolektif instansi (corporate memory), dan sebagai penyedia data atau informasi
Masalah lain yang terdapat pada RSBS yaitu belum terdapat penentuan arsip atau
dokumen yang telah memasuki masa kadaluwarsa, hal ini juga bertentangan
penyusutan berkas kerja (retention). Selain itu RSBS juga membutuhkan sistem
kearsipan yang aman serta mudah diakses untuk mendukung kegiatan pengarsipan
di RSBS tersebut.
informasi untuk mendukung kegiatan operasional yang terdapat pada RSBS, akan
tetapi perangkat keras yang ada spesifikasinya tidak sesuai dengan perangkat
lunak generasi 4GL, misalnya Visual Basic yang merupakan pemrograman visual
pada penelitian ini akan dibuat sistem informasi kearsipan berbasis web.
Saat ini telah tersedia salah satu sistem kearsipan dari pemerintah yang
yang selama ini ada. Konsep paperless merupakan suatu konsep yang
3
menggantikan laporan dalam bentuk aplikasi dan laporan elektronik. Tetapi masih
misalnya belum terdapat tata letak kearsipan dan penentuan masa kadaluwarsa
arsip berbasis web yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar menghasilkan
informasi yang relevan dan berguna, dapat menentukan masa kadaluwarsa arsip,
sebagai berikut:
adalah:
b. Dokumen yang dapat ditangani oleh sistem informasi ini yaitu .pdf
c. Laporan yang dapat ditampilkan pada rancang bangun sistem informasi arsip
ini yaitu laporan arsip yang masuk dan yang keluar pada periode tertentu,
informasi jumlah surat masuk dan surat keluar, laporan retensi dokumen,
1.4 Tujuan
pembuatan tugas akhir ini, yaitu menghasilkan sistem informasi manajemen arsip
1.5 Manfaat
manajemen arsip berbasis web ini maka didapatkan beberapa manfaat sebagai
berikut:
5
penting.
tepat waktu.
kadaluwarsa.
Di dalam penulisan Tugas Akhir ini secara sistematika diatur dan disusun
BAB I : PENDAHULUAN
masalah serta batasan terhadap masalah yang akan dibahas, tujuan dari
Pada bab ini berisi uraian tentang Rumah Sakit Bedah Surabaya
maintenance.
Dalam bab ini dijelaskan tentang evaluasi dari sistem yang dibuat,
evaluasi.
BAB V : PENUTUP
LANDASAN TEORI
2.1 Arsip
Menurut Sugiarto (2005) arsip berasal dari bahasa asing, orang Yunani
tersebut ditulis “Archeon” yang berarti Balai Kota (tempat untuk menyimpan
2. Kumpulan catatan atau bukti kegiatan yang berwujud tulisan, gambar, grafik,
dan sebagainya.
Perkataan arsip yang sudah secara umum dianggap sebagai istilah bahasa
pemerintahan.
7
8
atau perorangan dalam bentuk corak apapun baik dalam keadaan tunggal
diperlukan dapat secara cepat diketemukan. Dari uraian diatas maka dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud arsip adalah surat yang disimpan untuk
kemudian diambil atau diketemukan kembali bila diperlukan dengan mudah dan
cepat.
Agar record management dapat berjalan secara efektif dan efisien, maka
dan sistematis, menggunakan abjad, nomor, huruf atau kombinasi nomor dan
ada perubahan sistem serta fleksibel dan elastis untuk menampung perkembangan,
murah, aman, akurat. Bagi lembaga, departemen atau perusahaan swasta yang
nama dalam urutan nama-nama mulai dari A dampai dengan Z). Sistem abjad
terhadap nama orang, nama organisasi, nama lokasi/tempat, nama benda dan
yaitu cara menemukan dan menentukan ciri/tanda dari sesuatu dokumen yang
Abjad:
a. Nama-nama Orang
b. Mengindeks Badan/Organisasi/Perusahaan
saling menunjang satu dengan lainnya. Unsur fungsi yang tercermin dalam
Ketiga hubungan diatas mempunyai hubungan logis dan sistematis satu sama
Kepegawaian (Primer)
Pengadaan (Sekunder)
Lamaran (Tertier)
Test (Tertier)
Pengangkatan (Tertier)
Dalam Sistem nomor terdapat beberapa variasi, antara lain sistem nomor
didasarkan kepada tanggal surat diterima (untuk surat masuk) dan tanggal
surat dikirim (untuk surat ke luar). Dalam suatu surat biasanya ada 3 tanggal
terdiri dari
12
tertentu. Data masih belum mempunyai arti bagi penggunanya. Untuk dapat
mempunyai arti, data diolah sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh
Secara ringkas, informasi adalah data yang telah diolah dan mempunyai arti bagi
prosedur yang digunakan untuk mengolah data sehingga dapat digunakan oleh
penggunanya.
dikeluarkan berupa laporan-laporan yang lengkap seputar data yang ada dan
data dan sampai menghasilkan suatu output data yang diinginkan sesuai dengan
tujuan akhir dari sistem informasi yang dikerjakan (McLeod & Schell 2008).
menyimpan. Retensi arsip berarti Jangka waktu penyimpanan arsip yang terkait
erat dengan nilai gunanya. Jadwal Retensi Arsip adalah daftar yang memuat
13
dengan nilai kegunaan dan dipakai sebagai pedoman penyusutan arsip. Sesuai
keterangan. Penentuan model Jadwal Retensi Arsip terbuka luas, sesuai dengan
Jadwal Retensi Arsip yang lebih rinci misalnya menyangkut jangka simpan aktif,
masing instansi/perusahaan.
adalah pengembangan dari waterfall model. Waterfall model sendiri adalah alur
untuk menambahkan fitur-fitur baru apabila ada permintaan baru dari user
pasti akan membutuhkan perubahan entah dari segi desain ataupun dari segi
perancangan. Maka dari itu, waterfall model dikembangkan lagi menjadi iterative
mengubah tujuan utama dibuatnya sistem. Gambar dari iterative waterfall model
permasalahan yang terjadi serta kendala-kendala yang dihadapi dari sebuah sistem
(Hartono, 2005).
yang baik di tahap berikutnya. Sebaliknya, kesalahan yang terjadi pada tahap
analisis ini akan menyebabkan kesulitan yang lebih besar, bahkan menyebabkan
dengan mempelajari dan memahami alur kerja dari sistem yang digunakan.
hasil analisa sebelumnya dan sistem yang akan diterapkan. Perancangan sistem
adalah proses menyusun atau mengembangkan sistem informasi yang baru. Dalam
karena rancangan tersebut meliputi perancangan mulai dari sistem yang umum
hingga diperoleh sitem yang lebih spesifik. Dari hasil rancangan tersebut,
dibentuk pula rancangan database disertai dengan struktur file antara sistem yang
satu dengan sistem yang lainnya. Selain itu, dibentuk pula rancangan input dan
output system, misalnya menentukan berbagai bentuk input data dan isi laporan.
menyeluruh dari suatu sistem dimana bagan ini menjelaskan urutan prosedur-
prosedur yang ada dalam sistem dan biasanya dalam membuat system flow
17
model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal
data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data tersebut
disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data
yang terstruktur (structure analisys dan design). Penggunaan notasi dalam data
flow diagram sangat membantu untuk memahami suatu sistem pada semua tingkat
kompleksitas. Pada tahap analisi, penggunaan notasi ini dapat membantu dalam
adalah suatu teknik dokumentasi yang digunakan untuk menyajikan relasi antar
Fathansyah, yaitu Entitas (Entity) dan Relasi (Relation). Entitas adalah individu
yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapat dibedakan dari
sesuatu yang lain, serta Atribut yang mendeskripsikan karakteristik (properti) dari
Entitas tersebut.
18
menyajikan relasi antar entitas dalam sebuah sistem yang mewakili suatu yang
Menurut Fathansyah, ada tiga macam key yang dapat diterapkan pada
1. Super key merupakan satu atau lebih atribut (kumpulan atribut yang dapat
3. Primary key merupakan salah satu Candidate Key yang lebih sering (lebih
natural) untuk dijadikan sebagai acuan, key tersebut lebih ringkas dan
jaminan keunikan key tersebut lebih baik, sehingga dipilih sebagai Primary
Key.
saling berkaitan dengan program pengelolanya. DBMS adalah satu set program
Skema basis data dibuat dengan menggunakan ekspresi satu bahasa khusus
yang disebut DDL. Hasil kompilasi perintah DDL adalah satu set tabel yang
Bahasa yang digunakan untuk mengakses dan memanipulasi data yang ada di
dalam database.
1. Data Definition
2. Data Manipulation
DBMS dapat memeriksa kemanan dan integritas sesuai yang ditentukan oleh
DBA.
juga juga harus menjaga concurrency yakni dimana ketika database diakses
5. Data Dictionary
permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang
RSBS, sehingga bisa dilakukan tindakan solusi yang tepat untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut.
RSBS, menceritakan bahwa bagian sekretaris selama ini tidak memiliki sistem
yang baku untuk mengolah dan memanajemen arsip yang terdapat pada RSBS,
komputer hanya sebatas pada pembuatan arsip. Pada proses manajemen arsip yang
yang kini berjalan di RSBS terdapat beberapa proses, yang pertama yaitu input
arsip masuk yang diawali dari satpam yang menerima arsip masuk dari instansi
luar yang kemudian dilanjutkan kepada sekretaris. Sedangkan arsip keluar berasal
dari permintaan oleh karyawan kepada sekretaris. Setelah arsip masuk atau arsip
keluar diterima oleh sekretaris kemudian arsip akan dicek kelengkapannya dan
disimpan oleh sekretaris. Pada proses peminjaman arsip diawali dari karyawan
sekretaris akan melakukan pencarian pada lemari penyimpanan arsip, setelah arsip
20
21
belum karena hanya arsip yang telah selesai di disposisikan yang dapat dipinjam
peminjaman. Apabila syarat dan ketentuan arsip telah terpenuhi maka sekretaris
bersangkutan. Proses yang terakhir yaitu proses pendisposisian arsip, proses ini
diawali dari unit kerja yang akan mendisposisikan arsip, pertama unit kerja
membuat keputusan hasil arsip masuk yang telah diterima dari sekretaris dan hasil
dari arsip masuk dituliskan pada nota disposisi yang kemudian didisposisikan
beserta arsip masuk tersebut. Berikut pada gambar 3.1 alur manual (document
flow) yang terdapat pada RSBS untuk menangani arsip masuk dan arsip keluar di
RSBS.
Permintaan arsip
Start
keluar
Pencarian
1
arsip
Arsip masuk
Permintaan arsip masuk
Membuat peminjaman arsip
arsip keluar
Menerima Pengecekan arsip
arsip masuk sudah disposisi?
Arsip keluar Membuat keputusan hasil
arsip masuk
Ya
Arsip masuk
Pengecekan
surat masuk & Mengecek
Mengisi nota
surat keluar waktu
disposisi
peminjaman
Mengecek Tidak
Nota disposisi
keterangan
Arsip masuk peminjaman Menyerahkan
yang telah dicek arsip
Arsip pinjam
(acc) Mendisposisikan
Arsip (pinjam) surat
Konfirmasi
pengembalian arsip
Arsip masuk
Arsip keluar
Arsip (kembali)
n
1 Finish
Dari alur manual (document flow) diatas dapat terlihat beberapa kendala
1. Proses input arsip masuk dan arsip keluar, pada proses ini sekretaris melakukan
input data arsip masuk dan arsip keluar masih secara manual, belum ada
penyimpanan data arsip digital dan masih belum tersedia tempat penentuan
arsip.
arsip dan nota disposisi kepada unit kerja yang bersangkutan dengan cara
3. Proses peminjaman dan pengembalian arsip, pada proses ini sekretaris sering
4. Jadwal Retensi Arsip (JRA). Pada RSBS belum terdapat proses peretensian
5. Laporan arsip, pada RSBS belum terdapat laporan arsip sehingga sekretaris dan
arsip, dan juga terdapat kendala dalam mengelola peminjaman dan pengembalian
arsip. Dengan penerapan sistem informasi manajemen arsip ini, diharapkan dapat
Manajemen Arsip Berbasis Web ini. Dalam hal ini sekretaris bertindak sebagai
admin dari aplikasi yang akan digunakan, dan terdapat user karyawan dan direktur
yang mempunyai hak akses yang berbeda dalam aplikasi ini. Berikut dapat dilihat
pada RSBS, yaitu sistem informasi manajemen arsip yang akan digunakan untuk
perancangan sistem. Hal ini dilakukan dengan tujuan supaya aplikasi yang dibuat
dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan apa yang dibutuhkan, yaitu dapat
perancangan sistem ini ada beberapa tahapan yang harus dilakukan. Adapun
26
tahapan dalam perancangan sistem yang dilakukan adalah pembuatan alur sistem,
manajemen arsip berbasis WEB pada RSBS, yakni blok diagram dan sytem flow.
Pada blok diagram sistem manajemen arsip ini terdapat user yang
mempunyai tugas dan tanggung jawabnya masing – masing. Pada rancang bangun
sistem informasi ini user dapat melakukan pencatatan apabila terdapat surat
masuk dari instansi lain, disposisi surat melalui email dan notification, pencatatan
surat keluar apabila terdapat surat yang akan dikirim kepada instansi lain,
terdapat bagian yang membutuhkan dokumen dari bagian lain, retensi dokumen,
dan melihat laporan – laporan yang dibutuhkan oleh user. Blok diagram sistem
dibutuhkan sistem flow yang sesuai dengan proses dan ketentuan yang berlaku
pada RSBS. , berikut penjelasan tentang sistem flow yang dibuat untuk membantu
dalam membuat aplikasi sistem informasi manajemen arsip dan dapat dilihat pada
gambar 3.4.
Sistem flow sistem informasi manajemen arsip ini diawali dari sekretaris
yang menerima arsip masuk direksi, unit atau arsip keluar kemudian diinputkan
kedalam sistem untuk disimpan ke dalam database arsip masuk direksi, unit atau
arsip keluar dalam bentuk digital. Kemudian sekretaris mencetak laporan arsip
masuk keluar untuk diberikan dan dilihat oleh direktur. Proses selanjutnya yaitu
menentukan tujuan disposisi dan arsip yang akan di disposisi, setelah muncul
display arsip yang akan di disposisi maka proses disposisi akan dilakukan oleh
28
sistem dan disimpan pada database disposisi, notifikasi serta mengubah status
arsip dalam database arsip masuk direksi, unit atau arsip masuk keluar. Setelah
disposisi ke bagian lain atau tidak, apabila tidak maka karyawan diwajibkan
yang dapat dipinjam hanya arsip yang telah di disposisi, karyawan di wajibkan
memilih arsip yang akan dipinjam, menentukan tanggal kembali dan keterangan
arsip boleh dipinjam atau tidak. Proses selanjutnya yaitu proses pengembalian
arsip yang diawali dari karyawan yang menerima notifikasi bahwa masa pinjam
arsip telah habis, karyawan diwajibkan memilih arsip yang dikembalikan untuk
peminjaman untuk diberikan kepada direktur. Proses yang terakhir yaitu proses
retensi arsip, pada proses ini sistem secara otomatis menampilkan arsip yang telah
tidak, apabila dilanjutkan maka status arsip akan menjadi aktif kembali sebaliknya
apabila tidak diperpanjang maka sistem secara otomatis akan menghapus arsip
tersebut dari sistem dan sekretaris dapat mencetak laporan retensi dalam periode
pertahun.
Sistem Flow Manajemen Arsip
Disposisi
Menerima
Start 2
Disposisi
Notifikasi
Disposisi Arsip Laporan keluar
Arsip Masuk Direksi, Arsip masuk arsip
Masuk Unit Kerja, Arsip Disposisi
Keluar Arsip Masuk Disposisi ke Disposisi ke
Ya 1
Direksi bagian lain bagian lain
yang merupakan representasi grafik dalam menggambarkan arus data dari sistem
secara terstruktur dan jelas, sehingga dapat menjadi sarana dokumentasi yang
a. Context Diagram
yang menggambarkan entity yang berhubungan dengan sistem dan aliran data
secara umum. Perancangan dari context diagram sistem manajemen arsip ini
Unit Kerja
0
Data Jabatan Data Arsip Masuk Direksi
Data Media
Data Peminjaman
Data Sarana
Data Disposisi
Data Lokasi Arsip
Data Karyawan
Data Berkas Arsip SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ARSIP
Data Unit Kerja
Data Rubrik Arsip Data Arsip Masuk Unit Kerja
Data Jenis Arsip
Data Kategori Arsip +
b. Diagram Berjenjang
kelompok proses yang terlibat dalam sistem informasi manajemen arsip yang
diawali dari context diagram sampai Data Flow Diagram (DFD) level n dan
berjenjang sistem informasi manajemen arsip ini terdiri dari tiga proses utama
Masing masing dari sistem proses tersebut akan dijabarkan kedalam beberapa
sub proses. Mengelola data master memiliki sepuluh proses yaitu mengelola
data kategori arsip, mengelola data jenis arsip, mengelola data unit kerja,
mengelola data rubrik arsip, mengelola data berkas arsip, mengelola data
32
lokasi, mengelola data media arsip, mengelola data sarana arsip, mengelola
retensi arsip. Mengelola laporan memiliki tiga proses yaitu membuat laporan
Berdasarkan context diagram Gambar 3.5 maka dapat dirancang DFD Level 0
Berdasarkan DFD Level 0 Gambar 3.6 maka dapat dirancang DFD Level 1
pada Gambar 3.8 terdapat delapan proses yaitu mengelola data kategori arsip,
mengelola data jenis arsip, mengelola data unit kerja, mengelola data rubrik
arsip, mengelola data berkas arsip, mengelola data lokasi,mengola data media
Berdasarkan DFD Level 0 Gambar 3.6 maka dapat dirancang DFD Level 1
pada Gambar 3.9 terdapat lima proses yaitu mengelola transaksi arsip,
arsip, mengelola mengelola disposisi arsip, dan mengelola jadwal retensi arsip.
33
7 Lokasi Sekretaris
Data Lokasi
Data Lokasi Arsip
Sekretaris
Sekretaris
Sekretaris Data Arsip Masuk Direksi
8 Karyawan 10 Arsip Masuk Direksi
Data Karyawan Data Karyawan
Data Media
9 Media Data MediaData Arsip Masuk Unit 11 Arsip Masuk Unit
3
Data Arsip Keluar
[Laporan Keluar Masuk Arsip] Data Arsip Masuk Unit
Direktur Mengelola Laporan Data Arsip Masuk Direksi
[Laporan Retensi Arsip]
+ Data Retensi
[Laporan Peminjaman Pengembalian Arsip]
Data Peminjaman
34
35
1.1
[Data Kategori Arsip]
Mengelola
1 Kategori
Data Kategori [Data Kategori Arsip]
Arsip
1.2
[Data Jenis Arsip]
Mengelola 2 Jenis Arsip
Data Jenis [Data Jenis Arsip]
Arsip
3 Unit Kerja 1.3
1.4
Mengelola
Data Rubrik 4 Rubrik
[Data Rubrik Arsip] Arsip [Data Rubrik]
1.5
Sekretaris
Mengelola 5 Berkas
[Data Berkas Arsip] Data Berkas [Data Berkas Arsip]
Arsip
1.6
Mengelola 7 Lokasi
[Data Lokasi Arsip]
Data Lokasi [Data Lokasi Arsip]
Arsip
1.7
Mengelola 6 Sarana
[Data Sarana] Data Sarana [Data Sarana]
Arsip
8 Karyawan
1.8
1.9
9 Media
Mengelola [Data Media]
[Data Media] Data Media
1.10 16 Jabatan
[Data Jabatan]
Mengelola
[Data Jabatan]
Data Jabatan
Berdasarkan DFD Level 0 Gambar 3.6 maka dapat dirancang DFD Level 1
pada Gambar 3.10 terdapat tiga proses yaitu pembuatan laporan keluar masuk
arsip, laporan peminjaman dan pengembalian arsip dan laporan retensi arsip.
DFD Level 2 pada Gambar 3.11 terdapat dua proses yaitu peminjaman arsip
[Data Arsip Masuk Unit Kerja] Mengelola Transaksi Arsip 11 Arsip Masuk Unit
[Data Arsip Masuk Unit]
Unit Kerja
12 Arsip Keluar
[Data Arsip Keluar]
9 Media
[Data Media]
1 Kategori
[Data Kategori Arsip]
Unit Kerja
16 Jabatan
[Data Jabatan]
3.2
13 Peminjaman
[Data Peminjaman] Membuat Laporan
Peminjaman Dan [Laporan Peminjaman Pengembalian Arsip]
14 Retensi Pengembalian Arsip
[Data Retensi]
3.3
13 Peminjaman
Unit Kerja
Data Peminjaman
2.2.2
Data Arsip Masuk Direksi
Mengkonfirmasi
Data Arsip Masuk Unit Data Peminjaman
Peminjaman
hubungan antar tabel yang terdapat dalam sistem. ERD disajikan dalam bentuk
Conceptual Data Model (CDM) pada Gambar 3.12 dan Physical Data Model
Conceptual Data Model (CDM) berisi enam belas entity, yaitu entity jabatan,
entity unit kerja, entity kategori, entity jenis arsip, entity karyawan, entity
rubrik, entity media, entity sarana, entity lokasi, entity disposisi, entity arsip
masuk direksi, entity peminjaman, entity arsip masuk unit, entity berkas, entity
arsip keluar, entity retensi. CDM untuk sistem informasi manajemen arsip
Physical Data Model (PDM) menghasilkan dua puluh tiga tabel, yaitu tabel
jabatan, tabel unit kerja, tabel kategori, tabel jenis arsip, tabel arsip masuk
keluar, tabel karyawan, tabel rubrik, tabel media, tabel sarana, tabel lokasi,
tabel disposisi, tabel arsip masuk direksi, tabel peminjaman, tabel arsip masuk
unit, tabel berkas, tabel arsip keluar, tabel retensi, tabel detail disposisi arsip
masuk direksi, tabel detail disposisi arsip masuk unit, tabel detail disposisi
arsip keluar, tabel detail pinjam arsip masuk direksi, tabel detail pinjam arsip
masuk unit, tabel detail pinjam arsip keluar. PDM untuk sistem informasi
arsip, database yang akan dipakai yaitu database mysql. Struktur basis data yang
1. Tabel karyawan
39
Gambar 3.13 PDM Sistem Informasi Manajemen Arsip
40
41
Keterangan
Nama Kolom Tipe Data Panjang
PK FK Tabel Asal
id_karyawan Integer 11 √
nama_karyawan Varchar 255
Email Varchar 255
id_jabatan Integer 11 √ jabatan
id_unit Integer 11 √ unit kerja
2. Tabel Jabatan
Keterangan
Nama Kolom Tipe Data Panjang
PK FK Tabel Asal
id_jabatan Integer 11 √
nama_jabatan Varchar 30
Keterangan
Nama Kolom Tipe Data Panjang
PK FK Tabel Asal
id_unit Integer 11 √
nama_unit Varchar 255
42
4. Tabel Kategori
Keterangan
Nama Kolom Tipe Data Panjang
PK FK Tabel Asal
id_kategori Integer 11 √
nama_kategori Varchar 255
Keterangan
Nama Kolom Tipe Data Panjang
PK FK Tabel Asal
id_jenis_surat Integer 11 √
jenis_surat Varchar 255
masa_retensi Varchar 255
id_arsip Integer 11 √ arsip masuk
keluar
id_kategori Integer 11 √ kategori
6. Tabel Rubrik
Keterangan
Nama Kolom Tipe Data Panjang
PK FK Tabel Asal
id_rubrik Integer 11 √
nama_rubrik Varchar 255
7. Tabel Media
Keterangan
Nama Kolom Tipe Data Panjang
PK FK Tabel Asal
id_media Integer 11 √
nama_media Varchar 255
8. Tabel Sarana
Keterangan
Nama Kolom Tipe Data Panjang
PK FK Tabel Asal
id_sarana Integer 11 √
nama_sarana Varchar 255
9. Tabel Lokasi
Keterangan
Nama Kolom Tipe Data Panjang
PK FK Tabel Asal
id_lokasi Integer 11 √
nama_lokasi Varchar 255
Keterangan
Nama Kolom Tipe Data Panjang
PK FK Tabel Asal
id_berkas Integer 11 √
nama_berkas Varchar 255
Keterangan
Nama Kolom Tipe Data Panjang
PK FK Tabel Asal
id_arsip_masuk_dir Integer 11 √
no_arsip_masuk_dir Varchar 255
no_arsip Varchar 255
tgl_masuk_arsip Date
tgl_arsip Date
perihal Varchar 255
balasan_dari Varchar 255
asal_arsip Varchar 255
asal_instansi Varchar 255
45
Keterangan
Nama Kolom Tipe Data Panjang
PK FK Tabel Asal
id_arsip_masuk_unit Integer 11 √
no_arsip_masuk_unit Varchar 255
tgl_arsip Date
tgl_masuk_arsip Date
Perihal Varchar 255
balasan_dari Varchar 255
kode_klasifik Varchar 255
kode_nama_bagian Varchar 255
Penerima Varchar 255
Keterangan Varchar 255
File Varchar 30
id_sarana Integer 11 √ sarana
id_lokasi Integer 11 √ lokasi
id_karyawan Integer 11 √ karyawan
id_berkas Integer 11 √ berkas
id_jenis_surat Integer 11 √ jenis surat
id_media Integer 11 √ media
id_rubrik Integer 11 √ rubrik
46
Keterangan
Nama Kolom Tipe Data Panjang
PK FK Tabel Asal
id_arsip_keluar Integer 11 √
no_arsip_keluar Varchar 255
tgl_arsip Date
tgl_kirim Date
kirim_via
Perihal Varchar 255
balasan_dari Varchar 255
Penerima Varchar 255
Keterangan Varchar 255
File Varchar 30
id_sarana Integer 11 √ sarana
id_lokasi Integer 11 √ lokasi
id_karyawan Integer 11 √ karyawan
id_berkas Integer 11 √ berkas
id_jenis_surat Integer 11 √ jenis surat
id_media Integer 11 √ media
id_rubrik Integer 11 √ rubrik
Keterangan
Nama Kolom Tipe Data Panjang
PK FK Tabel Asal
id_disposisi Integer 11 √
waktu_kirim_disposisi Date
47
waktu_terima_disposisi Date
id_karyawan Integer 11 √ Karyawan
direksi.
Keterangan
Nama Kolom Tipe Data Panjang
PK FK Tabel Asal
id_arsip_masuk_dir Integer 11 √ √ arsip masuk
direksi
id_disposisi Integer 11 √ √ disposisi
status_disposisi Integer 1
unit.
Keterangan
Nama Kolom Tipe Data Panjang
PK FK Tabel Asal
id_arsip_masuk_unit Integer 11 √ √ arsip masuk
unit
id_disposisi Integer 11 √ √ disposisi
status_disposisi Integer 1
Keterangan
Nama Kolom Tipe Data Panjang
PK FK Tabel Asal
id_arsip_keluar Integer 11 √ √ arsip keluar
id_disposisi Integer 11 √ √ disposisi
status_disposisi Integer 1
Keterangan
Nama Kolom Tipe Data Panjang
PK FK Tabel Asal
id_pinjam Integer 11 √
tgl_pinjam Date
tgl_kembali Date
id_karyawan Integer 11 √ karyawan
masuk direksi.
Keterangan
Nama Kolom Tipe Data Panjang
PK FK Tabel Asal
id_arsip_masuk_dir Integer 11 √ √ arsip masuk
direksi
49
unit kerja.
Keterangan
Nama Kolom Tipe Data Panjang
PK FK Tabel Asal
id_masuk_unit Integer 11 √ √ arsip masuk
unit
id_pinjam Integer 11 √ √ peminjaman
status_pinjam Integer 1
Keterangan
Nama Kolom Tipe Data Panjang
PK FK Tabel Asal
id_arsip_keluar Integer 11 √ √ arsip keluar
id_pinjam Integer 11 √ √ peminjaman
status_pinjam Integer 1
id_arsip_keluar
50
Keterangan
Nama Kolom Tipe Data Panjang
PK FK Tabel Asal
id_retensi Integer 11 √
tgl_retensi Date
tgl_inaktif Date
tgl_awal Date
id_arsip_masuk_dir Integer 11 √ arsip masuk
direksi
id_arsip_masuk_unit Integer 11 √ arsip masuk
unit
id_arsip_keluar Integer 11 √ arsip keluar
Desain Form Login digunakan agar user dapat masuk ke form selanjutnya.
diberikan oleh admin, maka user dapat masuk ke form selanjutnya. Berikut
Desain form utama yaitu form yang akan ditampilkan setelah user
melakukan login. Pada form utama ini menampilkan beberapa menu dari
aplikasi ini. Berikut desain form utama dapat dilihat pada gambar 3.15.
Pada sistem informasi manajemen arsip terdapat sepuluh form master. Form
master hanya dapat diakeses oleh admin, form ini digunakan admin untuk
melakukan insert, update dan delete data master yang terdapat dalam
database. Berikut desain form master dapat dilihat pada gambar 3.16
Pada gambar 3.17 merupakan desain form master kategori. Form ini
berikut :
Pada gambar 3.18 merupakan desain form master jenis arsip. Form ini
menghapus data jenis arsip yang terdapat dalam database jenis arsip.
Fungsi-fungsi obyek dalam desain form master jenis arsip adalah sebagai
berikut :
54
Pada gambar 3.19 merupakan desain form master unit kerja. Form ini
menghapus data unit kerja yang terdapat dalam database unit kerja.
Fungsi-fungsi obyek dalam desain form master unit kerja adalah sebagai
berikut :
55
Pada gambar 3.20 merupakan desain form master rubrik. Form ini berfungsi
berikut:
Pada gambar 3.21 merupakan desain form master berkas. Form ini berfungsi
berikut:
Pada gambar 3.22 merupakan desain form master lokasi. Form ini berfungsi
berikut:
Pada gambar 3.23 merupakan desain form master media. Form ini berfungsi
berikut:
Pada gambar 3.24 merupakan desain form master sarana. Form ini berfungsi
berikut:
Pada gambar 3.25 merupakan desain form master user. Form ini berfungsi
Fungsi-fungsi obyek dalam desain form master user adalah sebagai berikut:
Pada gambar 3.26 merupakan desain form arsip. Form ini berfungsi untuk
Pada gambar 3.27 merupakan desain form arsip masuk direksi. Form ini
dalam sistem.
Fungsi-fungsi obyek dalam desain form arsip masuk direksi adalah sebagai
berikut:
Pada gambar 3.28 merupakan desain form lihat arsip masuk direksi. Form
ini berfungsi untuk admin apabila ingin melihat arsip masuk direksi yang
Fungsi-fungsi obyek dalam desain form lihat arsip masuk direksi adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.35 Fungsi Obyek Desain Form Lihat Arsip Masuk Direksi
Pada gambar 3.29 merupakan desain form detail arsip masuk direksi. Form
Tabel 3.36 Fungsi Obyek Desain Form Detail Arsip Masuk Direksi
Pada gambar 3.30 merupakan desain form ubah data arsip masuk direksi.
Tabel 3.37 Fungsi Obyek Desain Form Ubah Arsip Masuk Direksi
Pada gambar 3.31 merupakan desain form arsip masuk unit kerja. Form ini
berfungsi untuk admin apabila ingin menginputkan arsip masuk unit kerja
ke dalam sistem.
Fungsi-fungsi obyek dalam desain form arsip masuk unit kerja adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.38 Fungsi Obyek Desain Form Arsip Masuk Unit Kerja
Pada gambar 3.32 merupakan desain form lihat arsip masuk unit kerja. Form
ini berfungsi untuk admin apabila ingin melihat arsip masuk unit kerja yang
Fungsi-fungsi obyek dalam desain form lihat arsip masuk unit kerja adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.39 Fungsi Obyek Desain Form Lihat Arsip Masuk Unit Kerja
Pada gambar 3.33 merupakan desain form detail arsip masuk unit kerja.
Form ini berfungsi untuk melihat detail dari arsip masuk tersebut.
Fungsi-fungsi obyek dalam desain form detail arsip masuk unit kerja adalah
sebagai berikut:
68
Tabel 3.40 Fungsi Obyek Desain Form Detail Arsip Masuk Unit Kerja
Pada gambar 3.34 merupakan desain form ubah data arsip masuk unit kerja.
Form ini berfungsi untuk mengubah data arsip masuk unit kerja.
Fungsi-fungsi obyek dalam desain form ubah arsip masuk unit kerja adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.41 Fungsi Obyek Desain Form Ubah Arsip Masuk Unit Kerja
Pada gambar 3.35 merupakan desain form arsip keluar. Form ini berfungsi
Pada gambar 3.36 merupakan desain form detail arsip keluar. Form ini
Fungsi-fungsi obyek dalam desain form detail arsip keluar adalah sebagai
berikut:
71
Pada gambar 3.37 merupakan desain form ubah data arsip keluar. Form ini
Fungsi-fungsi obyek dalam desain form ubah arsip keluar adalah sebagai
berikut:
Pada gambar 3.38 merupakan desain form pinjam arsip. Form ini digunakan
database arsip.
Fungsi-fungsi obyek dalam desain form pinjam arsip adalah sebagai berikut:
Pada gambar 3.40 merupakan desain form history peminjaman arsip. Form
sebagai berikut:
Pada gambar 3.41 merupakan desain form pengembalian arsip. Form ini
berikut:
Pada gambar 3.43 merupakan desain form disposisi. Form ini digunakan
Pada gambar 3.44 merupakan desain form daftar disposisi arsip. Form ini
Fungsi-fungsi obyek dalam desain form daftar disposisi arsip adalah sebagai
berikut:
Pada gambar 3.45 merupakan desain form disposisi arsip. Form ini
berikut:
Pada gambar 3.46 merupakan desain form JRA. Form ini digunakan untuk
melakukan retensi arsip. Terdapat 2 submenu yaitu masa aktif arsip dan
retensi arsip. Masa aktif arsip dibagi menjadi 2 sub menu yaitu arsip aktif
Pada gambar 3.47 merupakan desain form arsip aktif. Form ini digunakan
untuk melihat arsip yang aktif dan untuk menonaktifkan arsip. Dan pada
form ini admin bisa menukarkan arsip aktif dengan arsip inaktif.
80
Fungsi-fungsi obyek dalam desain form arsip aktif adalah sebagai berikut:
Pada gambar 3.48 merupakan desain form arsip inaktif. Form ini digunakan
untuk melihat arsip yang inaktif dan untuk mengaktifkan arsip. Dan pada
form ini admin bisa menukarkan arsip inaktif dengan arsip aktif.
81
Fungsi-fungsi obyek dalam desain form arsip inaktif adalah sebagai berikut:
Pada gambar 3.49 merupakan desain form retensi arsip. Form ini digunakan
untuk arsip yang sudah masuk masa kadaluwarsa dan untuk mengaktifkan
Fungsi-fungsi obyek dalam desain form retensi arsip adalah sebagai berikut:
Gambar 3.50 ini merupakan desain laporan masuk keluar arsip per bulan
dilihat berdasarkan data arsip masuk dan arsip keluar yang masuk ke dalam
sistem.
83
h. Laporan Peminjaman
Gambar 3.51 ini merupakan desain laporan peminjaman arsip per bulan
dilihat berdasarkan data arsip masuk dan arsip keluar yang yang dipinjam.
Gambar 3.52 ini merupakan desain laporan retensi arsip per pertahun dilihat
Desain Uji Coba merupakan desain dari uji coba sistem yang telah
dibangun. Dalam hal ini dilakukan dengan dua tahap yaitu, tahap yang pertama
adalah dengan black box testing dan tahap yang kedua adalah test case.
Pengujian akan dilakukan dengan metode Black Box Testing. Black Box
Testing bertujuan untuk memperlihatkan cara kerja dari unit program apakah
terlihat pada tabel dibawah ini yang melakukan pengujian pada proses tambah
arsip masuk dimana pengujian pertama adalah contoh data salah dan pengujian
kedua merupakan contoh data yang benar. Pengujian tersebut hanya melakukan
b. Test Case
Pada tabel di bawah ini merupakan tabel test case yang telah direncanakan
pada saat uji coba desain. Tabel test case ini terdiri dari tujuan, input, output
33 Mengubah data arsip Menekan icon pensil Data arsip masuk unit
masuk unit kerja. pada tabel data arsip kerja berhasil diubah.
masuk unit kerja pada
form ubah data arsip
masuk unit kerja.
34 Menghapus data arsip Menekan icon silang Data arsip masuk unit
masuk unit kerja. pada tabel data arsip kerja berhasil
masuk unit kerja pada dihapus.
form lihat arsip masuk
unit kerja.
melakukan uji coba pengguna. Dalam tabel kuesioner ini terdiri dari nomor,
tersebut.
Keterangan :
1. Sangat Puas = 4.
2. Cukup Puas = 3.
3. Kurang Puas = 2.
4. Sangat Tidak Puas = 1.
.
BAB IV
dengan rancangan atau desain sistem yang telah dibangun sebelumnya. Aplikasi
yang dibangun akan diterapkan berdasarkan kebutuhan atau sistem yang telah
dikembangkan. Selain itu aplikasi ini akan dibuat sedemikian rupa sehingga dapat
Informasi Manajemen Arsip Berbasis Web Pada Rumah Sakit Bedah Surabaya.
Sebelum menjalankan aplikasi ini, ada hal yang harus diperhatikan yaitu
94
95
dibutuhkan.
c. Menyalin file php yang telah dibuat untuk aplikasi Sistem Informasi
Tahapan uji coba terbagi menjadi dua yaitu uji coba sistem dan uji coba
pengguna. Uji coba dilakukan untuk menguji kembali semua tahapan yang sudah
dilakukan selama pengujian berlangsung. Hasil uji coba dilakukan dalam tahapan
beberapa test case yang telah disiapkan sebelumnya. Untuk memastikan bahwa
sistem telah dibuat sesuai dengan kebutuhan atau tujuan yang diharapkan maka
dilakukan beberapa uji coba. Uji coba meliputi pengujian terhadap fitur dasar
aplikasi, uji coba perhitungan dan uji coba validasi pengguna terhadap aplikasi
Uji coba sistem dilakukan pada saat semua sistem yang diperlukan sudah
terpenuhi agar sistem dapat dijalankan dengan baik sesuai dengan analisis yang
telah dilakukan. Uji coba sistem pada apllikasi pengembangan ini melibatkan
Uji coba user admin ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana aplikasi pada
user admin ini akan dijalankan. Ada beberapa fitur dari aplikasi Sistem
informasi manajemen arsip ini yang harus diisi oleh user admin.
97
Proses penambahan data kategori surat dapat ditunjukkan pada Gambar 4.1
yang bertujuan untuk menambah data kategori surat yang ada pada RSBS
dengan menekan icon pensil lalu akan muncul form detail kategori surat,
Pada Gambar 4.3 bertujuan untuk menghapus data kategori surat dengan
cara menekan icon silang pada tabel data kategori surat, setelah menekan
tombol icon pensil tersebut maka data kategori surat yang terdapat pada
tebel data dan database kategori surat akan terhapus secara otomatis.
melakukan penambahan data jenis surat, proses perubahan data jenis surat
Proses penambahan data jenis surat dapat ditunjukkan pada Gambar 4.4
yang bertujuan untuk menambah data jenis surat yang ada pada RSBS yang
simpan. Proses mengubah data jenis surat bertujuan untuk mengubah data
menekan icon pensil lalu akan muncul form detail kategori surat, apabila
100
data sudah diubah selanjutnya menekan tombol simpan, berikut dapat dilihat
Pada Gambar 4.6 bertujuan untuk menghapus data jenis surat dengan cara
menekan icon silang pada tabel data jenis surat, setelah menekan tombol
icon pensil tersebut maka data jenis surat yang terdapat pada tebel data dan
melakukan penambahan data unit kerja, perubahan data unit kerja dan
Proses penambahan data unit kerja dapat ditunjukkan pada Gambar 4.7 yang
bertujuan untuk menambah data unit kerja yang ada pada RSBS yang
simpan. Proses mengubah data unit kerja bertujuan untuk mengubah data
menekan icon pensil lalu akan muncul form detail unit kerja, apabila data
Pada Gambar 4.9 bertujuan untuk menghapus data unit kerja dengan cara
menekan icon silang pada tabel data unit kerja, setelah menekan tombol icon
103
pensil tersebut maka data unit kerja yang terdapat pada tebel data dan
Proses penambahan data rubrik dapat ditunjukkan pada Gambar 4.10 yang
bertujuan untuk menambah data rubrik yang ada pada RSBS yang kemudian
mengubah data rubrik bertujuan untuk mengubah data rubrik yang telah
lalu akan muncul form detail rubrik, apabila data sudah diubah selanjutnya
Pada Gambar 4.12 bertujuan untuk menghapus data rubrik dengan cara
menekan icon silang pada tabel data rubrik, setelah menekan tombol icon
pensil tersebut maka data rubrik yang terdapat pada tebel data dan database
Proses penambahan data berkas dapat ditunjukkan pada Gambar 4.13 yang
bertujuan untuk menambah data berkas yang ada pada RSBS yang
menekan icon pensil lalu akan muncul form detail berkas, apabila data
Pada Gambar 4.15 bertujuan untuk menghapus data berkas dengan cara
menekan icon silang pada tabel data berkas, setelah menekan tombol icon
pensil tersebut maka data berkas yang terdapat pada tebel data dan database
data lokasi.
Proses penambahan data lokasi dapat ditunjukkan pada Gambar 4.16 yang
bertujuan untuk menambah data lokasi yang ada pada RSBS yang kemudian
mengubah data lokasi bertujuan untuk mengubah data lokasi yang telah
lalu akan muncul form detail lokasi, apabila data sudah diubah selanjutnya
Pada Gambar 4.18 bertujuan untuk menghapus data lokasi dengan cara
menekan icon silang pada tabel data lokasi, setelah menekan tombol icon
pensil tersebut maka data lokasi yang terdapat pada tebel data dan database
Proses penambahan data media dapat ditunjukkan pada Gambar 4.19 yang
bertujuan untuk menambah data media yang ada pada RSBS yang kemudian
mengubah data media bertujuan untuk mengubah data media yang telah
lalu akan muncul form detail media, apabila data sudah diubah selanjutnya
Pada Gambar 4.21 bertujuan untuk menghapus data media dengan cara
menekan icon silang pada tabel data media, setelah menekan tombol icon
pensil tersebut maka data media yang terdapat pada tebel data dan database
melakukan data sarana, perubahan data sarana dan penghapusan data sarana.
Proses penambahan data sarana dapat ditunjukkan pada Gambar 4.22 yang
bertujuan untuk menambah data sarana yang ada pada RSBS yang kemudian
mengubah data sarana bertujuan untuk mengubah data sarana yang telah
disimpan sebelumnya.
Untuk mengubahnya dengan menekan icon pensil lalu akan muncul form
Pada Gambar 4.24 bertujuan untuk menghapus data sarana dengan cara
menekan icon silang pada tabel data sarana, setelah menekan tombol icon
pensil tersebut maka data sarana yang terdapat pada tebel data dan database
data user.
Proses penambahan data user dapat ditunjukkan pada Gambar 4.25 yang
bertujuan untuk menambah data user yang ada pada RSBS yang kemudian
mengubah data user bertujuan untuk mengubah data user yang telah
lalu akan muncul form detail user, apabila data sudah diubah selanjutnya
Pada Gambar 4.27 bertujuan untuk menghapus data user dengan cara
menekan icon silang pada tabel data user, setelah menekan tombol icon
pensil tersebut maka data user yang terdapat pada tebel data dan database
penambahan data arsip masuk direksi, perubahan data arsip masuk direksi,
penghapusan arsip masuk direksi dan melihat detil arsip masuk direksi.
Gambar 4.28 yang bertujuan untuk menambah data arsip masuk direksi
yang ada pada RSBS yang kemudian akan di simpan ke dalam database
dengan menekan tombol simpan. Pada form arsip masuk direksi terdapat
link “Lihat data” yang berfungsi untuk melihat semua data arsip masuk yang
terdapat di database arsip masuk direksi. Berikut gambar 4.29 form lihat
data form arsip masuk direksi, pada nomer arsip merupakan hyperlink yang
berfungsi untuk melihat detail arsip yang dapat dilihat pada gambar 4.30.
119
Proses ubah data arsip masuk direksi juga ditunjukkan pada Gambar 4.29
yang bertujuan untuk mengubah data arsip masuk direksi dan menghapus
data arsip masuk unit kerja yang terdapat pada tabel data arsip masuk unit
kerja. Proses mengubah data arsip masuk unit kerja yaitu dengan cara
menekan icon pensil yang terdapat pada tabel data arsip masuk unit kerja,
kemudian halaman akan berpindah ke form ubah arsip masuk unit kerja,
simpan untuk menyimpan data yang telah diubah tadi. Berikut form ubah
Tabel 4.12 Hasil Uji Coba Form Master Arsip Masuk Direksi
melakukan penambahan data arsip masuk unit kerja, perubahan data arsip
masuk unit kerja, penghapusan arsip masuk unit kerja dan melihat detil
arsip.
122
Proses penambahan data user dapat ditunjukkan pada Gambar 4.32 yang
bertujuan untuk menambah data arsip masuk unit kerja yang ada pada RSBS
simpan. Pada form arsip masuk unit kerja terdapat link “Lihat data” yang
berfungsi untuk melihat semua data arsip masuk unit kerja yang terdapat di
database arsip masuk unit kerja. Berikut gambar 4.33 form lihat data form
arsip masuk unit kerja, pada nomer arsip merupakan hyperlink yang
berfungsi untuk melihat detail arsip yang dapat dilihat pada gambar 4.34.
Proses ubah data arsip masuk unit kerja juga ditunjukkan pada Gambar 4.33
yang bertujuan untuk mengubah data arsip masuk direksi dan menghapus
data arsip masuk unit kerja yang terdapat pada tabel data arsip masuk unit
kerja. Proses mengubah data arsip masuk unit kerja yaitu dengan cara
menekan icon pensil yang terdapat pada tabel data arsip masuk unit kerja,
kemudian halaman akan berpindah ke form ubah arsip masuk unit kerja,
simpan untuk menyimpan data yang telah diubah tadi. Berikut form ubah
Tabel 4.13 Hasil Uji Coba Form Master Arsip Masuk Unit Kerja
Proses penambahan data user dapat ditunjukkan pada Gambar 4.36 yang
bertujuan untuk menambah data arsip keluar yang ada pada RSBS yang
simpan. Pada form arsip keluar terdapat link “Lihat data” yang berfungsi
untuk melihat semua data arsip keluar yang terdapat di database arsip
keluar. Berikut gambar 4.37 form lihat data form arsip keluar, pada nomer
arsip merupakan hyperlink yang berfungsi untuk melihat detail arsip yang
Proses ubah data user juga ditunjukkan pada Gambar 4.37 yang bertujuan
untuk mengubah data arsip keluar dan menghapus data arsip keluar yang
terdapat pada tabel data arsip keluar. Proses mengubah data arsip keluar
yaitu dengan cara menekan icon pensil yang terdapat pada tabel data arsip
keluar, kemudian halaman akan berpindah ke form ubah arsip keluar, setelah
untuk menyimpan data yang telah diubah tadi. Berikut form ubah arsip
Proses uji coba ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan aplikasi dalam
ditunjukkan pada gambar 4.40 dengan cara menekan tombol disposisi, maka
Pada saat user (karyawan) yang mendapat disposisi, akan muncul notifikasi
Untuk melihat arsip telah terdisposisi atau belum dapat dilihat pada form
Untuk melakukan penelusuran arsip pada proses disposisi arsip ini yaitu
dengan cara melihat form riwayat disposisi arsip. Form riwayat disposisi
Proses uji coba ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan aplikasi dalam
melakukan proses mengaktifkan arsip. Pada form arsip aktif user (admin)
dapat menukarkan arsip aktif dengan arsip inaktif. Form arsip aktif
ditunjukkan pada gambar 4.45 dan penukaran arsip aktif ditunjukkan pada
gambar 4.46.
133
Proses uji coba ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan aplikasi dalam
(admin) dapat menukarkan arsip inaktif dengan arsip aktif. Form arsip
inaktif ditunjukkan pada gambar 4.47 dan penukaran arsip aktif ditunjukkan
Proses uji coba ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan aplikasi dalam
Proses uji coba ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan aplikasi dalam
Untuk melihat detil dari peminjaman dengan cara menekan icon konfirmasi
Uji coba user karyawan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana aplikasi
pada user karyawan ini akan dijalankan. Berikut beberapa fitur dari aplikasi
yang dilakukan oleh user (karyawan), dengan cara memilih arsip dengan
Uji coba user direktur ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana aplikasi pada
user direktur ini akan dijalankan. Berikut beberapa fitur dari aplikasi sistem
Gambar 4.54 ini merupakan hasil laporan masuk keluar arsip yang telah
Gambar 4.55 ini merupakan hasil laporan peminjaman arsip yang telah
dokumen.
Gambar 4.56 ini merupakan hasil laporan retensi arsip yang telah terjadi di
RSBS. Dilihat berdasarkan hasil peretensian arsip yang telah dilakukan oleh
Berdasarkan hasil uji coba sistem yang telah dilakukan diatas, aplikasi ini
juga diujicoba kepada pengguna, dalam hal ini pengguna yang menguji adalah
direktur, sekretaris dan karyawan. Selain melakukan uji coba, pengguna juga
dan setiap pengguna dapat memberikan penilaian terhadap aplikasi yang dibuat
Skor penilaian yang diperoleh dari angket akan diolah dengan teori skala
likert. Menurut Sugiyono (2002) skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Skor tertinggi untuk seluruh item adalah jumlah sampel x 4 (Sangat setuju). Skor
Penilaian Hasil
No Pertanyaan Jumlah Perhitungan Persentase
4 3 2 1 Persentase
1 Apakah menurut anda website Sistem Informasi 7 3 0 0 37 37/40*100% 92,5%
Manajemen Arsip layak untuk digunakan ?
2 Apakah anda puas dengan fasilitas yang diberikan oleh 6 3 1 0 35 35/40*100% 87,5%
website Sistem Informasi Manajemen Arsip ini ?
3 Menurut anda website Sistem Informasi Manajemen 9 1 0 0 39 39/40*100% 97,5%
Arsip ini dapat membantu anda dalam melakukan
pengelolaan arsip pada RSBS ?
4 Apakah website manajemen arsip ini dapat dijadikan 5 5 0 0 35 35/40*100% 87,5%
alat bantu anda untuk mengambil suatu keputusan ?
5 Apakah menurut anda website manajemen arsip dapat 7 2 1 0 36 36/40*100% 90%
memberikan informasi-informasi penting ?
6 Apakah menurut anda website sistem manajemen arsip 6 4 0 0 36 36/40*100% 90%
ini dapat membantu sebagian pekerjaan mengelola
arsip ?
7 Apakah menurut anda website manajemen arsip ini 8 2 0 0 38 38/40*100% 95%
mudah untuk digunakan ? (user friendly)
8 Apakah menurut anda website manajemen arsip ini 9 1 0 0 39 39/40*100% 97,5%
perlu untuk dikembangkan dikemudian waktu ?
TOTAL 57 21 2 0 295 295/320*100% 92%
145
146
bahwa 92% responden yaitu direktur, sekretaris dan karyawan RSBS menilai
aplikasi sistem manajemen arsip sangat memuaskan dan dapat dipastikan bahwa
4.3 Evaluasi
Berdasarkan hasil uji coba sistem dan uji coba pengguna yang dilakukan,
Sistem Informasi Manajamen Arsip ini dapat menghasilkan laporan masuk keluar
arsip, jumlah peminjaman arsip dan retensi arsip. Hasil kuesioner Sistem
Manajemen Arsip ini mendapatkan nilai 92% yang berarti aplikasi berada dalam
range “Sangat Memuaskan” sehingga telah dipastikan sistem informasi ini dapat
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Sistem informasi ini dapat digunakan untuk mengelola arsip masuk dan
arsip keluar yang terdapat pada Rumah Sakit Bedah Surabaya (RSBS).
2. Sistem informasi ini dapat menghasilkan data data arsip dalam bentuk
arsip aktif, data arsip inaktif, laporan arsip masuk keluar, laporan
peminjaman arsip dan laporan retensi arsip. Laporan dan informasi yang
3. Dalam uji coba seluruh fitur yang terdapat dalam sistem informasi
manajemen arsip ini telah melewati tes uji coba yaitu uji coba sistem,
2. Menyediakan alat scanner pada tiap user agar user lebih mudah dalam