RSUD Banggai
Uptrsudbanggaikabbanggailaut.go.id Infokom RSUD Banggai
KEPUTUSAN DIREKTUR
UPT RSUD BANGGAI KABUPATEN BANGGAI LAUT
NOMOR : 445/08.a/AKR-PMKP/RSUD-BGI/ 2023
TENTANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR UPT. RSUD BANGGAI TENTANG
PANDUAN SISTEM PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN
PASIEN UPT. RSUD BANGGAI
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Esa yang telah melimpahkan berkat dan rahmat-Nya sehingga penyusunan
sistem pelaporan dan pembelajaran keselamatan pasien di UPT. RSUD
Banggai Tahun 2023 dapat terselesaikan.
Keberadaan Pedoman keselamatan pasien ini bagi UPT. RSUD Banggai
sangat penting karena akan memberikan Pedoman keselamatan pasien secara
rinci terhadap seluruh gerak langkah di UPT. RSUD Banggai. Pedoman
keselamatan pasien ini juga merupakan sebuah persyaratan yang sangat
penting bagi pelaksanaan Akreditasi UPT. RSUD Banggai sebagai sebuah
dengan menjalankan sistem akreditasi. Secara umum ruang lingkup
Pedoman keselamatan pasien meliputi tatacara dan syarat syarat suatu
kejadian yang berhubungan dengan keselamatan pasien.
Secara umum sistem pelaporan dan pembelajaran keselamatan pasien
bersifat dinamis dan bahkan harus selalu diperbaiki secara terus menerus seiring
dengan perkembangan di UPT. RSUD Banggai. Harapannya Pedoman
keselamatan pasien yang dimiliki UPT. RSUD Banggai ini benar-benar
diimplementasikan oleh seluruh petugas.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada
lima isu penting yang terkait dengan keselamatan (safety) di rumah sakit yaitu :
keselamatan pasien (patient safety), keselamatan pekerja atau petugas kesehatan,
keselamatan bangunan dan peralatan di rumah sakit yang bisa berdampak terhadap
keselamatan pasien dan petugas, keselamatan lingkungan (green productivity) yang
berdampak terhadap pencemaran lingkungan dan keselamatan “bisnis” rumah sakit yang
terkait dengan kelangsungan hidup rumah sakit. Kelima aspek keselamatan tersebut
sangatlah penting untuk dilaksanakan di setiap rumah sakit. Namun harus diakui kegiatan
institusi rumah sakit dapat berjalan apabila ada pasien. Karena itu keselamatan pasien
merupakan prioritas utama untuk dilaksanakan dan hal tersebut terkait dengan isu
mutu dan citra perumahsakitan.
Pelayanan kesehatan pada dasarnya adalah untuk menyelamatkan pasien sesuai
dengan yang diucapkan Hiprocrates kira-kira 2400 tahun yang lalu yaitu Primum, non
nocere (First, do no harm). Dengan semakin berkembangnya ilmu dan teknologi di
pelayanan kesehatan risiko pasien cedera meningkat. Di rumah sakit terdapat ratusan
macam obat, ratusan tes dan prosedur, banyak alat dengan teknologinya, bermacam jenis
tenaga profesi dan non profesi yang siap memberikan pelayanan pasien 24 jam
terus menerus. Keberagaman dan kerutinan pelayanan tersebut apabila tidak dikelola
dengan baik dapat mengakibatkan insiden keselamatan pasien (IKP).
B. Tujuan
Tujuan Umum :
Memberikan informasi dan acuan bagi rumah sakit, institusi dalam melaksanakan
sistem keselamatan pasien rumah sakit sehingga tercipta budaya keselamatan pasien dan
peningkatan mutu pelayanan kesehatan.
Tujuan Khusus :
1. Terlaksananya program keselamatan pasien rumah sakit secara sistematis
dan terarah.
2. Terlaksananya sistem pelaporan insiden keselamatan pasien di rumah sakit.
3. Terbangunnya kesadaran tenaga kesehatan tentang budaya keselamatan pasien.
BAB II
DEFINISI
1. Keselamatan Pasien adalah suatu sistem yang membuat asuhan pasien lebih aman,
meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan
analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, serta
implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu
tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
2. Insiden Keselamatan Pasien yang selanjutnya disebut Insiden, adalah setiap
kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi
mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada pasien.
3. Kejadian tidak diharapkan (KTD) adalah insiden keselamatan pasien yang
menyebabkan cedera pada pasien.
4. Kejadian tidak cedera (KTC) adalah insiden keselamatan pasien yang sudah
terpapar pada pasien namun tidak menyebabkan cedera.
5. Kejadian nyaris cedera (near-miss atau hampir cedera) atau KNC adanya insiden
keselamatan pasien yang belum terpapar pada pasien.
6. Kondisi potensial cedera signifikan (KPCS) adalah suatu kondisi (selain dari
proses penyakit atau kondisi pasien itu sendiri) yang berpotensi menyebabkan
kejadian sentinel
7. Kejadian Sentinel adalah suatu kejadian yang tidak berhubungan dengan
perjalanan penyakit pasien atau penyakit yang mendasarinya yang terjadi pada
pasien
BAB III
JENIS INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
1. Jika terjadi insiden keselamatan pasien, isu yang penting bukan siapa yang
harus disalahkan tetapi bagaimana dan mengapa insiden itu terjadi.
2. Salah satu hal yang terpenting yang harus kita pertanyakan adalah apa
yang sesungguhnya terjadi dengan sistem kita ini.
3. Dorong staf untuk menggunakan analisa akar masalah guna pembelajaran
tentang bagaimana dan mengapa terjadi insiden
4. Lakukan pembelajaran di dalam lingkup unit dari analisa insiden
keselamatan pasien.
5. Identifikasi unit lain yang kemungkinan terkena dampak dan berbagilah
proses pembelajaran secara luas.
BAB VI
PENUTUP