PENGELOLAAN SIMRS
PEMERINTAH KOTA GORONTALO
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROF.DR.H. ALOEI SABOE
Jln. Prof.Dr.H. Aloei Saboe No. 92 🕾 (0435) 821218 Fax. (0435) 822753
TENTANG
PEDOMAN PENGELOLAAN
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT (SIMRS)
DI RSUD PROF. DR. H. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO
DIREKTUR,
MEMUTUSKAN :
Ditetapkan di Gorontalo
pada tanggal 13 Januari 2023
DIREKTUR,
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Dalam perkembangannya, rumah sakit masa kini bukan lagi berfungsi sebagai lembaga
sosial semata, tetapi merupakan lembaga bisnis yang patut diperhitungkan
keberadaanya. Perubahan fungsi ini terjadi dengan banyak ditemukannya penyakit-
penyakit baru maupun teknologi pengobatan yang makin maju. Sehingga rumah sakit
dituntut untuk meningkatkan kinerja dan daya saing sebagai badan usaha dengan tidak
mengurangi misi sosial yang dibawanya. Rumah sakit harus merumuskan kebijakan-
kebijakan strategis antara lain efisiensi dari dalam (organisasi, manajemen, serta SDM)
serta harus mampu secara cepat dan tepat mengambil keputusan untuk peningkatan
pelayanan kepada masyarakat agar dapat menjadi organisasi yang responsif, inovatif,
efektif, efisien dan menguntungkan.
Teknologi yang dirancang khusus untuk membantu proses pengolahan data di rumah
sakit adalah teknologi informasi berupa Sistem Informasi Manajemen (SIM) rumah sakit.
Informasi merupakan aktivita (asset) penting suatu rumah sakit dalam meningkatkan
efesiensi dan efektifitas pekerjaan.Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbasis
komputer merupakan sarana pendukung yang sangat penting – bahkan bisa dikatakan
mutlak – untuk operasional rumah sakit. Sistem informasi rumah sakit merupakan salah
satu komponen yang penting dalam mewujudkan upaya peningkatan mutu tersebut.
Sistem informasi rumah sakit secara umum bertujuan untuk mengintegrasikan sistem
informasi dari berbagai subsistem dan mengolah informasi yang diperlukan sebagai
pengambilan keputusan. Selain itu, Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
adalah sistem komputerisasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur
proses bisnis layanan kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan
prosedur administrasi untuk mendukung kinerja dan memperoleh informasi secara
cepat, tepat dan akurat.
TUJUAN
Pedoman Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen di Rumah Sakit ini disusun untuk
menjadi dasar acuan seluruh kebijakan, prosedur dan program kerja yang terkait dengan
kegiatan SIMRS di Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo.
RUANG LINGKUP
1. Manajemen informasi
2. Teknologi Informasi Kesehatan
KEBIJAKAN
Manajemen Informasi
KUALIFIKASI SDM
1. Pendidikan : Diploma III / Sarjana Komputer
2. Mampu mengoperasikan SIM RS baik front end maupun back end
3. Diutamakan menguasai jaringan komputer
4. Menguasai database MySQL-SQL Server
5. Familiar/terbiasa dengan bahasa pemrograman HTML/PHP/Visual Basic/Java
DISTRIBUSI KETENAGAAN
Jumlah
Keahlian
dibutuhkan
Programmer 2
Teknisi Networking 2
Teknisi Hardware 2
Administrator 2
JADWAL KERJA
DENAH RUANGAN
B A A B B
A
C C D D
Ruang Server
Server Utama
Server Back Up
STANDAR FASILITAS
Logistik IT
STANDAR RUANGAN
1. Ruangan ini adalah ruang khusus bagi teknisi SIMRS untuk memonitoring
berjalannya aplikasi di seluruh area rumah sakit. Melalui ruangan ini, teknisi SIMRS
selain memonitoring, juga melakukan maintenance, perbaikan data, dan seluruh
tugas pokok dan fungsi yang telah diuraikan sebelumnya.
2. Karena di ruangan ini terdapat data-data penting dan rahasia bagi Rumah Sakit,
maka letaknya harus tidak berdekatan dengan area publik yang bisa diakses dengan
mudah oleh siapa saja, bahkan bagi yang tidak berkepentingan.
3. Ruangan untuk teknisi SIMRS harus nyaman, tingkat keamanan tinggi dan fasilitas
memadai.
Ruangan Server
Ruang server harus tertutup dan dingin, tingkat keamanan tinggi dan hanya boleh
diakses oleh petugas yang punya kewenangan.
STANDAR SARANA DAN PRASARANA
MANAJEMEN INFORMASI
b. Proses Bisnis
✔ Pelayanan Utama (Front Office)
Prosedur pelayanan terintegrasi yaitu proses pendaftaran, proses rawat
(jalan atau inap) dan proses pulang. Data yang dimasukan pada proses rawat
akan digunakan pada proses rawat dan pulang. Selama proses perawatan,
pasien akan menggunakan sumber daya, mendapat layanan dan tindakan
dari unit-unit seperti farmasi, laboratorium, radiologi, gizi, bedah, invasive,
diagnostic non invasive dan lainnya. Unit tersebut mendapat order/pesanan
dari dokter (misalnya berupa resep untuk farmasi, formulir lab dan
sejenisnya) dan perawat. Jadi dokter dan perawat sebagai actor inti pada
proses bisnis Rumah Sakit (seluruh order berasal dari mereka)
✔ Pelayanan Administratif (Back-Office)
Proses yang umum antara lain: perencanaan, pembelian/pengadaan,
pemeliharaan stok/inventory, pengelolaan Aset, pengelolaan SDM,
pengelolaan uang (hutang, piutang, kas, buku besar dan lainnya). Proses
back office ini berhubungan/link dengan proses pada front office
✔ Proses bisnis data tidak terstruktur
Proses-proses bisnis tersebut di atas yang melibatkan data-data terstruktur,
yang dapat dikelola dengan relational database management system, selain
itu terdapat proses bisnis yang melibatkan data yang tidak terstruktur seperti
alur kerja, surat diposisi, email, manajemen proyek, kolaborasi, team work,
manajemen dokumen dan sejenisnya.
d. Arsitektur Data
e. Arsitektur Aplikasi
f. Keamanan SIMRS
✔ Keamanan fisik
● Kebijakan hak akses pada ruang data center/server
● Kebijakan penggunaan hak akses komputer untuk user pengguna
✔ Keamanan Jaringan
Keamanan jaringan (network security) dalam jaringan komputer sangat
penting dilakukan untuk memonitor akses jaringan dan mencegah
penyalahgunaan sumber daya jaringan yang tidak sah. Tugas keamanan
jaringan dikontrol oleh administrator jaringan. Segi-segi keamanan
didefinisikan sebagai berikut:
● Informasi (data) hanya bisa diakses oleh pihak yang memiliki wewenang.
● Informasi hanya dapat diubah oleh pihak yang memiliki wewenang.
● Informasi tersedia untuk pihak yang memiliki wewenang ketika
dibutuhkan.
● Pengirim suatu informasi dapat diidentifikasi dengan benar dan ada
jaminan bahwa identitas yang didapat tidak palsu
● Pengirim maupun penerima informasi tidak dapat menyangkal
pengiriman dan penerimaan pesan
✔ Keamanan Aplikasi
Untuk memenuhi syarat keamanan sebuah aplikasi, maka sistem harus
memenui syarat-syarat sebagai berikut:
● Keamanan aplikasi harus mendukung dan mengimplementasikan
protokol keamanan dalam melakukan transfer data (seperti: SSL, TLS)
● Aplikasi harus memungkinkan masing-masing user dapat didentifikasikan
secara unik, baik dari segi nama dan perannya.
● Akses melalui metode akses remote dapat berfungsi dengan baik melalui
aplikasi client (yaitu melalui VPN, modem, wireless, dan sejenisnya).
● Aplikasi dapat berfungsi dengan baik pada software anti-virus yang
digunakan saat ini
g. Interoperabilitas
h. Pengelola SIMRS
Pengelola SIMRS adalah Unit IT ( informasi & teknologi) yang terdiri dari:
✔ Kepala Instalasi SIMRS
✔ Staf informasi dan teknologi Fungsional
Sumber daya manusia informasi dan teknologi terdiri dari staf yang memiliki
kualifikasi dalam bidang:
✔ Staf Programmer
✔ Staf Hardware
✔ Staf Maintanance Jaringan
✔ Staf Administrator
j. Kerangka Kerja
Tata Kelola Informasi Dan Teknologi menggunakan kerangka kerja yang best
practice seperti cobit
l. Tahapan pengembangan
Dalam mengembangkan sistem informasi manajemen RS, maka tahapan yang
harus di laksanakan adalah I4D (Indentifikasi,define, design, develop, and
disseminate):
✔ Identifikasi kebutuhan informasi dan teknologi informasi
✔ Define, tahap ini untuk menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat dan
kebutuhan akan sistem informasi manajemen yang akan di kembangkan.
✔ Design, pada tahap ini dilakukan proses perancangan media system yang
digambarkan menggunakan flowchart dan desain interface.
✔ Develop, tahap ini menghasilkan produk pengembangan melalui dua
tahapan, yaitu expert appraisal (penilaian ahli), dan developmental testing
(pengujian hasil pengembangan).
✔ Disseminate (penyebaran), ini merupakan tahap akhir dari pengembangan
aplikasi yang digunakan dalam menyebarkan produk yang dikembangkan
agar diterima pengguna (individu atau kelompok).
a Jenis informasi di bagi menjadi dua kelompok yaitu informasi yang bersifat publik
dan informasi yang dikecualikan.
✔ Informasi Yang Bersifat Publik
Informasi yang bersifat publik yang wajib diumumkan secara berkala,
meliputi:
● Informasi publik yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala
meliputi:
● Informasi yang berkaitan dengan profil Rumah Sakit
● Informasi mengenai kegiatan dan kinerja Rumah Sakit
● Informasi lain yang diatur dalam peraturan perundang-undangan
● Informasi yang lebih detail atas permintaan pemohon.
✔ Informasi publik yang wajib diumumkan secara serta merta, yaitu informasi
yang dapat mengancam hajat hidup orang banyak dan ketertiban umum
✔ Informasi publik yang wajib tersedia setiap saat, meliputi :
● Daftar seluruh informasi publik yang berada di lingkungan rumah sakit,
tidak termasuk informasi yang dikecualikan
● Peraturan atau Keputusan Direktur
● Pedoman, panduan, program kerja, prosedur kerja
● Perjanjian dengan pihak ketiga
● Laporan mengenai pelayanan akses informasi publik
✔ Informasi yang dikecualikan
● Informasi yang dikecualikan adalah informasi sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 Pasal 17 dan Pasal 18
b Cara pengumpulan data, informasi dan indicator
Pengumpulan data, informasi dan indikator dilaksanakan melalui kegiatan:
✔ pelayanan rutin atau berkala di rumah sakit
✔ penyelenggaraan rekam medik, meliputi rekam medik elektronik dan rekam
medik nonelektronik
✔ surveilans di rumah sakit
✔ sensus dan survei dengan menggunakan metode dan instrumentasi yang
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah
✔ penelitian dan pengembangan di rumah sakit
✔ pemanfaatan teknologi dan sumber lain yang sesuai perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta dapat dipertanggungjawabkan
✔ cara lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
4. Menganalisis data dan mengubahnya menjadi informasi
a. Kerahasiaan
✔ Informasi rahasia adalah informasi yang karena nilainya, perlu
disembunyikan dan dilindungi agar tidak terbuka untuk umum atau jatuh
kepada pihak lain. Dimana apabila informasi tersebut diketahui oleh umum /
pihak lain akan menimbulkan kerugian.
✔ Jenis dan nilai informasi rahasia sangat tergantung dari pemilik, pembuat
dan/atau pengelola informasi tersebut. Untuk informasi yang sama, belum
tentu mendapat nilai yang sama. Informasi rahasia bagi satu pihak belum
tentu informasi rahasia bagi pihak yang lain.
✔ Contoh yang populer tentang informasi rahasia diantaranya adalah informasi
kartu kredit, password, diagnose, riwayat sakit, strategi militer, strategi
dagang, data-data negosiasi, bahan diplomasi, algoritma sandi, dan lain-lain.
✔ Agar informasi rahasia dapat dilindungi dengan baik, perlu dilakukan
pendefinisian yang jelas dan konkret tentang informasi apa saja yang
dikategorikan sebagai informasi rahasia. Selain itu prosedur pengamanan
informasinya perlu didokumentasikan dengan baik agar setiap individu yang
bersentuhan dengan informasi tersebut tahu dengan persis bagaimana
memperlakukan informasi rahasia itu.
✔ Selain itu yang tidak kalah penting untuk keberhasilan penanganan informasi
rahasia adalah pendidikan dan pelatihan pengamanan informasi bagi setiap
sumber daya manusianya.
✔ Informasi rahasia dapat diklasifikasikan sesuai kepemilikannya, diantaranya
:
● rahasia pribadi : adalah informasi rahasia yang dimiliki oleh masing-
masing individu, dimana nilai informasinya sangat lekat dengan
kepentingan individu tersebut. Misalnya adalah informasi rekening bank,
informasi kartu kredit, surat-surat pribadi, kekasih simpanan, dan lain-
lain;
● rahasia perusahaan : adalah informasi rahasia yang dimiliki perusahaan
dan perlu dilindungi oleh pihak manajemen dan karyawannya dari pihak
pesaing. Misalnya harga beli bahan produksi, tehnik produksi, formula
suatu produk, daftar nama, strategi pemasaran, strategi manajemen dan
lain-lain;
● rahasia negara : adalah informasi rahasia yang dimiliki oleh negara dan
perlu dilindungi oleh aparat pemerintah dan rakyatnya dari pihak asing.
Rahasia negara umumnya sangat erat berhubungan dengan kepentingan
nasional dan keamanan nasional. Informasi yang dapat dikategorikan
rahasia negara diantaranya adalah informasi mengenai strategi
perekonomian negara dalam persaingan dagang internasional, informasi
hasil intelijen, informasi diplomasi khusus, informasi strategi politik,
informasi tehnik persandian nasional, informasi strategi pertahanan
negara, informasi tehnis militer dan lain-lain.
c. Integritas Data :
✔ Integritas data sangat penting karena memastikan informasi tidak diubah dan
masih benar. Ini membantu menjaga kepercayaan pelanggan dan klien dan
melindungi reputasi perusahaan.
✔ Untuk melindungi kerahasiaan, keamanan, dan integritas data dan informasi,
rumah sakit menerapkan :
● PPA, Pimpinan RS, kepala unit / layanan, diberikan hak dan wewenangan
dengan pemberian user dan password.
● User dan Password diatur oleh bagian bagian SIMRS, dengan
memperhatikan kewewenangan Manajerial petugas yang bersangkutan.
● User dan Password sudah mengatur tentang hak dan wewenang serta
kategori yang dapat di akses dalam SIMRS.
● Penggunaan User dan Password dan pengaksesan data harus tercantum
didalam history akses, sehingga dapat di telusuri siapa saja yang
mengakses data.
● Semua permintaan Informasi yang berasal dari Eksternal rumah sakit
harus ditujukan kepada Direktur RS; selanjutnya Direktur RS akan
memberikan delegasi pemrosesan data kepada Unit atau petugas yang
berkompeten dalam bidang tersebut.
● Berdasarkan Hak dan Wewenang yang telah diberikan Direktur kepada
petugas / unit tersebut, Bagian SIMRS memberikan dan Hak akses
tersebut melakui organisasi kewenangan user dan password yang
bersangkutan.
● Untuk Layanan offline, maka pengakses data dipastikan miliki indentas
yang benar dan memiliki kewenangan.
● Data Server yang bersifat rahasia, berada di lingkup rumah sakit.
● Akses data server terbatas kepada yang berhak dan memiliki wewenang.
● Data selalu di Backup, untuk menjamin data tidak hilang.
● Terdapat sistem untuk mengatasi Down Time; sehingga data selalu dapat
diakses tepat waktu.
● Terdapat CCTV untuk Area penyimpanan data.
1. Penanganan downtime
Sistem data adalah bagian yang penting dalam memberikan perawatan/ pelayanan
pasien yang aman dan bermutu tinggi. Interupsi dan kegagalan sistem data adalah
kejadian yang tidak bisa dihindari. Interupsi ini sering disebut sebagai waktu henti
(down time), baik yang terencana maupun tidak terencana. Waktu henti, baik yang
direncanakan atau tidak direncanakan, dapat memengaruhi seluruh sistem atau
hanya memengaruhi satu aplikasi saja. Komunikasi adalah elemen penting dari
strategi kesinambungan pelayanan selama waktu henti.
Pemberitahuan tentang waktu henti yang direncanakan memungkinkan
dilakukannya persiapan yang diperlukan untuk memastikan bahwa operasional
dapat berlanjut dengan cara yang aman dan efektif. Rumah sakit memiliki suatu
perencanaan untuk mengatasi waktu henti (down time), baik yang terencana
maupun tidak terencana dengan melatih staf tentang prosedur alternatif, menguji
program pengelolaan gawat darurat yang dimiliki rumah sakit, melakukan
pencadangan data terjadwal secara teratur, dan menguji prosedur pemulihan data
2. Pelatihan staf
a. Seluruh komponen dalam rumah sakit termasuk pimpinan rumah sakit, PPA,
kepala unit klinis/non klinis dan staf dilatih mengenai prinsip manajemen dan
penggunaan informasi.
b. Seluruh komponen dalam rumah sakit termasuk pimpinan rumah sakit, PPA,
kepala unit klinis/non klinis dan staf akan mengumpulkan dan menganalisis, serta
menggunakan data dan informasi. Dengan demikian, mereka harus dilatih
tentang prinsip pengelolaan dan penggunaan informasi agar dapat berpartisipasi
secara efektif.
c. Pelatihan tersebut berfokus pada:
✔ Penggunakan sistem informasi, seperti sistem rekam medis elektronik, untuk
melaksanakan tanggung jawab pekerjaan mereka secara efektif dan
menyelenggarakan perawatan secara efisien dan aman;
✔ Pemahaman terhadap kebijakan dan prosedur untuk memastikan keamanan
dan kerahasiaan data dan informasi;
✔ Pemahaman dan penerapan strategi untuk pengelolaan data, informasi, dan
dokumentasi selama waktu henti (downtime ) yang direncanakan dan tidak
terencana;
✔ Penggunaan data dan informasi untuk membantu pengambilan keputusan;
✔ Komunikasi yang mendukung partisipasi pasien dan keluarga dalam proses
perawatan; dan
✔ Pemantauan dan evaluasi untuk mengkaji dan meningkatkan proses kerja
serta perawatan.
3. Pelaporan
a. SIMRS bekerja sama dan mendukung Komite PMKP dalam hal data dan
Informasi , dan Tool Analisis.
b. SIMRS bekerja sama dengan PPI-RS dalam pengelolaan data PPI-RS.
c. SIMRS bekerja sama dengan Tim Pengumpul dan menganalisa data. Misal Tim
HIV, Tim TB-DOT, Tim-Ponek, K3-RS dll.
d. SIMRS memantau database sistem IT, melakukan backup rutin, memantau
sistem
BAB V
LOGISTIK
NO JENIS BARANG
1 TOOLBOX
2 SPLICER
3 TANG CRIMPING
4 CONECTOR
5 SWITCH
6 ROUTER
7 LAN
8 LASER FIBER
9 BAREL
10 TANGGA TELESCOPIK
11 GUNTING
12 LAN TESTER
13 FDB
14 CLAEM KABEL
15 HAND TALK
BAB VI
KESELAMATAN KERJA
Pengertian
Keselamatan kerja merupakan suatu sistem dimana Rumah Sakit membuat kerja/
aktifitas karyawan lebih aman. Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya
cedera yang disebabkan oleh kesalahan pribadi ataupun Rumah Sakit.
Tujuan
1. Terciptanya budaya keselamatan kerja di instalasi SIMRS.
2. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja.
3. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses
kerjanya.
4. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
Untuk menjaga mutu pelaksanaan SIMRS dilakukan penilaian indikator mutu sesuai
dengan instrumen yang telah ada sebagai berikut.
Pedoman ini bukanlah sesuatu yang permanen, akan tetapi akan berubah mengikuti
perubahan peraturan yang berlaku, struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi,
kebijakan pimpinan serta kondisi dan situasi lingkungan. Untuk itu pedoman ini harus
dievaluasi secara berkala.
Diharapkan Pedoman Pengelolaan ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi unit terkait
dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi khususnya dalam penyusunan rencana
pelayanan instalasi SIMRS di lingkungan RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo
Ditetapkan di Gorontalo
pada tanggal 13 Januari 2023
DIREKTUR,