Anda di halaman 1dari 21

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK

INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT

BALAI TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN


PENGENDALIAN PENYAKIT KELAS II AMBON

HASIL PRE ASSESMENT ELIMINASI MALARIA


KABUPATEN BURU, KOTA TUAL DAN KABUPATEN
MTB
OLEH

RICHARD NAHUMURY, SKM., M.KES


PENDAHULUAN
• Eliminasi malaria adalah upaya untuk menghentikan
penularan malaria di suatu wilayah tertentu seperti
kabupaten/kota atau provinsi. Tidak ada penularan malaria
bukan berarti tidak ada lagi kasus malaria karena kasus
impor atau vektor malaria di wilayah tersebut kemungkinan
masih ada sehingga kewaspadaan untuk mencegah
penularan kembali tetap diperlukan.
• Upaya ini merupakan kesepakatan global yang dihasilkan
dalam pertemuan WHA ke 60 di Geneva tahun 2007 tentang
eliminasi bagi malaria dan komitmen regional (Asia Pasific
Malaria Elimination/APMEN) tahun 2014 tentang eliminasi
malaria diseluruh kawasan Asia Pasifik tahun 2030 dan SK
Menkes No. 131/menkes/SK/III/2030.
PENDAHULUAN
• Untuk mencapai eliminasi malaria, pemerintah telah
menerbitkan keputusan Menteri Kesehatan No :
293/Menkes/SK/III/2012 tentang forum Nasional
Gerakan Berantas kembali Malaria (Gebrak Malaria)
yang salah satu komisinya adalah Komisi Penilaian
Eliminasi.
• Untuk mencapai eliminasi malaria, pemerintah telah
menerbitkan keputusan Menteri Kesehatan No :
293/Menkes/SK/III/2012 tentang forum Nasional
Gerakan Berantas kembali Malaria (Gebrak Malaria)
yang salah satu komisinya adalah Komisi Penilaian
Eliminasi.
PENDAHULUAN
• Untuk mencapai eliminasi malaria, pemerintah telah
menerbitkan keputusan Menteri Kesehatan No :
293/Menkes/SK/III/2012 tentang forum Nasional
Gerakan Berantas kembali Malaria (Gebrak Malaria)
yang salah satu komisinya adalah Komisi Penilaian
Eliminasi.
• Tahun 2015 : 225 kab/kota
• Tahun 2016 : 245 kab/kota
• Tahun 2017 : 265 kab/kota
• Tahun 2018 : 285 kab/kota
• Tahun 2019 : 300 kab/kota
PENDAHULUAN
• Penetapan kelayakan wilayah kabupaten/kota
untuk mendapat sertifikat eliminasi malaria dari
pemerintah (Kementerian Kesehatan RI)
dilaksanakan melalui penilaian terhadap
persyaratan harus dipenuhi. Sehubungan dengan
hal tersebut, BTKL Ambon sebagai salah satu unit
pelaksana teknis Ditjen P2P dengan wilayah layanan
mencakup 3 provinsi yaitu Maluku, Papua dan
Papua Barat diberikan tugas dan tanggungjawab
untuk menilai kesiapan kabupaten/kota di wilayah
layanan tersebut khususnya di Provinsi Maluku
dalam rangka mencapai eliminasi malaria.
TUJUAN
“Menilai kesiapan dan kelayakan kabupaten/kota
untuk menuju ke tahapan penilaian atau
assessment dalam rangka eliminasi malaria”
Waktu Pelaksanaan dan TIM Pre
Assesment

Waktu Pelaksanaan :
• Kabupaten Buru : 28 s.d. 31 Januari 2019
• Kabupaten MTB : 19 s.d. 22 Februari 2019
• Kota Tual : 19 s.d. Februari 2019
Tim Pre Assesment Eliminasi Malaria :
• BTKL PP Kelas II Ambon
• Pendamping Dinas Kesehatan Provinsi Maluku
Hasil Pre Assesment
Eliminasi Malaria Kabupaten
Buru.
A. Persyaratan Pokok Eliminasi Malaria
• API (Annual Parasite Incidence)
No Tahun API / 1000 penduduk
1. 2016 0,95
2. 2017 0,19
3. 2018 0,14

• SPR (Slide Positive Rate)


No Tahun SPR (%)
1. 2016 1,52
2. 2017 0,28
3. 2018 0,23
Hasil Pre Assesment
Eliminasi Malaria Kabupaten
Buru.
• Kasus Indigenous
No Tahun Kasus Indigenous
1. 2016 101
2. 2017 2
3. 2018 -

B. Kinerja surveilans dan SKD KLB


• Mekanisme pelaporan dan kelengkapannya telah
berjalan baik, analisis deskriptif dan PE untuk setiap
kasus positif telah dilakukan, sedangkan surveilans
migrasi belum dapat dilaksanakan.
Hasil Pre Assesment
Eliminasi Malaria Kabupaten
Buru.
C. Laboratorium
Tersedianya fasilitas laboratorium bahan dan peralatan, jumlah petugas terlatih
11 orang, dengan hasil uji silang untuk kesamaan dalam membaca hasil 100 %.
D. Tatalaksana Kasus
Pengobatan dilaksanakan sesuai standar, tersedianya OAM
E. Komitmen Pemda
Belum adanya perda khusus yang mengatur tentang malaria dan eliminasi
malaria.
F. Kemitraan
Kerjasama lintas sektor telah berjalan baik (RS, KKP, TNI/POLRI dan instasi
lainnya) walaupun masih belum tertuang dalam bentuk kerjasama yang resmi.
Bentuk pemberdayaan masyarakat telah dilaksanaakan dalam berbagai
kesempatan namun masih perlu untuk diperhatikan agar kegiatan-kegiatan
tersebut dapat terdokumentasi dengan baik.
Hasil Pre Assesment
Eliminasi Malaria Kabupaten
Buru.
G. Daerah Reseptif
Tersedianya data daerah reseptif namun belum
tersedia dalam bentuk Peta, pelaksanaan survey
vektor dan upaya penanggulangan oleh puskesmas.
H. Rekomendasi
• Penundaan pengusulan kabupaten Buru untuk
dinilai dalam rangka eliminasi Malaria
• Memperbaiki kelengkapan persyaratan pengusulan
untuk dapat dinilai pada periode berikutnya.
Hasil Pre Assesment
Eliminasi Malaria Kota Tual.
A. Persyaratan Pokok Eliminasi Malaria
• API (Annual Parasite Incidence)
No Tahun API / 1000 penduduk
1. 2016 0,66
2. 2017 1,06
3. 2018 0,70

• SPR (Slide Positive Rate)


No Tahun SPR (%)
1. 2016 1,17
2. 2017 1,53
3. 2018 1,61
Hasil Pre Assesment
Eliminasi Malaria Kota Tual.
• Kasus Indigenous
No Tahun Kasus Indigenous
1. 2016 -
2. 2017 -
3. 2018 -

B. Kinerja surveilans dan SKD KLB


• Mekanisme pelaporan dan kelengkapannya telah
berjalan baik keterlambatan terjadi pada puskesmas
dengan kondisi yang sulit di jangkau dalam hal
transportasi dan komunikasi, analisis deskriptif dan PE
untuk setiap kasus positif telah dilakukan, sedangkan
surveilans migrasi belum dapat dilaksanakan.
Hasil Pre Assesment
Eliminasi Malaria Kota Tual.
C. Laboratorium
Tersedianya fasilitas laboratorium bahan dan peralatan, jumlah petugas
terlatih 5 orang.
D. Tatalaksana Kasus
Pengobatan dilaksanakan sesuai standar, tersedianya OAM
E. Komitmen Pemda
Belum adanya perda khusus yang mengatur tentang malaria dan eliminasi
malaria.
F. Kemitraan
Kerjasama lintas sektor telah berjalan baik (RS, KKP, dan instasi lainnya)
walaupun masih belum tertuang dalam bentuk kerjasama yang resmi.
Bentuk pemberdayaan masyarakat telah dilaksanaakan dalam berbagai
kesempatan namun masih perlu untuk diperhatikan agar kegiatan-kegiatan
tersebut dapat terdokumentasi dengan baik.
Hasil Pre Assesment
Eliminasi Malaria Kota Tual.
G. Daerah Reseptif
Tersedianya peta wilayah reseptif, adanya pelaksanaan survey vektor
dan upaya penanggulangan oleh dinas kesehatan dan puskesmas.
H. Rekomendasi
• Memperbaiki data perhitungan API dengan menggunakan e Sismal
agar dapat dipisahkan data jumlah penduduk lokal dan pendatang.
• Menetapkan sumber data jumlah penduduk yang dipakai.
• Melengkapi kelengkapan persyaratan pendukung lainnya
(dokumentasi, dll).
• Jika telah diperbaiki dan syarat utamanya telah terpenuhi maka
kota Tual dapat diusulkan untuk dinilai agar dapat memperoleh
sertifikat eliminasi dari pemerintah.
Hasil Pre Assesment
Eliminasi Malaria Kabupaten
MTB
A. Persyaratan Pokok Eliminasi Malaria
• API (Annual Parasite Incidence)
No Tahun API / 1000 penduduk
1. 2016 2,8
2. 2017 0,65
3. 2018 0,32
• SPR (Slide Positive Rate)
No Tahun SPR (%)
1. 2016 2
2. 2017 0,7
3. 2018
Hasil Pre Assesment
Eliminasi Malaria Kabupaten
MTB.
• Kasus Indigenous
Masih ditemukan adanya 6 kasus indigenous di
kabupaten MTB pada tahun 2018.
(PKM Roman 1 kasus, Waturu 3 kasus, Saumlaki 1
kasus, Adodod Molu 1 kasus)
B. Kinerja surveilans dan SKD KLB
• Kinerja surveilans cuku baik, pelaporan dan
kelengkapannya masih belum lengkap pada
beberapa puskesmas, analisis deskriptif dan PE
untuk setiap kasus positif telah dilakukan, sedangkan
surveilans migrasi sudah mulai dilaksanakan.
Hasil Pre Assesment
Eliminasi Malaria Kabupaten
MTB.
C. Laboratorium
Tersedianya fasilitas laboratorium bahan dan peralatan
D. Tatalaksana Kasus
Pengobatan dilaksanakan sesuai standar, tersedianya OAM
E. Komitmen Pemda
Belum adanya perda khusus yang mengatur tentang malaria dan eliminasi
malaria.
F. Kemitraan
Kerjasama lintas sektor telah berjalan baik (RS, KKP, dan instasi lainnya)
walaupun masih belum tertuang dalam bentuk kerjasama yang resmi.
Bentuk pemberdayaan masyarakat telah dilaksanaakan dalam berbagai
kesempatan namun masih perlu untuk diperhatikan agar kegiatan-
kegiatan tersebut dapat terdokumentasi dengan baik.
Hasil Pre Assesment Eliminasi
Malaria Kabupaten MTB.
G. Daerah Reseptif
Belum tersedianya peta wilayah reseptif,
dilaksanakannya survey vektor dan upaya
penanggulangan oleh dinas kesehatan dan
puskesmas yang didukung oleh peran serta
masyarakat.
Hasil Pre Assesment
Eliminasi Malaria Kota Tual.
B. Rekomendasi
• Memperbaiki mekanisme pelaporan
(kelengkapan dan ketepatan data & laporan)
• Melakukan upaya pencegahan terjadinya kasus
penularan setempat.
• Menyiapkan, melengkapi dan memperbaiki
kelengkapan syarat penunjang yang diperlukan
sehingga dapat diusulkan untuk dinilai pada
periode berikutnya.
TERIMA KASIH…

Anda mungkin juga menyukai