1. Kesesuaian koding diagnosis dan tindakan menurut INA-CBG’s
Strategic Priority/ Hospital-Wide √ Individual Department/ Service
AREA/ STANDAR Indikator Area Non Klinis JUDUL INDIKATOR Kesesuaian koding diagnosa dan tindakan menurut INA-CBG’s TIPE INDIKATOR Struktur Proses Outcome √ Proses& Outcome TUJUAN Untuk menghasilkan produk pelayanan rumah sakit yang bermutu dan cost effective DEFINISI Kesesuaian koding diagnosa dan tindakan adalah kesesuaian koding berbasis pada OPERASIONAL costing dan coding penyakit mengacu pada International Clasification of Disease (ICD) yang disusun WHO dengan acuan ICD-10 untuk diagnosis dan ICD 9- Clinical Modifications untuk tindakan / prosedur ALASAN/ IMPLIKASI/ Case-Mix merupakan suatu format klasifikasi yang berisikan kombinasi beberapa RASIONALISASI jenis penyakit dan tindakan pelayanan di suatu rumah sakit dengan pembiayaan yang dikaitkan dengan mutu dan efektivitas pelayanan. Dalam pelaksanaan Case Mix INA-CBG’s, peran koding sangat menentukan, dimana logic software yang digunakan untuk menentukan tarif adalah dengan pedoman ICD X untuk menentukan diagnosis dan ICD 9 CM untuk tindakan atau prosedur. Besar kecilnya tarif yang muncul dalam software INA-CBG’s ditentukan oleh Diagnosis dan Prosedur. Kesalahan penulisan diagnosis akan mempengaruhi tarif. Tarif bisa menjadi lebih besar atau lebih kecil. Diagnosis dalam kaidah CBG’s, harus ditentukan diagnosa utama dan diagnosa penyerta. Diagnosa penyerta terdiri dari Komplikasi dan Komorbiditas. Diagnosis penyerta juga dapat mempengaruhi besar kecilnya tarif, karena akan mempengaruhi level severity (tingkat keparahan) yang diderita oleh pasien. Kurangnya kualitas koding akan menyebabkan ketidak sesuaian proses grouping (pengelompokan kasus) FORMULA 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎h 𝑘𝑜𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 1 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 dibagi 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎h 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢h 𝑏𝑒𝑟𝑘𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 1 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 dikalikan 100% NUMERATOR Jumlah koding yang sesuai dalam satu bulan DENOMINATOR Jumlah seluruh berkas klaim dalam satu bulan TARGET 80 % CAKUPAN DATA Berkas klaim dari unit IRJ dan IRNA /POPULASI/ SAMPEL KRITERIA INKLUSI Semua berkas pasien dengan jaminan JKN KRITERIA EKSKLUSI
SUMBER DATA Rekam medis Pasien √ Catatan data administrasi Lainnya:
√ observasi METODOLOGI Retrospektif Concurrent √ PENGUMPULAN DATA FREKUENSI Data dikumpulkan/disampling oleh PIC Mutu unit kerja setiap hari, kemudian direkapitulasi PENGUMPULAN DATA setiap bulan. Komite Mutu dan Keselamatan Pasien akan mentabulasi data dari unit kerja setiap bulan. FREKUENSI ANALISIS Data yang sudah masuk di komite PMKP akan dianalisis setiap 3 bulan DATA METODOLOGI Bentuk analisis menggunakan : ANALISIS DATA diagram garis (control chart) digunakan untuk menampilkan data dari waktu kewaktu diagram pie untuk menampilkan data penyebab ketidaksesuaian koding diagnosis DISEMINASI DAN Setiap 3 bulan, laporan hasil analisis akan dilaporkan ke Direktur. PUBLIKASI DATA Setiap 3 bulan juga akan dilakukan Forum Monev sebagai feedback pada unit kerja Publikasi data indikator akan dilakukan setelah dilakukan validasi data indikator Data disebarluaskan pada staf melalui grafik yang akan dipasang di papan (story board) AREA Casemix PIC Kepala Unit Casemix FORMAT Jumlah koding yang No Tanggal pemberkasan Jumlah berkas sesuai PENCATATAN
Strategic Priority/ Hospital-Wide √ Individual Department/ Service
AREA/ STANDAR Indikator Area Non Klinis JUDUL INDIKATOR Ketidaklengkapan (Kekurangan) data/berkas penunjang klaim pelayanan TIPE INDIKATOR Struktur Proses Outcome √ Proses& Outcome TUJUAN 1. Agar proses pengolahan Casemix INA-DRG untuk klaim pasien BPJS menjadi cepat. 2. Data yang dihasilkan dari berkas rekam medis pasien menjadi tepat dan akurat. 3. Efektif dan efesien dalam penggunaan sumber daya dalam perawatan pasien BPJS DEFINISI Kelengkapan penunjang berkas klaim pelayanan yang dimaksud adalah berkas klaim OPERASIONAL yang telah memenuhi kelengkapan hasil laboratorium dan diagnostic imaging (radiologi),dll sesuai dengan koding dan Tarif INA-CBGs. ALASAN/ IMPLIKASI/ Tarif INA-CBGs sangat ditentukan oleh output pelayanan yang tergambar pada RASIONALISASI diagnosis akhir (baik diagnosis utama maupun diagnosis sekunder) dan prosedur yang telah dilakukan selama proses perawatan. Kelengkapan dan mutu dokumen rekam medis akan sangat berpengaruh pada koding, grouping dan tarif INA-CBGs. FORMULA 𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐚𝐬 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐮𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐚𝐭𝐚 𝐩𝐞𝐧𝐮𝐧𝐣𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐬𝐚𝐭𝐮 𝐛𝐮𝐥𝐚𝐧 dibagi 𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐞𝐥𝐮𝐫𝐮𝐡 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐚𝐬 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐚𝐬𝐮𝐤 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐬𝐚𝐭𝐮 𝐛𝐮𝐥𝐚𝐧 dikalikan 100% NUMERATOR Jumlah berkas yang kurang data penunjang dalam satu bulan DENOMINATOR Jumlah seluruh berkas yang masuk dalam satu bulan TARGET 80 % CAKUPAN DATA Berkas klaim dari unit penunjang /POPULASI/ SAMPEL KRITERIA INKLUSI Semua berkas pasien dengan jaminan JKN KRITERIA EKSKLUSI
SUMBER DATA Rekam medis Pasien √ Catatan data administrasi Lainnya:
√ observasi METODOLOGI Retrospektif Concurrent √ PENGUMPULAN DATA FREKUENSI Data dikumpulkan/disampling oleh PIC Mutu unit kerja setiap hari, kemudian direkapitulasi PENGUMPULAN DATA setiap bulan. Komite Mutu dan Keselamatan Pasien akan mentabulasi data dari unit kerja setiap bulan. FREKUENSI ANALISIS Data yang sudah masuk di komite PMKP akan dianalisis setiap 3 bulan DATA METODOLOGI Bentuk analisis menggunakan : ANALISIS DATA diagram garis (control chart) digunakan untuk menampilkan data dari waktu kewaktu diagram pie untuk menampilkan data penyebab kekurangan/ketidaklengkapan penunjang DISEMINASI DAN Setiap 3 bulan, laporan hasil analisis akan dilaporkan ke Direktur. PUBLIKASI DATA Setiap 3 bulan juga akan dilakukan Forum Monev sebagai feedback pada unit kerja Publikasi data indikator akan dilakukan setelah dilakukan validasi data indikator Data disebarluaskan pada staf melalui grafik yang akan dipasang di papan (story board) AREA Casemix PIC Kepala Unit Casemix FORMAT Jumlah penunjang yang No Tanggal pemberkasan Jumlah berkas klaim kurang sesuai PENCATATAN Pengumpul Data / PIC Kepala Unit Mengetahui,