Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN MUNA

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS WATOPUTE
Jln. Poros Raha-Wamengkoli Km.5 Kec. Watopute Kab. Muna
Email: puskesmaswatopute@gmail.com Kode Pos : 93655

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS WATOPUTE
NOMOR: /SK/Pusk.WTP/VII/2017

TENTANG
KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU KLINIS
DAN KESELAMATAN PASIEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA PUSKESMAS WATOPUTE

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu klinis dan


keselamatan pasien puskesmas, perlu disusun aturan tentang
kewajiban tenaga klinis dalam peningkatan mutu klinis dan
keselamatan pasien;

b. bahwa sehubungan dengan butir a tersebut diatas maka perlu


menetapkan surat keputusan kepala Puskesmas Watopute
tentang kewajiban tenaga klinis dalam peningkatan mutu
klinis dan keselamatan pasien.;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan


(Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3495);

2. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik


Kedokteran (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 116,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4431);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga


Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1996 Nomor 49,
Tambahan Lembaran Negara 3637);
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 159.b/Menkes/Per/II/
1998 tentang Rumah Sakit;

5. Keputusan Menteri Kesehatan Repubik Indonesia Nomor


1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah
Sakit;

6. Peraturan Daerah Kabupaten Muna Nomor 6 Tahun 2016


tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Muna;

7. Peraturan Bupati Muna Nomor 23 Tahun 2013 Tentang


Pembentukan Pusat Kesehatan Masyarakat (Berita Daerah
Kabupaten Muna Tahun 2013 Nomor 34 Seri D).

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS WATOPUTE TENTANG


KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU
KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS WATOPUTE
Kesatu : Setiap Tenaga Klinis wajib melakukan upaya peningkatan mutu
klinis.
Kedua : Setiap Tenaga klinis harus memperhatikan keselamatan pasien
dalam memberikan pelayanan kesehatan Puskesmas Watopute
Sebagai mana Yang Tercantum dalam Lampiran Surat keputusan
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka
akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Watopute
Pada Tanggal : Juli 2017
KEPALA PUSKESMAS WATOPUTE,

WD. SITI NURIDA, MR


Lampiran : SK Kepala Puskesmas Watopute
No. /SK/Pusk.WTP/VII/2017
Tanggal  Juli 2017

KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN


PASIEN PUSKESMAS WATOPUTE

1. Kepala Puskesmas dan seluruh penanggung jawab UKP dan penanggung jawab
UKM wajib berpartisipasi dalam program peningkatan mutu dan keselamatan
pasien mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi.
2. Para pimpinan wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan Program
peningkatan mutu dan keselamatan pasien yang diselenggarakan di seluruh
jajaran puskesmas.
3. Perencanaan peningkatan mutu dan keselamatan pasien disusun oleh seluruh
jajaran Puskesmas Watopute dengan pendekatan multidisiplin, dan
dikoordinasikan oleh Wakil Manajemen Mutu
4. Perencanaan peningkatan mutu dan keselamatan pasien berisi paling tidak:
a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil monitoring
dan evaluasi indikator, maupun keluhan pasien/ keluarga/ staf dengan
mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi dan kecenderungan terjadinya
masalah.
b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien
c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan keselamatan
pasien yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan unit pelayanan.
d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan
indikator, pengumpulan data, untuk kemudian dianalisis dan ditindak lanjuti
dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
e. Indikator meliputi indikator manajerial, indikator kinerja UKM, dan indikator
klinis, yang meliputi indikator struktur, proses, dan outcome.
f. Upaya-upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien melalui
standarisasi, perancangan sistem, rancang ulang sistem untuk peningkatan
mutu dan keselamatan pasien.
g. Penerapan manajemen risiko pada semua lini pelayanan baik pelayanan
klinis maupun penyelenggaraan UKM.
h. Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel,
kejadian tidak diharapkan, kejadian nyaris cedera, dan keadaan potensial
cedera.
i. Program dan Kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis dan
keselamatan pasien, termasuk di dalamnya program peningkatan mutu
laboratorium dan program peningkatan mutu pelayanan obat.
j. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu dan keselamatan
pasien.
k. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk menyampaikan
permasalahan, tindak lanjut, dan kemajuan tindak lanjut yang dilakukan.
l. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan pasien.
5. Perancangan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir-butir di bawah ini:
a. Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai Puskesmas, dan
perencanaan Puskesmas,
b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, dan staf,
c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan UKM, pedoman praktik klinis,
standar pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah dan berbagai panduan dari
profesi maupun panduan dari Kementerian Kesehatan,
d. Sesuai dengan praktik bisnis yang sehat,
e. Mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko,
f. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada di
Puskesmas,
g. Dibangun berbasis praktik klinis yang baik,
h. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait,
i. Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan sistem
pelayanan.
6. Seluruh kegiatan mutu dan keselamatan pasien harus didokumentasikan.
7. Wakil manajemen mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien kepada Kepala Puskesmas tiap tribulan.
8. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/ keluarga dan staf, serta
mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi, dan potensial bermasalah, maka area
prioritas yang perlu mendapat perhatian dalam peningkatan mutu dan
keselamatan pasien adalah:
a. Pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien.
b. Pelayanan rawat jalan
c. Pelayanan Farmasi
d. Pelayanan Gawat Darurat

Anda mungkin juga menyukai