TUGAS AKHIR
Oleh:
Wisnu Ardyanata
10070214036
DAFTAR ISI.......................................................................................................................i
DAFTAR TABEL.............................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................3
2.7.3 MySQL............................................................................................................31
2.7.4 XAMPP...........................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................40
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Tabel Identifikasi Masalah................................................................................4
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
3
mahasiswa yang mengambil jurusan teknik industri syarat lulus akademik yaitu dengan
membuat laporan tugas akhir/skripsi, salah satu syarat mahasiswa mengambilmatakuliah
tugas akhir mahasiswa teknik industri harus lulus mata kuliah Kerja Praktek (KP).
Manfaat kerja praktek bagi unisversitas yaitu melemkapi panduan universitas karena
kerja praktek dekelola oleh prodi
Berdasarkan laporan Universitas Islam Bandung jurusan Teknik industri kerja
praktek dilaksakan pada semester VII. Kerja Praktek di Universitas Islam Bandung
jurusan Teknik industri mengharapkan mahasiswa dapat mengasah mental dan
pengetahuan dalam mengenal dunia kerja sebelum memasuki dunia kerja setelah lulus,
mahasiswa diharapkan dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat diperkuliahan
untuk menganalisis permasalah di perusahaan. Sehingga mahasiswa dapat memberikan
sumbangsi guna memperbaiki proses bisnis maupun layanan pada perusahaan &
membuat laporan kerja praktek. Kerja Praktek di Universitas Islam Bandung setiap
parusahaan berjumlah maksimal tiga mahasiswa dan waktu pelaksanaan selama 30 hari.
Pentingnya peran sistem informasi salah satunya dalam pembangunan sistem
informasi Kerja Praktek (KP). Pembangunan sistem informasi Kerja Praktek (KP)
merupakan solusi untuk mengatasi dalam permasalahan-permasalahan yang terkait
dengan proses mata kuliah Kerja Praktek mulai dari pendaftaran sampai dengan
penilaian Kerja Praktek. Karena dengan adanya sistem informasi Kerja Praktek dapat
memudahkan pihak prodi untuk melakukan pemilihan dosen pembimbing Kerja Praktek,
data yang tersimpan lebih aman dan lebih akurat karena adanya database dan lebih
mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk proses Kerja Praktek (Andriyanto and
Aswi, 2016).
Berdasarkan hasil wawancara dengan koordinator kerja praktek Teknik industri
universitas islam bandung layanan penyelesaian kerja praktek memiliki kendala yaitu
tidak adanya database dalam proses mata kuliah kerja praktek dan aplikasi yang dipakai
unutk pengelolaan data menggunakan MS Excel tetapi untuk pendaftaran sudah
menggunakan google form dan penilaian menggunakan onedrive. Tidak adanya database
menyebabkan permasalahan dimana dosen pempimbing tidak mengetahui mhasiswa
mana saja yang sudah melakukan proses bimbimngan atau belum, tidak ada data laporan
kerja praktek tiap mahasiswa sehingga pihak prodi tidak mengaetahui apakah adanya
4
laporan yang sama yang susun oleh dua mahasiswa atau lebih. Tidak adanya data untuk
pengalokasian dosen penguji sidang kerja praktek.
Adapun wasil wawancara dengan administrasi Teknik industri universitas
bandung adanya kendala pada bagian administrasi dimana setelah mahasisawa
mendaftar di google form data tersebut harus dipindahkan ke MS Excel yang
membutuhkan waktu yang banyak untuk proses perpindahan data tersebut dan tidak
adanya database mahasiswa yang mendaftar sidang kerja praktek sehingga pihak
administrasi harus melakukan pengecekan kambali persyaratan-persyaratan sidang
sehingga memperlambat proses sidang kerja praktek Adapun identifikasi masalah yang
telah dilakukan oleh peneliti yang terdiri dari bagian data, proses dan antarmuka dapat
dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1. 1 Tabel Identifikasi Masalah
Framework Identifikasi
Waktu yang dibutuhkan untuk mencari data pebimbing dan dosen
Data penguji relatif lama dikarenakan pengolahan data masih
menggunakan cara manual.
Terdapat resiko kehilangan data karena tidak adanya sistem basis
data pengolahan data Kerja Praktek.
Tidak adanya sistem keamanan seperti username dan password
Proses
sehingga siapapun dapat mengakses sistem dengan mudah.
Pembuatan laporan Kerja Praktek masih dilakukan secara semi
komputerisasi
Pihak akademik harus mencari langsung dokumen – dokumen
Antarmuka
pebimbing, penguji dan rungan secara manual.
Berdasarkan identifikasi permasalahan diatas maka dapat diidentifikasi bahwa
Universitas Islam Bandung agar dapat membuat sistem informasi yang baik dalam
rangka meningkatkan kualitas kinerja bagi akademik, dikarenakan masih adanya
permasalahan yang dihadapi di setiap faktor dari sisi data, proses dan antarmuka,
sehingga diperlukan suatu usulan perbaikan berdasarkan permasalahan tersebut.
Berdasarkan uraian diatas maka untuk mengurangi masalah tersebut dibutuhkan
suatu database management system untuk menyimpan, memperoleh dan mengubah data
di dalam basis data Kerja Praktek, dan sistem manajemen informasi yang lebih
terstruktur dan teroganisir. Hal ini dilakukan untuk lebih memudahkan dalam melakukan
pengecekan perusahaan, kelompok mahasiswa, dosen pembimbing, dosen penguji dan
ruangan yang tersedia dan mengurangi keterlambatan dalam proses Kerja Praktek.
5
Sistem informasi yang baik dan dibutuhkan Universitas Islam Bandung adalah
suatu sistem yang dapat membantu kegiatan operasional, penyimpanan dan pendataan
(Sutabri, 2012). Di dalamnya juga termasuk proses, perencana, kontrol, koordinasi, dan
pengambilan keputusan. Sehingga, sebagai sebuah sistem yang mengolah data menjadi
informasi yang akan disajikan dan digunakan oleh pengguna. System Development Life
Cycle (SDLC) adalah metode yang dipakai dalam penelitian layanan kerja praktek
teknik industri universitas islam bandung karena pada metode ini terdapat 5 tahapan
dalam perancangan database yaitu planning, analysis, design, implementation, dan
maintenance yang dapat membantu dalam pembuatan database kerja praktek (Rhodes,
2012).
Penelitian mengenai perancangan sistem informasi kerja praktek sebelumnya
telah banyak dilakukan dengan menggunakan pemodelan & penggunaan alat yang
berbeda-beda. Berikut beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan studi sistem
informasi yang memiliki kajian aspek dalam penyelesaian sistem informasi kerja
praktek. Berdasarkan hasil yang diperoleh berikut merupakan beberapa penelitian
terdahulu:
Adri Dazi Hermanda (2016) mengembangkan sistem informasi kerja praktek
menggunakan metode prototype pada Universitas Islam Riau. Filosofi proyotype
merupakan sebuah javascript framework. Dirancangnya sistem informasi kerja
praktek guna untuk memberikan pemenuhan kebutuhan para mahasiswa maupun
akademik jurusan sistem informasi akan sistem yang tepat guna untuk pemyimpanan
data kerja praktek yang masih berbentuk fisik. Perancangan aplikasi menggunakan
Hypertext Preprocessor (PHP) dan Unified Modelling Language (UML). Setelah
melakukan penerapan dihasilkan sistem informasi yang dapat memenuhi kebeutuhan
mahasiswa maupun akademik jurusan sistem informasi dalam penyimpanan data
yang cepat, relevan, dan akurat
Harmidi (2017) melakukan Analisa dan perancangan PKL di Universitas Mataram
program studi teknik informatika. Analisa dan perancangan meliputi menentukan
dosen pembimbing, proses bimbingan dan konsultasi secara manual, dan
menyulitkan dosen untuk memonitoring kemajuan mahasiswa PKL. Maka dirancang
sitem informasi PKL untuk membantu bagian administrasi seperti pengajuan dosen
6
pembimbing, proses bimbingan, proses seminar PKL dan memonitoring kemajuan
mahasiswa PKL. Metode yang digunakan pada penelitian yaitu Extreme
Programming yang berfungsi mendisiplin pengembangan perangkat lunak yang
menekankan pada produktivitas, fleksibilitas, informalitas, kerja sama tim, dan
penggunaan teknologi yang terbatas di luar pemrograman. Pemodelan perancangan
dilakukan dengan menggunakan user stories dan use case. Hasil dari penelitian
adalah merancang sistem informasi PKL untuk membantun bagian administrasi
seperti pengajuan dosen pembimbing, proses seminar PKL dan memonitoring
kemajuan mahasiswa PKL.
I Gede Ngurah Wira Pratama (2017) melakukan analisa dan perancangan sistem
informasi PKL di Universitas Dhyana Pura Bali meliputi bagian administrasi prodi
seringkali tidak dapat melakukan pendataan secara lengkap dikarenakan dokumen
fisik persyaratan PKL terselip atau hilang. Mahasiswa juga harus selalu menanyakan
ke prodi mengenai data dosen yang akan membimbing PKL kelompok mereka.
Maka dirancang sistem informasi PKL berbasis Website menggunakan MySQL dan
PHP yang bertujuan mempermudah mahasiswa untuk mendapatkan informasi yang
jelas, akurat, relevan dan benar tentang praktek kerja lapangan. Hasil dari penelitian
adalah membangun sistem informasi PKL yang mempermudah mahasiswa maupun
dosen dalam melakukan mendataan dokumen PKL
Berdasarkan hasil dari beberapa penelitian diatas secara garis besar terjadi pada
penelitian ini maka dari itu penelitian ini mempriotaskan pada permasalahan proses
bimbingan mahasiswa KP dan data laporan yang sama antar mahasiswa. Terdapat
perbedaan metode penelitian antara ketiga hasil penelitian dengan penelitian ini yaitu
dalam penellitian ini menggunakan system development life cycle (SDLC) sedangkan
penelitian terdahulu menggunakan metode extreme programming dan prototype.
Kelebihan metode SDLC dapat mengurangi resiko pada sistem karena dengan metode
ini ada tahapan maintance dimana pada tahap ini merupakan tahap pemeliharaan sistem
agar sistem dapat bekerja dengan baik dan metode ini dikerjakan secara berurutan
melalui fase demi fase (Rhodes, 2012). Untuk sistem informasi kerja praktek yang
dimana setiap tahunnya ada data update mahasiswa maka pemeliharaan sistem sangat
dibutuhkan pada sistem. Pada penelitian ini untuk membangun sistem informasi
7
menggunakan PHP dan MySQL untuk menyimpan database yang diperlukan pada
proses kerja praktek.
Sebagaimana paduan teknik industri universitas islam bandung dibekali
pemahanan tentang ilmu agama islam dalam setiap pengahajaran akademik maka
diimplementasikan dalam tugas akhir mencantupkan salah satu ayat yang menjelaskan
tentang pentingnya informasi yaitu dalam QS surah An-Nahl 89;16 yang berbunyi:
8
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka didapatkan perumusan
masalah antara lain sebagai berikut:
1. Indentifikasi Permasalah dan kebutuhan mendukung penyelenggaraan sistem
informasi Kerja Praktek saat ini di Universitas Islam Bandung jurusan teknik
industri?
2. Bagaimana menentukan kebutuhan prioritas menggunakan metode yang efisien
dan relavsn sistem informasi Kerja Praktek di Universitas Islam Bandung?
3. Bagaimana membangun sistem informasi Kerja Praktek di Universitas Islam
Bandung?
9
1.5 Sistematika Penelitian
Sistematika penulisan berisi mengenai gambaran tentang penyusunan Tugas
Akhir. Adapun sistematika penyusunan Tugas Akhir adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab I berisikan tentang uraian latar belakang masalah, perumusan masalah,
tujuan penelitian, pembatasan masalah, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab II berisikan tentang uraian teori-teori yang akan digunakan dan dijadikan
dasar acuan untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab III berisikan tentang gambaran dan uraian langkah-langkah yang
digunakan dalam penelitian.
BAB IV PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS SISTEM SAAT INI
Bab IV berisikan tentang pengumpulan data koperasi yang dibutuhkan, dan
analisis mengenai sistem yang sedang berjalan di perusahaan.
BAB V PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
Bab V berisikan tentang usulan perancangan sistem informasi dan
implementasi sistem berdasarkan analisis sistem yang telah dilakukan.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Bab VI berisi tentang kesimpulan dan saran berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
11
3. Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari
masukan menjadi keluaran yang berguna, misalnya berupa informasi dan
produk. Pada sistem informasi proses dapat berupa suatu Tindakan yang
bermacam-macam. Meringkas data, melakukan perhitungan, dan
mengurutkan data data merupakan beberapa contoh proses.
4. Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemprosesan. Pada sistem informasi
keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan dan sebagainya.
12
Fungsi utamanya yaitu menambah pegetahuan, atau mengurangi
ketidakpastian pemakai informasi, karena informasi berguna memberikan
gambaran tentang sesuatu permasalahan sehingga pengambil keputusan
dapat menentukan keputusan lebih cepat, informasi juga memberikan
standard, aturan maupun indikator bagi pengambil keputusan.
2. Kegunaan informasi menurut (Davis, 1999) tergantung pada :
a. Tujuan si penerima :
Bila tujuannya untuk memberi bantuan, maka informasi itu harus
membantu si penerima dalam apa yang ia usahakan untuk
memperolehnya.
b. Ketelitiam penyampaian dan pengolahan data :
dalam menyampaikan dan mengolah data, inti dan pentingnya informasi
harus di perhatikan.
c. Waktu
Apakah informasi tersbut masih up to date?
d. Ruang atau tempat
Apakah informasi tersebut tersedia dalam ruangan atau tempat yang
tepat?
e. Bentuk
Dapatkah informasi itu digunakan secara efektif. Apakah informasi itu
menunjukan hubungan-hubungan yang diperlukan, bidang-bidang yang
memerlukan perhatian manajemen, dan apakah informasi itu menentukan
situasi-situasi yang ada hubungannya.
f. Semantik
Apakah hubungan antara kata-kata dan arti yang diinginkan cukup jelas?
Apakah ada salah tafsir?
Maka dapat disimpulkan Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang
lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. Sumber informasi adalah data. Data
kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-
kejadian (event) adalah kejadian yang terjadi pada saat tertentu.
13
2.1.2.2 Siklus Informasi
Data yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan model proses
tertentu. Misalkan suhu dalam farhenheit diubah ke celcius. Dalam hal ini digunakan
model matematik berupa rumus konversi dari derajat farhenheit menjadi satuan derajat
celcius. Menurut (Bentley & Whitten (2007) data yang diolah melalui suatu model
menjadi informasi, kemudian penerima menerima informasi tersebut, yang berarti
menghasilkan keputusan dan melakukan tindakan lain yang akan membuat sejumlah
data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu
model dan seterusnya yang disebut juga dengan siklus informasi. Siklus ini juga disebut
dengan siklus pengolahan data. Siklus pengolahan data dapat dilihat pada Gambar 2.2
14
2.1.2.3 Kualitas Informasi
Menurut (Sutabri, 2012) mengemukakan bahwa kualitas dari suatu informasi
tergantung dari 3 hal, yaitu :
1. Informasi harus akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan.
Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
2. Tepat waktu
Informasi yang sampai pada si penerima tidak boleh terlambat, informasi
yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi
merupakan landasan didalam pengambilan keputusan.
3. Relevan
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi untuk
setiap orang, satu dengan lainnya adalah berbeda.
Dapat disimpulkan kualitas informasi adalah sejauh mana informasi secara
konsisten dapat memenuhi persyaratan dan harapan semua orang yang membutuhkan
informasi tersebut.
2.2 Struktur Dasar Sistem Informasi
Sistem informasi memiliki beberapa komponen dan beberapa elemen, yang mana
antar komponen dan antar elemen ini saling bekerja sama, saling terkait, dan memiliki
fungsional kerja yang menyatu, sehingga sistem informasi dapat bekerja dengan baik.
Komponen-komponen yang terdapat di dalam semua jenis sistem informasi mencakup
enam poin (Sutabri, 2012), yaitu:
1. Blok masukan (input block)
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini
termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data
yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen dasar.
2. Blok model (model block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang
akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan
cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok keluaran (output block)
15
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi
yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan
manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok teknologi (technology block)
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model,
menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran
dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari
unsur utama :
a. Teknisi (brainware)
b. Perangkat lunak (software)
c. Perangkan keras (hardware)
5. Blok basis data (database block)
Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan
lainnya tersimpan di perangkan keras komputer dan digunakan perangkat
lunak untuk memanipulasinya.
6. Blok kendali (control block)
Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api,
temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu
sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidak efisienan, sabotase dan sebagainya.
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa
hal hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila teranjur terjadi
kesalahan dapat langsung diatasi. Blok bangunan sistem informasi dapat diliha
pada Gambar 2.2
16
Gambar 2. 2 Blok Bangunan Sistem Informasi
Sumber: Bentley & Whitten (2007)
17
organisasi sistem tersebut. Dalam operasinya, sistem informasi manajemen
menggunakan perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), prosedur, model
manajemen, dan keputusan serta sebuah terminal data. Sistem informasi manajemen
sebagai suatu kumpulan manusia dan sumber modal di dalam suatu organisasi
bertanggung jawab untuk pengumpulan dan pengolahan data sewaktu menghasilkan
informasi yang berguna untuk setiap hierarki manajemen dalam perencanaan dan
pengendalian kegiatan-kegiatan organisasi.
Menurut (Davis, 1999) Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah kesatuan,
sistem mesin pengguna yang terintegrasi dalam memberikan informasi untuk
mendukung operasi, manajemen, dan fungsi pembuatan keputusan dalam suatu
organisasi. Sistem yang dimaksud adalah sistem yang menggunakan perangkat keras
dan perangkat lunak komputer, prosedur manual, mode yang digunakan untuk
menganalisis, merencanakan, mengendalikan, dan membuat keputusan serta sebuah
basis data.
Sistem informasi manajemen digambarkan melalui sebuah susunan piramida.
Lapisan bawah terdiri atas informasi mengenai pengolahan transaksi, keadaan query,
dan lain-lain, tingkat berikutnya terdiri atas sumber daya informasi pendukung dan
pengendali harian, tingkat yang ketiga terdiri dari sumber daya sistem informasi untuk
membantu dalam perencanaan taktis dan pembuatan keputusan untuk pengendalian
manajemen, tingkat atas terdiri atas sumber daya informasi untuk mendukung rencana
strategis dan pembuatan kebijakan oleh tingkatan manajemen tertinggi. Berikut adalah
piramida sistem informasi manajemen dapat dilihat pada Gambar 2.4
18
Gambar 2. 3 Sistem Informasi Manajemen
Sumber: (Gaol, 2008)
Setiap tingkat pengolahan informasi diatas dapat saja menggunakan data yang
diberikan untuk tingkat terendah, tetapi data terbaru dapat juga diberikan. Tujuan dari
sistem informasi manajemen adalah memberikan informasi untuk pembuatan keputusan
dalam merencanakan, memulai, mengatur dan mengendalikan opersasi sub-sistem dari
perusahaan / organisasi dan juga memberikan perusahaan sinergi dalam prosesnya.
Maka dapat disimpulkan sistem informasi manajemen adalah sebuah sistem
informasi yang selain melakukan pengolahan transaksi yang sangat berguna untuk
kepentingan organisasi, juga banyak memberikan dukungan informasi dan pengolahan
untuk fungsi manajemen dalam pengambilan keputusan.
19
2.4 Sistem Basis Data
Sistem basis data adalah kumpulan dari program aplikasi yang berinteraksi
dengan basis data bersama dengan Database Management System (DBMS) dan basis
data itu sendiri (Connolly and Begg, 2010). Sistem basis data dimaksudkan untuk
mengatasi problem pada sistem yang memakai pendekatan berbasis berkas.
DBMS adalah pengelola basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai
secara langsung, tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak (sistem) yang khusus.
Perangkat lunak ini yang akan menentukan bagaimana data diorganisasi, disimpan,
diubah dan diambil Kembali. DBMS juga menerapkan mekanisme pengamanan data,
pemakaian data secara Bersama, pemaksaan keakuratan/konsistensi data, dan sebagainya
(Fathansyah, 2012).
A. Fasilitas yang disediakan oleh DBMS
1. Mengizinkan pengguna untuk mendfinisikan basis data, dengan melalui Data
Definition Language (DDL). DDL mengizinkan pengguna untuk menentukan
tipe, struktur, serta kendala data yang nantinya akan disimpan ke dalam basis
data.
2. Mengizinkan pengguna untuk melakukan menambah, mengubah, menghapus dan
mengambil data dari basis data tersebut, dengan menggunakan Data
Manipulation Language (DML). Standard bahasa dari DBMS ialah Structured
Query Language (SQL).
3. Menyediakan akses kontrol ke dalam basis data, seperti:
a. Sistem keamanan, yang dapat mencegah pengguna yang tidak diberi kuasa
untuk mengakses basis data.
b. Sistem integritas, yang dapat menjaga konsistensi dari data yang tersimpan.
c. Sistem kontrol konkurensi, yang mengizinkan berbagi akses dengan basis
data.
d. Sistem kontrol pemulihan, jika terjadi kegagalan perangkat keras atau
perangkat lunak maka sistem kontrol pemulihan ini dapat mengembalikan
basis data ke keadaan yang konsisten dari yang sebelumnya.
20
1. Hardware
Hardware yang digunakan dapat berupa Personal Computer (PC) yang akan
disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dan DBMS yang akan digunakan.
2. Software
Komponen software terdiri dari software DBMS itu sendiri dan program aplikasi,
bersamaan dengan sistem operasinya, serta termasuk software jaringan, apabila
DBMS yang akan digunakan melalui sebuah jaringan.
3. Data
Data adalah komponen yang terpenting pada DBMS, karena data merupakan
sebuah jembatan penghubung antara komponen mesin dengan manusia.
4. Procedures
Prosedur berisikan instruksi serta aturan yang digunakan untuk merancang dan
menggunakan sebuah basis data.
5. People
Komponen terakhir adalah manusia yang dapat terlibat langsung dengan sistem
tersebut.
C. Keuntungan DBMS:
1. Mengendalikan redudansi data
Menghilangkan redudansi dengan cara mengintegrasikan filefile tersebut agar
salinan dari data yang sama tidak disimpan. Dikarenakan apabila data yang sama
dengan data tersebut ditemukan lebih dari satu tabel di dalam basis data maka
akan terjadi redudansi.
2. Meningkatkan Integritas data
Integritas basis data megacu pada validitas dan konsistensi data yang tersimpan.
Integritas dinyatakan dalam constraints.
3. Meningkatkan keamanan
Keamanan sebuah basis data melindungi basis data dari pengguna yang tidak
berwenang. dengan cara membuat username dan password untuk
mengidentifikasikan pengguna yang memiliki hak akses dalam menggunakan
basis data. Akses yang diberikan pada pengguna yang telah memiliki hak akses
dapat melakukan operasi seperti, retrieval, insert, update, delete.
21
4. Meningkatkan pelayanan backup dan recovery
Menyediakan fasilitas untuk pemulihan data bila terjadi kegagalan pada software
atau hardware dapat di pulihkan sehingga dapat meminimalkan jumlah
pemrosesan yang hilang.
5. Berbagi Data
DBMS memungkinkan pengguna untuk menggunakan data yang sama secara
bersamaan tentunya dengan pengguna yang berwenang.
D. Kerugian DBMS:
1. Kompleksitas
DBMS merupakan sebuah perangkat lunak yang sangat kompleks. Database
Designers, Database Developer, Database Administrator dan End-user harus
mengerti fungsionalitasnya.
2. Ukuran
Karena besarnya kompleksitas pada DBMS membuat DBMS membutuhkan
sebuah kapasitas penyimpanan yang besar agar dapat menjalankan aplikasinya.
3. Biaya dalam DBMS
Biaya dalam DBMS sangat bervariasi, dan itu tergantung dari lingkungan dan
fungsionalitas yang diinginkan.
4. Biaya tambahan dari hardware
Membutuhkan biaya tambahan untuk kapasitas penyimpanan dan agar dapat
mencapai kinerja yang diinginkan sehingga membutuhkan mesin yang lebih
besar.
5. Biaya Konversi
Biaya konversi relatif lebih kecil. Biaya konversi meliputi pelatihan karyawan
untuk menggunakan sistem yang baru dan memungkinkan karyawan dengan
keahlian yang khusus untuk membantu konversi dan menjalankan sistem.
Systems
22
Development Life Cycle
(SDLC) merupakan
suatu proses pembuatan dan
pengubahan
sistem serta model dan
metodologi yang
digunakan untuk
mengembangkan sebuah
sistem
Systems
Development Life Cycle
(SDLC) merupakan
suatu proses pembuatan dan
pengubahan
sistem serta model dan
metodologi yang
digunakan untuk
mengembangkan sebuah
23
sistem
Systems
Development Life Cycle
(SDLC) merupakan
suatu proses pembuatan dan
pengubahan
sistem serta model dan
metodologi yang
digunakan untuk
mengembangkan sebuah
sistem
Systems Development Life Cycle (SDLC) merupakan suatu proses pembuatan
dan pengubahan sistem serta model da metodologi yang digunakan untuk
mengembangkan sebuah sistem (Rhodes, 2012). Sedangkan menurut (Saidi, 2017)
kaitan antara framework dengan Systems Development Life Cycle (SDLC) adalah
keduanya memiliki karakteristik yang sama yaitu memiliki elemen – elemen yang
saling berhubungan antara satu dengan lainnya yaitu pada framework memiliki
tahapan–tahapan antara tahapan satu dengan tahapan yang lain memiliki hubungan,
selain itu framework juga memiliki batasan yakni hanya tertuju pada kasus tertentu
yatiu pada setiap framework hanya memiliki tahapan–tahapan untuk satu tujuan
tertentu. Metode Systems Development Life Cycle (SDLC) dapat digunakan untuk
proses pengembangan framework karena memiliki tahapan–tahapan yang dibutuhkan
dalam pengembangannya.
24
Dalam pengembangan
framework
dibutuhkan beberapa tahapan
yang ada pada
SDLC yaitu planning, analysis,
design,
implementation, dan maintenance
Dalam pengembangan framework dibutuhkan beberapa tahapan yang ada pada
SDLC yaitu planning, analysis, design, implementation, dan maintenance (Rhodes,
2012) dirujukan pada Gambar 2.1.
25
Analysis atau tahap analisis sistem merupakan tahap penelitian atas sistem yang
telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau memperbaharui
sistem yang sudah ada.
Design atau tahap perancangan sistem merupakan tahap menentukan proses
tahapan untuk menerapkan sistem baru atau yang dikembangkan dari sistem
sebelumnya.
Implementation atau tahap implementasi sistem merupakan tahap dari
memimplenmentasi kan hasil dari perancangan sistem baru atau yang
dikembangkan.
Maintance atau tahap pemeliharaan sistem merupakan tahap pemeliharaan pada
sistem agar sistem dapat beroperasi dengan benar.
26
Suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari
data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem
secara logika, tersruktur dan jelas
DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model
proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.
Adapun kegunaan-kegunaan menggunakan DFD diantaranya:
1. Dapat menggambarkan sistem secara terstruktur dengan memecah-mecah menjadi
level yang lebih rendah.
2. Dapat menunjukkan aliran data di sistem.
3. Dapat menunjukkan simpanan data (basis data).
4. Dapat menunjukkan Kesatuan Luar (terminator).
5. DFD memberikan konsep yang jelas dalam memahami suatu masalah.
2.6.1.2 Kelemahan-kelemahan Data Flow Diagram (DFD)
Selain memiliki kegunaan, DFD juga memiliki beberapa kelemahan, yakni:
1. DFD tidak menunjukkan proses pengulangan (loop).
2. DFD tidak menunjukkan proses perhitungan.
3. DFD tidak memperlihatkan aliran kontrol.
4. Lemah dalam konsep model untuk pendeskripsian data dan basis data.
2.6.1.3 Levelisasi Data Flow Diagram (DFD)
Didalam Data Flow Diagram (DFD) terdapat proses pengubahan input menjadi
output. Untuk mempermudah pembacaan Data Flow Diagram (DFD) dibuat bertingkat /
level dari mulai level 0 sampai dengan level yang diperlukan diantaranya yaitu:
1. Diagram Konteks
Diagram Konteks merupakan level tertinggi dari Data Flow Diagram (DFD), yang
memperlihatkan sistem sebagai sebuah proses. Tujuannya adalah memberikan
pandangan umum sistem. Diagram Konteks memperlihatkan sebuah proses yang
berinteraksi dengan lingkungannya. Ada External Entity yang memberikan
masukan (input) dan ada pihak yang menerima keluaran (output) dari sistem.
2. Diagram Zero
Diagram yang berada satu level di bawah Diagram Konteks yang menggambarkan
proses-proses utama dari sistem.hal yang digambarkan dalam diagram Zero adalah
27
proses utama dari sistem serta hubungan terminator atau entitas proses, data flow
dan data store.
3. Level Diagram (Diagram Level n)
Diagram level n merupakan hasil dekomposisi dari diagram zero, yang
menjelaskan proses secara lebih terperinci.
Turunan langsung dari diagram zero dinamakan diagram level 1. Dan
apabila diagram level 1 dapat diuraikan lagi maka akan terbentuk diagram level 2,
dan seterusnya.
2.6.1.4 Simbol Data Flow Diagram (DFD)
Empat simbol dasar yang digunakan untuk memetakan pergerakan data pada
diagram arus data: persegi ganda, panah, persegi panjang dengan sudut membulat, dan
persegi panjang terbuka (ditutup pada sisi kiri dan buka berakhir di sebelah kanan),
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.2. Seluruh sistem dan banyak subsistem dapat
digambarkan secara grafis dengan empat simbol ini dalam kombinasi (Kendall and
Kendall, 2013).
28
Proses menunjukan proses transformasi, proses selalu terkait dengan perubahan
dari data, data yang keluar dari proses selalu dinamai berbeda dengan data yang masuk.
Suatu proses dinomori menunjukan level dari diagram.
Data store dinamai secara nouns yang menunjukan orang, tempat ataupun sesuatu.
Data sementaraseperti file sementara tidak digambarkan pada Data Flow Diagram
(DFD). Masing-masing datastore dinamai secara unik D1, D2, dan seterusnya.
2.6.2 Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram atau bisa dikenal dengan E-R-D secara grafis
menggambarkan isi sebuah database (Jugiyanto, 2008). Elemen-elemen Entity
Relationship Diagram adalah sebagai berikut.
1. Entity (Entitas)
Pada E-R diagram, entity digambarkan dengan sebuah bentuk persegi panjang.
Entity adalah sesuatu apa saja yang ada didalam sistem, nyata maupun abstrak
dimana data tersimpan. Entitas diberi nama dengan kata benda dan dapat
dikelompokan dalam empat jenis nama, yaitu: orang, benda, lokasi kejadian
(terdapat unsur waktu didalamnya). Berdasarkan atribut kuncinya, entitas terbagi
menjadi dua, yaitu:
a. Entitas kuat
Entitas yang mempunyai atribut kunci. Entitas ini bersifat mandiri,
keberadaannya tidak bergantung pada entitas lainnya. Kebanyakan entitas
dalam suatu organisasi dapat digolongkan sebagai entitas kuat (strong
entity). Entitas kuat memiliki karakteristik yang unik (dinamakan identifier),
yaitu sebuah atribut tunggal atau gabungan atribut yang secara unik dapat
digunakan untuk membedakannya dari entitas kuat yang lain.
b. Entitas lemah
Entitas yang tidak mempunyai atribut kunci. Entitas lemah diidentifikasikan
dengan menghubungkan entitas tertentu dari tipe entitas yang lain ditambah
atribut dari entitas lemah. Tipe entitas lain yang dipakai untuk
mengidentifikasikan suatu entitas lemah disebut identifying owner dan relasi
yang menghubungkan entitas lemah dengan owner disebut identifying
relationship.
29
2. Relationship (Relasi)
Pada E-R diagram, relationship dapat digambarkan dengan sebuah bentuk belah
ketupat. Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas. Pada
umumnya relationship diberi nama dengan kata kerja dasar, sehingga
memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya.
3. Atribut
Secara umum atribut adalah sifat atau karakteristik dari tiap entitas maupun tiap
relationship. Maksudnya adalah sesuatu yang menjelaskan apa sebenarnya yang
dimaksud entitas maupun relationship, sehingga sering dikatakan bahwa atribut
adalah elemen dari setiap entitas dan relationship.
4. Kardinalitas
Kardinalitas relasi menunjukan jumlah maksimum tupel yang dapat berelasi
dengan entitas yang lainnya. Dari sejumlah kemungkinan banyaknya hubungan
yang terjadi dari entitas, kardinalitas relasi merujuk kepada hubungan maksimum
yang terjadi dari entitas yang satu ke entitas yang lainnya dan begitu juga
sebaliknya. Terdapat beberapa macam kardinalitas relasi, yaitu:
a. One to one relationship
Tingkat hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas
pertama, hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas
kedua dan sebaliknya.
30
Untuk banyak kejadian pada entitas yang pertama hanya dapat mempunyai
satu hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua.
e. Key (Kunci)
Sebuah atribut atau set atribut yang nilainya mengidentifikasikan entitas
secara unik dalam suatu entitas. Key memiliki beberapa jenis sesuai dengan
kegunaannya masing-masing, yaitu primary key (kunci utama), foreign key
(kunci tamu)
32
Gambar 2. 6 Contoh Model Diagram Use case
Sumber: Bentley & Whitten (2007)
33
(pengembang), penulis dan desainer. Para programmer biasanya menggunakan sublime
text untuk menyunting source code yang sedang dikerjakan. Sampai saat ini sublime text
sudah mencapai versi 3 (Faridl, 2005)
2.7.3 MySQL
MySQL merupakan software database yang termasuk paling popular dilingkungan
Linux, kepopuleran ini karena ditunjang performansi query dari 19 databasenya yang
ssat itu bisa dikatakan paling cepat, dan jarang bermasalah. MySQL telah tersedia juga
dilingkungan Windows (Bertha, 2014).
Beberapa keunggulan dari MySQL yaitu :
1. Lebih Murah, MySQL bersifat open source dan didistribusikan dengan garis tanpa
biaya untuk UNIX platform, OS/2 dan Windows platform.
2. Handal, cepat dan mudah dalam penggunaannya, MySQL lebih cepat tiga sampai
empat kali daripada database server komersial yang beredar saat ini, mudah diatur dan
tidak memerlukan seseorang yang ahli untuk mengatur administrasi pemasangan
MySQL.
3. Melekatnya Integrasi PHP dengan MySQL, keterikatan antara PHP dengan MySQL
yang sama-sama software open source sangat kuat, sehingga koneksi yang terjadi
lebih cepat jika dibandingkan dengan menggunakan databse server lainnya.
2.7.4 XAMPP
Kepanjangan dari xampp yaitu apache, php, mysql, dan phpmyadmin. Xampp
merupakan tools yang menyediakan paket perangkat lunak dalam satu buah paket
dengan menginstal xampp maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi
web server apache, php, dan mysql secara manual.
Xampp akan menginstalasi dan mengkonfigurasi secara otomatis untuk pengguna.
Berikut adalah penjelasan tentang web server apache, php, mysql, dan phpmyadmin,
yaitu:
1. Apache
Apache sudah berkembang sejak versi pertamanya bersifat open source yang
berarti setiap orang boleh menggunakannya, mengambil dan bahkan mengubah
kode programnya. Dan tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web
34
yang benar kepada peminta berdasarkan kode yang dituliskan oleh pembuat
halaman.
2. PHP
Php merupakan Bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-
side scripting. Php memungkinkan kita untuk membuat halaman yang bersifat
dinamis, php dapat memanfaatkan database untuk mengasilkan halaman yang
dinamis.
3. Mysql
Mysql perkembangannya disebut sql yang merupakan kepanjangfan dari
structured wuery language. Sql merupakan Bahasa terstruktur yang khusus
digunakan untuk mengolah database. Mysql adalah sistem manajemen database
yang bersifat open source dan mysql merupakan pasangan serasi dengan php.
Mysql juga dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta
isinya, selain itu mysql merupakan sistem manajemen database yang bersifat
relasional yang artinya data yang dikelola dalam database akan diletakan pada
beberapa tabel yang dikelola dalam database akan diletakanpada beberapa tabel
yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi jauh lebih cepat, mysql
juga dapat digunakan untuk mengolah database mulai dari yang kecil sampai
dengan yang sangat besar.
4. Phpmyadmin
Phpmyadmin pengelolaan database dengan mysql harus dilakukan dengan
mengetikan baris perintah yang sesuai untuk setiap maksud tertentu apabila
pengguna ingin membuat database ketikan baris perintah yang sesuai untuk
membuat database dan apabila ingin menghapus tabel, ketikan baris perintah
yang sesuai untuk menghapus tabel dengan phpmyadmin pengguna dapat
membuat tabel, mengisi data, dan lain-lain dengan mudah tanpa harus hapal
perintahnya (Syafii, 2004)
35
BAB III
METODE PENELITIAN
36
3.2 Uraian Metode Penelitian
Berikut Penjabaran dari metode penelitian:
3.2.1 Studi Pendahuluan
Tahap ini merupakan langkah awal penelitian yang bertujuan untuk memperoleh
informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Tahap ini dilakukan dengan cara observasi
dan wawancara ke fakultas teknik jurusan teknik industri Universitas Islam Bandung.
Pada tahap ini terdapat tiga proses yaitu mengidentifikasi masalah, rumusan dan tujuan
masalah, dan tinjauan pustaka
3.2.1.1 Mengidentifikasi Masalah
Mengidentifikasi masalah adalah tahap dalam penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui permasalahan yang terdapat prodi fakultas teknik jurusan teknik industri
Universitas Islam Bandung, tahap ini dilakukan dengan cara memperhatikan lingkungan
sekitar apabila terdapat suatu yang tidak benar yang kemungkinan menimbulkan
masalah, setelah mendapatkan informasi menganai kondisi saat ini langkah selanjutkan
memutuskan bagaimana cara mengatasi masalah. Berikut porses bisnis kerja praktek
teknik industri Universitas Islam Bandung yang di tunjukan pada gambar 3.2.
37
Gambar 3. 2 Proses Bisnis
36
Berdasarkan proses bisnis yang dirujukan pada gambar 3.2 terdapat kendala pada
proses registrasi mahasiswa, bimbimngan laporan, alokasi penguji, proses pelaporan
penelitian kerja praktek dan registrasi sidang kerja praktek.
3.2.1.2 Rumusan & Tujuan Penelitian
Rumusan & tujuan penelitian ini berdasarkan dari latar belakang yang bertujuan
untuk mengalisa sistem Kerja Praktek dan untuk menentukan perancangan sistem
informasi Kerja Praktek.
3.2.1.3 Tinjauan Pustaka
Pada tahap tinjauan Pustaka menjelaskan teori-teori yang digunakan pada
penelitian di fakultas teknik jurusan Teknik industri Universitas Islam Bandung. Teori-
teori yang digunakan berdasarkan buku rujukan dan jurnal untuk membantu peneliti
untuk menyelesaikan permasalahan. Tinjauan Pustaka yang dipakai dalam penelitian
adalah konsep dasar sistem, konsep dasar sistem informasi, sistem basis data, Metode
System Development Life Cycle (SDLC), alat perancangan sistem dan alat pembangunan
sistem.
3.2.2 Analisis Sistem
Analisis Sistem adalah menggambarkakn sistem Kerja Praktek saat ini dalam
bentuk Use-Case Diagram, Data Flow Diagram (DFD) dan Entity Relationship
Diagram (ERD).
3.2.2.1 Use case
Use case diagram digunakan untuk menggambarkan model antarmuka dari
sistem kerja praktek yang sedang berjalan saat ini. Mulai dari pendaftaran kerja praktek
sampai dengan penilaian kerja praktek mahasiswa. Pelaku (actor) pada use case sistem
kerja praktek yaitu mahasiswa, prodi, dosen, dan perusahaan
3.2.2.2 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) digunakan untuk menggambarkan model proses dari
sistem yang sedang berjalan saat ini. Data Flow Diagram pada proses ini terdiri dari
diagram konteks, diagram zero dan level diagram dimana setiap diagram akan
menggambarkan tujuan dari setiap proses pelaksanaan kagiatan kerja praktek saat ini.
37
3.2.2.3 Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) digunakan untuk menggambarkan model
data dari sistem yang sedang berjalan saat ini. Setelah itu dilakukan analisis sebab-akibat
berdasarkan permasalahan yang ada di sistem saat ini sehingga dapat ditetapkan tujuan
dari perancangan sistem informasi serta kebutuhan sistem informasi Kerja Praktek yang
akan dirancang.
3.2.3 Analisis Persyaratan
Tahap analisis persyaratan merupakan tahapan mengenai aktivitas dan layanan
yang akan diberikan oleh sistem yang akan dirancang. Aktivitas dan pelayanan yang
akan diberikan setelah sistem diperbaiki baik secara fungsional mulai dari input, proses
dan output serta kebutuhan non-fungsional seperti kinerja, kemudahan penggunaan,
kebutuhan pelatihan dan perangkat-perangkat yang dibutuhkan untuk menjalankan
sistem.
3.2.4 Desain Sistem
Tahapan desain sistem dilakukan untuk memperbaiki sistem yang ada saat ini.
Perancangan secara logika menggunakan Use Case, Data Flow Diagram (DFD) dan
Entity Relationship Diagram. Setelah menggambarkan diagram tersebut, selanjutnya
dilakukan pembuatan antar muka sebagai gambaran dari hasil perbaikan sistem yang
dilakukan.
3.2.5 Pembuatan Sistem
Desain sistem merupakan tahapan perbaikan dari keadaan sistem saat ini dengan
melakukan proses Diagram,Data Flow Diagram (DFD) dan Entity Relationship
Diagram (ERD) serta blok menggunakan model antarmuka secara fisik. Sehingga
didapatkan sebuah rancangan sistem basis data, arsitektur aplikasi dan tampilan
antarmuka dari sistem Kerja Praktek.
3.2.7 Pengujian Sistem
Setelah membuat Perancangan Sistem Fisik, maka akan dimulai untuk
mengkonstruksi dan melakukan tahap uji coba terhadap sistem yang memenuhi
kebutuhan-kebutuhan dan spesifikasi desain. XAMPP digunakan untuk menjalankan
akses ke server Apache dan basis data MySQL di PHPMyAdmin. Rancangan fisik ERD
akan dibuatkan kedalam sistem basis data menggunakan tools MySQL. Rancangan
38
arsitektur aplikasi dan antarmuka digunakan tools Sublime Text dengan bahasa
pemrograman PHP dan HTML untuk membangun sistem informasi Kerja Praktek agar
dapat diakses oleh pengguna berbasis Web. Kemudian dilakukan uji coba terhadap
keseluruhan sistem, apabila sistem telah bekerja dengan baik maka sistem siap untuk
diimplementasikan dan jika tidak maka dilakukan kembali perancangan sistem.
3.2.8 Pemeliharaan Sistem
tahap pemeliharaan sistem merupakan tahap pemeliharaan pada sistem agar
sistem dapat beroperasi dengan benar. Pada proses sistem informasi kerja praktek setiap
tahun mengalami perubahan maka diperlukan pemeliharaan sistem setiap tahunnya.
3.2.9 Kesimpulan dan Saran
Pada tahap ini mengambil inti sari yang dijelaskan secara ringkas dari hasil
penelitian. Sedangkan saran dibuat untuk memberikan usulan dalam pengambilan
keputusan terhadap penelitian yang telah dilakukan.
39
DAFTAR PUSTAKA
Andriyanto, T. and Aswi, R. (2016) Rancan Bangun Sistem Informasi Praktek Kerja
Lapangan Terintegrasi Menggunakan Webservice. Kediri.
Bently, L. D. and Whirtten, J. L. (2007) System Analytic and Design Method 7th Edition.
New York: The McGraw Hill.
Bertha, S. (2014) Pemrograman Web dengan Php. Santika Kencana, Solo.
Connolly, T. and Begg, C. (2010) Database Systems: a practical approach to design
implementation, and management. 5th Edition. America: Pearson Education.
Davis, G. (1999) Sistem Informasi Manajemen Bagian 1 Pengantar Seri Manajemen.
Jakarta.
Faridl, M. (2005) Fitur Dahsyat Sublime Text 3. Lug STIKOM.
Fathansyah (2012) Basis Data. Revisi. Bandung: Informatika Bandung.
Gaol, C. J. L. (2008) Sistem Informasi Manajemen. Grasindo.
Jugiyanto (2008) Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Tersturktur Teori
dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset.
Kadir, A. (2013) Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi, Edisi Revisi. Yogyakarta.
Kenali, E. and Fathoni, H. (2014) ‘Desain dan implementasi service provider berbasis
web services push pangkalan data perguruan tinggi pada sistem informasi
Akademik Politeknik Negeri Lampung’ dalam Prosiding Seminar Bisnis &
Teknologi 2014 IBI Darmajaya. a, Bandar Lampung, Indonesia: SEMBISTEK.
Kendall and Kendall (2013) System Analysis and Design 8th ed. USA: Pearson
Education,
Upper Saddle River, New Jersey.
Rhodes (2012) The Systems Development Life Cycle (SDLC) as a Standard : Beyond the
Documentation. SAS Glob. Forum.
Saidi, L. M. (2017) Pengembangan Framework untuk Investigasi Email Forensiks
Menggunakan Metode Systems Development Life Cycle (SDLC). Universitas
Islam Indonesia.
Sugiyono (2019) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :
Alfabeta,
40
CV.
Sutabri, T. (2012) Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
Syafii, M. (2004) Membangun Aplikasi Berbasis PHP dan MySQL. Yogyakarta: Andi
Offset.
41