Anda di halaman 1dari 30

PROGRAM KERJA

TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

DISUSUN OLEH :

TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

RUMAH SAKIT ISLAM GORONTALO

TAHUN 2021

i
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Buku PROGRAM KERJA
TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI ini berhasil disusun.

Perlu disadari bahwa masih kurangnya kwalitas dan kwantitas


pengendalian infeksi di rumah sakit sangat terkait komitmen pimpinan
rumah sakit serta memerlukan dukungan dari semua karyawan dan
karyawati di rumah sakit. Infeksi HAIs pada prinsipnya dapat dicegah,
walaupun mungkin tidak dapat dihilangkan sama sekali. Untuk itu telah
disusun Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit
yang aplikatif sehingga diharapkan penyelenggaraan pencegahan dan
pengendalian infeksi di rumah sakit dapat dilakukan lebih optimal.

Terima kasih yang sebesar besarnya, kami haturkan kepada Direktur RS


Islam Gorontalo yang telah memberikan dukungan moril dan materiil
dalam pembuatan program kerja ini, para anggota TIM PPI, para pejabat
struktural dan tenaga fungsional di lingkungan RS Islam Gorontalo yang
telah memberikan masukan dalam proses penyusunan program ini, serta
seluruh staf di RS Islam Gorontalo yang telah dan akan berpartisipasi
aktif mulai dari proses penyusunan, pelaksanaan sampai pada proses
monitoring dan evaluasi program ini.

Gorontalo , Januari 2021


Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul i
Kata Pengantar ii
Daftar isi iii
A. PENDAHULUAN 1
B. LATAR BELAKANG 1
C. TUJUAN 2
D. PROGRAM KERJA KOMITE PPI 3
E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN 3
F. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN 7
G. SASARAN 12
H. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 14
I. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN 18
J. PENUTUP 19
DAFTAR PUSTAKA 20

iii
PROGRAM KERJA
TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)

A. Pendahuluan
Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki
peran yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan
kesehatan masyarakat. Oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk
dapat memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai
dengan standar yang telah ditentukan.

Disisi lain, rumah sakit dapat menjadi mata rantai transmisi


penyakit. Penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan atau
Healthcare Associated Infection (HAIs) merupakan salah satu
masalah kesehatan diberbagai negara di dunia, termasuk
Indonesia. Dalam forum Asian Pasific Economic Comitte (APEC) atau
Global health Security Agenda (GHSA) penyakit infeksi terkait
pelayanan kesehatan telah menjadi agenda yang di bahas. Hal ini
menunjukkan bahwa HAIs yang ditimbulkan berdampak secara
langsung sebagai beban ekonomi negara.

Infeksi Rumah Sakit (IRS) atau HAIs (Health-care Associated


Infections) merupakan masalah serius yang harus dicegah dan
dikendalikan sebaik-baiknya. Angka kejadian Hais Terus meningkat
antara 1-40% yang berdampak pada peningkatan lama rawat (LOS),
biaya perawatan dan resiko morbilitas dan mortalitas. Angka
kejadian HAIs meningkat sampai 40% di Asia, Amerika Latin dan
Afrika. Oleh karena itu World Health Organization (WHO) melalui
gerakan Global Patient Safety Challenge menekankan pentingnya
program pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI).

Secara prinsip, kejadian HAIs sebenarnya dapat dicegah bila


fasilitas pelayanan kesehatan secara konsisten melaksanakan
program PPI. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi merupakan
upaya untuk memastikan perlindungan kepada setiap orang
terhadap kemungkinan tertular infeksi dari sumber masyarakat
umum dan disaat menerima pelayanan kesehatan pada berbagai
fasilitas kesehatan.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, khususnya di
bidang pelayanan kesehatan, perawatan pasien tidak hanya
dilayani di rumah sakit saja tetapi juga di fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya, bahkan di rumah (home care).
B. Latar Belakang
Berdasarkan angka infeksi di RS Islam Gorontalo pada tahun
2021, diantaranya Infeksi Daerah Operasi ( IDO ) sebesar 0%,
Flebitis 0,2 ‰, Infeksi Saluran Kemih (ISK) sebesar 0 ‰, maka
dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas
pelayanan kesehatan sangat penting bila terlebih dahulu petugas
dan pengambil kebijakan memahami konsep dasar penyakit infeksi.
Penerapan Kewaspadaan standar yang belum optimal Seperti :
a. Tingkat kepatuhan petugas untuk melakukan kebersihan
tangan tahun 2021 adalah 96,82%
b. Kebersihan Lingkungan Rumah sakit belum Optimal/ Masih
Kotor.
c. Data kesehatan karyawan dengan capaian,
- Skreening Gizi : Juru Masak
- Skreening Hepatitis B (Bagi petugas di area resiko tinggi )
- Pemeriksaan klinis petugas di ruang resiko tinggi oleh
dokter ahli penyakit dalam bagian paru
- Pemeriksaan Swab Antigen Tenaga Kesehatan RS Islam
Gorontalo
- Pemberian vaksin Covid-19 untuk tenaga kesehatan RS
Islam Gorontalo
d. Petugas yang tertusuk jarum (Neddle Stick Injury) (tidak
terlapor).
Berdasarkan hasil laporan kegiatan Tim PPI tahun 2021
maka di tahun 2022 usulan kegiatan yang akan dilakukan adalah
sebagai berikut : Surveilans IDO, pembuatan ICRA Renovasi Dan
pembangunan, melakukan pengelolaan kejadian luar biasa setiap
ada kejadian, monitoring peralatan Single-Use yang di Re-Use,
kepatuhan Hand Hygine, kejadian tertusuk jarum bekas pakai
pasien, manajemen Loundry dan Linen, monitoring Area
Laboraturium, Kesehatan Karyawan, pendidikan dan pelatihan
petugas dan monitoring pengelolaan limbah benda tajam. maka
perlu disusun program pencegahan dan pengendalian infeksi di RS
Islam Gorontalo agar terwujud pelayanan kesehatan yang bermutu
dan dapat menjadi acuan bagi semua pihak yang terlibat dalam
pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi serta dapat
melindungi masyarakat dan mewujudkan patient safety.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengurangi resiko infeksi yang berkaitan dengan pelayanan
kesehatan pada pasien, petugas baik staf klinis/non klinis,
pengunjung dan masyarakat sekitar RS melalui program
pencegahan dan pengendalian infeksi di Rumah Sakit (PPIRS).
2. Tujuan Khusus
a. Terlaksananya praktik kebersihan tangan.
b. Terlaksananya kebersihan lingkungan rumah sakit.
c. Terlaksananya surveilens Infeksi Rumah Sakit.
d. Terlaksananya investigasi outbreak/KLB.
e. Terlaksananya Kesehatan Kerja.
f. Terlaksananya edukasi PPI.
g. Terlaksananya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Infeksi
Covid-19
h. Terlaksananya monitoring dan evaluasi pelaksanaan PPI.

2
D. Program Kerja Komite PPI, yang meliputi :
1. Kebersihan tangan
2. Kebersihan lingkungan rumah sakit
3. Surveilens infeksi
4. Investigasi ( Outbreak ) penyakit infeksi

6. Kesehatan kerja
7. Edukasi PPI

8. Menetapkan sasaran penurunan resiko infeksi.


9. Mengukur dan me-review resiko infeksi.
10. Melaksanakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Covid-
19
11. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan PPI.

E.Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


a. Kebersihan Tangan
 Audit 6 langkah dan 5 moment kebersihan tangan
kepada semua petugas baik klinis dan non klinis.
 Audit fasilitas kebersihan tangan baik hand wash
maupun handrub
 Usulan kelengkapan fasilitas kebersihan tangan
 Edukasi Kebersihan tangan ke petugas, pasien,
pengunjung dan masyarakat.
b. Kebersihan Lingkungan Rumah Sakit
 Audit 4 R ( Resik , Rapi, Rawat, Rajin ) di semua
lingkungan RS.
 Audit kepatuhan petugas pembuangan limbah/ sampah
 Usulan kelengkapan fasilitas kebersihan lingkungan.

3
c. Surveilans resiko infeksi
 Infeksi Daerah Operasi ( IDO )

 Plebitis
 Infeksi Saluran Kemih ( ISK )

d. Investigasi wabah ( outbreak ) penyakit Infeksi


 Persiapan lapangan
 Memastikan KLB
 Verifikasi Diagnosa
 Tetapkan kasus KLB ( umumkan )
 Pengolahan data deskriptif
 Buat langkah penanggulangan
 Evaluasi hasil
 Pencegahan dan penanggulangan
 Observasi hasil tindakan
 Komunikasi hasil temuan
 Kasus dihentikan
e. Kesehatan Kerja
 Medical Chek Up seluruh karyawan sesuai prioritas
 Tracing Kontak erat Covid -19
 Laporan pasca pajanan
 Profilaksis pasca pajanan
 Pasca pajanan HIV
 Pasca pajanan Hepatitis B
 Imunisasi
 Hepatitis B
 Vaksin Covid-19

4
g. Edukasi PPI
 Kegiatan diklat eksternal
 Pelatihan PPI Dasar
 Pelatihan PPI Lanjut
 Pelatihan IPCN
 Pelatihan IPCN Lanjut
 Pelatihan TOT PPI
 Pelatihan IPCD
 Pertemuan Ilmiah Tahunan
 Pelatihan/Seminar/Workshop PPI lainnya
 Kegiatan diklat internal
 Orientasi pegawai baru ( klinis non klinis )
 Orientasi mahasiswa baru ( klinis dan non klinis )
 In House Training Staf Klinis ( PPA) secara berkala
 In House Training Staf Non Klinis
 Edukasi Pasien dan keluarga
 Edukasi Pengunjung
h. Assesment berkala terhadap resiko dan analisis resiko, serta
risk register
 Infection Control Risk Assesment ( ICRA ) unit :
 Rawap Inap
 Rawat Jalan
 Instalasi Gawat Darurat
 Instalasi Farmasi

 Instalasi Bedah Sentral

5
 Infection Control Risk Assesment ( ICRA ) kegiatan
penunjang:
 Tindakan invasife (pencampuran obat
suntik, pemberian suntikan, terapi cairan )
 pemrosesan alat dan sterilisasi
 pengelolaan linen dan laundry
 pengelolaan limbah dan benda tajam
 pelayanan makanan
 pengelolaan kamar jenazah
 Infection Control Risk Assesment ( ICRA ) kontruksi:
 renovasi
 demolisi
 pembangunan gedung baru/kontruksi

i. Menetapkan sasaran penurunan resiko


 Menurunkan resiko HAIs:
 Penerapan Bundles /Pencegahan IDO
 Penerapan Bundles /Pencegahan Plebitis
 Penerapan Bundles /Pencegahan ISK

j. Mengukur dan mereview resiko infeksi


 Skoring Resiko Infeksi:
 Resiko HAIs
 ICRA Unit
 ICRA penunjang
 ICRA Kontruksi
 Resiko Laboratorium
 Review resiko infeksi
 Dilakukan upaya menurunkan resiko infeksi
dengan PDSA.
k. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan PPI
 Monitoring dan supervisi tiap bulan
 Analisa dan evaluasi tiap 3 bulan
 Rapat dengan IPCLN tiap bulan
 Rapat dengan Komite PPI setiap 3 bulan
 Rapat dengan Komite PMKP setiap 4 bulan
 Rapat dengan unit terkait setiap 4 bulan atau sewaktu-
waktu diperlukan

6
F. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Kebersihan tangan
a. Monitor kepatuhan 5 moment kebersihan tangan
Memonitoring evaluasi dan analisa pada 5 moment
kebersihan tangan petugas baik klinis dan Non Klinis
 Pelaksana kegiatan : IPCN dan IPCLN
 Waktu pelaksanaan : setiap bulan
 Cara melaksanakan : melakukan pengamatan kepada
staf/petugas baik klinis dan Non Klinis tentang kepatuhan
5 moment hand hygiene .
b. Monitor kelengkapan fasilitas kebersihan tangan
 Pelaksana kegiatan : IPCN dan IPCLN
 Waktu pelaksanaan : setiap bulan
 Cara melaksanakan:melakukan pengamatan kelengkapan
fasilitas kebersihan tangan baik handrub maupun
handwash.
c. Usulan kelengkapan fasilitas kebersihan
 Pelaksana kegiatan : IPCN dan IPCLN
 Waktu pelaksanaan : setiap bulan
 Cara melaksanakan : membuat anggaran jumlah
kebutuhan fasilitas kebersihan tangan baik handrub
maupun handwash diseluruh unit
d. Kampanye 6 langkah dan 5 moment kebersihan tangan
kepada petugas, pasien, keluarga, pengunjung dan
masyarakat
 Pelaksana kegiatan : IPCN, IPCLN, Perawat PPA
 Waktu pelaksanaan : setiap bulan di poliklinik
rawat jalan, setiap menerima pasien baru oleh perawat
PPA
 Cara melaksanakan : melakukan edukasi secara langsung
tentang cuci tangan ( 6 langkah 5 moment)
kepada petugas, pasien, keluarga, pengunjung
dan masyarakat

7
2. Kebersihan Lingkungan Rumah Sakit
a. Monitor 4 R ( ringkas, rapi,rawat, rajin )
Memonitoring evaluasi dan analisa 4 R diseluruh
lingkungan rumah sakit

 Pelaksana kegiatan: IPCN dan IPCLN


 Waktu pelaksanaan: setiap bulan
 Cara melaksanakan:melakukan pengamatan disemua
unit dan instalasi menggunakan cek lis.
b. Monitor kepatuhan petugas pembuangan limbah /sampah
Memonitoring evaluasi dan analisa kepatuhan pembuangan
sampah infeksius dan sampah non infeksius pada
staf/petugas , pasien dan pengunjung
 Pelaksana kegiatan: IPCN dan IPCLN
 Waktu pelaksanaan: setiap bulan
 Cara melaksanakan:melakukan pengamatan
disemua unit dan instalasi tentang kepatuhan
pembuangan limbah sampah menggunakan cek lis.
c. Usulan kelengkapan fasilitas kebersihan lingkungan
 Pelaksana kegiatan: IPCN
 Waktu pelaksanaan: setiap bulan
 Cara melaksanakan:membuat daftar kebutuhan fasilitas
kebersihan lingkungan sesuai rekomendasi PPI dan
melakukan rapat koordinasi dengan Instalasi Penyehatan
Lingkungan dan vendor cleaning service

8
3. Surveilens Resiko infeksi
 Pelaksana kegiatan : IPCN yang dibantu IPCLN
 Waktu pelaksanaa : setiap hari
 Cara melaksanakan : melakukan surveilens pasien
yang mengalami Infeksi Saluran Kemih (ISK) dengan target
pasien yang terpasang Catheter urine menetap di Rumah
Sakit Islam, pasien yang mengalami Infeksi Daerah
Operasi (IDO) dengan target pasien yang dilakukan operasi
di rumah Sakit meliputi dengan kriteria operasi bersih dan
bersih terkontaminasi, Plebitis pada pasien yang terpasang
terpasang Perifer vena line.
4. Investigasi wabah/outbreak/Kejadian Luar Biasa/KLB
 Pelaksana kegiatan : Komite PPI
 Waktu pelaksanan : bila terjadi KLB
 Cara melaksanakan :bersama dengan Komite PMKP
melakukan investigasi KLB infeksi RS.
5. Pengawasan Anti Mikroba yang aman
 Berkoordinasi dengan tim PPRA .
 Penggunaan Antimikroba yang aman berdasarkan pada tiga
indikasi :
 Indikasi propilaksis bedah pada pre operasi

bersih/bersih terkontaminasi.

 Terapi Empiris pada kasus infeksi atau diduga

infeksi tetapi belum diketahui kuman dan

sensitifitasnya .

9
 Terapi Definitif dengan dasar pemeriksaan kultur

kuman.

6. Kesehatan Kerja

Melaksanakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja ( K3 )

 Pelaksanaan kegiatan: Tim K3RS dan Komite PPI


 Waktu pelaksanaan:sesuai kejadian dan kebutuhan
 Cara melaksanakan: Koordinasi antara Komite
K3 dan Komite PPI
7. Edukasi PPI

Meningkatkan pengetahuan petugas, pasien dan


pengunjung tentang PPI
 Pelaksana kegiatan :Komite PPI ,PKRS, Sie Diklat
 Waktu pelaksanaan :sesuai kebutuhan
 Cara melaksanakan : melakukan edukasi pada
petugas, pasien dan pengunjung dengan memberikan
materi tentang PPI.
8. Asessment Resiko berkala

 Pelaksana kegiatan: IPCN


 Waktu pelaksanaan: sebulan sekali
 Cara melaksanakan: melakukan monitoring evaluasi
ruang gizi, londry, CSSD, Kamar jenazah, ruang
rawat inap, IBS, lokasi renovasi/ demolisi /
pembangunan gedung baru serta unit lain terhadap
kepatuhan prinsip PPI
9. Menetapkan sasaran penurunan resiko

 Pelaksana kegiatan : Komite PPI


 Waktu pelaksanaan :setiap 3 bulan
 Cara melaksanakan : melakukan monitoring
evaluasi penerapan Bundle HAIs dan penerapan
penurunan resiko di laboratorium

10
10. Mengukur dan mereview resiko infeksi

 Pelaksana kegiatan : Komite PPI dan PMKP


 Waktu pelaksanaan: Setahun sekali
 Cara melaksanakan: mengidentifikasi resiko
infeksi selama setahun kemudian menganalisa dan
menindak lanjuti resiko infeksi tersebut
11. Melaksanakan pencegahan dan pengendalian
Infeksi Covid-19
 Pelaksana kegiatan : semua civitas hospitalia
 Waktu pelaksanaan : setiap hari
 Cara melaksanakan :
a. Melaksanakan pengaturan alur layanan ( Alur
pasien, skrining dan triase )
b. Melaksanakan pembagian Zonasi pelayanan ( Covid -19
dan Non Covid -19)
c. Melaksanakan penerapan PPI ( Protokol bagi pasien
dan petugas )
12. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan PPI
 Pelaksana kegiatan : IPCN
 Waktu pelaksanaan : Sebulan sekali
 Cara melaksanakan : melakukan monitoring setiap
bulan kemudian dilakukan analisa setiap 3 bulan sekali

bersama Komite PPI dan menindak lanjuti hasil evaluasi

G. SASARAN

1. Kebersihan tangan
 kepatuhan 6 langkah kebersihan tangan 100 %
 Kepatuhan 5 moment kebersihan tangan 85 %
 Kelengkapan fasilitas kebersihan tangan 100%
2. Kebersihan lingkungan rumah sakit
 Kepatuhan penerapan 4R di semua unit 100%
 Kepatuhan pemilahan dan pembuangan sampah 100%
 Kelengkapan fasilitas kebersihan lingkungan 100%

11
2. Surveilens infeksi
 Tercapainya data surveilens HAIs ( Plebitis, ISK, IDO )
100%
3. Investigasi ( Outbreak ) penyakit infeksi.
 Tercapainya investigasi outbreak infeksi (bila ada )100%

4 Kesehatan kerja
 Terlaksananya pemeriksaan berkala pada staf 100%
 Terlaksananya Propilaksis pasca pajanan 100%
 Terlaksananya Imunisasi Hepatitis B 100%
6. Edukasi PPI
 Terlaksananya edukasi PPI kepada staf sesuai usulan
100%
 Terlaksananya edukasi PPI kepada pasien, keluarga dan
pengunjung 100%
7. Assesment resiko secara berkala
 Terlaksananya monitoring unit penunjang, ranap dan
renovasi 100%
8. Menetapkan sasaran penurunan resiko
 Angka kejadian (insiden rate) Infeksi Daerah Operasi
(IDO) ≤ 2%;
 Angka kejadian (insiden rate) Plebitis ≤ 1 ‰.

12
 Angka kejadian (insiden rate) Infeksi SaluranKemih(
ISK )≤4,7‰.

10. Melaksanakan pencegahan dan pengendalian Infeksi


Covid -19
− Tercapainya pencegahan dan pengendalian infeksi Covid
-19 100 %
11. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan PPI
 Tercapainya monitoring dan evaluasi PPI 100%

13
H. JADWAL KEGIATAN

Bulan
No Kegiatan Keterangan
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des

1. Audit fasilitas kebersihan tangan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Audit kepatuhan kebersihan


2. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Tangan

3. Re edukasi kebersihan tangan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Audit kepatuhan pemilahan dan


4. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
pembuangan sampah

5. Audit Kebersihan lingkungan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Pemeriksaan kualitas air, udara


6. √ √ Kerjasama IPL
dan permukaan lingkungan

7. Suveilens infeksi rumah sakit √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

8. Investigasi outbreak/KLB √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Bila ada kasus

14
Pengawasan antimikroba yang Kerjasama Tim
9. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
aman PPRA

10. Monitoring kesehatan kerja √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Kerja sama K3RS

11. Edukasi staf klinis/ non klinis √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Edukasi karyawan/mahasiswa
Kerja Sama Tim
12. Baru √ √ √ ppi

Edukasi pasien keluarga dan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Kerjasama PKRS


13. pengunjung

14. Pelatihan/seminar ekternal Kerja sama Diklat

15. Monitoring Unit Gizi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

16. Monitoring Unit Loundry √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

17. Monitoring Unit CSSD √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

18. Monitoring Unit Kamar Jenazah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

19. Monitoring Unit Laboratorium √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

15
Monitoring
20. Renovasi/demolisi/kontruksi
Bila ada

21. Monitoring tindakan invasif √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √


Monitoring penerapan Bundle
22. Monitoring HAIs √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

23. Rapat IPCLN


√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
24. Rapat Komite PPI
√ √ √ √
25. Rapat dengan unit terkait
√ √ √ √
26. Rapat dengan PMKP
√ √ √
27. Mengukur dan me review infeksi

28. Monitoring pelaksanaan PPI
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
29. Monitoring pemeriksaan tehnik
dan mekanic
√ √ Kerjasama IPSRS
30. Menganalisa hasil monitoring PPI
√ √ √

16
31. Membuat usulan ruang isolasi

tekanan negatif

32. Membuat usulan ruang isolasi



tekanan positif


34. Monitoring ruangan Isolasi

35. Monitoring pemakaian dan


√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
pelepasan APD

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
36. Diseminasi hasil monitoring PPI √

37. Membuat laporan bulanan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

38. Membuat laporan 3 bulanan √ √ √


17

I. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN KOMITE PPI

No Kegiatan Rician kegiatan Targe PJ Waktu


Pokok t pelaksanaa
n
1. Surveilan IDO 1. Pengumpulan data Angka kejadian ido IPCN Bulanan
≤ 2%
2. Analisa data

3. Interpretasi data

4. Audit surveilans harian HMIS 100%

3. Pelaksanaan Kebersihan tangan 1. Audit kebersihan tangan Angka kepatuhan ≥ Komite Bulanan
85% PPI
4. Monitoring pengelolaan limbah benda tajam 1. Monitoring ketersediaan dan tempat 100% Komite PPI dan Bulanan
limbah benda tajam Instalasi
2. Monitoring pembuangan limbah benda IPSSRS
tajam

6. Monitoring pelaksanaan isolasi pasien 1. Melakukan monitoring kriteria pasien 100% Komite PPI Bulanan
masuk ruang isolasi

23
2. Melakukan monitoring pembersihan
ruang isolasi
3. Melakukan monitoring sirkulasi udara ,
standar ruang isolasi
4. Melakukan monitoring ketersediaan
APD

24
5. Memberikan IHT terhadap petugas 1x/tahun Komite PPI 1x/tahun
ruang isolasi dan Bagian
Diklat
7. Monitoring kejadian tertusuk jarum bekas pakai 1. Koordinasi dengan Tim K3RS Angka kejadian NSI 0% Komite PPI dan Bulanan
pasien Tim K3RS
2. Edukasi petugas 100% Satu tahun sekali

9. Asesmen berkala terhadap risiko 1. Melakukan kajian resiko infeksi 100% Komite PPI Setiap tindakan
pada pembongkaran dan renovasi
gedung
2. Melakukan kajian resiko infeksi pada 100% Komite PPI Satu tahun sekali
proses dan prosedur asuhan invasif
3. Melakukan kajian resiko infeksi pada 100% Komite PPI Satu tahun sekali
proses kegiatan penunjang pelayanan
seperti prosedur dan proses sterilisasi,
pengelolaan sampah, penyediaan
makanan, pelayanan dikamar jenazah
dan
pelayanan linen
10. Menetapkan sasaran penurunan risiko 1. Melakukan audit di unit pelayanan 100% Komite PPI Bulanan
pasien (ruang rawat inap, rawat jalan,
laboratorium, dll)
2. Melakukan supervisi di unit pelayanan 100% Komite PPI Bulanan
pasien
11. Mengukur dan me-review risiko infeksi 1. Menetapkan indikator mutu Komite PPI 1x/tahun Komite PPI dan Satu tahun sekali
Komite Mutu dan
Keselamatan
pasien
12. Melakukan investigasi wabah (out break) 1. Monitoring kejadian (out break) penyakit 100% Komite PPI Setiap KLB
penyakit infeksi infeksi
13. Monitoring peralatan single-use menjadi re-use 1. Monitoring fungsi alat dan uji 100% Komite PPI dan Tiga bulan sekali
mikrobiologi peralatan single-use yang Instalasi
di re-use CSSD/Lundry
2. Monitoring pasien yang menggunakan
peralatan single-use yang di re-use
14. Monitoring pengelolaan linen di unit laundry 1. Monitoring alur linen bersih dan kotor 100% Komite PPI Satu bulan sekali
dan Instalasi
2. Monitoring penyimpanan linen bersih IPSS

15. Pelaksanaan penggunaan APD 1. Audit kepatuhan APD 80% Komite PPI Satu bulan sekali

2. Ketersediaan APD 100%

25
16 Pendidikan dan pelatihan petugas 1. Pelatihan internal PPI (untuk seluruh 100% Dua tahun sekali
. anggota Komite PPI)
2. IHT PPI untuk IPCLN Satu tahun sekali

3. Sosialisasi hasil HAIs, laporan tri Tiga bulan sekali


wulan dan audit PPI
4. Sosialisasi program Komite PPI Satu tahun sekali
Komite PPI
5. Pelatihan eksternal PPI untuk anggota Satu tahun sekali
komite PPI
6. Perayaan Hand hygiene day (seminar Satu tahun sekali
dan lomba)
7. Memberikan IHT terhadap petugas Satu tahun sekali
ruang isolasi
17 Perlindungan kesehatan karyawan 1. Pemeriksaan berkala pegawai 100% Komite PPI Satu tahun sekali
. dan Bagian
SDM
2. Laporan pajanan/ tertusuk jarum 100% Komite PPI dan Bulanan
Tim K3RS
3. Pemberian Imunisasi 100% Komite PPI Satu tahun sekali
dan Bagian
4. Pengobatan dan konseling pegawai SDM Setiap kejadian

18 Monitoring Alat kedaluarsa 1. Monitoring alat kedaluarsa 100% Komite PPI dan Tiga bulan sekali
. Instalasi
CSSD/Lundry
19 Surveilans Kasus Pandemi Covid 19 2. 1. Pengumpulan data 100% Komite PPI Bulanan
.
3. Analisa data 100% Komite PPI Bulanan

4. Interpretasi data 100% Komite PPI Bulanan

20 Penerapan protokol kesehatan 5. Audit kepatuhan kebersihan tangan 100% Komite PPI Bulanan
. pada petugas di ruang isolasi covid-19
6. Audit kepatuhan pemakaian apd pada 100% Komite PPI Bulanan
petugas di ruang isolasi covid-19
7. Audit kepatuhan petugas dalam 100% Komite PPI Bulanan
pelaksanaan distancing di
lingkungan rumah sakit

26
27
I. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan

1. Pencatatan, Pelaporan Dan Evaluasi

a. Pencatatan
1) Setiap hari IPCN yang dibantu IPCLN mencatat data infeksi
rumah sakit di unit-unit pelayanan (surveilans) dengan
menggunakan SIMRS, mendokumentasikan hasil audit
kepatuhan kebersihan tangan, kepatuhan penerapan
SPO/kebijakan PPI dan atau monitoring penerapan PPI di
semua unit pelayanan.
2) Data yang terkumpul akan dibuatkan analisa oleh Komite PPI.
b. Pelaporan
1) Setiap1(satu)bulan sekali data surveilens dikumpulkan dan
dibuatkan laporan oleh IPCN untuk didiskusikan dengan
Komite PPI dan selanjutnya setiap 3 (tiga )bulan laporan
dikirim ke Direktur RS Islam Gorontalo dan Komite
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
2) Monitoring unit dikumpulkan selama periode 3 bulan, dianalisa
dan didiskusikan dengan Komite PPI, selanjutnya dibuatkan
laporan yang dikirim ke Direktur RS Islam Gorontalo.
c. Evaluasi
1) Evaluasi Proses
a) Semua kegiatan program berjalan sesuai jadwal.
b) Formulir monitoring terisi sesuai jadwal. 28

2) Evaluasi Hasil
Hasil kegiatan program PPI setiap 3 (tiga ) bulan akan
dilakukan feed back oleh Direktur untuk dilakukan tindak
lanjut oleh Komite PPI.

18
J. Penutup

program kerja ini dibuat sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan


pencegahan dan pengendalian infeksi RS Islam Gorontalo. Diharapkan
dengan kegiatan ini dapat meningkatkan mutu pelayanan RS Islam
Gorontalo melalui pencegahan dan pengendalian infeksi.
DAFTAR PUSTAKA

1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);
2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang


Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Akreditasi Rumah Sakit (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 413);
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 1676);
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 8 Tahun 2015 tentang
Program Pengendalian Resistensi Antimikroba di Rumah Sakit
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 334);
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017 tentang
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasyankes;
8. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor56
Tahun 2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahayadan Beracun dari
Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 598);
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 tahun 2019
tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
10. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
HK.01.07/MENKES/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi COVID-19

20

Anda mungkin juga menyukai