Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PEMULASARAN JENAZAH
WILAYAH PUSKESMAS SUKOREJO II
TANGGAL 24 OKTOBER 2020

I. Pendahuluan
Pemeriksaan dan perwatan jenazah pada seseorang yang menderita atau kemungkinan
mendreita penyakit menular harus dilakukan dengan hati-hati, apalagi jika pasien meinggal
dunia selama masa penularan. Jika pasien masih menyebarkan virus ketika meninggal, paru-
parunya mungkin masih mengandung virus.
Oleh karena itu, apabila melakukan suatu prosedur pada paru-paru jenazah, APD lengkap
harus digunakan yang meliputi N-95, sarung tangan, gaun, pelindung mata dan sepatu
pelindung.
Pemulasaran Jenazah secara tepat bias menimbulaka resiko penularan, maka hal itu
menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan yang penting dan pengendalian infeksi.
Pemlasaran jenazah adalah kegiatan merawat jenazah bagi pasien yang sudah meninggal.
Perwatan jenazah mempunyai beberapa criteria, yaitu perawatan jenazah penderita yang
tidak menular dengan peawatan jenazah dengan penyakit tidak menular. Perawatan jenazah
dengan penyakit menular dilaksanakan dengan penuh menerapkan kewaspadaan universal
tanpa mengabaikan tradisi budaya dan agama yang dianut keluarganya. Selain melindungi
diri dari resiko penularan penyakit, setiap petugas kesehatan terutama perawat harus dapat
memberi penyluhan kepada keluarga dan mengambil tindakan yang sesuai agar penanganan
jenazah tidak menambah resiko penularan penyakit.

II. Dasar
a. Undang – undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan;
b. Undang – undang Nomor 34 Tahun 1999 tentang Pemerintah Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Negara Republik Indonesia Jakarta;
c. Undang – undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
d. Undang – undang Nomor 1 Tahun2004 tentang PerbendaharaanNegara;
e. Undang – undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaandan
Tanggung Jawab Keuangan Negara;
f. Undang – undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;
g. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan
Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom;
h. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah;
i. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 150 Tahun 2009 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta;
j. Surat Keputusan Menteri Kesehatan R.I Nomor 1139/Menkes/SK/X/2004 tentang
Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan;
k. Surat Keputusan Menteri Kesehatan R.I Nomor 1114/Menkes/SK/VIII/2005 tentang
Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah;
l. Surat Keputusan Menteri Kesehatan R.I Nomor 457/MENKES/SK/V/2008 tentang
Penetapan Indikator Pencapaian 17 Sasaran Grand Strategy Departemen Kesehatan RI.

III. Tujuan
A. Tujuan Umum
Terselenggaranya pelayanan jenazah yang memenuhi standar pengendalian infeksi
B. Tujuan Khusus
a) Melindungi petugas dari bahan-bahan infeksius
b) Melindungi keluarga pasien dan pengunjung dari transmisi penyakit menular
c) Mencegah terjadinya wabah
IV. Pelaksanaan
1. Hari/ Tanggal : Sabtu, 24 Oktober 2020
2. Waktu : 08.30 s/d selesai
3. Tempat : Aula Kecamatan Sukorejo
4. Sasaran : Ketua gugus covid-19 dan mudin perempuan dan laki-laki
5. Nara Sumber : Petugas Dinas Kabupaten Kendal
6. Kesimpulan dan Saran

Sumber anggaran pelaksanaan kegiatan Pemulasaran Jenazah dianggarkan dari dana


Bantuan Operasional Kesehatan atau BOK.Hasil darikegiatan Pemulasaran Jenazah
dilaporkan kepada Kepala Puskesmas dan di tembuskan kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Kendal. Catatan hasil Pemulasaran Jenazah ditulis di dalam buku notulensi. Hasil
evaluasi pelaksanaan Pemulasaran jenazah ini adalah petugas yang berwenang untuk
pemulasaran jenazah di desa dapat mengerti dan menerapkan apabila ada terjadinyakematian
dengan penyakit menular seperti covid-19 dan hiv/aids.

V. Notulen
Kegiatan Pemulasaran Jenazah di wilayah Puskesmas Sukorejo II pada hari Sabtu, 24
Oktober 2020 :
1. Pembukaan
2. Mendengarkan lagu Indonesia Raya
3. Doa
4. Sambutan Camat Sukorejo
5. Sambutan Kepala Dinas Kesehatan atau yang mewakili
6. Penyampaian materi dan praktek pemulasaran jenazah oleh tim dari Dinas Kabupaten
Kendal
7. Sesi tanya jawab oleh peserta
8. Penutup

Sukorejo, 24 Oktober 2020


LAPORAH HASIL
PEMULASARAN JENAZAH
WILAYAH PUSKESMAS SUKOREJO II
TANGGAL 24 OKTOBER 2020

I. Pendahuluan
Pemeriksaan dan perwatan jenazah pada seseorang yang menderita atau kemungkinan
mendreita penyakit menular harus dilakukan dengan hati-hati, apalagi jika pasien meinggal
dunia selama masa penularan. Jika pasien masih menyebarkan virus ketika meninggal, paru-
parunya mungkin masih mengandung virus.
Oleh karena itu, apabila melakukan suatu prosedur pada paru-paru jenazah, APD lengkap
harus digunakan yang meliputi N-95, sarung tangan, gaun, pelindung mata dan sepatu
pelindung.
Pemulasaran Jenazah secara tepat bias menimbulaka resiko penularan, maka hal itu
menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan yang penting dan pengendalian infeksi.
Pemlasaran jenazah adalah kegiatan merawat jenazah bagi pasien yang sudah meninggal.
Perwatan jenazah mempunyai beberapa criteria, yaitu perawatan jenazah penderita yang
tidak menular dengan peawatan jenazah dengan penyakit tidak menular. Perawatan jenazah
dengan penyakit menular dilaksanakan dengan penuh menerapkan kewaspadaan universal
tanpa mengabaikan tradisi budaya dan agama yang dianut keluarganya. Selain melindungi
diri dari resiko penularan penyakit, setiap petugas kesehatan terutama perawat harus dapat
memberi penyluhan kepada keluarga dan mengambil tindakan yang sesuai agar penanganan
jenazah tidak menambah resiko penularan penyakit.

II. Dasar
a. Undang – undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan;
b. Undang – undang Nomor 34 Tahun 1999 tentang Pemerintah Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Negara Republik Indonesia Jakarta;
c. Undang – undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
d. Undang – undang Nomor 1 Tahun2004 tentang PerbendaharaanNegara;
e. Undang – undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaandan
Tanggung Jawab Keuangan Negara;
f. Undang – undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;
g. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan
Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom;
h. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah;
i. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 150 Tahun 2009 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta;
j. Surat Keputusan Menteri Kesehatan R.I Nomor 1139/Menkes/SK/X/2004 tentang
Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan;
k. Surat Keputusan Menteri Kesehatan R.I Nomor 1114/Menkes/SK/VIII/2005 tentang
Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah;
l. Surat Keputusan Menteri Kesehatan R.I Nomor 457/MENKES/SK/V/2008 tentang
Penetapan Indikator Pencapaian 17 Sasaran Grand Strategy Departemen Kesehatan RI.

III. Tujuan
A. Tujuan Umum
Terselenggaranya pelayanan jenazah yang memenuhi standar pengendalian infeksi
B. Tujuan Khusus
a) Melindungi petugas dari bahan-bahan infeksius
b) Melindungi keluarga pasien dan pengunjung dari transmisi penyakit menular
c) Mencegah terjadinya wabah
IV. Pelaksanaan
1. Hari/ Tanggal : Sabtu, 24 Oktober 2020
2. Waktu : 08.30 s/d selesai
3. Tempat : Aula Kecamatan Sukorejo
4. Sasaran : Ketua gugus covid-19 dan mudin perempuan dan laki-laki
5. Nara Sumber : Petugas Dinas Kabupaten Kendal
6. Kesimpulan dan Saran

Sumber anggaran pelaksanaan kegiatan Pemulasaran Jenazah dianggarkan dari dana


Bantuan Operasional Kesehatan atau BOK.Hasil darikegiatan Pemulasaran Jenazah
dilaporkan kepada Kepala Puskesmas dan di tembuskan kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Kendal. Catatan hasil Pemulasaran Jenazah ditulis di dalam buku notulensi. Hasil
evaluasi pelaksanaan Pemulasaran jenazah ini adalah petugas yang berwenang untuk
pemulasaran jenazah di desa dapat mengerti dan menerapkan apabila ada terjadinyakematian
dengan penyakit menular seperti covid-19 dan hiv/aids.

V. Laporan Hasil
Kegiatan Pemulasaran Jenazah di wilayah Puskesmas Sukorejo II pada hari Sabtu, 24
Oktober 2020 :
1. Pembukaan
2. Mendengarkan lagu Indonesia Raya
3. Doa
4. Sambutan Camat Sukorejo
5. Sambutan Kepala Dinas Kesehatan atau yang mewakili
6. Penyampaian materi dan praktek pemulasaran jenazah oleh tim dari Dinas Kabupaten
Kendal
7. Sesi tanya jawab oleh peserta
8. Penutup

Kegiatan pemulasaran jenazah yang dipandu oleh Tim dari Dinas Kabupaten
Kenadal memberikan materi tentang penyakit menular dan praktek pemulasaran jenazah,
dengan sasaran Ketua gugus covid-19 dan mudin perempuan dan laki-laki. Hasil evaluasi
pelaksanaan Pemulasaran jenazah ini adalah petugas yang berwenang untuk pemulasaran
jenazah di desa dapat mengerti dan menerapkan apabila ada terjadinyakematian dengan
penyakit menular seperti covid-19 dan hiv/aids.

Sukorejo, 24 Oktober 2020

Anda mungkin juga menyukai