NOMOR : 043/01/SK.DIR.RSSM/II/19
TENTANG
Menetapkan :
Ditetapkan : Karawang
dr.Andree Arthur
BAB I DEFINISI
A. LATAR BELAKANG
A. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dapat dilakukan secara tetap dengan jangka
waktu (periode) tertentu. Pengumpulan data dapat dilakukan harian,
bulanan, setiap 3 bulanan (triwulan), 6 bulanan (Semester) atau 1 (satu)
tahun. Proses pengumpulan data dilakukan oleh unit pelaksana yang
ditunjuk oleh Direktur Rumah Sakit. Dalam proses Pengumpulan data di
RS Sentral Medika dapat dilakukan secara manual dan secara bertahap
dilakukan secara elektronik. Jenis data yang dikumpulkan mencakup hal-
hal berikut :
1. Identitas pasien
Nomor Identitas
Nama
Alamat
Tempat, Tanggal Lahir
Jenis Kelamin
Agama
Status Perkawinan
Nomor Handphone
Penanggung jawab
Cara pembayaran
2. Pemberian Asuhan
Hasil anamnesis
Hasil pemeriksaan fisik
Diagnosis
Rencana penatalaksaan asuhan
Tindakan pelayanan
Riwayat perawatan
Riwayat pemeriksaan penunjang
Penggunaan obat
Riwayat Diit
Edukasi
Biaya pelayanan
Data Kepulangan
Data Kelahiran
Data Kematian
Tanggal pelaksanaan
3. Capaian Mutu dan Keselamatan Pasien
indikator area klinis
indikator area pelayanan
indikator area manajemen
monitoring kinerja staf klinis
Kepuasan pelayanan
insiden keselamatan pasien,
budaya keselamatan
sasaran keselamatan pasien
Keluhan pelayanan
4. Surveilans PPI atau angka “Healthcare-Associated Infections” (HAIs)
yang terdiri dari data:
Ventilator associated pneumonia (VAP)
Infeksi Aliran Darah (IAD)
Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Infeksi Daerah Operasi (IDO)
5. Manajemen
Sumberdaya Manusia
Sarana Prasarana
Pengadaan barang
Keuangan
Kecelakaan kerja
Manajemen Resiko
B. Analisa Data
C. Validasi Data
Validasi Data Sebelum dilakukan pelaporan, data hasil analisa harus
divalidasi terlebih dahulu agar tidak terjadi kesalahan dalam pelaporan.
Data harus dipilah berdasarkan kebutuhan pelaporannya, periode
pelaporan dan format laporan. Validasi dapat dilakukan oleh unit
bersangkutan atau tim yang telah ditentukan. Kategori data yang harus
divalidasi yaitu:
- merupakan pengukuran area klinik baru;
-bila ada perubahan sistem pencatatan pasien dari manual ke elektronik
sehingga sumber data berubah;
- bila data dipublikasi ke masyarakat baik melalui di web site rumah sakit
atau media lain;
- bila ada perubahan pengukuran;
- bila ada perubahan data pengukuran tanpa diketahui sebabnya;
- bila ada perubahan subyek data seperti perubahan umur rata rata
pasien, protocol Riset diubah, Panduan praktik Klinik baru diberlakukan;
dan ada teknologi dan metodologi pengobatan baru
Proses validasi data mencakup namun tidak terbatas sebagai berikut:
- mengumpulkan ulang data oleh orang kedua yang tidak terlibat dalam
proses pengumpulan data sebelumnya (data asli)
- menggunakan sampel tercatat, kasus dan data lainnya yang sahih
secara statistik. Sample 100 % hanya dibutuhkan jika jumlah pencatatan,
kasus atau data lainnya sangat kecil jumlahnya.
- membandingkan data asli dengan data yang dikumpulkan ulang
- menghitung keakuratan dengan membagi jumlah elemen data yang
ditemukan dengan total jumlah data elemen dikalikan dengan 100. Tingkat
akurasi 90 % adalah patokan yang baik.
- jika elemen data yg diketemukan ternyata tidak sama,
Proses validasi data yang akan dipublikasi di web site atau media lainnya
diatur dengan peraturan tersendiri, dan dapat menjamin kerahasiaan
pasien dan keakuratan data.
D. Pelaporan Data
Data hasil analisa dilaporkan untuk kebutuhan internal maupun
ekseternal rumah sakit. Pelaporan data internal dimaksudkan sebagai
salah satu media atau alat untuk meningkatkan kinerja pelayanan Rumah
Sakit Sentral Medika secara bertahap, konsisten, berkesinambungan
berdasarkan informasi yang dimiliki. Pelaporan data eksternal harus
memperhatikan kerahasiaan pasien dan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Laporan dibuat secara periodik baik setiap triwulan,
semester, tahunan atau sewaktu-waktu jika diperlukan. Laporan dilengkapi
dengan rekomendasi tindak lanjut bagi pihak terkait. Laporan
didesiminasikan kepada pihak-pihak terkait agar dapat dimanfaatkan
dengan baik.
E. Publikasi Data
Sebelum dilakukan publikasi, data perlu dipilah berdasarkan tingkat
kepentingan dan kerahasiaannya dan mendapatkan persetujuan Direktur.
Publikasi data dapat dilakukan secara manual atau elektronik dengan
berbagai media informasi.
F. Integrasi Data
Perkembangan teknologi saat ini sangat memungkinkan untuk melakukan
integrasi data baik internal maupun eksternal Rumah Sakit. Integrasi data
meliputi data berikut :
program PMKP surveilans dan data indikator mutu
Laporan pelayanan unit Data yang akan di integrasikan atau dibandingan dengan
rumah sakit lain adalah
a) indikator mutu wajib nasional
b) Angka Infeksi
c) Indikator lainnya yang ditetapkan
BAB II TEKNOLOGI MANAJEMEN DATA DAN INFORMASI
C. Arsitektur SIMRS
Arsitektur SIMRS paling sedikit terdiri atas:
1. kegiatan pelayanan utama (front office);
2. kegiatan administratif (back office); dan
3. komunikasi dan kolaborasi
Selain arsitektur, Rumah Sakit dapat mengembangkan SIMRS dengan
menambahkan arsitektur pendukung yang berupa PictureArchiver System
(PACS), Sistem Manajemen Dokumen (Document Management System), Sistem
Antar Muka Peralatan Klinik, serta Data Warehouse dan Bussines Intelegence.
D. Integrasi Data dan Informasi
Data dan Informasi harus dapat di integrasikan melalui aplikasi SIMRS.
Integrasi tersebut meliputi data internal dan eksternal. Dengan pihak eksternal
harus dapat diintegrasikan dengan program pemerintah dan pemerintah daerah
serta merupakan bagian dari sistem informasi kesehatan. Pengintegrasian
dengan program pemerintah dan pemerintah daerah dilaksanakan dalam bentuk
kemampuan komunikasi data (interoperabilitas).
SIMRS Harus memiliki kemampuan komunikasi data (interoperabilitas)
dengan:
1. Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK
BMN);
2. Pelaporan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS);
3. Indonesia Case Base Group’s (INACBG’s);
4. aplikasi lain yang dikembangkan oleh Pemerintah; dan
5. sistem informasi manajemen fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
Aplikasi
harus
memungkinkan
masing-masing
user
dapat
Akses melalui metode akses remote dapat berfungsi dengan baik melalui
aplikasi client (yaitu melalui VPN, modem, wireless, dan sejenisnya).
Pedoman pengelolaan data dan informasi ini dibuat untuk menjadi acuan
RSUD Sekarwangi dalam pengelolaan data dan informasi. Pedoman ini
mencakup penetapan, pengumpulan, analisa, pelaporan, penyajian data dan
pengintegrasiannya dalam aplikasi SIMRS. Semoga dengan adanya
pedoman ini dapat meningkatkan mutu pelayanan di RSUD Sekarwangi.