Anda di halaman 1dari 5

KEPUTUSAN DIREKTUR

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


NOMOR : 1825/RSIA.RB/SK/X /2019

TENTANG

PEMBERLAKUAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI


RUMAH SAKIT DI RSIA RESTU BUNDA

DIREKTUR RUMAH SAKIT

Menimbang : a. Bahwa untuk memproses dan mengintegrasikan alur proses pelayanan


rumah sakit dalam bentuk jaringankoordinasi, pelaporan dan prosedur
administrasi untuk memperoleh informasi secara tepat serta akurat,
diperlukan Kebijakan Pengelolaan Sistem Informasi Rumah Sakit di RSIA
Restu Bunda.
b. Bahwa pengelolaan Sistem Informasi Rumah Sakit merupakan bagian
penging dalam pelayanan yang diselenggarakan oleh RSIA Restu Bunda.
c. Bahwa kebijakan tentang Pengelolaan Sistem Informasi Rumah Sakit
merupakan dasar dari pedoman, panduan dan standar prosedur
operasional yang dilaksanakan di RSIA Restu Bunda.
d. Bahwa kebijakan tersebut harus disampaikan kepada seluruh karyawan untuk
di pahami dan dilaksanakan.
e. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada butir a
sampai dengan d, Direktur perlu menetapkan kebijakan tentang Pengelolaan
Sistem Informasi Rumah Sakit di RSIA Restu Bunda.

Mengingat : 1. Undang-undang RI no 44 tahun 2009 Rumah Sakit


2. Undang-undang RI no 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
3. Undang-undang RI no 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transanksi
Elektronik
4. Undang-undang RI no 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI no 4 tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis
Promosi Kesehatan Rumah Sakit
6. Peraturan Menteri Republik Indonesia No 82 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Sistem dan Transanksi Elektronik
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI no 82 tahun 2013 tentang Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI no 1 tahun 2012 tentang Sistem Rujukan
Perorangan
9. Keputusan Menteri Kesehatan RI no 129 tahun 2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit
MEMUTUSKAN

Menetapkan : PEMBERLAKUAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN SISTEM


INFORMASI RUMAH SAKIT DI RSIA RESTU BUNDA, dengan
ketentuan sebagai berikut :
PERTAMA : Memberlakukan Kebijakan Pengelolaan Sistem Informasi Rumah Sakit di RSIA
Restu Bunda, sebagaimana terlampir dalam Surat Keputusan ini
KEDUA : Kebijakan Pengeloaan Sistem Informasi Rumah Sakit di RSIA Restu Bunda
disampaikan keseluruh karyawan melalui Kepala Bagian/Seksi/Unit/Biro
KETIGA : Penyampaian kebijakan kepada staf dapat dilakukan dalam rapat/pertemuan atau
secara tertulis
KEEMPAT : Surat Keputusan ini berlaku sampai ada keputusan terbaru
KELIMA : Surat Keputusan ini akan ditinjau kembali bilamana dikemudian hari terdapat
kekeliruan di dalam penetapannya

Ditetapkan di: Bandar Lampung


Pada tanggal:01 Oktober 2019
RSIA RESTU BUNDA
KEBIJAKAN PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI

RSIA RESTU BUNDA

BAB I
PENYELENGGARAAN SISTEM INFORMASI

Pasal 1
Rumah sakit menggunakan Aplikasi Khanza melakukan proses penyelenggaraan sistem informasi
manajemen rumah sakit.

Pasal 2
Kepemimpinan dan Perencanaan
1. Rumah sakit merencanakan dan merancang proses manajemen informasi untuk memenuhi
kebutuhan informasi internal maupun eksternal
2. Perencanaan rumah sakit menggabungkan masukan dari berbagai sumber termasuk
a. Para praktisi Kesehatan
b. Para pimpinan dan manajer rumah sakit
c. Pihak luar rumah sakit yang membutuhkan data atau informasi tentang operasional dan
pelayanan rumah sakit
3. Informasi yang dibutuhkan oleh staf pelayanan dan pengelola rumah sakit termasuk persyaratan
bagi pihak di luar rumah sakit dipertimbangkan dalam proses perencanaan

4. Sumber informasi yang tersedia misalnya Pola Penyakit Rawat Jalan dan Rawat Inap dan
persyaratan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
5. Perencanaan didasarkan atas ukuran dan kompleksitas rumah sakit

Pasal 3
1. Staf klinis dan staf manajerial berpartisipasi dalam pengambilan keputusan teknologi informasi.
2. Teknologi informasi secara cermat disesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit saat ini dan
masa depan. Kebutuhan teknologi yang tersedia diintegrasikan dengan proses manajemen
informasi yang ada saat ini dan membantu mengintegrasikan aktivitas dari seluruh departemen
dan pelayanan rumah sakit.
3. Tingkat koordinasi demikian mensyaratkan staf klinis dan manajerial yang berpengaruh
berpartisipasi dalam proses tersebut.

Pasal 4
1. Penyedia dan pengelola data rumah sakit adalah Kepala Bagian Rekam Medis dan Kepala Unit
Sistem Informasi
2. Kumpulan data dan informasi mendukung asuhan pasien sesuai Peraturan Menteri Kesehatan no
1438 tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Kedokteran
3. Kumpulan data dan informasi juga mendukung manajemen rumah sakit dan program mutu rumah
sakit
4. Rumah sakit memiliki prosedur permintaan data sesuai kebutuhan pengguna
5. Rumah sakit memberikan data yang dibutuhkan kepada lembaga pemerintah di luar rumah sakit
6. Rumah sakit memiliki prosedur untuk berpartisipasi atau menggunakan, serta memberikan
kontribusi informasi dari data base eksternal seperti SIRS VI yang dibuat oleh Kementerian
Kesehatan dan dikirim ke Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung
7. Rumah sakit menggunakan data base eksternal sesuai dengan prosedur yang ada di Perjanjian
Kerjasama (PKS) dengan menyesuaikan pada kebutuhan dalam pelayanan di bagian-bagian
terkait
8. Keamanan dan kerahasiaan dijaga ketika berkontribusi atau menggunakan data base eksternal
9. Rumah Sakit Berpartisipasi dalam penggunaan informasi database eksternal sesuai dengan
peraturan perundangan secara online melalui internet (SIHA, TB, HD, RL6,SIRS, dan lain-lain)

Pasal 5
Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Informasi
1. Pengambil keputusan dan staf lain yang kompeten mendapat pendidikan dan pelatihan tentang
prinsip manajemen informasi
2. Pendidikan yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dan tanggung jawab pekerjaannya
3. Data dan informasi klinis maupun manajerial diintegrasikan sesuai kebutuhan untuk mendukung
pengambilan keputusan

Pasal 6

Informasi Tepat dan Terkini

1. Informasi ilmiah terkini dan informasi lain untuk mendukung pelayanan pasien, pendidikan
klinis dan manajemen tersedia.

2. Perpustakaan terdapat di area Ruang Meeting dan dapat diakses oleh praktisi pelayanan kesehatan.
3. Penggunaan teknologi informasi lewat internet dapat dilaksanakan untuk mendapatkan
informasi ilmiah terkini. Jaringan internet dan Wifi tersedia di bagian-bagian tertentu dan
dikelola oleh Unit Sistem Informasi supaya praktisi pelayanan kesehatan dapat mengakses
informasi terkini secara cepat. Penanggung jawab informasi teknologi adalah Kepala Unit Sistem
Informasi

4. Informasi tepat dan terkini dapat tersedia dalam kerangka waktu yang sesuai dengan harapan
pengguna

BAB II
UNIT KERJA KHANZA

Pasal 7
1. Unit Sistem Informasi berhak menentukan spesifikasi barang yang berhubungan dengan
peralatan komputer.
2. Perencanaan, realisasi barang yang berhubungan dengan komputer, dikoordinir oleh Unit Sistem
Informasi.
3. Kerusakan software, hardware yang tidak bisa ditangani oleh Unit Sistem Informasi,
diserahkan kepada pihak luar sesuaianggaran yang ada.
4. Unit Sistem Informasi berhak menentukan infrastruktur jaringan bagian di RSIA Restu Bunda
5. Unit Sistem Informasi dapat mengatur bagian-bagian yang memerlukan fasilitas internet.
6. Hak akses terhadap data & informasi diatur oleh Unit Sistem Informasi.
7. Unit Sistem Informasi berhak menghapus program-program yang mengganggu jaringan komputer.
8. Unit Sistem Informasi berhak meng-install software sesuai dengan kebutuhan user.
9. Apabila diperlukan, Unit Sistem Informasi berhak menghentikan seluruh kegiatan yang
berhubungan dengan komputer dengan pemberitahuan terlebih dahulu.

Pasal 8
1. Jika terdapat kesalahan pada program, maka Unit Sistem Informasi berhak mengesahkan dengan
cara menandatangani transaksi tersebut.
2. Apabila terdapat program-program baru, maka user yang terkait akan di-training oleh Unit Sistem
Informasi.
3. Untuk sebagian master di database, Unit Sistem Informasi dapat menambahkan atau
menghapus data-data yang diperlukan atau tidak diperlukan.
4. Unit Sistem Informasi dapat memberikan masukan-masukan yang berhubungan dengan
implementasi program, misal mengenai cetakan, SDM, penempatan komputer, dll.
5. Barang-barang yang berhubungan dengan komputer diterima dan disimpan pada Gudang
Inventaris.
6. Bagian yang telah menerima barang – barang yang berhubungan dengan komputer wajib
menandatangani tanda terima barang pada buku Ekspedisi Unit Sistem Informasi.
7. Kehilangan maupun kerusakan barang – barang di salah satu bagian Rumah Sakit yang
berhubungan dengan komputer harus dibuatkan berita acara kehilangan/kerusakan yang
ditandatangani oleh pelaku kehilangan / kerusakan dan di ketahui oleh Unit Sistem Informasi.
8. Saat terjadi kesalahan data yang disebabkan oleh user di bagian, maka user yang
bersangkutan harus memberitahukan masalah tersebut melalui surat ke IT.

Pasal 9
1. Back up database dilakukan unit Sistem Informasi secara online dan manual dilakukan setiap satu
bulan sekali.
2. Unit Sistem Informasi menjaga keamanan data dalam penggunaan flasdisk di setiap komputer di
RSIA Restu Bunda.
3. Penyimpanan dokumen-dokumen digital penting milik RSIA Restu Bunda diatur keamanan dan
kerahasiaanya melalui Bank Data yang disimpan di server.
4. Unit Sistem Informasi melakukan pencegahan kerusakan hardware computer dengan cara
melakukan pemeriksaanrutin hardware komputer di bagian.

5. Server Backup / cadangan disimpan di luar gedung server utama untuk proses pengamanan data
yang dilakukan oleh unit Sistem Informasi.

Anda mungkin juga menyukai