Anda di halaman 1dari 19

PEDOMAN

MANAJEMEN INFORMASI DATA

TAHUN
2022

RSIA PLAMONGAN INDAH


SEMARANG
KEPUTUSANDIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PLAMONGAN INDAH
NOMOR : 45/SK-DIR/I/2022

TENTANG
PEDOMAN PENGELOLAAN REKAM MEDIS

DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PLAMONGAN INDAH

Menimbang a. bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen
tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan
lain yang telah diberikan kepadapasien;
b. bahwa untuk mewujudkan pengelolaan rekam medis yang efektif dan
efisien perlu ditetapkan sistem pengelolaan rekam medis;
c. bahwa penetapan sistem pengelolaan rekam medis sebagaimana diktum
perlu ditetapkan dengan Peraturan Direktur RSIA Plamongan Indah

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004tentang Praktik Kedokteran


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor116,Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431);
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Undang-Undang Nomor 43 tahun 2009 tentangKearsipan
4. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5072);
6. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan
(LembaranNegara Republik IndonesiaTahun 2014 Nomor307);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 39
TambahanLembaran NegaraRepublikIndonesiaNomor 3637);
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269 tahun 2008 tentang
RekamMedis;
9. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1438/MENKES/Per/IX/2010
tentang Standar Pelayanan Kedokteran;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK


PLAMONGAN INDAH TENTANG PENGELOLAAN REKAM MEDIS

PERTAMA : Keputusan Direktur RSIA Plamongan Indah tentang Pengelolaan Rekam


Medis

KEDUA : Menetapkan kode diagnosis, kode prosedur, singkatan,dan simbol yang


berlaku atau boleh digunakan di RSIA Plamongan Indah sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.

KETIGA : Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan,dan berlaku


selama 3 tahun. Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan maka akan
diadakan perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Semarang
Pada tanggal : 03 Januari 2022
Direktur RSIA Plamongan Indah

dr. YuzziAfraniza

ii
DAFTARISI

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR................................................................................ i


DAFTARISI.......................................................................................................................ii
BABIPENDAHULUAN.................................................................................................... 3
BABII GAMBARAN UMUMRSIA PLAMONGAN INDAH.......................................6
BABIV STRUKTUR ORGANISASIRUMAHSAKIT.................................................10
BABVIIDOKUMENTASI.............................................................................................. 19
BABVIIIPENUTUP........................................................................................................ 20

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam perkembangannya, rumah sakit masa kini bukan lagi berfungsi
sebagai lembaga sosial semata,tetapi merupakan lembaga bisnis yang patut
diperhitungkan keberadaanya.Perubahan fungsi ini terjadi dengan banyak
ditemukannya penyakit-penyakit baru maupun teknologi pengobatan yang
makinmaju.Sehingga rumah sakit dituntut untuk meningkatkan kinerja dan daya
saing sebagai badan usaha dengan tidak mengurangi misi social yang
dibawanya.Rumah sakit harus merumuskan kebijakan-kebijakan strategis antara
lain efisiensidari dalam (organisasi, manajemen, serta SDM) serta harus mampu
secara cepatdan tepat mengambil keputusan untuk peningkatan pelayanan kepada
masyarakat agar dapat menjadi organisasi yang responsif,inovatif,efektif,efisien
dan menguntungkan.
Dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit
Departemen Kesehatan RI telah mengeluarkan kebijakan yang menjadi pedoman
bagi penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang dilaksanakan oleh pemerintah
maupun swasta. Teknologi informasi telah mempengaruhi pula pelayanan
rumahsakit, antara lain dibutuhkan dalam rangka memenuhi tuntutan masyarakat
akan ketepatan dan kecepatan pelayanannya.
Teknologi yang dirancang khusus untuk membantu proses pengolahan data
dirumah sakit adalah teknologi informasi berupa Sistem Informasi Manajemen
(SIM) rumah sakit. Informas imerupakan aktivita (asset) penting suatu
rumahsakitdalam meningkatkan efesiensi dan efektifitas pekerjaan.Sistem
InformasiManajemen (SIM) berbasis komputer merupakan sarana pendukung yang
sangatpenting – bahkan bisa dikatakan mutlak – untuk operasional rumah sakit.
Sistem informasi rumah sakit merupakan salah satu komponen yang penting dalam
mewujudkan upaya peningkatan mutu tersebut.Sistem informasi rumah sakit secara
umum bertujuan untuk mengintegrasikan sistem informasi dari berbagai sub system
dan mengolah informasi yang diperlukan sebagai pengambilan keputusan.Selain
itu, Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah

3
sistem komputerisasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses
bisnis layanan kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi,pelaporan dan prosedur
administrasi untuk mendukung kinerja dan memperoleh informasi
secaracepat,tepat dan akurat.

B. TUJUAN PEDOMAN
1. Tujuan Umum
Terwujudnya penyelenggaraan pelayanan sistem informasi manajemen berbasis
teknologi yang terintegrasi untuk meningkatkan kecepatan dan ketepatan
pelayanan yang efisien dan profesional.
2. Tujuan Khusus
a. Rumah sakit merupakan organisasi yang padat karya/profesi, padat modal
dan padat teknologi serta informasi yang dihasilkan,sangat beragam.Dengan
beragamnya informasi yang dihasilkan dibutuhkanpengelolaanyang serius
mulai dari data yang diperoleh, diproses hingga informasi yangdihasilkan.
Bagi suatu organisasi, informasi merupakan sumber daya yangberharga.
Berbagai kegiatan operasional dan pengambilankeputusantergantung dari
informasi yang tersedia. Dukungan informasi yang memadaidapat
mengurangi ketidakpastian dan resiko pengambilan keputusan yangsalah
arah. Data salah menghasilkan informasi yang salah. Informasi
salahmengakibatkan perencanaan yang salah. Perencanaan salah
mengakibatkan penanggulangan yang salah. Berarti data yang salah
mengakibatkan pemborosan biaya, tenaga, sarana dan waktu. Oleh karena itu,
harus diupayakan agar kesalahan data dapat dikurangi sekecil mungkin;
b. Rumah sakit mengumpulkan dan menganalisa kumpulan data untuk
mendukung asuhan pasien danmanajemen rumah sakit.Kumpulan data
memberikan gambaran/profil rumah sakit selama kurun waktu tertentu dan
memungkinkan untuk membandingkan kinerja dengan rumah sakit lain.
Karena itu, kumpulan data merupakan suatu bagian penting dalam kegiatan
peningkatan kinerja rumah sakit. Jenis datayang dikumpulkan di rumahsakit
bisa jadi jumlahnya cukup banyak, dan pengumpulan datanya serta
pengelolaannya bersifat terus menerus;

4
c. Untuk mendapatkan kesamaan persepsi tentang pengelolaan data
daninformasi dihubungkan dengan SIMRS yang ada di rumahsakit perlu
disusun panduan pengelolaan data dan informasi. Diharapkan dengan
diterbitkannya buku panduan ini,dapat meningkatkan ketepatan dalam
pengolahan data dan informasi yang akan dijadikan dasar bagi Karumkit
dalam menentukan kebijakan selanjutnya.

5
BAB II
JENIS DAN INFORMASI REKAM MEDIS

(1) Penyelenggaraan rekam medis berbentuk fisik dengan menggunakan media kertas dan data
elektronik yang tersimpan di dalam server
(2) Rekam medis harus dibuat secara tertulis,lengkap dan jelas.
(3) Setiap pasien mempunyai satu nomor dokumen rekam medis baik untuk rawat jalan
maupunrawat inap.
(4) Pemberian nomor rekam medis menggunakan metode Unit Numbering System (sistem
penomoran tunggal) yaitu setiap pasien datang diberi nomor rekam medis dan nomor
tersebut digunakan pada kunjungan berikutnya.
(5) Nomor rekam medis terdiri dari enam digit yang dikelompokkan tiga kelompok, masing-masing
terdiri dari dua angka sebagai pedoman dalam penyimpanan dokumen rekam medis.
(6) Penulisan identitas pasien sesuai kartu tanda pengenal
(7) Kepala ruang bertanggung jawab atas pelaksanaan identifikasi bayi yang lahir dirumah sakit
(8) Data dan informasi medis pasien merupakan informasi yang berkelanjutan

(1) Isi rekam medis untuk pasien rawat jalan sekurang-kurangnya memuat
a. Identitas pasien;
b. Tanggal dan waktu;
c. Hasilan amnesis,mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat penyakit;
d. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik;
e. diagnosis;
f. rencana penata laksanaan;
g. pengobatan dan/atautindakan;
h. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien;
i. untuk pasienkasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik;dan
j. persetujuan tindakan bila diperlukan.
(2) Isi rekam medis untuk pasien rawat inap dan perawatan satu hari sekurang-kurangnya memuat:
a. Identitas pasien;
b. Tanggal dan waktu;
c. Hasilan amnesis,mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat penyakit;
d. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik;

6
e. diagnosis:
f. rencana penatalaksanaan;
g. pengobatan dan/atautindakan;
h. persetujuan tindakan bila diperlukan;
i. catatan observasi klinis dan hasil pengobatan.
j. Ringkasan pulang(dischargesummary);
k. Nama dan tanda tangan dokter, doktergigi, atau tenaga kesehatan tertentu yang memberikan
pelayanan kesehatan;
l. Pelayanan lain yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tertentu;dan
m. Untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik.
(3) Isi rekam medis untuk pasien gawat darurat sekurang-kurangnya memuat:
a. Identitaspasien;
b. Kondisi saat pasien tiba di IGD ruma hsakit;
c. Identitas pengantarpasien;
d. Tanggal dan waktu;
e. Hasil anamnesis,mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat penyakit;
f. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik;
g. diagnosis;
h. pengobatandan/atau tindakan;
i. ringkasan kondisi pasien sebelum meninggalkan pelayanan unit gawat darurat dan
rencanatindaklanjut;
j. nama dan tanda tangan dokter,dokter gigi, atau tenaga kesehatan tertentu yang memberikan
pelayanan kesehatan;
k. sarana transportasi yang digunakan bagi pasien yang akan dipindahkan ke sarana pelayanan
kesehatan lain;dan
l. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

(4)Isi rekam medis pasien dalam keadaan bencana,selain memenuhi ketentuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) ditambah dengan:
a. Jenis bencana dan lokasi dimana pasien ditemukan;

b. Kategori kegawatan dan nomor pasien bencana massal;dan

c. Identitas yang menemukan pasien;

(5)Isi rekam medis untuk pelayanan dokters pesialis atau dokter gigi spesialis dapat dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan.

(6)Pelayanan yang diberikan dalam ambulans7 atau pengobatan masal dicatat dalam rekam medis
sesuai ketentuan sebagaimana diatur pada ayat (3)
(1) Ringkasan pulang sebagaimana diatur dalam Pasal 3 ayat(2) harus dibuat oleh
dokter atau dokter gigi yang melakukan perawatan pasien.
(2) Isi ringkasan pulang sebagaimana dimaksud pada ayat(1)s ekurang-kurangnya
memuat:
a. Identitas pasien;
b. Diagnosis masuk dan indikasi pasien dirawat;
c. Ringkasan hasil pemeriksaan fisik dan penunjang,diagnosis akhir,
pengobatan, dan tindaklanjut; dan
d. Nama dan tandatangan dokter atau doktergigi yang memberikan pelayanan
kesehatan.
Format dan isi rekam medis di Pedoman Pengisian Rekam Medis diatu rmelalui Keputusan
Direktur RSIA Plamongan Indah Nomor 113/SK-DIR/I/2022

8
BAB IV
TATA KELOLA PENGELOLAAN DATA INFORMASI

A. UMUM
Panduan ini meliputi pengelolaan data baik untuk internal rumah sakit
maupun eksternal rumah sakit.Jenis data yang dibutuhkan mencakup hal berikut:
1. Untuk mendukung proses asuhan dibutuhkan data rekam medik pasien
dandata capaian mutu pelayanan (indicator area pelayanan);
2. Untuk mendukung proses manajerial dibutuhkan data analisa pasien,data
indikator area klinis, manajemen dan sasaran keselamatan pasien, serta data
SDM,sarana,dan keuangan;
3. Untuk mendukung proses mutu pelayanan dibutuhkan data capaian
indikatormutu rumah sakit, termasuk manajemen risiko, manajemen sarana,
programpencegahaninfeksi;
4. Untuk keperluan pihak diluar rumah sakit seperti Dinas
Kesehatan,Kementerian Kesehatan, BPJS atau asuransi lainnya.
Khusus untuk penggunaan data terkait pihak luar, berlaku dua arah yaitu
rumahsakit menggunakan data dari pihak luar dan rumah sakit bisa juga
berkontribusi kepihak luar berupa memberikan data yang dibutuhkan.
Proses pengelolaan data di RSIA Plamongan Indah meliputi penetapan data
daninformasi yangdiperlukan secara reguler,pengumpulan data, penggunaan
data dan atau hasil analisanya,serta diseminasi atau penyajian data dan
pelaporan

13
B. PENGUMPULAN DATA DAN PENYIMPANAN
Pengumpulan data merupakan kegiatan pengumpulan data dari sumber data.
Penyimpanan data merupakan kegiatan penyimpanan data yang ada di RSIA
Plamongan Indah baik secara manual maupun elektronik. Langkah-langkah yang
dilakukan dalam pengumpulan dan penyimpanan data adalah sebagai berikut:
1. Petugas menentukan sumber data;
2. Petugas meminta data;
3. Petugas mengingatkan kepada sumber data untuk mengumpulkan data tepat
waktu setiap tanggal 7 bulan berikutnya untuk data yang bersifatrutin;

14
4. Petugas menerima data dari sumber data;
5. Petugas melakukan pengecekan kelengkapan data;
6. Petugas mengembalikan data kepada sumber data untuk data yang belum
lengkap;
7. Petugas mencatat data yang diterima kedalam register data untukdata telah
lengkap;
8. Petugas memberikan nomor/kode pada data sesuai dengan nomor register;
9. Petugas menyimpan data kedalam file sesuai jenis data dan urutannya.

C. PENGELOLAAN
Dalam pengelolaannya,data dibagi menjadi duakategori yaitu data internal dan
data eksternal.
1. Data Internal
a. Penetapan data yang dibutuhkan RSIA Plamongan Indah menetapkan
beberapa jenis data yang dibutuhkan untuk mendukung;
b. Pengumpulan Dan Analisa Data. Data dikumpulkan melalui beberapa
mekanisme sebagai berikut:
1) Data terkait pasien dan pelayanannya dicatat dan dihimpun dalam berkas
rekam medis,baik berbasis data elektronikmaupunfisikRSIA Plamongan
Indah.
2) Data terkaitmanajemen dihimpun dari laporan rekam medik, capaian
indicator mutu,laporan sarana,laporan sdm dan laporan keuangan;
3) Data terkait program mutu dihimpun dari laporan rekam medik, capaian
indicator mutu dan laporan insiden;
c. PenyajianData.
Yang dimaksud penyajian data adalah penyajian hasil analisa data
baikberupa grafik maupun tabel data. Data yang disajikan dimaksudkan agar
dapat ditelaah dan dikaji untuk membantu pengambilan keputusan
baikterkait asuhan pasien ,manajerial maupun program mutu.Data-data
disajikan dalam bentuk sebagai berikut:
1) Laporan pelayanan disajikan sebagai laporan rekam medik,termasuk data
kunjungan,data populasi pasien, indicator rawat inap serta KLPCM

15
(ketidak lengkapan pengisian catatan medis), setiap tanggal 10 setiap
bulannya.
2) Laporan manajemen disajikan sebagai laporan kunjungan,laporan kinerja
unit/instalasi, laporan keuangan, dan laporan capaian indicator
mutu,setiap tanggal 15setiap bulannya.
3) Laporan mutu disajikan sesuai data Indikator Area Klinis, Indikator Area
Manajemen, Indikator Sasaran Keselamatan Pasien, dan Indikator Mutu
Unit,setiap tanggal 10 setiap bulannya.
d. Penyebaran/Diseminasi Data Penyebaran data ditentukan sebagai berikut:
1) Data pasien dalam rekam medikhanyabisa diakses oleh Profesional
Pemberi Asuhan (dokter/dokter gigi, perawat, bidan, gizi, dan petugas
yang telah disumpah untuk menjaga kerahasiaan data pasien).Data rekam
medik dapat diakses oleh pasien atau pihak yang berwenang sesuai
ketentuan tentang kerahasiaan data pasien. Data rekam medik juga dapat
dijadikan data dalam penyusunan Clinical Pathways untuk meningkatkan
mutu pelayanan;
2) Laporan pelayanan diberikan dari masing-masing instalasi/bagian/unit
kepimpinan rumah sakit untuk selanjutnya dilaporkan kepada Kepala
Dinkes Kota Semarang dan hanya bisa diakses oleh Manajemen RSIA
Plamongan Indah. Namun dalam keperluan tertentu seperti presentasi
atau menampilkan profil RSIA Plamongan Indah data tersebut dapat
ditampilkan;
3) Data mutu dikumpulkan oleh tim mutu dan dilaporkan kepada Pimpinan.
Data ini dapat ditampilkan kepada publik dalam bentuk data analisa baik
table maupungrafik.
2. Data Eksternal
Melalui partisipasi dalam kinerja data base eksternal, rumah sakit
dapat membandingkan kinerjanya dengan rumah sakit yang sejenis,
baik lokal, secaranasional maupun internasional. Pembandingan kinerja
adalah suatu alat yang efektif untuk mengidentifikasi peluang guna
peningkatan dan pendokumentasian tingkat kinerja rumah sakit.

16
Jaringan pelayanan kesehatan dan mereka yang berbelanja atau membayar untuk
pelayanan kesehatan memerlukan informasi demikian. Database eksternal
variasinya sangat luas, dari data base asuransi hingga yang dikelola
perhimpunan profesi. Sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh peraturan
perundang-undangan rumah sakit diwajibkan berkontribusi pada beberapa
database eksternal.
Dalam konteks RSIA Plamongan Indah, data untuk keperluan eksternal meliputi
namun tidak terbatas pada:
a. Data untuk laporan rutin ke dinas kesehatan dihimpun dari laporan
rekammedik;
a. Data mutu dari rumah sakit lain digunakan sebagai perbandingan
capaianmutu RSIA Plamongan Indah.
b. Data mutu RSIA Plamongan Indah juga dapat diberikan kepada rumah sakit
lain yang memintanya untuk keperluan perbandingan data mutu dalam
proses akreditasi.

D. KERAHASIAAN DANKEAMANAN DATA

Dokumen Rekam Medis harus dijaga kerahasiaan dan keamanan data dengan cara sebagai
berikut :
1. Informasi yang ada dalam rekam medis harus dijaga kerahasiaannya sesuai
peraturan perundangan
2. Semua berkas rekam medis dan data elektronik serta server disimpan dengan
baik dan aman dalam ruang penyimpanan
3. Selain petugas rekam medis dan petugas yang telah ditentukan tidak diperkenankan
masuk ke ruang penyimpanan berkas rekam medis

17
E. ANALISADATA
Analisis data merupakan kegiatan mengolah/ memproses data yang
telahdikumpulkan menjadi informasi yang disajikan dalam bentuk grafik, histogram
ataupun bentuk lainnya agar lebih mudah dipahami.Metode analisis data
yangdipakai:
1. Analisis Deskriptif/ berdasarkan karakteristik data;
2. Analisis Komparatif/ perbandingan;
3. Analisis hubungan dalam dan antar program.
Langkah-langkah dalam melakukan Analisa data meliputi:
a) Petugas menentukan metode analisis yang dipakai;
b) Petugas mengambil data-data yang akan dianalisa.;
c) Petugas melakukan validasi data;
d) Petugas mengubah bentuk data(transform) dari data narasi menjadi
bentuk angka/ table;
e) Petugas melakukan pengelompokan data;
f) Petugas membuat grafik/histogram ataupun bentuk lainnya yang
diperlukan;
g) Petugas melakukan validasi informasi;
h) Petugas mengembalikan data-data yang telah dianalisa;
i) Petugas mencata tinformasi kedalam buku register;
j) Petugas menyimpan arsip informasi;
k) Petugas melaporkan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

F. PENCARIANDATAKEMBALI
Pencarian kembali data merupakan kegiatan proses pencarian data sesuai
dengan permintaan/kebutuhan,dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Petugas mengidentifikasi kebutuhan/permintaandata;
2. Petugas mencari jenis dan nomor data dibuku register data;
3. Petugas mencari data didalam file penyimpanan;
4. Petugas mencatat dalam buku peminjaman data jika data dipinjam;
5. Petugas meminta tanda tangan peminjam.

18
G. PELAPORANDANDISTRIBUSIINFORMASI
Pada tahapini kegiatannya adalah melaporkan informasi yang telah dibuat
kepadaatasan/ Dinas kesehatan serta mendistribusikan informasi kepada
instansi/lintas sektor/pihak lain yang dianggap memiliki hubungan/korelasi
dengan informasi yang dibuat dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Petugas menentukan tujuan pelaporan dan distribusi Informasi;
2. Petugas mencatat dalam buku pelaporan dan distribusi Informasi;
3. Petugas menyerahkan informasi kepada Kepala Ruangan;
4. Kepala Ruangan membuat surat pengantar;
5. Kepala Ruangan mencatat dalam buku surat keluar;
6. Kepala Ruangan mengirimkan informasi sesuai alamat tujuan.

19
BAB V

DOKUMENTASI

A. UMUM
Data pasien harus didokumentasikan dalam rekam medis pasien. Rekam
medispasien di RSIA Plamongan Indah. terdiri atas rekam medis fisik dan rekam
medis elektronik. Pengisian rekam medik elektronik dilakukan oleh petugas dengan
membuka akun dengan password masing-masing. Data laporan rekam medik,laporan
indictor mutu, laporan instalasi/bagian/unit didokumentasikan dalam bentuk
hardcopy dan softcopy yang dikirim melalui email ke pimpinan. Pada periode
tertentu terutama akhir tahun laporan tersebutakan dikumpulkan dan dicetak sebagai
laporan tahunan. Data mutu dan laporan insiden didokumentasikan secara tertulis
dengan formulir yang sudah ditetapkan dan dikumpulkan oleh tim mutu RSIA
Plamongan Indah.

B. KHUSUS
Padatahappendokumentasiankegiatanyangdilakukanmeliputi:
1. Pengumpulan SPO-SPO pengumpulan data dan penyimpanan data,pencarian
kembali data,analisis data,pelaporan dan distribusi informasi.
2. Penyusunan Hardcopy dan Softcopydata;
3. Laporan-laporan;
4. Brosur-brosur.

20
BAB VI

PENUTUP

Demikian panduan pengelolaan data dan informasi ini dibuat untuk menjadi acuan bagi
petugas data rumah sakit. Panduan ini mencakup penetapan, pengumpulan ,analisa,
penyajian dan penyebaran data. Semoga dengan adanya panduan ini dapat meningkatkan
mutu pelayanan di RSIA Plamongan Indah.

Semarang, 30 Juni 2022


Direktur RSIAPlamongan Indah

dr. Yuzzi Alfariza


NIK: 19890428 01 2015

21

Anda mungkin juga menyukai