TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Kolelitiasis adalah batu yang terbentuk oleh colesterol, kalsium, bilirubinat atau
Doengoes, 2000).
Batu empedu adalah endapan satu atau lebih komponen empedu berupa kolesterol,
disebabkan oleh batu, yang kemudian menghambat aliran empedu dan menyebabkan
Kolelitiasis adalah adanya batu empedu dan dapat langsung diteruskan dengan
adalah endapan satu atau lebih komponen empedu berupa kolesterol, bilirubin,
B. Patofisiologi
Jenis jenis batu empedu :
C. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan medis
a. Penatalaksanaan operatif
1) Kolesistektomi : Bandung empedu dibuka, batu dan cairan empedu dikeluarkan.
Sebuah drain ditempatkan dalam kandung empedu dan dibiarkan menjulur keluar
lewat luka operasi untuk mengalirkan darah, cairan serosanguinus dan getah
empedu.
b. Penatalaksanaan instrumentatif
1) ESWL (Extra Corporeal Shock Wave Litotripsi) : memecah batu dengan gelombang
kejut
c. Penatalaksanaan konservatif
2. Penatalaksanaan keperawatan
a. Meredakan nyeri
D. Asuhan Keperawatan
c. eliminasi : perubahan warna urine/feses, teraba masa pada kwadran atas abdomen
e. nyeri/ kenyamanan : kolik adomen menyebar ke punggung dan bahu kanan, distensi
Pemeriksaan Diagnostik
bilier
d. Kadar protrombin : menurun bila obstrksi aliran empedu dalam usus menurunkan
absorsi vitamin K
e. Ultrasond : menyatakan kalkuli dan distensi kandung empedu dan / duktus empedu
antara penyakit kandung empedu dan kanker pankreas (bila ikterik ada)
i. Skan CT : dapat menyatakan kista kandung empedu, dilatasi duktus empedu dan
2. Diagnosa keperawatan
jaringan, infeksi
2) Kekurangan volume cairan berhubungan dengan intake cairan yang tidak adekuat
akibat muntah
3) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake
3. Perencanaan
Dx 1 : Nyeri akut berhubungan dengan obstruksi, spasme, proses iflamasi, iskemik
jaringan, infeksi
Intervensi : observasi dan catat lokasi, beratnya dan karakter nyeri; tingkatkan tirah
baring; beri posisi yang nyaman, dorong menggunakan teknik relaksasi; kontrol suhu
terpenuhi
Kriteria Hasil : klien mengatakan sudah tidak muntah lagi, membran mukosa lembab,
kebersihan oral dengan pencuci mulut, sarankan untuk minum banyak kurang lebih 8
Dx 3 : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake
mempertahankan BB klien.
Intervensi : kaji distensi abdomen, pantau bising usus, timbang BB,berikan suasana
menyenangkan pada saat makan, sajikan makanan dalam porsi kecil tapi sering dan
kedaan hangat, hitung pemasukan kalori, kolaborasi untuk konsul dengan ahli diet.
bertambah
Intervensi : beri penjelasan, kaji ulang proses penyakit, kaji ulang program obat,
DAFTAR PUSTAKA
Brunner and Suddarth. 2001. Keperawatan Mendikal Bedah volume 2 edisi 8. Jakarta: EGC
Nealon F Thomas,William H Nualan.1996. keterampilan pokok ilmu bedah edisi IV. Jakarta: EGC
Tucker Martin susan dkk.1998. Standar perawatan pasien volume 2. Jakarta: EGC