Anda di halaman 1dari 5

PEMULASARAAN JENAZAH INFEKSIUS (SUSPEK DAN

TERINFEKSI COVID-19)

RSUD Nomor Dokumen : No Revisi : Halaman :


180/5.SPO/
Dr. H. Abdul Moeloek VII.02/4.13/III/2020 A 1/3
Provinsi Lampung

Ditetapkan :
Direktur Utama,
STANDAR Tanggal Terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Maret 2020
dr. Hery Djoko Subandriyo, MKM
(S P O) Pembina Utama Muda
NIP.19610426 199603 1 001

PENGERTIAN 1. Pemulasaraan jenazah adalah perawatan jenazah sehingga


jenazah layak dan aman untuk dibawa keluarga.
2. Jenazah Suspek COVID-19 adalah jenazah yang
masih dicurigai berpotensi menularkan.
3. Jenazah T erinfeksi COVID-19 adalah jenazah yang
berpotensi menularkan.
4. Jenazah adalah seseorang yang sudah mati. Seseorang
dinyatakan mati bila berhentinya secara permanen (tanpa
bisa pulih kembali) semua hal berikut ini:
(1) Fungsi batang otak;
(2) Fungsi sistem pernafasan dan paru-paru secara
spontan; dan
(3) Fungsi sistem peredaran darah dan jantung secara
spontan.

TUJUAN Sebagai acuan langkah-langkah pemulasaraan jenazah


Suspek dan Terinfeksi COVID-19.

KEBIJAKAN 1. Yang melaksanakan pelayanan Pemulasaraan Jenazah


Suspek dan Terinfeksi COVID-19 adalah petugas di
Instalasi Forensik dan Kamar Jenazah.
2. Pelayanan pemulasaraan jenazah Suspek dan Terinfeksi
COVID-19 dilakukan di Ruang Pemulasaraan Jenazah di
Ruang Isolasi Penyakit Menular RSUD Dr. H. Abdul
Moeloek (RSUDAM) Provinsi Lampung.
3. Penanganan jenazah Suspek dan Terinfeksi COVID-19
dilakukan terhadap jenazah yang sudah benar-benar
didiagnosis:
- Oleh dokter, kriteria diagnosisnya yaitu: Suspek dan
Terinfeksi COVID-19
- Keterangan dari penyidik
- Jenazah dari luar RSUDAM yang mencurigakan
4. Keluarga jenazah T I D AK dikenakan biaya sesuai tarif
Pelayanan Forensik dan Kamar Jenazah RSUD Dr. H.
Abdul Moeloek Provinsi Lampung.
PROSEDUR 1. Petugas di Ruang Isolasi menghubungi Petugas Jaga di
Ruang Instalasi Forensik dan Kamar Jenazah untuk
memberitahukan bahwa terdapat pasien Suspek atau
Terinfeksi COVID-19 yang telah meninggal dunia.
2. Petugas Kamar Jenazah (KJ) datang menuju ke Bagian
Administrasi Ruang Isolasi terlebih dahulu untuk
menjelaskan (Informed Consent) kepada keluarga tentang:
a. Tata Cara/ Prosedur Penanganan Jenazah Suspek atau
Terinfeksi Covid-19 yaitu tindakan desinfeksi dan
pemulasaraan hingga pemetian jenazah Suspek atau
Terinfeksi Covid-19 sebelum jenazah dibawa pulang
untuk disemayamkan WAJIB dilakukan di Ruang Isolasi
RSUDAM guna mencegah penularan Covid-19 kepada
keluarga dan masyarakat.
b. Jika keluarga pasien ingin melihat jenazah diizinkan
melakukannya sebelum jenazah dimasukkan ke dalam
kantong jenazah dengan menggunakan APD.
c. Apabila proses pemulasaraan jenazah telah selesai dan
jenazah siap dibawa ambulas jenazah khusus, maka
keluarga dihimbau untuk segera menguburkan atau
mengkremasi sesuai dengan agama dan kepercayaan yang
dianutnya.
Petugas KJ membawa perlengkapan untuk jenazah, yaitu:
▪ 2 (dua) buah kantong plastik bening untuk jenazah.
▪ 1 (satu) buah kantong jenazah
3. Petugas KJ sebelum masuk ke dalam ruang perawatan,
memakai Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, yaitu: gaun
sekali pakai lengan panjang dan kedap air, sarung tangan
nonstreril (satu lapis) yang menutupi manset gaun,
pelindung wajah atau kacamata google, masker bedah,
celemek karet (apron) dan sepatu boot.
4. Petugas KJ memastikan terlebih dahulu lubang hidung dan
mulut jenazah sudah tertutup kapas yang diberi larutan
klorin serta luka-luka akibat tindakan medis sudah tertutup
plester kedap air, lalu jenazah dipindahkan dari tempat tidur
ke atas brankar untuk dibawa ke Ruang Desinfeksi dan
Pemulasaraan Jenazah.
5. Petugas KJ memindahkan jenazah dari brankar ke meja
pemulasaraan jenazah, kemudian jenazah dimandikan
dengan menggunakan larutan desinfektan, setelah itu
jenazah dibilas dengan air mengalir. Selanjutnya jenazah
dibungkus dengan kantong plastik sebanyak dua lapis, lalu
diikat rapat, dan kemudian jenazah dimasukkan ke dalam
kantong jenazah. Jenazah diserah terima kepada petugas
ambulans jenazah khusus.
6. Pada jenazah yang masuk dalam kriteria mati tidak wajar,
atas permintaan penyidik kepolisian untuk melakukan
pemeriksaan luar dan dalam (otopsi), maka dilakukan oleh
tehnisi khusus, namun dapat dilakukan jika diizinkan oleh
keluarga dan Direktur Rumah Sakit.
7. Petugas ambulans melakukan pengemasan jenazah kedalam
peti jenazah dan ditutup rapat; pinggiran peti disegel dengan
sealant/silikon; dan dipaku/disekrup. Sehingga dapat
dipastikan peti jenazah tidak dapat dibuka lagi.
8. Bagi jenazah muslim, jika dapat dan memungkinkan untuk
disholatkan segera setelah jenazah dimasukkan ke dalam peti dan
sebelum dimasukkan dalam mobil jenazah.
9. Petugas KJ sebelum keluar dari R. Isolasi, melepas APD terlebih
dahulu, kemudian petugas KJ membuat pencatatan dan pelaporan
serta berita acaranya sesuai dengan standar prosedur ketentuan
dengan diketahui oleh Kepala Instalasi Forensik dan Kamar Jenazah.

UNIT TERKAIT 1. Ruang Isolasi Penyakit Infeksi RSUD Dr. H. abdul Moeloek
Provinsi Lampung
2. Instalasi Gawat Darurat
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Rawat Jalan
Instalasi Forensik dan Kamar Jenazah

DOKUMEN TERKAIT 1. SK PB IDI No. 231/PB/A.4/07/90 tentang definisi mati


2. Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1981 tentang Bedah
Mayat Klinis dan Bedah Mayat Anatomis Serta
Transplantasi Alat Dan Atau Jaringan Tubuh Manusia.
3. Buku Pedoman Pencegahan Infeksi dari RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung.
4. Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi Coronavirus Disease
(COVID-19) dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit.
5. Pedoman Penatalaksanaan Jenazah Suspek Covid-19 dari
Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) Pusat.
6. Berita Acara Pemulasaraan Jenazah terinfeksi COVID-19.
PEMULASARAAN JENAZAH INFEKSIUS (SUSPEK DAN
TERINFEKSI COVID-19)

RSUD Nomor Dokumen : No Revisi : Halaman :


180/5.SPO/
Dr. H. Abdul Moeloek VII.02/4.13/III/2020 A 3/3
Provinsi Lampung

ALUR PEMULASARAAN JENAZAH INFEKSIUS


(SUSPEK DAN T ERINFEKSI COVID-19)

Petugas di Ruang Isolasi menghubungi Petugas Jaga di Ruang Instalasi


Forensik dan Kamar Jenazah untuk memberitahukan bahwa terdapat
pasien Suspek atau Terinfeksi COVID-19 yang telah meninggal dunia.

Petugas Kamar Jenazah (KJ) datang menuju ke Bagian Administrasi


Ruang Isolasi terlebih dahulu untuk menjelaskan (Informed Consent)
kepada keluarga.

Petugas KJ sebelum masuk ke dalam ruang perawatan, memakai Alat


Pelindung Diri (APD) lengkap, yaitu: gaun sekali pakai lengan panjang dan
kedap air, sarung tangan nonstreril (satu lapis) yang menutupi manset
gaun, pelindung wajah atau kacamata google, masker bedah, celemek
karet (apron) dan sepatu boot.

Petugas KJ memastikan terlebih dahulu lubang hidung dan mulut


jenazah sudah tertutup kapas yang diberi larutan klorin serta luka-luka
akibat tindakan medis sudah tertutup plester kedap air, lalu jenazah
dipindahkan dari tempat tidur ke atas brankar untuk dibawa ke Ruang
Desinfeksi dan Pemulasaraan Jenazah.

Petugas KJ memindahkan jenazah dari brankar ke meja pemulasaraan


jenazah, kemudian jenazah dimandikan dengan menggunakan larutan
desinfektan, setelah itu jenazah dibilas dengan air mengalir. Selanjutnya
jenazah dibungkus dengan kantong plastik sebanyak dua lapis, lalu diikat
rapat, dan kemudian jenazah dimasukkan ke dalam kantong jenazah.
Jenazah diserah terima kepada petugas ambulans jenazah khusus.
PEMULASARAAN JENAZAH INFEKSIUS (SUSPEK DAN
TERINFEKSI COVID-19)

RSUD Nomor Dokumen : No Revisi : Halaman :


180/5.SPO/
Dr. H. Abdul Moeloek VII.02/4.13/III/2020 A 3/3
Provinsi Lampung

Kriteria Mati Tidak Wajar


Jenazah

SPV dari Kepolisian , dilakukan


oleh teknisi khusus

Petugas ambulans melakukan pengemasan jenazah kedalam peti jenazah


dan ditutup rapat; pinggiran peti disegel dengan sealant/silikon; dan
dipaku/disekrup. Sehingga dapat dipastikan peti jenazah tidak dapat
dibuka lagi.

Bagi jenazah muslim, jika dapat dan memungkinkan untuk disholatkan segera
setelah jenazah dimasukkan ke dalam peti dan sebelum dimasukkan dalam mobil
jenazah.

Petugas KJ sebelum keluar dari R. Isolasi, melepas APD terlebih dahulu, kemudian
petugas KJ membuat pencatatan dan pelaporan serta berita acaranya sesuai
dengan standar prosedur ketentuan dengan diketahui oleh Kepala Instalasi Forensik
dan Kamar Jenazah.

Anda mungkin juga menyukai