Anda di halaman 1dari 3

PEMULASARAN JENAZAHCOVID-19

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD Dr. R.SOEDJONO


SELONG
00 1/3

Tanggal terbit Ditetapkan,


Direktur RSUD Dr. R. Soedjono Selong

SPO
Mei 2021 dr.MUHAMMAD TONTOWI JAUHARI,Sp.B
NIP. 19820902 200604 1 006

PENGERTIAN Suatu penangan jenazah yang meninggal dari dan sampai dengan proses
pemindahan kekamar jenazah.Pemulasaran jenazah adalah proses perawatan
jenazah yang meliputi kegiatan membersihkan, memandikan,mensucikan (
wudhu/tayammum), mengkafani/ make up dan memasukkan kedalam peti sebelum
jenazah dibawa ke tempat pemakaman jenazah.

Jenazah Covid-19 adalah jenazah yang di tetapkan oleh dokter terinfeksi virus Sar
19 atau Covid-19,

TUJUAN 1. Supaya dapat di lakukan proses penanganan dan pemindahan jenazah dari
ruangan dengan cara yang benar sehingga mencegah terjadinya infeksi silang
terhadap petugas dan keluarga dari pasien yang meninggal.
2. Upaya pencegahan standar atau pencegahan dasar pada semua kondisi
3. Mencegah penularan secara kontak pada petugas atau masyarakat umum.

KEBIJAKAN 1. Surat Edaran Nomor HK.02.01/MenKes/199/2020 tentang Komunikasi


Penanganan Corona Virus Disease 2019 ( Covid –19 )
2. Undang-undangNomor 4 tahun 1984 tentang wabah penyakit menular.
3. Undang-undang Nomor 6 tahun 2018 tentang kekarantinaan kesehatan.
4. Surat Edaran Dirjen P2P Nomor 483 tahun 2020 tentang Revisi ke-2 Pedom
Kesiapsiagaan Menghadapi Infeksi Novel Corona Virus ( COVID-19 ).
5. Kebijakan Direktur Nomor : 445/83/PD.RSUD/2016 Tentang Pelayanan Kam
Jenazah di RSUD Dr.R.Soedjono Selong

1. Petugas ruangan menghubungi kamar jenazah baik via aiphone/HT/HP,untuk


PROSEDUR menginformasikan adanya jenazah yang meninggal yang terindikasi virus Sars-19
atau covid-19.
2. Petugas kamar jenazah melakukan registrasi Surat Penitipan/Penyerahan
Jenazah berdasarkan Rekam Medis dan menyerahkannya ke ruang perawatan
sambil membawa plastic jenazah.
3. Petugas kamar jenazah menginformasikan kepada Satpam dan sopir ambulance
untuk menyiapkan ambulance khusus covid 19 yang memiliki pembatas antara sopir
dan jenazah.
4. Dokter jaga bangsal memberikan penjelasan kepada pihak keluarga tentang
penanganan khusus bagi jenazah yang meninggal dengan infeksi virus covid-
19 dengan tetap memperhatikan agama,adat istiadat dan budaya yang dianut
keluarga
5. Keluarga/wali jenazah menandatangani surat penitipan/penyerahan jenazah
( persetujuan tindakan ).
6. Apabila pihak keluarga menolak untuk dilakukan pemulasaran jenazah sesuai
dengan protocol kesehatan petugas ruangan meminta kepada pihak keluarga
agar menandatangani surat penyerahan /penitipan jenazah kemudian petugas
ruangan atau pengawas melaporkan langsung ke Direktur kemudian Direktur
berkoordinasi dengan kabid pelayanan atau lintas sektoral.
7. Petugas ruangan menghubungi kamar jenazah baik via aiphone/HT/HP,untuk
mengambil jenazah,
8. Petugas kamar jenazah menjalankan prosedur universal yaitu kebersihan
tangan,penggunaan APD dan penggunaan APD level II.
9. Dengan menggunakan ambulance,petugas kamar jenazah menuju ruangan
melalui jalur yang sudah ditentukan dan disterilkan oleh petugas
Satpam,dengan membawa mortuary khusus covid 19 yang sebelumnya di
semprotkan dengan clorin 0,5%.
10. Petugas ruangan melepaskan semua alat medis
jenazah( Infus,NGT,dll ),masukkan kedalam tempat infeksius,kemudian
menutup semua lubang pada jenazah dengan kassa yang sudah basahi cairan
clorin 0,5% dan diplester kedap air.
11. Petugas kamar jenazah menerima jenazah didepan pintu ruangan ( zona
kuning ),kemudian menyemprotkannya dengan desinfektan dan membawanya
kekamar jenazah menggunakan ambulance melalui jalur yang sudah
ditentukan untuk dilakukan tindakan pemulasaran jenazah..
12. Pemulasaran jenazah hanya boleh dilakukan oleh tenaga kesehatan, tenaga
ahli atau tenaga lainnya yang ditunjuk oleh pihak yang berwenang.Apabila ada
keluarga/ahli waris yang mau ikut melakukan tindakan pemulasaran jenazah
( maksimal 2 orang ) maka harus mengisi form RESIKO TINDAKAN,dan
menggunakan APD level III.
13. Jenazah yang berada di dalam plastic jenazah, di semprotkan desinfektan
terdahulu dengan chlorine 0,5% 1:10, untuk kemudian dilakukan tindakan
pemulasaran jenazah.
14. Setalah jenazah dimandikan dan disucikan petugas memberikan kesempatan
kepada keluarga/wali untuk menyaksikan/melihat jenazah dengan tidak
mengabaikan protocol kesehatan dan keamanan/keselamatan keluarga.
15. Bungkus jenazah 4 lapis ( plastic,kainkafan 3 lapis ) kemudian disemprotkan
desinfektan
16. Sebelum jenazah dimasukkan peti,,terlebih dahulu bagian dalam peti dilapisi
kain kafan dan plastic dan ditaruhkan tanah secukupnya,kemudian di
semprotkan desinfektan.
17. Petugas menyampaikan kekeluarga jenazah,bahwa jenazah yang telah di
bungkus (dibalutkainkafan) akan dimasukkkan kedalam petI jenazah dan tidak
boleh dibukalagi
18. jenazah dimasukkan kedalam peti jenazah yang tidak tembus air dan
udara, ,dengan cara dimiringkan kekanan.dan membuka ikat kepala
jenazah..Petugas memastikan bahwa peti sudah tertutup rapat dan disegel
dengan silicon/lapbandi setiap pinggirnya dan dipaku setiap 20 cm,kemudian
seluruh bagian peti dilapisi plastic/packing dan disemprotkan desinfektan.
19. Jenazah tidak boleh diotopsi( kecuali untuk kepentingan hukum dan dilakukan
di RS yang ditunjuk atas persetujuan Direktur RS ).
20. Jenazah dapat dikeluarkan dari Instalasi Pemulasaran Jenazah untuk
dimakamkan setelah mendapat ijin dari Direktur Rumah Sakit./ PIHAK yang
berwenang.
21. Jenazah sebaiknya diantar/diangkut oleh mobil jenazah khusus ketempat
pemakaman
22. Pemakaman dilakukan oleh petugas khusus pemakaman.

1. RuangRawat/KamarIsolasi
UNIT TERKAIT 2. IGD
3. ICU
4. Ambulance
5. PetugasKamarJenazah
6. Humas
7. Satpam
8. TNI/POLRI/SATGAS

Anda mungkin juga menyukai