1
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RS BUDI AGUNG PALU
NOMOR : 59/Dir-RSBA/SK/X/2017
Tentang
PEDOMAN PELAYANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
RUMAH SAKIT BUDI AGUNG PALU
1
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
:
Ditetapkan di : Palu
Tanggal : 01 Oktober 2017
RS Budi Agung Palu,
Tembusan :
2
BAB I
PENDAHULUAN
1
data-data medik pasien sehingga dapat mendukung proses pengambilan
keputusan manajemen.
Sistem Informasi Manajemen yang dimaksudkan adalah suatu sistem yang
telah berbasiskan komputer untuk mengolah data-data medik pasien maupun
data-data administrasi yang dimiliki rumah sakit. Selama ini jika kita bicara
tentang rumah sakit, yang paling mudah diingat adalah pelayanannya yang tidak
memuaskan ketika melakukan administrasi atau waktu yang terlalu yang
dibutuhkan oleh perawat untuk mencari data-data medik pasien.
Beberapa hambatan-hambatan yang sering dialami oleh pihak Rumah Sakit
yang disebabkan oleh sistem informasi yang belum dikelola dengan baik adalah
pencatatan yang berulang yang menyebabkan penduplikasian data, data yang
belum terintegrasi atau masih tersebar, pencatatan data masih dilakukan secara
manual sehingga banyak terdapat kesalahan dan informasi terlambat disebarkan.
Oleh karena sistem informasi manajemen untuk Rumah Sakit sangat perlu
dilakukan agar dapat memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, dapat
menyajikan laporan akurat sehingga dapat memberikan kemudahan dalam
pengambilan keputusan oleh pihak manajemen. Sebelum menerapkan suatu
sistem informasi manajemen untuk Rumah Sakit, kita harus mengetahui kelas
dan status dari Rumah Sakit tersebut.Dimana masing-masing Rumah Sakit
memiliki kebutuhan system informasi berbeda-beda. Status dan kelas Rumah
Sakit dapat dibagi menjadi empat (4), yaitu :
a. Rumah Sakit Vertikal
b. Rumah Sakit Umum Daerah
c. Rumah Sakit Umum Swasta
d. Rumah Sakit specialist
Sedangkan untuk melakukan penerapan sistem informasi rumah sakit
dibutuhkan biayayang tidak sedikit jumlahnya. Banyak yang harus benar-benar
dipersiapkan agar hasil yang akan diperoleh seperti apa yang diharapkan.
2
Komponen utama untuk menunjang terlaksananya penerapan sistem informasi
yang benar dan sesuai kebutuhan :
a. Software (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit)
b. Hardware (seperangkat komputer)
c. Networking (Jaringan LAN, wireless)
d. SOP (Standar Operasional Prosedur)
e. SDM (Sumber Daya Manusia)
3
Adalah kegiatan penyelenggaraan pelayanan seputar perangkat keras untuk
komputer rumah sakit yang dalam batasan perakitan, perbaikan dan
pengajuan perangkat keras yang dibutuhkan, pemasangan kabel LAN,
trouble shooting printer.
b. Pelayanan Software
Adalah kegiatan penyelengaraan pemilihan perangkat lunak untuk
diimplementasikan di rumah sakit sesuai dengan kebutuhan baik pengguna
maupun manajemen. Maintenance SIM RS yang sudah ada dari segi
database.
4
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
5
BAB III
STANDAR FASILITAS
lemari
Meja
Ka. IT Rak
Kompu
Meja Teknisi ter
6
14 Rak Komputer 1
15 Monitor 4
16 Komputer 1
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
Demi ketertiban serta lancarnya pelayanan bagi para pasien dan unit kerja
yang memerlukan pelayanan SIM maka yang harus diperhatikan tata laksana
bagian SIM.
7
4.1 TATA LAKSANA PELAYANAN SIM
a. Survey teknologi, perakitan, pemeliharaan dan pembelajaran.
Melakukan survey teknologi handal dipasaran, untuk dianalisa
melengkapi kebutuhan sistem informasi. Melakukan perakitan hardware
beserta instalasi software secara optimal. Pemeliharaan alat bertujuan
untuk mendukung kestabilan sistem informasi di Rumah Sakit.
b. Pengelolaan database
Database atau basis data adalah kumpulan data yang disimpan secra
sistematis di dalam komputer yang dapat diolah atau dimanipulasi
menggunakan perangkat lunak (program aplikasi) untuk menghasilkan
informasi. Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi berupa tipe data,
struktur data dan juga batasan-batasan data yang akan disimpan. Basis
data merupakan aspek yang sangat penting dalam sistem informasi
dimana basis data merupakan gudang pentimpanan data yang akan
diolah lebih lanjut. Basis data menjadi penting karena dapat
mengorganisasikan data, menghindarkan duplikasi data, hubungan antar
data yang tidak jelas dan juga update yang rumit.
Dalam pengelolaan database di rumah sakit meliputi backup database
setiap hari, ke server backup atau pemindahan database dari server
utama ke server cadangan. Untuk proses pengelolaan sendiri hanya
dilakukan dengan cara mengcopy database kemudian dipindahakan
dengan cara paste ke server cadangan, database cadangan ini digunakan
apabila server utama mengalami kendala atau tidak dapat beroperasi.
8
BAB V
LOGISTIK
Pengadaan alat dan bahan di bagian SIM terdiri dari bahan dan alat non
medis yaitu barang alat tulis kantor, cetakan, barang keperluan rumah tangga,
barang elektronik dan sebagainya.
9
Berikut table permintaan rutin :
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
10
dapat mencegah terjadinya cedera yagn disebabkan oleh kesalahan akbit
melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang
seharusnya dilakukan.
6.2 TUJUAN
a. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
b. Meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat.
c. Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit
d. Terlaksananya program-prorgam pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan.
11
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
7.1 PENGERTIAN
Keselamatan kerja merupakan suatu sistem dimana rumah sakit
membuat kerja/ aktifitas karyawan lebih aman. Sistem tersebut diharapkan
dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan pribadi
ataupun rumah sakit.
7.2 TUJUAN
a. Terciptanya budaya keselamatan kerja di RS. Budi Agung Palu
12
b. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
c. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara
dan proses kerjanya
d. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang
bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
13
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
14
8.1 GANGGUAN PADA SISTEM SIM RS
Yang dimaksud disini adalah kegiatan mencatat seberapa banyak
kesalahan yang terjadi pada transaksi kasir, tempat pendaftaran untuk
dilakukan koreksi dan dicari tahu kesalahan tersebut dari kesalahan sistem
atau dari human eror Sehingga dari kegiatan tersebut akan diberikan solusi,
jika terjadi kesalahan pada sistem akan dilakukan perbaikan sistem dan jika
kesalahan terjadi pada human eror maka orang yang sering melakukan
kesalahan akan dilakukan training ulang tentang cara penggunaan program
SIM RS.
BAB IX
PENUTUP
15
Pedoman pelayanan Bagian SIM ini akan terus disempurnakan dan
diperbaharui sesuai dengan kebutuhan pelayanan baik sekarang maupun
kedepan.
16