Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BELAWA
Alamat : Jln. Olahraga No.2 Kel. Belawa, Email. Pkm.belawa@gmail.com Kode Pos 90953

KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS BELAWA

NOMOR:

TENTANG

KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN


MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN

KEPALA UPTD PUSKESMAS BELAWA,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien


di UPTD Puskesmas Belawa, maka perlu menetapkan kewajiban
tenaga klinis dalam peningkatan mutu klinis dan keselamatan
pasien;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam


huruf a, perlu menetapkan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas
Belawa tentang Kewajiban Tenaga Klinis Dalam Peningkatan
Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);
2. Undang-UndangNomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014
tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
indonesia tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan masyarakat ( Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 1676);
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan
Pendekatan Keluarga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 1223);
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1475);
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang
Pedoman Manajemen Puskesmas (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 1423);
8. Peraturan Menteri kesehatan Nomor 11 Tahun 2017 tentang
keselamatan pasien;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS BELAWA TENTANG


KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU KLINIS
DAN KESELAMATAN PASIEN.
KESATU : Kewajiban tenaga klinis dalam peningkatan mutu klinis dan
keselamatan pasien di Puskesmas Belawa sebagaimana tercantum
dalam Lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
surat keputusan ini.
KEDUA : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan di
adakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Belawa
pada tanggal,02 Januari 2018
KEPALA UPTD
PUSKESMAS BELAWA,

S U H A D A. T

LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS BELAWA


NOMOR : 800/ /PUSK. BELAWA/2018
TENTANG : KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN
MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN

KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN


KESELAMATAN PASIEN UPTD PUSKESMAS BELAWA
1. Kepala UPTD Puskesmas dan seluruh penanggungjawab UKP dan penaggungjawab
UKM wajib berpartisipasi dalam program mutu dan keselamatan pasien mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi
2. Para pimpinan wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan program mutu dan
keselamatan pasien yang dilaksanakan dalam seluruh jajaran puskesmas.
3. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran puskesmas Belawa dengan
pendekatan multidisiplindan dikoordinasikan oleh wakil manejemen Mutu
4. Perencanaan Mutu paling tidak :
a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi baik dari hasil monitoring dan
evaluasi indikator maupun keluhan pasien/keluarga/staf dengan
mempertimbangkan kekritisan resiko tinggi dan kecendrungan terjadi masalah.
b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien.
c. Kegiatan-kegiatan pengukuran pengendalian mutu dan keselamatan pasien
yang terkordinasi dari semua unit kerja dan unit pelayanan
d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan peralihan
indikator, pengumpulan data untuk kemudahan analisis dan ditindak lanjuti
dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
e. Indikator meliputi indikator manajerial, indicator kinerja UKM dan indikator
klinis yang meliputi indikator struktur, proses dan outcome.
f. Upaya-upaya mutu dan keselamatan pasien melalalui standarisasi perancangan
sistem, rancang ulang sistem untuk peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
g. Penerapan manejemen resiko pada semua lini pelayanan baik pelayanan klinik
maupun penyelenggaraan UKM.
h. Manajemen resiko klinis untuk mencegah kejadian sentinel, kejadian tidak
diharapkan, kejadian nyaris cedera dan keadaan potensiel cedera.
i. Program dan kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayann klinis dan
keselamatan pasien termasuk di dalamnya program peningkatan mutu
laboratorium dan program peningkatan mutu pelayanan obat.
j. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu dan keselamatan
pasien.
k. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan pasien.
5. Perancangan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir-butir di bawah ini:
a. Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai puskesmas dan perencanaan
puskesmas
b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga dan staf
c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan UKM, pedoman praktek klinis, standar
pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah dan berbagai panduan dari profesi maupun
panduan dari Kemeterian Kesehatan.
d. Mempertimbangkan informasi dan manajemen resiko.
e. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada di puskesmas.
f. Dibangun berbagai praktek klinis yang baik.
g. Menggunakan informasi dan kegiatan peningkatan yang terkait.
h. Mengintregrasikan dan mengggabungkan berbagai proses dan sistem pelayanan.
6. Seluruh kegiatan mutu dan keselamatan pasien harus didokumentasikan.
7. Wakil Manajemen mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan mutu dan
keselamatan pasiem kepada kepala puskesmas tiap tribulan.
8. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan staf serta
pertimbagan kekritisan resiko tinggi, dan potensial bermasalah, maka area prioritas
yang perlu mendapat perhatian dalam peningkatan mutu dan keselamatan pasien
adalah :
a. Pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien.
b. Pelayanan rawat jalan
c. Pelayanan farmasi
d. Pelayanan gawat darurat.

Anda mungkin juga menyukai