TENTANG
KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU KLINIS
DAN KESELAMATAN PASIEN
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS BAWANG TENTANG KEWAJIBAN
TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN
PASIEN.
Kedua : Kewajiban tenaga klinis sebagaimana dimaksud pada Diktum
pertamatercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kesalahan akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di Bawang
Pada tanggal 1 Januari 2016
Dr. Fatkhurrohman
NIP 19740428 200606 1 014
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS BAWANG
NOMOR
TANGGAL 1 Januari 2016
J
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea
4 adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dan untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk
mencapai tujuan tersebut diselenggarakan program pembangunan nasional secara
berkelanjutan,terencana, dan terarah. Pembangunan kesehatan merupakan bagian
integral dan terpenting dari pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakannya
pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan penting dalam meningkatkan mutu dan
daya saing sumber daya manusia Indonesia.
Puskesmas sebagai pusat kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat public
dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit
tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
Salah satu upaya keberhasilan puskesmas adalah dengan meningkatkan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien. Penerapan mutu klinis dan keselamatan pasien tidaklah
mudah, hal ini disebabkan dari beberapa aspek diantaranya adalah keterbatasan sarana,
prasarana, dan sumber daya manusia baik secara kuantitas maupun secara kualitas, dan
beragamnya dasar pendidikan yang ada pada para pelaksana.
BAB II
KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU KLINIS
DAN KESELAMATAN PASIEN
Pengertian mutu klinis dan keselamatan pasien menurut DepKes RI adalah sebagai
berikut : mutu klinis dan keselamatan pasien adalah kinerja yang menunjuk pada tingkat
kesempurnaan pelayanan kesehatan yang berlandaskan dengan keselamatan pasien, yang
disatu pihak dapat menimbulkan kepuasan pada setiap pasien sesuai dengan tingkat
kepuasan rata-rata penduduk, serta dipihaklain tata cara penyelenggaraannya sesuai
dengan standar dan kode etik profesi yang telah ditentukan dengan mempertimbangkan
keselamatan pasien
Kewajiban tenaga klinis dalam peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien antara lain
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Perencanaan peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien.
Langkah pertama yang harus dilakukan suatu organisasi untuk meningkatkan mutu
klinis dan keselamatan pasien adalah perencanaan. Dalam perencanaan dirumuskan
visi dan misi puskesmas, dan dengan pembentukan komite mutu;
2. Menetapkan standar
Standar adalah suatu pernyataan tentang mutu yang diinginkan. Termasuk dalam
standar adalah pedoman kerja klinik atau protocol klinik, ,SPO, spesifikasi produk/jasa
pelayanan, dan standar kinerja;
3. Mengkomunikasikan pedoman kerja dan standar
Jika standar maupun pedoman kerja telah tersusun, langkah penting yang perlu
dilakukan adalah mengkomunikasikan dan mensosialisasikan penggunaan standar
tersebut dalam memberikan pelayanan. Dengan demikian tiap-tiap karyawan paham
tentang apa yang
harus dilakukan dn apa yang diharapkan oleh pasien;
4. Memantau mutu
Yaitu upaya pengumpulan data untuk mengetahui sejauh mana pelayanan yang
dilakukan sekarang sesuai dengan standar yang diinginkan;
5. Menentukan masalah
6. Perumusan masalah
7. Pembentukan tim kerja
8. Analisis dan mempelajari masalah serta menentukan penyebab masalah
9. Memilih dan merencanakan pemecahan masalah : kegiatan perbaikan mutu
10. Pelaksanaan dan evaluasikegiatan perbaikan mutu