Anda di halaman 1dari 5

PERATURAN DIREKTUR

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PASIRIAN


NOMOR: 445/ 1446 /427.78/2018
TENTANG

KEBIJAKAN UNIT SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Pasirian,

Menimban : a. bahwa setiap rumah sakit wajib melakukan pencatatan


g dan pelaporan semua kegiatan penyelenggaraan
rumah sakit dalam bentuk sistem informasi manajemen
rumah sakit;
b. bahwa pembentukan sistem informasi manajemen
rumah sakit dilakukan dalam rangka meningkatkan
efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan rumah sakit di
Indonesia;
c. bahwa pengelolaan sistem informasi manajemen
rumah sakit perlu diatur dalam suatu kebijakan manaje-
men teknologi informasi;
d. bahwa Kebijakan Manajemen Teknologi Informasi perlu
ditetapkan dengan Peraturan Direktur Rumah Sakit.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5072);
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 tahun 2014
tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit;
4. Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi
dan Transaksi Elektronik;
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11
tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 tahun 2013 ten-
tang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit;
7. Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 4 Tahun
2015 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah
Sakit Umum Daerah Pasirian Kabupaten Lumajang;
8. Peraturan Bupati Nomor 20 Tahun 2017 tentang Peratu-
ran Internal Rumah Sakit Umum Daerah Pasirian;
9. Keputusan Bupati Lumajang Nomor 821/71/427/61/2016
tentang Pengangkatan dr. Wawan Arwijanto sebagai Di-
rektur Rumah Sakit Umum Daerah Pasirian.

MEMUTUSKAN

Menetapka : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


n PASIRIAN TENTANG KEBIJAKAN UNIT SISTEM INFORMASI
RUMAH SAKIT
Pertama : Kebijakan Unit Sistem Informasi Rumah Sakit di Rumah Sakit
Umum Daerah Pasirian sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Peraturan ini.
Kedua : Kebijakan Sistem Informasi Rumah Sakit sebagaimana
dimaksud dalam diktum pertama wajib dijadikan acuan dalam
pengelolaan Sistem Informasi Rumah Sakit Umum Daerah
Pasirian.
Ketiga : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam ketetapan
ini akan diadakan perbaikan sebagaimana semestinya.

Ditetapkan di : LU MAJAN G
Pada Tanggal : 01 Oktober 2018

DIREKTUR
RSUD PASIRIAN

dr. WAWAN ARWIJANTO


Pembina
NIP 19700930 200212 1 006
Lampiran
Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Pasirian
Nomor : 445/1442 /427.78/2018
Tanggal : 01 Oktober 2018

KEBIJAKAN SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT

1. Sistem Informasi Rumah Sakit meliputi semua riwayat kesehatan pasien


yaitu data pasien mulai dari pendaftaran sampai pasien pulang medis
(tentang indentitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan
pelayanan lain yang diberikan kepada pasien), informasi kegiatan
operasional (data transaksi semua unit dirumah sakit, data logistik, data
keuangan) dikelola oleh Unit SIMRS dengan selalu dijaga keamanan,
akurat, terintegrasi seluruh rumah sakit, dapat meningkatkan pelayanan,
meningkatkan efisiensi, kemudahan dalam pelaksanaan operasional dan
kemudahan pelaporan.
2. SIMRS dipimpin oleh personil yang kompeten minimal Diploma 3 Teknik
Informatika.
3. SIMRS dirancang memahami keamanan dan kerahasiaan data serta
informasi milik rumah sakit.
4. SIMRS harus dijaga untuk operasional secara baik 24 jam sehari dan 7
hari seminggu dengan sistem back up yang rutin dan baik.
5. SIMRS yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit memenuhi 3 (tiga)
unsur yang meliputi keamanan secara fisik, jaringan, dan sistem aplikasi
yang harus dijaga keamanannya dari kehilangan/kerusakan, data yang
ada tidak dapat diubah, dapat ditelusur personil yang melakukan input
data, disimpan selamanya dan dapat diakses kembali bila dibutuhkan.
6. SIMRS yang menyangkut data dan informasi kesehatan pasien harus
dijaga kerahasiaannya sesuai dengan peraturan yang berlaku oleh
semua personil yang berhak akses data dan informasi kesehatan pasien
lewat SIMRS.
7. Data SIM RS yang merupakan data rekam medis pasien dikelola oleh
Kepala Unit Rekam Medis dapat diminta oleh personil yang berhak
dengan sepengetahuan Kepala Unit Rekam Medis dan atau petugas
Rekam Medis yang diberi wewenang.
8. Pengelolaan data dari SIMRS harus dapat dipertanggungjawabkan
keasliannya dan tidak dapat dilakukan pembetulan pada saat tersimpan
dalam SIM RS kecuali ada kesalahan dalam data rekam medis pasien
pada saat proses input yang selalu dapat dilacak kembali proses
pembetulannya melalui SIMRS.
9. Proses pembetulan data identitas pasien dapat dilakukan selama waktu
1 jam setelah dilakukan pendaftaran pasien.
10. Semua personil yang dapat akses ke data SIMRS harus selalu
menjaganya dan bertanggung jawab terhadap data SIMRS selama
dalam periode sesuai dengan password masing-masing agar tidak
disalahgunakan oleh orang yang tidak berhak.
11. SIMRS dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan operasional
rumah sakit dengan masukan dari unit-unit yang ada di rumah sakit.
12. Semua permintaan program SIMRS, laporan, data maupun akses ke
SIMRS dari unit pengguna harus diajukan ke unit SIMRS dengan
sepengetahuan atasan langsung peminta sampai dengan Direksi yang
terkait dan harus mendapat persetujuan dari Kasie Pelayanan Medis dan
Non Medis sebelum dilaksanakan.
13. Semua permintaan akses ke SIMRS dari unit pengguna harus diajukan
ke unit SIMRS dengan sepengetahuan atasan langsung peminta dan
harus mendapat persetujuan dari Kasie Pelayanan Medis dan Non Medis
sebelum dilaksanakan.
14. Semua permintaan data SIMRS kecuali data rekam medis pasien dapat
dimintakan oleh orang yang berhak dan harus diketahui oleh Kepala Unit
SIMRS yaitu sebagai berikut:
a. Internal:
1) Data Transaksi di Unit adalah Kepala Instalasi/Unit yang
bersangkutan dan harus sepengetahuan atasan langsungnya.
2) Data Keuangan adalah Kepala Unit Keuangan atas
sepengetahuan atasan langsungnya.
3) Semua data dapat diakses secara langsung oleh Direksi.
b. Eksternal:
Data yang sesuai dengan permintaan Direktur
15. Permintaan data dan informasi SIMRS dari pihak luar rumah sakit
termasuk pasien yang sudah pulang dari rumah sakit, harus ada surat
pengajuan resmi kepada Direktur Rumah Sakit dan ada proses
persetujuan berjejang kejajaran di bawah Direktur.
16. SIMRS dapat memfasilitasi pelaporan rumah sakit secara internal sesuai
kebutuhan pengguna data di rumah sakit maupun eksternal sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
17. Data yang berasal dari SIMRS dianalisis dan diubah oleh staf SIMRS
menjadi informasi yang bermanfaat sesuai kebutuhan pengguna.
18. Data dan informasi rumah sakit termasuk data SIMRS adalah merupakan
data rumah sakit yang harus dijaga dan dapat diberikan ke pihal luar
hanya melalui satu pintu dari Tata Usaha atas instruksi dan
sepengetahuan Direktur.

DIREKTUR
RSUD PASIRIAN

dr. WAWAN ARWIJANTO


Pembina
NIP 19700930 200212 1 006

Anda mungkin juga menyukai