Anjur Roni Fix Bismillah
Anjur Roni Fix Bismillah
Analisis Jurnal
Oleh
MUKHAMAD TOBRONI
kesehatan tubuh secara menyeluruh karena ginjal adalah salah satu organ
basa dalam darah, dan ekskresi bahan buangan seperti urea dan sampah
nitrogen lain dalam darah. Bila ginjal tidak bisa bekerja sebagaimana
komposisi cairan tubuh dalam keadaan asupan normal (Price dan Wilson,
KDIGO, 2013).
2
inflamasi, komorbid, disfungsi hormonal, dan penurunan nafsu makan
gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis di RSUD Prof. Dr.
standar asupan energi dan protein adalah sebesar 50% dan 82,1%. Oleh
Penurunan nafsu makan memiliki resiko kematian dua kali lebih besar
(RR= 2,23) dibandingkan dengan pasien dengan nafsu makan baik (Lopes et
al., 2007). Penurunan nafsu makan pada pasien gagal ginjal kronik salah
terapi hemodialisis yang dilakukan. Kadar ureum yang tinggi dalam darah
makan.
ampas sisa metabolisme, yaitu ureum dan kreatinin yang beredar dalam
darah dan tidak bisa keluar dari tubuh. Kadar ureum dan kreatinin yang
perih ulu hati, kembung dan tidak nafsu makan. Karena asupan makan yang
3
kurang maka dengan sendirinya kalori untuk membuat energipun juga
terbatas, akibatnya produksi sel darah merah menurun. keadaan itu dapat
juga menyebabkan tubuh jadi lemas dan tidak bertenaga (Suharyanto dan
Madjid, 2013).
1.2 Tujuan
makan pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis.
1.3 Manfaat
4
BAB II
METODE DAN TINJAUAN TEORITIS
www.pnri.go.id
https://sciencedirect.com
1. Nafsu Makan
a. Definisi
yang dapat dianggap sebagai metafora bagi perasaan ingin atau suka
akan hal yang berharga dalam hidup (Mahler & Sarvimäki, 2012).
5
Nafsu makan berkaitan dengan keseimbangan energi karena
kurang gizi. Selain itu pun dianggap sebagai prediktor yang dapat
2007).
6
Penyebab nafsu makan yang berkurang adalah multifaktorial dan
lain:
gastroparesis
7) Depresi
et al. (2005) yaitu lebih tinggi persentase pasien dengan nafsu makan
7
2. Konsep Gagal Ginjal Kronik
a. Definisi
progresif yang berakir fatal pada uremia (kelebihan urea dalam darah).
Gagal Ginjal Kronik adalah gangguan fungsi renal yang progresif dan
normal.
b. Etiologi
c. Patofisiologi
8
keseimbangan air dan elektrolit. Sisa nefron yang ada mengalami
75% massa nefron sudah hancur, maka kecepatan filtrasi dan beban
d. Manifestasi Klinik
1) Stadium I
9
2) Stadium II
(GFR besarnya 25% dari normal). Pada tahap ini kadar BUN dan
pemekatan.
3) Stadium III
Uremia dimana 90% massa nefron telah hancur. GFR 10% dari
gejalanya.
3. Konsep Hemodialisa.
a. Definisi
sebuah kateter arteri dan masuk ke dalam sebuah mesin yang disebut
dengan tiga mekanisme, yaitu difusi, konveksi, dan absorpsi (Reddy &
Cheung, 2009).
10
Hemodialisis merupakan prosedur yang berlangsung ketika
fungsi hampir sama dengan ginjal dalam hal pembuangan zat terlarut.
Mesin ini terdiri atas dua ruang yang dibatasi oleh membran semi
fosfor, natrium, dan cairan dalam diet mereka. Pasien dengan diabetes
2016).
11
c. Komplikasi Penggunaan Hemodialisa
mual, dan muntah, sakit kepala, nyeri dada, nyeri punggung, demam
12
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
13
Hemodialisis
Tahun 2017
Lopes, Lack of appetite in Study Is An Analysis The data suggest that a single question https://
A.A haemodialysis atients about lack of appetite helps identify www.ncbi.nlm.nih.gov/
associations with haemodialysis patients with poorer pubmed/17893106
patient characteristics, nutritional status, inflammation,
indicators of nutritional depression and higher risks of
status and outcomes in hospitalization and death. The study
the international calls attention to a possible beneficial
DOPPS. effect of longer haemodialysis on
Tahun 2017 appetite
Bossola Appetite in Chronic Conducted a Appetite in HD patients may be https://
Hemodialysis Patients: longitudinal study constantly very good/good or www.ncbi.nlm.nih.gov/
A Longitudinal Study fair/poor, or may fluctuate over time. pubmed/19540136
Tahun 2018 The latter trends are associated with
older age, more comorbidities, and
more hospitalizations.
14
3.2 Pembahasan
laki- laki dan 84,5% responden berusia dewasa (19-59 tahun). Sebanyak
nafsu makan adalah depresi dan lama hemodialisis. Penurunan nafsu makan
15
dalam darah. Menurut Carerro (2009), tingginya kadar mediator
Jurnal diatas mendukung jurnal kedua yang dilakukan oleh Santoso (2016).
16
dengan penurunan nafsu makan pada pasien Gagal Ginjal Kronik di Unit
174 orang pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa. Hasil
ureum dan kreatinin yang tinggi. Kadar ureum dan kreatinin yang
faktor yang berhubungan dengan penurunan nafsu makan pada pasien Gagal
17
depresi. Penurunan nafsu makan pada pasien GGK yang menjalani terapi
menilai nafsu makan dari waktu ke waktu pada pasien HD, dan untuk
sangat baik / baik / buruk, atau mungkin berfluktuasi dari waktu ke waktu.
Tren yang terakhir dikaitkan dengan usia yang lebih tua, lebih banyak
menemukan bahwa hampir setengah dari pasien, nafsu makan sangat baik
makan baik. Selain itu, sekitar sepertiga dari pasien, tingkat nafsu makan
Jurnal terakhir adalah jurnal oleh Lopes, A.A (2017). Sampel pada
gizi buruk, peradangan, depresi dan risiko hospitalisasi yang lebih tinggi
18
nafsu makan sangat terkait dalam dosis–respons mode dengan risiko
kematian, rawat inap tingkat, indikator konvensional status gizi buruk dan
hemodialisis pasien dengan risiko yang lebih tinggi dari hasil yang
KDQOL, yaitu ‘selama 4 minggu terakhir, sejauh mana anda terganggu oleh
hidup dan kualitas hidup. Hasil mendukung pengembangan uji klinis untuk
menilai kemanjuran durasi sesi dialisis yang lebih lama dan pengobatan
pasien hemodialisis.
dan depresi.
19
konsultasi pasien dalam pemberian informasi, memberi terkait pelayanan
20
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
seperti sakit maag (gastritis), yaitu mual, muntah, perih ulu hati, kembung
4.2 Saran
Diharapkan laporan analisis jurnal ini dapat dijadikan referensi dan bahan
bacaan tentang faktor yang mempengaruhi nafsu makan pada pasien yang
2. Bagi Perawat
21
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2012. Keperawatan Medikal Bedah (edisi 8). Jakarta: EGC
Oliveira, C.M.C., Kubrusly, M., Lima, A.T., Torres, D.M., Cavalvante, N.M.R.,
Jeronimo, A.L.C., Oliveira, T.C.B. 2015. Correlation Between Nutritional
Markers and Appetite Self- Assessments in Hemodialysis Patients. Journal
of Renal Nutrition. Diakses 9 April 2019.
Syaiful, H.Q., Oenzil F., dan Afriant, R. 2014. Hubungan Umur dan Lamanya
Hemodialisis dengan Status Gizi pada Penderita Penyakit Gagal Ginjal
Kronik yang Menjalani Haemodialisis di RS. Dr. Djamil Padang. Jurnal
Kesehatan Andalas. Diakses 9 April 2019.
Wijayanti, T.S. 2015. Hubungan Asupan Energi dan Protein dengan Status Gizi
Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Haemodialisis. Skripsi.
Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. Diakses 9 April 2019.
22