1. Nyeri Somatik
Somatik Superficial : berasal dari kulit, jaringan subkutan, dan
membran mukosa. Bersifat terlokalisir, rasa tajam, rasa tusuk,
rasa robek, atau rasa terbakar
Somatik Dalam : berasal dari otot, tendon, dan tulang. Nyeri ini
bersifat tidak terlokalisir dan tumpul
A. NYERI AKUT
2. Nyeri Visceral
Merupakan bentuk dari nyeri akut yang disebabkan oleh proses
penyakit atau fungsi abnormal dari organ dalam atau jaringan
pembungkusnya (parietal pleura, perikardium, peritonium)
dibagi dalam 4 subtipe
1. True lokalized visceral pain
2. Lokalized parietal pain
3. Refered visceral pain
4. Refered parietal pain.
B. NYERI KRONIK
Didefinisikan sebagai nyeri menetap melewati periode akut suatu
penyakit atau periode waktu untuk sembuh. Periode ini dapat
bervariasi antara 1-6 bulan.
Suatu faktor pembeda nya adalah pada nyeri ini psikologis dan
lingkungan memegang peranan penting.
ANAMNESIS NYERI
P = Provokatif: yang memprokasi nyeri apa yang menjadi penyebab nyeri?
Rudapaksa, benturan? Apa yang membuat lebih baik atau lebih
buruk?
Q = Quality/Kualitas: seperti apa rasanya? Seperti ditusuk benda tajam,
tumpul, sakit, berdenyut, ditusuk jarum, dll?
R = Regio/Radiasi Daerah nyeri dimana rasa sakit itu berada? Menyebar
kemana?
S = Severity/Skala: seberapa berat pakai skala 0 sd 10.
T = Tempo/Timing: waktu yang berkaitan dengan nyeri Kapan nyeri
datang? Apakah rasa sakit itu datang dan pergi atau itu terus
menerus?
• Hasil pemeriksaan,dan terapi sebelumnya, serta responnya
• Ada tidaknya gangguan/kehilangan fungsi organ
• Perubahan Activity of daily living
• Ada tidaknya Potensial emergensi pembedahan
PENILAIAN DERAJAT NYERI (SKALA NYERI)
Skala nyeri adalah pengukuran intensitas nyeri / gambaran
tentang seberapa parah nyeri dirasakan oleh individu. Bersifat
subjektif dan Individual.
0 : Tidak nyeri
1-3 : Nyeri ringan (secara obyektif pasien dapat berkomunikasi dengan baik)
4-6 : Nyeri sedang (secara obyektif pasien menyeringai, dapat menunjukkan lokasi
nyeri atau mendeskripsikan, dapat mengikuti perintah dengan baik)
7-9 : Nyeri berat (secara obyektif pasien terkadang tidak mengikuti perintah tapi
masih respon terhadap tindakan dan menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat
mendeskripsikan dan tidak dapat diatasi dengan alih posisi nafas distraksi)
10 : Nyeri yang sangat (pasien sudah tidak dapat mendeskripsikan lokasi nyeri, tidak
dapat berkomunikasi, memukul)
WONG BAKER FACES PAIN SCALE
Digunakan pada pasien pediatrik dengan kesulitan verbal
Pasien dewasa dan anak > 3 tahun
Farmakologis
TATALAKSANA NYERI NON FARMAKOLOGIK
• Terapi comforting : mengajak orang tua / wali untuk memberikan
pelukan ke anak yang sedang mengalami nyeri .
• Distraksi terhadap nyeri: mengalihkan atensi ke hal lain seperti musik,
cahaya, warna, komputer, permainan, film, dan sebagainya
• Terapi perilaku : mengurangi perilaku yang dapat meningkatkan nyeri
dan meningkatkan perilaku yang dapat menurunkan
• Terapi relaksasi : mengepalkan dan mengendurkan jari tangan,
menggerakkan kaki sesuai irama, menarik napas dalam dan membuang
nafas perlahan - lahan
TATALAKSANA NYERI FARMAKOLOGIS
TATALAKSANA NYERI FARMAKOLOGIS
1. Topikal NSAID
2. Topikal Lokal anestesi (lidokain patch, EMLA)
3. Parasetamol
4. NSAID
5. Anti depresan (amitriptilin, despiramin, dll)
6. Anti konvulsan (Carbamazepin, gabapentin)
7. Antagonis kanal Calsium (verapamil, ziconotide, nimodipin, dll)
8. Opioid
ASESMEN ULANG NYERI
Nyeri dilakukan pada pasien yang dirawat lebih dari beberapa jam dan menunjukkan
adanya rasa nyeri, sebagai berikut :
Lakukan asesmen nyeri yang komprehensif setiap kali melakukan
pemeriksaan fisik pada pasien
Dilakukan pada pasien yang mengeluh nyeri 1 jam setelah tata laksana nyeri,
setiap 4 jam (pada pasien yang sadar/bangun), pasien yang menjalani
prosedur kedokteran yang menyakitkan, sebelum transfer pasien dan
sebelum pasien pulang dari rumah sakit.
Pada pasien yang mengalami nyeri kardiak (jantung), lakukan asesmen ulang
setiap setiap 8 menit setelah pemberian nitrat atau obat-obatan intravena
Pada nyeri akut / kronik, lakukan asesmen ulang tiap 30 menit – 1 jam
setelah pemberian obat nyeri.
TERIMAKASIH