Anda di halaman 1dari 4

RSNU TUBAN PEMULASARAAN JENAZAH PASIEN COVID-19

Nomor: 084.04/RSNU-PPI/K-1/A.1/IV/2020 Revisi: 02 Halaman 1 dari 4

Ditetapkan di: Tuban, 1 Maret 2021


STANDAR Direktur,
PROSEDUR Tanggal diterbitkan: 1 Maret 2021
OPERASIONAL
(SPO)

dr. Didik Suharsoyo, M.ARS., M.M.


NIK. 101 08 003

Merupakan proses perawatan jenazah pada pasien covid-19 yang meninggal di


PENGERTIAN
Rumah Sakit Nahdlatul Ulama Tuban.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah - langkah dalam melakukan proses perawatan
jenazah yang sesuai standar untuk mencegah terjadinya transmisi penularan
penyakit dari jenazah ke petugas, keluarga, lingkungan rumah sakit, pengunjung,
dan masyarakat.
Kebijakan 1. Undang-undang nomor 6 tahun 2018 tetang kekarantinaan kesehatan.
2. Surat edaran dirjen p2p nomor 438 tahun 2020 tentang revisi ke-2 pedoman
kesiapan menghadai infeksi Novel Corona virus (COVID-19).
3. Pedoman pemulasaraan dan penguburan jenazah akibat covid-19 di masyarakat,
Kementrian kesehatan RI tahun 2020.
4. Kebijakan Direktur Rumah Sakit Nahdlatul Ulama Tuban nomor:
142/RSNU/A.1/K-1/VI/2015 tentang: Pemberlakuan Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Nahdlatul Ulama Tuban.
Ketentuan 1. Ruang pemulasaraan jenazah didukung dengan ventilasi yang memadai.
2. Untuk jenazah:
a. Jenazah adalah pasien dengan diagnosis terkonfirmasi maupun probable
covid-19.
b. Dinyatakan oleh medis bahwa jenazah dapat dimandikan.
c. Umat islam yang wafat karena wabah covid-19 dalam pandangan syara’
termasuk kategori syahid akhirat dan hak-hak jenazahnya wajib dipenuhi
yaitu dimandikan, dikafani, di sholati dan dikuburkan yang pelaksanaannya
wajib menjaga keselamatan petugas dengan mematuhi ketentuan protokol
medis.
d. Tidak diperkenankan melakukan suntik pengawet dan pemakaian balsem.
RSNU TUBAN PEMULASARAAN JENAZAH PASIEN COVID-19

Nomor: 084.04/RSNU-PPI/K-1/A.1/IV/2020 Revisi: 02 Halaman 2 dari 4

e. Harus segera dimakamkan tidak lebih dari 24 jam, dan apabila dimandikan
dilakukan tidak lebih dari 4 jam untuk menghindari transmisi virus.
f. Tidak boleh mengeluarkan kotoran atau najis dengan menekan bagian tubuh
jenazah (misal: dada dan perut).
3. Petugas pemulasaraan :
a. Alat pelindung diri (APD) yang digunakan oleh petugas adalah APD level 3.
b. Petugas pemulasaraan adalah petugas yang terlatih dan paham akan
kewaspadaan standar pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI).
c. Pelaksana pemulasaraan jenazah adalah tim yang ditunjuk posko gugus tugas
covid-19 tingkat desa/kecamatan/kabupaten/kota untuk melaksanakan
pemulasaraan sebanyak 4 orang atau sekurang-kurangnya 2 orang.
d. Petugas mobil jenazah adalah petugas yang ditunjuk oleh dinas terkait atau
yayasan yang terdiri dari 1 supir dan minimal 2 orang petugas pengangkut
jenazah.
Prosedur 1. Petugas ruang rawat inap isolasi covid-19 menghubungi petugas pemulasaraan
untuk kesiapan petugas.
2. Mempersiapkan sarana dan prasarana pemulasaraan (tempat, peti, kain kafan,
tanah/pasir, minyak wangi dll) serta penjahitan kain kafan.
3. Mempersiapkan APD level 3
4. Petugas membaca basmallah, berwudlu, dan persiapan pelaksanaan
pemulasaraan.
5. Petugas memakai APD level 3.
6. Memberi edukasi kepada keluarga jenazah tentang prosedur pemulasaraan.
7. Menutupi tubuh jenazah dengan kain kemudian melepaskan semua benda yang
menempel pada tubuh jenazah.
8. Membersihkan kotoran pada tubuh jenazah dengan kassa atau tissue dan
desinfektan.
9. Menutup semua lubang tubuh dan luka (akibat tindakan medis maupun non
medis) dengan cara ditutup dengan menggunakan kasa dan plester kedap air.
10. Melakukan tayamum pada jenazah bila menurut medis jenazah tidak dapat
dimandikan.
RSNU TUBAN PEMULASARAAN JENAZAH PASIEN COVID-19

Nomor: 084.04/RSNU-PPI/K-1/A.1/IV/2020 Revisi: 02 Halaman 3 dari 4

11. Bila menurut medis jenazah dapat dimandikan (tanpa digosok) maka dilakukan
dengan cara:
a. Memindahkan jenazah pada keranda atau brankar khusus.
b. Mengucurkan air yang telah dicampur desinfektan dari atas ke bawah.
c. Mengucurkan air yang mensucikan sebagai pembilas.
d. Mengucurkan kembali air yang telah dicampur desinfektan.
12. Mengeringkan jenazah dengan kain/handuk.
13. Mengkafani jenazah, kemudian dimasukkan ke dalam plastik yang tidak
tembus air dengan memberi tanah atau pasir disisi pipi sebelah kanan
kemudian ditutup rapat.
14. Memasukkan jenazah ke dalam kantong jenazah yang tidak tembus air
kemudian melakukan desinfektan bagian luar kantong jenazah.
15. Memasukkan jenazah ke dalam peti kayu yang sudah disiapkan dengan
memiringkan jenazah ke arah kanan, pinggiran peti disegel dengan
sealant/silikon dan dipaku/disekrup sebanyak 4-6 titik dengan jarak masing-
masing 20 cm.
16. Peti yang sudah disegel tidak boleh dibuka kembali dan melakukan desinfeksi
bagian luar peti.
17. Melakukan sholat jenazah.
18. Berkoordinasi dengan tim pengangkut jenazah untuk persiapan transportasi
ambulance.
19. Jika diperlukan tindakan otopsi, koordinasikan untuk dirujuk ke Rumah Sakit
Rujukan covid-19 lain yang mempunyai kompetensi untuk melakukan otopsi.
20. Petugas pemulasaraan menyerahkan jenazah kepada petugas transport jenazah
dan perwakilan keluarga.
21. Petugas pengangkut jenazah memindahkan peti jenazah ke mobil ambulance
untuk proses pemakaman.
22. Petugas pemulasaraan melakukan desinfeksi diri sebelum melepas APD.
23. Petugas pemulasaraan menuju anteroom untuk melepas APD sesuai standar
dan membuang pada tempat sampah infeksius (box yang disediakan).
24. Menuju kamar mandi untuk membersihkan diri (mandi dan keramas).
RSNU TUBAN PEMULASARAAN JENAZAH PASIEN COVID-19

Nomor: 084.04/RSNU-PPI/K-1/A.1/IV/2020 Revisi: 02 Halaman 4 dari 4

25. Mencatat data jenazah di buku register oleh petugas pemulasaraan jenazah.
Unit Kerja 1. Komite PPIRS
2. Ruang Isolasi Covid-19
3. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
4. Tim Pemulasaraan Jenazah
Referensi 1. Dokumen Resmi per 13 Juli 2020 Kementrian Kesehatan RI Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 revisi ke 5
2. KMK RI Nomor HK.01.07/MENKES/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan
dan Pengendalian COVID-19.
3. Kementrian Kesehatan RI 8 Mei 2020 tentang Pedoman Pemulasaraan dan
Penguburan Jenazah Akibat Covid-19 Di Masyarakat.
4. Fatwa MUI Nomor 18 Thun 2020 tentang Pengurusan Jenazah Muslim yang
Terinfeksi Covid-19.
5. Hasil Keputusan Bahtsul Masail LBM PBNU tentang Fiqih Pemulasaraan
Jenazah Covid-19.

Anda mungkin juga menyukai