Anda di halaman 1dari 8

BAB I

DEFINISI VALIDASI

Beberapa definisi mengenai validasi adalah :

“A documented act of providing that any procedure, process, equipment,


material, activity or system, actually leads to the expected result.” (WHO).

Badan POM RI (Anonim, 2006) memberikan definisi validasi sebagai :

“Tindakan pembuktian dengan cara yang sesuai bahwa tiap bahan, proses,
prosedur, kegiatan, system, kelengkapan atau mekanisme yang digunakan
dalam produksi maupun pengawasan mutu akan senantiasa mencapai hasil
yang diinginkan.” (CPOB: 2006)

Dari termwiki :

“Proses untuk memastikan bahwa data memenuhi kriteria tertentu.”

Dalam Kasus Besar Bahasa Indonesia :

“Validitas adalah menentukan tingkat kebenaran, kekuatan, atau keabsahan


suatu fakta atau informasi.

Program peningkatan mutu dianggap valid jika sesuai data yang


dikumpulkan. Untuk memastikan bahwa data yang benar dan bermanfaat telah
dikumpulkn, validasi data secara internal harus ada.

PMKP-DUNDA | Panduan Validasi Data 1


BAB II

Validasi Data Indikator Mutu dan Keselamatan Pasien

A. Dilaksanakan validasi data bila :


o Indikator baru ditetapkan. Khususnya, indicator klinis yang dimaksudkan
untuk membantu RS melakukan evaluasi dan meningkatkan proses atau
hasil klinis yang penting.
o Agar diketahui publik yaitu data dimuat di web site RS atau dengan cara lain.
o Terdapat perubahan pada indikator yang ada, seperti cara pengumpulan data
diubah atau proses abstraksi data, atau abstractor diganti.
o Data yang berasal dari indikator yang ada telah diubah tanpa ada penjelasan.
o Sumber data telah diubah, seperti kalau sebagian dari rekam medis pasien
digantikan dengan format elektronik sehingga sumber data sekarang berupa
kertas maupun elektronik.
o Subyek dari pengumpulan data telah diubah, seperti perubahan umur rata-
rata pasien, komorbiditas, perubahan protokol riset, penerapan pedoman
praktek yang baru, atau teknologi baru dan metodologi baru pengobatan
diperkenalkan/ dilaksanakan.
o Data-data menunjukkan hasil yang berbeda. Misalnya, setiap bulan trennya
meningkat namun tiba-tiba bulan tertentu menurun.

B. Tahapan Validasi
1. Tahap 1 : Memastikan keakuratan profil indikator
Profil indikator merupakan panduan untuk melakukan pengumpulan dat.
Validasi tahap awal adalah dengan memastikan bahwa pengumpulan data
sudah sesuai dengan profil indikator, yaitu dimulai dari definisi operasional,
kemudian numerator dan denumerator serta frekuensi pengambilan data.
Profil indikator disusun bersama antara KMKP dengan Unit/ Instalasi/ Bagian
yang bersangkutan.

PMKP-DUNDA | Panduan Validasi Data 2


2. Tahap 2 : Validasi data-data yang digunakan oleh Instalasi Rekam Medik
dalam membuat laporan
Laporan RM terdiri dari 2 jenis, yaitu :
o Laporan eksternal (Laporan yang diharuskan oleh pemerintah), yaitu
laporan mortalitas, imunisasi, surveillans, dll.
o Laporan internal, yaitu laporan produktivitas RS dan mutu pelayanan
yang menjadi laporan kinerja RS. Laporan internal sangat penting karena
menjadi laporan Drektur RS kepada Pemilik dan acuan dalam
menentukan target kinerja RS untuk tahun berikutnya.
Seluruh laporan yang dihasilkan oleh Rekam Medik sudah melalui beberapa
tahapan validasi, yaitu :
a. Memvalidasi data jumlah pasien yang terdapaat dalam sistem informasi
RS dengan data manual yang diperiksa berdasarkan berkas RM pasien.
Petugas RM harus memeriksa status pembayaran pasien, apabila belum
membayar berarti tidak dimasukkan dalam jumlah pasien pada hari
tersebut.
b. Memvalidasi data pasien rujukan dari luar (bidan, dokter kerjasama)
yang terdapat dalam sistem informasi RS dengan surat rujukannya dari
bidan atau dokter pengirim. Apabila data pasien tidak dapat dilengkapi
dengan surat rujukan maka tidak dimasukkan dalam data pasien rujukan.
c. Data-data laporan kasus survei (morbiditas) yang terdapat dalam sistem
informasi RS harus divalidasi dengan data dignosa yang tertulis di
berkas RM, untuk melihat kesesuaian antara diagnose, jenis kelamin,
data pasien.
d. Semua laporan yang sudah divalidasi oleh petugas RM akan diperiksa
kembali oleh Kepala Instalasi RM. Apabila sudah dapat dipertanggung
jawabkan/ akuntabilitasnya, maka laporan tersebut dapat dipublikasikan.

3. Tahap 3 : Telusur lapangan apabila ada data meragukan


Validasi data dilakukan dengan menelusuri ke lapangan untuk melihat
bagaimana data dikumpulkan dan dicatat.

PMKP-DUNDA | Panduan Validasi Data 3


4. Tahap 4 : Pengumpulan data kembali oleh individu yang berbeda.
Validasi data dilakukan oleh orang kedua (validator) yang tidak terlibat dalam
pengumpulan data asli (data pertama).
Orang kedua bisa merupakan Panitia PMKP atau staf di unit yang
bersangkutan, namun bukan pengumpul data pertama.
Dilakukan untuk :
 Data yang akan dipublikasikan
 Indikator baru atau ada perubahan dalam profilnya.
(Diterangkan lebih lengkap dalam Bab III).

PMKP-DUNDA | Panduan Validasi Data 4


BAB III
VALIDASI DENGAN 2 PENGAMBIL DATA

Validasi data adalah alat penting untuk memahami mutu dari data dan penting
untuk menetapkan tingkat kepercayaan (confidence level) dari pengambil keputusan
terhadap data itu sendiri. Validasi data menjadi salah satu langkah dalam proses
menetapkan prioritas evaluasi, memilih apa yang harus di evaluasi, memilih dan
mengkaji indikator, mengumpulkan data, validasi data dan menggunakan data untuk
peningkatan mutu.

Penentuan sampel untuk pengambilan data :


(Sampel 100% hanya akan dibutuhkan ketika jumlah data sangat kecil kurang
dari 50.)

Ketentuan Contoh

Jika Populasi < 50 Diambil semua populasi Populasi 40 : Sampel 40

Jika Populasi > 50 Sampel diambil minimal 50 Populasi 50 : Sampel 50


Populasi 80 : Sampel 50
atau 10% populasi (mana
Populasi 600 : Sampel (10% x
yang jumlahnya > ) 600) = 60

A. Tahapan :
1. Pengumpul data pertama mengumpulkan data sesuai dengan jumlah sampel
yang disepakati. Data dapat diambil dari berkas Rekam Medis atau buku
laporan lainnya (Sampel statistik yang valid dari Rekam Medik dan data
lainnya).
2. Berkas Rekam medis atau buku laporan lainnya yang sama dan sudah
digunakan oleh pengumpulan data pertama diberikan ke pengumpul data
kedua untuk dilakukan pengumpulan ulang.
3. Pengumpul data kedua melakukan pengumpulan data pada semua sampel
atau populasi yang sudah dikumpul oleh pengumpul data pertama.

PMKP-DUNDA | Panduan Validasi Data 5


4. Membandingkan data asli dengan data yang dikumpulkan ulang
Menghitung akurasi dengan :

Jumlah kesamaan data yang ditemukan


-------------------------------------------- x 100
Jumlah total data

Apabila hasilnya > 90% artinya baik.

Contoh :
Data yang terkumpul sebanyak = 64 elemen data
Data dicocokkan antara pengumpul data 1 dengan pengumpul 2.
Data yang cocok = 59
Data yang tidak cocok =5
Tingkat akurasi = 59/64 x 100
= 92%

Nilai > 90% , tidak perlu investigasi


Apabila hasilnya < 90% , maka perlu dilakukan perbaikan.

5. Etika elemen data yang ditemukan tidak sama, maka dibuat catatan
alasannya. Misalnya definisi data tidak jelas, data yang dikumpulkan tidak
sesuai dengan indikator, jumlah sampel tidak sesuai, dll.
6. Lakukan tindakan untuk perbaikan.
7. Mengumpulkan sampel baru setelah semua tindakan perbaikan dilaksanakan
untuk memastikan tindakan validasi menghasilkan tingkat akurasi yang
diinginkan.

PMKP-DUNDA | Panduan Validasi Data 6


BAB IV
PENUTUP

Indikator yang telah ditetapkan oleh RS merupakan suatu alat ukur mutu.
Data pemenuhan indikator yang telah dikumpulkan harus divalidasi agar data
terpercaya.
Staf yang bertanggungjawab untuk mengumpulkan dan menganalisa data-
data di RS harus mampu melakukan validasi sederhana terhadap data-data
yang telah dikumpulkan.

Ditetapkan Di : Limboto
Pada Tanggal : Desember 2016
PLT. DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Dr. M. M. DUNDA LIMBOTO

dr. Moh. Natsir Mawardi Abdul, M.Kes


NIP. 19670304 199803 1 011

PMKP-DUNDA | Panduan Validasi Data 7


BAB V
DAFTAR PUSTAKA

1. Bahan presentasi Analisa dan Validasi, Dr Arjaty W Daud MARS, 2013.


2. Bahan presentasi Data Indikator, Dr Arjaty W Daud MARS, 2013.
3. Buku Standar Akreditasi Rumah Sakit versi 2012, KARS, 2011.

PMKP-DUNDA | Panduan Validasi Data 8

Anda mungkin juga menyukai