Mengingat
Menetapkan
PERTAMA
KEDUA
KETIGA
KEEMPAT
KELIMA
Ditetapkan di
Pada tanggal
:
: KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT AURA SYIFA KEDIRI
TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT AURA
SYIFA KEDIRI.
: Kebijakan pelayanan Gizi Rumah Sakit Aura Syifa Kediri
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
: Kebijakan pelayanan Gizi Rumah Sakit Aura Syifa Kediri
sebagaimana yang dimaksud dalam Diktum Kedua dapat digunakan
sebagai acuan dalam penyelenggaraan Pelayanan Gizi.
: Kebijakan Pelayanan Gizi Rumah Sakit Aura Syifa ini harus dibahas
sekurang kurangnya 3 ( tiga tahun ) sekali dan apabila diperlukan
dapat dilakukan perubahan sesuai dengan perkembangan yang ada.
: Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di
kemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini maka akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
: Kediri
: 04 Oktober 2016
Lampiran
Nomor
Tanggal
: 04 Oktober 2016
Tentang: Kebijakan Pelayanan Instalasi Gizi
1. Peralatan di Instalasi Gizi harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
2. Pelayanan di Instalasi Gizi harus selalu berorientasi kepada mutu dan keselamatan
pasien.
3. Semua petugas Instalasi Gizi wajib memiliki ijin sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan dalam K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
5. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar prosedur
operasional yang berlaku, etika profesi, etikket, dan menghormati hak pasien.
6. Penyediaan tenaga harus mengacu kepada pola ketenagaan.
7. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin bulanan
minimal satu bulan sekali.
8. Setiap bulan wajib membuat laporan.
9. Setiap menu makanan pasien disediakan secara reguler, disusun menurut siklus menu 10
hari dengan mempertimbangkan standar kebutuhan gizi, pola menu, sosial budaya,
ketersediaan anggaran, fasilitas sarana dan prasarana.
10. Setiap pemesanan makanan pasien ( order diet ) sudah tercantum dalam rekam medis.
11. Preskripsi/order diet awal dilakukan oleh dokter didasarkan atas status gizi dan
kebutuhannya dengan mencantumkan bentuk makanan dan jenis dietnya.
12. Preskripsi diet definitif dan perubahan diet dilakukan oleh dokter dan atau dietisien.
13. Makanan yang dibawa keluarga untuk diberikan kepada pasien, terlebih dahulu
dikonsulkan kepada dokter/dietisien.
14. Setiap pasien yang dirawat di ruang rawat inap dan berdiet akan diedukasi/konsultasi
oleh dietisien pada saat dirawat/ pada saat akan pulang.
15. Kegiatan konsultasi gizi/penyuluhan gizi oleh tenaga minimal lulusan D3 Gizi.
16. Setiap Dietisien mendapatkan penugasan klinis dari pimpinan Rumah sakit.
17. Setiap staf mendapat pendidikan dan pelatihan untuk mengembangkan kemampuan dan
ketrampilan.
18. Identifikasi pasien menggunakan 2 cara yaitu nama dan tanggal lahir/no rekam medis.
19. Setiap perubahan diet dicatat dalam formulir dan setiap informasi perubahan diet dapat
dilakukan melalui lisan/telpon.
20. Setiap pasien baru dilakukan skrining gizi untuk mengidentifikasi adanya risiko malnutrisi.
21. Pasien yang berisiko malnutrisi dikirim ke dietisien untuk dilakukan asesmen lebih lanjut,
dibuat rencana terapi gizi melalui proses asuhan gizi terstandar ( Formulir asuhan gizi ).
22. Setiap respon pasien terhadap terapi gizi dimonitor dan dicatat dalam rekam medis
( Formulir monitoring evaluasi dan asesmen ulang gizi ).
23. Sistem pengelolaan makanan untuk pasien dan karyawan dilakukan secara swakelola
dan harus mengikuti ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang ditetapkan oleh
Rumah Sakit.
24. Penyiapan makanan, penanganan, penyimpanan makanan dengan cara mengurangi
risiko kontaminasi, pembusukan dan harus dimonitor untuk memastikan keamanan dan
sesuai dengan undang-undang, peraturan dan praktek terkini.
25. Makanan didistribusikan kepada pasien secara tepat waktu sesuai waktu yang telah
ditetapkan.
26. Menyediakan produk nutrisi enteral sesuai kebutuhan khusus pasien dan disimpan sesuai
rekomendasi pabrik
27. Pengendalian area kerja di dapur dibagi atas area kerja tidak terbatas, semi terbatas dan
terbatas.
28. Pemeliharaan gedung dan fasilitas peralatan dilaksanakan oleh IPSRS.
29. APAR dipersiapkan di area potensi risiko bahaya kebakaran.
30. Air minum pasien disediakan sesuai kebutuhannya dalam sehari.
31. Setiap staf mengetahui uraian tugasnya dan seluruh pelayanan Gizi wajib berorientasi
pada kepuasan pelanggan.
32. Pengelolaan alat makan untuk penyakit menular dilakukan sesuai dengan prosedur yang
sudah ditetapkan dengan memperhatikan prinsip PPI.
33. Instalasi Gizi bertanggung jawab atas tersedianya informasi kegiatan pelayanan dan
indikator rumah sakit yang telah ditetapkan.
Ditetapkan di
Pada tanggal
: Kediri
: 04 Oktober 2016